Sunteți pe pagina 1din 33

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
Penjelasan terhadap aspek-aspek yang terkait dalam penelitian ini akan diuraikan
sebagai berikut:
1 Asma
1.1. Pengertian Asma
1.2. Pencetus Asma
1.3. Tanda dan Gejala Asma
1.4. Klasii!asi Asma
1.". #e!anisme Terjadin$a Asma
1.%. Pengendalian Asma
2 Te!ni! Perna&asan Bute$!'
2.1. Pengertian Te!ni! Perna&asan Bute$!'
2.2. #anaat Te!ni! Perna&asan Bute$!'
2.3. Tujuan Te!ni! Perna&asan Bute$!'
2.4. Prinsi& Te!ni! Perna&asan Bute$!'
2.". #e!anisme (ati)an Te!ni! Perna&asan Bute$!'
2.%. Te!ni! Perna&asan Bute$!' &ada Penderita Asma
1 Asma 1.1.
Pengertian Asma
Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan oleh
reaksi hiperresponsif sel imun tubuh seperti sel mast, eosinofil, dan limfosit-
T terhadap stimulus tertentu dan menimbulkan gejala dyspnea, wheezing, dan
batuk akibat obstruksi jalan napas yang bersifat reversibel dan terjadi secara
episodik berulang !runner " #uddarth, 2$$1%& Pendapat serupa juga menyatakan
bah'a asma merupakan reaksi hiperresponsif saluran napas yang berbeda-beda
derajatnya dan menimbulkan fluktuasi spontan terhadap obstruksi jalan napas
(e'is et al&, 2$$$%&
1.2. Pencetus Asma
)enurut The Lung Association of Canada , ada dua faktor yang menjadi
pencetus asma :
1. Pemicu Asma Trigger%
Pemicu asma mengakibatkan mengencang atau menyempitnya saluran
pernapasan bronkokonstriksi%& Pemicu tidak menyebabkan peradangan& Trigger
dianggap menyebabkan gangguan pernapasan akut, yang belum berarti asma,
tetapi bisa menjurus menjadi asma jenis intrinsik&
*ejala-gejala dan bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh pemicu cenderung
timbul seketika, berlangsung dalam 'aktu pendek dan relatif mudah diatasi dalam
'aktu singkat& +amun, saluran pernapasan akan bereaksi lebih cepat terhadap
pemicu, apabila sudah ada, atau sudah terjadi peradangan& ,mumnya pemicu yang
mengakibatkan bronkokonstriksi adalah perubahan cuaca, suhu udara, polusi
udara, asap rokok, infeksi saluran pernapasan, gangguan emosi, dan olahraga yang
berlebihan&
2. Penyebab Asma Inducer%
Penyebab asma dapat menyebabkan peradangan inflamasi% dan sekaligus
hiperresponsivitas respon yang berlebihan% dari saluran pernapasan& Inducer
dianggap sebagai penyebab asma yang sesungguhnya atau asma jenis ekstrinsik&
Penyebab asma dapat menimbulkan gejala-gejala yang umumnya berlangsung
lebih lama kronis%, dan lebih sulit diatasi& ,mumnya penyebab asma adalah
alergen , yang tampil dalam bentuk ingestan alergen yang masuk ke tubuh
melalui mulut%, inhalan alergen yang dihirup masuk tubuh melalui hidung atau
mulut%, dan alergen yang didapat melalui kontak dengan kulit VitaHealth, 2$$-%&
#edangkan (e'is et al& 2$$$% tidak membagi pencetus asma secara spesifik&
)enurut mereka, secara umum pemicu asma adalah:
1. Alergen
.imana alergen dapat dibagi menjadi / jenis, yaitu:
a. 0nhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan seperti debu, bulu binatang,
serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi&
b. 0ngestan, yang masuk melalui mulut yaitu makanan seperti buah-buahan
dan anggur yang mengandung sodium metabisulfide% dan obat-obatan seperti
aspirin, epinefrin, A12- inhibitor, kromolin%&
c. 3ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit&
Pada beberapa orang yang menderita asma respon terhadap 0g 2 jelas merupakan
alergen utama yang berasal dari debu, serbuk tanaman atau bulu
binatang& Alergen ini menstimulasi reseptor 0g 2 pada sel mast sehingga
pemaparan terhadap faktor pencetus alergen ini dapat mengakibatkan degranulasi
sel mast& .egranulasi sel mast seperti histamin dan protease sehingga berakibat
respon alergen berupa asma&
2. 4lahraga
#ebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktivitas
jasmani atau olahraga yang berat& #erangan asma karena aktifitas biasanya
terjadi segera setelah selesai beraktifitas& Asma dapat diinduksi oleh
adanya kegiatan fisik atau latihan yang disebut sebagai Exercise Induced Asthma
20A% yang biasanya terjadi beberapa saat setelah latihan&misalnya: jogging,
aerobik, berjalan cepat, ataupun naik tangga dan dikarakteristikkan oleh adanya
bronkospasme, nafas pendek, batuk dan 'hee5ing& Penderita asma seharusnya
melakukan pemanasan selama 2-/ menit sebelum latihan&
3. 0nfeksi bakteri pada saluran napas
0nfeksi bakteri pada saluran napas kecuali sinusitis mengakibatkan eksaserbasi
pada asma& 0nfeksi ini menyebabkan perubahan inflamasi pada sistem trakeo
bronkial dan mengubah mekanisme mukosilia& 4leh karena itu terjadi
peningkatan hiperresponsif pada sistem bronkial&
4. #tres
#tres 6 gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa
memperberat serangan asma yang sudah ada& Penderita diberikan motivasi untuk
mengatasi masalah pribadinya, karena jika stresnya belum diatasi maka gejala
asmanya belum bisa diobati&
5. *angguan pada sinus
7ampir /$8 kasus asma disebabkan oleh gangguan pada sinus, misalnya rhinitis
alergik dan polip pada hidung& 3edua gangguan ini menyebabkan inflamasi
membran mukus&
1.3. Tanda dan Gejala Asma
*ejala asma sering timbul pada 'aktu malam dan pagi hari& *ejala yang di
