Sunteți pe pagina 1din 24

LAPORAN HASIL ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA PASIEN BY.

N DENGAN GASRTOENTERITIS AKUT DI BANGSAL FLAMBOYAN RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT II DR. SOEDJONO MAGELANG

DisusunOleh : CATUR SINGGIH MAHARDIKA 3213036

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN V SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2014

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA PASIEN BY. N DENGAN GASRTOENTERITIS AKUT DI BANGSAL FLAMBOYAN RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT II DR. SOEDJONO MAGELANG

Telah disetujui pada Hari Tanggal : :

Pembimbing Akademik

Pembimbing Klinik

Mahasiswa

(Catur Singgih Mahardika)

STASE KEPERAWATAN ANAK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES A. YANI YOGYAKARTA PENGKAJIAN PASIEN Nama Mahasiswa NPM Tanggal Praktik : Mahardika : 3213036 :10 Maret 2014 29 Maret 2014

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA PASIEN BY. N DENGAN GASRTOENTERITIS AKUT DI BANGSAL FLAMBOYAN RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT II DR. SOEDJONO MAGELANG A. Identitas data Nama : By. N : Tn. M/ Ny. S : TNI : SMA : Wiraswasta : SMA : Magelang : Islam

Tempat tanggal lahir : Magelang, 10 Juni 2013 Nama Ayah/Ibu Pekerjaan Ayah Pendidikana Ayah Pekerjaan Ibu Pendidikan Ibu Alamat Agama B. Keluhan utama Ibu klien mengatakan pasien diare sudah lebih dari 5x dalam sehari dengan bab cair. C. Riwayat kehamilan dan kelahiran 1. Prenatal

a) Jumlah kunjungan : Ibu pasien mengatakan selama hamil melakukan kunjungan pemeriksaan ibu hamil 9 kali ke bidan dan jika ada keluhan selama kehamilan ibu langsung memeriksakannya ke bidan. b) Bidan/ dokter Ibu pasien mengatakan apabila berkunjung untuk memeriksakan kesehatan ibu selama hamil ke bidan dan dokter. c) Penkes yang didapat Ibu pasien mengatakan selama hamil mengikuti kelas hamil di Bidan terdekat rumahnya dan telah mendapatkan informasi kesehatan tentang persalinan. d) HPHT Ibu pasien mengatakan, sudah lupa kapan terakhir menstruasi. e) Kenaikan berat badan selama hamil: Ibu pasien mangatakan selama hamil mengalami peningkatan berat badan sebesar 18 kg. f) Komplikasi kehamilan: Ibu pasien mengatakan mengalami mual muntah setiap pagi selama 3 bulan pertama kehamilan, untuk bulan selanjutnya ibu mengatakan tidak ada keluhan yang berarti. g) Komplikasi obat: Ibu pasien mengatakan selama hamil tidak pernah mengalami komplikasi pengobatan. h) Obat-obatan yang dipakai: Ibu pasien mengatakan selama hamil mengkonsumsi obat penambah darah dan multivitamin lain yang diperoleh dari Bidan dan dokter. i) Riwayat hospitalisasi: Ibu pasien mengatakan selama hamil tidak pernah menjalani rawat inap di rumah sakit. j) Golongan darah ibu: golongan darah ibu pasien adalah B k) Pemeriksaan kehamilan/ maternal skrinning ( )Rebella ( )GO ( ) Hepatitis ( )CMV ( ) Herpes ( )HIV ( )lain-lain manjaga kehamilan, gizi ibu hamil, dan persiapan

