Sunteți pe pagina 1din 8

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.

) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR YANG DIBERI BEBAN GLUKOSA
ANGGRAENI, ARSITA_DIAN (2006) PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR YANG DIBERI BEBAN GLUKOSA. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine.

PDF - Published Version 207Kb

Abstract
PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR YANG DIBERI BEBAN GLUKOSA Arsita Dian Anggraeni1), Suhardjono2) Latar belakang:.Biji alpukat dengan kandungan tanninnya yang berfungsi sebagai astringen dapat menghambat absorbsi glukosa pada usus. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan khasiat dari biji alpukat. yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan pemberian infusa biji alpukat pada tikus Wistar yang diberi beban glukosa. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group. Sampel terdiri dari 25 tikus Wistar jantan umur 3-4 bulan yang dibagi menjadi lima kelompok. Data diperoleh dari pemeriksaan kadar glukosa darah awal, 30 menit sesudah pemberian infusa biji alpukat.dan pada menit ke 0, 15, 30, 60 dan 120 setelah diberi beban glukosa dengan mengunakan glukometer One Touch Ultra TM . Data diolah dengan menggunakan NCSS-Statistical and Power Analysis Software-PASS dengan menghitung Area Under Curve (AUC). Hasil: Dibandingkan dengan AUC kelompok kontrol negatif (816,9), AUC terkecil terdapat pada kelompok perlakuan infusa biji alpukat dosis 0,315 g/kgBB (663,6), diikuti oleh kelompok perlakuan infusa biji alpukat dosis 1,26 g/kgBB (696,3), kelompok kontrol positif (712,1) dan kelompok perlakuan infusa biji alpukat dosis 0,63 g/kgBB (799,1). Didapatkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan infusa biji alpukat dosis 0,315 g/kgBB (z value=3,2904) dan kelompok perlakuan infusa biji alpukat dosis 1,26 g/kgBB (z value=2,5601). Kesimpulan: Pemberian infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) 0,315 g/kgBB dan 1,26 g/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar yang diberi beban glukosa. Pemberian infusa biji alpukat (Persea americana Mill). 0,315 g/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah lebih besar daripada pemberian infusa biji alpukat (Persea americana Mill.) 1,26 g/kgBB. Kata Kunci: Infusa biji alpukat, Persea americana Mill., glukosa darah, Area Under Curve (AUC). THE EFFECT OF AVOCADO SEED INFUSION DIET(Persea americana Mill.) ON WISTAR RATS BLOOD GLUCOSE LEVEL GIVEN GLUCOSE DIET Arsita Dian Anggraeni1), Suhardjono2) Background: Avocado seeds containing tannin as astringent, were able to inhibit glucose absorbtion in the gut. The aim of this research was to prove that avocado seed infusion diet were able to reduce of Wistar rat blood glucose level given glucose load. Methods: This was an experimental study with Randomized Pre and Post Test Control Group Design. Samples consists of 3-4 month, 25 male Wistar rats which were divided into 5 group. The blood glucose level before avocado seed infusion diet, 30 minute after avocado seed infusion diet and 0, 15, 30, 60 and 120 minute after glucose diet were measured using One Touch Ultra TM glucometre. The data were analyzed by Area Under Curve (AUC) using NCSS-Statistical and Power Analysis Software-PASS Results: Related with AUC negative control group (816,9),

avocado seed infusion diet with a dose of 0,315 g/kgBW had the smalest AUC (663,6) followed by avocado seed infusion diet with a dose of 1,26 g/kgBW (696,3), positive control group (712,1) and avocado seed infusion diet with a dose of 0,63 g/kgBW (799,1). There was a significant correlation between negative control group with avocado seed infusion group with a dose of 0,315 g/kgBW (z-value=3,2904) and 1,26 g/kgBW (z-value=2,5601). Conclusion: Avocado (Persea americana Mill.) seed infusion diet 0,315 g/kgBW and 1,26 g/kgBW were able to reduce Wistar rats blood glucose level after given glucose diet. Avocado (Persea americana Mill.) seed infusion diet with a dose of 0,315 g/kgBW were able to reduce blood glucose level higher than the dose of 1,26 g/kgBW. Key Words: Avocado seed infusion, Persea americana Mill., blood glucose, Area Under Curve (AUC).

