Sunteți pe pagina 1din 31

SUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn Sy

A. Pengkajian Keluarga Data Umum : 1. Nama Kepala Keluarga 2. umur Alamat Pekerjaan Kepala Keluarga Pendidikan Kepala Keluarga Komposisi Keluarga Nama Tn Abdul Mutohib Ny. Ningsih Nn. Anna Nn. Anni Jenis Kelamin L P P P : : : : : : Tn. Siyadi 75 tahun RT 04, RW 04 Kelurahan Tlogowaru. Pedagang SD

3. 4. 5. 6. No 1. 2. 3. 4.

Hubungan dengan KK Anak Menantu Cucu Cucu

Umur 35 th 35 th 20 th 16 th

Pendidikan SD SD SD SD

Genogram :
X X X X

Keterangan : : Laki-Laki : Perempuan : Tinggal serumah : Klien X : Meninggal

7. Tipe keluarga. Type keluarga ini adalah Extended family dimana di dalam rumah tersebut tinggal Tn Sy , istri, 1 orang anaknya, 1 orang menantu, dan 2 orang cucu. 8. Suku bangsa.

Jawa Indonesia. Sehingga keluarga sangat dipengaruhi oleh budaya setempat. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa, tetapi menggunakan bahasa Indonesia dapat dengan lancar. 9. Agama. Seisi keluarga Tn. Sy menganut agama Islam. Tn. Sy sekeluarga rutin mengikuti pengajian yang diadakan setiap, kamis dan minggu beserta warga lingkungan RW 04. 10. Status sosial ekonomi keluarga. Penghasilan keluarga perbulan + Rp. 500.000 1.000.000.- yang diperoleh dari hasil kerja sebagai pedagang dan seluruh anggota keluarga ikut serta berdagang di sebuah warung .Penghasilan berobat klien mengaku tidak punya biaya 11. Aktifitas rekreasi keluarga. Berkumpul bersama dengan semua anggota keluarga sambil nonton TV. Keluarga Tn. Sy seringkali pergi mengunjungi keluarga . B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan tahap menghadapi anak remaja dimana anak anak keluarga ini (Anna & Anni ) yang berusia 20 dan 16 tahun masuk dalam usia remaja dan merupakan tahap yang paling rawan karena anak akan mencari identitas dirinya dalam membentuk kepribadiannya. 2. Tugas perkembangan keluarga saat ini: Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja diantaranya adalah: - Memelihara system komunikasi keluarga - Membantu kelanjutan study - Biaya meningkat - Mensosialisasikan anak Dari kesemua tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga dengan anak remaja tersebut, yang tidak dapat terpenuhi oleh keluarga ini adalah membantu kelanjutan study anaknya karena kendala masalah biaya. yang ada cukup untuk biaya makan, minum, membeli pakaian. Dan untuk melanjutkan pendidikan dan

3. Riwayat keluarga inti : Pak Sy mengatakan bahwa dirinya menderita Batuk-batuk lama 3 tahun yang lalu. Klien hanya kadang-kadang berobat ke perawat (mantri) atau bidan dan hal ini tidak rutin dilakukan dengan alasan tidak punya banyak biaya dan merasa sudah sembuh karena meskipun batuk-batuk masih bisa beraktifitas (berdagang) menurut klien bidan mengatakan dirinya hanya sakit batuk-batuk saja jadi penyakit tidak dirasa terlalu mengganggu klien tidak mengetahui tentang penyakit TBC yang dideritanya tidak pernah memeriksakan diri secara lebih intensif data bahwa klien menderita penyakit TBC hanya dilihat dari gejala dan informasi dari tetangganya yang mengatakan diberitahu oleh perawat tempat biasanya klien berobat namun tetangganya tidak berani mengatakannya/menyampaikannya pada keluarga Tn Sy. 4. Riwayat keluarga sebelumnya : Tidak ada anggota keluarga dari Tn Sy yang menderita penyakit keturunan ataupun kelainan lainnya. C. Lingkungan 1. Karakteristik rumah : Luas rumah yang ditempati + 72 m2 (8m x 9m), terdiri dari : 1 ruang keluarga/ruang tamu , 3 kamar tidur, dan 1 ruang dapur.Bangunan rumah berbentuk rumah jawa yang sederhana. Dinding rumah dari bambu (Gedeg) yang sudah tampak kotor dan rapuh, Lantai rumah terbuat batu bata tertutup tanah dengan keadaan kurang bersih dan kurang rapi, penerangan kurang memadai, ventilasi kurang , udara pengap rumah sering dalam keadaan tertutup jendela jarang dibuka. Keadaan kamar pengap dan gelap serta banyak debu dan sarang laba-laba yang tidak dibersihkan. Sumber air minum menggunakan sungai,begitu juga untuk keperluan MCK berada dekat dengan rumah. di sungai yang tidak ada Jamban dan kamar mandi

bangunannnya tidak permanent . halaman rumah ada tapi tidak dimanfaatkan dengan baik dan tidak tertata rapi, saluran pembuangan limbah pada lubang tertutup, membuang sampah ke sungai .

