Sunteți pe pagina 1din 50

BUKU PEDOMAN PELATIHAN DASAR JURNALISTIK PERHIMPUNAN PERS MAHASISWA INDONESIA DEWAN KOTA MADURA

BANGKALAN 2010

KATA PENGANTAR

Di dalam pendidikan jurnalistik Indonesia, masih dibutuhkan upaya menangani pembelajaran jurnalistik yang bukan saja terkait dengan aspek praksis, akan tetapi juga model pelatihan yang dapat menyiapkan pesertanya memiliki kemampuan dan konfidensi profesi dari jurnalistik itu sendiri. Pelatihan menjadi tidak hanya berkisar pada tujuan untuk melatih komunitas-komunitas yang berminat dan ingin belajar jurnalistik. Pelatihan jurnalistik harus memberikan konsepsi dan kemampuan praksis yang dapat digunakan di dalam kehidupan keseharian dari peserta usai mengikuti pelatihan. Di sisi lain, adalah efek domino dari pelatihan, yakni membuat peserta pelatihan yang tidak memiliki peluang ataupun kemampuan untuk melanjutkan studi atau kursus tertentu, akan tetap dapat memanfaatkan proses belajarnya di dalam pelatihan sebagai sebuah keterampilan yang berguna bagi keseharian hidupnya. Ia memiliki kemampuan untuk berkarya yang dihargai oleh masyarakatnya. Ia memiliki kemampuan life skills yang bisa dikembangkan lebih lanjut di dalam profesi jurnalistik. John Irby (200 !, Profesor jurnalistik di Washington State University, memberikan pernyataan yang menarik ketika membahas ketidakrele"anan pendidikan jurnalistik dari realitas pekerjaan jurnalisme. Para jurnalis harus sungguh-sungguh memikirkan soal training jurnalistik. #$ereka harus mendapatkan pelatihan,# tegasnya. Dari sinilah kami men%oba untuk menyusun buku pedoman ini guna memberikan petunjuk serta panduan dalam pelatihan dasar jurnalistik bagi Pers $ahasis&a di Pulau $adura.

SEJARAH PERS MAHASISWA


$ade, sebut saja namanya begitu, adalah akti"is kampus tulen. 'ktif di gerakan mahasis&a dan juga memimpin sebuah penerbitan di kampusnya. (ariharinya habis digunakan untuk menerbitkan buletin aksi mahasis&a dan peren%anaan untuk demonstrasi. )ampai suatu ketika $ade kebingungan untuk memilih, membongkar kasus korupsi di kampusnya atau menerbitkan buletin kekerasan *+I kepada rakyat Indonesia. Pertama untuk kepentingan kontrol di kampus dan yang kedua untuk pendidikan politik kepada rakyat. $ade bingung untuk menentukan langkah, mana priorotas yang harus diambil bagi $ade dan ka&an-ka&an mahasis&a, dan dunia penerbitan kampus. ,erita $ade adalah %erita basi tentang kebingungaan pers mahasis&a (persma! yang umum di -ali dan juga Indonesia. *idak semuanya memang, tapi kegelisahan untuk terus men%ari jati diri dan menentukan posisi sekarang terus dilakukan oleh sebagian besar persma di Indonesia. 'da saran untuk belajar dari sejarah. ,obalah untuk menengok sejarah. 'pakah kita beromantis ria jika mengingat bagaimana jayanya persma dulu. )aya rasa $ade dan ka&an-ka&an akti"is persma harus mengingat sejarah bah&a begitu melegendanya peranan persma dalam perjuangan kemerdekaan dan gerakan mahasis&a untuk melakukan oposisi dan menumbangkan kekuasaan di tanah air ini. $isalkan nama $uhamad (atta dan )oekarno, dua bapak bangsa yang menerbitkan Indonesia $erdeka dalam Perhimpunan Indonesia dan /ikiran 0a1jat di kampus mereka. Pada masa itu, media mahasis&a sangat jelas berorientasi untuk perjuangan mela&an kolonialisme imperialisme dan memberikan penyadaran #bah&a dijajah# kepada rakyat Indonesia. *ahun 234- 240, persma larut dalam satu gerakan dalam perang kemerdekaan Indonesia. Dunia persma kembali menggeliat lagi setelah 5aman kemerdekaan. *ahun 244 persma kembali hidup di kampus-kampus di Indonesia. -isa disebut nama-nama +oegroho +otosusanto (6ni"ersitas Indonesia!, 7oesnadi (ardjosoemantri serta *euku Jakob (6ni"ersitas 8ajah $ada! sebagai pelopor gerakan persma ketika itu. $ulai tahun 299- 2:: dunia persma bukan berkiblat kepada perjuangan kemerdekaan lagi, tapi sudah berkiblat kepada dunia gerakan mahasis&a. *er%atat monumen sejarah gerakan mahasis&a 299 untuk menumbangkan )oekarno dan P7I (Partai 7omunis Indonesia! dan Peristi&a $alari tahun 2:3. )aat itu, persma bagai tumbuh bak jamur di musim hujan. )ebut saja misalnya media (arian 7'$I, $ahasis&a Indonesia edisi Ja&a -arat, $imbar Demokrasi, 7ampus, 8elora $ahasis&a atau )alemba di 6I. Di sinilah, khususunya di $ahasis&a Indonesia, terhimpun tulisan-tulisan tajam sebagai #jalan pikiran# untuk gerakan mahasis&a 299. )ebut saja misalnya nama )oe (ok 8ie (tokoh kun%i gerakan mahasis&a 299! yang sangat setia menulis di persma yang terbit di -andung ini. +ah, pas%a tragedi $alari 2:3 terjadilah pembumihangusan persma. Para pentolan-pentolannya ditahan dan

medianya dilarang terbit. )ampai di sini kisah dramatis dan heroik persma beakhir. Denyut nadinya sudah ditikam oleh tombak-tombak kekuasaan yang membunuh akar-akar gerakan persma. Pada 5aman pemilu 2:: dengan protes keras bekerjasama dengan De&an $ahasis&a, persma kembali menggeliat. Dimulai dari protes terhadap keinginan )oeharto %s ketika itu untuk terus berkuasa. Persma berperan sebagai media gerakan mahasia&a bekerjasama dengan De&an $ahasis&a ketika itu. 'kibatnya satu-persatu persma di tanah air ini dibunuh oleh kekuasaan ()oeharto!. Di sinilah dimulainya pemberlakuan +77;-77 (+ormalisasi 7ehidupan 7ampus;-adan 7oordinasi 7emahasis&aan! tahun 2:<. )etelah itu dimulailah %erita %erita pembumihangus gerakan mahasis&a dan akti"is persma di kampus-kampus di Indonesia. $ulai dari dijegal alasan akademis, disekolahkan ke luar negeri, dituduh berpolitik praktis sampai pada ditabrak mobil ketika sedang berjalan sendirian. $ulai pemberlakuan +77;-77 inilah sinergi antara persma dan gerakan mahasis&a praktis terputus. 7ekuatan-kekuatan untuk mematikan daya kritis dan memandulkan pendidikan jelas terlihat di kampus-kampus di Indonesia. $ahasis&a ketika itu banyak dididik untuk kuliah dan menjadi pandai dengan indeks prestasi tiga koma. 'kibatnya mahasis&a menjadi a%uh tak a%uh terhadap masalah sosial dan politik yang terjadi di sekitarnya. )ampai pada tahun 2<4, persma mulai bangun dari tidurnya. Di kampuskampus di Indonesia, persma kembali menggeliat dengan mengadakan pelatihanpelatihan ke%il dan membangun jaringan informasi dengan persma yang lain. -enih semangat ini membangun kembali denyut nadi kehidupan kampus yang dibungkam +77;-77. Isu-isu kampus dipakai sebagai alat untuk perbaikan sistem pendidikan dan pemerintahan (negara! nantinya. $aka mulailah persma ketika itu mengkritisi naiknya pembayaran )PP, kebebasan mimbar akademis, atau isu-isu seputar kampus lainnya. $emainkan isu-isu kampus untuk orientasi perbaikan sistem pendidikan dan negara terus dilakukan. Penguasa ketika itu bukan tinggal diam. Penguasa kampus dan negara terus berusaha untuk mematikan denyut persma ini. *er%atat pembredelan keras terjadi terhadap $ajalah )olidaritas 6ni"ersitas +asional Jakarta, $ajalah 'rena I'I+ =ogyakarta. Di -ali $ajalah 7anaka /akultas )astra 6ni"ersitas 6dayana pernah dibredel Dekan dan Departemen Penerangan ketika itu. )ampai pada $ei 22<, benih sinergi antara gerakan dan pers mahasis&a membuahkan hasilnya. Jaringan antar kampus yang dibentuk dari jaman 2<4 terus terbina antar generasi. Perjuangan di kampus masing-masing untuk mengkontrol kebijakan elite kampus untuk menyasar kekuasan negara tetap menjadi orientasi. 8umpalan kebekuan yang terus disasar akti"is pers dan gerakan mahasis&a akhirnya men%air. >e&at tekanan internasional dan gerakan mahasis&a akhirnya Presiden )oeharto turun dari kekuasaannya $ei 22<. *etap sebagai media dan inspirasi gerakan, persma ketika itu menjadi %orong untuk komunikasi antar gerakan mahasis&a. )inergi ini terbukti berhasil.>alu pas%a keruntuhan )oeharto dan iklim reformasi kemana harusnya persma melangkah. 0omantisme sejarah paling tidak memberikan inspirasi

kepada akti"is persma saat ini untuk ber%ermin dan men%ari inspirasi mau ke mana persma saat ini. Mau ke Mana Pers Mahasiswa? -agaimana %aranya untuk menghilangkan kebingungan. 'da yang menyarankan untuk %oba ber%ermin dari masa lalu, koreksi diri kemudian melangkah dengan pasti ke depan. 'da benarnya juga saran seperti itu. *api pertanyaannya adalah bagaimana berka%a pada masa lalu dan bagaimana %ara untuk instropeksi diri. *entunya untuk bekal di masa depan. )eperti kondisi dalam ketidakpastian dan bingung untuk men%ari orientasi, begitu kondisi umum penerbitan kampus atau pers mahasis&a (persma! di tanah air. )aran untuk berka%a pada masa lalu %oba kita %ermati. -aiklah, romantisme persma pada jaman prakemerdekaan dan )oeharto tidak bisa dilepaskan dari sebuah kerangka besar untuk melakukan perla&anan kolonialisme imperialisme dan oposisi terhadap kekuasaan (negara!. Di jaman prakemerdekaan, media mahasis&a seperti Indonesia $erdeka (diterbitkan oleh Perhimpoenan Indonesia dengan tokoh $uhamad (atta! murni konsentrasinya untuk melakukan penyadaran dan perla&anan terhadap penjajah -elanda dan Jepang ketika itu. 7etika jaman gerakan kemerdekaan berlangsung ( 234- 240!, semua elemen masyarakat termasuk mahasis&a dan persma berbaur menjadi satu dalam perjuangan kemerdekaan. +ah, kondisi jaman prakemerdekaan dan kemerdekaan memberi inspirasi untuk jaman orde baru ( 244- 22<!. Inspirasi untuk mengaitkan dan mensinergikan pers dan gerakan perjuangan kemerdekaan (mahasis&a;rakyat saat ini!. Dari paradigma inilah kita %oba melakukan kritik terhadap posisi dan peran persma pas%a orde baru. Kampus dan Inspirasi Gerakan Mahasiswa Persma ketika masih ken%eng-ken%engnya orde baru ( 299- 22<!, ber"isi menjadikan dirinya sebagai pers alternatif. Pers umum ketika itu sangat tunduk terhadap kekuasaan (orde baru!. $edia saat itu tidak lebih sebagai %orong dari program-program pemerintah. )ialnya, tidak ada peluang untuk melakukan kritik dan koreksi terhadap apa yang dilakukan pemerintah. Jika ada yang berani mengkritik pedas, bui sudah menunggu. 7asus pembredelan (pelarangan terbit! *?$P@, Detik dan ?ditor adalah %ontoh bagaimana kekuasaan sangat se&enang-&enang terhadap media. *idak ada peluang sedikitpun dari media untuk menyediakan kolom untuk kritik terhadap program pemerintah. =ang ada hanya promosi baikya program pemerintah. 'khirnya 8oena&an $uhamad mengembangkan gaya tulisan kritis dibungkus bahasa sastra. 8aya-gaya laporan berita-berita kisah dengan sedikit gaya bahasa sastra dan %erita menjadi jalan untuk kritisi kekuasaan. Di tengah kemandegan itu, persma menempatkan dirinya sebagai media alternatif yang mampu menyajikan kritisi kekuasaan yang tidak bisa disajikan media umum (tentunya dengan alasan keselamatan tidak dibredel!. Peran ini terbukti efektif dilakukan untuk memberikan kesadaran ditindas dan pendidikan politik rakyat. $eskipun represi kekuasaan begitu kuat, persma dan media alternatif lain terus melakukan pemberitaan-pemberitaan alternatif sebagai la&an pemberitaan formal dan %orong kekuasaan di media umum.

Persma ketika itu terbukti mendapat tempat dengan ulasan tajam langsung menunjuk sasaran gaya mahasis&a. *idak hanya kekuasaan negara yang menjadi sasaran, birokrat dan penguasa kampus tetap menjadi target untuk kritik. Pers dan gerakan mahasis&a bersinergi untuk memun%ulkan isu-isu kampus. Peran media (persma! sebagai satu bagian gerakan mahasis&a menjadi sangat penting disamping aksi dan refleksi. )ampai disini posisi dan peran persma sangat penting untuk menumbuhkan budaya kritis dan dialog pada masyarakat (mahasis&a!. )inergi ini terus terjaga dan berkembang dengan sendirinya. Dibantu dengan jaringan komunikasi antar pers dan gerakan mahasis&a di kampuskampus di Indonesia. 7ekuasaan yang otoriter dan menyumbat semua ruang-ruag publik memberikan peluang kepada persma untuk membuka ruang publik baru yang menghadirkan Informasi alternatif. *idak heran jika dunia mahasis&a ketika itu sangat dinamis dan penuh dengan ide-ide %erdas dan alternatif gaya amahasis&a. )ampai kepada a&al gerakan reformasi akhir 22:. Dunia pers dan gerakan mahasis&a menjadi satu untuk melakukan aksi protes terhadap kekuasaan. 'ksi protes mahasis&a yang men%apai pun%aknya ketika )oeharto harus lengser pada $ei 22<. -ersatunya pers dan gerakan mahasis&a kembali membuktikan bah&a pers dan gerakan tidak bisa dipisahkan. 7ritiknya adalah kepintaran untuk mengambil peran untuk persma atau gerakan mahasis&a. -elakangan, ketika demontrasi berjalan dipertengahan, mulai ada pembagian peran antara demontrasi dan menerbitkan persma sebagai media komunikasi gerakan dan melakukan pendidikan politik serta propaganda aksi. Memetakan Posisi dan Peran >alu bagaimana pas%a orde baru. 'pakah persma masih berorientasi kepada pers alternatif dengan sajian keras terhadap kekuasaan. Dilain pihak, pers umum kita telah diberikan kebebasan untuk kritis kepada pemerintahan (abibie juga 8us Dur. 0uang-ruang publik itu telah kembali terisi dengan iklim kritik dan dialog. >alu kemana pers mahasis&a. Di sinilah harus dilakukan kritik atas peran dan posisi persma. Dengan paradigama sinergi pers dan gerakan mahasis&a ada beberapa %atatan pentingnyaA Pertama, memang di tengah kebebasan pers saat ini, persma untuk tahap a&alnya harus kembali ke kampus, membangun daya kritis mahasis&a dan melakukan oposisi terhadap birokrat dan elite kampus. Ini penting untuk men%iptakan peran sebagai lembaga kontrol dan posisi ta&ar terhadap elit kampus. )eperti lo%al %ommunity paper, trend media sekarang yang berbasiskan isu-isu lokal. $aka pers umum sekarang sangat banyak yang menjadi media-media lokal atau daerah. Dan tentunya memaninkan kebijakan dan menjadi media kontrol di daearah masing-masing. Isu-isu lokal seperti kasus korupsi rektor atau kongkalikong pemilihan rektor misalnya bisa dijadikan tema yang menarik kalau bisa membongkar dan men%ari otak kasus itu. 7edua, setelah menentukan posisi dan peran di masing-masing kampus, barulah persma menyasar kepada perubahan sistem pendidikan dan kekuasaan. *ahap pertama juga memungkinkan untuk menyertakan perubahan sistem ini dengan sendirinya. @rientasi terhadap perubahan sistem ini disertai dengan kembali melakukan sinergi dengan gerakan mahasis&a masing-masing kampus.