timbulkan berupa batuk-batuk pada pagi, siang, dan malam hari, sesak napas,
bunyi saat bernapas wheezing atau 9ngik&&ngik&&%, rasa tertekan di dada, dan
gangguan tidur karena batuk atau sesak napas& *ejala ini terjadi secara reversibel
dan episodik berulang :ayasan Asma 0ndonesia, 2$$;, Perhimpunan .okter Paru
0ndonesia, 2$$-, (e'is et al&, 2$$$%& Pada keadaan asma yang parah gejala yang
ditimbulkan dapat berupa peningkatan distress pernapasan tachycardia, dyspnea,
tachypnea , retraksi iga, pucat%, pasien susah berbicara dan terlihat lelah& *ejala
yang berat adalah keadaan ga'at darurat yang mengancam ji'a& :ang termasuk
gejala yang berat adalah serangan batuk yang hebat, sesak napas yang berat dan
tersengal-sengal, sianosis kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut%, sulit
tidur dengan posisi tidur yang dianggap nyaman adalah dalam keadaan duduk, dan
kesadaran menurun .epkes <0, 2$$=%&
*ejala asma dapat diperburuk oleh keadaan lingkungan, seperti terpapar oleh bulu
binatang, uap kimia, perubahan temperatur, debu, obat aspirin, beta- blocker%,
olahraga berat, serbuk, infeksi sistem respirasi, asap rokok dan stres *0+A, 2$$>%&
*ejala asma dapat menjadi lebih buruk dengan terjadinya komplikasi terhadap
asma tersebut sehingga bertambahnya gejala terhadap
distress pernapasan yang di biasa dikenal dengan tatus Asmati!us !runner "
#uddarth, 2$$1%&
tatus Asmati!us yang dialami penderita asma dapat berupa pernapasan
wheezing, ronchi ketika bernapas adanya suara bising ketika bernapas%, kemudian
bisa berlanjut menjadi pernapasan la"ored perpanjangan ekshalasi%, pembesaran
vena leher, hipoksemia, respirasi alkalosis, respirasi sianosis, dyspnea
dan
kemudian berakhir dengan tachypnea& +amun makin besarnya obstruksi di
bronkus maka suara wheezing dapat hilang dan biasanya menjadi pertanda bahaya
gagal pernapasan !runner " #uddarth, 2$$1%&
1.4. Klasii!asi Asma
Asma dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi, berat penyakit dan pola
keterbatasan aliran udara& 3lasifikasi asma berdasarkan berat penyakit penting bagi
pengobatan dan perencanaan penatalaksanaan jangka panjang& #emakin berat asma
semakin tinggi tingkat pengobatan .epkes <0, 2$$=%& Pengklasifikasian asma
dapat dilakukan dengan pengkajian terhadap gejala dan kemampuan fungsi paru&
#emakin sering gejala yang dialami, maka semakin parah asma tersebut,
!egitu juga dengan kemampuan fungsi paru yang diukur dengan #ea! $low
%eters untuk mengetahui #ea! Expiratory $low P2?% dan pyrometers
untuk
mengukur $orce Expiratory Volume dalam satu detik ?2@ 1% disertai dengan
$orce Vital Capacity ?@1%& #emakin rendah kemampuan fungsi paru, maka
semakin parah asma tersebut *0+A, 2$$>%&
)enurut #omantri 2$$;%, berdasarkan etiologinya, asma bronkial dapat
diklasifikasikan menjadi / tipe, yaitu:
1. 2kstrinsik alergik%
Tipe asma ini merupakan jenis asma yang ditandai dengan reaksi alergi oleh
karena faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu
binatang, obat-obatan antibiotik dan aspirin% dan spora jamur& Asma ekstrinsik
sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi&
Paparan terhadap alergi akan mencetuskan serangan asma& *ejala asma umumnya
dimulai saat kanak-kanak&
2. 0ntrinsik idiopatik atau non alergik%
Tipe asma ini merupakan jenis asma yang ditandai dengan adanya reaksi non alergi
yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti
udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernapasan,
emosi dan aktivitas& #erangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan
dengan berlalunya 'aktu dan dapat berkembang menjadi bronkitis kronik dan
emfisema& Pada beberapa pasien, asma jenis ini dapat berkembang menjadi asma
gabungan& !entuk asma ini biasanya dimulai pada saat de'asa usia A /B tahun%&
3. Asma gabungan
Cenis asma ini merupakan bentuk asma yang paling umum dan sering ditemukan&
Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergi maupun bentuk idiopatik atau
nonalergik&
#edangkan klasifikasi asma berdasarkan tingkat keparahannya dapat dilihat pada
tabel berikut&
Tabel 1& 3lasifikasi asma berdasarkan tingkat keparahannya .epkes <0, 2$$B%
.erajat *ejala ?ungsi Paru
asma
I. 0ntermiten #iang hari D @ariabilitas AP2 D 2$8
)alam hari 2 kali per minggu D 2 kali per bulan @2P1 A ;$8 nilai
prediksi
#erangan singkat AP2 A ;$8 nilai terbaik
Tidak ada gejala antar serangan
0ntensitas serangan bervariasi
00& Persisten #iang hari A 2 kali per minggu, @ariabilitas AP2 2$ E /$8
<ingan tetapi D 1 kali per hari @2P1 A ;$8 nilai prediksi
)alam hari A 2 kali per bulan AP2 A ;$8 nilai terbaik
#erangan dapat mempengaruhi
aktifitas
000& Persisten #iang hari ada gejala @ariabilitas AP2 A /$8
#edang )alam hari A 1 kali per minggu @2P1 -$-;$8 nilai prediksi
#erangan mempengaruhi aktifitas AP2 -$-;$8 nilai terbaik
#erangan A 2 kali per minggu
#erangan berlangsung berhari-
hari
#ehari-hari menggunakan
inhalasi F2-agonis short acting
0@& Persisten #iang hari terus menerus ada @ariabilitas AP2 A /$8
!erat gejala @2P1 D -$8 nilai prediksi
#etiap malam hari sering timbul AP2 D -$8 nilai terbaik
gejala
Aktifitas fisik terbatas
#ering timbul serangan