Tempat korah-korah darurat

Dapur Km tidur Km tidur U

TV Ruang tamu & ruang keluarga


Dipan tempat duduk

Km tidur Ket : = Pintu masuk rumah = Pintu masuk kamar

Halaman Lorong kampung

Gb. Denah Rumah Pak Sy 2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Tetangga sebelah kanan kiri rumah agak berjauhan sehingga mereka jarang berkumpul hanya pada saat-saat tertentu saja kalau sedang ada acara karena keluarga Pak Sy jarang berada dirumah separuh waktu dihabiskan untuk berjualan diwarung/pasar . Keluarga Pak Sy termasuk keluarga asli warga Tlogowaru sehingga sudah dikenal oleh lingkungannya dengan baik. 3. Mobilitas keluarga Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Tn Sy bekerja sebagai Pedagang yang pulang sampai sore hari. Kecuali hari minggu yang digunakan untuk keperluan bersama keluarganya. Istri Pak sy sudah meninggal sedangkan anak,menantu dan cucunya semua bekerja membantu diwarung setiap hari untuk membantu manambah pendapatan keluarga. 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Keluarga ini sering termasuk aktif dalam kegiatan masyarakat. Seperti aktif dalam kegiatan Tahlil di RW 4. Sedangkan cucunya Anna dan Anni mengatakan tidak ada aktif dalam kegiatan social keremajaan dan jarang mengikuti kegiatan remaja dan waktu luang diluar rumah pada saat waktu luang biasanya menonton TV didalam rumah , masalah remaja yang sering dialami adalah masalah dengan teman dlam satu kelompok karena merasa

minder tidak bias melanjutkan sekolah dan masalah hutang-hutang diwarung . Sistem pendukung keluarga, bila dirasa sakitnya parah Pak Sy sekeluarga biasanya berobat ke perawat ( mantri ) terdekat. hidup dari pekerjaannya sebagai pedagang dan dibantuanak menantu dan cucu-cucunya. Fasilitas kesehatan terdekat yaitu Puskesmas 1,5 km. D. Struktur Keluarga 1. Pola komunikasi keluarga : Tn. Sy sekeluarga mengatakan komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka. Bila ada masalah selalu dibicarakan dengan anggota keluarga yang lain dan pengambilan keputusan sangat demokratis yaitu dengan musyawarah untuk keputusan yang baik. 2. Struktur peran keluarga : a. Pak Sy sebagai kepala keluarga umum berperan sebagai pencari nafkah dan pengambil keputusan utama dalam keluarga. b. Pak Abdul M. sebagai anak dan juga kepala keluarga kecil bertanggung jawab dalam mencari nafkah dan membimbing dan mendidik anak-anak c. Ny. Ningsih sebagai Ibu rumah tangga bertanggungjawab untuk memasak, merawat dan membesarkan anak ,mengatur rumah tetapi juga bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya d. Nn. Anna ( 20 th ) merupakan cucu Tn. Sy berstatus janda sudah pernah menikah tapi belum punya anak dan sudah ditinggalkan/bercerai dengan suaminya dan kini kembali hidup ditengah-tengah keluarganya kegiatan sehari-harinya membantu keluarga berjualan di warung. e. Nn. Anni ( 16 Th ) merupakan cucu Tn. Sy berstatus remaja putus sekolah hanya bersekolah sampai tingkat SD dan kini juga ikut membantu keluarga berjulana diwarung. Meskipun Pak Sy seharian bekerja di tempat yang cukup jauh dari rumah, namun kebutuhan keluarga tetap diupayakan dipenuhi dengan cara bekerja bersama-sama dalam mengelola warung. 3. Struktur peran (formal dan informal) : Tn Sy hanya sebagai anggota masyarakat biasa.

4. Nilai dan norma keluarga :

Keluarga memandang sakit disebabkan oleh penyakit, bukan karena faktor lainnya. Menurut Tn. Sy hal magis memang ada tetapi tidak terlalu diperhitungkannya karena selama ini keluarganya tidak pernah menyusahkan orang lain. Menurut Tn Sy sekeluarga berkeyakinan kalau sakit bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari saja tanpa harus berobat karena akan menambah biaya dan dianggapnya tidak terlalu berbahaya sehingga Tn Sy sekeluarga jarang mengunjungi sarana pelayanan kesehatan terdekat hanya dengan teguh pada keyakinan agama segalanya bias diatasi. E. Fungsi Keluarga 1. Fungsi afektif : Menurut Tn. Sy dan keluarga, mereka memandang dirinya masing-masing layaknya manusia normal lainnya dan tidak ada masalah yang berarti. 2. Fungsi sosial : Menurut keluarga, kehidupan mereka tidak lepas dari corak lingkungan agamis muslim yang taat pada aturan ibadah, organisasi dan aktivitas keagamaan. 3. Fungsi perawatan kesehatan : Secara umum keluarga masih belum mampu mengenal penyakit yang diderita Tn. Sy (batuk lama dan sekarang tanpa pengobatan ), kemampuan memberikan perawatan pada keluarga kurang , kemampuan menciptakan lingkungan yang meningkatkan status kesehatan masih kurang, demikian juga dengan pemanfaatan sarana kesehatan sangat kurang dan tidak konsisten. 4. Fungsi reproduksi : Istri Tn Sy sudah meninggal karena sakit tapi tidak diketahuai sakit apa , memantunya mempunyai dua orang anak dan mengatakan sudah cukup dulu, saat ini untuk membatasinya Ny. Ningsih menggunakan KB Suntik dengan alasan tidak ingin punya anak lagi. 5. Fungsi ekonomi : Tn Sy dan keluarga mengatakan kondisi ekonomi keluarga seperti keadaan saat ini sudah merupakan yang dialami sejak dulu sehingga tidak merasa adanya suatu beban, oleh karena itu pemanfaatan keuangan seefisien mungkin.

