Sunteți pe pagina 1din 13

LAPORAN PENDAHULUAN ATRIAL SEPTUM DEFECT ( ASD )

POLIKLINIK JANTUNG RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA


A. PENGERTIAN
Atrial Septum Defect ( ASD )adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada
sekat yang memisahkan atrium kanan dan atrium kiri. Kelainan jantung bawaan yang
memerlukan pembedahan jantung terbuka adalah defek sekat atrium. Defek sekat
atrium adalah hubungan langsung antara serambi jantung kanan dan kiri melalui
sekatnya karena kegagalan pembentukan sekat. Defek ini dapat berupa defek sinus
venousus di dekat muara vena kava superior foramen ovale terbuka pada umumnya
menutup spontan setelah kelahiran defek septum sekundum yaitu kegagalan
pembentukan septum sekundum dan defek septum primum adalah kegagalan
penutupan septum primum yang letaknya dekat sekat antar bilik atau pada bantalan
endokard. !acam"macam defek sekat ini harus ditutup dengan tindakan bedah
sebelum terjadinya pembalikan aliran darah melalui pintasan ini dari kanan ke kiri
sebagai tanda timbulnya sindrome #isenmenger. $ila sudah terjadi pembalikan aliran
darah maka pembedahan dikontraindikasikan. %indakan bedah berupa penutupan
dengan menjahit langsung dengan jahitan jelujur atau dengan menambal defek dengan
sepotong dakron.
%iga macam variasi yang terdapat pada ASD yaitu
&. 'stium (rimum (ASD &) letak lubang di bagian bawah septum mungkin
disertai kelainan katup mitral.
). 'stium Secundum (ASD )) letak lubang di tengah septum.
*. Sinus +enosus Defek lubang berada diantara +ena ,ava Superior dan
Atrium Kanan.
B. PATOFISIOLOGI
(ada kasus Atrial Septal Defect yang tidak ada komplikasi darah yang
mengandung oksigen dari Atrium Kiri mengalir ke Atrium Kanan tetapi tidak
sebaliknya. Aliran yang melalui defek tersebut merupakan suatu proses akibat ukuran
dan complain dari atrium tersebut. -ormalnya setelah bayi lahir complain ventrikel
kanan menjadi lebih besar daripada ventrikel kiri yang menyebabkan ketebalan
dinding ventrikel kanan berkurang. .al ini juga berakiba tvolume serta ukuran atrium
kanan dan ventrikel kanan meningkat. /ika complain ventrikel kanan terus menurun
akibat beban yang terus meningkat shunt dari kiri kekanan bisa berkurang. (ada suatu
saat sindroma #isenmenger bisa terjadi akibat penyakit vaskuler paru yang terus
bertambah berat. Arah shunt pun bisa berubah menjadi dari kanan kekiri sehingga
sirkulasi darah sistemik banyak mengandung darah yang rendah oksigen akibatnya
terjadi hipoksemi dan sianosis.
C. ETIOLOGI
(enyebabnya belum dapat diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor
yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian ASD.
0aktor"faktor tersebut diantaranya 1
&. 0aktor (renatal
2bu menderita infeksi 3ubella
2bu alkoholisme
4mur ibu lebih dari 56 tahun
2bu menderita 2DD!
2bu meminum obat"obatan penenang atau jamu
). 0aktor genetik
Anak yang lahir sebelumnya menderita (/$
Ayah atau ibu menderita (/$
Kelainan kromosom misalnya Sindroma Down
7ahir dengan kelainan bawaan lain
*. 8angguan hemodinamik
%ekanan di Atrium kiri lebih tinggi daripada tekanan di Atrium Kanan
sehingga memungkinkan aliran darah dari Atrium Kiri ke Atrium Kanan.
D. MANIFESTASI KLINIS
Aliran darah pintas kiri ke kanan pada tipe ostium sekundum dan tipe sinus
venosus akan menyebabkan1
&. Keluhan kelemahan
). Sesak napas
*. Kegagalan jantung kanan
5. Aritmia supraventrikular
8ejala diatas dapat ditemukan juga pada tipe ostium primum
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
7aboratorium
0oto thora9
%erlihat kardiomegali akibat pembesaran atrium dan ventrikel kanan segmen
pulmonal menonjol dan vaskularisasi paru meningkat (plevora).
