Sunteți pe pagina 1din 32

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organ Pernafasan merupakan hal yang vital bagi kelangsungan hidup
manusia. Menurut Maslow kebutuhan O
2
ditempatkan pada kebutuhan dasar
yang paling utama. Dalam keadaan normal manusia tidak dapat bertahan
hidup tanpa oksigen lebih dari 4-5 menit !arbara "o#ier$ %&&5'. Orang
bernafas pada hakekatnya adalah untuk kelangsungan metabolisme sel agar
dapat melakukan aktivitas se(ara adekuat. Proses pernafasan merupakan
gabungan antara aktivitas berbagai mekanisme yang berperan dalam proses
suplai oksigen ke seluruh tubuh dan pembuangan karbondioksida sebagai
hasil dari pembakaran sel. )esuai dengan fungsinya$ yaitu men*amin
tersedianya oksigen untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan
mengeluarkan karbondioksida hasil metabolisme sel se(ara terus menerus.
+!, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
My(obakterium +uber(ulosa yang merupakan bakteri batang tahan asam$
organisme patogen atau saprofit yang biasanya ditularkan dari orang ke orang
melalui nu(lei droplet lewat udara. Paru adalah tempat infeksi yang paling
umum$ tetapi penyakit ini *uga dapat ter*adi dimanapun di dalam tubuh.
!iasanya bakteri membentuk lesi tuberkel' didalam alveoli. -esi ini merusak
*aringan paru yang lain yang ada didekatnya$ melalui aliran darah$ system
limfatik$ atau bronki. -esi pada alveoli yang ter*adi melalui aliran darah$
system limfatik$ atau bron(hi menyebabkan tubuh mengalami reaksi alergi
terhadap basil tuberkel dan proteinnya.
.espon imun seluler ini tampak dalam bentuk sensitisasi sel-sel + dan
terdeteksi oleh reaksi positif pada test kulit tuberkel. /pabila penderita +!,
tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat$ maka penderita
akan mengalami gangguan pemenuhan oksigen$ kerusakan pada paru yang
luas$ penurunan kapasitas vital$ peningkatan ruang rugi$ peningkatan rasio
udara residual terhadap kapasitas total paru$ dan penurunan saturasi oksigen
sekunder akibat infiltrasi 0 fibrosis parenkim sampai ge*ala yang
membahayakan bagi orang lain yaitu penularan. Penularan bisa melalui
bersin$ tertawa$ ataupun batuk. 1iluh 2ede 3asmin /sih$ keperawatan
medikal bedah. )ystem pernafasan 45$ 2664 '. /khir-akhir ini$ insiden
tuber(ulosis terutama yang resisten terhadap berbagai obat mengalami
peningkatan.
)aat ini penyakit +uberkulosis masih merupakan masalah kesehatan
utama di 7ndonesia. Pada tahun %&&5 penyakit +uberkulosis pernah
menempati urutan ketiga$ bahkan pada tahun %&&5 ditetapkan 89O sebagai
tahun kedaruratan global +uberkulosis. Masalah +uberkulosis masih
merupakan dilema bagi bangsa ini dengan *umlah penderita tahun %&&:
sebanyak ; 456.666 orang dan setiap tahunnya penderita +!, akan
bertambah sebesar 4 0 %6.66 penduduk ;%56.666 penderita Profil "esehatan
7ndonesia %&&:< %%4'.
89O telah memperkenalkan dan mengadopsi strategi Directly
Observed Treatment Short Course DO+)' sebagai teknologi masyarakat
yang terbukti efektif dalam pemberantasan penyakit +uberkulosis P2+!'
dengan pemberian obat anti tuberkulosis O/+' yang dilakukan oleh PMO
selama sembilan bulan$ namun sayangnya di 7ndonesia$ keberhasilan
pengobatan yang di(apai hanya sekitar 56 = koran !7D7$ oleh Dr. >a(hmi
7dris$ Oktober 2665<4'. !ukti yang terbaru men*elaskan$ dari sekitar 4: =
yang men(apai program keberhasilan pengobatan ternyata menun*ukan angka
kambuh ulang 2: = dan resistensi obat %5 =$ *adi angka yang sesungguhnya
menun*ukan peningkatan penyakit +!, lebih tinggi kompas 2: *anuari
2665'.
!erdasarkan kasus dengan sistem pernapasan akibat +!, menun*ukan
angka (ukup tinggi sekali yaitu pada urutan pertama yaitu :&$5 =. ?ika tidak
segera ditangani dengan baik$ penyakit pernafasan +! Paru dapat
mengakibatkan gangguan pada system pernafasan yaitu infiltrasi ke(il lesi
dini pada bidang paru atas$ deposit kalsium dari lesi primer yang telah
menyembuh$ atau (airan dari suatu efusi. )elain system pernafasan ada
banyak system yang ter*angkiti seperti sistem kardiovaskular$ sistem
muskuloskeletal$ sistem gastrointestinal$ sistem persyarapan$ dan sistem
perkemihan.
Dari semua system yang ada penyebaran mikroorganisme akan terlihat
merata. ,uma yang paling mendominasi adalah system (ardioivaskuler.
Dimana apabila telah terkena maka akan ter*adi insufiensi ataupun stenosis
katup yang selan*utnya (ardia( output menurun akibat dari itu akan ter*adi
kerusakan pada hampir keseluruhan *aringan tubuh. @ntuk menghindari
komplikasi yang lebih serius dan program pengobatan pada +! Paru yang
(ukup lama maka perlu adanya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan yang
baik.
Penanganan dan perawatan yang komprehensif ditu*ukan pada dua hal
yang sangat fundamental yaitu program pengobatan dan program pen(egahan.
Pengobatan yaitu dengan penggunaan obat-obatan pen(egahan anti
tuber(ulosis seperti 719$ rifampisin$ etambutol dll. )edang pen(egahan
dengan peningkatan bersihan *alan nafas$ mendukung klien dalam kepatuhan
terhadap regimen pengobatan$ meningkatkan aktivitas dan nutrisi yang
adekuat dan penyuluhan penderita serta perimbangan perawatan dirumah.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakan /suhan "eperawatan se(ara langsung
dan komprehensif yang meliputi aspek bio-psiko-sosial dan spiritual
dengan pendekatan proses keperawatan pada klien dengan gangguan
system pernafasan akibat +uber(ulosis Paru.
2. Tujuan Khusus
Penulis dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem pernapasan akibat +uberkulosis Paru yang meliputi A
a. Melakukan pengka*ian yang meliputi pengumpulan data dan
menetapkan masalah berdasarkan prioritas masalah
b. Membuat peren(anaan untuk mengatasi masalah keperawatan yang ada
men(akup penetapan tu*uan dan intervensi keperawatan.
(. Melaksanakan tindakan keperawatan berdasarkan ren(ana asuhan
keperawatan yang telah ditetapkan.
d. Mampu mengevaluasi keberhasilan /skep yang telah dilaksanakan 0
dilakukan.
e. Mendokumentasikan semua kegiatan asuhan keperawatan berdasarkan
tindakan yang sudah dilakukan pada klien.
