Cara pemasangan chest tube meliputi empat metode, yaitu dengan guide wire dan dilator, trokar, operasi, atau thoraskopi. Chest tube biasanya dipasang untuk mengalirkan cairan dari rongga pleura, misalnya darah atau pus. Chest tube dapat dihapus setelah paru-paru mengembang dan tidak ada lagi kebocoran udara atau cairan. Komplikasi pemasangan chest tube antara lain raserasi organ dalam dada, infeksi, dan posisi salah d
Cara pemasangan chest tube meliputi empat metode, yaitu dengan guide wire dan dilator, trokar, operasi, atau thoraskopi. Chest tube biasanya dipasang untuk mengalirkan cairan dari rongga pleura, misalnya darah atau pus. Chest tube dapat dihapus setelah paru-paru mengembang dan tidak ada lagi kebocoran udara atau cairan. Komplikasi pemasangan chest tube antara lain raserasi organ dalam dada, infeksi, dan posisi salah d
Cara pemasangan chest tube meliputi empat metode, yaitu dengan guide wire dan dilator, trokar, operasi, atau thoraskopi. Chest tube biasanya dipasang untuk mengalirkan cairan dari rongga pleura, misalnya darah atau pus. Chest tube dapat dihapus setelah paru-paru mengembang dan tidak ada lagi kebocoran udara atau cairan. Komplikasi pemasangan chest tube antara lain raserasi organ dalam dada, infeksi, dan posisi salah d
Chest tube dimasukkan ke rongga pleura dengan empat metoda
1. Tube thorachostomy dengan guide wire dan dilator 2. Tube thorachostomy dengan trokar 3. Operative tube thoracostomy 4. Tube thoracoscopy Operative tube thoracostomy (ATLS) 1. Penderita pada posisi duduk! lengan pada sisi yang sama dengan dada yang akan dipasang chest tube diangkat keatas kepala 2. "ipasang kanula intravena caliber besar! monitor vital signs 3. Tentukan tempat insersi! pada ics #$%! anterior linea midaksilaris pada area yang akan dipasang chest tube 4. "ilakukan tindak aseptic dan antiseptic #. &apangan insersi dipersempit dengan doek steril %. "ilakukan anestesi local di kulit sampai periosteum costae tempat insersi '. "ilakukan incisi transversal sepan(ang 2$3 cm pada tempat yang ditentukan! dilan(utkan diseksi tumpul melalui (aringan subcutan! tepat diatas costa. ). "ilakukan penusukan pleura parietal dengan u(ung klem! lalu masukkan (ari ke dalam tempat incisi untuk mencegah melukai organ lain! (uga untuk melepaskan perlengketan! bekuan darah! dll. *. +lem u(ung pro,imal chest tube! lalu masukkan tube ke rongga pleura! dorong tube ke rongga pleura sesuai pan(ang yang diinginkan. 1-. .ambungkan u(ung tube ke /." 11. 0ahit tube 12iksasi3 ke dinding dada dengan benang yang besar 12. Tutup dengan kasa dan diplester 13. 4o thora, Indikasi pemasangan chest tube 1. "iagnosis 5 (enis cairan! air bubble 2. Terapi 5 evakuasi cairan! evakuasi udara! mengembalikan tekanan pleura yang negati2 3. 6onitoring7preventing 5 mencegah perburukan 1(umlah cairan! ukuran 2istel! monitoring adanya on going bleeding3 Indikasi WSD 1. Pneumothora, 2. 8ematothora, 3. Pleura e2usi 4. 