1.". #e!anisme Terjadin$a Asma
Asma ditandai dengan konstriksi spastik dari otot polos bronkiolus yang
menyebabkan sukar bernapas& Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas
bronkiolus terhadap benda-benda asing di udara& <eaksi yang timbul pada asma
tipe alergi diduga terjadi dengan cara: seseorang alergi membentuk sejumlah
antibodi 0g2 abnormal& Pada asma, antibodi ini terutama melekat pada sel mast
yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan bronkiolus dan
bronkus& !ila seseorang terpapar alergen maka antibodi 0g2 orang tersebut
meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan
menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam 5at, diantaranya
histamin, 5at anafilaksis yang bereaksi lambat yang merupakan leukotrien%,
faktor kemotaktik eosinofilik, dan bradikinin& 2fek gabungan dari semua faktor ini
akan menghasilkan edema lokal pada dinding bronkiolus maupun sekresi mukus
yang kental dalam lumen bronkhiolus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga
menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat&
Pada asma, diameter bronkiolus berkurang selama ekspirasi daripada selama
inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama ekspirasi paksa menekan
bagian luar bronkiolus& !ronkiolus sudah tersumbat sebagian maka sumbatan
selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi
berat terutama selama ekspirasi& Pada penderita asma biasanya dapat melakukan
inspirasi dengan baik dan adekuat tetapi hanya sekali-sekali melakukan ekspirasi&
7al ini menyebabkan dispnea& 3apasitas residu fungsional dan volume residu paru
menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesulitan mengeluarkan
udara ekspirasi dari paru& 7al in dapat menyebabkan "arrel chest (e'is et al&,
2$$$%&
Asma terjadi karena penderita asma telah mengembangkan tingkat kedalaman
pernapasan yang jauh melebihi yang seharusnya, dan tubuh penderita
mengkompensasinya dengan langkah-langkah defensif untuk memaksa penderita
agar dapat mengurangi frekuensi pernapasannya& 7al ini menyebabkan restriksi
saluran napas dan peningkatan mucus& <ata-rata penderita asma bernapas /-B kali
lebih sering dan lebih cepat dibandingkan yang normal .upler, 2$$B%&
#indrom hiperventilasi adalah keadaan dimana dalam keadaan santai dapat
menyebabkan rasa pusing dan kadang-kadang pingsan& .ahulu, hal ini dikaitkan
dengan penurunan saturasi oksigen& +amun, bila berdasarkan efek !ohr, hal itu
disebabkan oleh ketidakseimbangan rasio antara kada karbon dioksida dengan
kadar oksigen dalam darah yang mempengaruhi pelepasan atau penahanan
oksigen dari darah&
#kema 1& )ekanisme Terjadinya Asma (e'is et al&, 2$$$%
0nfeksi,
Allergen,
0rritant



<espon mediasi 0g2- sel mast



Pelepasan mediator dari
sel mast , eosinophil,
macrophage,
lymphocyte&

<espon <espon
?ase A'al ?ase Akhir
#etelah /$--$ menit #etelah B-- jam


? 3onstriksi otot polos 0nfiltrasi
bronkial eosinophil dan
? #ekresi mucus neutrophil
? @asodilatasi 0nflamasi
? 2dema mukosa 7iperreaktivitas bronkial



? 4bstruksi jalan napas 0nfiltrasi monocyte
? ,dara terperangkap dan lymphocyte
? Asidosis respiratori #etelah 1-2 hari
? 7ypoGemia
*ejala yang ditimbulkan di atas merupakan gejala hipersensitivitas asma, dimana
gejala ini sangat berbahaya bagi keselamatan penderitanya, gejala diatas dapat
membuat penderita asma meninggal dalam seketika *0+A, 2$$B%&
1.%. Pengendalian Asma
)enurut Perhimpunan .okter Paru 0ndonesia 2$$-%, tujuan utama
penatalaksanaan dan pengendalian asma adalah meningkatkan dan
mempertahankan kualitas hidup agar pasien asma dapat hidup normal tanpa
hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari&
Tujuan penatalaksanaan asma :
1. )enghilangkan dan mengendalikan gejala asma


2. )encegah eksaserbasi akut


3. )eningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin


4. )engupayakan aktivitas normal termasuk exercise


5. )enghindari efek samping obat


6. )encegah terjadinya keterbatasan aliran udara &airflow limitation' ireversibel


7. )encegah kematian karena asma
Penatalaksanaan asma berguna untuk mengontrol penyakit& Asma dikatakan
terkontrol bila :
1. *ejala minimal sebaiknya tidak ada%, termasuk gejala malam


2. Tidak ada keterbatasan aktivitas termasuk exercise


3. 3ebutuhan bronkodilator agonis F2 kerja singkat% minimal idealnya tidak
diperlukan%
4. @ariasi harian AP2 kurang dari 2$ 8