F. Stres dan Koping Keluarga

1.

Stresor jangka pendek dan panjang : Menurut Tn Sy dan keluarga tidak terlalu cemas dengan keadaan kesehatannya karena sudah berpendapat bahwa sakit bisa sembuh dengan sendirinya tanpa harus berobat dan mengatakan kondisi kesehatannnya baikbaik saja dan sakit yang dialaminya sudah biasa.

2.

Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor : Selain kepasrahannya Tn Sy ingin agar keluarganya selamat di dunia dan di akhirat. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan untuk sakit keras keluarga selalu berhati-hati menjaga kesehatan. Diakuinya kalau persiapan dana untuk antisipasi bila sakit tidak mempunyai.

3.

Strategi koping yang digunakan : Tn Sy bersama anak,menantu dan cucu-cucunya selalu berdiskusi untuk memecahkan problem keluarga dengan cara musyawarah. Selain itu mereka mengatakan, disamping berusaha juga berpasrah pada kehendak Yang Maha Kuasa. Kalau kebutuhan yang sangat mendesak, keluarga bantuan pada tetangga atau keluarga lainnya. selalu minta

4.

Strategi adaptasi disfungsional : Menurut Tn.Sy , dalam menghadapi permasalahan keluarga selalu menyerahkan atau pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa. G. Pemeriksaan Fisik. Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga. 1) Pemeriksaan fisik umum: Keadaan umum Tn Sy : keadaan umum cukup, Penampilan terlihat kurang rapi, kebersihan diri cukup. Tanda-tanda vital : Tekanan darah Respirasi Suhu TB BB : 130/100 mmHg. : 24 x/mnt : 36,8 0C : 158 cm : 53 Kg. Kepala dan leher

2) Pemeriksaan fisik khusus: Pada pemeriksaan kepala, tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala normo chepalik. Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan

vena jugularis dan arteri carotis, tidak nyeri saat dilakukan penekanan pada daerah oksipital. Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak Hidung : tidak ada kelaianan yang ditemukan. Mulut : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda tanda Dada : Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung terdapat udema

sianosis. S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur mur tidak ada ronchi (+), wheezing (+), nafas cuping hidung (-). baik. Ektrimitas :Pada ekstrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan persendian, mampu mengangkat dan melipat persendian secara sempurna. H. Harapan Keluarga Keluarga Pak Sy berharap anggota keluarga dapat berperan masing-masing tanpa ada yang mengalami gangguan kesehatannya. Sehingga semua bisa berjalan lancar tanpa hambatan. Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus

Analisa Data Data Masalah (P) Penyebab (E)

Data subyektif : Resiko tinggi penyebaran Tn Sy menderita batuk-batuk penyakit pada anggota lama sejak 3 tahun yg lalu keluarga lainnya Tn Sy mengatakan tidak mendapat pengobatan khusus berkenaan dgn penyakitnya Tn Sy sekeluarga berkeyakinan kalau sakit bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari saja tanpa harus berobat karena akan menambah biaya dan dianggapnya tidak terlalu berbahaya Tn Sy sekeluarga jarang mengunjungi sarana pelayanan kesehatan terdekat hanya dengan teguh pada keyakinan agama segalanya bisa diatasi Tn Sy sekeluarga berpendapat bahwa sakit bisa sembuh dengan sendirinya tanpa harus berobat Tn Sy sekeluarga mengatakan kondisi kesehatannya baikbaik saja dan sakit yang dialaminya sudah biasa Data Obyektif : Secara umum keluarga masih belum mampu mengenal penyakit yang diderita Tn Sy ( batuk-batuk lama dan sekarang tanpa pengobatan ) Kemampuan memberi perawatan kesehatan pada keluarga masih kurang Pemanfaatan sarana kesehatan sangat kurang dan tidak konsisten Pemeriksaan fisik umum: cukup, Penampilan terlihat kurang rapi, kebersihan diri cukup.

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit menular yang sedang diderita Tn. Sy, pentingnya pengobatan dan pemanfaatan sarana kesehatan

Tanda-tanda vital : Tekanan darah: 130/100 mmHg. Respirasi : 24 x/mnt Suhu : 36,8 0C TB : 158 cm BB : 53 Kg.

Data obyektif Kamar tidur terlihat gelap dan pengap serta banyak debu dan sarang lab-laba yang tidak dibersihkan Jendela jarang dibuka Ventilasi kurang hanya berasal dari pintu masuk Lantai rumah terbuat tanah diplester dengan keadaan kurang bersih dan kurang rapi udara pengap rumah sering dalam keadaan tertutup Kemampuan menciptakan lingkungan yg meningkatkan status kesehatan masih kurang

Resiko tinggi terjadi penyakit : diare, ISPA pada anggota keluarga Tn Sy

Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan

B. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan analisa data di atas maka diagnosa keperawatan keluarga yang muncul pada keluarga Tn Sy adalah : 1. Resiko tinggi penyebaran penyakit pada anggota keluarga lainnya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit menular yang diderita Tn. Sy, pentingnya pengobatan dan pemanfaatan sarana kesehatan 2. Resiko tinggi terjadi penyakit : diare, ISPA pada anggota keluarga Tn Sy berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan

10

C. Perencanaan

Untuk menentukan prioritas masalah dalam rencana perawatan keluarga Tn Sy masalah kehatan sebagai berikut : Diagnosa keperawatan :

maka terlebih dahulu dibuat skor untuk menentukan prioritas

1. Resiko tinggi penyebaran penyakit pada anggota keluarga lainnya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit menular yang diderita Tn. Sy, pentingnya pengobatan dan pemanfaatan sarana kesehatan

No
1. 2.