2. Natal a) Awal persalinan: Ibu pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi G1P0A0 dan letak posisi janin presentasi kepala. Usia kehamilan (janin) 37 minggu. b) Lama persalinan: ibu mengatakan, perutnya terasa mulas mulas ,tegang dan pembukaan 7 selama proses persalinan normal dimulai semenjak jam 15.00 WIB sampai 15.30 WIB. c) Komplikasi persalinan: ibu mengatakan, selama persalinan normal mengalami robek di vaginanya yang harus dijahit 8 jahitan yaitu vagina dalam 4 jahitan dan luar 4 jahitan dan perdarahan namun masih dalam batas normal. d) Terapi yang diberikan: setelah bayi lahir makan diberikan tindakan suction, injeksi Vit K 1 mg per IM. e) Cara melahirkan: ()Pervaginam f) Tempat melahirkan ( )Rumah sakit 3. Posnatal a) Usaha napas : ( )dengan bantuan b) Kebutuhan resusitasi (1) Skor APGAR : ibu klien mengatakan, saat lahir bayinya langsung menangis. c) Obat-obatan yang diberikan pada neonatus : keluarga mengatakan, tidak tahu obat yang diberikan selama persalinan.
Tgl 10/3/201 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jenis terapi KA EN 3B Norages L-Bio Orezync Dehidrolit Zibac Zantadin Rute IV IV oral oral oral IV IV Dosis 1000ml/24jam 3x 100mg 2x 1mg 1x1 mg 100 ml/diare 2x200 mg 2x seperempat ampul Indikasi terapi Rehidrasi cairan. Analgesik Obat diare

( )Caesar

( )Rumah bersalin

( )Rumah

() tanpa bantuan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1. 2. 3. 4.

Terapi penunjang diare pada anak, kombinasi dengan terapi garam rehidrasi oral.
Terapi kekurangan cairan

5. 6.

Infeksi sal pernafasan bag bwh, ISK, infeksi kulit & struktur kulit, infeksi abdominal & billed infeksi tulang & sendi, dialisis. 7. Untuk tukak duodenum, tukak lambung, tukak rekuren dan tukak pasca operasi

d) Interaksi orang tua dan bayi Keluarga klien mengatakan, sebelum bayinya sakit interaksi dirumah sangatlah dekat dan biasa diajak bermain bersama. Dan selama sakit kedua orang tua dan neneknya menunggui, mengajak bermain yang ringan dan menjaga bayi di bangsal sampai bayinya sembuh. e) Keluarnya urin atau BAB: ( ) ada yaitu dengan keluaran urin kuning jernih dan BAB cair 5x/hari. f) Respon fisiologis atau perilaku yang bermakna: bayi tampak rewel dan menangis jika tim kesehatan mendekatinya atau memberikan terapi pengobatan. D. Riwayat keluarga Ayah dan Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak memilki riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes melitus, asma, dan lainnya. E. Genogram

Keterangan: = Perempuan = Laki-laki = Klien = Tinggal 1 rumah

F. Riwayat ssosial 1. Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi Ayah dan Ibu bayi mengatakan akan merawat anaknya sendiri dan meminta bantuan orang tua apabila ada kesulitan dalam merawat anak pertamanya. Keluarga bayi berharap agar by.N cepat sembuh dan segera bisa pulang lagi. 2. Hubungan orang tua dengan bayi Memeluk : ( ) ya ( ) tidak ( ) ya ( ) tidak ( ) ya ( ) tidak () ya ( ) tidak ( ) ya ( ) tidak

Menyentuh : Berbicara : Berkunjung : Kontak mata:

3. Problem sosial yang penting : keluarga mengatakan, tidak ada masalah sosial dalam keluarga pasien. ( ) Kurangnya sistem pendukung sosial ( ) Perbedaan bahasa ( ) Riwayat penyalahgunaan zat adiktif (obat-obatan) ( ) Lingkungan rumah yang kurang memadai ( ) Keuangan G. Keadaan kesehatan saat ini 1. Diagnosa medis : GEA (Gatroenteritis Akut)

2. Tindakan operasi : tidak ada 3. Status nutrisi 4. Status cairan : ASI/ PASI : ASI/ PASI. Ibu mengatakan, bayinya tidak

mengalami susah minum, setiap menangis selalu diberikan asi dan menyusu cukup lama. 5. Obat-obatan : KAEN 3B 500ML per hari,NORAGEZ 3x100mg,B10
2x1,OREZYNC 1x1,DEHIDROLIT 100ML,ZIBRAC 2x200mg,ZANTADIN 2x1/4 AMP