'rtinya, dengan pemeberitaan persma bisa menjadi sema%am gerakan in"estigasi dan pengumpulan fakta. 7emudian baru ditindaklanjuti dengan aksi protes setelah memegang data dan bukti yang kuat. Di sini persma sebenarnya telah menjadi inspirasi gerakan mahasis&a. Di samping itu persma harus tetap independen dari kepentingan-kepentingan politik yang membodohi. $aksudnya, persma harus tetap konsisten untuk independen dengan idealismenya, media kontrol dan penyadaran serta pendidikan politik bagi rakyat (mahasis&a!. 7etiga, jika hambatan terhadap &aktu terbit yang lama sehingga ketinggalan isu, persma masing-masing kampus bisa mengakali dengan membuat buletin mingguan untuk meng%o"er isu-isu kampus yang terus bergulir. $edia yang terbit konsisten ini penting untuk memberikan refleksi dari suasana kehidupan kampus. 7eempat, apakah menjadi profesional atau idelaisme inspirasi gerakan mahasis&a. 'tau bisa kedua-duanya. Pertanyaan yang sulit untuk dija&ab. *api %obalah melihat hakekat dari persma sebagai sebuah gerakan penyadaran dan media pendidikan politik untuk rakyat (mahasis&a!. Jika persma masih memegang hakekat peran ini, posisi apapun yang diambil apakah itu profesional atau tetap idealis itu hanya jalan atau bahkan kemampuan untuk mengembangan persma. 'rtinya, jika persma itu bisa profesional, kenapa tidak. )emuanya diatur dengan manajemen yang rapi, imbalan serta politik redaksi yang jelas memihak pada kepentingan rakayat (mahasis&a!. 'salkan profesional tidak menjual peran idelalisme memihak kepentingan rakyat (mahasis&a!. Persma di beberapa kampus di tanah air ini telah mengarah kepada profesional. $emang halangan dan gangguan untuk menjadi media profit akan selalu ada. *inggal bagaimana sekarang persma mampu untuk tetap memegang idelaisme tadi, di manapun posisinya. *api hambatan untuk menjadi profesional persma juga tidak sedikit. 'lasan masih kuliah, sedikitnya minat mahasis&a terhadap dunia pers dan masih tergantungnya persma kepada elit kampus (rektor, dekan atau ketua jurusan! bisalah dipakai sebagai pembenar. 'lasakan saja persma tidak terjerumus menjadi profesional tapi idealisme telah termakan karena menjadi humasnya 0ektor atau menjadi media politik salah satu kepentingan. Persma harus selalu independen meskipun dia profesional. Dengan tetap memegang teguh paradigma pers dan gerakan mahasis&a serta tetap berpedoman pada idelalisme persma, posisi dan perannya akan jelas terlihat. *idak bingung lagi untuk melangkah kemana. >egenda pers dan perjuangan dan gerakan mahasis&a harus tetap terjaga, jangan sampai ternoda karena persma sudah terjerumus menjadi sangat ekonomis atau persma sudah menjadi budak rektor atau kaki tangan kepentingan politik tertentu. ,atatan ke%il ini hadir untuk kembali mengingatkan persma akan tugasnya untuk menyediakan ruang akademis yang kritis kepada mahasis&a dan rakyat. 0uang alternatif itu hadir tentunya untuk memberikan pemikiran dan &a&asan kesadaran kepada rakyat. Dan )ekali lagi, %atatan ke%il ini supaya persma tidak bingung untuk menentukan perjuangannya. Perjuangan untuk rakyat Indonesia. (-y I +gurah )urya&an!

TEKNIK PEN !ISAN "ERITA


"ERITA adalah peristi&a. *api tidak setiap peristi&a layak menjadi berita. 7arena itu mendefinisikan berita mungkin sulit, tapi dengan beberapa instrumen di ba&ah ini, mungkin kita bisa mendefinisikan dan memahami apa sebenarnya berita itu. -erita adalah hal yang tak biasa -erita adalah sesuatu yang baru -erita adalah peristi&a atau sesuatu yang berdampak -erita adalah sesuatu yang menarik -erita adalah apa yang terjadi Bsaat iniC -erita adalah sesuatu yang terjadi di sekitar kita -erita adalah informasi -erita adalah konflik -erita adalah ber%erita tentang manusia >alu bagaimana %ara menentukan suatu peristi&a layak untuk disebut berita. ,aranya adalah jika peristi&a tersebut mengandung salah satu atau lebih dari beberapa unsur ni#ai $erita (ne&s "alue!A ( ! aktual Dtime-lineE (2! luar biasa DeFtra-otdinaryE (G! kepentingan publik yang luas Dsignifi%a%n%eE (3! ukuran-ukuran kuantitatif besar DmagnitudeE (4! publik figur, tokoh terkenal, pemimpin suatu lembaga penting Dprominen%eE (9! dekat se%ara geografis maupun psikologis dengan khalayak DproFimityE (:! unsur konflik dalam suatu peristi&a atau persoalan D%onfli%tE (<! sentuhan dan emosi manusia yang paling dalam Dhuman interestE. "ahan "erita -ahan yang diangkat menjadi berita adalah fakta sosial, kenyataan yang memang terjadi sunguh-sungguh. @leh karena itu fiksi, imaji, khayalan, impian, hal-hal yang supra natural, mistik bukanlah bahan berita. -egitu juga berita juga harus dibedakan dengan opini atau pendapat orang. )ekali lagi, bahan berita adalah suatu fakta sosial. (al yang penting tentang fakta sosial ini adalah bah&a yang menjadi pilihan jurnalisme standar untuk diangkat menjadi berita adalah fakta publik dan bukan fakta pribadi. /akta publik adalah suatu peristi&a (e"ent! atau persoalan (so%ial problem! yang menyangkut kepentingan banyak orang. )ementara fakta pribadi adalah urusan kehidupan pribadi seseorang. *entu saja fakta sosial yang dijadikan bahan berita ini adalah fakta sosial yang punya nilai berita (ne&s "alue! seperti yang disebutkan sebelumnya.

Konsep % W & ' H 7onsep 4 H I ( ini suatu model bagi &arta&an untuk menyederhanakan fakta sosial yang hendak diliput sehingga lebih mudah dan sistematis untuk menangkapnya. . WhatA tentang peristi&a atau persoalan pokok apa 2. WhoA tentang siapa-siapa atau lembaga yang terlibat dalam peristi&a itu G. WhenA tentang kapan (jam, hari, tanggal! dari suatu kejadian atau persoalan itu 3. WhereA tentang di mana terjadi peristi&a atau persoalan itu 4. Wh(A tentang mengapa peristi&a atau persoalan itu terjadi 9. HowA bagaimana kronologi peristi&a atau persoalan tersebut RAGAM "ERITA $a%am dan bentuk berita kadang membingungkan, karena begitu banyaknya istilah yang dipakai. +amun pada dasarnya ragam berita ada 3 ma%am, yaituA NEWS
Disebut juga Hard News, Berita Langsung, Spot News dan Berita/laporan yang diringkas. Peristiwa yang harus sesegera mungkin disampaikan pada pemba a. Laporan dari teknik reportasi dasar, misalnya! untuk melaporkan sebuah kejadian di sebuah harian. "enampilkan #akta$akta keras, sehingga lebih mementingkan unsur signi#i an e dan timeliness. "emuat berita yang penting$peting saja, dengan kaidah %& 'H, kadang terdiri dari awal klimaks dan akhir. Nilai beritanya tidak awet, karena hanya bersi#at memaparkan. (etertarikannya terletak pada pengawalan )Lead*, hubungan antara lead dengan isi berita, keakuratan data hasil reportasi dan ara penyajian. Penyajiannya harus sesuai dengan aturan piramida terbalik, lebih bersi#at deskripti#, dan harus menghindari kata berkabut untuk menjamin kejernihan tulisan. +ang terpenting dari sebuah Straight News adalah in#ormasi aktualnya. ,ontoh- Berita di koran, yang banyak menjadi headline.

STRAIGHT NEWS

SOFT

Disebut juga Side Bar atau berita ringan Lebih menonjolkan unsur menarik human interest dan biasanya berkaitan dengan kejadian penting dan yang lepas berdiri sendiri. "en erminkan kekonyolan )komedi*, dramatis, kontro.ersial, tragis, unik, di luar kebiasaan dan jarang terjadi. "emuat unsur %& 'H dan tidak terikat dengan metode penulisan piramida terbalik. /ulisan bersi#at menghibur dan pemba a tak perlu berpikir keras untuk dapat memahami isinya. ,ontoh- berita singkat tentang seseorang, biasanya ada di halaman belakang koran.

NEWS )EAT RE

Biasa disebut dengan berita kisah atau teknik mengisahkan sebuah erita /ulisan mengenai kejadian yang menyentuh perasaan atau menambah pengetahuan se ara rin i dan lengkap. Nilai aktualitas bukanlah hal yang terpenting. +ang utama adalah bagaimana menyuguhkan sisi$sisi atau hal$hal yang bisa membangkitkan rasa haru, mengagumkan, membanggakan, kepedihan, kepiluan, kesengsaraan, pokoknya semua hal yang menyentuh hati nurani, karena memang digali dan diarahkan pada hakikat kemanusiaan atau kedirian )eksistensi* dari sesuatu peristiwa/objek berita. Sehingga diperlukan in#ormasi yang lebih dalam lagi dan men oba menguak hakikat nilai terdalam yang terdapat dari sebuah peristiwa. Biasanya ditulis dalam bentuk Deskripti#$Narati#, dengan Nilai utamanya adalah unsur human interest atau in#ormasi menambah pengetahuan. 0enisnya - pro#il manusia, sejarah, pengalaman seseorang, how to do, perusahaan, dll

0EPTH NEWS

Disebut juga Investigatif News(Berita Investigasi), Depth Reporting (Laporan Mendalam), nal!sis News (Berita nalisis) Hampir sama dengan berita kisah. Bedanya unsur human interest belum tentu ditemukan di sini. "enuliskan permasalahan se ara lengkap, menyeluruh, mendalam dan analitis. "aksudnya menyajikan in#ormasi agar pemba a lebih memahami duduk perkara suatu masalah. Segala hal yang akan mendukung penulisannya harus ditempuh dengan reportase dan liputan teren ana, memerlukan waktu panjang, riset, dan ditulis dalam sejumlah sudut pandang. Berusaha memandang sesuatu hal dari segala segi dan menghubungkan semua sudut pandang tersebut pada suatu #okus pembi araan. 1okus pembi araan ini biasanya dipilih pada suatu permasalahan yang sangat kurang tersentuh oleh penulisan media yang lain, atau belum pernah serius diangkat tetapi mungkin saja bersinggungan dengan masalah$masalah yang lain yang sudah sangat populer. /ulisannya biasanya berbentuk 2rgumentati#, dengan analisa yang lebih dalam terhadap suatu objek penulisan atau objek berita. ,ontoh- berita$berita laporan utama pada majalah atau laporan khusus di koran

PRINSIP*PRINSIP "ERITA )etelah mengetahui apa itu berita dan unsur-unsurnya, maka sebelum menuliskannya, kita harus tahu beberapa prinsip yang harus diterapkan, agar apa yang kita tulis mempunyai kekuatan dan dapat dipertanggungja&abkan. Pada dasarnya ada G prinsip yang harus terdapat dalam sebuah berita. Prinsip-prinsip tersebut sangatlah penting untuk diperhatikan, karena menyangkut dengan etika jurnalistik. Prinsip-prinsip tersebut adalahA A$so#ute Honest( +Ke,u,uran Mut#ak-, jurnalisme tak pernah memberikan ruang sedikitpun bagi %erita fiksi. Prinsip ini berkaitan dengan mental jurnalis;&arta&an sendiri. A..ura.( +Akurasi/ Ketepatan-, berita harus 00 J benar, kesalahan sedikit berarti gagal. 7etidakakuratan ini bisa dilihat dari hal yang sederhana sema%am salah ketik sampai kesalahan yang fatal seperti salah mengutip u%apan nara sumber, salah mendiskripsikan %iri-%iri fisik dan lain-lain, lebih lanjut untuk akurasi ini sebenarnya berkaitan juga dengan kompetensi. )airness +Keadi#an-, berita yang akurat kadang bisa jadi tidak bagus jika tidak fair, karena bisa saja berita itu diperdebatkan, sebab tidak memenuhi beberapa kriteria fair, sebagaimana dikemukakan -en -radlee, 0edaktur Pelaksana Hashington Pos, bah&a berita itu tidak fair kalauA . $enghilangkan fakta-fakta penting 2. $emasukkan informasi yang tidak rele"an untuk mendukung informasi penting G. Informasinya menipu pemba%a 3. Harta&an memasukkan opini, pandangan subyektif dan emosinya. Dan sebagai tambahan Bempat prinsip kejujuranC di atas, maka fair dalam menulis juga berarti %o"er both sides (menulis dari segala sisi!, menghindarkan bahasa yang bias dan menghindari Bkomentar bernada iklanC.