5. +ilai AP2 normal atau mendekati normal


6. 2fek samping obat minimal tidak ada%


7. Tidak ada kunjungan ke unit darurat ga'at
Program penatalaksanaan dan pengendalian asma meliputi = komponen, yaitu
edukasi, menilai dan monitor berat asma secara berkala, identifikasi dan
mengendalikan faktor pencetus, merencanakan dan memberikan pengobatan
jangka panjang, menetapkan pengobatan pada serangan akut, pemeriksaan teratur
dan pola hidup sehat&
1. 2dukasi pengetahuan%
)emberikan pengetahuan kepada penderita asma tentang keadaan penyakinya dan
mekanisme pengobatan yang akan dijalaninya kedepan *0+A, 2$$B%& 2dukasi
penderita dan keluarga, untuk menjadi mitra dalam penatalaksanaan asma&
2dukasi kepada pasien6 keluarga bertujuan untuk :
a. )eningkatkan pemahaman mengenai penyakit asma secara umum dan pola
penyakit asma sendiri%
b. )eningkatkan keterampilan kemampuan dalam penanganan asma sendiri6
asma mandiri%
c. )eningkatkan kepuasan
d. )eningkatkan rasa percaya diri
e. )eningkatkan kepatuhan compliance% dan penanganan mandiri
f. )embantu pasien agar dapat melakukan penatalaksanaan dan mengontrol
asma
!entuk pemberian edukasi dapat dilakukan dengan komunikasi6 nasehat saat
berobat, ceramah, latihan6 training , supervisi, diskusi, tukar-menukar informasi
sharing of information group%, film6video presentasi, leaflet, brosur, buku
bacaan, dll Perhimpunan .okter paru 0ndonesia, 2$$-%&
2. )enilai dan monitor berat asma secara berkala
)emonitor asma secara teratur kepada tim medis yang menangani penyakit asma&
)emonitor perkembangan gejala, hal-hal apa saja yang mungkin terjadi terhadap
penderita asma dengan kondisi gejala yang dialaminya beserta memonitor
perkembangan fungsi paru *0+A, 2$$B%& Penilaian klinis berkala antara 1--
bulan dan monitoring asma oleh penderita sendiri mutlak dilakukan pada
penatalaksanaan asma& 7al ini meliputi pemantauan tanda gejala asma
setiap kunjungan ke dokter dan pemeriksaan faal paru , misalnya pengukuran pea!
flow meter(
Pengukuran Arus Puncak 2kspirasi AP2% dengan #ea! $low %eter ini
dianjurkan pada :
a. Penanganan serangan akut di ga'at darurat, klinik, praktek dokter dan oleh
pasien di rumah&
b. Pemantauan berkala di ra'at jalan, klinik dan praktek dokter&