6. Aktivitas positif dan aktif.

: setelah diobservasi motorik kasar bayi tampak

7. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan a) Memonitor vital sign bayi b) Mengobservasi input dan output bayi c) Mengkaji terjadinya tanda tanda dehidrasi d) Mengkolaborasikan pemberian nutrisi peroral (ASI/PASI) 8. Hasil laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan White Blood Cell Red Blood Cell Haemoghlobin Hematocrit MCV MCH MCHC RDW Platelet MPV PCT PDW Hasil 5.6 K/uL 5.68 M/uL 13.0 g/dL 39.6 % 70 fl 22.9 pg 32.9 g/dL 15.6 % 324 K/uL 7,7 fl 0,24% 12,2% Nilai Normal 4-12 4-6,2 11-17 35-55 80-100 26-34 31-35,5 10-16 150-400 7-11 0,2-0,5 10-18 Interpretasi Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal

11 Maret 2014

9. Pemeriksaan penunjang Bayi N tidak dilakukan pemeriksaan penunjang lain. H. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum a) Kesadaran: tingkat kesadaran bayi compos mentis. b) Tanda-tanda vital
Antropometri Berat badan Panjang badan Lingkar kepala Saat lahir 3100 gram 50 cm 32 cm Saat ini 8.7 Kg 75 cm 40 cm

2. Gambaran temuan abnormal secara objektif a) Reflek: kemampuan reflek pasien normal ( )Moro ( )Menggenggam ( )Menghisap

b) Tonus/aktivitas : kemampuan tonus/aktivitas pasien normal

()Aktif ()Menangis Keras

()Tenang () Melengking

c) Kepala/leher : kulit kepala bersih, ditribusi rambut merata, tidak ada lesi, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, umbun ubun datar dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Fontanel anterior : () lunak Sutura sagitalis : ()tepat Gambaran wajah : () simetris Molding : () caput succadenum d) Mata : () Bersih , sklera pasien tampak putih, konjungtiva berwarna merah muda. e) THT : tidak ada keluhan. Telinga : () normal Hidung : () bilateral Palatum : () normal f) Toraks : Inspeksi : thoraks tampak simetris, kulit tidak ada jejas/lesi, tidak tampak retraksi dada, Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal, pergerakan dinding dada simetris, Auskultasi : suara paru ka/ki vesikuler. Suara jantung normal S1/S2. g) Abdomen : Inspeksi : kulit abdomen tampak buncit simetris,tidak ada jejas/lesi, umbilkus tampak bersih, Auskultasi: bising usus 810x/mnt, Perkusi: tympani, Palpasi : abdomen teraba lunak. Lingkar perut 33 cm. h) Ekstremitas : ekstremitas pasien tampak simetris ka/ki atas/bawah. Kekutan otot pasien normal, tidak ada pitting edema pada ekstremitas. Terpasang jarum infus pada ektremitas atas dextra. 5 5 5 5 i) Genitalis: tidak ada keluhan, pasien mampu BAK 1-3 () menonjol () tegas ()terpisah ()datar

kali/hari

dengan keluaran kuning jernih, jumlah tidak terlalu banyak


20cc/bak

j) Anus : pasien mengalami diare dengan frekuensi BAB 5kali/hari dengan keluaran cairan kadang disertai ampas. k) Spina : spina pasien dalam batas normal l) Kulit : tidak ada keluhan, tidak ada jejas./lesi, earna tidak kemerahan. m) Suhu : suhu tubuh pasien dalam batas normal 37.2 0C Lingkungan : (-) penghangat radian (-) inkubator