9mpiema thora, #. Pasca torakotomi ontraindikasi !emasangan chest tube 1. Paru$paru menempel ke dinding dada di seluruh hemithora, !rinsip WSD 1. :ravitasi 2. Tekanan 1$3 3. .uction 4. /ater sealed 1u(ung /." dipastikan terendam3 "kuran chest tube 1. "isesuaikan 2. ;ntuk drainase cairan no. 2) $ 32 Lokasi pemasangan chest tube yang idea# 1. "iantara garis a,illaris anterior dan posterior 2. Pada <C. #$%! anterior linea mida,illaris 1=T&.3 3. .ebenarnya dapat dipasang di area >thora,? mana sa(a 1 de,tra! <C. '$) lateral dan sinistra! <C. )$* lateral3 omp#ikasi !emasangan Chest Tube 1. &aserasi intrathora,7organ abdomen@ dapat dicegah dengan teknik memasukkan (ari sebelum dilakukan insersi chest tube 2. 9mpyema 3. +erusakan A.intercostalis! =rteri dan Bena <ntercostalis 4. Posisi tube yang salah #. Pneumothorak persisten misalnya 5 kebocoran primer yang besar! kebocoran di kulit sekitar insersi %. 9m2isema subcutis '. 4eaksi alergi obat anestesi ). Pneumothorak recurrent pasca remove *. Paru$paru gagal mengembang misalnya! ada plak bronkus 1-. 9dema paru dan pleural shock 1hipotensi3 $va#uasi chest tube 1. =pakah ber2ungsi dengan baik C =da undulasi 1monitoring bahwa posisi chest tube benar3 2. =da air bubble! ada e,piratory bubbleC 2. Dagaimana produksinyaC TipenyaC 3. Dagaimana kondisi klinis dan radiologisC Eistel besar Pada inspirasi dan e,pirasi +eluar Dubble Eistel sedang /aktu e,pirasi +eluar bubble !era%atan chest tube 1. Perawatan &uka :anti balutan Eiksasi chest tube pada kulit dengan benang yang besar Cegah in2eksi kulit Cegah tube tidak bergoyang$goyang dengan plester yang besar! agar tidak nyeri 2. Perawatan botol /." :anti botol dan cairannya setiap hari 0aga sterilitasnya dan diisi cairan antiseptic &emove Chest tube 1. Tekanan rongga pleura 1$3 2. Paru$paru sudah mengembang 4o.thora, 3. Eistel negative tidak ada bubble 4. .elang 1chest tube3 tidak tersumbat atau kingking #. Produksi kualitati2 dan kuantitati2 minimal 1F 1--cc724 (am3 6. Pasca remove chest tube 4o.Thorak control 7. +linis 44 1normal3 'emothora() diremove *ika Pleural drainase@ darah dan pus minimal 1F1-- cc7(am3 Paru$paru mengembang Tehnik &emove 1. 6anuver valvasa 2. 9,pirasi atau inspirasi dalam 3. Tube ditarik keluar dengan cepat! luka ditutup dengan occlucive dressing over the gauGa !$+TI+,-- Pada e22usi massive! (ika dikeluarkan seluruhnya secara mendadak! akan timbul 5 9dema paru 1 lung over2low edema paru3 Pleural syok 1hipotensi3 5 Tekanan pleura mendadak men(adi negative 1$3 paru$paru mengembung terlalu cepat atau paru$paru tertarik mendadak darah dari kapiler dan dan =. pulmonalis 1tersedot3 hipotensi. Tahunya paru$paru sudah mengembang pasca chest tube 5 +linis 44 notmal 4ontgen thora, control .ang di#ihat pada eva#uasi sete#ah pemasangan chest tube 1. <nisial 2. =ir buble 3. 9,piratory bubble 4. ;ndulasi #. Continous buble %. Produksi .etiap pemasangan chest tube (angan lupa untuk dilakukan >chest 2isiotherapy?. =da beberapa macam chest 2isiotherapy 5 1. =kti2 4ehabilitasi medik 2. Pasi2 a. &atihan batuk b. 6enghilangkan sekret dengan obat$obatan atau alat 1OD87Disolvon3 Cabut WSD pada kasus /hemopneumothora(0 1. 