BAB II
TINJAUAN TE!ITI"
A. K#nse$ Dasar Pen%akit Tu&er'ul#sis
1. Pengertian
+uberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
My(obakterium +uber(ulosa yang merupakan bakteri batang tahan asam$
dapat merupakan organisme patogen atau saprofit )ylvia /nderson$
%&&5'.
+uberkulosis adalah penyakit infeksius$ yang terutama menyerang
parekim paru !runer dan )uddart. 2662'.
+uberkulosis adalah (ontoh lain infeksi saluran nafas bawah.
Penyakit ini disebabkan oleh mikrooganisme My(oba(terium tuber(ulosis
Bli#abeth ?. ,orwn$ 266%'.
+uberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
my(obakterium tuberkulosa ge*ala yang sangat bervariasi >"@7 266%'.
Dari beberapa pengertian di atas$ penulis dapat menyimpulkan
tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi pada saluran nafas bawah
yang menular disebabkan my(obakterium tuberkulosa yaitu bakteri batang
tahan asam baik bersifat patogen atau saprofit dan terutama menyerang
parenkim paru.
2. Anat#mi (isi#l#gi "istem Perna)asan
a. Anat#mi Perna)asan
%' 9idung
9idung terdiri atas bagian internal dan bagian eCternal. !agian
internal menon*ol dari wa*ah dan disangga oleh tulang hidung dan
kartilago. 1ares anterior lubang hidung ' merupakan ostium
sebelah luar dari rongga hidung.
!agian internal hidung adalah rongga berlorong yang
dipisahkan men*ad rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi
verti(al yang sempit$ yang disebut septum. .ongga hidung dilapisi
oleh membrane mukosa yang bersilia. "etika udara masuk melalui
rongga hidung$ udara tersebut disaring$ dilembabkan dan
dihangatkan. "etiga proses ini merupakan fungsi utama dari mukosa
respirasi yang terdiri dariepitel thoraC bertingkat$ bersilia dan bersel
goblet. Permukaan epitel dilapisi oleh lapisan mu(us yang disekresi
olehsel goblet dan kelen*ar serosa. Partikel-paartikel debu yang kasar
dapat disaring oleh rambut-rambut yang tedapat dalam rongga
hidung.
)edang partikel yang halus akan ter*erat dalam lapisan mu(us.
2erakan silia akan mendorong mu(us ke posterior ke rongga hidung
dan kesuperior lalu ke faring. Dari sini lapisan mu(us akan tertelan
atau dibatukkan keluar.
2' >aring
>aring adalah rongga dibelakang kavum oral meluas dari dasar
tengkorak sampai ke laring. >aring dapat dibagi men*adi tiga bagianA
nasofaring$ orofaring dan hifofaring.faring dilapisi oleh selaput
lender.
/denoid terletak di nasofaring$ tonsil palatina terletak anterior
terhadap orofaring dan tonsil lingualis terletak dihipofaring. /denoid
dan tonsil merupakan *aringan limfoid yang membantu menyaring
limfe yang berdirkulasi dari bakteri atau benda-benda asing lainnya
yang memasuki tubuh$ khususnya yang memasuki hidung dan mulut.
5' -aring
-aring membentuk ektremitas dan trakea . kerangka laring
tersusun daribeberapa kartilago yang berhubungan dengan ligament-
ligamen. "erangka kartilago melindungi pita suara dan
mempertahankan suatu kekakuan yang memungkinkan terbukannya
*alan nafas. "artilago tiroid $ /dam /ppleDs $ merupakan bagian
kartilago terbesar pada laring yang melindungi struktur-struktur
dalam.
>ungsi utama laring adalah sebagai suatu *alan nafas antara
faring dan trakea dan fungsi yang lain adalah sebagai fonasi. -aring
menghasilkan suara karena vibrasi pita suara yang dibentuk men*adi
pola bi(ara oleh pergerakan faring $ palatum$ lidah $ gigi dan bibir.
4' +rakea
+rakea merupakan suatu bagian dari *alan nafas yang disusun
oleh (in(in tulang rawan yang terbentuk seperti sepatu kuda yang
pan*angnya kurang lebih 5 in(i. )truktur trakea dan bronkus yang
dianalogkan dengan sebuah pohon$ dan oleh karena itu dinamakan
pohon trakeabronkhial. Permukaan posterior trakea agak pipih
karena (in(in tulang rawan di situ tidak sempurna'$ dan letaknya
tepat didepan esophagus.
5' !ronkus
!ronkus terbagi men*adi bronkus kanan dan kiri$ pada
pertengahan antara keduanya disebut karina. "arina memiliki
banyak saraf dan dapat menyebabkan bronkhospasme dan batuk
yang kuat *ika dirangsang. !ronkus utama kanan dan kiri tidak
simetris. !ronkus kanan lebih endek dan lebih lebar dan merupakan
kelan*utan dari trakea yang arahnya hampir verti(al. )ebaliknya$
bronkus kiri lebih pan*ang dan lebih sempit dan merupakan
kelan*utan dari trakea dengan sudut yang lebih ta*am. !entuk
anatomi( yang khusus ini mempunyai implikasi klinis yang penting.
E' /lveoli
/lveoli dalam kelompok sakus alveoloris yang menyerupai
anggur. !erbentuk sakus terminalis dipisahkan dari alveolus disekat
oleh dinding tipis atau septum. /lveolus merupakan unit fungsional
paru sebagai tempat pertukaran gas. Dalam setiap paru-paru terdapat
sekitar 566 *uta alveolus dengan luas permukaan total seluas sebuah
lapangan tenis. )urfaktan$ se*enis fosfolipid yang dapat mengurangi
tegangan permukaan dan mengurangi resistensi terhadap
pengembangan pada waktu inspirasi. Dan men(egah kolaps alveolus
pada waktu ekspirasi.
>aktor yang berperan dalam pembentukan surfaktan adalah
kematangan sel-sel alveolus dan sistem en#im biosintetiknya.
"e(epatan pergantian yang normal. Fentilasi yang memadai$ dan
aliran darah ke dinding alveolis. Definisi surfaktan dianggap sebagai
faktor penting pada patogenesis se*umlah penyakit paru-paru )ylvia
/. Pri(e. %&&4'.
:' Paru-paru
Paru-paru merupakan organ yang elastis$ berbentuk keru(ut
dan terletak di dalam ringga toraks. /peC paru terletak di atas
klavikula d dalam dasar leher dan basis terletak bagian landai dari
toraks di atas diafragma. Paru-paru mempunyai permukaan luar yang
menyentuh iga-iga. Permukaan dalam yang memuat hilus$ sisi
belakang yang menyentuh tulang belakang dan sisi depan yang
menutupi sebagian sisi depan *antung. !erikut ini gambar pernafasan
bagian atas dan bagian bawah
!agian paru-paru di*elaskan sebagai berikut A
%' -obus paru-paru
Paru-paru dibagi men*adi beberapa belahan atau lobus
oleh fisura. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru-
paru kiri dua lobus. )etiap lobus tersusun atau lobula. )ebuah
bronkhialke(il masuk ke dalam setiap lobula dan semakin ia
ber(abang$ semakinmen*adi tipis dan akhirnya berakhir men*adi
kantong ke(il-ke(il yang merupakan kantung udara paru-paru.