I. Pemeriksaan tingkat perkembangan reflek primitif 1. Motorik halus Bayi terlihat mampu menatap wajah lawan bicara ketika diajak komunikasi dengan keluarganya. 2. Motorik kasar Ibu klien mengatakan, bayi sudah bisa duduk sendiri dan memegang mainan yang ada didekatnya, bayi mampu melakukan gerakan motorik dengan aktif, bayi mampu menggenggam tangan perawat dengan kuat, bayi mampu menghisap menyusu baik ASI/PASI dengan kuat. 3. Bahasa Bayi masih berumur 9 bulan sehinga menunjukkan kemampuan bahasa yang tidak berarti. 4. Kesimpulan perkembangan Berdasarkan hasil analisa perkembangan pada bayi N maka bayi N dalam tahap perkembangan normal sesuai usainya. J. Ringkasan riwayat keperwatan Riwayat bayi pernah mengalami GEA pada usia 5 bulan dan mengalami dehidrasi berat sehingga di rawat di ICU RST Bayi N datang ke UGD dengan keluahan BAB lebih dari 3 x/hari dengan konsistensi cair dan kadang disertai ampas(kotoran). Masuk ruang perinatalogi bayi S dilakukan perawatan dan pengobatan, observasi KU akan tanda tanda dehidrasi, pasien terlihat masih lemas, tangisan masih lemah, vital sign; nadi 192x/mnt, RR 32x/mnt, T 37.2 0C. Advice terapi: infus KA EN 3B 1000ml/24jam, injeksi Norages 3x100 mg, L-Bio 2x1, orezync 1x1,

dehidrolit 100 ml/ bab cair, injeksi Zibac 2x200 mg, injeksi Zantadin 2xseper empat ampul.

K. Analisa data
No 1 Data fokus Ds: a. ibu klien mengatkan, bayinya sudah mengalami diare/bab 5x/hari dengan konsistensi cair kadan disertai ampas. Do: a. Nadi 92x/mnt, RR 32x/mnt, T 37.20C. b. BB 8.7 Kg. c. Peristaltik usus 8-10x/menit. d. Keluaran BAB cair kadang disertai ampas 5x/hari. e. Bayi tampak lemas dan menagis/rewel. f. Terpasang infus di extremitas atas dextra. Ds: a. Ibu mengatakan, bayinya Masalah Diarea Etiologi Fisiologis : proses infeksi.

Resiko kekurangan volume cairan.

tidak mengalami susah minum, setiap menangis selalu diberikan asi dan menyusu cukup lama. b. Ibu mengatakan, bayinya riwayat mengalami penyakit yang sama sampai dehidrasi.
DO: a. klien mengalami diare 5x/hari. b. Terpasang infus KA EN 3B 800cc/24 jam. c. Bayi mau minum dan menyusu ke ibunya.

Prioritas masalah keperawatan 1. Diarea b.d Fisiologis : proses infeksi. 2. Resiko kekurangan volume cairan.

L. Intervensi keperawatan
No 1 Dx. Keperawatan NOC Diarea b.d Fisiologis : Setelah dilakukan tindakan proses infeksi perawatan selama 3 X 24 jam pasien tidak mengalami diare / diare berkurang, dengan criteria hasil: Bowel Elemination 1. Frekuensi bab normal < 3 kali / hari 2. Konsistensi feses normal (lunak dan berbentuk) 3. Gerakan usus tidak meningkat / dalam batas normal 3-5x/menit. 4. Warna feses normal 5. Tidak ada lendir, darah 6. Bau fese normal (tidak amis, bau busuk) NIC Manajemen Diare 0460 1. Identifikasi faktor yang mungkin me-nyebabkan diare (bakteri, obat, makanan, selang makanan, dll ) 2. Evaluasi efek samping obat 3. Ajari pasien menggunakan obat diare dengan tepat (smekta diberikan 1-2 jam setelah minum obat yang lain) 4. Anjurkan pasien / keluarga untuk men-catat warna, volume, frekuensi, bau, konsistensi feses. 5. Dorong klien makan sedikit tapi sering (tambah secara bertahap) 6. Anjurkan klien menghindari makanan yang berbumbu dan menghasilkan gas. 7. Sarankan klien untuk menghindari ma-kanan yang banyak mengandung laktosa. 8. Monitor tanda dan gejala diare 9. Anjurkan klien untuk menghubungi pe-tugas setiap episode diare 10. Observasi turgor kulit secara teratur 11. Monitor area kulit di daerah perianal dari iritasi dan ulserasi 12. Ukur diare / keluaran isi usus 13. Timbang Berat Badan secara teratur 14. Konsultasikan dokter jika tanda dan gejala diare menetap. 15. Kolaborasi dokter jika ada peningkatan suara usus 16. Kolaborasi dokter jika tanda dan gejala diare menetap. 17. Anjurkan diet rendah serat 18. Anjurkan untuk menghindari laksatif 19. Ajari klien / keluarga bagaimana meme-lihara catatan makanan 20. Monitor keamanan preparat makanan Manajemen Nutrisi 1. Hindari makanan yang membuat alergi 2. Hindari makanan yang tidak bisa di-toleransi oleh klien