Jadi, ringkasnya adalah, berita itu harus obyektif. $enjadi obyektif sangatlah sulit. @byektif juga punya makna berbeda bagi orang yang berbeda. 'mati saja bagaimana ungkapan komentator dalam pertandingan-pertandingan olah raga K. 'pakah itu juga obyektif. TAHAPAN MEN !IS "ERITA 'da 4 tahapan dalam menulis yang harus dilakukan, yaituA '1 Menemukan peristiwa dan ,a#an .erita +PEGP?8 atau pelatuk adalah pemi%u suatu peristi&a. )ebelum ada suatu P?8 maka tidak ada sebuah peristi&a. P?8 lebih ditentukan oleh responsibilitas seorang jurnalis dalam memaknai keadaan di sekitarnya. 7arena bisa saja yang oleh orang lain bukan peristi&a, tetapi bagi sang kuli tinta adalah sesuatu peristi&a yang menarik. 21 3ek dan re*.ek ,a#an .erita )etelah menemukan P?8, maka harus ditentukan dengan sebenar-benarnya, apakah P?8 itu sudah memenuhi syarat atau belum, atau paling tidak kita mengadakan %he%king ulang terhadap peristi&a itu, dengan disertai pengumpulan data primer maupun skunder yang dibutuhkan. Dan rumuskan pula apakah jalan %eritanya sudah meyakinkanK 41 Memastikan sudut $erita +An5e# dan )okus)udut berita (angel! adalah sesuatu dari peristi&a yang kira-kira dianggap menarik untuk disajikan kepada pemba%a, atau memiliki nilai market. )udut berita akan langsung nampak pada head;judul atau se%ara singkat akan dituliskan pada intro (>ead!. 7emampuan memilih sudut berita yang tepat biasanya dipengaruhi oleh pengetahuan;&a&asan penulis terhadap kebutuhan pamba%a. 61 Menentukan sudut $erita +!ead atau Intro>ead atau a&alan adalah penga&alan sebuah tulisan berita yang berisi penjelasan ringkas terhadap keseluruhan isi berita;tulisan. Diharapkan dengan hanya memba%a >ead pemba%a akan segera tahu apa isi tulisan se%ara keseluruhan. >ead sebaiknya tidak terlalu panjang, %ukup dengan 2 atau G kalimat dan memuat semua unsur 4H (. >ead dengan jenis-jenisnya %ukup banyak ada lead P?8, lead epigram, lead kontras, lead pertanyaan, dll. %1 Menu#is $erita +"od(-adan tulisan adalah isi yang menjelaskan isi dari tulisan;berita. -adan tulisan ini ditulis dengan berbagai gaya prosa dan memenuhi syarat piramida terbalik dan mengandung unsur 4H (. Dalam penulisan berita sering dipakai metode penulisan dengan PIRAMI0A TER"A!IK. Penggunaan konsep ini hanyala untuk simbol yang menggambarkan, bah&a dalam konsep PI0'$ID' *?8'7, bagian ba&ah piramida yang paling lebar dapat diartikan sebagai bagian yang paling penting. )ehingga karena kakuatannya itulah maka bagian ba&ah piramida menjadi bagian yang terpenting untuk membuat piramida dapat berdiri tegak. )edangkan pun%ak keru%utnya dianggap yang tidak penting. @tomatis ketika piramida itu dijungkirkan atau dibalikkan dengan keru%ut di bagian ba&ah, maka bagian yang terpenting berada di atas atau menjadi a&al penulisan berita. Dalam aplikasi penggunaan konsep piramida terbalik , maknanya menjadi sebagai berikutA a. Inti ,erita di 'lenia '&al

b. $emudahkan Penyuntingan %. 'lur $engalir Dengan demikian, rekonstruksi terhadap makna Bpiramida terbalikC dan Bpiramida tegakC dapat digambarkan sebagai berikutA a. ,iri Piramida *erbalik menggunakan alur %erita yang kronologis, )?D'+87'+ Piramida *egak tidak mementingkan kronologis b. *ahapan penulisan Piramida *erbalikA ( ! lead (inti berita-klimak!, (2! atmosfir (gambaran suasana inti %erita!, (G! ba%kground (latar belakang peristi&a!, (3! fakta pendukung (fakta-data pelengkap!. )?D'+87'+ tahapan penulisan Piramida *egakA ( ! lead (introduksi!, (2! fakta (pokok masalah!, (G! klimaks (kesimpulan! 6ntuk straight news, metode yang dipakai adalah dengan piramida terbalik, artinya unsur terpenting dimasukkan di teras berita, begitu seterusnya hingga unsur yang tidak penting. (al ini karena pertimbangan teknis mempermudah dalam proses editing dan pemotongan. )ementara untuk soft news, feature dan Depth News tidak terikat pada metode piramida terbalik, tapi bebas, bisa menggunakan metode piramida tegak, tabung jam pasir dan lainlain. 7husus Features, seringkali digunakan prinsip eye catching, yaitu sejak alenia pertama harus menarik perhatian dan mampu memba&a pemba%a berminat memba%anya sampai habis. STR KT R PEN !ISAN "ERITA -anyaknya ragam berita ternyata memba&a konsekuensi yang berbeda pula dalam menentukan struktur berita. +amun begitu, se%ara umum struktur penulisan berita biasanya terdiri dariA . Head (Judul), biasanya dipilih kata, istilah atau kalimat yang mampu menunjukkan, memba&a dan mengarah pada persoalan inti dari berita yang ditulis. 6ntuk judul ukurannya kadang ada yang bernada bombastis, sederhana ataupun informatif. 2. Lead, Intro (Teras Berita, Alenia Pe !u"aan), adalah bagian terpenting dalam sebuah berita, >ead-lah yang menentukan apakah pemba%a akan terus memba%a atau berhenti. 7arena dalam lead ini sudah terangkum semua inti dari berita yang akan ditulis tersebut. *idak mudah untuk membuat lead, karena ia harus ringkas (sekitar G4 kata dan sudah men%akup 4HI (!. 7ebanyakan &arta&an kesulitan yang dihadapi adalah dalam pembuatan lead ini. 'da banyak lead yang bisa kita temui (sekitar 9 lead!, dan sebagai gambaran beberapa lead yang sering diapaki adalahA #u ar$ Lead (%ang"u an), lead ini memuat 4HI ( se%ara utuh. >ead ini bisanya dipakai dalam straught ne&s. *api trend akhir-akhir ini menunjukkan baah&a summary lead jarang dipakai, karena fakta terkesan berjejal-jejal dan justru sulit dipahami. 6ntuk straight ne&s tidak mesti dengan summary lead, bisa juga memasukkan fakta penting saja, seperti &ho, &hat dikombinasikan dengan &here atau &hen. Naratif Lead (Ber&erita), lead ini bertutut seperti menulis fiksi. 'uotation Lead ((utipan Langsung), lead ini mengambil u%apan langsung seseorang yang dianggap menarik. 'uestion Lead (Pertan$aan), inilah lead yang dimaksudkan agar pemba%a merasa terlibat langsung se%ara emosional.

Dire&t Adress Lead (Pern$ataan Langsung), lead ditulis seolah-olah &arta&an berbi%ara langsung kepada pemba%a )ontrast Lead (Pertentangan), menunjukkan realitas yang berbeda dalam sebuah berita. Dan lain*lain+ 3. Bod$, Detail (Tu!uh Berita), isi berita yang merupakan diskripsi secara detail atas suatu kejadian/peristiwa. 3. ,nding (Penutup), akhir dari sebuah berita. (al ini penting karena tidak jarang seorang &arta&an kesulitan untuk bisa mengakhiri berita yang ditulisnya. 6ntuk mengakhiri suatu berita, penulis jangan sekali-kali menyimpulkan ataupun membangun opini, tapi bagaimana sekiranya pemba%a yang menentukan semuanya, makanya tak jarang ending yang berupa sebuah pembi%araan ataupun kutipan seseorang ataupun ja&aban seseorang terhadap suatu kejadian;peristi&a. MEN !IS "ERITA 0ENGAN "AIK -agaimana menulis berita dengan baik. *ulisan yang baik adalah tulisan yang mudah dipahami pemba%a. -agaimana %aranya. )e%ara umum langkah-langkah yang dipakai adalahA -uang kata atau kalimat yang tidak perlu 8unakan kata yang sudah akrab dengan pemba%a 8unakan kata-kata kongkrit, &artaa&an yang baik berusaha memberi pemba%a apa yang bisa dilihat -uat lebih spesifik -uat kalimat positif 8unakan kalimat natural 8unakan bahasa jurnalistik dan tata bahasa yang baik, sesuai ?=D -uatlah lead yang hidup $asih banyak lagi lainya MENGENA! ANG!E dan )7K S -erita yang baik tak hanya perlu lima syarat pokok 4HI ( sebagai kelengkapannya, tapi ia juga harus terarah, tidak melebar ke sana ke mari serta terfokus. -erita yang melebar tak hanya membuat si penulis tak mengerti apa yang akan ditonjolkannya, pemba%a pun akan %apek dan pusing menangkap apa pesan yang akan disampaikan berita itu. 6ntuk itulah diperlukan angle dan fokus. Angle adalah sudut pandang suatu berita, biasanya ia dirumuskan dalam bentuk pertanyaan untuk memudahkan pendefinisian persoalan. 'gle sangat diperlukan agar sebuah tulisan jelas duduk persoalannya, agar persoalan itu tampil utuh dan dalam. )elain itu dalam proses penulisan agle diperlukan agar tidak terjadi o"erlapping atau tumpang tindih, memudahkan pembagian tulisan dan pembagian data. Fo"us adalah titik perhatian dari sebuah angle yang dipilih. /okus sangat menolong si penulis berita agar masalah yang ditulisnya tampil kental, memikat dan utuh. Jadi, sebuah berita yang baik adalah berita yang punya satu angle dan satu fokus, dan biasanya fokus yang dipilih adalah yang benar-benar penting dan menarik. Jika ada dua fokus yang menarik, maka seharusnya keduanya dipisahkan, agar berita yang ditulis

tajam, dalam, dan terkonsentrasi. *api. -iasanya, sekali lagi, untuk satu berita hanya ada satu fokus yang sangat menarik. )ontohTe aA >ika->iku 'nak Jalanan AngleA -agaimana anak-anak itu menghidupi dirinya. Fo"usA 7ehidupan si 0omi (seorang anak jalanan berusi 4 tahun yang berkeliaran di $alioboro!. Lang"ahA 0eporter hanya mengikuti si 0omi, dan melaporkan apa yang dilakukan, bagaimana ia men%ari nafkah, dan bagaimana ia bertahan hidup. (eleng"apanA Perlu ditambah data, misalnya berapa jumlah anak jalanan di =ogyakarta, dan sebagainya.(Dari -erbagai )umber!

TEKNIK PEN !ISAN ARTIKE! 8 7PINI


Pentin5n(a Artike# 8 7pini $a5i pers Mahasiswa )ebelum menulis artikel kita harus tahu, masalah L masalah apa yang sedang hangat atau sedang terjadi. )etelah itu kita bisa menuliskan pendapat kita mengenai masalah tersebut. 'rtikel dan @pini adalah senjata bagi pers mahasis&a karena disinilah ketajaman tulisan dan pendapat pers mahasis&a diasah. Perjuangan kaum pers mahasis&a berada pada pisau analisa terhadap permasalahan yang terjadi. )eorang pers mahasis&a bagaikan Dalang yang harus mengetahui, memahami serta mengenal baik apa yang mau ditulis. 'pa yang ia tulis ada sangkut pautnya dengan masyarakat serta kepentingan mahasis&a. Jadi tanggung ja&ab seorang pers mahasis&a adalah membangkitkan dan membangun kesadaran setiap orang. -ahkan dalam sebuah risalah 'li )yariati menulis !ereka yang melakukan perjuangan melalui tulisan tidaklah kurang jasanya dari mereka yang berjuang di perbatasan negara dan melakukan perang secara bawah tanah di kota " kota. Jenis 9Jenis Artike# $enurut $@ Palapah M 'tang )yam, jurnalistik terdiri dua bagian yaitu, news dan views. 'rtikel bagi dunia jurnalistik merupakan views. #iews merupakan segala tulisan yang bersifat opini. #iews sendiri merupakan tulisan yang bersifat opini. ,ontoh artikel "ie&s jurnalistik ialahA ?ditorial, ,olumn(7olom!, $eatures %rticles (artikel-artikel $eatures!,?ssai. @pini bisa menjadi forum dialog antar penulis artikel. )edangkan ?ditorial atau tajuk ren%ana merupakan @pini 0edaksi yang hendak menjelaskan sesuatu kepada pemba%a dengan pendapat subjektif koran ataupun redaksi tertentu. 7olom memiliki dua arti yaitu kolom sebagai lajur dan sebagai sebuah tulisan. *etapi disini kolom adalah sebuah jenis tulisan yang bergaya bahasa bebas, subjektif, bersifat personal..$eatures %rticles bersifat deskriptif serta urut sehingga mudah dipahami karena menekankan pada teknik story " telling. ?sai biasanya pro"okatif atau bisa dikatakan harus bisa menyentuh emosi, gaya bahasanya bersifat reflektif, diskursif persuasif atau instruktif. )aktor 9 :aktor (an5 mempen5aruhi Penu#isan Artike# 8 7pini a1 7tak Dalam teknik pembuatan artikel M opini perlu diperhatikan yaitu enggel tulisan yang mau ditulis. )ehingga kita perlu tahu kinerja otak,dalam menuliskan berita atau artikel. $enurut temuan Dr. Paul $%>ean, dalam B*he *riune -rain *heoryC, @tak manusia terbagi dalam G bagian, yaituA 7TAK )ISIK (0 ,ompleF!, adalah bagian otak yang bertanggung ja&ab atas semua operasi proses tubuh kita seperti detak jantung, fungsi saraf, aliran darah, Pengelihatan, Pendengaran, Pen%iuman, dll. 7TAK MAMA!IA atau kita sebut saja EM7SI, adalah bagian otak yang berfungsi untuk menimbulkan 0')' dalam diri kita seperti rasa marah, kesal, ben%i, sedih, senang, %emburu, bahagia, takut, membela diri, dll. Inilah otak yang berhubungan dengan imajinasi, mimpi, perasaan, musik, seni, &arna, keindahan, dll.

7TAK !7GIKA atau +eo ,orteF atau kita sebut saja !7GIKA adalah bagian otak yang berhubungan dengan P?$I7I0'+ seperti 'lasan, -ahasa, Perhitungan, $atematika, 0umus, dll. N Pria $erpikir dan men5am$i# keputusan ;<= $erdasarkan !7GIKA/ N Wanita $erpikir dan men5am$i# keputusan ;<= $erdasarkan EM7SI Dari sana kita bisa mengenal karakter perbedaan tulisan &anita M pria. 'pa yang ditangkap otak akan ditransformasikan ke dalam tulisan opini yang %enderung subjektif. )etelah melihat kinerja otak di atas kita bisa memilih %iri khas dari tulisan kita. $1 Sastra &alian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja. 'api tanpa mencintai sastra, kalian hanya tinggal hewan yang pandai.()ramoedya %nanta 'oer, *umi !anusia+ Disini terasa betul pentingnya sastra dalam memperindah kata serta gaya bahasa. 7adangkala ketika kita memba%a tulisan ilmu&an yang tidak mengenal sastra akan terasa kering dan dingin gaya bahasa mereka. )ehingga seorang penulis artikel perlu kiranya mengetahui kultur masyarakat. Disinilah kreatifitas bersastra dalam penulisan jurnalistik diberikan &adah yang sebesar L besarnya. Permainan kata L kata penulis diperlihatkan oleh sentuhan sastra meskipun itu tulisan artikel (ukum, ?konomi, ataupun yang bukan sastra. .1 Kepekaan Peka terhadap masalah L masalah yang ada menjadi sangat penting ketika menulis. *anggap akan situasi memudahkan kita menulis artikel dan tahu apa yang harus ditulis. 0angsangan "isual yang disampaikan ke otak langsung direspon. Di @tak kita ada D6' bagian khusus yang mengatur proses 'D'P*')I yaitu bagian -0@,' (bro%aOs region! dan 0eti%ular '%ti"ating )ystem (0')!. /ungsinya adalahA . $enangkap sesuatu yang J'+88'> dan )?,'0' @*@$'*I) memusatkan semua /@76) ke sesuatu yang janggal tersebut dan membuat otak BpenasaranC dan men%ari ja&aban akan apa yang sebetulnya terjadiP 2. $endorong sesuatu yang )6D'( -I')' atau $6D'( DI*?-'7 menjadi proses Bba%kgroundC yang tidak lagi memerlukan /@76). Dengan segera jika hal itu adalah hal -I')' atau $udah ditebak, maka hal itu menjadi *ID'7 P?+*I+8 )'$' )?7'>IP G. $enjadi /ilter bagi hal yang *ID'7 P?+*I+8 dan menjadi '>'0$ untuk ('> ='+8 P?+*I+8. d1 Re:erensi Ini sangat penting guna menunjang kekuatan tulisan kita ataupun data yang kita paparkan. Dengan referensi maka semakin banyak informasi yang kita temukan dan kita tambahkan. e1 Struktur Penu#isan Artike# 8 7pini 'rtikel M @pini tidak terpaku memakai model piramida terbalik. *idak menaruh yang penting di atas, yang kurang penting di ba&ah.. kita bisa menggunakan ragam pilihan struktur penulisan, misalnya kronologis, masalah M solusi, 7atalog, 0epetitif, dan 7ombinasi.