?aringan paru-paru bersifat$ berpori dan seperti spon!rankhus
Pulmonaris
+rakhea terbelah men*adi dua bronkhus utama$ bronkhus
ini ber(abang lagi sebelum masukparu-paru. !ronkhus
pulmonaris ber(abang-(abang baru kemudian memasuki paru-
paru. )aluran yang besar mempertahankan agar struknya tetap
serupa dengan yang berbeda di trakhea. )aluran ini berdinding
fibrosa berotot dan lapisan silia. !ronkhus terminalis masuk ke
dalam saluran lain yang disebut vestibulas dan mengalami
perubahan pada membran pelapis yaitu sel epitellium pipih.
Festibula ber*alan beberapa infundibula didalam
dindingnya di*umpai kantong udara. "antung udara atau
alveolus terdiri atas selapis sel epitelium pipih. /lveolus
berungsi sebagai pertukaran gas pada pembuluh kapiler di
alveor.
b' 9ilus Paru-paru
9ilus terdiri dari arteri pulmonalis yang mengembalikan
darah tanpa oksigen ke dalam paru$ sedangkan udara pulmonalis
yang berfungsi mengembalikan darah berisi oksigen dari paru ke
kantung. !ronkhus yang ber(abang dan beranting membentuk
pohon bronkhial sebagai *alan udara utama. /rtri bronkhialis
yang menghantarkan darah arteri ke *aringan paru. Fena
bronkhialis berfungsi mengembalikan sebagian darah dari paru-
paru ke vena kava superior. Persyarafan paru adalah saraf vagus.
4' Pleura
Pleura viseralis melapisi paru-paru$ masuk ke dalam fisura dan
dengan demikian memisahkan lobus-lobus dari paru. Membran ini
kemudian dilepas ke arah hilus dan membentuk pleura poritalis$ dan
melapisi bagian dalam dinding. Pleura yang melapisi iga-iga disebut
pleura kostatis serta bagian yang terletak di leher dikenal dengan
nama pleura servikalis. Pleura diperkuat oleh membran yang kuat
bernama memberan supra pleuralis fasio )ibson' dan diatas
membran ini terletak arteri subklavia. Diantara lapisan-lapisan pleura
terdapat eksudat yang berfungsi gesekan anara paru-paru dan
dinding dada saat bernafas.
2' *askularisasi Paru+$aru
Paru-paru divaskularisasi dari dua sumber A
%. /nteri bron(hialis yang membawa #at-#at makanan
pada bagian (onditioning porhon$ bagian paru yang tidak terlihat
dalam pertukaran gas. Darah kembali melalui vena-vena bron(hial.
2. /rteri dan vena pulmonal yang bertanggung *awab
pada vaskularisasi. !agian yang terlihat dalam pertukaran gas yaitu
alveolus.
5' (isi#l#gi $erna)asan
Mekanisme pernafasan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu A
%'. Fentilasi
Fentilasi yaitu proses bergerak masuk dan keluarnya udara
dari paru-paru karena selisih tekanan yang terdapat diantara
atmosfer dan alveolus oleh ker*a mekanik alat-alat pernafasan.
Masuk dan keluarnya udara dari atmosfir dimungkinkan adanya
peristiwa mekanik inspirasi yaitu volume thoraC bertambah besar
karena diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi dari
beberapa otot m. )ternokleidomasto(dius mengangkat sternum ke
atas dan m. sternokleidomasto(dius mengangkat sternum ke atas
dserratus$ m. s(alensus$ dan m. inter(ostal eCternum berperan
mengangkat iga-iga. +horaC membesar ke tiga arah yaitu bagian
anterposteior$ lateral dan vertikal. Peningkatan volume ini
menyebabkan penurunan tekanan intrapleura dari sekitar G 4 mm
9g relatif terhadap tekanan atmosfer' men*adi sekitar G 4 mm9g
bila paru-paru mengembang pada waktu inspirasi. Pada saat yang
sama tekanan intrapulmonal atau tekanan saluran udara menurun
sampai -2 mm 9g relatif terhadap tekanan atmosfer' dari 6 mm9g
pada waktu inspirasi. )elisih tekanan antara saluran udara dan
atmosfer menyebabkan udara mengalir ke dalam paru-paru sampai
tekanan saluran udara pada akhir inspirasi sama lagi dengan
tekanan atmosfer.
2'. Difusi
Difusi yaitu kekuatan pendorong untuk pemindahan ini
adalah selisih tekanan persial antara darah dan fase gas. +ekanan
parisal oksigen dalam atmosfer pada permukaan -aut besarnya
sekitar %4& MM hg %2 = dari :E6 mm9g'. Pada waktu oksigen
diinspirasi dan sampai di alveolus pada tekanan parsial ini akan
mengalami penurunan sampai sekitar %65 mm 9g. Penurunan
tekanan parsial ini ter*adi berdasarkan fakta bahwa udara inspirasi
ter(ampur dengan udara dalam ruang sepi anatomik saluran udara
dan dengan uap air. Dalam keadaan istirahat normal difusi dan
keseimbangan oksigen di kapiler paru-paru dan alveolus
berlangsung kira-kira 6$25 detik dari total waktu kontak selama
6$:5 detik.
"e(epatan difusi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut A
%' "ekebalan membrane
2' -uas permukaan membrane
5' "oefisien difusi gas dalam substansi membrane
4' Perbedaan takan antara kedua sisi membran
5'. +ransfortasi dan perfusi.
+ransportasi yaitu ikatan kimia oksigen dengan heamoglobin
yang bersifat reversibel. Pada tingkat *aringan oksigen akan
berdisosiasi dari haemogglobin dan berdifusi ke dalam plasma$ dari
plasma oksigen berdifusi ke sel-sel *aringan tubuh untuk memenuhi
kebutuhan *aringan yang bersangkutan.
+ransportasi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut A
a. Peningkatan konsentrasi karbondioksida
b. Peninggian temperatur darah
(. Peningkatan 2.5 disfosfogliserat DP2' yaitu senyawa
fosfat yang se(ara normal berada dalam darah tepi
konsentrasinya berubah pada kondisi yang berbeda.
4' Pengaturan Pernafasan
Pernafasan merupakan proses otomatis$ tetapi masih dapat
diatur se(ara volunter$ atau sendiri yakni walupun manusia tidak
harus memikirkan untuk bernafas$ namun ia dapat memperlambat
atau memper(epat pernafasan sekendaknya. Pengendalian
pernafasan di bawah sadar berpusat di medulla oblongata yang
dirinya impuls-impuls dikirim ke alat-alat pernafasan yang
dipersarafannya.
,. Eti#l#gi
+uberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
my(obakterium tuber(ulosis$ kuman batang tahan asam ini dapat
merupakan organisme patogen maupun saprofit. /da beberapa
mikobakteria patogen$ tetapi hanya starin bovin dan human yang patogenik
terhadap manusia.