c. Pemantauan sehari-hari di rumah, idealnya dilakukan pada asma persisten usia
di atas A B tahun, terutama bagi penderita setelah pera'atan di rumah sakit,
penderita yang sulit6tidak mengenal tingkat keparahan melalui gejala padahal
berisiko tinggi untuk mendapat serangan yang mengancam ji'a .epkes <0,
2$$=%&
3. 0dentifikasi dan mengendalikan faktor pencetus&
7al yang paling mungkin dilakukan penderita asma dalam mengurangi gejala
asma adalah menghindari faktor pencetus yang dapat meningkatkan gejala asma&
?aktor resiko ini dapat berupa makanan, obat-obatan, polusi, dan sebagainya
*0+A, 2$$B%&
4. )erencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang Pengobatan
jangka panjang terhadap penderita asma, dilakukan berdasarkan
tingkat keparahan terhadap gejala asma tersebut& Pada penderita asma intermitten,
tidak ada pengobatan jangka panjang& Pada penderita asma mild intermitten ,
menggunakan pilihan obat glukokortikosteroid inhalasi dan didukung oleh
teofilin, kromones, atau leukotrien& .an untuk asma moderate persisten ,
menggunakan pilihan obat F inhalsi dikombinasikan dengan
2-agonist
glukokortikoid inhalasi, teofilin atau leukotrien& ,ntuk asma se)ere persisten, F
2-
agonist inhalasi dikombinasikan dengan glukokortikosteroid inhalasi, teofilin dan
leukotrien atau menggunakan obat F
2 agonist oral *0+A, 2$$B%&
!erikut penjelasan tentang obat-obat pengontrol asma Controller%:
a. *lukokortikosteroid 0nhalasi
Cenis obat ini digunakan selama satu bulan atau lebih untuk mengurangi gejala
inflamasi asma& 4bat ini dapat meningkatkan fungsi paru, mengurangi
hiperresponsif dan mengurangi gejala asma dan meningkatkan kualitas hidup&
+amun, obat ini dapat menimbulkan kandidiasis orofaringeal, menimbulkan
iritasi pada bagian saluran napas atas dan dapat memberikan efek sistemik,
menekan kerja adrenal atau mengurangi aktivitas osteo"last *0+A, 2$$B%&
b. *lukokortikosteroid 4ral
)ekanisme kerja obat dan fungsi obat ini sama dengan obat kortikosteroid
inhalasi& 4bat ini dapat menimbulkan hipertensi, diabetes,penekanan kerja
hipothalamus*pituitary dan adrenal, katarak, glukoma, obesitas dan kelemahan
*0+A, 2$$B%&
c. 3romones #odium 1romogycate dan +edocromyl #odium%
4bat ini dapat menurunkan jumlah eosin bronkial pada gejala asma& 4bat ini
dapat menurunkan gejala dan menurunkan reaksi hiperresponsitivitas pada sistem
imun nonspesifik& 4bat ini dapat menimbulkan batuk-batuk pada saat pemakaian
dengan bentuk formulasi powder *0+A, 2$$B%&
d& F
2-Agonist 0nhalasi
4bat ini berfungsi sebagai bronkodilator selama 12 jam setelah pemakaian& 4bat
ini dapat mengurangi gejala asma pada 'aktu malam, meningkatkan fungsi paru&
4bat ini dapat menimbulkan tremor pada bagian muskuloskeletal, menstimulasi
kerja kardiovaskular dan hipokalemia *0+A, 2$$B%&
e& F
2-Agonist 4ral
4bat ini sebagai bronkodilator dan dapat mengontrol gejala asma pada 'aktu
malam& 4bat ini dapat menimbulkan ansietas, meningkatkan kerja jantung, dan
menimbulkan tremor pada bagian muskuloskeletal *0+A, 2$$B%&
f. Teofilin
4bat ini digunakan untuk menghilangkan gejala atau pencegahan asma bronkial
dengan merelaksasi secara langsung otot polos bronki dan pembuluh
darah pulmonal& 4bat ini dapat menyebabkan efek samping berupa mual, muntah,
diare, sakit kepala, insomnia dan iritabilitas& Pada level yang lebih dari /B
mcg6m( menyebabkan hiperglikemia, hipotensi, aritmia jantung, takikardi,
kerusakan otak dan kematian .epkes <0, 2$$=%&
g. (eukotriens
4bat ini berfungsi sebagai anti inflamasi& 4bat ini berfungsi untuk mengurangi
gejala termasuk batuk, meningkatkan fungsi paru dan menurunkan gejala asma
*0+A, 2$$B%&
!erikut penjelasan tentang obat-obat pelega gejala asma +elie)er%:
a& F
2-Agonist 0nhalasi
4bat ini bekerja sebagai bronkodilator& 4bat ini digunakan untuk
mengontrol gejala asma, variabilitas pea! flow , hiperresponsif jalan napas&
4bat
ini dapat menstimulasi kerja jantung, tremor otot skeletal dan hipokalemia *0+A,
2$$B%&
b& F
2-Agonist 4ral
4bat ini sebagai bronkodilator& 4bat ini dapat menstimulasi kerja jantung, tremor
otot skeletal dan hipokalemia *0+A, 2$$B%&
c. Antikolinergik
4bat ini sebagai bronkodilator& 4bat ini dapat meningkatkan fungsi paru& 4bat ini
dapat menyebabkan mulut kering dan pengeluaran mukus *0+A, 2$$B%&
5. Terapi Penanganan Terhadap *ejala
Terapi ini dilakukan tergantung kepada pasien& Terapi ini dianjurkan kepada pasien
yang mempunyai pengalaman buruk terhadap gejala asma, dan dalam kondisi
yang darurat& Penatalaksanaan terapi ini dilakukan di rumah penderita
asma dengan menggunakan obat bronkodilator seperti: F
2-agonist inhalasi dan
glukokortikosteroid oral *0+A, 2$$B%&
6. Pemeriksaan Teratur
Pada penatalaksanaan jangka apnjang terdapat dua hal penting yang harus
diperhatikan, yaitu tindak lanjut follow*up' teratur dan rujuk ke ahli paru untuk
konsultasi atau penanganan lebih lanjut Perhimpunan .okter Paru 0ndonesia,
2$$=%& Penderita asma disarankan untuk memeriksakan kesehatannya secara
teratur kepada tim medis& Pemeriksaan teratur berfungsi untuk melihat
perkembangan kemampuan fungsi paru *0+A, 2$$B%&
7. Pola 7idup #ehat
.alam penatalaksanaan asma, pola hidup sehat sangat dianjurkan& Pola hidup
sehat akan sangat membantu proses penatalaksanaan asma& .engan pemenuhan
nutrisi yang memadai, menghindari stres, dan olahraga atau yang
biasa disebut latihan fisik teratur sesuai toleransi tubuh The Asthma $oundation
of Victoria , 2$$2%& Pemenuhan nutrisi yang memadai dan menghindari stres akan
menjaga penderita asma dari serangan infeksi dari luar yang dapat memperburuk
asma dengan tetap menjaga kestabilan imunitas tubuh penderita asma The
Asthma $oundation of Victoria, 2$$2%&
#elain itu, juga terdapat serangkaian terapi komplementer yang bisa bermanfaat
bagi penderita asma& Tujuannya bukan untuk menggantikan pengobatan
konvensional yang sedang dijalani, melainkan sebagai upaya pelengkap yang
bisa mempercepat proses penyembuhan& !eberapa terapi
komplementer tersebut adalah terapi herba, homeopati, terapi nutrisi, tissue salt
therapy, aromaterapi, akupunktur, akupresur, refleksologi, teknik pernapasan
!uteyko, meditasi, :oga, relaksasi progresif dan 1hikung VitaHealth, ,--.%&
#alah satu terapi alternatif untuk asma yang paling mutakhir dan paling ilmiah tapi
sekaligus kontroversial adalah teknik pernapasan !uteyko& .alam teknik
pernapasan ini, secara sederhana penanganan asma didasarkan pada usaha
mengembalikan cara bernapas yang benar VitaHealth, ,--. %& Penderita asma
dapat memperbaiki pola nafas dan gejala asma lainnya dengan melakukan teknik
pernafasan yang benar secara hati-hati dan teratur .upler,2$$B%&
2. Te!ni! Perna&asan Bute$!'
2.1. *eenisi Te!ni! Perna&asan Bute$!'
Teknik Pernapasan !uteyko merupakan suatu metode manajemen6
penatalaksanaan asma yang bertujuan untuk mengurangi konstriksi jalan napas
dengan prinsip latihan bernapas dangkal& Terapi ini dirancang untuk
memperlambat atau mengurangi inta!e udara ke dalam paru-paru sehingga dapat
mengurangi gangguan pada saluran pernapasan .upler, 2$$B%&
2.2. #anaat Te!ni! Pernaasan Bute$!'
Teknik Pernapasan !uteyko memanfaatkan teknik pernapasan alami secara dasar
dan berguna untuk mengurangi gejala dan memperbaiki tingkat keparahan pada
penderita asma& Teknik Pernapasan !uteyko berguna untuk mengurangi
ketergantungan penderita asma terhadap obat6 medikasi asma& #elain itu, teknik
pernapasan ini juga dapat meningkatkan fungsi paru dalam memperoleh oksigen
dan mengurangi hiperventilasi paru .upler, 2$$B%&
2.3. Tujuan Te!ni! Perna&asan Bute$!'