4o. Thora, control Pneumothora, 1$3 Paru$paru sudah mengembang 2. Produksi minimal 1F1-- cc724 (am3 3. Penting klinis .esak C 44 Aormal Besicular 1Dunyi gesekan alveolar3 9,piratory Dubble !rinsip WSD :ravitasi Tekanan negative /ater sealed .uction Post chest tube continuous bubble 1H3 ro. Thora, control 1robekan trakea dan bronkus3 Contusio !aru Eollow up tiap % (am 124 (am < 3 puncak >kerusakan? "apat ter(adi hipoksia =:"! saturasi O 2 Eace mask tipe rebreathing! masalah >CO 2 ? nya 1meningkat3 Chest tube pro2ilaksis 1tidak boleh3 0ika perlu ventilator 1P9P! F# tekanannya3 8ypoksia 44! A 1cepat3 8ipokapnia CO2 tinggi Aadi cepat 1bisa e.c. sbb35 8ipoksia "emam nyeri <skemia '$1OT'O&AS 1ASI2 Terkumpulnya darah dengan cepat I 1#-- ml di dalam rongga pleura &uka tembus thora, di anterior! medial dari garis puting susu dan luka di daerah posterior! medial dari scapula! mungkin melukai pembuluh darah besar! struktur hilus dan (antung. .ering disebabkan luka tembus yang mencederai pembuluh arah sistemik atau pembuluh darah hilus paru "apat (uga disebabkan trauma tumpul thora, Diagnosa Thoracosentesis darah 1H3 .yok .uara na2as menghilang Perkusi pekak pada hemithora, yang mengalami trauma Indikasi thoracotomy *ika 3 Produksi 2-- cc7(am selama 2$4 (am Produksi 3$# cc7kgDD7(am selama tiga (am berturut$turut Produksi I # cc7kgDD dalam 1 (am "aerah inisial IJ 1#-- ml Terapi Penggantian volume darah dilakukkan bersamaan dengan dekompresi rongga pleura <nsersi chest tube no. 3) pada ics B$B<! anterior linea midaksillaris <ndikasi thorakotomi Cara pemsangan chest tube .ecara umum! chest tube dimasukkan ke pleural space dengan 4 metode 5 Tube thoracostomy dengan guidewire dengan dilator Tube thoracostomy dengan trokar Operative tube thoracostomy Tube thoracoscopy 0ika chest tube diapasang untuk mengalirkan darah! pus! atau cairan lainnya dari pleural space! pasien sebaiknya didudukkan ketika dipasang tube untuk men(amin dia2ragma pada posisi yang paling bergantung dan cairan terkumpul di dada bagian bawah. Pada pneumothora,! pasien sebaiknya berbaring terlentang (ika chest tube dipasang di anterior! dan sebaiknya pada posisi decubitus (ika pasang tube di linea a,ilaris. 1. :uidewire tube thoracostomy a. Duat incisi kecil sedikit lebih besar dari diameter chest tube b. 6asukkan aboket 1) ke pleural space c. 6asukkan wire ke rongga pleura d. "engan guidewire di tempat! tract dilebarkan dengan dilator melalui guidewire e. 6asukkan chest tube melalui guidewire 2. :uidewire dan chest tube dilator dicabut g. Tube di2iksasi 2. Trocar tube thoracostomy a. +urang direkomendasikan b. "ilakukan incisi 2$4 cm parallel dengan batas atas costae! melalui kulit dengan (aringan subkutis setelah dianestesi local. c. <nsersi trokar ke rongga pleura d. <nsersi chest tube melalui trocar 3. Operative tube thoracostomy a. Pasang <BE" dengan caliber besar! monitor vital signs b. Tentukan tempat insersi! biasanya setinggi <C. #$%! anterior linea midaksilaris pada area yang terkena c. =septic antiseptik d. Datasi sekitar insersi dengan doek steril e. "ilakukan anestesi local di kulit dan periosteum costae 2. <nsisi transversal 2$3 cm pada tempat yang ditentukan dan diseksi tumpul melalui (aringan subkutan! tepat di atas iga g. Tusuk pleura parietal dengan u(ung klem dan masukkan (ari ke tempat insici untuk mencegah melukai organ lain dan untuk melepaskan perlekatan! bekuan darah! dll h. +lem u(ung proksimal tube thoracostomy dan