Krono#o5is merupakan struktur yang memudahkan pemba%a dikarenakan penulisan disampaikan dari a&al sampai akhir. Masa#ah8so#usi ialah struktur yang umum dipakai. Dia&ali dengan deskripsi dari permasalahan yang terjadi. -iasanya dimulai dengan anekdot yang menggambarkan permasalahan, setelah itu bergerak ke solusi dari persoalan. Kata#o5/ pada intinya membuat list, urutan yang menyangkut orang, tempat, atau berbagai kejadian yang kemudian diklasifikasidan dijelsakan masing L masing. Repetiti: adalah kerangka yang mengulang L ulang topik artikel dengan berbagai penekanan yang berbeda. $isalnya, penulis yang menjelaskan sebuah konsep. Dia&al, dia sudah menyodorkan konsep yang hendak dijelaskan. )elanjutnya, penulis menyebut L nyebut konsep tersebut dengan berbagai uraian. 7onsep tersebut tersebut terus disebut, jadi pokok uraian, tapi dengan pokok yang berbeda. Kom$inasi merupakan struktur penggabungan dari )truktur $asalah M )olusi dengan 7ronologis. (Irfa 0onaboyd!

MANAJEMEN RE0AKSI
)uatu komunitas atau kelompok manusia akan lebih maju kalau terjadi transparansi;keterbukaan antar sesamanya. Per%aya, tidak. Dua pertanyaan ini barangkali bisa menja&abnyaA -agaimana bisa bekerjasama jika tiap orang tidak saling mengenal., 'pa yang didapat bila tujuan tiap orang berbeda-beda dalam men%apai kepentingan bersama. 7onsekuensi keterbukaan adalah adanya saling berbagi informasi antara anggota kelompok;komunitas. Dengan informasi, tiap orang bisa saling kenal dan tujuan berbedabeda bisa disatukan melalui sosialisasi yang pada akhirnya disepakati bersama. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, informasi itu dikemas dalam sebuah berita berupa aneka jenis media %etak (koran, majalah, tabloid, buletin, dll! dan elektronik (siaran berita!. $aka, kita harus terlebih dahulu tahu arti penting informasi sebelum kita membuat media informasi;berita. 7emudian tentukan tujuan. 'pa tujuan media yang akan dibuat. 'pa untuk sekadar senang-senang, sosialisasi kegiatan, liputan berita kreatif, atau ketiganya. $enentukan tujuan dapat mengarahkan isi. )etelah itu tentukan sasaran pemba%a. 'pa mereka sis&a, guru, pekerja, atau semuanya. Dengan menentukan sasaran pemba%a, orientasi isi;tulisan dapat lebih jelas. >alu tiap kapan media itu diterbitkan;disiarkan. *iap hari, seminggu sekali, per bulan, atau tiga bulanan. Dengan menentukan jangka terbit, struktur organisasi keredaksian beserta fungsi para personel yang memegang suatu jabatan;tugas dapat diketahui. Struktur Keredaksian 6ntuk seterusnya kita akan mengulas sistem keredaksian di media %etak; penerbitan. Pada umumnya struktur keredaksian antara media umum dan media komunitas (sekolah, kampus, pesantren, perusahaan, dll.! sama. -iasanya ditentukan berdasarkan kebutuhan. *ulisan ini hanya menyoroti struktur keredaksian (tidak se%ara organisasi yang lebih luas!. -erikut ini struktur keredaksian di *abloid *ransformasi beserta fungsinyaA Pemimpin 0edaksiA - -ertanggung ja&ab atas seluruh kegiatan keredaksian;penerbitan - $emimpin rapat-rapat redaksi -endahara A - -ertanggung ja&ab dalam hal pemasukan dan pengeluaran keuangan penerbitan. )ekretaris 0edaksiA --ertanggung ja&ab atas kegiatan-kegiatan keredaksian yang bersifat administratif (membuat surat &a&an%ara, surat tugas, menentukan jad&al rapat dan notulensi! - $enggantikan Pemred bila berhalangan ?ditor A - $emeriksa tulisan dari segi isi dan kaidah bahasa ,ay -uter A - $endesain tata letak dan per&ajahan (setting+ yang memadukan tulisan dan gambar .eporter A - $en%ari berita (&a&an%ara, liputan;reportase! - $enulis laporan;berita. 7emudian ada yang namanya Penanggung Ja&ab 0ubrik. *ugasnya mengatur kerja-kerja anggota rubrik dari proses penentuan angle (sudut pandang! tema tulisan hingga menjadi sebuah tulisan utuh.

>alu ada Pemimpin Perusahaan. Posisinya sejajar dengan Pemred dalam organisasi keredaksian. /ungsinya melakukan pemasaran;penjualan;sirkulasi dan pen%arian iklan. )ebagai organisasi amatirQtidak profesional seperti media umumQseluruh anggota redaksi melakukan &a&an%ara dan penulisan. ?ditor tak hanya memeriksa tulisan. Ia juga men%ari berita (reportase! dan membuat tulisan. -egitu pula Pemred, -endahara, )ekred, ,ay -uter dan staf Perusahaan. Alur Kerja Redaksi Pertama yang dilakukan adalah 0apat Proyeksi. Di sini seluruh anggota redaksi berkumpul untuk menentukan tema yang akan diangkat di media. )etelah tema ditentukan, kemudian dipilih penanggung ja&ab rubrik beserta anggotanya. >alu tiap anggota rubrik melakukan 0apat 0edaksi, yaitu rapat penentuan dan penajaman angle-yang didapat di rapat redaksi--serta pemilihan nara sumber. 6sai menentukan nara sumber, 0eportase dijalankan. *iap anggota redaksi men%ari sumber untuk ditulis (bisa berupa orang yang di&a&an%ara, bahan pustaka atau internet!. )etelah semua bahan tulisan didapat, &aktunya menulis. =ang perlu diperhatikan, karena liputan berita sifatnya nonfiksi, maka harus ditulis sejujur-jujurnya, tidak boleh mengadaada. -ila dirasa fakta yang sudah terkumpul kurang meyakinkan, bisa dilakukan liputan;&a&an%ara ulang. *ulisan jadi. *inggal ?ditor yang memeriksanya, baik dari segi isi maupun kaidah bahasa. )etelah tulisan terkumpul (sudah diedit!, tugas ,ay outer/lah untuk mendesain tulisan-tulisan tersebut dan memadukannya dengan foto;gambar yang tersedia. *ulisan yang telah didesain lalu di%etak (print!. 7emudian terserah apakah hasilnya akan di perbanyak le&at foto kopi atau diba&a ke per%etakan. 'lur kerja terakhir yaitu 0apat ?"aluasi. Di rapat ini hasil terbitan dinilai semuanyaR isi, bahasa, tampilan. *ak jarang rapat menge"aluasi kinerja tiap anggota, apakah masing-masing telah melakukan tugas sebagaimana mestinya. Demikian pemaparan singkat mengenai materi $anajemen 0edaksi. Pengembangan pemikiran dalam usaha meningkatkan kinerja organisasi keredaksian agar lebih kreatif dan ino"atif selalu diperlukan.

Pen(iasatan da#am Mekanisme Ker,a Redaksi Kiran(a sudah menjadi sebuah kela5iman ketika proses layout dimulai, kita banyak dipusingkan masalah bahan yang kurang. *erkait dengan ulasan sebelumnya, kita perlu men%ari %elah agar masalah ini tidak lagi menjadi sebuah rutinitas. -eberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya adalahA a. job des%ription yang jelas dan konsisten seringkali terjadi seorang layouter juga melakukan kerja-kerja reportase dan atau menulis. (al ini dapat dimaklumi karena jumlah )D$ yang minim. +amun, dapat dipastikan ketika banyak a&ak redaksi yang berfungsi ganda, deadline tidak dapat dilaksanakan sesuai kesepakatan. b. penyiasatan pada ruang kosong. untuk menyiasati kurangnya naskah tulisan dan foto yang keterlaluan (saking kurangnya!, tim tata artistik dapat mempersiapkan desain-desain ke%il seperti profil lembaga, Iklan >ayanan $asyarakat (I>$!, u%apan selamat, dll. %. penggunaan template *emplate adalah dokumen master aplikasi program komputer (dalam hal ini 'dobe Pagemaker :.0! yang dapat digunakan berulangkali. -anyak yang dapat kita persiapkan pada template sekalipun proses entri data dilakukan. >ayouter dapat mempersiapkan style, master pages, frame, dll. Pembahasan lebih lanjut dapat dilihat pada bab 'plikasi *ata 'rtistik $edia. d. outline 7eberadaan @utline dirasakan sangat penting. *idak hanya bagi layouter, outline juga penting bagi editor, pemimpin redaksi, bahkan untuk seluruh a&ak redaksi.

TEKNIK REP7RTASE 0AN WAWAN3ARA


Apa itu REP7RTASE? 0eportase adalah suatu teknik pen%arian informasi, baik berupa fakta maupun data. Jadi bisa saya katakan, bah&a seorang &arta&an haruslah pekaO terhadap semua gejala yang terjadi di sekitarnya. Ia tidak sekedar bisa melihat dan mendengar, tapi harus mampu menguraikan dan men%ari makna sesuatu yang ada dan terjadi dibalik penglihatan dan pendengarannya itu. =a, saya ibaratkan seorang &arta&an adalah seorang diplomat sekaligus detektif. -ukan diplomasi dalam arti pandai berbasa-basi, dan bukan pula seorang detektif seperti polisi menginterogasi. *api, diplomasi untuk menjalin relasi dengan siapapun, dan mendeteksi dengan mengumpulkan data-data untuk pemberitaan. )etelah menentukan jenis berita, tahapan yang biasa dilakukan dalam reportase adalah menggali sumber berita dan untuk selanjutnya menuangkan hasilnya dalam sebuah tulisan. MENGGA!I S M"ER "ERITA -iasanya, berita yang akan digali sumbernya, &ujudnya paling kurang ada G, yaituA a. Peristi&a *eragenda (seperti a%ara peresmian, diskusi, seminar, dll! b. Peristi&a *ak *eragendakan atau %ccidental (seperti pen%urian, perampokan, pembunuhan, dll! %. Peristi&a $enomenal (seperti gejala kenakalan remaja, gejala mode pakaian, halhal trend, dll! )elain itu, &arta&an juga bisa menggali suatu kejadian yang tidak bisa diketahui. 7arena itu, ia harus meningkatkan pengetahuan yang tidak hanya diperoleh dari bahan ba%aan, tapi juga dari banyaknya relasi. Dalam menggali berita, kita bisa menggunakan G %ara, yaituA . @bser"asi 2. Ha&an%ara G. )tudi 7epustakaan 7"SER>ASI dilakukan di lapangan untuk mengumpul fakta. @bser"asi adalah teknik yang digunakan dengan menggunakan pengamatan lapangan melalui seluruh alat indra yang dimiliki (mata, telinga, hidung, mulut! untuk menangkap suatu fakta sosial. Pengamatan ini sangat penting untuk mendapat detail dari suatu fakta sosial yang hendak dilukiskan. ,ara obser"asi dilakukan jika &arta&an berada se%ara fisik di tempat fakta sedang berada atau berlangsung. Dengan tangkapan indera&inya, &arta&an men%atat berbagai kesan tentang fakta itu. Dengan demikian, fakta adalah hal-hal yang dapat dilihat, didengar, dirasa, dibaui dan diraba, dan semua itu dialami sendiri oleh &arta&an. Jadi bagaimana sebenarnya %ara kerjanya. saya kira anda lebih %erdas untuk membayangkannya. )ingkatnya %ara ini sama dengan BmemotretC fakta dengan Balat potretC yang terdapat pada diri &arta&an. Dan perlu diingat, dalam pendefinisian fakta &arta&an harus selalu menggunakan rumus 4H I (. ( Selengkapnya baca materi penulisan berita! WAWAN3ARA (0nteriew! adalah metode peliputan untuk men%ari bahan berita, dengan jalan berdialog dengan narasumber berita. Dalam hal ini, maka informasi yang diperoleh

bisa berupa fakta mengenai kejadian atau masalah, data yang berkaitan dan keterangan teknis. Ha&an%ara bisa dilakukan langsung di lokasi kejadian, ataupun tidak di lokasi fakta, sebagai bahan pendukung obser"asi. *api perlu diingat untuk bisa menentukan siapa yang harus di&a&an%arai bukanlah hal yang mudah, seorang &arta&an harus mengetahui kedudukan sekaligus kemampuan narasumber. /ungsi Ha&an%ara - &a&an%ara konfirmasi, biasanya digunakan untuk mengkonfirmasi tentang suatu fakta yang didapat &arta&an kepada pihak ber&enang - &a&an%ara untuk mendukung obser"asi adalah &a&an%ara untuk mendapatkan fakta yang lebih detail dalam obser"asi - &a&an%ara untuk personal profile adalah &a&an%ara yang digunakan untuk menyusun atau merekonstruksi kehidupan seseorang - &a&an%ara untuk analisis adalah adalah &a&an%ara untuk mendapatkan penjelasan atau uaraian analitis tentang suatu peristi&a atau persoalan, biasanya dengan para ahli yang rele"an dengan peristi&a atau persoalan tersebut - &a&an%ara untuk &a&an%ara (dialog! adalah &a&an%ara untuk tujuan dialog (tanya-ja&ab! dengan seseorang dengan topik atau tema yang beragam (misalnya perspektif Himar Hitoelar! )edangkan sifatnya bisa berupaA on the re&ord, artinya substansinya boleh disiarkan dan dengan jelas diatasnamakan yang memberi informasi. Ba&"ground, artinya substansinya boleh disiarkan namun sumbernya disamarkan, atau sama sekali tidak disebut. .ff the re&ord, artinya substansi diberikan kepada &arta&an pribadi sendiri saja, dan sama sekali bukan untuk disiarkan sebagai berita. Dalam dunia jurnalistik dikenal beberapa ragam kegiatan &a&an%ara, yaituA . 1ews 2onference (Jumpa Pers! 2. -n 'he Spot 0nterview (Ha&an%ara )pontan! G. #o3 )ops 0nterview (Ha&an%ara hanya dengan Ja&aban B=aC atau B*idakC! 3. 'elephone 0nterview (Ha&an%ara >e&at *elepon! Dalam &a&an%ara ada persyaratan umum yang harus diperhatikan, yaituA 4. !empunyai 'ujuan 5elas 6. 7fisien 3. !enyenangkan 8. !engandalkan )ersiapan dan .iset 9. !elibatkan )embaca :. !enimbulkan Spontanitas ;. )ewawancara Sebagai )engendali <. !engembangkan ,ogika >angkah-langkah melaksanakan &a&an%ara adalahA a. !erencanakan materi wawancara / menetapkan topik / mendalami materi / membuat outline

/ menentukan narasumber b. !embuat janji / memberikan penjelasan seputar latar belakang, tujuan dan alasannya / jangan memberikan pertanyaan lengkap dulu sebelum ketemumendalami materi c. )ersiapan wawancara / checking peralatan / kembali mendalami materi / perhatikan durasi waktu / adakan ice breaking (pencairan suasana+ d. Saat wawancara / perhatikan kerja peralatan / jaga konsistensi komunikasi / perhatikan waktu / bimbing sesuai topik atau angel yang telah ditentukan e. )asca wawancara / lakukan evaluasi dengan menulis analisi, kritik dan kesalahan = kelebihan / lakukan evaluasi hasil wawancara dengan team -eberapa pantangan bagi pe&a&an%araA a. )amer diri b. !endebat jawaban narasumber c. *atasi komentar dan suara sela d. Wajib bertanya e. !enjadi >khatib (ingat ? pentingkan jawaban.+ Proses pendekatan narasumberA a. )erkenalkan diri anda, profesi dan media anda b. 5elaskan maksud wawancara untuk kebutuhan apa c. 'ampilkan diri anda dalam posisi setara dengan narasumber d. ,akukan ice breaker dengan berbincang hal/hal ringan sebelum wawancara e. *erikan gambaran informasi kepada narasumber f. @indari gerakan tubuh yang berkesan mengancam g. 5angan langsung melakukan wawancara sebelum narasumber menyatakan siap h. @ormati ketidaksediaan narasumber untuk tidak diwawancarai /ormulasi pertanyaan a. Selalu gunakan konsep >satu ide satu kalimat (tempatkan topik tunggal untuk setiap pertanyaan+ b. ,ontarkan pertanyaan menurut alur runtut c. @arus selalu tangkas dengan pertanyaan >improvisatif d. !elakukan prioritas pertanyaan e. $ormulasikan pertanyaan secara ringkas, padat, jelas dan berbobot f. @indari jenis pertanyaan yang klise (mungkin, barangkali, dst+ *erakhir, &a&an%ara adalah pekerjaan yang sangat mengandalkan intelektualitas, artinya, orang yang &a&asannya pas-pasan atau hanya mengandalkan keberaniannya saja tanpa ketrampilan dan otak yang kritis, tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan ini. 7arenanya pe&a&an%ara dituntut untuk menyerap segala informasi dan pengetahuan, banyak bergaul dan selalu antisipatif untuk segala hal yang terjadi di sekitarnya. Dan perlu

di%atat, bah&a &a&an%ara yang hanya untuk pamer diri, tanpa me&akili keingintahuan khalayak, sangat layak dinyatakan sebagai pekerjaan yang sia-sia. ST 0I 07K MEN adalah usaha seorang &arta&an melakukan pengumpulan fakta dengan %ara menggali sumber dari referensi atau naskah kepustakaan, biasanya dokumendokumen sejarah, dokumen negara, transkrip sidang pengadilan, transkrip atau notulen rapat para resmi kelembagaan, hasil-hasil penelitian, berita-berita koran, riset internet dan lain-lain.