3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan kalori dan jenis makanan yang dibutuhkan 4. Berikan makanan secara selektif 5. Berikan buah segar (pisang) atau jus buah 6. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan kien dan ba-gaimana cara makannya Bowel Incontinence Care 1. Tentukan faktor fisik atau psikis yang menyebabkan diare. 2. Terangkan penyebab masalah dan alasan dilakukan tindakan. 3. Diskusikan prosedur dan hasil yang diharapkan dengan klien / keluarga 4. Anjurkan klien / keluarga untuk mencatat keluaran feses 5. Cuci area perianal dengan sabun dan air dan keringkan setiap setelah habis bab 6. Gunakan cream di area perianal 7. Jaga tempat tidur selalu bersih dan kering Perawatan Perineal 1. Bersihkan secara teratur dengan teknik aseptik 2. Jaga daerah perineum selalu kering 3. Pertahankan klien pada posisi yang nyaman 4. Berikan obat anti nyeri / inflamasi dengan tepat Fluid management 4120 1. Timbang popok/pembalut jika diperlukan 2. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat 3. Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan 4. Monitor vital sign 5. Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian 6. Lakukan terapi IV 7. Monitor status nutrisi 8. Berikan cairan

Resiko kekurangan Setelah dilakukan tindakan volume cairan. perawatan selama 3 X 24 jam pasien tidak mengalami kekurangan volume cairan dengan criteria hasil: Kriteria Hasil : 1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine

normal, HT normal 2. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal 3. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Berikan cairan IV pada suhu ruangan Dorong masukan oral Berikan penggantian nesogatrik sesuai output Dorong keluarga untuk membantu pasien makan Tawarkan snack ( jus buah, buah segar ) Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk Atur kemungkinan tranfusi Persiapan untuk tranfusi

M. Implementasi keperawatan
No 1 Tanggal/jam 10/3/2014 18: 30-19:00 WIB. Diagnosa Diarea b.d Fisiologis : proses infeksi Implementasi 1. Mengidentifikasi faktor yang mungkin me-nyebabkan diare (bakteri, obat, makanan, selang makanan, dll ) 2. mengajari pasien menggunakan obat diare dengan tepat. 3. menganjurkan pasien / keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, bau, konsistensi feses. 4. mendorong klien makan sedikit tapi sering (tambah secara bertahap) 5. menganjurkan klien menghindari makanan yang berbumbu dan menghasilkan gas. 6. Mengobservasi tanda dan gejala diare 7. Menganjurkan klien untuk menghubungi petugas setiap episode diare 8. mengobservasi turgor kulit secara teratur 9. mengukur diare / keluaran isi usus 10. menimbang Berat Badan secara teratur Evaluasi S: Ibu klien mengatakan : - diare yang dialami bayinya sudah 5 x/hari dengan konsistensi cair kadang terdapat ampas. Jumlah sedikit 5cc. - Bayinya mengkonsumsi asi - Bayinya masih mau menyusui secara kuat,saat menangis/rewel. - Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai kekurangan cairan terutama minum. - Keluarga selalu membersihkan area perineal setelah bab dengan sabun dan tissue antiseptic. O: - klien diare 5x/hari dengan konsitensi cair kadang ada ampas, tidak ada lender, darah, tidak berbau amis. Jumlah sedikit 5cc Kulit elastis dan kering (turgor kulit baik) - Klien mampu menyusu dengan adekuat - Peristaltic usus 8-10x/menit - Berat badan klien 8,7Kg - T: 370C RR: 30x/menit PR: 86x/menit A : Masalah teratasi sebagian dengan kriteria hasil : - vital sign dalam rentang normal T: 370C RR: 30x/menit PR: 86x/menit. - Berat badan tidak stabil - Turgor kulit baik - Klien mampu menyusu dengan adekuat - Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai kekurangan cairan terutama minum. - Keluarga selalu membersihkan area perineal setelah bab dengan Paraf