!asil tuberkel ini berukuran 6$5 C 2 sampai 4 um$ ukuran ini lebih
ke(il dari satu sel darah merah.
Di dalam *aringan kuman hidup sebagai parasit intra seluler yakni
dalam sitoplasma makrofag. )ifat lain kuman ini adalah aerob$ sifat ini
memungkinkan bahwa kuman lebih menyenangi *aringan yang tinggi
kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan oksigen pada bagian apikal
paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lain sehingga bagian apikal ini
merupakan predilaksi penyakit tuberkulosis.
>aktor predisposisi penyebab penyakit tuberkulosis antara lain
Bli#abeth ? powh 266%A 4%4'
a. Mereka yang kontak dekat dengan seorang yang mempunyai +! aktif
b. 7ndividu imunosupresif termasuk lansia$ pasien kanker$ individu dalam
terapi kartikoteroid atau terinfeksi 97F'
(. Pengguna obat-obat 7F dan alkoholik
d. 7ndividu tanpa perawatan yang adekuat
e. 7ndividu dengan gangguan medis seperti A DM$ 22"$ penyimpanan
gi#i$ by pass gatrektomi.
f. 7migran dari negara dengan +! yang tinggi /sia +enggara$ /merika
-atin "aribia'
g. 7ndividu yang tinggal di institusi 7nstitusi psikiatrik$ pen*ara'
h. 7ndividu yang tinggal di daerah kumuh
i. Petugas kesehatan
-. .ani)estasi Klinis
/dapun ge*ala-ge*ala klinis pada penderita tuberkulosa dapat
berma(am-ma(am atau malah tanpa keluhan sama sekali. "eluhan yang
terbanyak adalah )uparna$ dkk 7PD *ilid 77$ %&&%' A
%' Demam
!iasanya sub febris menyerupai demam influen#a tapi kadang-
kadang panas badan dapat men(apai 46-4%
o
,. )erangan demam
pertama dapat sembuh kembali$ begitu seterusnya hilang timbul$
sehingga pederita malas tidak pernah berobat dari serangan demam
influen#a. "eadaan ini sangat dipengaruhi daya tahan tubuh penderita
dan berat ringannya infeksi kuman tuberkulosis yang masuk.
2' !atuk
2e*ala ini banyak ditemukan. !entuk ter*adi karena adanya iritasi
pada brinn(hus. !atuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk
radang. )ifat batuk mulai dari yang kering$ kemudian setelah timbul
peradangan men*adi produktif. "eadaan ini yang lan*ut adalah berupa
batuk darah haemaptoe' karena terdapat permbuluh-pembuluh darah
yang pe(ah.
5' )esak 1afas
Pada penyakit yang ringan baru tumbuh' belum dirasakan sesak
nafas$ sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lan*ut$
dimana inflasinya sudah setengah bagian paru-paru.
4' 1yeri Dada
2e*ala ini *arang ditemukan$ nyeri dada timbul bila infiltrasi
radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
5' Malaise
Penyakit tuberkulosis radang yang menahun$ ge*ala malaise
sering ditemukan$ anoreksia makin kurus !! menurun'$ sakit kepala$
meriang$ nyeri otot$ keringat malam.
/. Pat#)isi#l#gi
+uberkulosis adalah penyakit yang dikendalikan oleh respon
imunitas perantara sel-sel efektornya adalah makrofag$ sedangkan limfosit
+ sel +' adalah sel imunoresponsifnya. +ipe imunitas ini biasanya lokal$
melibatkan makrofag yang diaktifkan di tempat infeksi oleh lomosit dan
limokinnya. .espon ini disebut sebagai reaksi hipersentifitas.
!asil tuberkel yang men(apai permukaan alveoalus biasanya
diinhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari satu sampai tiga basil$
gumpalan basil yang lebih besar (enderung terahan di saluran hidung dan
(abang besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit. )etelah berada
dalam ruang alveolus biasanya dibagian bawah lobus atas paru-paru atau
bagian lobus bawah basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan.
-eukosit polimorfonuklear tampak pada tempat tersebut dan memfogosit
bakteri namun tidak membunuh organisme tersebut$ sesudah hari-hari
pertama maka leukosit diganti oleh makrofag. /lveoli yang terserang akan
mengalami konsolidasi dan timbul ge*ala pneumoni akut. Pneumoni
selular ini dapat sembuh dengan sendirinya$ sehingga tidak ada sisa yang
tertinggl atau proses dapat *uga terus ber*alan dan bakteri terus difogosit
atau kembang biak di dalam sel. !asil *uga menyebar melalui getah bening
regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi men*adi lebih pan*ang dan
sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloid$ yang
dikelilingi oleh limfosit. .eaksi ini biasanya membutuhkan waktu %6
sampai 26 hari.
1ekrosis bagian sentral lesi memberikan gambaran yang relatif padat
dan seperi lesi nekrosis ini disebut (aseosa. Daerah yang mengalami
nekrosis (aseosa dan *aringan granulasi disekitarnya yang terdiri dari sel
epiteloid dan fibroblas menimbulkan respon berbeda. ?aringan granulasi
men*adi lebih fibrosa$ membentuk *aringan parut yang akhirnya akan
membentuk suatu kapsul yang mengelilingi tuberkel.
-esi primer paru-paru dinamakan fokus 2han dan gabungan
terserangnya kelen*ar getah bening regional dan lesi primer dinamakan
kompleks 2hon. "ompleks ghon yang mengalami perkapuran ini dapat
dilihat pada orang seghat yang kebetulan men*alani pemeriksaan radiologi
rutin.
.espon lain yang ter*adi pada daerah nekrosis adalah pen(airan$
dimana bahan (air lepas ke dalam bronkhus dan menimbulkan kavitas.
"avitas yang ke(il dapat menutup tanpa peradangan dengan meninggalkan
*aringan parut. !ila peradangan mereda lumen bronkhus dapat menyempit
dan tertutup oleh *aringan parut yang terdapat dekat perbatasan bronkhus.
!ahan perki*uan dapat mengental sehingga tidak dapat mengalir melalui
saluran penghubung$ sehingga kavitas penuh dengan bahan perki*uan$ dan
lesi mirip dengan lesi berkapsul yang tidak terlepas. "eadaan ini akan
mengakibatkan peradangan aktif pada bronkhus.
Penyakit menyebar se(ara limohematogen melalui kelen*ar-kelen*ar
getah bening dan se(ara hemotogen ke seluruh organ tubuh.
0. Klasi)ikasi Diagn#stik TB a1alah 2
%' +! Paru
%' +!/ mikroskopis langsung ;' atau biakan ;'$ kelainan foto
thoraC menyokong +!$ dan ge*ala klinis sesuai +!.
2' +!/ mikroskopis langsung atau biakan -'$ tetapi kelainan rontgen
klinis sesuai +! dan memberikan perbaikan pada pengobatan awal
anti +! initial therapy'.
