Sunteți pe pagina 1din 11

1

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Geometri transformasi adalah pemetaan satu- satu, dengan menggunakan hinpunan
titik-titik sebagai input dan returning points sebagai output. Untuk sederhananya, hinpunan-
himpunan input dinamakan obyek dan outputnya yang bersesuaian dinamakan image.
Tergantung dari konteks, transformasi-transformasi dapat dipandang sebagai diterapkan pada
obyek-obyek geomeri yang umum dikenal, misalnya garis, polygon, atau polihedra ataupun
pada ruang dimana obyek-obyek itu ada.
Geometri Transformasi menawarkan pandangan yang dalam terhadap hakekat dari
banyak topic tradisional, termasuk kongruensi, kesebangunan, dan symetri. Geometri
transformasi juga berfungsi sebagai basis bagi banyak aplikasi kontemporer dalam seni,
arsitek, engenering, film dan televisi.Yang lebih berarti lagi adalah bagaimana Felix Klein
memberi definisi tentang suatu geometri: Suatu geometry adalah suatu studi tentang sifat-
sifat dari suatu himpunan S yang tetap tidak berubah bilamana element-elemen S
ditransformasikan oleh sekelompok transformasi. Definisi ini menetapkan geometri
transformasi sebagai suatu cara memahami hubungan-hubungan diantara semua geometri,
Euclid dan non Euclid.
1.2 Rumusan Masalah
Apa itu transformasi geometri?
Komponen komponen apa yang terdapat dalam transformasi? (Translasi)
Bagaimana cara menyelesaikan soal soal berbentuk translasi?

1.3 Tujuan
Agar mengetahui dan memahami apa itu transformasi geometri
Agar dapat mengetahui semua komponen yang terdapat di dalam transformasi
Agar memudahkan kita jikalau mengerjakan soal soal berbentuk translasi.



2

BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1 Sejarah Transformasi Geometri
Sejak zaman Euclid ( 300 SM) sampai abad 17 M, geometri dipelajari dari perspektif
syntesis, sebagai suatu ilmu. Selama abad 17 sejumlah ide baru dalam matematika
dikembangkan dan diterapkan dalam mempelajari geometri, dengan efek yang bersifat
revolusi. Misalnya dengan menerapkan notasi-notasi dan konsep aljabar ke feometri. Fermat (
1601 16650 dan Rene Descartes (1596 1650) menciptakan geometri analitik. Diferensial
geometri dikembangkan sebagai suatu konsep dan menggunakan notasi dari kalkulus yang
dikembangkan oleh Newton dan Leibniz diaplikasikan pada gwomwtri. Alam abad 18 dan 19
, sejumolah geometri non Euclid dikebangkan, mengakibatkan beberapa orang menjadi ragu
apakah geometri akan terpisah sesuai dengan teori-teori yang bersaing satu dengan yang lain.
Di tahun 1782, seorang ahli matematika berusia 23 tahun, Felix Klein ( 1849 1925)
mengusulkan suatu prinsip pemersatu untuk mengklasifikasikan berbagai geometri dan
menjelaskan hubungan-hubungan diantara mereka. Inti dari gagasan atau konsep Klein itu
adalah Geometri Transformasi.
Geometri Transformasi menawarkan pandangan yang dalam terhadap hakekat dari
banyak topic tradisional, termasuk kongruensi, kesebangunan, dan simetri. Geometri
transformasi juga berfungsi sebagai basis bagi banyak aplikasi kontemporer dalam seni,
arsitek, engenering, film dan televisi.Yang lebih berarti lagi adalah bagaimana Felix Klein
memberi definisi tentang suatu geometri: Suatu geometry adalah suatu studi tentang sifat-
sifat dari suatu himpunan S yang tetap tidak berubah bilamana element-elemen S
ditransformasikan oleh sekelompok transformasi. Definisi ini menetapkan geometri
transformasi sebagai suatu cara memahami hubungan-hubungan diantara semua geometri,
Euclid dan non Euclid.



