Sunteți pe pagina 1din 29

asuhan keperawatan diare

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Klien yang di rawat di rumah sakit umumnya dengan masalah fisik juga mengalami psikososial seperti berdiam diri, merasa kecewa, malu dan merasa tida berguna di sertai keraguan-keraguan dan kepecayaan diriyang kurang. Pemeriksaan penunjang yang di lakukan pada klien ( laboraturium, CT,Scan ) dan tindakan ( suntikan, infus, observasi rutin) sering membuat pasien sebagai objek, keluarga juga sering merasakan kekhawatira untuk membicarakan keaadaan klien. Klien dan keluarga sering tidak di ajak komunikasi, kurang di beri informasi yang dapat mengakibatkan perasaan sedih, takut, marah, tidak berdaya karena informasinya tidak jelas disertai ketidakpastian. Dengan melakukan asuhaan keperawatan pada konsep dari klien yang di intergrasikan secara komprehensif pada program asuhan klien dan kelurga klien mungkin dapat berperan serta self care( perawatan diri) dan family support ( dukungan keluarga dapat terwujud ). Keadaan klien dan keluarga ini dapat di atasi dengan cara peningkatan kualitas asuhan pelayanan keperawatan. Salah satu aspek yang dapat dilakukan adalah asuhan keperawatan psikososial khususnya perawatan konsep diri klien dengan

memberdayakan kelurga dan sistem pendukung klien. B. Ruang Lingkup Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penyusun membatasi ruang lingkup makalah hanya pada Asuhan Keperawatan pada pasien dengan penyakit DIARE. C. Tujuan Penulisan Dalam penulisan makalah ini bertujuan : 1. Untuk memenuhi sejauh mana perawat membuat asuhan keperawatan. 2. Untuk menambah penggetahuan bagi perawat, khususnya tentang pedoman perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit DIARE.

3.

Memberikan alternatif pemecahan masalah yang mungkin berguna dan dapat di

terima dalam pemberian Asuhan Keperawatan. 4. Untuk mengetahui gambaran tentang penyakit DIARE. D. Metode Penulisan Penulisan makalah ini menggunakan deskriptif yaitu pengumpulan data, menganalisa data, serta menarik kesimpulan, ada pun teknik penyusunan makalah ini antara lain : studi perpustakaan, observasi, dan catatan keperawataan.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja. Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus. Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair. B. PENYEBAB Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu: 1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh: a) Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya. b) Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida. 2. Diare osmotik (osmotik diarrhoea) disebabkan oleh: a) malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan mineral. b) Kurang kalori protein.

c) Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir. Sedangkan menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu: 1. Faktor infeksi a) Infeksi enteral Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous). b) Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua (2) tahun. 2. Faktor malaborsi Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein. 3. Faktor makanan 4. Faktor psikologis C. PATOFISIOLOGI Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

Sedangkan

akibat

dari

diare

akan

terjadi

beberapa

hal

sebagai

berikut:

1. Kehilangan air (dehidrasi) Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare. 2. Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis) Hal ini terjadi karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja. Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh, terjadinya penimbunan asam laktat karena adanya anorexia jaringan. Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler.

3. Hipoglikemia Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih sering pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena adanya gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan adanya gangguan absorbsi glukosa.Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak. 4. Gangguan gizi Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini disebabkan oleh: - Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau muntah yang bertambah hebat. - Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengeluaran dan susu yang encer ini diberikan terlalu lama. - Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik.

5. Gangguan sirkulasi Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik, akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila tidak segera diatasi klien akan meninggal.

D. MANIFESTASI KLINIS DIARE 1. Mula-mula anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan menggigil, nafsu makan

berkurang bahkan tidak ada, tinja menjadi cair bahkan mengandung darah dan lendir, berat badan turun tungur kulit berkurang 2. Muntah dapat terjadi sebelum dan sesudah diare 3. Bila sudag banyak kehilangan cairan dan elitrolit maka akan terjadi dehidrasi E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Pemeriksaan tinja a) Makroskopis dan mikroskopis b) Ph dan kadar gula dalam tinja c) Bila perlu diadakan uji bakteri 2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah. 3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal. 4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat. F. KOMPLIKASI 1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik). 2. Renjatan hipovolemik. 3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram). 4. Hipoglikemia. 5. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa, usus halus. 6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik. 7. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan. G. PENATLAKSANAAN 1. Medis Dasar pengobatan diare adalah: a. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya. 1) Cairan per oral Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi

ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa.