2' +! paru tersangka
Diagnosa pada tahap ini bersifat sementara sampai hasil
pemeriksaan !+/ didapat paling lambat 5 bulan'. Pasien dengan
!+/ mikroskois langsung -' atau belum ada hasil pemeriksaan atau
pemeriksaan belum lengkap$ tetapi kelainan rontgen dan klinis sesuai
+! paru. Pengobatan anti +! harus dimulai
5' !ekas +! tidak sakit'
/da riwayat +! pada pasien dimasa lalu dengan atau tanpa
pengobatan atau gambaran rontgen normal atau abnormal tetapi stabil
pada foto serial dan sputum !+/ -'. "elompok ini tidak perlu
diobati.
3. Pemeriksaan Diagn#stik
%' -aboratorium darah rutin ditemukan -BD meningkat dan
-imfositosis.
2' >oto thoraC posterior anterior dan lateral ditemukan A
%' !ayangan lesi terletak di lapangan atas paru atau segemen apikal
lobus bawah
2' !ayangan berawan pat(hy' atau berber(ak nodular'
5' /danya kavitas tunggal atau ganda
4' "elaian bilateral$ terutama di lapangan atas paru
5' /danya klasifikasi
E' !ayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian
:' !ayangan milier
5' Pemeriksaan sputum !+/
Pemeriksaan sputum !+/ memastikan diagnosis +! paru$
namun pemeriksaan ini tidak sensitif karena hanya 56-:6 = pasien +!
yang dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan ini.
Mikrobakteria tumbuh lambat dan membutuhkan suatu media
yang komplek untuk dapat tumbuh. @ntuk tumbuh mikroorganisme
ini membutuhkan sekitar 2 minggu atau lebih pada suhu antara 5E-
5:
o
,. "oloni yang sudah dewasa$ akan berwarna krem dan bentuknya
seperti kembang kol. ?umlah seke(il %6 bakteri0mililiter media
konsentrat yang telah diolah dapat dideteksi oleh media biakan ini.
Pertumbuhan mikrobakteria yang diamati pada media biakan ini
sebaiknya dihitung sesuai dengan *umlah koloni yang timbul.
4' +es Pap Peroksidase anti Peroksidase'
Merupakan u*i serologi imunoperoksidase memakai alat histogen$
munaperoksidase staining untuk menentukan adanya tg E spesifik
terhadap hasil +!.
5' +es MantouC 0 +uberkulin
Menyuntikan tuberkulin PPD' sebanyak 6$% ml yang
mengandung 5 unit tuberkulin se(ara intrakutan pada sepertiga atas
permukaan volar bagian dalam' lengan bawah setelah kulit
dibersihkan dengan alkohol. ?arum yang digunakan 2E-2: 2.
interpretasi reaksi tes tuberkulin adalah sebagai berikut A
%' 7ndurasi sebesar %6 mm atau lebih reaksi bermakna' untuk
infeksi lama atau baru terhadap my(oba(terium tuber(ulosa$
karena reaksi sebesar ini pada umumnya menun*ukkan
sensitivitas spesifik. Pada keadaan normal$ tes dengan hasil
diatas tidak perlu diulang untuk mendapatkan kepastian$ ke(ulai
bila ada alasan untuk mempertanyakan validitas tes ini.
2' 7ndurasi kurang dari %6 mm reaksi tidak bermakna'. "eadaan
ini dianggap tidak bermakna pada orang yang tidak di(urigai
menderita tuberkulosis$ penderita seropositif 97F$ atau orang-
orang yang kontak dekat dengan penderita yang sputumnya
positif atau belum lama positif terhadap my(oba(terium
tuber(ulosa. @ntuk orang-orang sema(am ini tes tidak perlu
diulang$ ke(uali bila orang yang diu*i berkontak dengan
penderita tuber(ulosis$ maka harus dilakukan pemeriksaan
tindak lan*ut sesuai dengan prosedur rutin untuk orang yang
pernah kontak.
E' +eknik Polymerase ,hain .ea(tion'
Deteksi D1/ kuman se(ara spesifik melalui amplifikasi dalam
berbagai tahap sehingga dapat mendeteksi meskipun hanya ada %
mikroorganisme dalam spe(imen. ?uga dapat mendeteksi adanya
resistensi.
:' !a(tion Di(kinson Diagnosti( 7nstrument )ystem !/,+B,'
Detek growth indeC berdasarkan ,O
2
yang dihasilkan dari
metabolisme asam oleh My(oba(terium tuber(ulosa.
4' Bn#yme -inted 7mmunosorbent /ssoy
Deteksi respon humoral$ berupa proses antigen antibodi yang
ter*adi. Pelaksanaan rumit dan antibodi dapat menetap dalam waktu
lama sehingga menimbulkan masalah.
&' My(odot
Deteksi anti bodi memakai antigen lipoarabinomannan yang
direkatkan pada suatu alat berbentuk seperti sisir plastik$ kemudian
di(elupkan dalam serum pasien. !ila terdapat anti bodi spesifik dalam
*umlah memadai maka sisir akan berubah.
%6' Pewarnaan Heihl-1eilsen
,airan dahak$ otak$ kemih dan lambung diwarnai dengan
pewarnaan Heihl-1eilsen dilan*utkan dengan pewarna flouresen.
)ediaan yang positif memberikan petun*uk awal diagnosis$ namun
sediaan negatifpun tidak menolak kemungkinan infeksi.
4. Penatalaksanaan
%' Medik
Pengobatan tuberkulosis terutama pemberian obat antimikroba
dalam *angka waktu lama. Obat-obat ini *uga dapat digunakan untuk
men(egah timbulnya penyakit klinis pada seorang yang sudah
ter*angkit infeksi.
Penderita tuber(ulosis dengan ge*ala klinis harus mendapat
minimum dua obat untuk men(egah timbulnya strain yang resisten
terhadap obat. "ombinasi obat-obat pilihan adalah ionia#id hidrad#id
asam isonikotinat I 719' dengan BM!' atau rifampisin .7>'. Dosis
la#im 719 untuk orang biasanya 5 G %6 mg0kg berat badan atau sekitar
5660mg0hari$ BM!$ 25mg0kg selama E6 hari$ kemudian %5 mg0kg$
.7>$ E66 mg sekali sehati. Bfek samping Btambutol adalah neuritis
retrobular disertai penurunan keta*aman penglihatan$ u*i keta*aman
penglihatan dian*urkan setiap bulan agar keadaan tersebut dapat
diketahui. Bfek samping 719 yang berat *arang ter*adi$ komplikasi
yang berat adalah heatitis. .esiko hepatitis sangat rendah pada
penderita dibawah usia 26 tahun dan men(apai pun(aknya pada
mereka yang berusia 56 tahun keatas. Disfungsi hati ringan$ seperti
terbukti dengan peningkatan aktivitas serum amino transferase$
ditemukan pada %6 G 26 = kasus yang mendapat 719. 8aktu minimal
terapi kombinasi %4 bulan sesudah konvensi biakan sputum men*adi
negatif. )esudah itu msih harus dian*urkan terapi dengan 719 sa*a
selama satu tahun
!aru-baru ini ,D, dan /meri(a +hora(i( )o(iety /+)'
mengeluarkan pernyataan mengenai rekomendasi kemoterapi *angka
pendek bagi penderita tuberkulosis dengan riwayat tuberkulosis paru
yang tidak diobati sebelumnya. .ekomendasi lama pengobatan E atau
& bulan berkaitan dengan re*imen yang terdiri dari 719 dan .7>
tanpa atau dengan obat-obat lainnya'$ dan hanya diberikan pada
pasien tuberkulosis paru tanpa komplikasi$ isalnya A pasien tanpa
penyakit lain seperti diabetes$ silikosis atau kanker.