TEKNIK E0ITING 8 "AHASA J RNA!ISTIK


-ahasa jurnalistik se&ajarnya didasarkan atas kesadaran terbatasnya ruangan dan &aktu. )alah satu sifat dasar jurnalisme menghendaki kemampuan komunikasi %epat dalam ruangan serta &aktu yang relatif terbatas. $eski pers nasional yang menggunakan bahasa Indonesia sudah %ukup lama usianya, sejak sebelum tahun 22< (tahun )umpah Pemuda!, tapi masih terasa perlu sekarang kita menuju suatu bahasa jurnalistik Indonesia yang lebih efisien. Dengan efisien saya maksudkan lebih hemat dan lebih jelas. 'sas hemat dan jelas ini penting buat setiap reporter, dan lebih penting lagi buat editor. Di ba&ah ini diutarakan beberapa fasal, yang diharapkan bisa diterima para (%alon! &arta&an dalam usaha kita ke arah efisien penulisan. HEMAT Penghematan diarahkan ke penghematan ruangan dan &aktu. Ini bisa dilakukan di dua lapisanA ( ! unsur kata (2! unsur kalimat Pen5hematan nsur Kata a! -eberapa kata Indonesia sebenarnya bisa dihemat tanpa mengorbankan tatabahasa dan jelasnya arti. $isalnyaA agar supaya ................. akan tetapi ................. apabila ................. bila sehingga ................. meskipun ................. &alaupun ................. tidak ................. agar, supaya tapi hingga meski &alau tak (ke%uali diujung kalimat atau berdiri sendiri!.

b! 7ata daripada atau dari pada juga sering bisa disingkat jadi dari. $isalnyaA 117eadaan lebih baik dari pada 5aman sebelum perang11, menjadi 117eadaan lebih baik sebelum perang11. *api mungkin masih janggal mengatakanA 11 0ari hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang11. %! ?jaan yang salahkaprah justru bisa diperbaiki dengan menghemat huruf. $isalnyaA sjah ......... sah kha&atir ......... kuatir akhli ......... ahli tammat ......... tamat progressi"e ......... progresif effektif ......... efektif

,atatanA 7esulitan pokok kita di &aktu yang lalu ialah belum adanya ejaan standard bahasa Indonesia. 7ita masih bingung, dan berdebat, tentangA ro.h atau roh. ?aman atau ,aman. Te@ti# atau teksti#. Kesusasteraan atau kesusastraan. Tehnik atau teknik. 0irumah atau di rumah. $usah-mudahan dengan diputuskannya suatu peraturan ejaan standard, kita tak akan terus bersimpang-siur seperti selama ini. ?jaan merupakan unsur dasar bahasa tertulis. )ebagai dasar, ia pegang peranan penting dalam pertumbuhan bahasa, misalnya buat pen%iptaan kata baru, pemungutan kata dari bahasa lain dan sebagainya. d! -eberapa kata mempunyai sinonim yang lebih pendek. $isalnyaA kemudian S lalu makin S kian terkedjut S kaget sangat S amat demikian S begitu sekarang S kini ,atatanA Dua kata yang bersamaan arti belum tentu bersamaan efek, sebab bahasa bukan hanya soal perasaan. Dalam soal memilih sinonim yang telah pendek memang perlu ada kelonggaran, dengan mempertimbangkan rasa bahasa. Pen5hematan nsur Ka#imat >ebih efektif dari penghematan kata ialah penghematan melalui struktur kalimat. -anyak %ontoh pembikinan kalimat dengan pemborosan kata. 2a! Pemakaian kata yang sebenarnya tak perlu, di a&al kalimatA - 11Ada#ah merupakan kenyataan, bah&a per%aturan politik internasional berubahubah setiap 5aman11. (-isa disingkatA 11$erupakan kenyataan, bah&a ................11!. - 11Apa yang dinyatakan Hijoyo +itisastro sudah jelas11. (-isa disingkatA 11=ang dinyatakan Hijoyo +itisastro...........11!. 2b! Pemakaian apakah atau apa (mungkin pengaruh bahasa daerah! yang sebenarnya bisa ditiadakanA - 11Apakah Indonesia akan terus tergantung pada bantuan luar negeri11. (-isa disingkatA 11'kan terus tergantungkah Indonesia.....11!. - -aik kita lihat, apa+kah- dia di rumah atau tidak11. (-isa disingkatA 11-aik kita lihat, dia di rumah atau tidak11!. 2%! Pemakaian dari sebagai terjemahan o: (Inggris! dalam hubungan milik yang sebenarnya bisa ditiadakanR Juga daripada. - 11Dalam hal ini pengertian dari Pemerintah diperlukan11. (-isa disingkatA 11Dalam hal ini pengertian Pemerintah diperlukan11. - 11)intaksis adalah bagian daripada *atabahasa11.

(-isa disingkatA 11)intaksis adalah bagian *atabahasa11!. 2d! Pemakaian untuk sebagai terjemahan to (Inggris! yang sebenarnya bisa ditiadakanA - 116ni )o"iet %enderung untuk mengakui hak-hak India11. (-isa disingkatA 116ni )o"iet %enderung mengakui............11!. - 11Pendirian sema%am itu mudah untuk dipahami11. (-isa disingkatA 11Pendirian sema%am itu mudah dipahami11!. - 118I+)I dan Pemerintah bersetuju untuk memperbaruhi prosedur barang-barang modal11. (-isa disingkatA 118I+)I dan Pemerintah bersetuju memperbaruhi.......11!. ,atatanA Dalam kalimatA 11$ereka setuju untuk tidak setuju11, kata untuk demi kejelasan dipertahankan. 2e! Pemakaian ada#ah sebagai terjemahan is atau are (Inggris! tak selamanya perluA - 117era adalah binatang pemamah biak11. (-isa disingkat 117era binatang pemamah biak11!. ,atatanA Dalam struktur kalimat lama, ada#ah ditiadakan, tapi kata itu ditambahkan, misalnya dalam kalimatA 11Pikir itu pelita hati11. 7ita bisa memakainya, meski lebih baik dihindari. $isalnya kalau kita harus menterjemahkan 11$an is a better dri"er than &oman11, bisa menga%aukan bila disalinA 11Pria itu pengemudi yang lebih baik dari &anita11. 2f! Pembubuhan akan, te#ah, sedan5 sebagai penunjuk &aktu sebenarnya bisa dihapuskan, kalau ada keterangan &aktuA - 11Presiden $esok akan meninjau pabrik ban 8ood year11. (-isa disingkatA 11Presiden $esok meninjau pabrik.........11!. - 11*adi telah dikatakan ........11 (-isa disingkatA 11Tadi dikatakan.11!. - 11Kini ,lay sedan5 sibuk mempersiapkan diri11. (-isa disingkatA 11Kini ,lay mempersiapkan diri11!. 2g! Pembubuhan $ahwa sering bisa ditiadakanA - 11Pd. 8ubernur 'li )adikin membantah desas-desus yang mengatakan $ahwa ia akan diganti11. - 11*idak diragukan lagi $ahwa ialah orangnya yang tepat11. (-isa disingkatA 11*ak diragukan lagi, ialah orangnya yang tepat11.!. ,atatanA )ebagai ganti $ahwa ditaruhkan koma, atau pembuka (A!, bila perlu. 2h! Aan5, sebagai penghubung kata benda dengan kata sifat, kadang-kadang juga bisa ditiadakan dalam konteks kalimat tertentuA - 11Indonesia harus menjadi tetangga (an5 baik dari 'ustralia11. (-isa disingkatA 11Indonesia harus menjadi tetangga baik 'ustralia11!. - 117ami ada#ah pe&aris yang sah dari kebudayaan dunia11.

2i! Pembentukan kata benda (ke I ..... I an atau pe I ........ I an! yang berasal dari kata kerja atau kata sifat, kadang, kadang, meski tak selamanya, menambah beban kalimat dengan kata yang sebenarnya tak perluA - 11*anggul kali ,itanduy kemarin men5a#ami ke$o$o#an11. (-isa dirumuskanA 11*anggul kali ,itanduy kemarin $o$o#11!. - 11P+ )andang menderita keru5ian 0p G juta11. (-isa dirumuskanA 11P+ )andang ru5i 0p G juta11!. - 11Ia telah tiga kali me#akukan penipuan terhadap saya11 (-isa disingkatA 11Ia telah ti5a ka#i menipu sa(a11!. - Ditandaskannya sekali lagi bah&a DPP kini sedang memikirkan langkah-langkah untuk men5adakan perema,aan da#am tubuh partai11. (-isa dirumuskanA 11Ditandaskannya sekali lagi, DPP sedang memikirkan langkahlangkah merema,akan tu$uh partai11!. 2j! Penggunaan kata se$a5ai dalam konteks 11dikutip sebagai mengatakan11 yang belakangan ini sering mun%ul (terjemahan dan pengaruh bahasa jurnalistik Inggris M 'merika!, masih meragukan nilainya buat bahasa jurnalistik Indonesia. $emang, dalam kalimat yang memakai rangkaian kata-kata itu (bahasa Inggrisnya 11 Buoted as sa(in511! tersimpul sikap berhati-hati memelihat kepastian berita. 7alimat 11Dirjen Pari&isata dikutip sebagai mengatakan......11 tak menunjukkan Dirjen Pari&isata se%ara pasti mengatakan hal yang dimaksudR di situ si reporter memberi kesan ia mengutipnya bukan dari tangan pertama, sang Dirjen Pari&isata sendiri. *api perlu diperhitungkan mungkin kata se$a5ai bisa dihilangkan saja, hingga kalimatnya %ukup berbunyiA 11Dirjen Pari&isata dikutip mengatakan...........11. -ukankah masih terasa kesan bah&a si reporter tak mengutipnya dari tangan pertama. >agipula, seperti sering terjadi dalam setiap mode baru, pemakaian sebagai biasa menimbulkan ekses. ,ontohA 'li )adikin menjelaskan tetang pelaksanaan membangun proyek miniatur Indonesia itu se$a5ai berkataA 11Itu akan dilakukan dalam tiga tahap11 (arian Kami, : Desember 2: , halaman !. 7ata se$a5ai dalam berita itu samasekali tak tepat, selain boros. 2k! Penggunaan dimana, kalau tak hati-hati, juga bisa tak tepat dan boros. 0imana sebagai kataganti penanya yang berfungsi sebagai kataganti relatif mun%ul dalam bahasa Indonesia akibat pengaruh bahasa -arat. ! Dr. ,. '. $ees, dalam Tata$ahasa Indonesia (8. 7olff M ,o., -andung, 24G hal. 220-223! menolak pemakaian dimana. Ia juga menolak pemakaian pada siapa, den5an siapa, untuk diganti dengan susunan kalimat Indonesia yang 11tidak meniru jalan bahasa -elanda11, dengan mempergunakan kata tempat, kawan atau teman. $isalnyaA 11orang tempat dia berutang11 (bukanA pada siapa ia berutang!R 11orang kawannya berjanji tadi11 (bukanA orang den5an siapa ia berjanji tadi!. -agaimana kemungkinannya untuk bahasa jurnalistik.

$isalnyaA 110umah dimana saya diam11, yang berasal dari 11The house where I #iCe in11, dalam bahasa Indonesia semula sebenarnya %ukup berbunyiA 11 Rumah (an5 sa(a diami11. $isal lainA 11+egeri dimana ia dibesarkan11, dalam bahasa Indonesia semula berbunyiA 11+egeri tempat ia dibesarkan11. Dari kedua misal itu terasa bahasa Indonesia semula lebih lu&es, kurang kaku. $eski begitu tak berarti kita harus men%ampakkan kata dimana sama sekali dari pembentukan kalimat bahasa Indonesia. (anya sekali lagi perlu ditegaskanA penggunaan dimana, kalau tak hati-hati, bisa tak tepat dan boros. )aya ambilkan G %ontoh ekses penggunaan dimana dari G koranA Kompas, 3 Desember 2: , halaman IA 11Penyakit itu dianggap berasal (dan disebarkan! oleh serdadu-serdadu 'merika (8I! dimana konsentrasi besar mereka ada di Tietnam11. Sinar Harapan, 23 +o"ember 2: , halaman IIIA 11Pihak 7ejaksaan *inggi )ulut di $enado de&asa ini sedang menggarap 2 buah perkara tindak pidana korupsi, dimana ke-2 buah perkara tsb. sebagian sudah dalam tahap penuntutan, selainnya masih dalam pengusutan.11 A$adi, 9 Desember 2: , halaman IIA 11)elanjutnya dinyatakan bah&a keadaan ekonomi dan moneter dunia de&asa ini masih belum menentu, dimana se%ara tidak langsung telah dapat mempengaruhi usaha-usaha pemerintah di dalam menjaga kestabilan, baik untuk perluasan produksi ekonomi dan peningkatan ekspor11. Dalam ketiga %ontoh ke%erobohan pemakaian dimana itu tampakA kata tersebut tak menerangkan tempat, melainkan hanya berfungsi sebagai penyambung satu kalimat dengan kalimat lain. )ebetulnya masing-masing bisa dirumuskan dengan lebih hematA 11Penyakit itu dianggap berasal (dan disebarkan! serdadu-serdadu 'merika (8I!, (an5 konsentrasi besarnya ada di Tietnam11. 11Pihak 7ejaksaan *inggi )ulut di $enado de&asa ini menggarap 2 perkara tindak pidana korupsi. 7e-2 perkata tsb. sebagian sudah dalam tahap penuntutan, selainnya (sisanya! masih dalam pengusutan11. 11)elanjuntya dinyatakan bah&a keadaan ekonomi dan moneter de&asa ini masih belum menentu. Ha# ini se%ara tidak langsung telah dapat..... dst11.

PerhatikanA . 7alimat itu dijadikan dua, selain bisa menghilangkan dimana, juga menghasilkan kalimat-kalimat pendek. 2. 11de&asa ini sedan511 %ukup jelas dengan 11de&asa ini11. G. kata 112 buah11 bisa dihilangkan 11buah11-nya sebab ke%uali dalam konteks tertentu, kata penunjuk-jenis (dua $utir telor, 4 ekor kambing, : sisir pisang! kadangkadang bisa ditiadakan dalam bahasa Indonesia mutahir.