Tujuan pelaksanaan teknik pernapasan !uteyko ini adalah menggunakan
serangkaian latihan bernapas secara teratur untuk memperbaiki cara bernapas
penderita asma yang cenderung bernapas secara berlebihan agar dapat bernapas
secara benar& #elain itu, tujuan lain dari teknik pernapasan ini adalah untuk
mengembalikan volume udara yang normal @ita7ealth, 2$$-%& #ecara garis
besarnya, teknik pernapasan !uteyko bertujuan untuk memperbaiki pola napas
penderita asma dengan cara memelihara keseimbangan kadar 14
2 dan nilai
oksigenasi seluler yang pada akhirnya dapat menurunkan gejala asma .upler,
2$$B%& )enurut <oy 2$$-%, tujuan umum dari teknik pernapasan !uteyko adalah
untuk rekondisi penderita agar dapat bernapas normal dengan cara-cara sebagai
berikut :



1. !elajar bagaimana untuk membuka hidung secara alami dengan
melakukan latihan menahan napas&
2. )enyesuaikan pernapasan dan beralih dari pernapasan melalui mulut
menjadi pernapasan melalui hidung&
3. (atihan pernapasan untuk mencapai volume pernapasan yang normal
dengan melakukan relaksasi diafragma sampai terasa jumlah udara mulai
berkurang&
4. (atihan khusus untuk menghentikan batuk dan wheezing
5. Perubahan gaya hidup dibutuhkan untuk membantu hal tersebut di atas,
sehingga memfasilitasi jalan untuk dapat sembuh dan rekondisi ke tingkat
normal&