#K8
Deviasi aksis ke kiri pada ASD primum dan deviasi aksis ke kanan pada ASD
Secundum: 3$$$3+.
#kokardiogram
#kokardiogram memperlihatkan dilatasi ventrikel kanan dan septum
interventrikuler yang bergerak paradoks. #kokardiografi dua dimensi dapat
memperlihatkan lokasi dan besarnya defect interatrial. (rolaps katub mitral dan
regurgitasi sering tampak pada defect septum atrium yang membesar.
4mumnya timbul pada usia
dewasa muda
%erjadi pada stadium lanjut
Kateterisasi jantung
(rosedur diagnostik dimana kateter radiopa;ue dimasukan kedalam serambi
jantung melalui pembuluh darah perifer diobservasi dengan fluoroskopi atau
intensifikasi pencitraan: pengukuran tekanan darah dan sample darah memberikan
sumber"sumber informasi tambahan.
%## (%rans #sophageal #chocardiography)
F. KOMPLIKASI
&. 8agal /antung
). (enyakit pembuluh darah paru
*. #ndokarditis
5. Aritmia
G. PENATALAKSANAAN
&. (embedahan penutupan defek dianjurkan pada saat anak berusia <"&6
tahun.(rognosis sangat ditentukan oleh resistensi kapiler paru dan bila terjadi
sindrome #isenmenger umumnya menunjukkan prognosis buruk.
). Ampla=er Septal 'cluder
*. Sadap jantung (bila diperlukan).
5. /ika besar perbandingan aliran pintas > &< dianjurkan untuk dilakukan operasi.
Karena resistensi kapiler paru sangat tinggi.
<. (enutupan defek interatrial dapat dilakukan dengan jahitan langsung atau
penempelan patch.
?. (ada pasien dengan resistensi kapiler paru yang sangat tinggi dan tidak dapat
dioperasi dapat dibantu dengan obat vasodilator antagonis kalsiun dll.
@. untuk gagal jantung pengobatan sama dengan pengobatan gagal jantung lainnya.
A. 'perasi sangat dianjurkan pada saat berumur <"&6 tahun.
B. Canita dengan ASD dan minum pil anti hamil memerlukan evaluasi lebih lanjut
setelah pil tersebut dihentikan karena resistensi kapiler paru dapat menurun
H. PROGNOSIS
&. (rognosis sangat ditentukan oleh resistensi kapiler paru.
). $ila terjadi sindrom Eisenmenger1 prognosis buruk
*. (rognosis pasien yang dioperasi nirmal pada umumnya sama dengan prognosis
pasien pada umumnya.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN ATRIAL SEPTUM DEFECT ( ASD )
1. PENGKAJIAN
a. 7akukan pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan yang mendetail terhadap
jantung.
b. 7akukan pengukuran tanda"tanda vital.
c. Kaji tampilan umum perilaku dan fungsi1
2nspeksi 1
o Status nutrisi
8agal tumbuh atau penambahan berat badan yang buruk
berhubungan dengan penyakit jantung.
o Carna
Sianosis adalah gambaran umum dari penyakit jantung kongenital
sedangkan pucat berhubungan dengan anemia yang sering
menyertai penyakit jantung.
Deformitas dada
(embesaran jantung terkadang mengubah konfigurasi dada.
(ulsasi tidak umum
%erkadang terjadi pulsasi yang dapat dilihat.
#kskursi pernapasan
(ernapasan mudah atau sulit (mis: takipnea dispnea adanya
dengkur ekspirasi).
/ari tabuh
$erhubungan dengan beberapa type penyakit jantung kongenital.
(erilaku
!emilih posisi lutut dada atau berjongkok merupakan ciri khas
dari beberapa jenis penyakit jantung.
