Sunteți pe pagina 1din 16

JURNAL KEPENDIDIKAN

Volume 40, Nomor 1, Mei 2010, hal. 29-44

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN JASMANI ADAPTIF UNTUK OPTIMALISASI OTAK ANAK TUNAGRAHITA
Sumaryanti, Wara Kus artanti, Ra! ma La"smi Am#ar$ ini
Jurusan Pendidikan dan Kesehatan Rekreasi, FIK Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail: sumaryanti@uny.ac.id

Abstract
The purpose of this study is to set adapted physical learning model for optimize mental retarded brain. This objectives achieved in two stages, for two years.Research and evelopment approach are applied in this research in two stages. !hase " conducted literature review and field observations. ata that obtained in this phase are analyzed and are used to set a draf of adapted physical learning model to optimize mental retarded brain. The result of !hase " #$%%&' includes the literature review about the characteristics of mental retarded children, the motion effects on the brain, gestures to the brain. (ield observation that carried out in this phase obtain that motor s)ill of mental retarded child are good running, lac) of balance, less category in cognitive abilities. The ability to read, write, and arithmetic are in moderate category. *ffective abilities in self-control is in moderate category, but the empathy and cooperation into well category. !sychomotor ability to perform activities of daily life in the good category. The model of motion e+ercises and songs combined with circuit activities to optimize the mental retarded brain. The entire ,%-minute duration of learning, with & minutes of the first and last songs of the motion and shape of gymnastics and the remaining circuit events consisting of - stations that include trampoline, crawling, climbing beam bridges, rolling over, facedown on the medicine ball, and crawling in the aisle. .eywords: adapted physical learning model, optimization of brain, mental retarded

P%n$a u&uan Kurikulum Pembelajaran Jasmani Ada ti! di sekolah luar biasa masih di!okuskan ada kebugaran jasmani dan kesehatan se"ara umum, yaitu daya tahan jantung, aru, kekuatan dan daya tahan otot, !leksibilitas, serta kemam uan motorik# $tak sebagai engatur !ungsi !isik dan emosi belum disentuh se"ara khusus# Padahal dengan stimulasi otak yang ter rogram da at meningkatkan !ungsi %&

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 40, Nomor 1, Mei 2010 kogniti! dan emosi 'Praag and (age, )&&&*# +e erti diketahui, anak tunagrahita mengalami gangguan !ungsi kogniti! dan emosi# ,ari gambaran tersebut, erlu disusun model embelajaran jasmani ada ti! yang mem!okuskan ada stimulasi otak yang masih bisa diintervensi# ,engan stimulasi tersebut, !ungsi otak yang tersisa akan bekerja se"ara o timal dan kebugaran jasmani dan kesehatan teta akan ter"a ai# Fakta di la angan menunjukkan bah-a tenaga engajar Jasmani Ada ti! di Yogyakarta &./ berlatar belakang bukan dari Pendidikan Jasmani, sehingga mengalami banyak kendala se-aktu melaksanakan embelajaran# Kondisi tersebut erlu diatasi segera dengan adanya tuntunan yang mudah dalam bentuk 0, dan 1uku Panduan# Kelebihan dari bentuk 0, yang bersi!at audiovisual adalah "ontoh yang langsung bisa dilihat berulang2ulang sehingga mem ermudah embelajaran# 1uku Panduan memungkinkan enjelasan yang lebih rin"i termasuk konse yang melatarbelakangi model embelajaran tersebut# 0, dan 1uku Panduan yang disusun erlu divalidasi dan diuji "oba sebelum disebarluaskan dan dia likasikan# ,eklarasi +alaman"a )&&. dan UU +istem Pendidikan Nasional mengisyaratkan bah-a anak berkelainan khusus harus menda atkan endidikan setara dengan anak lainnya# 3al ini sesuai dengan kebijakan emerintah di bidang Pendidikan 4education for all/. Jumlah sis-a +51 menurut data ,e diknas %66) adalah 78#8%9 sis-a 'Ir-anto, %66:*, sedangkan revalensi anak tunagrahita usia ;2 ). tahun menurut +urvei Kesehatan Nasional %66) adalah %,./ 'Ir-anto, %66:*# Anak tunagrahita meru akan salah satu anak berkelainan khusus dengan gangguan utama ada otak khususnya !ungsi kogniti! dan emosi# ,ekade )&&62%666 adalah masa ketika telaah anatomi dan !ungsi otak berkembang sangat esat# <asa ini disebut 0rain 1ra dan engembangan otak menjadi usat erhatian# 1anyak enemuan2 enemuan terkait !ungsi otak, diantaranya adalah bah-a otak adalah organ yang bilamana dira-at, dijaga, dan di elihara se"ara serius da at bertahan lebih dari seratus tahun# $tak da at dibentuk dan terus menerus berubah, dalam jangka milidetik demi milidetik menurut engalaman hidu masing2masing orang# Kelebihan otak terletak ada si!at lastisnya, yaitu ka asitas otak untuk berubah dan berkembang 'Pasiak, %66%*# ,engan memberikan stimulasi ada otak anak tunagrahita da at di"a ai kemajuan yang berarti# (lenn ,oman dalam ,ennison '%66.* menera kan stimulasi khusus ada otak anak dengan "edera otak dan menda atkan hasil yang ositi!# 1ila jalur2