2.4. Prinsi& Te!ni! Perna&asan Bute$!'
#elama serangan asma, penderita asma bernapas dua kali lebih cepat
dibandingkan orang normal, yang kemudian kondisi ini dikenal dengan istilah
hiperventilasi .upler, 2$$B%& Teori !uteyko menyatakan bah'a dasar penyebab
dari penyakit asma adalah kebiasaan bernapas secara berlebihan o)er*"reathing'
yang tidak disadari VitaHealth, 2$$-%&
Teori yang mendasari !uteyko dalam mengembangkan teknik pernapasan ini
adalah :
1. !ila penderita asma melakukan pernapasan dalam, maka jumlah 14
2 yang
dikeluarkan akan semakin meningkat& 7al ini dapat menyebabkan jumlah 14
2 di
paru-paru, darah dan jaringan akan berkurang )urphy, 2$$$%&
2. Terjadinya defisiensi 14
2 disebabkan oleh cara bernapas dalam yang dapat
menyebabkan p7 darah menjadi alkalis& Perubahan p7 dapat mengganggu
keseimbangan protein, vitamin dan proses metabolisme& !ila p7 mencapai nilai ;,
maka hal ini dapat menyebabkan gangguan metabolik yang fatal )urphy, 2$$$%&
3. Terjadinya defisiensi 14
2 menyebabkan spasme pada otot polos bronkus,
kejang pada otak, pembuluh darah, spastik usus, saluran empedu dan organ
lainnya& !ila penderita asma bernapas dalam, maka semakin sedikit jumlah
oksigen yang mencapai otak, jantung, ginjal dan organ lainnya yang
mengakibatkan hipoksia disertai dengan hipertensi arteri )urphy, 2$$$%&
4. 3ekurangan 14
2 dalam pada organ-organ vital termasuk otak% dan sel-sel
saraf meningkatkan stimulasi terhadap pusat pengendalian pernapasan di otak
yang menimbulkan rangsangan untuk bernapas, dan lebih lanjut meningkatkan
pernapasan sehingga proses pernapasan lebih intensif yang kemudian dikenal
dengan hiperventilasi atau o)er*"reathing VitaHealth, ,--.%&
5. /)er*"reathing dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar 14
2 di dalam
tubuh terutama paru-paru dan sirkulasi% sehingga hal ini akan mengubah kadar 4
2
darah dan menurunkan jumlah 4
2 seluler& 3eseimbangan asam-basa tubuh juga
dipengaruhi oleh pola nafas dan konsentrasi 4
2. 142& Pada 'aktu serangan, over-
"reathing dapat menyebabkan stres pada tubuh #egasus 0euro Linguistic
#rogramming , 2$$H%&
)enurut !uteyko, kesulitan bernapas seperti yang dialami oleh penderita
asma merupakan salah satu tanda o)er*"reathing dan faktanya respon alami tubuh
terhadap hal ini adalah mengurangi inta!e udara ke dalam paru-paru #egasus
0euro Linguistic #rogramming, 2$$H%& (ebih lanjut ia menjelaskan bah'a ketika
seorang bernapas secara berlebihan, tubuh akan mengorganisasikan mekanisme
pertahanan alami untuk mempertahankan tingkat karbondioksida normal, dengan
cara sebagai berikut:
1. #pasme saluran pernapasan dan alveolus& 3eduanya bergerak menguncup
untuk mempersempit bukaan jalaan napas dalam upaya mempertahankan 14
2 di
paru-paru&
2. Timbulmya mukus dalam saluran pernapasan, yang merupakan cara lain dari
tubuh untuk mempersempit saluran udara dalam mempertahankan 14
2&
3. Pembengkakan lapisan permukaan saluran pernapasan sebelah dalam dengan
tujuan yang sama yaitu mempertahankan 14 2 @ita7ealth, 2$$$%&
Teknik Pernapasan !uteyko bertujuan untuk memperbaiki kebiasaan buruk
penderita asma yaitu o)er*"reathing atau hiperventilasi dan mengubahnya
menjadi kebiasaan baru yaitu bernapas lebih lambat dan lebih dangkal& Teknik
Pernapasan !uteyko meliputi dua hal penting yaitu relaksasi dan latihan& Pada
tahapan relaksasi, postur tubuh diatur secara rileks terutama tubuh bagian atas&
Teknik pernapasan ini dilakukan untuk merilekskan otot pernapasan dan iga
secara perlahan-lahan yaitu adanya peregangan ke arah luar selama inspirasi dan
penarikan iga ke arah dalam selama ekspirasi& Penderita dianjurkan untuk
mengurangi melakukan pernapasan melalui mulut, tetapi lebih diutamakan untuk
melakukan pernapasan melalui hidung saat serangan asma terjadi .upler, 2$$B%&
7al penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan teknik pernapasan !uteyko
adalah mengajarkan penderita asma untuk lebih terorientasi pada pernapasan
melalui hidung, bukan melalui mulut )ortin, 1HHH dalam Thomas, 2$$>%&
)enurut !uteyko, bernapas melalui hidung akan mengurangi hiperventilasi
bernapas dalam% sehingga cara terbaik untuk menghemat 14
2
yang keluar adalah dengan merelaksasikan otot-otot pernapasan sehingga
insufisiensi udara yang terjadi saat serangan asma dapat berkurang Thomas,
2$$>%&
#elain itu, selama latihan perlu diperhatikan pula control pause yaitu 'aktu
untuk menahan napas secara terkendali& (amanya 'aktu penderita menahan napas
harus dicatat& Pada penderita asma, control pause hanya bisa dicapai selama B-1B
detik& !ila melakukan teknik pernapasan !uteyko secara benar, maka tubuh dapat
menahan napas atau mencapai 'aktu control pause selama >$--$ detik .upler,
2005. 1A 2utey!o Clinic, 2$$;%&
(atihan-latihan yang digunakan dalam Teknik Pernapasan !uteyko berbeda
panjang dan frekuensinya, tergantung pada tingkat keparahan penyakit yang
diderita& (atihan pernapasan !uteyko dilakukan sebelum makan atau menunggu
setidaknya dua jam setelah makan karena pencernaan dapat mempengaruhi
pernapasan <oy, 2$$-%&
Adapun beberapa persiapan dasar yang perlu dipahami dalam melakukan teknik
pernapasan !uteyko ini menurut Thomas 2$$>% adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran 'aktu control pause
.alam melakukan latihan pernapasan !uteyko, sebelum dan sesudah
latihan harus diperiksa terlebih dahulu control pause&
2. Postur #ikap Tubuh%&
.alam melakukan latihan pernapasan !uteyko, postur yang baik sangat berperan
penting dalam keberhasilan latihan untuk mengurangi hiperventilasi&
Penggunaan kursi yang memiliki sandaran tegak dan tinggi memungkinkan untuk
mengistirahatkan kaki di lantai dengan nyaman dan memungkinkan untuk duduk
dengan posisi yang benar& Cika tidak memiliki kursi dengan sandaran yang lurus,
maka posisi kepala, bahu, dan pinggul harus diatur supaya tegak lurus&
3. 3onsentrasi
Tutup mata dan fokus pada pernapasan& <asakan udara yang bergerak masuk dan
keluar dari lubang hidung dan gerakan berbeda dari tubuh ketika
menarik napas dan menghembuskan napas& Ialaupun berkonsentrasi pada
pernapasan mungkin dirasakan sebagai hal yang aneh, tetapi kita tidak dapat
mengubah pola pernapasan kita jika tidak menyadari bagaimana kita bernapas&
4. <elaksasi !ahu
!ahu merupakan bagian penting untuk memperbaiki pernapasan& 4leh karena
tejadi ketegangan dan kekakuan menyebabkan kesulitan untuk menaikkan otot
bahu saat bernapas sehingga mempengaruhi jumlah udara ke dalam paru- paru&
1obalah untuk sesantai mungkin dan biarkan bahu rileks dengan posisi alamiah
setiap kali bernapas& <elaksasi juga akan membantu mengatur pernapasan&
5. )emantau aliran udara
<asakan jumlah aliran udara melalui lubang hidung dengan cara meletakkan jari
di ba'ah hidung sehingga sejajar dengan lantai& Aliran udara harus dapat dirasakan
keluar dari lubang hidung, tetapi posisi jari tidak boleh terlalu dekat ke lubang
hidung karena dapat mengganggu aliran udara yang masuk dan keluar dari lubang
hidung&
6. !ernapas dangkal
3etika mulai terasa aliran udara menyentuh jari saat menghembuskan napas,
maka mulailah menarik napas kembali& 7al ini akan menyebabkan penurunan
jumlah udara untuk setiap kali bernapas& #etelah melakukan hal ini, akan terjadi
peningkatan jumlah napas yang dihirup per menit, tapi tidak masalah jika
tujuannya adalah untuk mengurangi volume udara& ,dara yang sedikit hangat
terasa di jari menandakan semakin berhasilnya penurunan volume udara setiap
kali bernapas& Tujuannya adalah untuk terus bernapas dengan cara ini selama /-B
menit&
3emungkinan yang terjadi adalah tidak dapat menyelesaikan B menit penuh saat
pertama kali latihan& #eperti latihan lain pada umumnya, akan lebih mudah
dipahami melalui praktek& Cika mengambil napas dari udara, maka hal itu berarti
adanya usaha untuk mengurangi volume udara yang terlalu cepat dan perlu untuk
memperlambatnya& Tujuannya adalah untuk memperoleh hasil yaitu pernapasan
dapat dikurangi selama /-B menit pada suatu 'aktu& 1ara untuk latihan bernapas
dangkal ini adalah sebagai berikut :
(angkah 1
!ernapas hanya melalui hidung, baik inspirasi maupun ekspirasi& Pastikan mulut
tertutup se'aktu bernapas&
(angkah 2
!ernapaslah hanya dengan diafragma, tidak dengan pernapasan dada& Atur posisi
dan duduklah di depan cermin& (etakkan tangan di perut, lalu tarik napas&
Perhatikan bah'a tidak terjadi penggunaan otot-otot dada untuk bernapas, yang
bergerak turun hanya tangan yang sebelumnya diletakkan di perut& 3etika
menghembuskan napas, tangan yang diletakkan di perut harus bergerak naik ke
posisi normal posisi sebelumnya%&
(angkah /
(etakkan jari di ba'ah hidung& +apas haruslah sangat dangkal dimana hampir
tidak terasa pergerakan udara saat tarikan dan hembusan napas%&
7. Pengukuran control pause and pemeriksaan denyut nadi
#etelah menyelesaikan tahapan B menit seperti yang tersebut di atas , selama
apapun 'aktunya untuk mulai latihan, maka harus diperiksa kembali
denyut nadi dan control pause&
8. 0stirahat
#ebelum memulai tahapan B menit berikutnya, sebaiknya istirahat& ,ntuk
memperoleh manfaat besar dari latihan pernapasan !uteyko ini, maka dibutuhkan
'aktu minimal 2$ menit per hari&
9. (atihan !lok
#etiap sesi terdiri dari > blok penurunan frekuensi bernapas dengan
memeriksa denyut nadi dan control pause sebelum dan setelah latihan&
.ibandingkan dengan sesi a'al, maka control pause harus lebih panjang
'aktunya dan untuk denyut nadi harus lebih rendah&
2.". Ta)a&an (ati)an Te!ni! Perna&asan Bute$!'
Teknik pernapasan !uteyko adalah satu set latihan pernapasan sederhana untuk
membantu mengendalikan asma dan gangguan pernapasan lainnya& (amanya
'aktu untuk melakukan seluruh tahapan teknik pernapasan ini adalah 2B menit&
Adapun langkah-langkah secara umum dalam melakukan latihan teknik pernapasan
ini adalah sebagai berikut :



