Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
oleh:
Dexi Andriyanto
G0003073
Pembimbing
DR.Dr.Noer Rachma, Sp.RM
STATUS PASIEN
I. ANAMNESA
A.
B.
Identitas Pasien
Nama
: Tn. T
Umur
: 60 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Petani
Alamat
: Mojogedang, Karanganyar
Status
: Menikah
Tanggal Masuk
: 14 November 2009
Tanggal Periksa
: 17 November 2009
No CM
: 92 45 47
Keluhan Utama
Tungkai bawah lemah
C.
tersebut berkurang bila dipijat dan diminumi obat yang didapat dari
puskesmas. Kedua tungkai kadang terasa lemah, tetapi tidak dirasakan
oleh pasien, sehingga pasien masih dapat bekerja seperti biasa.
D.
: disangkal
Riwayat trauma
E.
F.
G.
Riwayat mondok
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat olahraga
: disangkal
Status Generalis
Keadaan umum sedang, compos mentis E4V5M6, gizi kesan cukup.
B.
C.
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 130/90 mmHg
Nadi
: 88x / menit
Respirasi
: 22x / menit
Suhu
Kulit
Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-)
D.
Kepala
Bentuk kepala mesochepal, kedudukan kepala simetris
E.
Mata
Conjunctiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya langsung (+/
+), pupil isokor (3mm/3mm)
F.
Hidung
Nafas cuping hidung (-), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-)
G.
Telinga
Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-)
H.
Mulut
Bibir kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-)
I.
Leher
Simetris, JVP tidak meningkat, kelenjar getah bening tidak membesar
J.
Thorax
a.
Retraksi (-)
b.
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
c.
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Sonor / Sonor
Auskultasi
K. Trunk
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Tanda Patrick
: (+/+)
Tanda AntiPatrick
: (+/+)
Tanda Lasseque
: (+/+)
L. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
: Tympani
Palpasi
a. Ektremitas
Oedem
-
Akral dingin
-
b. Status Psikiatri
Deskripsi Umum
1.
2.
3.
4.
Pembicaraan : Normal
5.
: Appropiate
Mood
: Normal
Gangguan Persepsi
Halusinasi
: (-)
Ilusi
: (-)
Proses Pikir
Bentuk
: realistik
Isi
: waham (-)
Arus
: koheren
: baik
Orientasi
: Orang
: baik
Waktu
: baik
Tempat
: baik
Daya Ingat
: Jangka panjang
: baik
Jangka pendek
: baik
Daya Nilai
Insight
: baik
c.
Status Neurologis
Kesadaran
: GCS E4V5M6
Fungsi Luhur
: normal
Fungsi Vegetatif
: normal
Fungsi Sensorik
: Normal
d.
Kekuatan
Tonus
R.Fisiologis
R.patologis
+2
+2
+2
+2
Range of Motion
NECK
Fleksi
Ekstensi
Lateral bending kanan
Lateral bending kiri
Rotasi kanan
Rotasi kiri
Ektremitas Superior
Shoulder
Elbow
Wrist
Finger
Fleksi
Ektensi
Abduksi
Adduksi
Eksternal Rotasi
Internal Rotasi
Fleksi
Ekstensi
Pronasi
Supinasi
Fleksi
Ekstensi
Ulnar Deviasi
Radius deviasi
MCP I Fleksi
MCP II-IV fleksi
ROM Pasif
0 - 70
0 - 40
0 - 60
0 - 60
0 - 90
0 - 90
ROM Pasif
ROM Aktif
0 - 70
0 - 40
0 - 60
0 - 60
0 - 90
0 - 90
ROM Aktif
Dekstra
Sinistra
Dekstra
Sinistra
0-180
0-50
0-180
0-75
0-90
0-90
0-150
150o- 0o
0-90
0-90
0-90
0-70
0-30
0-20
0-50
0-90
0-180
0-50
0-180
0-75
0-90
0-90
0-150
150- 0
0-90
0-90
0-90
0-70
0-30
0-20
0-50
0-90
0-180
0-50
0-180
0-75
0-90
0-90
0-150
150-0
0-90
0-90
0-90
0-70
0-30
0-20
0-50
0-90
0-180
0-50
0-180
0-75
0-90
0-90
0-150
150-0
0-90
0-90
0-90
0-70
0-30
0-20
0-50
0-90
Trunk
0-90
0-100
0-30
sde
sde
sde
sde
Ektremitas Inferior
Hip
Knee
Ankle
LI.