2) Cairan parentral Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian sebagai berikut: - Untuk anak umur 1 bl-2 tahun berat badan 3-10 kg 1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1 ml=15 tts atau 13 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes). 7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infusset berukuran 1 ml=15 tts atau 4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes). 16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit - Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg 1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes). - Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg 1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes). 7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes). 16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral. - Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1 %. Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts). Untuk bayi berat badan lahir rendah Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 10% + 1 bagian NaHCO3 1 %).

b. Pengobatan dietetik Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanan: - Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh

- Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim) - Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh. c. Obat-obatan Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain. 2. Keperawatan Masalah klien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadinya gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko komplikasi, gangguan rasa aman dan nyaman, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai proses penyakit. Mengingat diare sebagian besar menular, maka perlu dilakukan penataan lingkungan sehingga tidak terjadi penularan pada klien lain. a. Data fokus 1) Hidrasi - Turgor kulit - Membran mukosa - Asupan dan haluaran 2) Abdomen - Nyeri - Kekauan - Bising usus - Muntah-jumlah, frekuensi dan karakteristik - Feses-jumlah, frekuensi, dan karakteristik - Kram - Tenesmus b. Diagnosa keperawatan - Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan ketidakseimbangan antara intake dan out put. - Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kontaminasi usus dengan mikroorganisme. - Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi yang disebabkan oleh peningkatan frekuensi BAB. - Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, tidak mengenal lingkungan, prosedur yang dilaksanakan.

- Kecemasan keluarga berhubungan dengan krisis situasi atau kurangnya pengetahuan. c. Intervensi 1) Tingkatkan dan pantau keseimbangan cairan dan elektrolit - Pantau cairan IV - Kaji asupan dan keluaran - Kaji status hidrasi - Pantau berat badan harian - Pantau kemampuan anak untuk rehidrasi 2) Cegah iritabilitas saluran gastro intestinal lebih lanjut - Kaji kemampuan anak untuk mengkonsumsi melalui mulut (misalnya: pertama diberi cairan rehidrasi oral, kemudian meningkat ke makanan biasa yang mudah dicerna seperti: pisang, nasi, roti atau asi. - Hindari memberikan susu produk. - Konsultasikan dengan ahli gizi tentang pemilihan makanan. 3) Cegah iritasi dan kerusakan kulit - Ganti popok dengan sering, kaji kondisi kulit setiap saat. - Basuh perineum dengan sabun ringan dan air dan paparkan terhadap udara. - Berikan salep pelumas pada rektum dan perineum (feses yang bersifat asam akan mengiritasi kulit). 4) Ikuti tindakan pencegahan umum atau enterik untuk mencegah penularan infeksi (merujuk pada kebijakan dan prosedur institusi). 5) Penuhi kebutuhan perkembangan anak selama hospitalisasi. - Sediakan mainan sesuai usia. - Masukan rutinitas di rumah selama hospitalisasi. - Dorong pengungkapan perasaan dengan cara-cara yang sesuai usia. 6) Berikan dukungan emosional keluarga. - Dorong untuk mengekspresikan kekhawatirannya. - Rujuk layanan sosial bila perlu. - Beri kenyamanan fisik dan psikologis. 7) Rencana pemulangan. - Ajarkan orang tua dan anak tentang higiene personal dan lingkungan. - Kuatkan informasi tentang diet. - Beri informasi tentang tanda-tanda dehidrasi pada orang tua.