11. berkonsultasikan dokter jika sabun dan tissue antiseptic. tanda dan gejala diare menetap. - klien diare 5x/hari dengan konsitensi cair kadang ada ampas, tidak 12. berkolaborasi dokter jika ada ada lender, darah, tidak berbau amis. Jumlah sedikit 5cc peningkatan suara usus P : Lanjutkan intervensi : 13. berkolaborasi dokter jika tanda 1. menganjurkan pasien / keluarga untuk mencatat warna, volume, dan gejala diare menetap. frekuensi, bau, konsistensi feses. 2. mendorong klien makan sedikit tapi sering (tambah secara bertahap) 3. menganjurkan klien menghindari makanan yang berbumbu dan Manajemen Nutrisi 1. menghindari makanan yang menghasilkan gas. tidak bisa ditoleransi oleh klien 4. Mengobservasi tanda dan gejala diare 2. Kolaborasi dengan ahli gizi 5. Menganjurkan klien untuk menghubungi petugas setiap episode diare untuk menentukan kebutuhan 6. mengobservasi turgor kulit secara teratur kalori dan jenis makanan yang 7. menimbang Berat Badan secara teratur dibutuhkan 8. berkolaborasi dokter jika tanda dan gejala diare menetap. 3. Memberikan makanan secara selektif Manajemen Nutrisi 4. Memberikan buah segar 1. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan kien (pisang) atau jus buah dan bagaimana cara makannya 5. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi yang Bowel Incontinence Care dibutuhkan kien dan ba- 2. Menganjurkan klien / keluarga untuk mencatat keluaran feses gaimana cara makannya 3. Menjaga tempat tidur selalu bersih dan kering Bowel Incontinence Care Perawatan Perineal 1. Menganjurkan klien / keluarga 1. Membersihkan secara teratur dengan teknik aseptik untuk mencatat keluaran feses 2. Menjaga daerah perineum selalu kering 2. Menjaga tempat tidur selalu bersih dan kering Perawatan Perineal 1. Membersihkan secara

teratur

10/3/2014 06:00-07:00 WIB.

Resiko kekurangan Volume Cairan

dengan teknik aseptik 2. Menjaga daerah perineum selalu kering 3. Mempertahankan klien pada posisi yang nyaman 4. Memberikan obat anti nyeri / inflamasi dengan tepat Fluid management 4120 1. Menimbang popok/pembalut jika diperlukan 2. Mempertahankan catatan intake dan output yang akurat 3. Mengobservasi status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan 4. Mengukur vital sign 5. mengobservasi masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian 6. Mengobservasi status nutrisi 7. Berikan cairan IV 8. mendorong masukan cairan per oral 9. Berkolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk 10. Mengatur kemungkinan tranfusi

S: Keluarga mengatakan : - diare yang dialami bayinya sudah 5 x/hari dengan konsistensi cair kadang terdapat ampas. - Bayinya mengkonsumsi asi secara adekuat. - Bayinya masih mau menyusui secara kuat, saat menangis/rewel. - Bayinya Bak 2-3x sehari dengan jumlah 20-50 cc/24jam. O: - vital sign dalam rentang normal T: 370C RR: 30x/menit PR: 86x/menit. - Berat badan tidak stabil - Turgor kulit baik - Klien mampu menyusu dengan adekuat - Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai kekurangan cairan terutama minum. - Bak 20-50 cc/24jam. - Terpasang cairan infus KA EN 3B 500Ml/day - Mata tidak cekung, ubun2 tidak cekung, turgor kulit baik. A : Masalah teratasi sebagian, dengan kriteria hasil : - tidak ada tanda tanda dehidrasi/kekurangan volume cairan. - vital sign dalam rentang normal T: 370C RR: 30x/menit PR: 86x/menit. - Berat badan tidak stabil - Turgor kulit baik

