Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
W DENGAN CHOLELITHIASIS DI YOSEF 3 SURYA KENCANA RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG
I.
PENGKAJIAN A. Pengumpulan Data 1. Data Umum a. Identitas Klien Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Suku/Bangsa Status Perkawinan Tanggal, jam masuk Tanggal, jam pengkajian Diagnosa Medis Dr. Yang Merawat Alamat : Ny.W : 43 tahun : Perempuan : Islam : Ibu Rumah Tangga : Sunda : Kawin : 16/06/2012 : 18/06/2012 : Cholelithiasis : dr. W : Jl. S No.22 Bandung
b. Identitas Keluarga/Penanggung Jawab Nama Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Hubungan Dengan Klien Alamat : Tn.S : Laki-laki : Islam : Kepala Rumah Tangga : Suami : Jl. S No.22 Bandung
2. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Klien 1) Riwayat Kesehatan Sekarang a) Alasan Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan nyeri di perut kanan atas sejak 2 hari lalu dan lemas. Pasien langsung dibawa oleh suami pasien ke Klinik Penyakit Dalam RS. Santo Borromeus. Kesadaran Compos Mentis. GCS 15 (E=4; V=5; M=6), keadaan umum lemah. b) Keluhan Utama Klien mengeluh nyeri di perut kanan atas sejak 2 hari yang lalu. c) Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluh nyeri di perut kanan atas, nyeri menyebar ke arah punggung. Semakin nyeri saat beraktivitas dan berkurang saat beristirahat. Nyeri seperti ditusuk-tusuk. Nyeri yang dirasakan pada skala 6 (0-10)
10
Tidak Nyeri
Nyeri Ringan
Nyeri Sedang
d) Keluhan Yang Menyertai Lemas. e) Riwayat Tindakan Konservatif dan Pengobatan Yang Telah Didapat: Pasien belum pernah dirawat sebelumnya
b. Riwayat Kesehatan Keluarga 1) Riwayat penyakit anggota keluarga yang menurun atau menular : Tidak ada.
3. Data Biologis a) Penampilan umum Compos Mentis [Eye/Respn Buka Mata: 4 (spontan) ,Verbal: 5 (Orientasi baik), Motorik:6 (mengikuti perintah)=15]
: : 100/70 mmHg,lengan kanan : 80x/menit,teraba penuh , teratur,di radialis : 35,8 oC/axila : 17x/menit, tidak teratur
: 163 cm : 67 kg : 25
Index Massa Tubuh [IMT] : IMT = Berat badan (kg) (tinggi badan cm/100)2 = 39 kg (155/100)2 = 39 2,4 = 16,2 [<17,0 Kategori: Sangat Kurus]
1) Sistem pernafasan Anamnesa Pasien tidak ada keluhan Inspeksi Hidung : tidak menggunakan cuping hidung, deviasi septum
nasi tidak ada, mukosa hidung lembab, secret/lender tidak ada, tidak ada polip, tidak terpasang alat bantu pernapasan. Bentuk dada pergerakan dada Deviasi trakea : simetris, : simetris : tidak ada, retaksi dada tidak ada
Pola irama pernapasan : 17 kali/menit Palpasi : Daerah sinus paranasalis: tidak ada nyeri Perkusi : Vocal Terdengar Auskultasi : Vesikular Bronchial Bronkhovesikuler : diseluruh lapang paru : diatas trachea : di daerah bronkus : sonor
Suara nafas tambahan : tidak ada l/taktil premitus Masalah keperawatan : Tidak ditemukan. : simetris ka= ki
Ictus cordis tidak terlihat, tidak ada edema Clubbing of the finger tidak ada, epitaksis tidak ada, cyanosis tidak ada Palpasi Capilary reftil time < 2 detik, edema tidak ada Perkusi Terdengar pekak Batas- batas jantung : Atas ICS 2 clavikula kiri Bawah ICS 5 clavikula kanan Kiri ICS 2- 5 clavikula kanan Kanan ICS 2-5 clavikula kanan Auskultasi Bunyi jantung I terdengar HR 75 kali/menit Bunyi jantung II terdengar Bunyi jantung tambahan: murmur tidak ada, irama gallop tidak ada Masalah Keperawatan: Tidak ada.
