Sunteți pe pagina 1din 17

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi tolak ukur derajat kesehatan di suatu negara (Saifuddin, 2006). Berdasarkan hasil SDKI tahun 2007 derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih perlu ditingkatkan yang ditandai dengan AKI yaitu 228/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2008 4.692 jiwa ibu melayang di masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Sedangkan untuk AKB yaitu 34/1000 kelahiran hidup dimana terjadi stagnasi dibandingkan dengan hasil SDKI tahun 2003 yaitu 35/1000 kelahiran hidup (Yuwie, 2009). Melihat fenomena ini maka sangat diperlukan adanya tenaga kesehatan yang terampil dalam menangani kasus kasus yang terjadi di masyarakat. Melalui suatu pertemuan konsultasi regional Asia Tenggara tahun 1993, World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar bidan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama atau penanganan kegawatdaruratan kebidanan yang relevan, sehingga visi MPS dapat dicapai yaitu kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman serta yang dilahirkan hidup dan sehat (Depkes RI, 2008). Dengan adanya keputusan tersebut sehingga bidan diberikan bekal pengetahuan dalam menangani kasus patologis. Akan tetapi dalam Permenkes no 149 tahun 2010 menetapkan kewenangan bidan dalam kasus patologis. Bidan dalam prakteknya diberikan kewenangan dalam melakukan praktek mandiri,

kolaborasi atau rujukan dalam menangani kasus kehamilan, persalinan, nifas dan bayi. Salah satu kasus patologis yang ditemukan dilapangan adalah kasus kehamilan dengan primi tua sekunder. Primi tua sekunder adalah umur ibu yang lebih dari 35 tahun Berikut ini diajukan suatu kasus seorang wanita 40 tahun hamil dengan G3P2002 UK 37 minggu 4 hari dengan primi tua sekunder. Selanjutnya akan dibahas bagaimana asuhan yang diberikan dan membandingkan bagaimana asuhan menurut teori dengan praktek yang ada di lapangan. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk memberikan asuhan bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan berdasarkan evidence based dalam perspektif gender dan ham. 2. Tujuan khusus Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil, remaja dan masa klimakterium serta menopause yang normal berdasarkan evidende based. Mendeteksi dini kasus beresiko serta pertolongan pertama

kegawatdaruratan pada kehamilan. Mendokumentasikan asuhan kebidanan dengan pola pikir varney dan pendokumentasian SOAP.

C. MANFAAT Meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada kasus kasus yang terjadi di lapangan. Mampu mendokumentasikan asuhan yang diberikan pada pasien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi. Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak, dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. (Sarwono, 1994)

B. Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi

Pengertian Resiko Resiko adalah suatu ukuran statisti dari peluang atau kemungkinan untuk terjadinya suatu keadaan gawat yang tidak diinginkan dikemudian hari, misalnya terjadinya kematian, kesakitan atau cacad pada ibu dan bayinya ( Dep./SMF Obstetri Ginekologi Anestesi Reanimasi. Fak. Kedokteran UNAIR / RSU Dr. Soetomo SURABAYA, 2008 ).

Resiko adalah kemungkinan kegawat atau kegawat-daruratan yang tidak diinginkan komplikasi persalinan yang mengakibatkan kematian / kesakitan / kecacatan / ketidaknyamanan dan ketidak-puasan pada ibu / bayi baru lahir. (Pedoman Pemantauan Wiayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan, 2007 ).

Resiko adalah suatu ukuran statistic dari peluang atau kemungkinan untuk terjadinya suatu keadaan gawat yang tidak di inginkan di kemudian hari.

Pengertian Faktor Resiko Faktor resiko adalah karasteristik atau kondisi pada seseorang atau sekelompok ibu hamil yang dapat menyebabkan peluang atau kemungkinan terjadinya kesakitan atau kematian pada ibu dan atau bayinya.Untuk itu dibutuhkan sekali kegiatan skrining adanya faktor resiko pada semua ibu hamil sebagai komponen penting dalam perawatan kehamilan( Rochjati P, 2008 )

Faktor Resiko adalah : kondisi pada ibu hamil / janin yang menyebabkan kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan dengan resiko kematian pada ibu dan bayi.( Pedoman Pemantauan Wiayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan, 2007 )

Pengertian Kehamilan Dengan Faktor Risiko Tinggi

Kehamilan dengan faktor risiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki keadaan tertentu sehingga menyebabkan meningkatnya risiko selama kehamilan.5 Adapun faktor- faktor risiko tinggi pada ibu hamil antara lain, adalah :