76

2umaryanti, d)).:!engembangan model... #halaman:$&-,,'

jalur normal rusak, maka erlu dibuat jalur2jalur baru di otak untuk mengembalikan !ungsi yang hilang# 1erkaitan dengan hal tersebut, erlu disusun suatu model embelajaran Jasmani Ada ti! yang berorientasi ada o timalisasi otak# <an!aat dari tersusunnya aket embelajaran tersebut yaitu sebagai a"uan guru dalam memberikan embelajaran Jasmani Ada ti!, sebagai masukan bagi emegang kebijakan di bidang Pendidikan Anak 5uar 1iasa dalam menyusun kurikulum endidikan Jasmani Ada ti!, dan khusus bagi anak tunagrahita aket embelajaran ini da at mengo timalkan !ungsi otak yang masih bisa diintervensi sehingga kemam uan dan daya sera mereka terhada elajaran meningkat dan kebugaran serta derajat kesehatan terjaga# Pada tahun I ermasalahan yang ingin di e"ahkan adalah bagaimanakah draf model embelajaran jasmani ada ti! untuk o timalisasi otak anak tungrahita, ditinjau dari neurosains dan tera i !isik# Anak tunagrahita sering disebut anak dengan retardasi mental# <enurut =3$ )&&%, retardasi mental adalah suatu keadaan erkembangan mental yang terhenti atau tidak lengka , yang ditandai terutama oleh adanya hendaya 'impairment* keteram ilan selama masa erkembangan sehingga ber engaruh ada semua tingkat inteligensia yaitu kemam uan kogniti!, bahasa, motorik, dan sosial, sedangkan menurut ,+< I> )&&., retardasi mental meru akan gangguan yang ditandai oleh !ungsi intelektual di ba-ah rata2rata 'I? kurang dari 96* yang bermula sebelum usia )8 tahun disertai rendahnya !ungsi ada ti! '5umbantobing, )&&9*# <enurut ,+< I> )&&., klasi!ikasi retardasi mental ada em at tingkatan, yaitu ringan, sedang, berat, dan sangat berat# Retardasi mental ringan meru akan kelom ok yang da at dididik 'educable*# Kelom ok ini meru akan 8;/ dari retardasi mental# <ereka da at mengembangkan ke"aka an sosial dan komunikasi, serta mem unyai sedikit hendaya dalam bidang sensorimotor# Prevalensi anak tunagrahita usia ;2). tahun menurut +urvei Kesehatan Nasional %66) adalah %,./, sedangkan jumlah sis-a +51 menurut data ,e diknas %66) adalah 78#8%9 sis-a 'Ir-anto, %66:*# Jumlah ini "uku besar untuk ditangani dengan rogram yang lebih baik su aya kualitas diri anak2anak tersebut meningkat# Karakteristik anak tunagrahita bervariasi# <enurut Kennedy ')&&.*, se"ara umum anak tunagrahita mengalami keterbatasan dalam erilaku sosial, konse diri, roses belajar, koordinasi motorik, keteram ilan berkomunikasi, dan kemam uan dalam mengikuti instruksi# +ementara menurut Robinson ')&&7*, anak tunagrahita mengalami kesulitan untuk mengolah in!ormasi, menyim an, dan menggunakan 7)

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 40, Nomor 1, Mei 2010 kembali in!ormasi yang sebelumnya sudah disim an, rentang erhatian sem it, dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah# + en"er '%66;* meneliti anomali otak anak tunagrahita# $tak anak tunagrahita diketahui mengalami abnormalitas di banyak bagian otak# >entrikel lateralis mengalami abnormalitas bentuk dan embesaran# Pada ventrikel III terjadi elebaran, di korteks serebri terjadi embesaran sulcus cortical dan ruang subarachnoid. +ementara di lobus tem oralis, khususnya di hippocampus mengalami abnormalitas bentuk dan ukuran lebih ke"il# Pada substansia alba terda at eni isan corpus callosum, suatu jalur akson terbesar di otak, yang enting dalam trans!er in!ormasi antar2kedua belahan otak# =illis '%668*, menjelaskan bah-a hippocampus ber eran utama dalam emrosesan memori# 3ippocampus menangka input sensoris dan mengintegrasikannya dengan ola2 ola terkait dari memori yang sebelumnya sudah disim an untuk membentuk in!ormasi baru# $leh karena itu, da at di ahami menga a anak tunagrahita kesulitan dalam roses belajar, karena ada sebagian anak tunagrahita hippocampusnya mengalami abnormalitas bentuk dan berukuran lebih ke"il dari ada anak normal# Ada un gambar hippocampus dan corpus callosum bisa dilihat ada gambar berikut#

(ambar ) 3ippocampus dan corpus callosum #=illis, %668*

1ayi yang baru dilahirkan memiliki lebih dari )66 miliar neuron dan sekitar satu triliun sel glia yang ber!ungsi sebagai erekat, serta sina s yang akan membentuk bertriliun2triliun sambungan antarneuron# 5aju "e at ertumbuhan otak berlangsung sejak dalam kandungan sam ai sekitar umur % tahun# Pada usia ;2: tahun, volume otak anak sudah men"a ai 86/ volume otak de-asa#

7%

2umaryanti, d)).:!engembangan model... #halaman:$&-,,'