3) Sistem pencernaan Anamnesa Pasien mengeluh nyeri pada perut kanan bagian atas, nafsu makan sedikit, BAB 1 kali/2 hari konsistensi lunak Inspeksi: Mulut : bibir terlihat lembab, stomatitis tidak ada, lidah lembab,
gingivitis tidak ada, gusi tidak berdarah, tonsil T1 Gigi Abdomen : caries tidak ada, gigi tanggal tidak ada. : bentuk abdomen datar, bayangan/ gambaran bendungan
pembuluh darah vena tidak ada, spider naevi tidak ada, distensi abdomen tidak ada Anus : Hemorrhoid tidak ada, fisure tidak ada, fistula tidak ada,
Auskultasi Bising 18 kali/menit, di umbilicus Palpasi Nyeri tekan di regio/ kuadran tidak ada Nyeri lepas di regio/ kuadran tidak ada Massa/ benjolan tidak ada Nyeri tekan/ lepas titik Mc Burney ada Hepar tidak teraba nyeri tekan tidak ada Limpa tidak teraba nyeri tekan tidak ada Perkusi Terdengar tympani Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
4) Sistem perkemihan Pasien mengatakan tidak ada nyeri saat berkemih, BAK 4-6 kali/hari Inspeksi Distensi pada regio hipogastrika tidak ada Tidak terpasang kateter, warna urine kuning jernih Jumlah urine: 1500 cc/ hari Palpasi Nyeri tekan regio hipogastrika tidak ada Perkusi Nyeri ketuk daerah costo vertebral angle kanan tidak ada dan kiri tidak ada Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan
Sensibilitas ekstremitas atas tidak baal Sensibilitas ekstremitas bawah tidak baal Pergerakan terkoordinir Tingkat kesadaran : kualitatif kuantitatif : composmentis : GCS 15 ( E=4, M=6, V=5)
Klien mampu mengangkat alis,menggerakkan dahi, tersenyum dan meringis. Nervus VIII ( vestibulokoklear ) :
Klien mampu mendengarsuara baik telinga kanan maupun kiri Nervus IX ( glosofaringeus ) Klien mampu menelan Nervus X ( vagus ) Uvula berada di tengah : :
Nervus XI ( accesorius )
Klien mampu mengangkat bahukiri dan kanan dengan tahan tangan pemeriksa Nervus XII ( hipoglosus ) :
6) Sistem muskuloskeletal Anamnesa : Pasien mengeluh lemas Inspeksi Palpasi : Ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan : Nyeri tekan pada ekstremitas tidak ditemukan 5 5 Masalah Keperawatan 5 5 : antara suplai oksigen ke
Kekuatan otot :
jaringan dengan kebutuhan dengan akibat sekunder dari penurunan curah jantung
7) Sistem Pancaindera Anamnesa : Tidak ditemukan masalah Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak iterik, palpebra
tidak edema, pupil normal. Pendengaran tidak ada lesi Palpasi : Penglihatan : TIO kedua mata sama Pendengaran : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah
Inspeksi: Bentuk tubuh: gigantisme tidak ada, kretinisme tidak ada Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada Pembesaran pada ujung-ujung ekstremitas atas dan bawah tidak ada Palpasi: Kelenjar tiroid tidak teraba Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan
9) Sistem reproduksi Tidak ada keluhan, tidak ada massa, tidak ada lesi
10) Sistem Integumen Anamnesa :Tidak ada keluhan Inspeksi Palpasi : Rambut : Hitam, ada uban , distribusi merata. : Kelembaban lembab, Turgor Kulit kurang baik, Nyeri
4. Data Psikologis a) Status emosi : baik b) Konsep diri : Gambaran diri : Klien merupakan seorang wanita berumur 43 tahun
dengan dengan tinggi badan 155, berat badan 39 kg. Warna kulit putih, rambut pendek berwarna hitam
Harga diri
Peran
: komunikatif. : klien mengatakan saat dirawat di rumah sakit, suster-suster yang merawatnya sangat baik
: dengan tenang
5. Data Sosio-Spiritual a) Hubungan sosial b) Gaya hidup c) Arti Sakit : Baik : Sederhana : Menggangu aktivitas sehari-hari
6. Persepsi keluarga terhadap penyakit pasien : keluarga mengira nyeri dada biasa.
7. Data Penunjang a) Laboratorium : Belum tersedia, karena pasien baru di cek darahnya saat pasien masuk UGD hari ini juga.