Item Type: Thesis (Undergraduate) Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica Divisions: Faculty of Medicine > Department of Medicine Faculty of Medicine > Department of Medicine ID Code: 20376 Deposited Ms Lutfiatun Heni By: Deposited 13 Aug 2010 10:23 On: Last 13 Aug 2010 10:23 Modified:

Perbandingan Pemberian Susu Kedelai Bubuk dan Susu Kedelai Rumah Tangga terhadap Glukosa Darah Puasa pada Tikus Diabetes Melitus Hasil Induksi Aloksan Monohidrat
Ramon Khrisna, H. R. Muchtan Sudjatno, Abdullah Firmansah

Abstract
Berbagai penelitian menemukan bahwa kedelai dan produk olahannya memiliki banyak manfaat terhadap berbagai kelainan metabolisme, salah satunya terhadap diabetes melitus (DM). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan penurunan kadar glukosa darah puasa sesudah pemberian susu kedelai bubuk dan susu kedelai rumah tangga pada tikus DM hasil induksi aloksan. Penelitian ini dilakukan di Departemen Farmakologi Klinik RS Dr. Hasan Sadikin Bandung periode OktoberDesember 2008 dengan metode eksperimental di laboratorium, menggunakan 30 ekor tikus yang dibagi secara acak dalam lima kelompok, salah satunya kelompok kontrol positif. Kadar glukosa darah puasa (GDP) masing-masing kelompok diperiksa setelah 14 hari perlakuan. Hasil penurunan kadar GDP rata-rata tertinggi adalah pada kelompok tikus yang mendapatkan susu kedelai rumah tangga 2 kali/hari, yaitu sebesar 297,67 mg/dL, diikuti kelompok yang mendapatkan susu kedelai bubuk 2 kali/hari (270,17 mg/dL), kelompok yang mendapatkan susu kedelai bubuk 3 kali/hari (232,67 mg/dL), dan kelompok yang mendapatkan susu kedelai rumah tangga sebanyak 3 kali/hari (178 mg/dL), sedangkan hasil penurunan kadar GDP rata-rata kontrol positif adalah 16,17 mg/dL. Hasil penurunan kadar GDP rata-rata kelompok perlakuan berbeda signifikan terhadap kelompok kontrol positif (p=0,003), namun tidak terdapat perbedaan penurunan kadar GDP yang signifikan antara masing-masing kelompok perlakuan (p=0,425). Simpulan, kedua jenis susu kedelai, baik susu kedelai bubuk maupun susu kedelai rumah tangga dapat menurunkan kadar GDP pada tikus DM hasil induksi aloksan, namun tidak terdapat perbedaan antara pemberian susu kedelai bubuk dan susu kedelai rumah tangga. Frekuensi pemberian kedua jenis susu kedelai tidak memberikan perbedaan penurunan glukosa darah. [MKB. 2011;43(2):98 104]. Kata kunci: Glukosa darah, susu kedelai bubuk, susu kedelai rumah tangga, tikus diabetes melitus