Klien mampu menyusu dengan adekuat Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai kekurangan cairan terutama minum. Bak 20-50 cc/24jam. Terpasang cairan infus KA EN 3B 500Ml/day Mata tidak cekung, ubun2 tidak cekung, turgor kulit baik. diare yang dialami bayinya sudah 5 x/hari dengan konsistensi cair kadang terdapat ampas. Bayinya mengkonsumsi asi secara adekuat. Bayinya masih mau menyusui secara kuat, saat menangis/rewel. Bayinya Bak 2-3x sehari dengan jumlah 20-50 cc/24jam.

P : Lanjutkan intervensi. 1. Menimbang popok/pembalut jika diperlukan 2. Mempertahankan catatan intake dan output yang akurat 3. Mengobservasi status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan 4. Mengukur vital sign 5. mengobservasi masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian 6. Mengobservasi status nutrisi 7. Berikan cairan IV 8. mendorong masukan cairan per oral 9. Berkolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk 10. Mengatur kemungkinan tranfusi

No 1

Tanggal/jam 11/3/2014 18: 30-19:00 WIB.

Diagnosa Diarea b.d Fisiologis : proses infeksi

Implementasi 1. menganjurkan pasien / keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, bau, konsistensi feses. 2. mendorong klien makan sedikit tapi sering (tambah secara bertahap) 3. menganjurkan klien menghindari makanan yang berbumbu dan menghasilkan gas. 4. Mengobservasi tanda dan gejala diare 5. Menganjurkan klien untuk menghubungi petugas setiap episode diare 6. mengobservasi turgor kulit secara teratur 7. menimbang Berat Badan secara teratur 8. berkolaborasi dokter jika tanda dan gejala diare menetap. Manajemen Nutrisi 1. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan kien dan bagaimana cara makannya Bowel Incontinence Care 1. Menganjurkan klien / keluarga untuk mencatat keluaran feses

Evaluasi S: Ibu klien mengatakan : - diare yang dialami bayinya sudah 6x/hari dengan konsistensi cair kadang terdapat ampas. Jumlah sedikit 5cc - Bayinya mengkonsumsi asi secara adekuat - Bayinya masih mau menyusui secara kuat,saat menangis/rewel. - Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai kekurangan cairan terutama minum. - Keluarga selalu membersihkan area perineal setelah bab dengan sabun dan tissue antiseptic. O: - klien diare 6x/hari dengan konsitensi cair kadang ada ampas, tidak ada lender, darah, tidak berbau amis. Jumlah sedikit 5cc - Kulit elastis dan kering (turgor kulit baik) - Klien mampu menyusu dengan adekuat - Peristaltic usus 8-10x/menit - Berat badan klien 8,7Kg - T: 360C RR: 28x/menit PR: 103x/menit A : Masalah teratasi sebagian dengan kriteria hasil : - vital sign dalam rentang normal T: 360C RR: 28x/menit PR: 103x/menit - Berat badan tidak stabil - Turgor kulit baik - Klien mampu menyusu dengan adekuat - Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai kekurangan cairan terutama minum. - Keluarga selalu membersihkan area perineal setelah bab dengan sabun dan tissue antiseptic. - klien diare 5x/hari dengan konsitensi cair kadang ada ampas, tidak