3. 7alimat dijadikan dua. 7alimat kedua ditambahi Ha# ini atau %ukup Ini dia&alnya. 2l! Dalam beberapa kasus, kata yang berfungsi menyambung satu kalimat dengan kalimat lain sesudahnya juga bisa ditiadakan, asal hubungan antara kedua kalimat itu se%ara implisit %ukup jelas (logis! untuk menjamin kontinyuitas. $isalnyaA - 11-ukan kebetulan jika 8ubernur menganggap proyek itu bermanfaat bagi daerahnya. Se$a$ 4 tahun mendatang, proyek itu bisa menampung 2400 tenaga kerja setengah terdidik11. (7ata se$a$ dia&al kalimat kedua bisa ditiadakanA hubungan kausal antara kedua kalimat se%ara implisit sudah jelas!. - 11Pelatih P))I Hitarsa mengakui kekurangan-kekurangan di bidang logistik anakanak asuhnya. Kemudian ia juga menguraikan perlunya perbaikan gi5i pemain11 (7ata kemudian dia&al kalimat kedua bisa ditiadakanR hubungan kronologis antara kedua kalimat se%ara implisit %ukup jelas!. *ak perlu diuraikan lebih lanjut, bah&a dalam hal hubungan kausal dan kronologi saja kata yang berfungsi menyambung dua kalimat yang berurutan bisa ditiadakan. 7ata tapi, wa#au atau meski yang mengesankan ada yang yang mengesankan adanya perla&anan tak bisa ditiadakan. JE!AS )etelah dikemukakan 9 pasal yang merupakan pedoman dasar penghematan dalam menulis, di ba&ah ini pedoman dasar kejelasan dalam menulis. $enulis se%ara jelas membutuhkan dua prasyaratA . )i penulis harus memahami betul soal yang mau ditulisnya, bukan juga pura-pura paham atau belum yakin benar akan pengetahuannya sendiri. 2. )i penulis harus punya kesadaran tentang pemba%a. $emahami betul soal-soal yang mau ditulisnya berarti juga bisa menguasai bahan penulisan dalam suatu sistematik. 'da orang yang sebetulnya kurang bahan (baik hasil pengamatan, &a&an%ara, hasil ba%aan, buah pemikiran! hingga tulisannya %uma mengambang. 'da orang yang terlalu banyak bahan, hingga tak bisa membatasi dirinyaA menulis terlalu panjang. *erutama dalam penulisan jurnalistik, tulisan kedua ma%am orang itu tak bisa dipakai. )ebab penulisan jurnalistik harus disertai informasi faktuil atau detail pengalaman dalam mengamati, ber&a&an%ara dan memba%a sumber yang akurat. Juga harus dituangkan dalam &aktu dan ruangan yang tersedia. >ebih penting lagi ialah kesadaran tentang pemba%a. )ebelum kita menulis, kita harus punya bayangan (sedikit-sedikitnya perkiraan! tentang pemba%a kitaA sampai berapa tinggi tingkat informasinya. -isakah tulisan saya ini mereka pahami. )atu hal yang penting sekali diingatA tulisan kita tak hanya akan diba%a seorang atau sekelompok pemba%a tertentu saja, melainkan oleh suatu publik yang %ukup ber"ariasi dalam tingkat informasi. Pemba%a harian atau majalah kita sebagian besar mungkin mahasis&a, tapi belum tentu semua tau sebagian besar mereka tahu apa dan siapanya H. ). 0enda atau -. $. Diah. $enghadapi soal ini, pegangan penting buat penulis jurnalistik yang jelas ialahA $uat#ah tu#isan (an5 tidak mem$in5un5kan oran5

(an5 (an5 $e#um tahu/ tapi tak mem$osankan oran5 (an5 sudah tahu . Ini bisa di%apai dengan praktek yang sungguh-sungguh dan terus-menerus. )ebuah tulisan yang jelas juga harus memperhitungkan syarat-syarat teknis komposisiA a. tanda ba%a yang tertib. b. ejaan yang tidak terlampau menyimpang dari yang la5im dipergunakan atau ejaan standard. %. pembagian tulisan se%ara sistematik dalam alinea-alinea. 7arena bukan tempatnya di sini untuk berbi%ara mengenai komposisi, %ukup kiranya ditekankan per#un(a disip#in $erpikir dan menuan5kan pikiran da#am menu#is/ hin55a sistematika tidak ka#an5*ka$ut/ ka#imat*ka#imat tidak me#a(an5 kesana*kemari/ $um$u*$um$u .erita tidak $erham$uran men(impan5 dari ha#*ha# (an5 per#u dan re#eCan1 $enuju kejelasan bahasa, ada dua lapisan yang perlu mendapatkan perhatianA . unsur kata. 2. unsur kalimat. a. "erhemat den5an kata*kata asin5. De&asa ini begitu derasnya arus istilah-istilah asing dalam pers kita. $isalnyaA in.ome per .apita, Meet the Press, steam*$ath, midni5ht show, pro,e.t o::i.er, two 3hina po#i.(, :#oatin5 mass, pro5ram*oriented, :#oor*pri.e, 3it( Ha##, up5radin5, the $est photo o: the (ear, reshu::#e, approa.h, sin5#e/ seeded dan apa lagi. 7ata-kata itu sebenarnya bisa diterjemahkan, tapi dibiarkan begitu saja. )ementara diketahui bah&a tingkat pelajaran bahasa Inggris sedang merosot, bisa diperhitungkan sebentar lagi pemba%a koran Indonesia akan terasing dari informasi, mengingat timbulnya jarak bahasa yang kian melebar. 'palagi jika diingat rakyat kebanyakan memahami bahasa Inggris sepatah pun tidak. )ebelum terlambat, ikhtiar menterjemahkan kata-kata asing yang relatif mudah diterjemahkan harus segera dimulai. *api sementara itu diakuiA perkembangan bahasa tak berdiri sendiri, melainkan ditopang perkembangan sektor kebudayaan lain. $aka sulitlah kita men%ari terjemahan #unar modu#e, :easi$i#it( stud(, a:ter*shaCe #otion, driCe*in, pant*suit, te.hni.a# know*how, $a.khand driCe, smash, s#ow motion, enterpeneur, $oom, #on5p#a(, .rash pro5ram, $u::et dinner, dou$#e*$reast, dll., karena pengertianpengertian itu tak berasal dari perbendaharaan kultural kita. Halau begitu, ikhtiar men%ari salinan Indonesia yang tepat dan enak (misalnya $e##*$ottom dengan 11.ut$rai11! tetap perlu. b. Men5hindari se,auh mun5kin akronim. )etiap bahasa mempunyai akronim, tapi agaknya sejak 4 tahun terakhir, pers berbahasa Indonesia bertambah-tambah gemar mempergunakan akronim, hingga sampai hal-hal yang kurang perlu. 'kronim mempunyai manfaatA menyingkat u%apan dan penulisan dengan %ara yang mudah diingat.

Dalam bahasa Indonesia, yang kata-katanya jarang bersukukata tunggal dan yang ratarata dituliskan dengan banyak huruf, ke%enderungan membentuk akronim memang lumrah. 11Hankam11, 11"appenas11, 110aswati11, 11Humas11 memang lebih ringkas dari 11Pertahanan M 7eamanan11 11-adan Peren%anaan Pembangunan +asional11, 11Daerah )&antantra *ingkat11 dan 11(ubungan $asyarakat11. *api kiranya akan teramat membingungkan kalau kita seenaknya saja membikin akronim sendiri dan terlalu sering. Di samping itu, perlu diingatA ada yang membuat akronim untuk alasan praktis dalam dinas (misalnya yang dilakukan kalangan ketentaraan!, ada yang membuat akronim untuk bergurau, mengejek dan men%oba lu%u (misalnya di kalangan remaja sehari-hariA 11ortu11 untuk 11oran5tua11R atau di pojok koranA 11keruk nasi11 untuk 11kerukunan nasiona#11! tapi ada pula yang membuat akronim untuk men%iptakan efek propaganda dalam permusuhan politik (misalnya 11Manike$u11 untuk 11Mani:es Ke$uda(aan11, 11Neko#im11 untuk 11neo*ko#onia#isme11. 113inkom11 untuk 113ina Komunis11, 11AS 11 untuk 11A#i Sura.hman11!. -ahasa jurnalistik, dari sikap objektif, seharusnya menghindarkan akronim jenis terakhir itu. Juga akronim bahasa pojok sebaiknya dihindarkan dari bahasa pemberitaan, misalnya 11Djagung11 untuk 11Djaksa 'gung11, 118epeng11 untuk 118erakan Penghematan11, 11sas-sus11 untuk 11desas-desus11. )aya tak bermaksud memberikan batas yang tegas akronim mana saja yang bisa dipakai dalam bahasa pemberitaan atau tulisan dan mana yang tidak. )aya hanya ingin mengingatkanA akronim akhirnya bisa mengaburkan pengertian kata-kata yang diakronimkan, hingga baik yang mempergunakan ataupun yang memba%a dan yang mendengarnya bisa terlupa akan isi semula suatu akronim. $isalnya akronim 118epeng11 jika terus-menerus dipakai bisa menyebabkan kita lupa makna 11gerakan11 dan 11penghematan11 yang terkandung dalam maksud semula, begitu pula akronim 11')611. 7ita makin lama makin alpa buat apa merenungkan kembali makna semula sebelum kata-kata itu diakronimkan. )ikap analitis dan kritis kita bisa hilang terhadap kata berbentuk akronim itu, dan itulah sebabnya akronim sering dihubungkan dengan bahasa pemerintahan totaliter dan sangat penting dalam bahasa Indonesia. *api seperti halnya dalam asas penghematan, asas kejelasan juga lebih efektif jika dilakukan dalam struktur kalimat. )atu-satunya untuk itu ialah dihindarkann(a ka#imat* ka#imat ma,emuk (an5 pa#in5 pan,an5 anak ka#imatn(a R terlebih-lebih lagi, jika kalimat majemuk itu kemudian ber%u%u kalimat. Pada dasarnya setiap kalimat yang amat panjang, lebih dari 4-20 kata, bisa mengaburkan hal yang lebih pokok, apalagi dalam bahasa jurnalistik. Itulah sebabnya penulisan lead (a&al! berita sebaiknya dibatasi hingga G kata. -ila lebih panjang dari itu, pemba%a bisa kehilangan jejak persoalan. 'palagi bila dalam satu kalimat terlalu banyak data yang dijejalkan. ,ontohA Harian Kami, 3 Desember 2: , halaman A 11)ehubungan dengan berita 1(arian 7ami1 tanggal 24 +o"ember 2: hari 7amis berjudulA 1*anah 7ompleks I'I+ ,iputat dijadikan @bjek $anipulasi1 (berdasarkan

keterangan pers dari (amdi 'jusa, 7etua De&an $ahasis&a I'I+ Djakarta! maka pada tanggal 2< +o"ember jbl. di 7ampus I'I+ tersebut telah diadakan pertemuan antara pihak )taf JP$II (Jajasan Pembangunan $adrasah Islam M Ihsan - Per&akilan ,iputat! dengan (amdi 'jusa me&akili D$ I'I+ dengan maksud untuk mengadakan 1%learing1 terhadap berita itu.11 PerhatikanA 7alimat itu terdiri dari 90 kata lebih. )ebagai pemba%a, saya memerlukan dua kali memba%anya untuk memahami yang ingin dinyatakan sang &arta&an. Pada pemba%aan pertama, saya kehilangan jejak perkara yang disajikan di hadapan saya. Ini artinya suatu komunikasi %epat tak ter%apai. >ebih ru&et lagi soalnya jika bukan saja pemba%a yang kehilangan jejak dengan dipergunakannya kalimat-kalimat panjang, tapi juga si penulis sendiri. Pedoman, 3 Desember 2: , halaman ITA 11)elama tour tersebut sam$utan mas(arakat setempat di mana mereka mengadakan pertunjukan mendapat sam$utan han5at.11 PerhatikanA Penulis kehilangan subjek semula kalimatnya sendiri, yakni sambutan masyarakat setempat. 'kibatnya kalimat itu berarti, 11yang mendapat sambutan hangat ialah sambutan masyarakat setempat.11 Sinar Harapan, 22 +o"ember 2: , halaman TIIA 11Di kampung-kampung kelihatan lebaran lebih bersemarak, ketupat beserta sayur dan sedikit daging semur, opor ayam ikut berlebaran. Dari rumah yang satu ke rumah yang lain, ketupat*ketupat terse$ut sa#in5 men5un,un5i dan di langgar-langgar, surau-surau ramai pula ketupat-ketupat, daging semur, opor ayam disantap bersama oleh mereka.11 PerhatikanA )iapa yang dimaksud dengan kata ganti mereka dalam kalimat itu. )i penulis nampaknya lupa bah&a ia sebelumnya tak pernah menyebut 11orang-orang kampung11. $engingat dekat sebelum itu ada kalimat ketupat*ketupat terse$ut sa#in5 men5un,un5i dan kalimat surau*surau ramai pu#a ketupat*ketupat, kalimat panjang itu bisa berarti aneh dan lu%uA 11daging semur, opor ayam disantap bersama oleh ketupatketupat. (-y 8oena&an $ohammad!

TEKNIK 0ESAIN GRA)IS 8 !AA 7 T

)un5si Tata Artistik Per&ajahan media memiliki beberapa fungsi, yaituA . Identifikasi A menampilkan %iri khas produk melalui logo, karakter &arna, bentuk dll. 2. Informasi A menerangkan dan menguraikan sesuatu dengan jelas. G. Promosi A mempengaruhi pemba%a sesuai dengan tujuan pesan. 3. ?kspresi A mengungkapkan %ita rasa seni dan eksistensi baik se%ara pribadi maupun institusi. Men5ena# Karakter Media Seoran5 layouter dituntut untuk memahami benar konsep media yang digarapnya. 7esalahan dalam penafsiran konsep media akan mengakibatkan misperfoman%e desain media. Aktua#ita s tinggi sedang sedang sedang rendah 0aur Hidup singkat singkat singkat lama lama 0a(a Jan5kau Pem$a.a >uas >uas *erbatas *erbatas sangat terbatas Keda#aman Materi rendah rendah tinggi tinggi tinggi 0imensi +mm2:2,3 F 3G ,< 2 2,:G F 2:9,2G

Koran Ta$oid Jurna# Ma,a#ah "u#etin

"i#a ditin,au dari ka.amata perwa,ahann(a/ karakter media dapat di$entuk dari $e$erapa item se$a5ai $erikutD $1 #o5o t(pe .1 tata #etak dan konsistensin(a d1 pen55unaan :onts e1 komponen desain ru$rikasi +$endera ru$rik/ drop .ap:1 pen55unaan :oto/ karikatur dan i#ustrasi g. dll Ke$utuhan Persona# Tata Artistik Sense of 'rt M penguasaan aplikasi program komputer ('dobe Pagemaker, 'dobe Photoshop, ,orel Dra&! merupakan dua hal penting yang harus dikuasai seorang layouter. $enurut pengalaman penulis, pemahaman tentang sense of art memberikan sumbangan (tidak dalam bentuk uang! lebih banyak dalam proses desain media. -ila ditinjau dari perspektif relasi sosialnya, maka )ense of 'rt adalah seorang majikan dengan penguasaan aplikasi program komputer sebagai kongkonan. @tak kanan memiliki kemampuan dalam menelaah hal-hal yang berhubungan dengan seni (sudah ba%a Uuantum >earning.!. 'pabila anda menilai suatu media memiliki per&ajahan yang bagus dan sanggup memberikan dasar argumentasi yang tepat, maka saya per%aya anda adalah seseorang yang memiliki BdarahC layouter. )ayangnya, golongan darah ini tidak bisa kita peroleh dengan %ara transfusi darah biasa. =a%h........, sebetulnya bisa juga sih kita memperoleh darah 8olongan B>C ini dalam tempo relatif singkat. ,aranya. 'nda bisa

menghisap darah layouter dengan merekrut seseorang yang memiliki golongan darah B>C untuk merealisasikan konsep per&ajahan media anda. -i%ara hisap-menghisap, saya kok jadi ingat "ampire ya. Se$e#um mengulas lebih jauh tentang prinsip dasar layouter, perlu diketahui apaapa saja yang diotak-atik dalam per&ajahan media. 'da tiga komponen dasar yang menjadi &ilayah jajahan seorang layouter, yaitu ! *eks, 2! /oto, G! 8ambar @lah (ilustrasi!. *ermasuk dalam &ilayah teks adalah judul, lead, keterangan, teks isi, dll. 6ntuk foto tidak terlalu banyak yang bisa dieksplorasi, yakni foto kon"ensional atau inkon"ensional. =ang dimaksud kon"ensional disini adalah foto mengikuti ukuran foto standar, yaitu 2 F < %m (ukuran post%ard! dan perubahan yang proporsional. )edangkan yang dimaksud dengan foto inkon"ensional adalah foto yang memiliki bentuk dan ukuran yang keluar dari kela5iman. )elain bentuk dan ukuran, dari foto kita juga dapat berkreasi dengan peletakan foto. +amun, upaya ini harus didukung dengan foto yang bagus sehingga foto tersebut lebih hidup.