Pada fase pertama pengobatan pengobatan E bulan mendapat
re*imen harian yang terdiri dari 719$ .7> dan pira#inamid untuk
sekurang-kurangnya 2 bulan$ obat-obat ini dapat *uga ditambah
dengan streptomisin atau BM! bila diduga terdapat resistensi terhadap
719. Pada fase kedua diberikan 719 dan .7> setiap hari dua kali
seminggu dalam 4 bulan.
.e*imen & bulan terdiri dari pemberian 719 dan .7> setiap hari
selama % atau 2 bulan$ diikuti pemberian 719 dan .7> tiap hari atau
dua kali seminggu selama & bulan. )eperti re*imen E bulan$
streptomisin dan BM! harus diberikan diawal pengobatan bila diduga
ada resistensi terhadap 719.
/da orang dewasa$ dosis terapi la#im setiap hari biasanya 566 mg
719 dan E66 mg .7>. )etelah fase permulaan dengan komoterapi
yang berlangsung 2 minggu sampai 2 bulan$ dokter dapat memberikan
pengobatan dua kali seminggu. Dosis 7nh dua kali seminggu adalah %5
mg0kg berat badan$ sedangkan dosis .7> tetap E66 mg.
Meskipun rekomendasi pengobatan *angka pendek *uga sesuai
untuk anak-anak$ tetapi data-data pemakaian .7> pada anak-anak
masih sangat terbatas. Pengurangan dosis 719 sampai %6 mg0kg dan
.7> sampai %5 mg0kg pada anak-anak dapat mengurangi kemungkinan
ter*adinya hepatotoksik.
2' Pembedahan
Peranan pembedahan dengan adanya O/+ yang paten telah
berkurang indikasi pembedahan dibedakan men*adi indikasi mutlak
dan indikasi relatif.
7ndikasi mutlak pembedahanA
%' )emua pasien yang telah mendapat O/+ adekuat sputum
tetap ;'
2' Pasien batuk darah masih tidak dapat diatasi dengan (ara
konservatif
5' Pasien dengan fistula bronkopleura dan enplena yang tidak
dapat diatasi se(ara konservatif
5' 7ndikasi relatif pembedahan
%' Pasien dengan sputum negatif dan batuk-batuk darah
berulang
2' "erusakan % paru atau lubus dengan keluhan
5' )isa kavitas menetap
4' Prinsip Perawatan +!, )e(ara @mum
%' "lien dengan penyakit tuberkulosis dapat dirawat di rumah
ke(uali *ika sudah ter*adi komplikasi seperti tuberkulosis milier$
meningitis tuberkulosis$ pleuritis$ dan sebagainya.
2' "epada klien dan keluarga perlu di*elaskan salin kepatuhan
dalam pemberian obat$ perlu *uga memperbaiki keadaan umumnya
dengan memberikan makanan yang (ukup bergi#i.
5' "lien harus (ukup istirahat 0 bedrest
4' Memperhatikan kebersihan lingkungan dan ventilasi rumah
harus (akup agar pertukaran udara ber*alan dengan baik. -ebih baik
*ika sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah$ karena akan
membantu membasmi kuman. Perlengkapan tempat tidur sebaiknya
seminggu sekali di*emur dan alat tenunnya di(u(i.
5. Pen'egahan Transmisi 1alam Lingkungan Pera6atan
a. 7ndentifikasi dan pengobatan dini individu dengan tuber(ulosis aktif
+!'
%' Pertahankan indeks ke(urigaan +! yang tinggi untuk
mengidentifikasi kasus dengan (epat
2' Dengan (epat lakukan terapi efektif banyak obat anti +!
berdasarkan pada data klinis dan surveilensi obat.
b. Pen(egahan penyebaran nuklei droplet infeksius dengan metoda
mengontrol sumber dan mengurangi kontaminasi mikroba diudara
dalam ruangan.
%' -akukan tindakan isolasi basil than asam !+/' harus
menggunakan respiratoir partikulat disponsibel yang menempel
dengan sangat pas diwa*ah.
2' -an*utkan tindakan pen(egahan isolasi sampai terdapat
bukti klinis penurunan infeksius.
5' 7ndividu yang memasuki ruangan isolasi !+/ harus
menggunakan respirator partikulat disponsibel yang menempel
dengan sangat pas diwa*ah
4' -an*utkan tindakan pen(egahan isolasi sampai terdapat
bukti klinis penurunan infeksius yaitu batuk berkurang se(ara
substansial dan *umlah organisme pada smear sputum berikut
berkurang. ?ika diduga dinyatakan adanya resistensi obat$ lan*utkan
tindak kewaspadaan isolasi sampai smear sputum menun*ukkan
negatif terhadap !+/.
5' 2unakan tindakan pen(egahan khusus selama prosedur
yang merangsang batuk.
17. K#m$likasi Tu&erkul#sis
Penyebaran ineksi tuberkulosis ke bagian tubuh nonpulmonal
dikenal sebagai +! miliaris. +! ini diakibatkan oleh invasi ini ter*adi
akibat reaksi lambat infeksi dorman dalam paru atau di tempat lain dan
menyebar melalui darah ke organ lainnya. !asil yang memasuki aliran
darah dapat berasal dari fokus kronis yang mengalami ulserasi ke dalam
pembuluh darah atau pembesaran tuerkel yang melapisi permukaan dalam
duktus torakik. Organisme bermigrasi dari fokus infeksi ke dalam aliran
darah$ terbawa ke seluruh tubuh$ dan berdiseminasi melalui semua
*aringan$ dengan tuberkel miliaris ke(il yang berkembang dalam paru-
paru$ limpa$ hepar$ meningen dan organ lainnya.
Per*alanan klinis tuberkulosis miliaris dapat beragam dari infeksi
akut$ berkembang se(ara progresif dengan demam tinggi sampai proses
indolen dengan emam tingkat rendah$ anemia dan perlemahan tubuh se(ara
keseluruhan. Pada awalnya mungkin tidak terdapat tanda lokalisasi ke(uali
pembesaran limpa dan menurunnya *umlah leukosit. 1amun demikian
dalam beberapa minggu rontgen dada menun*ukkan ketebalan ke(il
menyebar se(ara difu ke seluruh bidang paru yang kemudian semakin
meningkat *umlahnya.
Penyebaran +! pada gin*al mengakibatkan perubahan fungsi gin*al
hingga ter*adi gagal gin*al. Pada meningan menyebabkan kerusakan sel
otak dan berakibat gangguan kesadaran. Penyebaran pada muskuloskeletal
berakibat kerusakan pada tulang dan kemungkinan fraktur spontan akibat
osteomielitis dari infeksi +!.