3

2.2 Pengertian Transformasi Geometri
Transformasi geometri adalah pemetaan satu- satu, dengan menggunakan hinpunan
titik-titik sebagai input dan returning points sebagai output. Transformasi digunakan untuk
untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada suatu bidang. Transformasi geometri adalah
bagian dari geometri yang membahas tentang perubahan (letak,bentuk , penyajian) yang
didasarkan dengan gambar dan matriks. Untuk sederhananya, hinpunan-himpunan input
dinamakan obyek dan outputnya yang bersesuaian dinamakan image. Tergantung dari
konteks, transformasi-transformasi dapat dipandang sebagai diterapkan pada obyek-obyek
geomeri yang umum dikenal, misalnya garis, polygon, atau polihedra ataupun pada ruang
dimana obyek-obyek itu ada.
Perubahan (pergeseran) yang mungkin terjadi:
Kedudukan / letak
Arah

2.3 Jenis Jenis Transformasi Geometri
1. Pergeseran (Translasi)
Perpindahan titik-titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu yang diwakili oleh ruas
garis berarah (vector) AB atau dengan suatu pasangan bilangan missal: (

)
2. Pencerminan (Refleksi)
Transformasi yang memindahkan titik-titik dengan menggunakan sifat bayangan oleh suatu
cermin.
3. Perputaran (Rotasi)
Transformasi yang memindahkan titik-titik dengan memutar titik-titik tersebut sejauh
terhadap suatu titik pusat rotasi.
4. Perkalian (Dilatasi)
Transformasi yang mengubah jarak titik-titik dengan factor pengali tertentu terhadap suatu
titik tertentu.
Perkalian atau dilatasi ini ditentukan oleh factor skala (k) dan pusat dilatasi.





4

2.4 Tranlasi (Pergeseran)
Translasi adalah perpindahan titik-titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu.
Jika P(x, y) ditranslasi oleh (

) maka bayangan titik P adalah (

)+(

)= (

)
Suatu titik atau sistem mengalami pergeseran namun tidak merubah bentuk, karena
setiap titik penyusun sistem mengalami pergeseran yang sama.
Contoh :
Sebuah titik P(x,y) ditranslasikan sejauh a satuan sepanjang sumbu x dan y satuan sepanjang
sumbu y, diperoleh peta titik P(x,y).

Translasi dari titik P ke titik P secara linier.


x = x + dx
y = y + dy

Model Matriks:
(

)= (

)+(

)







5

Penulisan proses translasi titik A menjadi titik M, dan titik B menjadi titik N dengan adalah


Contoh soal :
Tentukan bayangan dari lingkaran (x 2)
2
+ (y 1)
2
= 9 jika ditranslasikan oleh :
Jawab :
Misalkan titik P(a,b) adalah titik pada lingkaran, sehingga persamaan dapat ditulis : (a 2)
2

+ (b 1)
2
= 9.
Titik P ditranslasi dengan diperoleh titik T sbb :


P(a,b) P`(a+3,b+4)
Maka : a = a + 3 dan b = b + 3
Substitusi ke persamaan :
(a 3 2)
2
+ (b 4 1)
2
= 9
(a 5)
2
+ (b 5)
2
= 9
Jadi bayangan lingkaran : (x 5)
2
+ (y 5)
2
= 9
Cara lain :
Persamaan lingkaran mempunyai pusat (2,1). Dengan dilakukan translasi pusat lingkaran
diperoleh :

O(2,1) O`(2+3,1+4)= O`(5,5)
Jadi bayangan lingkaran : (x 5)
2
+ (y 5)
2
= 9







T
h
s
(
=
(

3
T
4
(
=
(

3
T
4
(
=
(

3
T
4
(
=
(

3
T
4
(
=
(

6

Ilustrasi:
Sebuah buku yang terletak di atas meja digeser sejauh h, maka setiap titik yang menyusun
buku tersebut harus bergeser sejauh h juga.