Aambar 3 2ontoh foto konvensional

Aambar 8 2ontoh foto inkonvensional

41' Proporsi +per$andin5anProporsi atau perbandingan menunjukkan hubungan antara A a. )uatu unsur dengan yang lain atau dengan lay out keseluruhannya dalam hal ukuran atau bidang lain. b. Dimensi lay out dengan dimensi bagian-bagiannya 412 Keseim$an5an 7eseimbangan akan terjadi bila unsur-unsur di dalam media ditempatkan dan disusun dengan rasa serasi atau sepadan (unsur bobot dan kesan!. 414 Kontras +memper#ihatkan per$edaan n(ata-1 Masin5*masin5 komponen da#am perwa,ahan media hendakn(a dapat memun.u#kan kesan (an5 kuat se.ara mandiri1 a. 7ontras ukuran b. 7ontras bentuk %. 7ontras nada d. 7ontras arah 416 Kesatuan + nit(-

)emua unsur yang mendukung selalu dijaga kesatuannya sehingga tidak terkesan parsial atau ter%e%er. $isalnya caption foto mendukung foto dan foto mendukung isi tulisan. 41% Irama +%h$th 0itme dalam per&ajahan, merupakan aspek pokok yang diperlukan supaya pemba%a tidak mengalami kebosanan. -ukan hanya lagu yang butuh irama. $enyusun buletin pun perlu memikirkan ritme. 'ntara lain dengan %araA mengulangi penempatan unsur grafis, mengulangi bentuk atau pun ukuran, mengulangi &arna atau nada. 41E Harmoni +keserasian>ay out harus menggambarkan sesuatu yang kuat dipandang dari segi "isual, )ementara itu komposisi keseluruhannya harus menghasilkan efek kesatuan. Dari berbagai unsur yang digunakan diolah sedemikain rupa untuk menimbulkan kesan tertentu dalam mengekspresikan maksud. -aik penggunaan bentuk, kontras maupun peletakan. Ap#ikasi Tata Artistik Media Pada dasarnya, dalam tata artistik media ada dua aspek yang harus dipertimbangkan, yakni fungsi dan estetika. 'spek fungsi memberikan penekanan pada penggunaan atau pemanfaatan dari objek yang digunakan. )edangkan aspek estetika ditekankan pada usaha untuk menghasilkan suatu keindahan "isual. 7eindahan "isual sendiri diperoleh melalui garis, bentuk, &arna, dan tekstur. $asing-masing unsur memiliki sifat dan karakter yang dapat mempengaruhi kesan dan suasana. 61' Men5ena# Garis -eberapa ma%am garis yang perlu diketahui, yaituA a. garis "ertikal kesan utama garis "ertikal dibentuk dari ketinggian, tegak. Dari garis "ertikal kita dapat men%iptakan kesan gagah dan serba kaku.

Aambar 9. contoh garis vertikal b. garis horisontal garis horisontal memberikan aksentuasi terhadap dimensi lebarnya, santai dan tenang. 'pabila terdapat ruang kosong yang diisi garis horisontal, maka kesan ruang akan bertambah lebar, membesar, meluas, dan melapang. )uasana dan kesan yang ditimbulkan adalah santai, rileks, dan tenang. Pea%e $anKKK

Aambar :. 2ontoh Aaris @orisontal %. garis diagonal karakter garis diagonal adalah i. dinamis (berada dalam posisi bergerak! ii. bergegas (tidak tenang! iii. mendekatkan jarak dan sensasional! garis diagonal digunakan untuk suatu maksud yangmeminta perhatian atau sebagai daya tarik "isual. 'pabila digunakan di tempat yang kurang tepat akan memberikan efek yang sebaliknya.

Aambar ;. 2ontoh Aaris Biagonal d. garis lengkung garis model begini mah ada beberapa ma%am, yaituA lengkung ke atas, lengkung ke ba&ah, lengkung berombak. Hatak garis yang demikian umumnya adalah dinamis, riang, lembut, dan memberi pengaruh gembira. @7 ...

Aambar <. 2ontoh Aaris ,engkung 612 Men5ena# "idan5 6paya mengenalkan bidang bertujuan untuk mendukung "isualisasi media. Pejuangpejuang layouter banyak menggunakan bidang untuk kebutuhan ba%kground (gambar latar!. $enurut fisiknya, bidang dapat dibedakan menjadi A a. Padat )olid -idang padat solid dapat memberikan kesan formal dan tegas karena ada keseragaman dalam &arna

Aambar C. 2ontoh *idang )adat Solid b. Padat bertekstur dan atau berpola -idang padat solid dapat memberikan kesan dinamis, riang, magneting, berirama. 7esan yang di%iptakan juga tergantung dari pola atau tekstur yang membentuknya

Aambar 4D. 2ontoh *idang )adat *ertekstur

Aambar 44. 2ontoh *idang )adat *erpola >1 "eran5kat n3etak Pra %etak, meliputi i. manajemen folder manajemen folder penting untuk proses lebih lanjut. 7alau perlu, atur kembali folder dan file anda sebelum ba%k up dalam format %d dilakukan. *erakhir, pastikan file-file di ba&ah ini ada A - layout (pagemaker! - file image (link! dalam format tiff - file tulisan ($s. Hord! - font yang digunakan

Aambar 46. 2ontoh !anajemen $older ii. final %he%k. Dalam tahapan ini ada dua hal yang dapat dilakukan. Pertama, pastikan image (foto atau ilustrasi! yang digunakan dalam media anda telah dirubah setting &arnanya dengan setting &arna ,$=7. 7edua, dalam bentuk

print out (kalau memungkinkan!. (al ini dimaksudkan untuk melihat kesalahankesalahan ke%il pada hasil layout sepertiR salah ketik, ada;tidaknya alur sungai dalam tulisan isi, missing font, missing link, %aption, keterangan foto, penulisan judul, dll. iii. -a%k up %d ,ara ini (ba%k up to ,D! akan memudahkan proses %etak anda. Di per%etakan, anda tinggal %opy file-file yang diperlukan saja. -egitu praktis, begitu mudah. 'nda tidak harus mengotong-otong harddisk dengan resiko rusak karena benturan dll. )elain itu, penyimpanan dalam format ,D dapat menjadi alternatif bagi pers mahasis&a dalam soal dokumentasi. E1' Stres Pada !a(outer siapkan uang sepuluh ribu rupiah dan segera berangkat ke rental T,D. Pilih film yang bertema heroik atau horor untuk mengembalikan semangat kerja dan kreatifitas kamu. Jangan sekali-kali menonton -/ selagi nge-layout. $emilih film jenis ini justru akan menguras stamina dan kreatifitas dengan daya imajinasi yang terpolarisasi di &ilayah erotis. E12 Men5em$an5kan 0a(a Kreati:itas memperbanyak referensi %ontoh-%ontoh media. IngaO-ingaO, BpenjiplakanC bukanlah merupakan suatu hal yang tabu dalam desain media senyampang tidak total dalam proses njiplak itu sendiri. 'mbil bagian-bagian yang menurut anda menarik, kemudian selaraskan dengan desain media anda se%ara keseluruhan E14 Ker,a 3epat?? $ungkin nggak ya kita nge-layout media dalam tempo yang relatif %epat. 7enapa tidak. *eknologi sudah menja&ab tantangan ini. Per%ayalah bah&a "endor (perusahaan yang memproduksi aplikasi program komputer! mendesain produknya sedemikian rupa agar mudah dan nyaman digunakan (apalagi kaloO gampang dibajak!. Dalam dunia )of*ek ()oft *eknologiAistilah lain untuk menyebut )oft&are!, kita mengenal adanya short%ut keys untuk perintah-perintah tertentu. (ampir semua )of*ek memiliki fungsi short%ut keys. Dan enaknya, beberapa short%ut keys pada )of*ek (terutama yang satu "endor! adalah sama. 6ntuk melihat list short%ut keys, kamu bisa men%arinya diantara menu ,ustomi5e, $enu (elp pada sub menu ....... help. Pasti ada, kalau nggak ada berarti saya yang salah. 8ampang kan.K

TEKNIK )7T7GRA)I Men5ena# Kamera


Kamera. Bagian-bagian kamera : 1. Badan kamera. 2. Lensa. 3. Cermin pantul 4. Pengatur kecepatan rana. 5. Gelang diagfragma. 6. Gelang focus. 7. Pengatur ! "#!$%. &. 'imer. (. )okang. 1*. Peng+itung film. 11. Penggulung film. 12. 'om,ol pelepas rana . 13. -ot s+oe. 14. )unci Lensa. Menggenggam kamera: Cara menggengam .ang kurang efektif dapat mengaki,atkan kita gagal menperola+ foto .ang memuaskan. Genggaman .ang kurang tenang akan mengaki,atkan gucangan atau getaran kamera/ 0ika itu ter0adi maka keta0aman rekaman gam,arn.a akan ,erpengaru+ pada gam,ar/ kita akan memperole+ gam,ar .ang ka,ur ",lur%/ demilian 0uga cara menggengam .nag kurang efektif akan mem,uat ker0a kita men0adi lam,at karena ,erpengaruk pada pengaturan kamera. Cara menggenggam : )amera se,aikn.a digenggam dan ditopang dengan tangan kiri.letakkan pem,idik pada mata/ kamera menempel pada alis dan pipi/ kemudian sikutangan kiri ditekan ke,adan se,agi penopang/ ,erusa+ala+ melati+ genggaman .ang paling sesuai "n.aman% untuk tangan kita.

Menentukan tinggi pandang : 1. Pandangan 1ormal "2.e le3el%. 2. Pandangan 'inggi "-ig+ angel%.

3. Pandangan 4enda+ "Lo5 angel%. 4. Pandangan Burung "Bird e.e%. 5. Pandangan cacing "6orm e.e%.

Fokus: 7ntuk mendapatkan +asil foto dengan keta0aman .ang optimal/ maka kita +arus mengatur focus lensa secara cermat.

ia!agma : 8iafragma terdiri dari ,an.ak logam tipis ,ersusun/ mengtur lu,ang diafragma dilakukan dengan mnggeser satu 0arum ke sala+ satu angka dari satu deret angka9angka. !ering kali diafragma dise,ut dengan f. f 1/4 2/& 4 5/6 11 16 22 32

Makin besar angka !" makin ke#il lubang dia!ragma" makin sedikit #a$a%a %ang masuk" makin besar ruang tajam. Makin ke#il angka !" makin besar lubang dia!ragma" makin ban%ak #a$a%a %ang masuk" makin sempit ruang tajam.

Speed:

Berfungsi untuk mengatur lama ca+a.a mengenai film/ ,iasan.a dise,ut dengan kecepatan rana "!+utter speed%. 8itandai dengan angka 1/ 2/ &/ 15/ 3*/ 6*/ 125/ 25*/ 25*/ 5**/ 1***/ 2***/ 4***/ &*** :ika kita mengatur kecepatan rana pada angka 25*/ maka kecepatan mem,uka dan menutup "pen.inaran% selama 1;25* detik/ demikian seterusn.a. &en#a$a%aan: :ika ca+a.a .ang didapatkan pada pemotretan terlalu ,erle,i+an dinamakan o3er e<pose/ 0ika ca+a.a .ang didapatkan pada pemotretan kurang dinamakan under e<pose.

Komposisi: &enempatan sub%ek: 1. turan sepertiga "4ule of t+ird%. Pada saat mem,idik/ +ori=on ditempatkan pada posisi sepertiga ,agian dari pinggir ,a5a+ atau atas. 'itik dan B adala+ posisi garis +ori=ontal 'itik C dan 8 adala+ posisi su,.ek utama gam,ar. "g,r 1% 2. #risan emas "Golden section%. #ni dilakukan 0ika kita memotre ,enda diam/ metode ini memang sulit diterapkan karena mem,utu+kan 5aktu dan ketelitian memandang gam,ar dalam ,ingkai pem,idik kamera untuk merencanakan susunan .ang tepat. 8ari sala+ satu titik "misaln.a 2%/ di,uat lingkaran dengan 0ari90ari 2C/ memotong perpan0angan sisi ,u0ur sangkar pada G/ kemudian di,uat segi empat ,aru/ perluasan ,u0ur sangkar terse,ut/ titik C98 adala+ irisan emas "g,r 2%. 3. !usunan diagonal "!imetris dinamis%. #ni dilakukan 0ika kita memotret pemandangan dengan elemen seder+ana "misaln.a padang pasir atau padang sal0u% 'itik da, B adala+ garis diagonal "atau susunan su,.ek secara diagonal%. 'itik C dan 8 untuk menempatkan su,.ek utama. "g,r 3%