Bfusi plura dapat ter*adi E G %2 bulan setelah terbentuknya kompleks
pimer$ kompikasi pada tulang dan kelen*ar getah bening permukaan
superfisial' dapat ter*adi akibat penyebaran hematogen$ hingga dapat
ter*adi dalam E bulan setelah terbentuknya kompleks primer$ tetapi
komplikasi ini dapat ter*adi dalam 5 bulan$ pleuritis dan penyebaran
bron(hogen dalam E bulan dan tuberkulosis tulang dalam % G 5 tahun
setelah terbentuknya kompleks primer.
B. K#nse$ Ke$era6atan
Asuhan Ke$era6atan
1. Dasar data pengkajian klien
Data tergantung pada tahap penyakit dan dera*at yang terkena.
a. Aktivitas/istirahat
%' 2e*ala A "elelahan umum dan kelemahan$ nafas pendek
karena ker*a$ kesulitan tidur pada malam atau demam pada
malam hari$ menggigil atau berkeringat$ mimpi buruk.
2' +anda A +akhikardia$ takhipnu0dispnea pada ker*a$
kelelahan otot$ nyeri dan sesak tahap lan*ut'.
b. Integritas EO
%' 2e*ala A /danya 0fa(tor stress lama$ masalah keuangan$ rumah$
perasaan tdk berdaya0 tdk ada harapan.
2' +anda A Menyangkal$ ansietas$ ketakutan dan mudah terangsang.
c. !akanan/cairan
%' 2e*ala A "ehilangan nafsu makan$ tidak dapat
men(erna$ penurunan berat badan.
2' +anda A +urgor kulit buruk$ kering0kulit bersisik$
kehilangan otot0hilang lemak subkutan.
". #yeri/kenyamanan
8 2e*ala A 1yeri dada meningkat karena batuk berulang.
8 +anda A !erhati-hati pada area sakit$ perilaku distraksi$ gelisah.
$. %ernapasan
8 2e*ala A !atuk produktif atau tidak$ nafas pendek$ riwayat
+!,0terpa*an pada individu terinfeksi.
8 +anda A Peningkatan frekuensi pernapasan$ pengembangan
pernapasan tidak simetris$ perkusi pekak dan
penurunan fremitus$ karakteristik sputum
hi*au$0purulen$ mukoid kuning atau ber(ak darah'$
deviasi tra(heal$ tdk perhatian$ mudah terangsang
yang nyata$ perubahan mental tahap lan*ut.
&. 'eamanan
8 2e*ala A /danya kondisi penekanan imun.
8 +anda A Demam rendah atau sakit panas akut.
(. Interaksi social
8 2e*ala 2 Perasaan isolasi0penolakan karena penyakit menular$
perubahan pola biasa dalam tanggung *awab0perubahan
kapasitas fisikuntuk melaksanakan peran.
). %enyuluhan/pembela*aran
8 2e*ala A .iwayat keluarga +!$ ketidakmampuan umum0status
kesehatan buruk$ gagal untuk membaik$ tidak
berpartisipasi dalam terapi.
!. Pemeriksaan Diagnostik
%. "ultur sputum
2. +es kulit.
5. Blisa08estern !lot
4. >oto thorak
5. 9istologi atau kultur *aringan
E. !iopsi *arum pada *aringan paru
:. Blektrosit
4. 2D/
&. Pemeriksaan fungsi paru.
,. Diagnosa Keperawatan
%'. Risiko tinggi infeksi (penyebaran/aktivasi ulang) berubungan
dengan!
- Pertahanan primer tdk adeJuate
- "erusakan *aringan0 tembahan infeksi
- Penurunan pertahanan0penekanan proses inflamasi
- Malnutrisi
- +erpa*an lingkungan
- "urang pengetahuan untuk menghindari pema*anan
patogen.
9asil yang diharapkan0(riteria evaluasi$ klien akan A
- Mengidentifikasi intervensi untuk men(egah0menurunkan
resiko penyebaran infeksi.
- Menun*ukkan teknik0melakukan perubahan pola hidup
untuk meningkatkan lingkungan yang aman.
7ntervensi A
%. 'a*i patologi penyakit
.asional A membantu klien menyadari0menerima perlunya
mematuhi program pengobatan untuk men(egah pengaktifan
berulang0komplikasi.
2. Identi+ikasi orang lain yang beresiko
.asional A Orang ini perlu program terapi obat untuk men(egah
penyebaran0ter*adinya infeksi.
5. An*urkan klien untuk batuk dan bersin dan mengeluarkan pada
tissue dan menghindari meludah disembarang tempat..
.asional A Perilaku ini diperlukan untuk men(egah penyebaran
infeksi..
4. A,asi suhu sesuai indikasi
.asional A .eaksi demam merupakan indi(ator adanya infeksi
lan*ut.
5. 'olaborasi dalam pemberian pengobatan antiin+eksi sesuai
indikasi.
E. dan lain-lain.
2'. "ersian jalan nafas tidak efektif berubungan dengan !
- )ekret kental0darah
- "elemahan$ upaya batuk buruk
- Bdema tra(heal0faringeal
Ditandai dengan A
- >rekuensi pernapasan$ irama$ kedalam tidak normal
- !unyi nafas tidak normal dan dispnea.
9asil yang diharapkan0(riteria evaluasi$ klien akan A
- Mempertahankan *alan nafas klien
- Mengeluarkan se(ret tanpa bantuan
- Menun*ukkan prilaku untuk memperbaiki0mempertahankan
bersihan *alan nafas
- !erpartisipasi dalam program pengobatan
- Mengidentifikasi potensial komplikasi dan melakukan
tindakan tepat.
7ntervensi A
%. 'a*i +ungsi perna+asan
.asional A Penurunan bunyi nafas dapat menun*ukkan /telektasis
dan kelainan bunyi nafas lainnya.
2. Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa/batuk e+ekti+
.asional A Pengeluaran sulit bila se(ret sangat tebal. )putum
berdarah kental atau darah (erah diakibatkan oleh kerusakan
paru atau luka bron(hial dan dapat memerlukan
evaluasi0intervensi lan*ut.
5. -erikan klien posisi semi atau .o,ler tinggi. -antu klien untuk
batuk dan latihan na+as dalam.
.asional A Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan
menurunkan upaya pernafasan.
4. 'olaborasi dalam pemberian udara lembab/oksigen inspirasi
.asional A men(egah pengeringan membran mukosa$
membantu
pengen(eran se(ret.
5. 'olaborasi dalam pemberian obat mukolitik/ bronkhodilator dan
kortikosteroid
.asional A Mukolitik menurunkan kekentalan dan perlengketan
se(ret paru untuk memudahkan pembersihan.
!ronkhodilator untuk meningkatkan ukuran lumen
per(abangan trakheobronkhial dan kortikosteroid berguna pada
adanya keterlibatan luas dengan hipoksemia dan bilarespon
inflamasi mengan(am hidup.
E. dan lain-lain.
5'. Resiko teradap gangguan pertukaran gas berubungan dengan
!