Kriteria
Sifat masalah Kemungkinan masalah dapat diubah Potensi mencegah masalah untuk

Perhitungan
2/3 x 1 2/2 x 2

Skor
2/3 2 Ancaman kesehatan

Pembenaran
Sumber-sumber yang ada dan tindakan untuk memecahkan masalah dapat dijangkau keluarga.

3.

3/3 x 1

Masalah dapat dicegah untuk tidak terjadinya penyebaran penyakit pada anggota keluarga lain dengan memahami tentang cara penyebaran penyakit yang diderita oleh Tn. Sy Keluarga menyadari adanya masalah tetapi tidak didukung dengan pemahaman yang adekuat tentang penyakit.

4.

Menonjolnya masalah

x1

1/2

Total Skor

4 1/6

11

Diagnosa keperawatan : 2. Resiko tinggi terjadi penyakit : diare, ISPA pada anggota keluarga Tn Sy berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan

No
1. 2.

Kriteria
Sifat masalah Kemungkinan masalah dapat diubah Potensi mencegah masalah untuk

Perhitungan
2/3 x 1 1/2 x 2

Skor
2/3 1

Pembenaran
Masalah dianggap mengancam kesehatan sehingga perlu ditangani. Sumber-sumber yang ada dan tindakan untuk memecahkan masalah hanya sebagian dijangkau keluarga

3.

2/3 x 1

2/3

Masalah dapat dicegah untuk tidak memperburuk keadaan dapat dilakukan keluarga dengan memahami kemungkinan penyakit yang akan diderita Keluarga tidak menyadari adanya masalah dan tidak didukung dengan pemahaman yang adekuat tentang penyakit.

4.

Menonjolnya masalah

0/2 x 1

Total Skor

2 1/3

12

RENCANA INTERVENSI BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

13

N
Diagnosa Keperawatan Tujuan Umum
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 30 diharapkan keluarga Tn. Sy mampu mencegah terjadinya penyebaran penyakit dengan peningkatan pengetahuan anggota keluarga yang lain tentang keadaan penyakit, pentingnya pengobatan dan pemanfaatan sarana kesehatan

Tujuan Khusus

Kriteria

Standar
Dampak masalah semakin parahnya penyakit Tn Sy Beban tambahan bagi penyakit Tn. Sy

Rencana intervensi
Gali pengetahuan keluarga mengenai penyakit TBC yang diderita Tn. Sy

o
1. Resiko tinggi penyebaran penyakit pada anggota keluarga lainnya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit menular yang diderita Tn. Sy, pentingnya pengobatan dan pemanfaatan sarana kesehatan Keluarga Tn.Sy Keluarga dapat mengenal mengatakan dampak mengerti IMPLEMENTASI permasalahan tentang penyakit Tn. Sy keadaan dengan menjelaskan penyakitnya, akibat yang terjadi dampak dan bila penyakit Tn. Sy akibat tidak segera diobati. penyakitnya

Diskusikan dengan keluarga dampak masalah yang dapat terjadi bila penyakit Tn. Sy Pengeluaran tambahan tidak segera diatasi. bagi keuangan keluarga. Jelaskan akibat yang dapat terjadi bila penyakit Tn. Sy tidak diobati. Beri pujian pada keluarga atas jawaban atau tindakan yang tepat. Motivasi keluarga untuk mengenal dampak permasalahan yang dapat timbul pada penyakit Tn. Sy. Bimbing keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan. Keluarga Tn. Sy dapat memutuskan : Ulangi penjelasan bila ada hal hal yang belum jelas. Tidakan untuk mencegah parahnya Beri penjelasan kepada penyakit Tn. Sy Keluarga Bapak tn Sy tindakan untuk mencegah penyebaran Jenis perawatan yang penyakit Tn. Sy tepat bagi penyakit Tn. Sy Libatkan keluarga dalam mengambil keputusan bagi pencegahan penyebaran Keluarga Tn. Sy dapat penyakit Tn. Sy merawat penyakit yang diderita Tn. Sy dengan cara pengobatan Motivasi keluarga untuk tradisional: menerapkan teknik pengobatan - batuk efekytif tradisional bagi penyakit Tn. Sy - pencegahan penyebaran infeksi Ajarkan teknik batuk efektif dan - Gizi yang seimbang pencegahan penyebaran infeksi bagi kesembuhan melalui pemisahan alat makan penyakit dan minum Tn. Sy - Pentingnya istirahat Jelaskan manfaat penggunaan tidur yang cukup. obat tradisional bagi penyakit Tn. Sy libatkan keluarga untuk mengenal dan berpartisipasi dalam pengobatan Tn. Sy Jelaskan pentingnya gizi yang seimbang dan istirahat yang cukup bagi kesembuhan penyakit Tn. Sy

Keluarga Tn. Sy dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk mencegah penyebaran penyakit ini pada anggota keluarga yang lain

Keluarga menyatakan keputusan untuk segera mencari pelayanan kesehatan guna segera mendapat pengobatan Keluarga mampu menerapkan cara-cara pengobatan tradisional untuk merawat penyakit Tn. Sy

Keluarga Tn. Sy mampu merawat mencegah terjadinya penyebaran penyakit ini

Keluarga Tn. Sy mampu menggunakan fasilitas kesehatan bagi perawatan penyakit Tn. Sy

Klien mau mendatangi tempat pelayanan kesehatan untuk mendapatka n pengobatan

2.