(alpasi dan perkusi 1
o Dada
!embantu melihat perbedaan antara ukuran jantung dan
karakteristik lain (seperti thrill"vibrilasi yang dirasakan pemeriksa
saat mampalpasi)
o Abdomen
.epatomegali danDatau splenomegali mungkin terlihat.
-adi perifer
0rekwensi keteraturan dan amplitudo (kekuatan) dapat
menunjukkan ketidaksesuaian.
Auskultasi
o /antung
!endeteksi adanya murmur jantung.
0rekwensi dan irama jantung menunjukkan deviasi bunyi dan
intensitas jantung yang membantu melokalisasi defek jantung.
(aru"paru
!enunjukkan ronki kering kasar mengi.
%ekanan darah
(enyimpangan terjadi dibeberapa kondisi jantung (mis:
ketidaksesuaian antara ekstremitas atas dan bawah)
$antu dengan prosedur diagnostik dan pengujian misal ekg radiografi
ekokardiografi fluoroskopi ultrasonografi angiografi analisis darah (jumlah darah
haemoglobin volume sel darah gas darah) kateterisasi jantung.
2. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Diag!"a #$%$&a'a(a )
Ri"i#! (iggi %$*&*a +*&a, -a(*g .$&,*.*ga /$ga /$0$#
"(&*#(*&.
%ujuan 1
Klien akan menunjukkan perbaikan curah jantung.
Kriteria hasil 1
a. 0rekwensi jantung tekanan darah dan perfusi perifer berada pada batas
normal sesuai usia.
b. Keluaran urine adekuat (antara 6< E ) mlDkgbb bergantung pada usia)
2ntervensi 1
o (antau tekanan darah
3 1 perbandingan dari tekanan memberikan gambaran lengkap tentang
keterlibatan atau bidang masalah vaskuler.
o Auskultasi tonus otot jantung dan bunyi nafas
3 1 S5 mungkin terdengar karena danya hipertrofi atrium
o 7akukan tindakan E tindakan yang nyaman
3 1 mengurangi ketidaknyamanan dan dapat menurunkan rangsang
simpatis
o Anjurkan tehnik relaksasi pandukan imajinasi aktifitas pengalihan
3 1dapat menurunkan rangsangan yang menimbulkan stress membuat
efek tenang.
o $eri digoksin sesuai program dengan menggunakan kewaspadaan yang
dibuat untuk mencegah to9isitas

2. Diag!"a #$%$&a'a(a )
I(!1$&a"i a#(i2i(a" .$&,*.*ga /$ga gagg*a "i"($3 (&a"%!&(
!#"ig$
%ujuan 1
Klien mempertahankan tingkat energi yang adekuat tanpa stress tambahan.
Kriteria hasil 1
a. Anak menentukan dan melakukan aktivitas yang sesuai dengan
kemampuan.
b. Anak mendapatkan waktu istirahatDtidur yang tepat.
2ntervensi 1
Kaji respon pasien terhadap aktifitas
3 1 membantu dalam mengkaji respon fisiologi terhadap stress dan bila
kelebihan yang berkaitan dengan tingkat aktifitas.
$erikan periode istirahat yang sering dan periode tidur tanpa gangguan.
3 1 Kesimbangan aktifitas dan istirahat mencegah kerja jantung tiba"tiba
Anjurkan permainan dan aktivitas yang tenang.
3 1 penghematan energi membantu keseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
$antu anak memilih aktivitas yang sesuai dengan usia kondisi dan
kemampuan.
3 1 mampu melakukan aktifitas sehari E hari secara mandiri
Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan
program terapi yang tepat.
4. Diag!"a #$%$&a'a(a ) P$&*.a,a %$&(*3.*,a /a %$&#$3.aga
.$&,*.*ga /$ga #$(i/a#a/$#*a(a !#"ig$ /a *(&i$ %a/a -a&iga5
i"!1a"i "!"ia1.
%ujuan 1
(asien mengikuti kurva pertumbuhan berat badan dan tinggi badan.