Pas"a kelahiran, kegiatan otak di engaruhi dan tergantung ada kegiatan neuron dan "abang2"abangnya dalam membentuk bertriliun2triliun sambungan antarneuron# <elalui ersaingan alami, akhirnya sambungan2sambungan yang tidak atau jarang digunakan akan mengalami atro!i# Pemanta an sambungan terjadi a abila neuron menda atkan in!ormasi yang mam u menghasilkan letu an2letu an listrik# 5etu an tersebut merangsang bertambahnya roduksi selubung sara! 'myelin*# +emakin banyak myelin yang di roduksi, semakin banyak bagian sara! yang tumbuh, sehingga semakin banyak sina s yang terbentuk# 3al ini berarti lebih banyak neuron yang menyatu membentuk unit2unit# Kualitas kemam uan otak dalam menyera dan mengolah in!ormasi tergantung dari banyaknya neuron yang membentuk unit2unit 'Jalal, %666*# +elanjutnya Jalal menjelaskan bah-a otak manusia bersi!at hologram, yang da at men"atat, menyera , dan menyim an, mem roduksi, dan merekonstruksi in!ormasi# Kemam uan otak yang di engaruhi oleh kegiatan neuron ini tidak bersi!at s ontan, teta i di engaruhi oleh mutu dan !rekuensi stimulasi yang diterima indera# $tak bukan organ yang statis, melainkan dinamis yang senantiasa tumbuh dan berkembang membentuk jaringan antarsel sara!# Pertumbuhan jaringan antarsel sara! ini di engaruhi oleh stimulasi dari lingkungan# $tak berada tasi terhada stimulasi lingkungan# <akin banyak dan makin sering anak diberikan stimulasi, makin banyak dan kuat jalinan antarsel sara! dan makin "erdas anak tersebut# 3al ini sejalan dengan enelitian (reenough '%66:* yang menyebutkan bah-a saat mem elajari hal baru struktur otak anak berubah se"ara dramatis, hubungan antarneuron lebih banyak, sel glia yang menyokong !ungsi neuron bertambah, dan ka iler2ka iler darah yang menyu lai darah dan oksigen ke otak menjadi lebih adat# Pa aran terhada lingkungan yang mendukung mem unyai banyak e!ek ositi! ada struktur dan !ungsi otak, termasuk menambah jumlah "abang2"abang dendrit, mem erbanyak sina sis 'hubungan antarsel sara!*, meningkatkan jumlah sel enyokong sara!, dan mem erbaiki kinerja dalam tes memori s asial 'Rosen@-eig A 1ennet, )&&:*# 1ro-n '%667* mengemukakan bah-a a aran terhada lingkungan yang mendukung disertai aktivitas !isik da at meningkatkan neurogenesis sel2sel di gyrus dentata hippocampus# +elain itu, juga meningkatkan kinerja hippocampus ada roses belajar '1ro-n, %667B Kem ermann, )&&8B Praag, )&&&*# +alah satu intervensi yang bisa dilakukan adalah dengan memolakan

77

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 40, Nomor 1, Mei 2010 gerakan# (erakan ola silang dilakukan bila letak gangguan di area otak tengah dan subcortical, sedangkan gerakan ola satu sisi 'homolateral* dilakukan bila gangguan di batang otak atau area subcortical a-al# 1agian otak, di lobus !rontalis yang terkait dengan embelajaran adalah corte+ prefrontal# Pada anak tunagrahita, corte+ prefrontal tidak berkembang se erti ada anak normal# 4orte+ preforntal adalah tem at !ungsi eksekuti! yang mengorganisasi dan menata in!ormasi, serta mengkoordinasi emikiran yang lebih tinggi dan terkait dengan em!okusan erhatian# Fungsi eksekuti! meru akan roses kogniti! yang melatih kontrol sadar atas emosi dan ikiran# Kontrol ini memungkinkan seseorang untuk mengorganisasi, menganalisis, menyensor, menghubungkan, menilai, mengabstraksi, menyelesaikan masalah, mem!okuskan erhatian, dan mengkaitkan in!ormasi yang masuk dengan tindakan yang te at '=illis, %668*# $tak erlu di elihara baik se"ara struktural mau un !ungsional# Pemeliharaan se"ara struktural dilakukan dengan mengalirkan darah, oksigen, dan energi yang "uku ke otak# ,engan ter eliharanya struktur otak, !ungsi otak un akan lebih o timal# Pemeliharaan !ungsional otak da at dilakukan dengan berbagai roses belajar, diantaranya belajar gerak, belajar mengingat, belajar merasakan, belajar melihat, dan lain sebagainya# Pembelajaran gerak yang terstruktur dan ter rogram berman!aat merangsang berbagai usat belajar di otak# (erakan yang menyebabkan !ungsi belahan otak kiri dan kanan bekerjasama akan mem erkuat hubungan antara kedua belahan otak# (erakan2gerakan menyilang garis tengah tubuh da at mengintegrasikan kedua belahan otak sehingga otak mam u mengorganisasi dirinya sendiri# +aat sis-a melakukan aktivitas gerak menyilang, aliran darah di semua bagian otak meningkat, sehingga da at mem erkuat roses belajar# 3al ini dimungkinkan karena dengan aktivitas tersebut akan menyatukan daerah motorik dan kogniti! di otak, yaitu cerebellum, ganglia basalis, dan corpus callosum yang selanjutnya da at menstimulasi roduksi neurotropin yang da at menambah jumlah koneksi sina sis '1laydes, %66)*# (erakan mata yang mengikuti gerakan tangan akan melatih hubungan antara usat englihatan dan usat gerakan# 5atihan keseimbangan akan merangsang bebera a bagian otak yang mengatur keseimbangan, se erti otak ke"il, usat gerakan di area dahi 'lobus frontalis* di otak besar, usat rasa sika dan rasa gerakan di area ubun2ubun ' lobus parietalis*# ,isam ing itu, latihan !ungsi keseimbangan ber engaruh baik terhada

7.