dorong tube ke dalam rongga pleura sesuai pan(ang yang diinginkan i. .ambung u(ung tube ke /." (. Eiksasi tube pada dinding dada dengan benang yang besar k. Tutup dengan kain kasa lalu plester l. 4O thora, omp#ikasi &aserasi intrathora,7 organ abdomen! dapat dicegah dengan teknik memasukkan (ari sebelum dilakukan insersi tube 9mpyema +erusakan syara2! arteri! vena interkostalis Posisi tube yang keliru Pneumothora, persisten e.c o +ebocoran primer yang besar o +ebocoran di kulit sekirar chest tube o /." bocor 9mpyema subcutis 4eaksi alergi obat anestesi Pneumothora, Paru gagal mengembang e.c. ada plak bronchus apan chest tube di remove 1. Pneumothora, a. "i remove (ika paru$paru mengembang b. Tidak ada kebocoran udara 2. 8emothora, dan empyema a. Pleural drainage@ darah K pus minimal 1F1-- cc3 b. Paru$paru mengembang 3. Pasien e,pirasi maksimal atau maneuver valsava lalu tube ditarik keluar dengan cepat dari dada! luka ditutup dengan occlusive LL..over the gauGe 4. Photo thora, setelah remove chest tube $va#uasi chest tube 1. =dakah undulasiC =ir bubbleC 9,piratory bubbleC 2. =pakah tube ber2ungsiC 3. Produksi dan tipe drainageC 'emothora( massi4 Terkumpulnya darah dengan cepat I 1#-- ml di dalam rongga pleura .ering disebabkan luka tembus yang merusak pembuluh darah sistemik atau pembuluh darah hillus paru "apat (uga disebabkan trauma tumpul &uka tembus thora, di daerah anterior medial dari garis putting susu dan luka di daerah posterior! medial dari scapula mungkin melukai pembuluh darah besar! struktur hillus dan (antung "7 o .yok o .uara na2as menghilang o Perkusi pekak pada hemithora, yang mengalami trauma Th7 o Penggantian volume darah dilakukan bersamaan dengan dekompresi rongga pleura o Chest tube no. 3) <C. B! anterior line mida,illaris o "aerah inisial I1#-- ml thoracostomy o Produksi 2-- cc7(am selama 2$4 (am thoracostomy Luka Tembus 5antung $vans Prinsip$prinsip dasar penanganan luka tembus (antung! sbb 5 "iagnosis cepat =tasi tamponade pericardium Control perdarahan dengan menutup lubang pada (antung Trans2use darah untuk mengganti darah yang hilang Diagnosis =da luka tembus dinding dada pada daerah (antung Tamponade pericardium akut +ehilangan banyak darah secara cepat syok Lokasi yang dicurigai daerah prekordia# dengan batas6batas Datas atas 5 <C. <<< kiri Datas bawah 5 aarcus costa kiri Datas kiri 5 linea midclavicula kiri Datas kanan 5 linea parasternal kanan Tanda k#asik tamponade *antung Trias 7eck 3 8ipotensi "istensi vena leher Dunyi (antung yang melemah atau men(auh Penderita dengan dugaan luka tembus (antung! tanda vital dan atau kehidupan tidak ada tetapi masih hangat! dilakukan emergency room thoracostomy 194T3 resusitasi Penting pada kasus ini 5 Tunda semua pemeriksaan tambahan Tidak dian(urkan pericardiosentesis sebagai tindakan diagnostic dan atau terapeutik "ian(urkan untuk melakukan >sub,yphoid pericardial window? dengan local anesthesia untuk mengatasi tamponade dan (uga sebagai diagnostic! sementara tindakan operasi dipersiapkan "e genare va rata$rata waktunya 21 menit. 4o. Thora, syarat memenuhiC 9" so2t tissue tekhnik! berapa vertebrae yang boleh terlihat ma,C Bertebrae thorakal <B ada carina