TERAPI
: Ascardia : Antikoagulan, Anti platelet dan trombolitik : 1 x 80 mg : Mengurangi resiko kematian dan atau serangan ulang pada penderita dengan riwayat serangan jantung (infark miokardia) dan nyeri dada (angina pectoris tidak stabil)
C. Indikasi
PENGELOMPOKAN DATA
DATA SUBYEKTIF
DATA OBYEKTIF
Pasien
mengatakan
nyeri
Pasien tampak bedrest Pasien tampak lemah dan lesu Tekanan darah : 160/90 mmHg Nadi Suhu Pernafasan : 84x/menit , : 37,50 C : 24x/menit
dada seperti di tusuk-tusuk Pasien mengeluh nyerinya kambuh beraktifitas Pasien mengatakan karena nyerinya jadi sulit melakukan aktifitas Pasien mengeluh sesak Pasien mengeluh lemah jika sedang
Hasil EKG: ST Elevasi Terpasang oksigen menggunakan binasal canul 3 liter Terpasang infus Ringer Laktat 20 tetes/menit Mendapatkan terapi obat : Cedocard Lasix Ascardia Captopril Simvastatin
ANALISA DATA
DATA
ETIOLOGI curah jantung Hipertrofi ventrikel Pemendekan miokard Pengisian LV Aliran tidak adekuat ke jantung dan otak Penurunan suplai o2 ke miokardium Peningkatan hipoksia jaringan miokardium Perubahan metabolisme miokardium Nyeri dada
MASALAH KEPERAWATAN
1.Nyeri dada b.d kurangnya suplai darah ke miokardium, perubahan metabolism, peningkatan asam laktat. DS : Pasien mengatakan nyeri dada seperti di tusuk-tusuk Pasien mengeluh nyerinya kambuh jika sedang beraktifitas Pasien nyerinya aktifitas mengatakan jadi sulit karena melakukan
Nyeri Dada
DO : Hasil EKG: ST Elevasi Hasil Tanda-Tanda Vital : Tekanan darah : 160/90 mmHg Nadi Suhu Pernafasan : 84x/menit , : 37,50 C : 24x/menit
2. Aktual/risiko tinggi gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan perembesan cairan,kongesti paru akibat sekunder
Gagal Jantung Kongesti pulmonalis >>i Tekanan hidrostatik >> tekanan osmotik Pembesaran cairan ke alveoli Kerusakan pertukaran gas
Sesak Napas
DO: Pasien menggunakan oksigen melalui binasal canul (O2 3 liter) Hasil Tanda-Tanda Vital : Tekanan darah : 160/90 mmHg Nadi Suhu Pernafasan : 84x/menit , : 37,50 C : 24x/menit
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke jaringan dengan kebutuhan dengan akibat sekunder dari penurunan curah jantung
DS: Pasien mengatakan bahwa ia masih lemah untuk bergerak DO: Mobilisasi pasien masih bedrest Pasien tampak berbaring saja
Hasil Tanda-Tanda Vital : Tekanan darah : 160/90 mmHg Nadi Suhu Pernafasan : 84x/menit , : 37,50 C : 24x/menit
1. Nyeri dada b.d kurangnya suplai darah ke miokardium, perubahan metabolism, peningkatan asam laktat. 2. Aktual/risiko tinggi gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan perembesan cairan,kongesti paru akibat sekunder 3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke jaringan dengan kebutuhan dengan akibat sekunder dari penurunan curah jantung
Diagnosa
Tujuan
Rasional Variasi penampilan dan perilaku pasien karena nyeri terjadi sebagai temuan pengkajian.