Paraf

2. Menjaga tempat tidur selalu bersih ada lender, darah, Jumlah sedikit 5cc dan kering P : Lanjutkan intervensi : 1. menganjurkan pasien / keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, bau, konsistensi feses. Perawatan Perineal 1. Membersihkan secara teratur 2. mendorong klien makan sedikit tapi sering (tambah secara dengan teknik aseptik bertahap) 2. Menjaga daerah perineum selalu 3. menganjurkan klien menghindari makanan yang berbumbu dan kering menghasilkan gas. 4. Mengobservasi tanda dan gejala diare 5. Menganjurkan klien untuk menghubungi petugas setiap episode diare 6. mengobservasi turgor kulit secara teratur 7. menimbang Berat Badan secara teratur 8. berkolaborasi dokter jika tanda dan gejala diare menetap. Manajemen Nutrisi 1. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan kien dan bagaimana cara makannya Bowel Incontinence Care 2. Menganjurkan klien / keluarga untuk mencatat keluaran feses 3. Menjaga tempat tidur selalu bersih dan kering Perawatan Perineal 1. Membersihkan secara teratur dengan teknik aseptik 2. Menjaga daerah perineum selalu kering Fluid management 4120 S: 1. Menimbang popok/pembalut Keluarga mengatakan : jika diperlukan - diare yang dialami bayinya sudah 6 x/hari dengan konsistensi cair 2. Mempertahankan catatan intake kadang terdapat ampas. Jumlah sedikit 5cc dan output yang akurat - Bayinya mengkonsumsi asi secara adekuat.

11/3/2014 06:00-07:00 WIB.

Resiko kekurangan Volume Cairan

3. Mengobservasi status hidrasi ( - Bayinya masih mau menyusui secara kuat, saat menangis/rewel. kelembaban membran mukosa, - Bayinya Bak 2-3x sehari dengan jumlah 20-50 cc/24jam. nadi adekuat, tekanan darah O : ortostatik ), jika diperlukan - vital sign dalam rentang normal T: 360C RR: 28x/menit PR: 4. Mengukur vital sign 103x/menit 5. mengobservasi masukan - Berat badan tidak stabil makanan / cairan dan hitung - Turgor kulit baik intake kalori harian - Klien mampu menyusu dengan adekuat 6. Mengobservasi status nutrisi - Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai 7. Berikan cairan IV kekurangan cairan terutama minum. 8. mendorong masukan cairan per - Bak 20-50 cc/24jam. oral - Terpasang cairan infus KA EN 3B 500Ml/day 9. Berkolaborasi dokter jika tanda - Mata tidak cekung, ubun2 tidak cekung, turgor kulit baik. cairan berlebih muncul - diare yang dialami bayinya sudah 6 x/hari dengan konsistensi cair meburuk kadang terdapat ampas. Jumlah sedikit 5cc 10. Mengatur kemungkinan A : Masalah teratasi sebagian, dengan kriteria hasil : tranfusi - tidak ada tanda tanda dehidrasi/kekurangan volume cairan. - vital sign dalam rentang normal T: 360C RR: 28x/menit PR: 103x/menit - Berat badan tidak stabil - Turgor kulit baik - Klien mampu menyusu dengan adekuat - Keluarga mengetahui, bahwa bayi yang diare tidak boleh sampai kekurangan cairan terutama minum. - Bak 20-50 cc/24jam. - Terpasang cairan infus KA EN 3B 500Ml/day - Mata tidak cekung, ubun2 tidak cekung, turgor kulit baik. - diare yang dialami bayinya sudah 5 x/hari dengan konsistensi cair kadang terdapat ampas. - Bayinya mengkonsumsi asi secara adekuat. - Bayinya masih mau menyusui secara kuat, saat menangis/rewel.

Bayinya Bak 2-3x sehari dengan jumlah 20-50 cc/24jam.

P : Lanjutkan intervensi. 1. Menimbang popok/pembalut jika diperlukan 2. Mempertahankan catatan intake dan output yang akurat 3. Mengobservasi status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan 4. Mengukur vital sign 5. mengobservasi masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian 6. Mengobservasi status nutrisi 7. Berikan cairan IV 8. mendorong masukan cairan per oral 9. Berkolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk 10. Mengatur kemungkinan tranfusi

S-ar putea să vă placă și