Diskusikan dengan Tn. Sy dan Keluarga Tn. Sy dapat keluarga tentang demonstrasi menggunakan fasilitas yang telah dilaksanakan. kesehatan terdekat bagi perawatan penyakit Tn. Sy Jelaskan pentingnya melakukan perawatan kesehatan Tn. Sy di pusat pelayanan kesehatan terdekat. 14 Motivasi keluarga untuk mau menggunakan fasilitas

Berdasarkan kontrak waktu dengan keluarga Tn. Sy , kegiatan implementasi dilaksanakan mulai tanggal 30 Januari 2007 sampai dengan tanggal 9 Februari 2007 , dengan dokumenatsi sebagai berikut: No
1.

DP
1&2

Tanggal/waktu
Selasa , 30 Jan 2007 Pk.11.00 WIB

Implementasi
Membuat prioritas perencanaan pelaksanaan dengan keluarga. Membuat kontrak waktu dengan keluarga. penyuluhan TBC, penyebaran infeksi dan pencegahannya Jumat tanggal 2 Feb 2007. Penyuluhan tentang lingkungan sehat: hari Minggu, 4 Feb 2007

Evaluasi
Penyakit batuk-batuk prioritas 1 dan kesling prioritas 2 Disepakati hari Jumat tanggal 2 Feb 2007. pukul 10.00 WIB. Disepakati hari Minggu, 4 Feb 2007, Pk 11.30 WIB.

2.

1&2

3.

Jumat , 2 Feb 2007. pukul 10.00 WIB.

Mengingatkan akan kontrak waktu kemarin. Menggali pengetahuan keluarga tentang penyebaran TBC Memberi penyuluhan tentang penyakit TB Paru & Melakukan diskusi dengan keluarga tentang cara kompres hangat dan massage Mempersiapkan alat dan bahan untuk mengadakan demonstrasi batuk efektif dan pencegahan infeksi menyebar Melakukan demonstrasi batuk efektif dan pencegahan penularan penyakikt Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya. Memberi kesempatan keluarga untuk melakukan redemonstrasi. Memberi penguatan atas tindakan yang tepat. Mengadakan evaluasi lisan dengan keluarga.

Keluarga Tn.Sy menerima mahasiswa dengan ramah. Tn Sy mengatakan sama sekali tidak tahu tentang penyakit TBC Keluarga mendengarkan aktif dalam diskusi dengan mahasiswa dan keluarga banyak bertanya. Keluarga membantu mahasiswa menyiapkan sarana dan alat untuk demonstrasi. Keluarga menyaksikan dengan seksama.

4.

5.

6.

7.

8.

Keluarga melakukan redemonstrasi sesuai petunjuk dari mahasiswa. Memberi pujian kepada keluarga atas tindakan yang benar. Keluarga mampu menjawab pertanyaan mahasiswa dengan benar. Keluarga merasa sudah jelas.

9.

10.

Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya hal hal yang belum jelas.

11.

Minggu, 4 Feb 2007

Mengingatkan akan kontrak waktu

Keluarga menerima

15

Pk. 11.30 WIB 12. 1

yang kemarin. Menanyakan perkembangan penyakit Tn Sy Menanyakan perkembangan batuk efektif dan pencegahan penyebaran infeksi setelah diperagakan kemarin. Memberi kesempatan untuk bertanya.

mahasiswa degan ramah. Tn. Sy mengatakan batuknya sudah banyak berkurang Tn. Sy mengatakan skarang menggunakan metode batuk efektif dan pencegahan penyebaran infeksi pada anggota keluarga lain Keluarga merasa puas Keluarga mendengarkan dengan penuh perhatian. KK mau bergabung dalam diskusi. Keluarga mendengarkan penjelasan mahasiswa dengan baik. Keluarga menanyakan mengenai efek samping lingkungan tdk sehat. Mahasiswa menjawab pertanyaan kleuarga dengan memperlihatkan lembar balik kesling. Keluarga memperhatikan dengan seksama. Keluarga aktif dalam diskusi. Keluarga mampu menjawab pertanyaan mahasiswa dengan baik. Keluarga dan mahasiswa menyepakati pertemuan pada hari Selasa , 5 Feb 2007 pukul 15.00 WIB. Keluarga menerima kedatangan mahasiswa dengan ramah. Keluarga mengatakan sudah mengerti penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa. Tn. Sy mengatakan batuk berkurang dan segera akan berobat ke puskesmas jika surat-surat JPS sudah selesai Keluarga mengatakan

13.

14. 15. 16. 17.