2umaryanti, d)).:!engembangan model... #halaman:$&-,,'

engendalian emosi, yang ada anak tunagrahita juga mengalami gangguan# 0aterino A Pol", )&&& dalam 1laydes '%66)* meneliti man!aat kogniti! latihan !isik menemukan bah-a konsentrasi dan !okus mental anak2anak meningkat sesudah melakukan aktivitas !isik yang terstruktur# 5atihan2latihan ini mem unyai e!ek ada lobus !rontalis otak yang berguna untuk konsentrasi mental, eren"anaan, dan engambilan ke utusan# Penemuan itu sejalan dengan enda at residen 4ouncil of (itness bah-a melakukan aktivitas !isik 76 menit setia hari da at menstimulasi otak# Kinoshita ')&&9* dalam 1laydes '%66)* mengemukakan bah-a latihan da at memi"u ele asan 1,NF 'brain-derived neurotropic factor*, yang memungkinkan satu neuron berkomunikasi dengan neuron lainnya# Cera i gerak untuk o timalisasi otak meru akan enyelarasan !ungsi gerak, erna!asan, dan usat ber ikir 'memori, imajinasi*# Rangkaian gerakan yang disusun melibatkan usat2 usat gerakan otot di otak 'homunculus cerebri*, corpus callosum yang menghubungkan kedua belahan otak beru a gerakan menyilang, dan usat2 usat engendali yang lebih tinggi di otak# Cera i gerak untuk o timalisasi otak anak tunagrahita dihara kan mam u mengatasi roblematika yang dihada i berkaitan dengan !ungsi otak anak tunagrahita# 3al ini sesuai dengan enda at <arkam '%66;* bah-a latihan otot2otot dan alat gerak lainnya yang ditujukan untuk vitalisasi otak akan merangsang kerjasama antarbelahan otak dan antarbagian2 bagian otak sehingga !ungsi semua area otak akan meningkat, yang kemudian akan diikuti dengan bertambahnya aliran darah ke dalam otak# 1ertambahnya aliran darah ke otak disertai erna!asan yang lebih baik berarti semakin bertambah oksigen yang sam ai ke otak sehingga akan mem erbaiki !ungsi otak# Rangkaian gerak dalam rangka o timalisasi otak disusun dengan mem erhatikan konse dan kaidah neurosains, anatomi, dan !isiologi# Unsur geraknya melibatkan ertimbangan seni tari, kinesiologi, serta gerakan sederhana yang mudah di ahami dan menyenangkan, sedangkan unsur kebugaran disesuaikan dengan roses !isiologi erna!asan dan sistem eredaran darah yang diselaraskan dengan ola gerakan yang menstimulasi usat2 usat belajar di otak# <enurut ,ennison '%66.*, kegiatan o timalisasi otak disusun untuk menstimulasi 'dimensi lateralitas*, meringankan 'dimensi em!okusan*, dan merelaksasi 'dimensi emusatan*# ,imensi lateralitas ditujukan untuk belahan otak kanan dan kiri, dimensi em!okusan untuk bagian belakang otak 'batang otak* dan bagian de an otak 'lobus !rontalis*, serta dimensi emusatan untuk sistem limbik ' midbrain' dan otak besar 'korteks serebri*#

7;

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 40, Nomor 1, Mei 2010 'ara P%n%&itian ,esain enelitian ini adalah Research and evelopment '(ay, )&8)*# Pada Ta a( I dilakukan kajian ustaka dan observasi la angan untuk selanjutnya dilakukan enelitian dan engembangan draf embelajaran Jasmani Ada ti! di 5ab# Jasmani Ada ti! dan 5ab# Cera i Fisik# Instrumen enelitian terdiri atas instrumen untuk menilai !ungsi otak dan anduan observasi# Cabel ) Kisi2kisi Instrumen
>ariabel Fungsi $tak +ubvariabel )# Fungsi motorik %# Fungsi erhatian 7# Fungsi Dksekuti! Indikator )# motor speed )# erhatian selekti! %# erhatian ter!okus )# cognitive fluency %# wor)ing memory Jenis Ces (inger tapping test 4olor cancellation test )# (*2 phonemic fluency test %# Tapping bloc)s in se5uence )# !icture completion test

.# Fungsi >isuos asial

)# visuo-conceptual reasoning

Panduan observasi digunakan untuk mengetahui kemam uan motorik kasar dan kemam uan belajar anak tunagrahita# Kemam uan belajar yang diobservasi adalah kemam uan kogniti!, a!ekti!, dan sikomotor# ,ata hasil engkajian ustaka, observasi la angan dan data enyusunan prototype aket model Pembelajaran Jasmani Ada ti! dianalisis se"ara simultan dan interakti! 5angkah2langkah dalam engembangan model embelajaran jasmani ada ti! untuk o timalisasi otak anak tunagrahita adalah sebagai berikut# )# <elakukan kaji ustaka dan observasi la angan tentang anak tunagrahita, embelajaran jasmani ada ti!, dan tera i gerak untuk otak# %# <enyusun draf <odel Pembelajaran Jasman Ada ti! berdasarkan hasil ada langkah ertama# 7# <enguji "oba draf I ada ); anak tunagrahita ringan# .# <erevisi roduk menjadi draf II dengan mem ertimbangkan hasil uji "oba#

7:

2umaryanti, d)).:!engembangan model... #halaman:$&-,,'