- Ajarkan orang tua tentang perjanjian pemeriksaan ulang

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Ruangan Tanggal masuk Nomor RM Data diambil : : : : ISO 14-06-2011 467 15-06-2011

A. PENGKAJIAN I. IDENTITAS KLIEN Nama Nama Ibu Jenis kelamin Umur Tanggal MRS Alamat Diagnosa medis Sumber informasi : : : : : : : An.F Ny.W : 9 bulan 17-06-2011 Sungai Kelik Diare Orang Tua (Ny.W)

II. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Riwayat keperawatan sekarang a. Keluhan utama : Klien datang ke rumah sakit pada tanggal 17 Juni 2011 pukul 20.45 WIB. Dari anamesa yang di dapat dari ibu klien dengan keluhan BAB lebih dari 5 kali, muntah saat di beri makan, batuk-batuk dan menangis tidak keluar air mata. b. Riwayat penyakit saat ini : Ibu klien mengatakan pada pagi hari suhu badan klien tinggi, 38 oC, dan pada saat makan klien muntah 2. Riwayat keperawatan sebelumnya a. Riwayat kesehatan yang lalu Penyakit yang pernah diderita :

Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak pernah menderita penyakit berat. Hanya penyakit ringan saja, seperti pilek, batuk dan belum pernah di rawat di rumah sakit.

3. Riwayat kesehatan keluarga a. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga : ibu klien mengatakan dalam keluarga belum pernah menderita penyakit yang serius. b. Lingkungan rumah dan komunitas : Bersih c. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan : Merokok

4. Riwayat Nutrisi Nafsu makan Pola makan : Ibu klien mengatakan klien makan 3 kali sehari : klien makan hanya 2 kali pada saat di rumah sakit. Dan klien

makan di rumah 3 kali sehari Pola minum : Di rumah klien biasanya minum air putih kurang lebih 5-6

gelas/ hari. Sedangkan di rumah sakit klien hanya minum kurang lebih 2-3 gelas/hari Pola eliminasi : ibi klien mengatakan klien BAB 2-3 kali perhari dengan

warna feses kuning padat, bau busuk. Dan di Rumah sakit, BAB 4-5 kali perhari dengan feses berwarna kuning cair. 5. Genogram (3 generasi)

Keterangan :

: Tinggal serumah : Pasien : Meninggal : Perempuan : Laki-laki

III. OBSERVASI DAN PENGKAJIAN FISIK (HEAD TO TOE) Keadaan Umum : Tanda-tanda Vital S N RR : 38oC : 120 x/menit : 30 x/menit

Berat badan 7,9 Kg

1. Kepala A. Kesadaran B. GCS C. Nyeri kepala D. Istirahat tidur : CM : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6

: Klien mengatakan tidak ada nyeri kepala : Ibu klien Di rumah klien tidur kurang lebih 8-12 jam

per hari, klien tidur siang 3-4 jam, sedangkan malam 6-8. Klien tidur di Rumah sakit 810 jam. Siang 2-4 jam dan malam 4-6 jam. E. Kelainan N. Cranialis : Klien tidak ada kelainan pada kepala 2. Mata Pergerakan bola mata : Normal Pupil Reflek cahaya Konjungtiva Sklera Palpebra Alat bantu : Isokor : Positif : Merah muda : Tidak ikterik : Tidak ada odema : Tidak ada

3. Hidung Bentuk Mukosa Skeret : Normal : kering : Jernih

4. Telinga Bentuk Nyeri/gatal Benda asing Ketajaman pendengaran : Normal : tidak ada : tidak ada : tidak

5. Mulut Mukosa mulut Bibir Lidah Kebersihan rongga mulut : kering : Normal : Hiperemik : Bersih

6. Tenggorokan

: Kemerahan

7. Pernafasan (dada) A. Bentuk dada B. Pola nafas Jenis Bunyi nafas Irama Bunyi nafas : Dispnea : Roncki : Teratur : vesicular : Normal

C. Reaksi otot bantu nafas D. Perkusi thorax E. Alat bantu pernafasan F. Batuk : Sonor : Tidak ada : Ada, batuk kering

8. Sirkulasi A. Nyeri dada B. Pulsasi C. Odem D. Cyanosis E. Clubingfinger : Tidak ada : Lemah : Tidak ada : Tidak : Tidak ada