1 2 2 2

Memberi penguatan atas tindakan yang tepat. Menjelaskan tujuan penyuluhan kesehatan lingkungan pada keluarga Melibatkan kepala keluarga dalam diskusi. Mendiskusikan dengan keluarga tujuan, manfaat lingkungan yang sehat. Dan rumah sehat Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya. Menjawab pertanyaan keluarga dengan bahasa yang sederhana.

18.

19.

20.

Mengulangi penjelasan mengenai hal hal yang belum dimengerti oleh keluarga. Mengakhiri diskusi dengan keluarga dengan melakukan evaluasi berupa pertanyaan yang mudah dimengerti oleh keluarga. Mengadakan kontrak waktu untuk kegiatan evaluasi dengan keluarga.

21.

22.

1&2

23.

1&2

Selasa, 5 Feb 2007, pukul 15.00 WIB selesai.

Mengingatkan kontrak waktu kemarin.

24.

1&2

Memberi kesempatan keluarga untuk mengajukan pertanyaan.

25.

1&2

Menanyakan perkembangan penyakit Tn Sy dan keinginan Tn Sy untuk berobat

26.

1&2

Menanyakan keputusan akhir untuk

16

mengubah prilaku hidup sehat. Mengadakan evaluasi singkat tentang penyuluhan yang telah diberikan. 27. 1&2 Membuka kesempatan diskusi dengan keluarga. Memberi pujian kepada keluarga atas tindakan/jawaban yang benar. Mengakhiri pertemuan dengan keluarga. Mengobservasi keadaan rumah

akan memperhatikan kesehatan lingkungan rumah dan sekitarnya. Memuji tindakan keluarga yang benar. Keluarga mengatakan merasa berat melepas mahasiswa, karena dirasa sudah akrab. Keadaan rumah sudah lebih terawat dari sebelumnya, pintu rumah sudah lebih sering dibuka Keluarga merasa sedih akan berpisah dengan mahasiswa dan klien berjanji akan rajin berobat dan membersihkan lingkungan rumah serta keluarga berterima kasih atas informasi yang diberikan oleh mahasiswa Mahasiswa dan keluarga berfoto bersama

28.

1&2

29. .

1&2

Kamis, 9 Feb 2007 Pk. 16.00 WIB

Mengunjungi keluarga untuk pamitan

30.

1&2

Membuat dokumentasi foto bersama dengan keluarga

17

EVALUASI Evaluasi terhadap pelaksanaan implementasi kepada kleuarga Tn. Sy telah dilaksanakan usai implementasi dilaksanakan, pada tahap evaluasi ini akan dilaporkan evaluasi tahap perkembangan keluarga dengan menggunakan analisa SOAP berdasarkan diagnosa yang telah dirumuskan. No
1.

Diagnosa Keperawatan

Evaluasi
Tanggal 5 Agustus 2006, pukul 10.00 WIB. S : Ibu mengatakan batuknya sudah berkurang, anggota keluarga yg lain mau membantu untuk pencegahan penyebaran infeksi O : batuk Ny.Ginayah sudah berkurang, ny ginayah jika batuk menutup mulut dengan menggunakan sapu tangan A : Masalah teratasi sebagian P : Anjurkan Ibu untuk menutup mulut pada saat batuk dan bersin dan anjurkan untuk memisahkan alat makan dan minum

Resiko tinggi penyebaran penyakit pada anggota keluarga lainnya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit menular yang diderita Tn. Sy, pentingnya pengobatan dan pemanfaatan sarana kesehatan

2.

Resiko anggota

tinggi keluarga

terjadi Tn Sy

penyakit : diare, ISPA pada berhubungan ketidakmampuan memelihara rumah kesehatan yang dengan keluarga lingkungan menunjang

S : Keluarga Tn. Umar mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan mahasiswa. Keluarga mengatakan akan mencoba menerapkan apa yang dijelaskan mahasiswa. O :Keluarga kooperatif dengan mahasiswa, banyak mengajukan pertanyaan, danmau mendengarkan penjelasan mahasiswa dengan penuh perhatian. A : Masalah teratasi. P : Koordinasi dengan mahasiswa puskesmas yang memiliki daerah binaan di RW 03 untuk mengadakan evaluasi lanjutan dan pembinaan terhadap keluarga Tn. Umar secara lebih intensif.

18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan Sasaran Tempat Hari / Tanggal Waktu Tujuan Umum

: TB Paru : Keluarga Tn. Suyadi : Rumah Tn. Suyadi RT 04 RW 04 Tlogowaru : 30 Januari 2007 : 40 menit :

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai TB Paru selama 40 menit keluarga Tn. Sy. dapat memahami tentang TB Paru. Tujuan Khusus :

1. Mampu menjelaskan pengertian TB Paru 2. Mampu menjelaskan penyebab TB Paru 3. Mampu menjelaskan gejala / tanda tanda TB Paru 4. Mampu menjelaskan cara penularan TB Paru 5. Mampu menjelaskan pengobatan TB Paru 6. Mampu melaksanakan cara pencegahan TB Paru. Materi: ( Terlampir ) 1. Pengertian TB Paru 2. Penyebab TB Paru 3. Gejala / tanda tanda TB Paru 4. Cara penularan TB Paru 5. Pengobatan TB Paru 6. Cara pencegahan TB Paru. Metode: 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi. Media / Alat: 1. Leaf leat 2. Flip cart

Kegiatan Pembelajaran

19

No. Tahap 1. Pembukaan 2. Pengembangan

Waktu 5 menit 25 menit

Kegiatan Menyampaikan tujuan Menggali dan menjelaskan tentang : - Pengertian TB Paru - Penyebab TB Paru - Gejala / tanda tanda TB Paru - Cara penularan TB Paru - Cara pengobatan TB Paru - Cara pencegahan TB Paru Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya Menyimpulkan materi bersama keluarga Evaluasi

3.