The Comparison of Powdered Soymilk and Domestic Soymilk Administration on Fasting Blood Glucose Level on Induced Diabetic Melitus Rats Aloxan Monohydrate Several researches had proven that soybean and its processed goods have many benefits for several metabolism disorders, one of which is diabetes mellitus (DM). The objective of this research was to determine and compare the decrease in fasting blood glucose level after administration of powdered soymilk to domestic soymilk which was injected into diabetic rats caused by aloxan injection. This research study was conducted in Farmacology Clinic Department Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung on OctoberDecember 2008, with as a randomized, positivecontrolled clinical trial. Thirty mice were randomly divided into 5 groups, one of which was a control group. Fasting blood glucose (FBG) level from each group were measured after 14 days of soymilk administration. The group which was administered domestic soymilk twice daily had the highest mean decrease of FBG level (297.67 mg/dL), followed by the group powdered soymilk twice daily (270.17 mg/dL), the group with powdered soymilk three times daily (232.67 mg/dL), and the group with domestic soymilk three times daily (178 mg/dL), meanwhile the positive-controlled group had mean decrease of FBG level as 16,67 mg/dL. The result was significant compared to positive-controlled group (p=0.003). However, the difference between each group was not significant (p=0.425). It is concluded that two types of soymilk, powdered and domestic, decrease the FBG level in diabetic rats, however, the difference between the two types are insignificant. The frequency of administration of the two types of soymilk also do not give difference in decreasing the blood glucose level. [MKB. 2011;43(2):98104]. Key words: Blood glucose level, diabetic mellitus rat, domestic soymilk, powdered soymilk

Full Text:
PDF

Refbacks

There are currently no refbacks.

Copyright Majalah kedokteran Bandung 2013


Home > Vol 1, No 1 (2012) > Utomo

PENGARUH SENAM TERHADAP KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES


Ocbrivianita Mulyaningtyas Utomo, Mahalul Azam, Dina Nur Anggraini Ningrum

Abstract
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaaan kadar gula darah penderita diabetes antara kelompok yang melaksanakan senam dan kelompok yang tidak melaksanakan senam. Jenis penelitian ini adalah kohor. Populasi terpapar dalam penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus tipe II di RS.Panti Wilasa Dr.Cipto Semarang yang mengikuti klub senam diabetes, dan populasi tidak terpapar adalah yang tidak mengikuti klub senam diabetes. Sampel terpapar dan tidak terpapar masing-masing berjumlah 42 orang. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji wilcoxon dengan p = 0,05). Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan kadar gula darah sewaktu sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok terpapar (nilai p = 0,0001), pada kelompok tidak terpapar (nilai p = 0,0001), pada kelompok terpapar dan tidak terpapar (nilai p = 0,0001) dengan penurunan rata-rata gula darah pada kelompok terpapar 2,3 kali lebih besar daripada kelompok tidak terpapar (31,5 mg/dl berbanding 13,5 mg/dl). Kesimpulan yang dapat diambil adalah senam efektif dalam menurunkan kadar gula darah.

The purpose of this study to determine the differences in blood sugar levels of diabetes among the groups who perform gymnastics and groups who not perform gymnastics. This type of research is cohort. Exposed population in this study were patients with diabetes mellitus type II in Panti Wilasa Hospital Dr.Cipto Semarang diabetes who follow gymnastics club and population unexposed were patient who do not follow gymnastics club diabetes. Samples of each exposed and unexposwd were 42 people. Data analysis was performed univariate and bivariate (using the Wilcoxon test with p = 0.05). The result of this study there is a difference in blood sugar levels before and after the intervention while the exposed group (p-value = 0.0001), in the unexposed group (p-value = 0.0001), the exposed and unexposed groups (p-value = 0.0001) with an average decline blood sugar in the exposed group 2.3 times greater than the unexposed group (31.5 mg / dl versus 13.5 mg / dl). The conclusion that can be taken was exercise effective in lowering blood sugar levels.

Keywords
Diabetes; Blood Sugar; Gymnastic

References
American Diabetes Association. 2002. Diabetes Mellitus and Exercise. (online), Diabetes Care, Volume 25, Supplement 1, January 2002, (http://www.care.diabetesjournals.org). Diakses 19 Maret 2010