9. Abdomen Bentuk Nyeri tekan : Normal / supel : Tidak ada

10. Eliminasi (bowel) Buang air besar : Di rumah : 2-3 x / hari Konsistensi : kuning cair

warna : kuning Di rumah sakit Bau Lavement : 4-5 x/ hari

: busuk

Pemakaian obat pencahar : Tidak ada : Tidak ada

11. Eliminasi urine Buang air kecil Warna Bau Masalah eliminasi urine : Di rumah : 3-4x / hari : 2x / hari

Di rumah sakit

: Kekuningan : amoniak/ pengsing : Tidak ada

12. Muskuloskeletal dan Integumen A. Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM) B. Kekuatan otot / tonus otot Nilai kekuatan otot : Bebas : 5

5 5 C. Fraktur D. Kulit F. Akral G. Turgor H. Kebersihan I. Oedema 5

: Tidak : Ikterik : Hangat : Kurang : Beirsih : Tidak ada

13. Genitalia (Reproduksi) A. Bentuk alat kelamin B. Uretra C. Kebersihan alat kelamin : Normal : Akrab : Bersih

14. Aspek Psikososial A. Ekspresi afek dan emosi B. Hubungan dengan keluarga C. Dampak hospitalisasi bagi anak perawat memberikan obat lewat injeksi via IV D . Dampak hospitalisasi bagi orang tua : Ibu klien mengatakan pasrah dengan anaknya. IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Diare penyakit yang di derita : Takut dan menangis : Akrab : klien menjadi cemas pada saat

V. TERAPI Tanggal 20-06-2011 Injksi cafrixone Injeksi Antrain Injeksi Ranitidin Injeksi ondansetron

Tanggal 15-06-2011 Pedialytesol Pemasangan infus RL 25t/menit

B. Analisa Data No. 1. Data DS : ibu klien mengatakan anak nya BAB lebih dari 5 x dengan kosentrasi tinja cair dan berbau busuk. DO : klien terlihat lemah . Mata klien tampak cekung Tugor klien kurang baik 2. DS :Ibu klien mengatakan anaknya nasih sering muntah dan kurang makan. DO : klien tidak mengahabis porsi makanan yang Muntah Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Etiologi Pengelura cairan berlebihan yang Problem ganguan keseimbang cairan elektrolit dan

disediakan

3.

DS : Ibu klien mengatakan badan C DO : -Suhu tubuh -Klien tampak meringis anaknya panas38

Preningkatan suhu tubuh

Gangguan rasa nyaman

kesakitan. 4. DS : ibu klien merasa cemas Kurang pengetahuian / informasi

cemas dengan penyakit yang di derita anaknya DO : ibu klien nampak

cemas pada saat di rumah sakit.

Diagnosa Keperawatan 1. gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubung dengan pengeluaran yang berlebihan 2. perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan rasa nyaman berhubungan dengan peningkatn suhu tubuh

muntah

3. gangguan rasa nyaman berhubungan dengan 4. cemas berhubungan / infomasi tentang penyakit yang diderita anak

C. Intervensi Keperawatan No. Dx. keperawatan 1. Dx 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 terjadi pengurangan cairan berlebihan dengan KH: Klien berkurang dengan konsentrasi 1-2 kali sehari. - Klien tampak sehat Tanda-tanda BAB yang jam, 1. observasi 1.Mengetahui keadaaan umum klien 2.Untuk mengetahiu klien nutrisi tidak 3.untuk mengetahui berapa banyak kekrangan caiaran kurang atau Tujuan Intervensi Rasional

tanda-tanda vital suhu, nadi dan pernapasan 2. pada untuk mengatur waktu makan. 3.Kaji tingkat cairan elektrolit dan anjurkan klien tetap

vital S N x/menit RR x/menit : 30 : 38oC : 120

2.

Dx 2

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 kluien jam, mau

1. Kaji status pasien Dan faktor penyebab kurangnya intrake kleni. 2. Anjurn pada klien, makan porsi untuk dalam kecil nutris faktor-

1.

Untuk

mengetahui sejauh mana

perkembangan dari pasien. 2.Mencegah peransangan yang mendadak pada lambung. 3.Untuk mrnghindarkan instansi pada keadaan

makan dengan KH: Menu yang di sediakan telah habis di makan

taapi sering.

3.