Anak mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang sesuai
dengan usia
Kriteria hasil 1
a. Anak mencapai pertumbuhan yang adekuat.
b. Anak melakukan aktivitas sesuai usia
c. Anak tidak mengalami isolasi sosial
2ntervensi 1
$eri diet tinggi nutrisi yang seimbang untuk mencapai pertumbuhan yang
adekuat.
3 1 !emberikan data dasar tentang keadekuatan nutrisi yang dimakan dan kondisi
emosi saat makan
(antau tinggi dan berat badan: gambarkan pada grafik pertumbuhan untuk
menentukan kecenderungan pertumbuhan.
3 1 !engetahui kenaikan dan penurunan berat badan dan grafik pertumbuhan
%ekankan bahwa anak mempunyai kebutuhan yang sama terhadap sosialisasi
seperti anak yang lain.
3 1
Kolaborasi ke ahli gi=i sesuai indikasi
3 1 memberikan konseling dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan diit
individual.
6. Diag!"a #$%$&a'a(a ) Ri"i#! (iggi i0$#"i .$&,*.*ga /$ga "(a(*" 0i"i#
7ag 1$3a,.
%ujuan 1
Klien tidak menunjukkan bukti"bukti infeksi
Kriteria hasil 1
Anak bebas dari infeksi.
2ntervensi 1
.indari kontak dengan individu yang terinfeksi
3 1 mencegah terjadinya infeksi
$eri istirahat yang adekuat
3 1 menurunkan kerja miokardi atau konsumsi oksigen menurunkan
resiko komplikasi
$eri nutrisi optimal untuk mendukung pertahanan tubuh alami.
8. Diag!"a K$%$&a'a(a ) Ri"i#! (iggi +$/$&a (#!3%1i#a"i) .$&,*.*ga /$ga
#!/i"i -a(*g /a ($&a%i
%ujuan 1
KlienDkeluarga mengenali tanda"tanda komplikasi secara dini.
Kriteria hasil 1
a. Keluarga mengenali tanda"tanda komplikasi dan melakukan tindakan yang tepat.
b. KlienDkeluarga menunjukkan pemahaman tentang tes diagnostik dan
pembedahan.
2ntervensi 1
/elaskan atau klarifikasi informasi yang diberikan oleh praktisi dan ahli bedah
pada keluarga.
3 1memberikan informasi spesifik yang menciptakan dasar pengetahuan
untuk pengetahuan selanjutnya.
Siapkan anak dan orang tua untuk prosedur.
$antu membuat keputusan keluarga berkaitan dengan pembedahan.
8ali perasaan mengenai pilihan pembedahan.
9. Diag!"a K$%$&a'a(a ) P$&*.a,a %&!"$" #$1*a&ga .$&,*.*ga /$ga
3$3%*7ai aa# /$ga %$7a#i( -a(*g (ASD)
%ujuan 1
KlienDkeluarga mengalami penurunan rasa takut dan ansietas
Klien menunjukkan perilaku koping yang positif
Kriteria hasil 1
Keluarga mendiskusikan rasa takut dan ansietasnya
Keluarga menghadapi gejala anak dengan cara yang positif
2ntervensi 1
Diskusikan dengan orang tua dan anak (bila tepat) tentang ketakutan mereka
dan masalah defek jantung dan gejala fisiknya pada anak karena hal ini sering
menyebabkan ansietasDrasa takut.
Dorong keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan anak selama
hospitalisasi untuk memudahkan koping yang lebih baik di rumah.
Dorong keluarga untuk memasukkan orang lain dalam perawatan anak untuk
mencegah kelelahan pada diri mereka sendiri.
$antu keluarga dalam menentukan aktivitas fisik dan metode disiplin yang
tepat untuk anak.
DAFTAR PUSTAKA
$uku Ajar 27!4 (#-FAK2% DA7A! (&BB?) $alai (enerbit 0K42 /akarta.
$uku Ajar K#(#3ACA%A- KA3D2'+ASK47#3 ()66&) (usat Kesehatan /antung dan
(embuluh Darah -asional .arapan Kita /akarta.
$uku Saku Keperawatan (ediatrik ()66)) (enerbit buku kedokteran #8, /akarta.

S-ar putea să vă placă și