1. Nyeri dada Setelah dilakukan b.d kurangnya tindakan suplai darah ke keperawatan selama miokardium, perubahan metabolism, peningkatan asam laktat. 3x24 jam diharapkan
nyeri dada berkurang 2.Anjurkan kepada berangsur hingga hilang, dengan Kriteria hasil : Secara subjektif pasien menyatakan penurunan nyeri dada. Secara objektif, didapatkan TTV dalam 4.Ajarkan teknik 3.Lakukan manajemen nyeri keperawatan . atur posisi fisiologis, istirahatkan pasien,. Manajemen lingkungan : lingkungan tenang dan batasi pengunjung . pasien untuk melaporkan nyeri dengan segera.
Nyeri berat dapat menyebabkan syok kardiogenik yang berdampak pada kematian mendadak.
Posisi fisiologis akan meningkatkan asupan O2 ke jaringan yang mengalami iskemia. Lingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternal.
batas normal, wajah rileks, tidak terjadi penurunan perfusi perifer, urin urin> 600 ml/hari
Manajemen sentuhan pada saat nyeri berupa sentuhan dukungan psikologis dapat membantu menurunkan nyeri.
7.Kolaborasi pemberian terapi farmakologis antiangina. 2. Aktual/risiko tinggi gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan perembesan cairan,kongesti paru akibat sekunder Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan penurunan respon sesak napas berangsur sampai tidak ada keluhan sesak, dengan Kriteria hasil : Secara subjektif klien menyatakan penurunan sesak napas, 4.Kolaborasi : RL 500cc/24jam Digoxin Furosemid 3.Koreksi keseimbangan asam basa. 2.Pantau Ph,BE,HCO3 dengan analisa gas darah. 1.Berikan tambahan oksigen 6 liter/menit.
Untuk mengetahui tingkat oksigenisasi pada jaringan sebagai dampak adekuat tidaknya proses pertukaran gas.
Meningkatkan kontraktilitas otot jantung sehingga dapat mengurangi timbulnya edema sehingga mencegah gangguan pertukaran gas.
Secara objektif didapatkan tanda vital dalam batas normal (RR 16-20)
1.Tingkatkan istirahat, batasi aktivitas dan berikan aktivitas senggang yang tidak berat.
ketidakseimbangan keperawatan selama antara suplai oksigen ke jaringan dengan kebutuhan dengan akibat sekunder dari penurunan curah jantung 3x24 jam diharapkan terdapat respon perbaikan dengan meningkatnya kemampuan beraktivitas klien, dengan Kriteria hasil : Pasien menunjukan kemampuan beraktivitas tanpa gejalagejala yang berat Klien tidak mengalami sesak napas
2.Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktivitas. Contoh : bangun dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi, dan istirahat selama 1 jam setelah makan.
Aktivitas yang maju dapat memberikan kontrol jantung, meningkatkan regangan dan mencegah aktivitas berlebihan.
Meningkatkan kontraksi otot Untuk mendapatkan cukup waktu resolusi bagi tubuh dan tidak terlalu memaksa kerja jantung.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.DK
Implementasi
penuh , teratur,di radialis Suhu: 37,5 oC/axila Pernapasan: 24x/menit, tidak teratur 10.40 Ester
10.50
Ester
11.00
11.20
Ester
12.00
Melakukan
pengkajian
dan
Ester
pemeriksaan fisik. Keadaan umum klien tampak sakit sedang, kesadaran composmentis Mata: 4 [Eye/Respon Buka 5
(spontan) baik),
,Verbal:
(Orientasi
Motorik:6
(mengikuti perintah)=15]
12.20
Ester
12.25
Ester
CATATAN PERKEMBANGAN
No. DK
Evaluasi
09.05
S: Pasien mengeluh nyeri dada O: Hasil EKG: ST Elevasi A: masalah belum teratasi P: DK I dilanjutkan
Ester
II
Ester
III
S: Pasien mengeluh lemas O: Pasien tampak bedrest A: masalah belum teratasi P: DK III dilanjutkan.
Ester