Hindari

daerah pencernaan

makanan yang keras dan

makanan yang

banyak mengandung lemak. 3. Dx 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, 2. observasi 2.seberapa jauh nyeri 1. member 1.menurunkan suhu klien tubuh

kompres panas pada klien

menunjukan penurunan suhu tubuh KH: - suhu tubuh 37 C normal ibu klien kembali dengan

timbulnya nyeri

menentukana etiologi manifestasi terjadinya komplikasi dan

3.

kolaborasi tim dalam

3.untuk mengurangi tubuh dari menjadi normal Agar keluarga tahu mengerti tentang penyakit yang di anaknya. derita dan klien demam

badan anaknya tidak panas lagi

dengan medis

pemberian obat antipiretik. 4. Dx 4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, Berikan pendidikan kesehatan pada keluarpasien -berikan pengertian penyakit yang di anaknya -berikan penjelasan penyebab dan derita

orang tua klien mengetahui penyakit di anaknya dengan KH: Keluarga klien yang derita

dapat mengerti tentang penyakit akut

efeknya.

dan penyebab.

D. Implementasi Keperawatan No. Dx. Keperawatan Hari / Tanggal / Jam 1. Dx I Senin, 20-62011 07:00 D: Ibu klien mengatakan anaknya BAB lebih dari 5 kali sehari da.n cair. A:-Mengobservasi tanda-tanda DAR : D=dada A=Action R=Respon

vital suhu, nadi dan pernapasan. -Menganjurkan pada ibu klien untuk makannya. R:- klien tampak lemah -Vital sign : suhu 38 C, N 120x/menit, RR 30x/menit Dx II Pagi, siang, malam klien mengatur waktu

makan bubur.

D:Ibu Klien mengatakan kurang nafsu makan. A:-mengkaji status nutrurisi dan faktor-faktor penyebab

kurangnya intake nutrisi. -menganjurkan kepada klien,

supaya anaknya makan dalam porsin kecil tapi sering Dx III -menghindarkan makanan yang

keras dan kurang mengandung banyak lemak. R:-Klien tidak menghabisaakan porsi makan yang di sediakan.

D:Ibu klien mengatakan badan anaknya panas. Dx IV A:-Memberikan kompres hangat pada klien. -Observasi suhub tubuh klien -Kolaborasi dengan tim medis dalam pembeian obat. R: suhu tubuh 38 C

D:ibu klien mengatakan bahwa dia cemas akan penyakit

anaknya. A:Berikan pendidikan kesehatan pada keluarpasien -berikan pengertian penyakit

yang di derita anaknya -berikan penjelasan penyebab

dan efeknya. R :Ibu pasien masih belum mengerti. D : ibu klien mengatakan BAB anaknya sedikit berkurang namun masih cair. A :-Menganjurkan pada ibu klien untuk makannya. Dx II R: klien agak sedikit membaik. mengatur waktu

2.

Dx I

Selasa, 216-2011 08:00

D:

Ibu

Klien

mengatakan

anaknya hanya menghabiskan porsi makanan . A: -mengkaji status nutrurisi dan faktor-faktor penyebab

kurangnya intake nutrisi. -menganjurkan kepada klien,

supaya anaknya makan dalam porsin kecil tapi sering -menghindarkan makanan yang keras dan kurang mengandung Dx III banyak lemak. R: -Klien masih hanya

menghabiskan porsi makanan yang di sediakan..

D: Ibu klien mengatakan badan anaknya tidak lagi panas seperti kemarin. Dx IV A: -Memberikan kompres hangat pada klien. -Observasi suhub tubuh klien -Kolaborasi dengan tim medis dalam pembeian obat. R: suhu tubuh 37,4 C

D : ibu klien mengatakan bahwa dia sudah sedikit tenang. A :Berikan pendidikan kesehatan pada keluarpasien -berikan pengertian penyakit

yang di derita anaknya -berikan penjelasan penyebab

dan efeknya.