1. Primigravida kurang dari 20 tahun 2. Kehamilan dengan umur lebih dari 35 tahun 3. Anak lebih dari empat 4. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari dua tahun 5. Tinggi badan kurang dari 145 cm 6. Berat badan kurang dari 33 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23, 5 cm 7. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi, dan riwayat cacat kongenital 8. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul 9. HB kurang dari 11 gram % ( Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh, 2007 )

Primi tua sekunder adalah wanita yang hamil pertama kali dan perkawinan lebih atau sama dengan 4 tahun, jarak kehamilan sekarang dengan kehamilan sebelumnya lebih atau sama dengan 10 tahun.

Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi menjadi 3 kelompok: 1. Kehamilan Resiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2. Kehamilan tanpa masalah/faktor resiko, fisiologis dan kemungkinan besar diikuti oleh persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat. 2. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-10. Kehamilan dengan satu atau lebih faktor resiko, baik dari pihak ibu maupun janinnya yang memberI dampak kurang menguntungkan baik bagi ibu maupun janinnya, memiliki resiko kegawatan tetapi tidak darurat.

3. Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor 12 Kehamilan dengan faktor resiko yaitu perdarahan sebelum bayi lahir, memberi dampak gawat dan darurat bagi jiwa ibu dan atau bayinya membutuhkan rujukan tepat waktu dan tindakan segera untuk penanganan adekuat dalam upaya penyelamatan nyawa ibu dan bayinya serta ibu dengan faktor resiko dua atau lebih tingkat resiko kegawatannya meningkat, yang membutuhkan pertolongan persalinan di rumah sakit oleh dokter spesialis.

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU IM UMUR 40 TAHUN DENGAN G3P2002 UK 37 MINGGU 4 HARI T/H LET KEP U PUKA DENGAN PRIMI TUA SEKUNDER DI POLIKLINIK KEBIDANAN RSUP SANGLAH TANGGAL 20 APRIL 2012

Tanggal 20 April 2012, pk. 10.00 WITA I. DATA SUBJEKTIF A. Biodata IBU Nama Umur Suku Bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat rumah No telp / HP No CM : : : : : : IM 40 th Bali / Indonesia Khatolik SMA tamat Wiraswasta SUAMI MW 28 th Bali / Indonesia Hindu SMA tamat Karyawan Swasta

: Jln. Uluwatu Gg Jempiring No. 6 Tuban : 081337055 317 : 01.51.08.81

B. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama Ibu datang ke Rumah Sakit untuk memeriksakan kehamilan. Saat ini ibu mengeluh sering merasa lemas sejak 3 hari yang lalu. C. Riwayat haid Ibu mengatakan menstruasi pertama kali umur 13 tahun dengan siklus haid 28-30 hari dan lama haid 5 hari, jumlah darah 2-3 kali ganti pembalut dalam sehari serta ibu tidak mengalami nyeri haid pada saat menstruasi.

D. Riwayat Perkawinan Ibu mengatakan menikah sekali pada umur 25 tahun dan lama perkawinan dengan suami 15 tahun dan status perkawinan sah. E. Riwayat Kehamilan Sekarang Ini merupakan kehamilan ibu yang pertama. HPHT : 01082011, TP : 08052012. Ibu merasakan gerakan janinnya kurang lebih 5 bulan yang lalu. Ibu memeriksakan kehamilannya di Bidan 6 kali dan sudah mendapatkan imunisasi TT 2 kali. Ibu melakukan USG ketika umur kehamilan sudah 7 bulan dengan hasil yang normal. Ibu sudah mendapatkan terapi tablet besi, asam folat, kalsium dan vitamin. Gerakan janin aktif dirasakan sampai sekarang. Ibu tidak pernah mengalami tanda bahaya kehamilan TW 1 seperti mual muntah terus menerus, demam, kotoran berdarah, kencing seret, keputihan berbau dan gatal dan tanda bahaya kehamilan TW 2 seperti perdarahan, nyeri perut, sakit kepala hebat, mata berkunang kunang, bengkak pada wajah dan tangan. Ibu juga tidak pernah memiliki kebiasaan buruk yang dapat membahayakan kehamilannya seperti merokok, minum alkohol, minum jamu, diurut dukun, maupun minum obat tanpa resep dokter. Ibu merencanakan dan menerima kehamilan ini. Ibu juga melakukan ibadah seperti biasa.