;# <enguji "oba draf II adda ); anak tunagrahita ringan# :# <erevisi roduk menjadi draf III berdasarkan hasil evaluasi ada uji "oba# 9# <enguji "oba draf III ada )7 anak tunagrahita ringan dan hasilnya dinyatakan sudah memenuhi syarat kelayakan yaitu keberterimaan, keamanan, dan keman!aatan# +etelah diberi masukan oleh ahli embelajaran jasmani ada ti! dan ahli media, di"etak dalam bentuk 0, draf Pembelajaran Jasmani Ada ti! untuk Anak Cunagrahita# +elanjutnya draf erlu divalidasi dan diuji "oba kembali dalam skala luas untuk kemudian dikemas dalam bentuk 1uku Panduan dan 0, ada enelitian taha II# Hasi& P%n%&itian $an P%m#a asan 3asil enelitian meli uti kaji ustaka tentang karakteristik anak tunagrahita, e!ek gerak terhada otak, dan gerak2gerak untuk otak, observasi la angan, dan menyusun draf model embelajaran jasmani ada ti! untuk o timalisasi otak anak tunagrahita# Kaji ustaka yang dilakukan menda atkan bah-a karakteristik anak tunagrahita se"ara umum ditandai dengan rendahnya intelegensi, konse diri, kesulitan dalam roses belajar, koordinasi motorik rendah, keteram ilan berkomunikasi kurang, dan kemam uan mengikuti arahan terbatas# +elain itu, anak tunagrahita juga mengalami kesulitan dalam mem!okuskan erhatian, mengingat in!ormasi, melakukan tugas akademis, menam ilkan life s)ill, dan motivasi rendah# Karakteristik lain, yaitu kesulitan dalam menerima in!ormasi, menyim an, dan menggunakan kembali engetahuan yang sebelumnya sudah disim an, rentang erhatian endek, de!isit memori jangka endek, serta kesulitan dalam problem solving# + en"er '%66;* meneliti anomali otak anak tunagrahita# $tak anak tunagrahita mengalami abnormalitas di banyak bagian otak# >entrikel lateralis mengalami abnormalitas bentuk, embesaran# >entrikel III terjadi elebaran, di corte)s cerebri terjadi embesaran sul"us "orti"al dan ruang subarachnoid# 5obus tem oralis, khususnya di hippocampus mengalami abnormalitas bentuk dan ukuran lebih ke"il# Pada substansia alba terda at eni isan corpus callo sum, suatu jalur akson terbesar di otak, yang enting dalam trans!er in!ormasi antar kedua belahan otak#

79

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 40, Nomor 1, Mei 2010 Kaji ustaka mengenai eran aktivitas !isik terhada otak menda atkan bukti2bukti yang menunjukkan bah-a aktivitas !isik mem erbaiki roses belajar dan memori# D!ek aktivitas !isik terhada otak diduga melibatkan jalur2jalur selular yang enting untuk neurogenesis, survival sel, lastisitas sina tik, dan !ungsi vaskularisasi# $tak menghasilkan sel sara! baru di bulbus ol!a"torius dan gyrus dentate di hippocampus se anjang hidu # Proses ini dikaitkan dengan erannya dalam embelajaran dan memori# 3ilangnya sel2sel sara! mengakibatkan de!isit memori s asial# <eningkatnya roses neurogenesis ini berkaitan dengan membaiknya !ungsi kogniti! dan stimulus ter enting untuk mem erbaiki roses neurogenesis tersebut adalah aktivitas !isik# Aktivitas !isik da at mengubah !ungsi sistem neurotransmiter di otak# Aktivitas !isik mengakibatkan lasitisitas sina s melalui upregulation gen# Aktivitas !isik juga mengaktivasi sistem monoamine dan mem unyai e!ek antide resan# 6eurotropin 1,NF 'brain derived neurotrophic factor' meru akan !aktor enting upregulation gen akibat aktivitas !isik, karena e!eknya ada lastisitas sina s, embentukan sel, ertumbuhan, dan survival# Ada interaksi ositi! antara eks resi 1,NF dan serotonin# Aktivasi rese tor serotonin meningkatkan eks resi 1,NF di sel2sel hippocampus# ,engan aktivitas !isik, kadar 1,NF di hippocampus meningkat dengan "e at# Kaji ustaka tentang model2model gerak untuk otak menda atkan tiga gerakan utama untuk mem erbaiki !ungsi otak yaitu gerakan melintasi garis tengah tubuh 'midline movement*, latihan energi 'energy e+ercises*, dan aktivitas memanjangkan tubuh 'lengthening activities*# (erakan melintasi garis tengah tubuh membantu mengintegrasikan englihatan binokular, endengaran binaural, dan kedua belahan otak# 1erkembangnya keteram ilan !ungsi gerak bilateral sangat enting untuk merangkak, berjalan, dan koordinasi seluruh tubuh, serta menstimulasi usat belajar# +elain itu, kaji ustaka juga dilakukan untuk menda atkan instrumen tes !ungsi otak yang da at digunakan untuk menilai keman!aatan model embelajaran yang dihasilkan dari enelitian ini# Fungsi otak dinilai dengan variabel !ungsi motorik, !ungsi erhatian, !ungsi eksekuti!, dan !ungsi visuospatial# Fungsi motorik ditunjukkan dengan motor speed dan dinilai dengan instrumen finger tapping test# Fungsi erhatian dibagi menjadi erhatian selekti! dan erhatian ter!okus, yang keduanya dinilai dengan instrumen color cancellation test# Fungsi eksekuti! dibagi menjadi cognitive fluency yang dinilai dengan (*2 phonemic fluency test dan