R :Ibu pasien sudah sedikit mengerti. 3. Dx I Rabu, 22-62011 08:00 D : ibu klien mengatakan BAB anaknya sudah tidak lagi cair seperti kemarin. A :-Menganjurkan pada ibu klien untuk makannya. Dx II R: klien sudah membaik. mengatur waktu

D:

Ibu

Klien sudah

mengatakan menghabiskan

anaknya

makanan yang di sediakan. A: -mengkaji status nutrurisi dan faktor-faktor penyebab

kurangnya intake nutrisi. -menganjurkan supaya kepada klien, makan yang di

anaknya porsi

menghabiskan sediakan.

-menghindarkan makanan yang Dx IV keras dan kurang mengandung banyak lemak. R: -nafsu makan klien sudah membaik.

D : ibu klien mengatakan bahwa dia sudah merasa tenang. A :Berikan pendidikan kesehatan pada keluarpasien -berikan pengertian penyakit

yang di derita anaknya -berikan penjelasan penyebab

dan efeknya. R :Ibu pasien sudah mengerti.

E. Evaluasi Keperawatan No. Dx. keperawatan 1. Dx I Hari / Tanggal senin, 2006-2011 S: Ibu klien Evaluasi Paraf

mengatakan anaknya BAB lebih dari 5 kali sehari da.n cair.

klien

terlihat

lemah . Mata tampak cekung Tugor kurang baik A : Masalah belum teratasi. P : Lanjutkan klien klien

intervensi. I : -Mengobservasi vital dan

tanda-tanda suhu, Dx II nadi

pernapasan. -Menganjurkan pada ibu klien untuk waktu

mengatur makannya.

E : agar kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi

ibu

klien

mengatakan anaknya kurang nafsu makn. O : klien tidak porsi yang

mengahabis makanan disediakan

A : Masalah belum teratasi. Dx III P : Lanjutkan

intervensi. I : mengkaji status

nutrurisi dan faktorfaktor kurangnya nutrisi. -menganjurkan kepada klien, supaya anaknya makan dalam porsin Dx IV sering -menghindarkan makanan yang keras dan kurang kecil tapi penyebab intake

mengandung banyak lemak. E: agar pasien porsi

menghabiskan yang disediakan

:Ibu

klien badan

mengatakan

anaknya panas. O : -Suhu tubuh 38 C -Klien tampak

meringis kesakitan A : Masalah belum teratasi. P : Lanjutkan

intervensi. I : memberikan

kompres hangat pada klien E : suhu tubuh

kembali normal.

ibu

klien bahwa akan

mengatakan dia cemas

penyakit anaknya. O : ibu klien nampak cemas pada saat di rumah sakit A : Masalah belum teratasi. P : Lanjutkan

intervensi. I : Berikan

pendidikan kesehatan pada keluarpasien -berikan penyakit pengertian yang di

derita anaknya -berikan penjelasan

penyebab dan efeknya

E: Ibu klien tidak merasakan cemas

yang berlebihan.

2.

Dx I

Selasa, 2106-2011

S:

Ibu

klien BAB sudah namun

mengatakan anaknya berkurang masih cair O : klien

terlihat

lemah . Mata tampak cekung Dx II Tugor kurang baik A : Masalah sedikit teratasi. P : Lanjutkan klien klien

intervensi.

S:

Ibu

Klien

mengatakan anaknya Dx III hanya menghabiskan porsi makanan . O : klien tidak porsi yang

mengahabis makanan disediakan

A : Masalah belum teratasi. Dx IV P : Lanjutkan

intervensi.

:Ibu

klien badan tidak

mengatakan anaknya

lagipanas.seperti kemarin O : -Suhu tubuh 37,4 C A : Masalah sudah teratasi. P : Hentikan

intervensi.

ibu

klien bahwa sedikit

mengatakan dia sudah

tenang. O : ibu klien tidak lagi nampak terlalu cemas kemarin. A : Masalah sedikit teratasi. P : Lanjutkan seperti

intervensi 3. Dx I Rabu, 226-2011 S : Ibu klien BAB

mengatakan

anaknya sudah tidak lagi cair seperti

kemarin O : pasien tampak sedikit segar Dx II A : Masalah

sudahteratasi. P : Hentikan

intervensi.