Fleksi
Ektensi
Abduksi
Adduksi
Eksorotasi
Endorotasi
Fleksi
Ekstensi
Dorsofleksi
Plantarfleksi
Eversi
Inversi
0-90
0-100
0-30
sde
sde
sde
sde
ROM Pasif
0-90
0-100
0-30
sde
sde
sde
sde
0-90
0-100
0-30
sde
sde
sde
sde
ROM Aktif
Dekstra
Sinistra
Dekstra
Sinistra
0-100
0-20
0-45
0-45
0-30
0-30
0-100
0
0-30
0-30
0-50
0-40
0-100
0-20
0-45
0-45
0-30
0-30
0-100
0
0-30
0-30
0-50
0-40
0-100
0-20
0-45
0-45
0-30
0-30
0-100
0
0-30
0-30
0-50
0-40
0-100
0-20
0-45
0-45
0-30
0-30
0-100
0
0-30
0-30
0-50
0-40
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium Darah
Tanggal 14 November 2009
Hb
: 10,7 g/dL
Ureum
: 22 mg/dL
Hct
: 35,5 %
Kreatinin
: 0,7 mg/dL
RBC
: 4,14. 106 / UL
Natrium
: 138 mmol/L
WBC
Kalium
PLT
Calsium
: 1,2 mmol/L
GDS
: 120 mg/dL
SGOT
: 20 U/L
Protein total
: 7,3 g/dL
SGPT
: 18 U/L
Albumin
: 3,2 g/dL
4,4
mmol/L
Globulin
: 4,1 g/dL
: Paraparesis inferior
Topis
: Vertebra Lumbal II
Etiologi
LIII.
DAFTAR MASALAH
Masalah Medis
1.
Paraparesis inferior
2.
Fraktur Kompresi VL II
: (-)
2. Okupasi Terapi
karena paraparesis
3. Sosiomedik
sehari-hari
4. Ortesa-protesa
5. Psikologi
: kelemahan tungkai
7.
PENATALAKSANAAN
i. Terapi Medikamentosa
1. Infus RL 20 tpm
2. inj. Antalgin 1 amp/ 8 jam
3. Neurodex 2x I
4. Vit B complex 3 x I
: Tidak dilakukan
3. Okupasi Terapi
6. Psikologi
8.
C. Handicap
9.
B. Disabilitas
PLANNING
Edukasi untuk home exercise dan ketaatan untuk melakukan terapi
10
10.
PROGNOSIS
Ad vitam
Ad sanam
: bonam
: bonam
Ad fungsionam : bonam
11
TINJAUAN PUSTAKA
12
b.
c.
d.
b.
Extension injury
b.
c.
13
2)
Burst fraktur
3)
Extension
Dislokasi
2)
Fraktur dislokasi
3)
Shearing fraktur
Fraktur tulang belakang terjadi karena trauma kompresi axial pada
waktu tulang belakang tegak. Menurut percobaan beban seberat 315 kg
atau 1,03 kg per mm2 dapat mengakibatkan fraktur tulang belakang.
Daerah yang paling sering kena adalah daerah yang mobil yaitu VC4.6
dan Th12-Lt-2.
Perawatan
Jika faktur stabil (kelainan neorologis) maka dengan istirahat saja penderita akan
sembuh.. Yang menjadi masalah bila disertai dengan kelainan neorologis.
I. Fase Akut (0-6 minggu)
1. Live saving dan kontrol vital sign
2. Perawatan trauma penyerta
Fraktur tulang panjang dan fiksasi interna.
Perawatan trauma lainnya.
3. Fraktur/Lesi pada vertebra
a. Konservatif (postural reduction) (reposisi sendiri)
Tidur telentang alas yang keras, posisi diubah tiap 2 jam mencegah
dekubitus, terutama simple kompressi.
14
b. Operatif
Pada fraktur tak stabil terdapat kontroversi antara konservatif dan
operatif. Kalau dilakukan operasi harus dalam waktu 6-12 jam
pertama dengan cara:
1)
laminektomi
2)
3)
2)
3)
Manuver crede
4)
5)
d. Perawatan dekubitus
Dalam perawatan komplikasi ini sening ditemui yang terjadi karena
berkurangnya vaskularisasi didaerah tersebut.
II. Fase Sub Akut (6-12 minggu)
Fraktur perawatan komplikasi ini sering ditemui yang terjadi karena
berkurangnya vaskularisasi didaerah tersebut.
15
Mencegah komplikasi.
FISIOTERAPI
I. Stadium Akut
1. Breathing exercise yang adequate
2. Mencegah kontraktur
3. Melatih otot yang lemah
II. Stadium Sub Akut
Penderita boleh duduk pada kursi roda
III. Berdikari
IV. Follow up
V. Occupational therapy
REKONSTRUKSI DAN REHABILITASI CACAT TULANG BELAKANG
Cacat vertebra dapat disebabkan oleh penyakit dengan variasi yang sangat luas
mulai dan penyakit kongenital sampai idiopatic. Sering kelainan vertebra disertai
dengan adanya defisit neorologi. Deformitas tulang belakang ini bervariasi pula
yang mulai dan tanpa gejala sampai ada gejala yang sangat berat berupa
kelumpuhan.
Hubungan sumsum tulang belakang dengan vertebra adalah:
16
b.
c.
17
18