F. Riwayat Kebidanan Lalu N Tgl/bln/thn o U K Jenis Persalinan penolong BB J / PB 1 1997 9 bul an P.Spt. B Bidan 33 00/ 47 Hidu Menyu Riwayat sui KB

K p/ Mati Hidu p

2 tahun

KB suntik selama 2 tahun

2000

9 bul an

P.Spt. B

Bidan

30 00/ 48

Hidu p

2 tahun

KB suntik selama 2 tahun

ini

G. Riwayat Kesehatan Ibu tidak pernah atau sedang menderita penyakit kardiovaskular, hipertensi, Diabetes Melitus, asma, TBC, hepatitis, dan PMS. Selain itu, tidak ada penyakit keluarga yang menurun dari ibu seperti penyakit jantung, gangguan jiwa, DM, asma, hipertensi, ataupun keturunan kembar. Ibu dan suami tidak pernah kontak dengan penderita HIV/AIDS, TBC, Hepatitis , dan PMS. H. Data Bio Psiko Sosial 1. a. Biologis Nutrisi Sebelum hamil ibu makan 3 kali dengan menu bervariasi, saat hamil ibu makan 3 4 kali sehari dengan menu bervariasi dengan porsi 1 piring sedang nasi, 1 potong daging, 1 potong tempe/tahu, 1 mangkok kecil sayur, dan buah. Ibu minum 10 12 gelas tiap hari. Ibu minum susu ibu hamil 2 kali sehari. b. Aktivitas Ibu melakukan kegiatan rumah tangga seperti memasak, menyapu, dan lainnya. Ibu tidak pernah melakukan aktivitas untuk mengangkat beban berat. c. Istirahat Sebelum hamil ibu tidak pernah istirahat siang dan saat hamil ibu tidur malam selama 7 jam (22.00 05.00) dan ibu tidak pernah istirahat siang. d. Eliminasi

10

Ibu BAB 1 kali / hari, konsistensi lembek, tidak ada darah pada tinja. Ibu BAK sebelum hamil 2-3 kali dan saat hamil pada pagi samapi sore hari 4 5 kali, saat malam hari 1-2 kali dengan warna jernih kekuningan, nyeri BAK tidak ada.

2. Psikologis Ibu dan suami merencanakan dan menerima kehamilan ini.

3. Sosial Ibu menikah 1 kali sah, menikah selama kurang lebih 8 bulan. Hubungan ibu dan suami berlangsung harmonis, pengambil keputusan adalah ibu beserta suami.

4. Pengetahuan a. Ibu sudah mengetahui tentang tanda persalinan seperti sakit perut hilang timbul yang teratur, ada keluar lendir campur darah, dan keluar air. b. Ibu sudah mengetahui tentang nutrisi selama persalinan.

c. Ibu sudah mengetahui tentang mobilisasi selama persalinan.

II. DATA OBJEKTIF A. Keadaan Umum dan Vital Sign KU baik, kesadaran Compos Mentis, TD : 110/80 mmHg, N : 86 x/menit, S : 36,50C, R : 22x/menit.

B. Antropometri BB : 69 kg. TB : 160 cm. Lila : 27 cm

C. Pemeriksaan Fisik 1. Kepala Tidak ada oedema pada wajah, tidak pucat, konjungtiva merah muda, sclera putih, mukosa bibir lembab, tidak ada karies gigi.

11

2.

Leher Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar limfe dan kelenjar tiroid.

3.

Payudara Payudara bersih, bentuk simetris, putting susu menonjol, tidak ada retraksi, tidak ada kelainan, kolostrum (+).

4.

Abdomen Tidak ada luka bekas operasi, McD : 34 cm (TBBJ 3410 gram). DJJ (+)148x/menit, teratur. Leopold I : TFU 4 jari bpx, teraba 1 bagian bulat, keras, dan melenting. Leopold II : pada sisi kanan perut ibu teraba 1 bagian keras,

memanjang dan ada tahanan, pada sisi kiri perut ibu teraba bagian kecil janin. Leopold III : pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan tidak

dapat digoyangkan. Leopold IV 5. Ekstremitas Tidak ada oedema, tidak ada varises pada kaki, kuku jari tidak pucat, reflek patella +/+. : jari tangan pemeriksa divergen.