S:

Ibu

Klien

mengatakan anaknya sudah bisa

mebnghabiskian porsi Dx IV yang di sediakan. O : klien porsi yang

menghabiskan makanan disediakan

A : Masalah sudah teratasi. P : Hentikan

intervensi

ibu

klien bahwa merasa

mengatakan dia sudah

tenang. O : ibu klien tidak lagi nampak cemas seperti kemarin. A : Masalah sudah teratasi. P : Hentikan

intervensi

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja. Diare juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair. Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus. B. Saran Hendaknya mahasiswa/i AKPER PEMDA KETAPANG dapat mengetahui tentang

apa itu penyakit DIARE Hendaknya Mahasiswa/i AKPER PEMDA KETAPANG mengetahui apa itu

penyebab Diare, pengobatan/ intervensi, perjalanan penyakit/ patofisiologi, tanda-tanda dan gejala pada penyakit Diare

S-ar putea să vă placă și

  • Resume Kasus Poliklinik Jantung
    Resume Kasus Poliklinik Jantung
    Document4 pagini
    Resume Kasus Poliklinik Jantung
    Rinda Einay Adnir
    100% (1)
  • Cuma BAB 2
    Cuma BAB 2
    Document1 pagină
    Cuma BAB 2
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Surat Permohonan
    Surat Permohonan
    Document1 pagină
    Surat Permohonan
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Makalah Kel 2 Dan 3
    Makalah Kel 2 Dan 3
    Document18 pagini
    Makalah Kel 2 Dan 3
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Internesi Bat Ginjal
    Internesi Bat Ginjal
    Document10 pagini
    Internesi Bat Ginjal
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Makalah Kel 2 Dan 3
    Makalah Kel 2 Dan 3
    Document18 pagini
    Makalah Kel 2 Dan 3
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Artikel Ilmiah 1
    Artikel Ilmiah 1
    Document21 pagini
    Artikel Ilmiah 1
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Pen Gerti An
    Pen Gerti An
    Document19 pagini
    Pen Gerti An
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Pen Gerti An
    Pen Gerti An
    Document19 pagini
    Pen Gerti An
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Absent Kelas Reg 12 B
    Absent Kelas Reg 12 B
    Document6 pagini
    Absent Kelas Reg 12 B
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Kor Pulmonal1
    Kor Pulmonal1
    Document14 pagini
    Kor Pulmonal1
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Path
    Path
    Document1 pagină
    Path
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Sap Manfaat Menyusui
    Sap Manfaat Menyusui
    Document9 pagini
    Sap Manfaat Menyusui
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • LP Ppok
    LP Ppok
    Document32 pagini
    LP Ppok
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Dinamika Lingkungan Hidup
    Dinamika Lingkungan Hidup
    Document9 pagini
    Dinamika Lingkungan Hidup
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • CECEP
    CECEP
    Document2 pagini
    CECEP
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Document11 pagini
    Laporan Pendahuluan
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Data Aaaaaaaaaa
    Data Aaaaaaaaaa
    Document2 pagini
    Data Aaaaaaaaaa
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Askep Diare
    Askep Diare
    Document22 pagini
    Askep Diare
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Yadi EKG
    Yadi EKG
    Document27 pagini
    Yadi EKG
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Document23 pagini
    Penda Hulu An
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Print Kata Pengantar
    Print Kata Pengantar
    Document3 pagini
    Print Kata Pengantar
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Rindaketikan Ajaaa
    Rindaketikan Ajaaa
    Document41 pagini
    Rindaketikan Ajaaa
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Yadi EKG
    Yadi EKG
    Document27 pagini
    Yadi EKG
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Print Cover
    Print Cover
    Document1 pagină
    Print Cover
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Print Kata Pengantar
    Print Kata Pengantar
    Document3 pagini
    Print Kata Pengantar
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Document23 pagini
    Penda Hulu An
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Kel 15 Teori Aktivitas
    Kel 15 Teori Aktivitas
    Document8 pagini
    Kel 15 Teori Aktivitas
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări
  • Bahaya Kopi Jika Dikonsusmsi Berlebihan
    Bahaya Kopi Jika Dikonsusmsi Berlebihan
    Document2 pagini
    Bahaya Kopi Jika Dikonsusmsi Berlebihan
    Rinda Einay Adnir
    Încă nu există evaluări