78

2umaryanti, d)).:!engembangan model... #halaman:$&-,,'

wor)ing memory yang dinilai dengan tapping bloc) in se5uence# Fungsi visuospatial dibagi menjadi visuoconceptual reasoning yang dinilai dengan instrunen picture completion test dan visuoconstructive ability yang dinilai dengan instrumen bloc) design test# ,ari observasi la angan dida atkan data mengenai kemam uan anak tunagrahita, embelajaran jasmani ada ti! yang selama ini berjalan, !asilitas dan sumber daya manusia di la angan, dan berbagai model gerak untuk otak# Kemam uan motorik kasar ada )% anak tunagrahita yang diobservasi tersaji dalam Cabel % berikut ini# Cabel % Kemam uan <otorik Kasar Anak Cunagrahita
NI5AI No ) % 7 . ; : 9 8 & )6 <otorik Kasar 5ari 0e at 5ari (allo 5om at dua kaki 5om at satu kaki 5om at sam ing 5em ar Cangka Cendang (erak +ilang Keseimbangan ) 9 8 9 9 8 8 8 8 : : % 8 ; 8 8 8 9 8 9 : 9 7 9 ; 9 : ; 9 9 : ; ; . 9 . 8 9 8 9 9 : 9 8 ; 8 . ; ; . ; : . . ; : 9 7 ; % % . . . % % 9 8 ; ; ; : : : : : : 8 9 7 . . 7 ; ; . 7 ; & 8 . ; : : 9 9 9 9 9 )6 8 7 . ; ; : : ; ; ; )) 8 ; 8 9 9 8 8 9 ; : ) % 9 ; ; ; ; 8 8 9 ; 9

E
9,; .,; ;,& ;,: ;,; :,; :,9 ;,& ;,) ;,9;

Kemam uan motorik kasar dikatakan kurang bila skor antara ) sam ai 7, dan sedang bila . sam ai :, serta dikatakan baik bila berada dalam rentang antara 92)6# ,ari Cabel % di atas da at dilihat bah-a se"ara umum, kemam uan motorik anak tunagrahita masuk dalam kategori sedang, dengan kemam uan lari yang baik, dan keseimbangan yang kurang# ,ari observasi la angan juga dida atkan data tentang kemam uan belajar anak tungrahita, baik se"ara kogniti!, a!ekti!, mau un sikomotor# +e"ara rin"i, data tersebut tersaji dalam Cabel 7 di ba-ah ini#

7&

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 40, Nomor 1, Mei 2010 Cabel 7 Kemam uan 1elajar Anak Cunagrahita
No ) 1idang Kogniti! Kemam uan <emba"a <enulis <enghitung <engingat 1er"erita Konsentrasi Pengendalian diri Dm ati Kerjasama *ctivity aily 7iving ) : ; ; : : ; ; 9 9 9 % 9 : ; : ; . . ; : : 7 . ; . ; : ; ; 9 : 9 . : : ; . : ; . ; : 9 ; ; : . : ; ; ; : 9 8 : ; ; ; : ; . : 9 : 9 9 . . ; ; . . . : 9 : 8 8 : ; 9 : : : ; : 9 & . ; ; ; . ; 7 : ; 9 )6 ; . ; ; : . . 9 9 ; )) : ; : . ; ; ; 9 : 8 )% ; ; . ; : ; . : : 9

E
;,. ;,% .,8 ;,7 ;,7 .,8 .,: :,% :,7 :,8

A!ekti!

Psiko2 motor

Kemam uan belajar dikatakan kurang bila skor berada ada rentang antara ) sam ai 7, dan sedang bila antara . sam ai :, serta baik bila berada ada rentang antara 92)6# ,ari Cabel 7 di atas, da at disim ulkan bah-a se"ara umum kemam uan kogniti! anak tunagrahita berada dalam kategori kurang# Kemam uan memba"a, menulis, dan berhitung masuk dalam kategori sedang# Kemam uan a!ekti! dalam engendalian diri masuk dalam kategori sedang, namun em ati dan kerjasama masuk dalam kategori baik# Kemam uan sikomotor untuk melakukan aktivitas hidu sehari2hari masuk dalam kategori baik# ,isam ing kemam uan anak tunagrahita, observasi la angan juga dilakukan untuk menguji"oba kemudahan elaksanaan tes !ungsi otak yang telah disusun berdasarkan kajian ustaka# Ces !ungsi otak tersebut digunakan untuk menilai !ungsi motorik, !ungsi erhatian, !ungsi eksekuti!, dan !ungsi visuospatial. Ada un jenis tes yang ditera kan adalah finger tapping test, color cancellation test, (*2 phonemic fluency test, tapping bloc) in se5uence, picture completion test, dan bloc) design test# ,ari hasil uji"oba dida atkan bah-a FA+ phonemic fluency test dan bloc) design test "uku sulit untuk dilakukan oleh anak tunagrahita ada umumnya dan terlebih ada anak dengan tingkatan tunagrahita berat# ,ari hasil diskusi tim eneliti di utuskan bah-a kedua tes tersebut tidak di akai dan engembangan tes !ungsi otak akan lebih dimanta kan ada taha II karena akan digunakan untuk menilai keman!aatan dari model embelajaran yang akan dihasilkan#

.6

2umaryanti, d)).:!engembangan model... #halaman:$&-,,'