'(br )*

'(br +*

'(br ,*

)7T7 J RNA!ISTIK /otojurnalistik adalah foto yang dibuat untuk menyampaikan berita dan atau informasi kepada publik tentang sesuatu, peristi&a, atau mengenai seseorang (atau lebih!. Pe&artafoto menggunakan foto sebagai bahasa "isual untuk berkomunikasi dengan siapa pun yang melihat karyanya (di media pers %etak, ruang maya, ruang pamer, katalog, slide sho& dll!. Pada saat bertugas, seorang pe&arta-foto dituntut untuk mampu menggabungkan ketrampilan teknis fotografi dan ke&ajiban melaporkan sesuatu di dalam atau bersanding dengan foto karyanya, sehingga foto-foto yang dihasilkan sanggup menarik dan mena&an mata (artistik! sekaligus harus bermuatan;disertai berita;informasi yang akurat (jurnalistik!. 6ntuk menyampaikan berita dan atau informasi, seorang pe&arta foto dapat menggunakan satu foto saja - la5imnya disebut /@*@ *6+88'> ()I+8>? P(@*@! atau rangkaian dari beberapa foto sekaligus yang biasa dikenal dengan istilah P(@*@ )*@0=. -eberapa hal pokok yang perlu diperhatikan oleh seorang Pe&arta-foto saat bertugas adalah sebagai berikut A )??I+8 V$elihatO &ajib dilakukan setiap saat, bahkan ketika tidak sedang menggunakan kamera. $elihat dengan sikap tubuh berbeda (jongkok, berdiri, high angle, lo& angle dll! akan menghasilkan komposisi yang berbeda pula. Jarak yang berbeda (menjauh;mendekat!, pergeseran posisi pandang (kiri;kanan;depan;belakang dll! dan lebar;sempit lensa (jika sedang menggunakan lensa! juga akan berpengaruh terhadap komposisi foto. $elihat adalah proses mengumpulkan informasi sebagai bahan pertimbangan 7'P'+ M DI$'+' harus memotret L kapan shutter harus ditekan. $@$?+* -erbeda dengan dunia film (mo"ie!, dimana kamera "ideo;*T yang mampu memberikan keleluasaan untuk merekam suatu;rangkaian peristi&a dan menghasilkan tayangan Vgambar hidupO L menghadirkan kembali peristi&a-peristi&a se%ara lebih utuhR dunia fotografi justru (seperti VdikutukO! menayangkan Vgambar matiO (beku! dari salah satu bagian dari peristi&a yang terekam. =ang satu mampu merekam dan mem"isualkan kembali (tayang! urutan banyak sekali gambar dari suatu peristi&a;moment se%ara lebih utuhR yang lain hanya mampu merekam bagian-bagian peristi&a dan menayangkan kembali gambar saja dari salah satu bagian peristi&anya L jauh dari utuhK $embuat setidaknya satu gambar mati atau beku dari bagian-bagian suatu peristi&a ada telah lama menjadi tantangan terumit (bahkan obsesiK! bagi sebagaian besar Pe&arta-foto. )eperti men%ari satu gambar dari jutaan kemungkinan yang dapat dan tepat

me&akili peristi&a yang terjadi. (Jika media film saja tak bisaR lantas mengapa per%aya bah&a lembar foto bisa.! /aktanya, fotografi tak pernah bisa merekonstruksi suatu peristi&a, tetapi - pastiK - sanggup memba&a orang untuk tertarik, tahu dan mengimajinasikan peristi&anya. Jika fotojurnalistik memiliki kesanggupan seperti itu, tentulah, si Pe&arta-foto telah menjalankan tugasnya dengan baik. )ehingga, pengertian VmomentO bagi fotojurnalistik juga harus dilihat sebagai saat perpaduan saling menguatkan dari tugas artistik dan tugas jurnalistik di dalam satu fotoR daripada melulu sebagai Vbagian peristi&a yang me&akili seluruh peristi&aO. )I+8>? P(@*@ Patokan yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan sebuah foto tunggal adalah, dengan menyadari sepenuhnya bah&a foto sebagai bahasa "isual, adalah sejauh mana informasi;berita yang ingin disampaikan si fotografer $?>'>6I /@*@nya dapat dimengerti oleh publik, dan sekaligus dapat menggugah emosi;rasa mereka. -erdasarkan bobot berita dan &aktu penyiarannya, fotojurnalistik dibedakan menjadi /oto -erita dan /eatures. /@*@ -?0I*' /oto berita mengandung isi berita yang harus segera disiarkan. Jika ditunda penyiarannya, maka isi berita tersebut menjadi basi. /oto berita dibagi lagi menjadi katagori )P@* +?H) dan 8?+?0'> +?H). )pot ne&s adalah foto yang merekam peristi&a yang tidak diren%anakan sebelumnya dan difoto di tempat terjadinya peristi&a tersebut. $isalnya seperti peristi&a ke%elakaan, kebakaran, atau bom meledak. 8eneral ne&s adalah foto yang dibuat dari peristi&a yang sudah diren%anakan akan terjadi. $isalnya peristi&a sema%am konferensi pers, sidang pengadilan, rapat komisi DP0 0I. /?'*60?) /oto feature lebih bersifat VtimelessO atau tidak harus segera disiarkan. -iasanya terdiri dari foto-foto yang mengandung bobot Vuni"ersal emotionsO. 7ategori lainnya yang perlu diketahui menurut 7enneth 7obre pada bukunya Photojournalism *he ProfessionalsO 'pproa%h adalah sebagai berikut A P@0*0'I*) /oto pose yang menampilkan potrait seseorang berupa %lose up, seseorang di tengah lingkungannya, beberapa orang (8roups Portraits!. )P@0*) /oto yang diambil dari peristi&a-peristi&a olah raga. *erbagi menjadi )ports +e&s dan )ports /eatures. I>>6)*0'*I@+)

/oto yang dibuat untuk menggambarkan ide-ide yang abstrak. ,'P*I@+ *elah disinggung sebelumnya, bah&a tugas seorang pe&arta foto adalah memberikan berita;informasi tentang sesuatu kepada publik. 6ntuk memberikan informasi yang tidak dapat dituangkan dalam foto (misal nama orang, umur, tempat! dan untuk menghindari beragam penafsiran dari gambar yang dilihat, maka sebuah foto &ajib disertai oleh %aption. )eorang 8uru -esar 6ni"ersitas $issouri, ') ,liff ?dom berpendapat bah&a fotojurnalisitk adalah perpaduan kata-kata dan gambar. @leh karena itu, %aption menjadi elemen yang tidak dapat dipisahkan dari foto dalam dunia fotojurnalistik. )e%ara umum syarat-syarat %aption adalah sebagai berikut A *erdiri dari dua kalimat, mengandung unsur 4H I ( (&ho, &hat, &here, &hen, &hy I ho&!. 7alimat pertama menjelaskan gambar sedangkan kalimat kedua menerangkan unsur V&hyO. ,ontoh, 7ompas tanggal 4 'gustus 2003 -eberapa pekerja tengah menyelesaikan pekerjaan saluran pengendalian banjir saluran I7IP 0a&amangun lanjutan di Jalan =os )udarso Jakarta, 0abu (3;<!. Pekerjaan ini adalah proyek pembangunan rumah pompa dan saluran pengendali banjir.

TIPS MEN !IS ESAI ?sai. -erasal dari kosa kata Peran%is, essayer, yang se%ara umum bermakna Bmen%obaC atau BmenantangC. ?sai adalah karya yang bersudut pandang personal subyektif si penulis, bukan paper ilmiah yang penuh dengan %atatan kaki dan taburan kutipan teori. meskipun terkadang perlu teori atau pendapat ahli yang mendukung argumentasi. ?sai berisi pemikiran yang dipadu dengan pengalaman, obser"asi lapangan, anekdot, dan pergulatan batin si penulis tentang subyek yang ditulisnya.

'dalah $i%hel de $ontaigne ( 4GG- 422!, penulis Peran%is, yang pertama menyebut karya tulisnya sebagai esai. $ontaigne menjadi kiblat bagi para esais terkenal, bahkan sampai di 5aman modern ini. Pada abad 4, di tengah hegemoni gereja, ?ropa dilanda kebekuan berpikir. $ontaigne datang dengan tulisan-tulisan yang bernada skeptis. Dia mempertanyakan teori, konsep, juga kemapanan. $anusia, menurut $ontaigne, tak akan bisa menyuguhkan kebenaran sejati. 7arenanya, esai berfungsi menantang pemikiran, konsep, dan juga tatanan yang ada. ?sai terpanjang $ontaigne, 'pology for 0aymond )ebond, mengandung selarik moto yang terkenalA BUue sais, je. Hhat do I kno&.C -erbekal pertanyaan mendasar inilah, Bapa yang saya tahu.C, $ontaigne menulis dan menyajikan gagasannya. ?sai adalah tulisan yang memba&a misi khusus si penulis. Dengan ramuan dan formula yang tepat, dia memiliki daya gebrak yang luar biasa. *ulisan $ontaigne memberi kontribusi luar biasa bagi perkembangan pemikiran di ?ropa pada masa renaisans. )erial ,atatan Pinggir pun memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya. )engkon dan 7arta, misalnya, adalah esai 8oena&an yang amat kuat menggambarkan tragedi peradilan sesat yang menimpa orang ke%il. Jangan lupa pula, di masa pergerakan kita juga memiliki sederet esai yang menggun%ang sendi kolonialisme dan membakar semangat kebangsaan. )alah satu yang terkenal adalah 0.$. )oe&ardi )oerjaningrat dengan esai berjudul 'ls ik eens +ederlander &as... ()eandainya )aya @rang -elanda! yang ditulis pada < Juni 2 G. Struktur Esai )e%ara garis besar esai mengandung tiga bagian utama A . Pengantar (introdu%tion! 2. Pengembangan (de"elopment of idea! G. 7esimpulan (%on%lusion! (arus diingat bah&a struktur di atas adalah resep generik. Penulis yang pia&ai bisa membolak-balik komposisi struktur tulisan esainya. *antangan terpenting adalah esai harus menarik diba%a dan meninggalkan makna yang mengendap di benak pemba%a. -agian pengantar berisi pokok bahasan, thesis, pertanyaan utama yang diajukan penulis. Pokok bahasan ini bisa berupa pertanyaan, kontro"ersi, peristi&a yang mengejutkan, fenomena yang tidak biasa, atau sebuah ajakan refleksi. -erikutnya adalah bagian pengembangan, de"elopment of idea. Pada bagian inilah si penulis menyuguhkan argumentasi dan data. )atu demi satu argumentasi, pergulatan pemikiran, disajikan demi terbangunnya sebuah tulisan yang kuat. *erakhir adalah kesimpulan. -agian ini tidak harus menyuguhkan solusi, ja&aban yang final atas thesis yang diajukan penulis. Pada bagian ini penulis bisa mengajak pemba%a untuk men%ari solusi, melakukan refleksi, menyajikan alternatif yang segar dan unik, atau sekadar mempertanyakan kebenaran dan kemapanan yang sudah jamak diterima. Rumuskan An5#e Tu#isan *ahap pertama sebelum menulis, rumuskan dulu angle (sudut pandang! yang dipilih. Perumusan angle ini penting karena seorang penulis tidak mungkin bisa menyajikan tulisan dari berbagai sudut pandang. Pemilihan angle yang tajam akan membantu penulis menguraikan gagasan dengan jernih. $erumuskan angle ini perkara yang gampang tapi susah. -utuh kejelian untuk

menyajikan angle yang unik, menarik, dan tidak pasaran. Peristi&a rusaknya pompa bahan bakar ribuan mobil di Jakarta beberapa pekan terakhir, misalnya, bisa dilihat dari beberapa angleA . )iapa yang bertanggung ja&ab pada kerusakan massal yang disinyalir bersumber dari rendahnya kualitas premium tersebut. 2. $engapa Pertamina, sebagai pemasok satu-satunya premium, tidak kunjung mengadakan in"estigasi kesalahan yang memi%u kerusakan pompa bahan bakar ribuan mobil di Jakarta. G. )eberapa besar dampak kerusakan ribuan mobil itu pada penurunan produkti"itas kaum profesional di Jakarta. 3. $engapa perusahaan di Indonesia tidak memiliki budaya mempertanggungja&abkan kesalahan dan %enderung menyalahkan konsumen. Perhatikan, agar tajam, perumusan angle haruslah dikemas dalam kalimat tanya. 8unakan para sahabat setia yang tergabung dalam 4HI ( (&hat, &ho, &hen, &here, &hy, dan ho&! untuk menggali beraneka pertanyaan. Keran5ka Tu#isan Penulis esai harus bisa mengungkapkan pendapatnya dalam tulisan yang runtut dan menarik. 8agasan yang disampaikan mesti tersampaikan melalui paragraf demi paragraf yang terhubung se%ara kompak, logis, dan menarik. )etelah merumuskan angle, tahap berikutnya adalah membuat kerangka tulisan (outline!. Poin-poin yang akan ditulis terlebih dulu dirin%i, mulai dari urutan prioritas, kronologi, atau urutan sebab-akibat. 7erangka tulisan ini berfungi membantu penulis untuk tetap fokus dan setia pada angle yang telah dipilih. Dalam menyusun kerangka tulisan, penting untuk mengetahui apa itu paragraf. 0angkaian paragragf inilah nantinya menyusun sebuah tulisan yang solid. )e%ara harafiah, paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang mengusung satu pokok pikiran. 7omposisinya adalahA kalimat utama (topi% senten%e!, kalimat pendukung (supporting senten%e!, dan kalimat penutup (%losing senten%e!. Hu$un5an Antar Para5ra: 'da tiga bentuk hubungan antara ide, kalimat, dan paragraf yang berlaku dalam semua tulisan, yakniA a. )aling menjelaskan dan saling menguatkan, tipe #and# b. $emberikan alternatif atau %ara pandang lain, tipe #or# %. +egasi terhadap ide pokok, tipe #but# Hu$un5an terse$ut $iasan(a tersam$un5 da#am ,em$atan +$rid5in5- antar para5ra:/ (an5 $isa $erupaD . 7ata sambung seperti namun, selain itu, dengan demikian, oleh karena itu, sehubungan dengan itu, dan lain sebagainya. ,atatan, kata-kata sambung seperti ini akan membuat hubungan antar paragraf menjadi kaku, apalagi jika digunakan berulang-ulang. Penulis dianjurkan tidak terlampau sering menggunakan kata sambung jenis ini. 2. $ulai paragraf dengan kata ; inti kalimat terakhir yang diambil dari paragraf sebelumnya. /ormat ini akan membuat tulisan lebih mengalir dan tidak kaku. Jurus dan Tips

Pada 7ompetisi ?sai $ahasis&a 20 0 B$enjadi IndonesiaC, panitia memilih tema utama B+asionalisme 'la 8ueC. *ema ini diniatkan sebagai ajakan bagi para mahasis&a untuk menafsir kembali apa makna nasionalisme. Di tengah kondisi Indonesia yang karutmarut, penafsiran kembali ini penting dilakukan anak muda. )ebab, anak mudalah pemilik sah masa depan, yang menjalankan Indonesia masa depan. Tips *ips Pastikan angle yang kamu pilih %ukup tajam sehingga tulisan esai yang dihasilkan pun jernih dan enak diba%a. 0umuskan angle dengan alat bantu berupa pertanyaan. *ips 2 Jangan berangkat dari persoalan atau narasi besar seperti B-angkrutnya 0e5im 7apitalisme di IndonesiaC. *ulisan yang seperti ini biasanya hanya berakhir dengan paparan teori kosong yang kurang berpijak pada realitas konkret. -erangkatlah dari persoalan riil yang 'nda temukan di sekitar. @bser"asi lapangan, mengamati kondisi sekitar, karenanya menjadi hal yang penting. $isalnyaA a. -agaimana menjadikan &arga terlibat aktif menjalankan koperasi desa yang akuntabel. b. 'pa yang membuat sis&a sekolah )$' di 7abupaten W=X kesulitan menjangkau pendidikan tinggi. %. -agaimana keuletan pengusaha ke%il mengilhami tumbuhnya semangat &irausaha. d. 'pa terobosan yang perlu dilakukan dalam kurikulum sekolah untuk menumbuhkan iklim ke&irausahaan. e. $engapa korupsi pembangunan )D atau puskesmas di 7e%amatan = adalah juga pelanggaran hak asasi manusia, terutama bagi pembangunan kualitas sumber daya manusia. f. -agaimana upaya rekonsiliasi yang dirintis tokoh masyarakat 'mbon setelah bertahun-tahun dilanda konflik. g. 'pa yang mesti dilakukan untuk menjaga perdamaian di '%eh. h. 'pa yang ingin disuarakan masyarakat Papua. i. dan lain-lain, kembangkan %akra&ala pandang, obser"asi, gali gagasan berdasar kondisi realitas di sekitarmu. *ips G -angunlah lapis demi lapis argumen dengan data yang kuat dan mendukung. Jangan segan melakukan riset pustaka. ,arilah data statistik pendukung, angka demografi, parameter pen%apaian ; kemerosotan yang terjadi, bisa pula dengan menyaajikan studi kasus di daerah atau negara lain. *ips 3 Ini soal teknis menulis. a. 8unakan kalimat yang sederhana, jangan berbelit. Ingat prinsip 7eep it simple and short (7I))! b. (indari kalimat panjang karena berisiko membuat kabur pengertian %. )etiap kalimat berisi 3- kata, atau seukuran satu tarikan napas.

d. )ebisa mungkin gunakan kalimat aktif. 7alimat aktif terasa lebih bertenaga, tidak berputar-putar, dan unsur kalimat ()P@7! lebih jelas e. Jangan ada pengulangan ide. Dalam satu paragraf, jangan terlalu banyak kata yang diulang. ,arilah padanan kata, sinonim, metafora, yang %ergas dan %erdas. *ips 4 Proofreading. -a%a ulang tulisan, minta ka&an memba%a tulisanmu, periksa ejaan, edit lagi, baru kirimkan. (Diambil dari Panduan ?sai *empo!

S-ar putea să vă placă și