D. Pemeriksaan Penunjang USG (18/04/2012, pk. 11.00 WITA oleh dokter) Janin Presentasi Letak plasenta : T/H : kepala : di korpus anterior

BPD : 8,76 235 W6D HC : 31,02 2 34 W1D FL : 6,82 2 34 W6N AC : 31,7 35 W5D AVE 35 2 D EDD 20/5/12

12

EFW 2679 gr AFI : cukup

III. ANALISA 1. G3P2002 UK 37 minggu 4 hari T/H Let Kep U Puka+Primi Tua Sekunder

IV. PENATALAKSANAAN 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga 2. Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG mengenai rencana USG dan pemberian terapi SF 1x200 mg 3. Memberikan KIE tentang : a. Mmeberikan penjelasan tentang tanda bahaya trimester III seperti : pusing yang hebat, dan menetap, mata berkunang-kunang, nyeri ulu hati/epigastrium, gerakan anak menurun, ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan. b. Memberikan penjelasan tentang cara minum obat, ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan. c. Memberikan penjelasan tentang kebutuhan istirahat dan tidur, ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan. d. Memberikan penjelasan tentang pentingnya asupan nutrisi bagi ibu hamil, ibu paham dengan penjelasan yang diberikan. 4. Memberikan konseling tentang kontrasepsi selanjutnya, ibu paham dengan penjelasan yang diberikan dan ibu rencana akan menggunakan kontrasepsi MOW. 5. Menyepakati kunjungan ulang 1 minggu lagi dan bila ada keluhan, ibu setuju untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 27-04-2012.

13

BAB IV PEMBAHASAN A. Pembahasan Kasus yang di dapatkan di ruang Poliklinik kebidanan pada tanggal 20 April 2012 yaitu kehamilan normal dengan primi tua sekunder. Kasus ini merupakan salah satu kasus yang memerlukan pengawasan secara ketat karena memiliki risiko yang tinggi terhadap kejadian rupture uteri. Berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin dalam keadaan normal dengan pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan, tidak ada keluhan yang

mengarah ke arah yang tidak normal yang dialami oleh ibu. Kewenangan bidan dalam pengelolaan pada kasus ini yaitu memberikan asuhan antenatal selama dalam keadaan fisiologis serta mendeteksi adanya penyulit yang terjadi pada kasus ini termasuk merencanakan persalinan di rumah sakit. Ibu dengan umur kehamilan 37 minggu 4 hari sudah melakukan ANC lebih sering yaitu setiap satu minggu sejak umur kehamilan 28 minggu, karena di lihat dari risiko yang mungkin ditimbulkan untuk mematau kesejahtraan janin dan ibu. Ibu sudah memasuki trimester III, maka ibu diberikan KIE tentang tanda bahaya selama trimester III persiapan persalinan, tanda-tanda persalinan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Adapun tanda-tanda bahaya trimester ke III yaitu : perdarahan, nyeri uluhati, mata berkunang-kunang, nyeri perut, gerakan janin menurun, keluar air ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan.

14

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan Ibu hamil resiko tinggi adalah ibu hamil yang mengalami resiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun persalinan, bila dibandingkan dengan ibu hamil yang normal. Hal yang perlu diperhatikan dalam antisipasi terjadinya komplikasi kehamilan maupun persalinan ini adalah sebagai ialah diberikan KIE mengenai selama kehamilan perlu konseling mengenai bahaya persalinan pada kasus dengan primi tua sekunder. Tidak diperkenankan ibu bersalin dirumah atau pusksemas pada kasus primi tua sekunder. Perlu konseling bahwa resiko persalinan untuk terjadinya dan rupture uteri adalah tinggi, sehingga perlu dilakukan rujukan segera dan dirujuk harus pada fasilitas yang memadai. Kewenangan bidan dalam pengelolaan pada kasus ini yaitu memberikan asuhan antenatal selama dalam keadaan fisiologis serta mendeteksi adanya penyulit yang terjadi pada kasus ini termasuk merencanakan persalinan di rumah sakit karena di lihat dari risiko yang mungkin ditimbulkan untuk mematau kesejahtraan janin dan ibu. B. Saran Diharapkan laporan ini dapat membuat mahasiswa lebih terampil dalam memberikan asuhan baik itu asuhan mandiri, kolaborasi, maupun rujukan. Melalui laporan ini dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai

15

sebatas mana wewenang kita didalam memberikan asuhan pada ibu dengan primi tua sekunder.

16

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono ( 1994 ) Ilmu Kebidanan, Jakarta : PT Gramedia, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiruhardjo Fak. Kedokteran UNAIR ( 2008 ) Dep./SMF Obstetri Ginekologi Anestesi Reanimasi, Surabaya : RSU Dr. Soetomo Pedoman Pemantauan Wiayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan ( 2007 )

17

S-ar putea să vă placă și