- Penurunan permukaan efektif paru$ atelektasis
- "erusakan membran alveolar-kapiler
- )e(ret kental$ tebal dan adanya edema bron(hial.
9asil yang diharapkan0(riteria evaluasi$ klien akan A
- Melaporkan tidak adanya0penurunan dispnea
- Menun*ukkan perbaikan ventilasi dan oksigenisasi *aringan
- !ebas dari ge*ala distress pernapasan.
7ntervensi A
%. 'a*i adanya gangguan bunyi /pola na+as dan kelemahan
.asional A +! paru menyebabkan efek luas pada paru dari
bagian ke(il bron(hopneumonia sampai inflamasi difus
luas$ nekrosis$ effusi pleura dan fibrosis luas.
2. Tingkatkan tirah baring/batasi aktivitas dan -antu aktivitas
pera,atan diri sesuai keperluan.
.asional A Menurunkan konsumsi oksigen0kebutuhan
selama periode penurunan pernafasan dapat menurunkan
beratnya ge*ala.
5. -erikan tambahan oksigen yang sesuai.
.asional A /lat dalam memperbaiki hipoksemia yang dapat
ter*adi sekunder terhadap penurunan ventilasi0menurunnya
penurunan alveolar paru.
4. dan lain-lain.
4'. Perubaan pola nutrisi kurang dari kebutuan tubu
berubungan dengan !
- "elemahan
- )ering batuk0produksi sputum
- /noreksia
- "etidak(ukupan sumber keuangan
Ditandai dengan <
- !erat badan dibawah %6 G26= ideal untuk bentuk tubuh
dan berat.
- Melaporkan kurang tertarik pada makanan
- +onus otot buruk
9asil yang diharapkan0(riteria evaluasi$ klien akan A
- Menun*ukkan berat badan meningkat men(apai tu*uan
dengan nilai laboratorium normal dan bebas tanda
malnutrisi.
- Melakukan prilaku0perubahan pola hidup untuk
meningkatkan dan atau mempertahankan berat yang tepat.
7ntervensi A
0. Catat status nutrisi klien
.asional A berguna dalam mendefenisikan dera*at0luasnya
masalah dan piliha intervensi yang tepat.
". %astikan pola diet biasa klien yang disukai dan yang tidak
.asional A Membantu dalam mengidentifikasi
kebutuhan0kekuatan khusus.
$. Dorong makan sedikit dan sering dengan diet T%'
.asional A Memaksimalkan masukan nutrisi tanpa
kelemahan yang tidak perlu.
&. Dorong orang terdekat untuk memba,a makanan dari
rumah dan untuk membagi dengan klien kecuali kontra
indikasi.
.asional A Membuat lingkungan so(ial lebih normal selama
makan dan membantu memenuhi kebutuhan personal dan
(ultural.
(. 'olaborasi dengan ahli diet untuk menentukan komposisi
diet
.asional A Memeberikan bantuan dalam peren(anaan diet
dengan nutrisi adeJuate untuk kebutuhan metaboli( dan
diet.
). 'olaborasi dalam pemberian antipiretik tepat sesuai
indikasi.
.asional < Demam meningkatkan kebutuhan metaboli( dan
*uga konsumsi kalori.
:. dan lain-lain.
5'. Kurang pengetauan (kebutuan belajar) mengenai kondisi#
aturan tindakan dan pen$egaan berubungan dengan !
- "urang terpa*an pada0salah interpretasi informasi
- "eterbatasan kognitif
- +idak akurat0tidak lengkap informasi yang ada.
Ditandai dengan A
- Permintaan informasi
- Menun*ukkan kesalahan konsep tentang status kesehatan
- "urang atau tidak akurat mengikuti instruksi0perilaku
- Menun*ukkan atau memperlihatkan perasaan teran(am.
9asil yang diharapkan0(riteria evaluasi$ klien akan A
- Menyatakan pemahaman prosespenyakit0prognosis dan
kebutuhan pengobatan
- Melakukan prilaku0perubahan pola hidup untuk
memperbaiki kesehatan umum dan menurunkan resiko
pengaktifan ulang +!
- Mengidentifikasi ge*ala yang membutuhkan
evaluasi0intevensi
- Menggambarkan ren(ana untuk menerima perawatan
kesehatan adeJuate.
7ntevensi A
0. 'a*i kemampuan klien untuk bela*ar
.asional A !ela*ar tergantung pada emosi dan kesiapan fisik
serta ditingkatkan pada tahapan individu.
". Identi+ikasi ge*ala yang harus dilaporkan kepera,at
.asional A Dapat menun*ukkan kema*uan atau pengaktifan
ulang penyakit atau efek obat yang memerlukan evaluasi
lan*ut.
$. Tekankan pentingnya mempertahankan nutrisi dan cairan
adekuat
.asional AMemenuhi kebutuhan metaboli( membantu
meminimalkan kelemahan dan meningkatkan
penyembuhan. ,airan dapat mengeluarkan0mengen(erkan
se(ret.
&. Dorong untuk tidak merokok
.asional A Meskipun merokok tidak merangsang
berulangnya +!$ tetapi meningkatkan disfungsi
pernapasan0bron(hitis.
5. dan lain-lain.
DA(TA! PU"TAKA
!runner and )uddart $2662$-uku A*ar 'epera,atan !edikal -edah$ Bdisi 4$Fol 7
dan 77$ ?akarta A B2,.
,arpanito $-ynda *uall$ 2666$ /lih !ahasa +im Program )tudi 7lmu "eperawatan
@1P/D-P)7"$ Diagnosa 'epera,atan A Aplikasi pada %raktik 'linis$
Bdisi E$ ?akarta AB2,.
Doengoes$ Marilyn B$ 2662$ 1encana Asuhan 'epera,atan$ ?akarta A B2,.
"ee$ ?oy(e -efever. %emeriksaan 2aboratorium dan Diagnostik dengan Implikasi
'epera,atan. Bdisi ke-2$ ?akarta A B2,$ %&&:
"eliat$ !udi anna$ %&&4$ %roses 'epera,atan/ ?akarta A B2,.
"o#ier$ B.!$ Olivieri$ %&&&$ .undamental o+ #urshing/ Bdisi ke-5$ Philadelphia A
8. ! )aunders ,ompany.
-ong$ !arbara ,$ %&&E$ %era,atan !edikal -edah/ !andung A 3ayasan 7katan
/lumni Pendidikan A !alai Penerbit >"@7.
Monahan$ >ran(es Donovan$ 1eighbors$ Mariene$ %&&4$ !edical Surgical
#urshing/ "
nd
Bdition$ Philadelphia A 8. !. )aunders ,ompany.
Potter$ Patri(ia /$ %&&E$ %engka*ian 'esehatan/ ?akarta A B2,.
Pri(e )ylvia /$ -orraine M. 8ilson$ %&&4$ %ato+isiologi 'onsep 'linis %roses3
%roses %enyakit /?akarta A B2,.
)oemanto$ 8asty$ %&&E$ %edoman Teknik %enulisan Skripsi/ ?akarta A !umi
/ksara.

S-ar putea să vă placă și