Penutup

10 menit

Sumber Pustaka : 1. Hood, Alsaagaf dan H. Abdul Mukty ( 1995 ), Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru, Surabaya Airlangga University Press. 2. Depkes RI, ( 2000 ), Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Jakarta..

Evaluasi: 1. Prosedur: 2. Bentuk 4. Alat tes Selama proses pembelajaran berlangsung Setelah selesai penyuluhan : Subyektif : a. Apa pengertian TB Paru b. Apa penyebab TB Paru c. Apa tanda / gejala-gejala TB Paru d. Bagaimana cara penularan TB Paru e. Bagaimana cara pengobatan TB Paru f. Bagaimana cara pencegahan TB Paru

3. Jenis Tes : Lisan

20

TUBERKOLOSIS PARU

PENGERTIAN : Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang disebabkan oleh Mycobakterium Tuberkulosis. ETIOLOGI : Jenis kuman berbentuk batang, ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um. Sebagian besar kuman berupa lemak/lipid sehingga kuman tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap kimia , fisik. Sifat lain dari kuman ini adalah aerob yang menyukai daerah yang banyak oksigen, dalam hal ini lebih menyenangi daerah yang tinggi kandungan oksigennya yaitu. daerah apikal paru, daerah ini yang menjadi prediksi pada penyakit Tuberkulosis TANDA & GEJALA Keluhan dapat bermacam-macam atau malah tanpa keluhan, yang terbanyak adalah : Batuk Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan. Batuk darah Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah. Sesak napas Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan lainlain. Nyeri dada

Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena. PENATALAKSANAAN : Penyuluhan Pencegahan Pemberian obat-obatan : 1. OAT (obat anti tuberkulosa) : 2. Bronchodilatator 21

3. Expektoran 4. OBH 5. Vitamin TERAPI Tujuan pengobatan pada penderita TB Paru selain untuk mengobati juga mencegah kematian, mencegsah kekambuhan atau resistensi terhadap OAT serta memutuskan mata rantai penularan. Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedang jenis obat tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam Klavulanat, derivat Rifampisin/INH. PROSES PENULARAN Tuberkulosis tergolong airborne disease yakni penularan melalui droplet nuclei yang dikeluarkan ke udara oleh individu terinfeksi dalam fase aktif. Setiapkali penderita ini batuk dapat mengeluarkan 3000 droplet nuclei. Penularan umumnya terjadi di dalam ruangan dimana droplet nuclei dapat tinggal di udara dalam waktu lebih lama. Di bawah sinar matahari langsung basil tuberkel mati dengan cepat tetapi dalam ruang yang gelap lembab dapat bertahan sampai beberapa jam. Dua faktor penentu keberhasilan pemaparan Tuberkulosis pada individu baru yakni konsentrasi droplet nuclei dalam udara dan panjang waktu individu bernapas dalam udara yang terkontaminasi tersebut di samping daya tahan tubuh yang bersangkutan. Di pernapasan samping penularan melalui saluran (paling sering), M. tuberculosis juga dapat masuk ke dalam tubuh Fisioterapi dan rehabilitasi Konsultasi secara teratur

melalui saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit (lebih jarang)

22

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan Hari / Tanggal Tempat Sasaran Waktu

: Upaya Mencapai Lingkungan Sehat : kamis 3 Agustus 2006 : Rumah Tn. Suyudi Rt 04 RW 04 Tlogowaru : Keluarga Tn. Suyudi : 30 menit

1.

Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan Keluarga Tn.Sy tentang kebiasaan hidup dengan sehat

2.

Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan Keluarga Tn. Sy dapat : a) Menyebutkan syarat rumah sehat b) Menyebutkan cara pembuangan sampah yang baik c) Menyebutkan syarat sarana air bersih d) Menyebutkan jamban/WC yang memenuhi syarat e) Menjelaskan tentang kebiasaan hidup sehat

3.

Materi
a) Syarat rumah sehat b) Cara pembuangan sampah yang baik c) Syarat sarana air bersih d) Jamban/wc yang memenuhi syarat e) Kebiasaan hidup sehat

4.

Metode
Ceramah dan Tanya jawab

5.

Alat Bantu
Leaflet Flipchart Mikrophone

Proses Penyuluhan No 1. Fase Pra Interaksi Kegiatan 1. Menyiapkan satuan acara penyuluhan dan leaflet. 1. Memperkenalkan diri 2. Menentukan kontrak waktu dengan Keluarga 3. mahasiswa memberikan salam pembuka Waktu 5 menit

2.

Kerja

20 menit

23

4. Mahasiswa menjelaskan materi 5. Mahasiswa memberikan kesempatan kepada ibu untuk mengajukan pertanyaan 6. Mahasiswa memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengajukan pertanyan. 7. Mahasiswa menyimpulkan kembali penjelasan yang telah diberikan 3. Terminasi Mengucapkan terima kasih dan memberikan salam 5 menit

6.