Aru W Sudoyo. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi Keempat. Jakarta: FKUI Bhisma Murti. 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Brian J. Sharkey. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. 2009. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2009. Semarang: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah Ermita I. Iiyas. 2005. Latihan Jasmani bagi Penyandang Diabetes Mellitus, dalam Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, dan Imam Subekti. Pelaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Hans Tandra. 2008. Segala Sesuiatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Jakarta: Gramedia Misnadiarly. 2006. Ulcer Gangren Infeksi Diabetes Mellitus Mengenali Gejala Menanggulangi Mencegah Komplikasi. Jakarta: Pustaka Populer M.N. Bustan. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT Rineka Cipta M. Sopiyudin Dahlan. 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Perkeni. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2006. http://www.kedokteran.info/konsensus-pengelolaan-dan-pencegahan-diabetes-melitus-tipe-2-di-indonesia-2006.html.PDF. Diakses 11 Maret 2009 Persadia. 2006. Senam Diabetes Seri 3. Jakarta: Yayasan Diabetes Indonesia Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Vitahealth. 2006. Diabetes Informasi Lengkap Untuk Penderita dan Keluarganya. Jakarta: Gramedia

PENGARUH JUS LIDAH BUAYA (Aloe chinensis Linn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) STRAIN WISTAR
WULIYANI, TRI (2007) PENGARUH JUS LIDAH BUAYA (Aloe chinensis Linn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) STRAIN WISTAR. Other thesis, University of Muhammadiyah Malang.

Text
PENGARUH_JUS_LIDAH_BUAYA.pdf

Download (138Kb) | Preview


Abstract
Jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 1994 adalah 2,5 juta jiwa. Pada tahun 2000, penderita diabetes meningkat menjadi 4 juta jiwa. Pada tahun yang sama, paling sedikit 240 juta penduduk dunia menderita diabetes. Data ini menunjukkan suatu peningkatan yang harus diwaspadai, mengingat banyak akibat fatal yang muncul dari perkembangan penyakit tersebut. Serta dengan adanya kelimpahan Aloe vera yang terdapat di Pontianak yaitu Aloe chinensis L. yang belum banyak diketahui manfaatnya oleh masyarakat sekitar sebagai obat alternatif bagi penderita diabetes mellitus. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus Aloe chinensis L. terhadap kadar glukosa darah tikus putih yang telah diinduksi dengan glukosa terlebih dahulu. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian True-Experiment, Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap. Jumlah unit percobaan adalah 24 dengan jumlah kelompok perlakuan sebanyak 6 meliputi 4,6 mg/kgbb, 6,6 mg/kgbb, 8,6 mg/kgbb, 10,6 mg/kgbb dan dua kontrol yaitu kontrol normal dan kontrol hiperglikemik, masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia UMM pada tanggal 1 Pebruari 12 Maret 2006 dengan probandus tikus putih jantan (Rattus novergicus). Analisis data menggunakan ANAVA Satu Jalur, dengan uji lanjut BNT taraf 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus Aloe chinensis L. berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan. Ternyata pada kombinasi dosis jus Aloe chinensis L. yang paling efisien menurunkan kadar glukosa darah adalah pada dosis tertinggi yaitu pada dosis 10,6 mg/kgbb, kadar glukosa darah = 125,42 mg/dl seperti kontrol normal yaitu 120,14 mg/dl. Aloe chinensis L. mengandung kromium yang saat dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus akan menuju ke jaringan adipose dan otot lurik yang akan mengaktifkan fosforilasi Akt yang ada di jaringan adipose dan otot lurik. Fosforilasi Akt akan merangsang sekresi insulin secara paten sehingga glukosa dapat masuk kedalam sel pancreas secara difusi pasif yang diperantarai protein membrane yang spesifik yang (glukosa transporter 2) sedangkan glukosa masuk ke membran plasma melalui glukosa transporter 4 yang juga dapat merangsang sekresi insulin. Karena adanya sekresi insulin maka produksi insulin meningkat secara otomatis produksi glukosa oleh hati menurun dan glukosa darah juga menurun. Semakin besar dosis maka kandungan kromiumnya akan lebih banyak, sehingga akan lebih efisien pada waktu menurunkan kadar glukosa darah.

Item Type: Thesis (Other)

Subjects: Q Science > Q Science (General)

Divisions:

Faculty of Teacher Training and Education > Department of Biology Education

Depositing Rayi Tegar Pamungkas User:

Date Deposited: 18 Jun 2012 04:05

Last Modified: 18 Jun 2012 04:05

URI: http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/8287

S-ar putea să vă placă și