Buku bergeser dalam satu arah yaitu arah x positif

Bagaimana jika buku digeser ke arah x dan y sekaligus ?







7

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Geometri Transformasi menawarkan pandangan yang dalam terhadap hakekat dari
banyak topic tradisional, termasuk kongruensi, kesebangunan, dan simetri. Transformasi
digunakan untuk untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada suatu bidang.
Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang membahas tentang perubahan
(letak,bentuk , penyajian) yang didasarkan dengan gambar dan matriks.
Perubahan (pergeseran) yang mungkin terjadi:
Kedudukan / letak
Arah
Ukuran
Suatu titik atau sistem mengalami pergeseran namun tidak merubah bentuk, karena
setiap titik penyusun sistem mengalami pergeseran yang sama.
Sebuah titik P(x,y) ditranslasikan sejauh a satuan sepanjang sumbu x dan y satuan sepanjang
sumbu y, diperoleh peta titik P(x,y).




8

DAFTAR PUSTAKA

Saeful, Zaenal. (2012). Matematika SMA Dengan Rumus Rumus Praktis. Bandung.
Sukirman, dkk. (2007). Modul Matematika. Universitas Terbuka: Jakarta.

www.google.com


















9

LAMPIRAN

Soal Soal Translasi:
Soal 1
Bayangan titik P(3,5) ditranslasi oleh (

) adalah
Jawab:
T= (

) : P(3,5) P ' ((-2) + 3, 3 + 3)


Jadi bayangan titik P(3,5) oleh translasi T= (

) adalah (1,8)


Soal 2
Tentukan bayangan dari lingkaran (x 2)
2
+ (y 1)
2
= 9 jika ditranslasikan oleh : T= (

)
Jawab:
Misalkan titik P(a,b) adalah titik pada lingkaran, sehingga persamaan dapat ditulis : (a 2)
2

+ (b 1)
2
= 9.
Titik P ditranslasi dengan T= (

) diperoleh titik T sbb :


T= (

)
P(a,b) P`(a+3,b+4)
Maka : a = a + 3 dan b = b + 3 a = a 3 dan b = b 3
Substitusi ke persamaan :
(a 3 2)
2
+ (b 4 1)
2
= 9
(a 5)
2
+ (b 5)
2
= 9
Jadi bayangan lingkaran : (x 5)
2
+ (y 5)
2
= 9

10

Cara lain :
Persamaan lingkaran mempunyai pusat (2,1). Dengan dilakukan translasi pusat lingkaran
diperoleh : T= (

)
O(2,1) O`(2+3, 1+4)= O`(5,5)
Jadi bayangan lingkaran: (x-5)
2
+(y-5)
2
= 9

Soal 3

Jawab:






Soal 4



Jawab:











11

Soal 5
Diketahui segitiga OAB dengan koordinat titik O(0,0), A(3,0) dan B(3,5). Tentukan
koordinat bayangan segitiga OAB tersebut bila ditranslasi oleh T=
Jawab:
Bahasan
O(0,0) (0 + 1, 0 + 3)
0(1,3)
A(3,0) (3 + 1, 0 + 3)
A(4,3)
B(3,5) (3 + 1, 5 + 3)
B(4,8)

Soal 6
Bayangan persamaan lingkaran x
2+
y
2
= 25 oleh translasi T= adalah....
Jawab:
Karena translasi T= maka,
x = x 1 x = x + 1..(1)
y = y + 3 y = y 3..(2)
Persamaan (1) dan (2) disubstitusi ke x
2
+ y
2
= 25
diperoleh (x + 1)
2
+ (y 3)
2
= 25;
Jadi bayangannya adalah:
(x + 1)
2
+ (y 3)
2
= 25











|
|
.
|

\
|
3
1
|
|
.
|

\
|
3
1
|
|
.
|

\
|
3
1

S-ar putea să vă placă și