Penyusunan draf dimulai dengan memadukan antara kaji ustaka dan observasi la angan yang sudah dilakukan# 1erdasarkan kaji ustaka dan data observasi disusun draf model embelajaran jasmani ada ti! dengan aktivitas gerak untuk otak, khususnya untuk anak tunagrahita# raf yang disusun meli uti ola gerak, rangkaian gerak, dan durasi# Untuk selanjutnya dilakukan uji"oba terbatas terhada draf yang telah tersusun## raf model embelajaran jasmani ada ti! disusun sesuai dengan rinsi latihan yang terdiri atas emanasan, latihan inti, dan enenangan# Pemanasan terdiri atas ; gerakan dimulai dengan elemasan di leher dan dilanjutkan ke bahu, lengan sam ai ke inggang# (erakan kaki dilibatkan sejak a-al# 5atihan inti terdiri atas : gerakan yang ada dasarnya menga"u ada gerak untuk o timalisasi otak yang terdiri atas gerak melintasi garis tengah, gerak melatih sistem energi tubuh, dan gerak enguluran# Penenangan disusun dalam . gerakan, yang teta menga"u ada rinsi gerak untuk o timalisasi otak, namun dilakukan dengan intensitas yang semakin menurun# +e"ara keseluruhan enera an latihan dalam dra! ini berdurasi 76 menit# +elanjutnya dra! ini disebut sebagai draf model embelajaran jasmani ada ti! ertama# Uji "oba dilakukan ada ); anak dengan tingkatan tunagrahita ringan 'mam u didik mam u latih*# ,ari evaluasi uji"oba ada taha ertama tam ak bah-a se"ara umum anak mam u melakukan gerakan yang diran"ang, namun "e at merasa bosan sehingga harus dimotivasi berulangkali# 3al ini mungkin disebabkan oleh karena rentang erhatian anak tunagrahita yang sem it# (erakan yang menuntut integrasi mata dan tangan belum bisa dilakukan se"ara baik oleh anak# ,ari hasil evaluasi ini, di ikirkan untuk mengurangi durasi dan meningkatkan integrasi mata dan tangan# Peningkatan integrasi mata dan tangan dilakukan dengan menambah rumbai -arna -arni di jari tangan dengan tujuan meningkatkan erhatian anak terhada gerakan jari tangannya# ,urasi dikurangi menjadi %6 menit, dengan mengurangi jenis gerakan dengan sasaran yang sama# +usunan ini disebut sebagai dra! model embelajaran yang kedua# raf kedua diuji"obakan ke ada anak tunagrahita ringan# ,ari uji "oba tam ak bah-a emasangan rumbai di jari tangan dirasakan tidak nyaman oleh anak, bahkan ada yang minta untuk dile as# ,urasi %6 menit juga masih dirasa terlalu lama sehingga anak tam ak bosan# 1erdasarkan evaluasi uji"oba draf kedua selanjutnya disusun draf ketiga , yang tidak lagi menggunakan rumbai dan mem er endek durasi senam# ,urasi .)

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 40, Nomor 1, Mei 2010 yang terlalu endek kurang memungkinkan men"a ai sasaran sehingga dikombinasikan dengan aktivitas model circuit# ,urasi gerak untuk senam otak dikurangi menjadi & menit dan ditambah aktivitas circuit# (erak untuk senam otak disertai dengan musik yang mudah dikenal oleh anak2anak sehingga erhatian anak lebih baik dan imajinasi anak tentang lagu tersebut berkembang# (erak terdiri atas latihan emanasan, inti, dan enenangan# <usik engiring beru a bebera a lagu dolanan anak yang disambung se"ara berurutan# Aktivitas circuit terdiri atas : stasiun yang meli uti trampoline, meraya , meniti balok titian, berguling, tengkura di atas bola medicine, dan menyusuri lorong dengan merangkak# ,ra! ketiga diuji"obakan se"ara terbatas# Dvaluasi menunjukkan bah-a dile asnya rumbai membuat anak nyaman, aktivitas circuit berjalan baik dan anak tam ak senang mengikuti aktivitas tersebut# +enam otak digunakan di a-al dan akhir aktivitas embelajaran jasmani ada ti!# ,engan demikian da at diteta kan bah-a draf model ketiga ini meru akan draf yang sudah memenuhi ersyaratan kelayakan, yaitu keberterimaan, keamanan, dan keman!aatan# Cersusun draf model embelajaran jasmani ada ti! untuk o timalisasi otak anak tunagrahita, yaitu dimulai dengan gerak untuk senam otak dengan diiringi musik dolanan anak dengan durasi selama lebih kurang 8 menit, diselingi dengan aktivitas model circuit# raf model ini divalidasi oleh ahli enjas ada ti! dan ahli media, yang kemudian memberi masukan untuk enyusunan dra! embelajaran jasmani ada ti! dalam bentuk 0,# ,ra! yang tersusun ini masih erlu diuji keman!aatannya dan disem urnakan sehingga menjadi model embelajaran jasmani ada ti! yang baku disertai buku anduan# Pengujian dan engembangan akan dilakukan dalam enelitian tahun II# ,ari roses dan hasil enelitian yang telah diuraikan, da at dijelaskan bah-a anak tunagrahita mem unyai kondisi khusus yang berkaitan dengan abnormalitas otak# +e"ara umum, otak anak tunagrahita berbeda dengan otak normal, misalnya ukuran hippocampus lebih ke"il dan bentuknya tidak normal# 3ippocampus ber eran dalam roses belajar, yaitu menghubungkan memori kerja di corte+ cerebri dengan engalaman yang sebelumnya sudah disim an, untuk menghasilkan enetahuan sehingga a abila bagian ini tidak normal bisa di ahami menga a anak tunagrahita menjadi embelajar yang lambat 'slow learner*# ,i sisi lain, aktivitas !isik ternyata mem unyai banyak man!aat ada otak, yaitu mem erbaiki sirkulasi darah, meningkatkan ele asan neurotransmitter, serta meningkatkan roduksi 1,NF yang menyokong neurogenesis, lastisitas sina s,