Evaluasi
a. Evalusi Struktur Kesiapan Media meliputi : Leaflet, Flipchart, Microphone. Penentuan waktu Penentuan tempat Pemberitahuan kepada warga Pengorganisasian panitia kecil dari masyarakat

b. Evaluasi Proses Warga datang tepat waktu Kegiatan penyuluhan berjalan tertib. Warga mengajukan pertanyaan Warga mengikuti kegiatan sampai selesai

c. Evaluasi Hasil Warga dapat menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluh.

24

MATERI PENYULUHAN A. Rumah Sehat. Rumah yang baik mempunyai beberapa persyaratan, sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pencahayaan Terang, disemua ruangan bisa untuk membaca Cukup sinar Atap Dinding Jamban Tersedia sarana air bersih Pengudaraan Lantai Bersih, teratur dan rapi Ada dinding pemisah (kamar) Bebas tikus dan nyamuk 2. Sarana pembuangan air limbah Dirumah yang sehat: Halaman selalu dibersihkan Terdapat lubang sampah Cuci, buang air besar ditempat yang telah disediakan Jendela dibuka pada siang hari Pencahayaan cukup terang

Rapat dan tidak bocor Bersih kering dan kuat Tersedia jamban keluarga yang memenuhi syarat Tersedia sarana air bersih (sumur pompa tangan) Segar banyak udara yang masuk

Pencegahan adanya tikus di rumah dapat dilakukan dengan cara: 1. Lobang bambu yang ada dirumah ditutup 2. Menutup makanan 3. Memelihara kebersihan kamar 4. Saluran air kotor diberi jeruji 5. menyimpan makanan ditempat yang tertutup 6. Lingkungan yang selau dibersihkan B. Cara membuang sampah yang baik: 1. 2. 3. 4. Lubang galian sampah (tanah digali) Dibakar Kotak sampah Drum/tongsampah

25

5. 6.

keranjang sampah Bak sampah

C. Sarana Air Bersih Secara umum kualitas fisik air memenuhi syarat antara lain: Jernih Tidak berbau Tidak berasa Tidak berwarna

Sumur gali dan sumur pompa tangan yang memenuhi syarat menjamin kebersihan dan kualitas air sehingga aman untuk digunakan dengan kualitas fisik air seperti diatas. Sumber air bersih yang memenuhi syarat paling sedikit jaraknya 10 meter dari pengotoran seperti: Kandang Penampungan air kotor Sungai Tempat pebuangan sampah Jamban/kakus Ambil air dari sumber air yang bersih Tangan dan tempat penampungan air harus bersih Wadah penyimpangan air harus selalu tertutup dan sering dibersihkan Masaklah air sampai mendidih sebelum diminum Gunakan alat alat munim yang bersih

Cara Memperoleh air minum yang sehat

Gayung pengambilan air harus bersih

D. Jamban/WC yang sehat Jamban/WC yang memenuhi syarat: Kotoran tidak mencemari permukaan tanah, air tanah dan air permukaan Cukup terang Tidak menjadi sarang serangga (Nyamuk, lalat, lipas dan kecoak) Selalu dibersihkan agar tidak menimbulkan bau tidak sedap Cukup lobang angina Tidak menimbulkan kecelakaan Pemanfaatan dan pemeliharaan jamban/WC Jamban leher angsa Selesai buang air besar harus disiram sampai betu-betul bersih Jamban Cemplung Selesai buang air besar lubang harus ditutup agar tidak berbau dan tidak dimasuki lalat/kecoa

26

E. Kebiasaan Hidup sehat sempit Berolahraga secara teratur Pakaian dicuci sampai bersih dengan menggunakan sabun Mandi/cuci rambut paling sedikit seminggu sekali atau setiap kali Menutup hidung dan mulut waktu bersin atau batuk Tidur dengan waktu yang cukup Mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun Menggosol gigi sehabis makan dan sebelum tidur malam hari Mengganti pakaian sehari sekali dan jangan menggunakan baju terlalu

rambut kotor

27

LEMBAR KENDALI KEGIATAN BINA KELUARGA DIWILAYAH RT 04 RW 04 TLOGOWARU KEDUNG KANDANG MALANG

Nama Keluarga Alamat Masalah

: Keluarga Tn. Suyudi : Rt 04 RW 04 Kelurahan Tlogowaru :

Resiko Penularan Penyakit TBC Kurang Pengetahuan tentang pemeliharaan lingkungan sehat No 1 Tanggal Jenis Kegiatan TT Parat

28

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Tn Sy Dengan Kepala keluarga ( Ayah ) menderita Penyakit TBC di RT 04 RW 04 Kelurahan Tlogowaru Kedung Kandang Malang Telah Diperiksa Dan Disahkan Pada : Hari Tanggal : :

Mengetahui :

Pembimbing Institusi PSIK FKUB

Pembimbing Puskesmas Arjowinangun

(Ahsan, S.kep, M.Kes) NIP :

( NIP :

29

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn Sy


DENGAN RESIKO PENULARAN PENYAKIT TBC DAN KURANG PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT, PEMELIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN SERTA PENGOBATAN DI RT 04 RW 04 KELURAHAN TLOGOWARU KEDUNGKANDANG MALANG

Disusun oleh :

I Gusti Ayu Rai Rahayuni


0410 722 029

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2006

30

31

S-ar putea să vă placă și