LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL NAFAS
KONSEP DASAR GAGAL NAFAS
A. PENGERTIAN 1. Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkanoleh masalah entilasi difusi atau perfusi (!usan "artin #, 1$$%) 2. Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dankarbondioksida dalam ¨ah yangdapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan ('! (antung )Harapan *ita+, 2,,1) -. Gagal nafas ter&adi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru.paru tidak dapat memelihara la&u komsumsioksigen dan pembentukan karbon dioksida dalam sel.sel tubuh. !ehingga menyebabkan tegangan oksigen kurang dari /, mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar dari 0/ mmHg (hiperkapnia). (1runner 2 !udarth, 2,,1) B. PATOFISIOLOGI Gagal nafas ada dua ma3am yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik dimana masing masing mempunyai pengertian yang bebrbeda. Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunyanormal se3ara struktural maupun fungsional sebelum a4itan penyakit timbul. !edangkan gagal nafas kronik adalah ter&adi pada pasien dengan penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit penambang batubara).Pasien mengalalmi toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang memburuk se3ara bertahap. !etelah gagal nafas akut biasanya paru.paru kembali kekeasaan asalnya. Pada gagal nafas kronik struktur paru alami kerusakan yang ireersibel. 1 5ndikator gagal nafas telah frekuensi pernafasan dan kapasitas ital, frekuensi penapasan normal ialah 16.2, 78mnt. 1ila lebih dari2,78mnt tindakan yang dilakukan memberi bantuan entilator karena )ker&a pernafasan+ men&adi tinggi sehingga timbul kelelahan. *apasitasital adalah ukuran entilasi (normal 1,.2, ml8kg). Gagal nafas penyebab terpenting adalah entilasi yang tidak adekuatdimana ter&adi obstruksi &alan nafas atas. Pusat pernafasan yang mengendalikan pernapasan terletak di ba4ah batang otak (pons dan medulla). Pada kasus pasien dengan anestesi, 3idera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan. !ehingga pernafasan men&adi lambat dan dangkal. Pada periode postoperatif dengan anestesi bisa ter&adi pernafasan tidak adekuat karena terdapat agen menekan pernafasan denganefek yang dikeluarkanatau dengan meningkatkan efek dari analgetik opiood. Pnemonia atau dengan penyakit paru.paru dapat mengarah ke gagal nafas akut. C. ETIOLOGI a. 9epresi !istem saraf pusat "engakibatkan gagal nafas karena entilasi tidak adekuat. Pusat pernafasan yang menngendalikan pernapasan, terletak diba4ah batang otak (pons dan medulla) sehingga pernafasan lambat dan dangkal. b. *elainan neurologis primer :kan memperngaruhi fungsi pernapasan. 5mpuls yang timbul dalam pusat pernafasan men&alar melalui saraf yang membentang dari batang otak terus ke saraf spinal ke reseptor pada otot.otot pernafasan. Penyakit pada saraf seperti gangguan medulla spinalis, otot.otot pernapasan atau pertemuan neuromuslular yang ter&adi pada pernapasan akan sangat mempengaruhi entilasi. 2 3. ;fusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks "erupakan kondisi yang mengganggu entilasi melalui penghambatan ekspansi paru. *ondisi ini biasanya diakibatkan penyakti paru yang mendasari, penyakit pleura atau trauma dan 3edera dan dapat menyebabkan gagal nafas. d. #rauma 9isebabkan oleh kendaraan bermotor dapat men&adi penyebab gagal nafas. *e3elakaan yang mengakibatkan 3idera kepala, ketidaksadaran dan perdarahan dari hidung dan mulut dapat mnegarah pada obstruksi &alan nafas atas dan depresi pernapasan. Hemothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang iga dapat ter&adi dan mungkin meyebabkan gagal nafas. <lail 3hest dapat ter&adi dan dapat mengarah pada gagal nafas. Pengobatannya adalah untuk memperbaiki patologi yang mendasar e. Penyakit akut paru Pnemonia disebabkan oleh bakteri dan irus. Pnemonia kimia4i atau pnemonia diakibatkan oleh mengaspirasi uap yang mengritasi dan materi lambung yang bersifat asam. :sma bronkial, atelektasis, embolisme paru dan edema paru adalah beberapa kondisi lain yang menyababkan gagal nafas. D. TANDA DAN GEJALA 1. #anda . Gagal nafas total a. :liran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar8dirasakan. b. Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klaikuladan sela iga serta tidak ada pengembangan dada pada inspirasi 3. :danya kesulitasn inflasi parudalam usaha memberikan entilasi buatan - . Gagal nafas parsial a. #erdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Gro4ing dan 4hi=ing. b. :da retraksi dada 2. Ge&ala a. Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2) b. Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2 menurun) E. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemerikasan gas.gas darah arteri Hipoksemia 'ingan > PaO2 ? @, mmHg !edang > PaO2 ? 6, mmHg 1erat > PaO2 ? 0, mmHg 2. Pemeriksaan rontgen dada "elihat keadaan patologik dan atau kema&uan proses penyakit yang tidak diketahui -. Hemodinamik #ipe 5 > peningkatan PCAP 0. ;*G "ungkin memperlihatkan bukti.bukti regangan &antung di sisi kanan 9isritmia II. PENGKAJIAN Pengka&ian Primer 1. :ir4ay 9. Peningkatan sekresi pernapasan ;. 1unyi nafas krekels, ronki dan mengi 2. 1reathing 0 9istress pernapasan > pernapasan 3uping hidung, takipneu8bradipneu, retraksi. "enggunakan otot aksesori pernapasan *esulitan bernafas > lapar udara, diaforesis, sianosis -. Cir3ulation Penurunan 3urah &antung > gelisah, letargi, takikardia !akit kepala Gangguan tingkat kesadaran > ansietas, gelisah, ka3au mental, mengantuk Papiledema Penurunan haluaran urine III. PENTALAKSANAAN MEDIS #erapi oksigen Pemberian oksigen ke3epatan rendah > masker Benturi atau nasal prong Bentilator mekanik dengan tekanan &alan nafas positif kontinu (CP:P) atau P;;P 5nhalasi nebuliser <isioterapi dada Pemantauan hemodinamik8&antung Pengobatan 1rokodilator !teroid 9ukungan nutrisi sesuai kebutuhan IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Pola nafas tidak efektif b.d. penurunan ekspansi paru #u&uan > !etelah dilakukan tindakan kepera4atan pasien dapat mempertahankan pola pernapasan yang efektif / *riteria Hasil > Pasien menun&ukkan <rekuensi, irama dan kedalaman pernapasan normal :danya penurunan dispneu Gas.gas darah dalam batas normal 5nterensi > *a&i frekuensi, kedalaman dan kualitas pernapasan serta pola pernapasan. *a&i tanda ital dan tingkat kesasdaran setaiap &am dan prn "onitor pemberian trakeostomi bila PaCo2 /, mmHg atau PaO2? 6, mmHg 1erikan oksigen dalam bantuan entilasi dan humidifier sesuai dengan pesanan Pantau dan 3atat gas.gas darah sesuai indikasi > ka&i ke3enderungan kenaikan PaCO2 atau ke3endurungan penurunan PaO2 :uskultasi dada untuk mendengarkan bunyi nafas setiap 1 &am Pertahankan tirah baring dengan kepala tempat tidur ditinggikan -, sampai 0/ dera&at untuk mengoptimalkan pernapasan 1erikan dorongan utnuk batuk dan napas dalam, bantu pasien untuk mebebat dada selama batuk 5nstruksikan pasien untuk melakukan pernapasan diagpragma atau bibir 1erikan bantuan entilasi mekanik bila PaCO C 6, mmHg. PaO2 dan PCO2 meningkat dengan frekuensi / mmHg8&am. PaO2 tidak dapat dipertahankan pada 6, mmHg atau lebih, atau pasien memperlihatkan keletihan atau depresi mental atau sekresi men&adi sulit untuk diatasi. 2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan abnormalitas entilasi.perfusi sekunder terhadap hipoentilasi 6 #u&uan > !etelah diberikan tindakan kepera4atan pasien dapat mempertahankan pertukaran gas yang adekuat *riteria Hasil > Pasien mampu menun&ukkan > 1unyi paru bersih Aarna kulit normal Gas.gas darah dalam batas normal untuk usia yang diperkirakan 5nterensi > *a&i terhadap tanda dan ge&ala hipoksia dan hiperkapnia *a&i #9, nadi apikal dan tingkat kesadaran setiapD &am dan prn, laporkan perubahan tinmgkat kesadaran pada dokter. Pantau dan 3atat pemeriksaan gas darah, ka&i adanya ke3enderungan kenaikan dalam PaCO2 atau penurunan dalam PaO2 1antu dengan pemberian entilasi mekanik sesuai indikasi, ka&i perlunya CP:P atau P;;P. :uskultasi dada untuk mendengarkan bunyi nafas setiap &am #in&au kembali pemeriksaan sinar E dada harian, perhatikan peningkatan atau penyimpangan Pantau irama &antung 1erikan 3airan parenteral sesuai pesanan 1erikan obat.obatan sesuai pesanan > bronkodilator, antibiotik, steroid. ;aluasi :*! dalam hubungannya dengan penurunan kebutuhan oksigen. -. *elebihan olume 3airan b.d. edema pulmo #u&uan > !etelah diberikan tindakan pera4atan pasien tidak ter&adi kelebihan olume 3airan *riteria Hasil > % Pasien mampu menun&ukkan> ##B normal 1alan3e 3airan dalam batas normal #idak ter&adi edema 5nterensi > #imbang 11 tiap hari "onitor input dan output pasien tiap 1 &am *a&i tanda dan ge&ala penurunan 3urah &antung *a&i tanda.tanda kelebihan olume > edema, 11 , CBP "onitor parameter hemodinamik *olaburasi untuk pemberian 3airandan elektrolit 0. Gangguan perfusi åan b.d. penurunan 3urah &antung #u&uan > !etelah dilakukan tindakan kepera4atan pasien mampu mempertahankan perfusi åan. *riteria Hasil > Pasien mampu menun&ukkan !tatus hemodinamik dalam bata normal ##B normal 5nterensi > *a&i tingkat kesadaran *a&i penurunan perfusi åan *a&i status hemodinamik *a&i irama ;*G *a&i sistem gastrointestinal @ $