.%

2umaryanti, d)).:!engembangan model... #halaman:$&-,,'

dan daya survival sara!# Produksi 1,NF karena aktivitas !isik terutama terjadi di gyrus dentate hippocampus 'Praag, %668*# 3al ini meru akan eluang aktivitas !isik dalam mengo timalkan !ungsi otak anak tunagrahita, karena ada anak tunagrahita bagian ini mengalami kelainan# raf model embelajaran jasmani ada ti! yang disusun beru a gerak untuk otak dengan diiringi musik dolanan anak dengan durasi sekitar & menit, disertai aktivitas jasmani model circuit# raf model ini di eroleh berdasarkan kaji ustaka dan observasi la angan, serta melalui bebera a taha erbaikan# <enurut 5a-ren"e ')&&&*, roses belajar lebih e!ekti! a abila menggunakan input sensoris yang lebih banyak, misalnya melalui in ut visual, auditori, kinestetik, dan sentuhan# +emua input sensoris ini menyebabkan sel2sel sara! di berbagai area yang berbeda di corte+ teraktivasi ada saat yang sama dalam ola tertentu, yang mem erkuat berbagai tautan antar area2area ini# (erakan2gerakan dalam model ini disusun dengan ertimbangan gerak untuk otak# (erakan sederhana dan diulang2ulang karena disesuaikan dengan kondisi anak tunagrahita# (erakan disesuaikan juga dengan makna lagu su aya anak mem unyai imajinasi tentang isi lagu tersebut# Aktivitas model circuit di ilih untuk lebih mengo timalkan berbagai !ungsi otak anak tunagrahita#

K%sim(u&an ,ari enelitian tahun I da at disim ulkan hal2hal sebagai berikutF Celah tersusun draf model embelajaran jasmani ada ti! untuk o timalisasi otak anak tunagrahita, berdasarkan kajian neurosains dan tera i !isik# <odel tersebut beru a gerak dan lagu senam yang di adu dengan aktivitas circuit untuk o timalisasi otak anak tunagrahita# +eluruh embelajaran berdurasi .6 menit, dengan & menit ertama dan terakhir beru a gerak dan lagu senam dan sisanya berbentuk aktivitas circuit yang terdiri atas : stasiun#

Da)tar Pusta"a 1laydes, Jean# '%66)*# * case for daily 5uality physical education# ---# a"tionbasedlearning#"om# ,iakses ada 76 <aret %668# 1ro-n, Jason# '%667*# Dnri"hed Dnvironment and Physi"al A"tivity +timulate 3i o"am al but not $l!a"tory 1ulb Neurogenesis# 1uropean 8ournal of 6eurosciences, >ol#9# %6.%2%6.:#

.7

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 40, Nomor 1, Mei 2010 ,ennison, Paul# '%66.*# 0u)u panduan leng)ap brain gym# JakartaF (rasindo# (ay, 5K# ')&8)*# 1ducational research: 4ompetencies for analysis 9 application 0olumbus# 0harles D# <erril Publishing# Ir-anto# '%66:*# Penyim angan tumbuh kembang anak# 4ontinuing education# +urabayaF Ka ita +elekta IKA Kem ermann# ')&&8*# DE erien"es2indu"ed neurogenesis in the senes"ent dentate gyrus# 8.6eurosci, )8, 7%6:27%)%# Kennedy# ')&&.*# :eneral characteristics and needs of individual served# Presentation# 5a-ren"e, 0# ')&&&*# .eep your brain alive# Ne- YorkF =orkman Publishing 0om any## 5umbantobing# ')&&9*# *na) dengan mental terbela)ang# JakartaF 1alai Penerbit FK UI# Pasiak, Cau!iG# '%66%*# Revolusi ";<1;<2;: *ntara neurosains dan *l-;uran# 1andungF <i@an# Praag, >an, (age F3# ')&&&*# $ntogeny running in"reases "ell roli!eration and neurogenesis in the adult mouse dentate gyrus# 6ature 6euroscience# %'7*F%::296# Praag, >an# '%668*# DEer"ise and the 1rainF something to "he- on# Trends in 6eurosciences, >ol#EEE, No#EF )2;# Robinson# ')&&7*# =ental retardation# +outhern Asso"iation o! Institutional ,entistsF +el!2study 0ourse# Rosen@-eig, <R A 1ennet,D5# ')&&:*# Psy"hobiology o! lasti"ityF e!!e"ts o! training and eE erien"es on brain and behaviour# 0ehav. 0rain Res, 98, ;92:;# + en"er, <#,# '%66;*# ?ualitative assessment o! brain anomalies in adoles"ents -ith mental retardation# *86R *m.8 6euroradiol %:F %:&)2%:&9*# =illis, J# '%668*# 3ow your child learns best# Na erville, IllinoisF +our"ebooks#In"#

..

S-ar putea să vă placă și