(angkah 1 : Tes !ernapas Contol pause


Pada tahap a'al, sebagai pemanasan sebaiknya ambil napas terlebih dahulu
sebanyak 2 kali , kemudian ditahan, lalu dihembuskan& #etelah itu, lihat berapa
lama 'aktu dapat menahan napas& Tujuannya adalah untuk dapat menahan napas
selama >$--$ detik&
(angkah 2 : Pernapasan .angkal
Ambil napas dangkal selama B menit& !ernapas hanya melalui hidung,
sedangkan mulut ditutup& 3emudian lakukan tes bernapas control pause & 7itung
kembali 'aktu untuk dapat menahan napas&


(angkah /: Teknik *abungan


,langi kembali Jtes control pause - bernafas dangkal- tes control pause
sebanyak > kali&
#edangkan untuk setiap tingkat kesulitan latihan, maka langkah-langkah yang
perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Tingkat kesulitan sangat mudah, tahapannya adalah :
(angkah 1
.uduk atau berbaring dalam ruangan yang tenang& )ulai untuk mengatur
pernapasan dan fokus pada setiap napas yang diambil& !iarkan pernapasan
menjadi lebih lambat dan lebih dangkal secara perlahan dan bertahap&
(angkah 2
Tarik napas melalui hidung secara perlahan-lahan& .engan bernapas melalui
hidung, tubuh dapat mempertahankan karbondioksida yang lebih tinggi dan kadar
nitrat oksida dalam paru-paru&
(angkah /
!ernapas penuh melalui hidung& Pastikan bernapas hanya melalui hidung, karena
seperti yang telah dipaparkan bah'a pernapasan melalui mulut dapat
mengeringkan saluran pernapasan&
(angkah >
#etelah menghembuskan napas, tahan napas sesuai dengan kemampuan hingga
terasa dorongan untuk menarik napas& 7al ini memang terlihat sulit pada a'alnya,
tapi dengan latihan secara teratur maka akan terbiasa& Cangan mencoba untuk
menahan napas lebih lama dari yang diperlukan&
(angkah B
Ambil napas secara perlahan dan tahan selama mungkin sesuai dengan
kemampuan sampai terasa dorongan untuk menghembuskan napas& ,langi
tahapan ini beberapa kali sehari untuk berlatih bernapas melalui hidung& Pastikan
dalam menarik napas dan menghembuskan secara perlahan untuk mencegah
hiperventilasi&
b. Tingkat kesulitan mudah, tahapannya adalah :
(angkah 1
1ari tempat yang nyaman untuk duduk atau berbaring& #emakin nyaman tempat
dan posisi untuk latihan, akan semakin efektif pengaruh yang dihasilkan& (angkah
2
Tutup mata dan fokus pada pernapasan& )ulai secara perlahan, bernapas dalam
melalui hidung& (akukan hal ini minimal selama 1 menit&
(angkah /
Ambil napas dangkal& 7iruplah udara secukupnya sehingga dapat bernapas dengan
nyaman& Tahan napas sesuai dengan kemampuan& Cangan memaksakan diri dengan
langkah ini& Cika merasa terengah-engah, kembali ke langkah 2 dan mulai dari a'al
lagi&
(angkah >
Tahan napas sedikit lebih lama daripada sebelumnya& (akukan selama 1$ menit per
hari&
c. Tingkat kesulitan sedang, tahapannya adalah :
(angkah 1
.uduklah dalam posisi tegak dan bernapas dangkal selama / menit&
(angkah 2
7itung 'aktu control pause& !ernapas secara normal& Tutup hidung dengan
cara mencubit cuping hidung& 7itung berapa lama 'aktu untuk dapat menahan
napas sebelum merasakan sedikit dorongan untuk bernapas& Tahapan ini mungkin
hanya dapat dilakukan dalam beberapa detik saja tetapi tujuan akhir dari tahapan
ini adalah -$ detik&
(angkah /
!ernafas dangkal selama / menit&
(angkah >
Ambil napas normal dan hembuskan napas secara perlahan& Tutup hidung dan
tahan napas selama 2$ detik& #etelah selesai, tahan keinginan untuk mengambil
napas dalam&
(angkah B
!ernapas dangkal selama / menit lagi&
(angkah -
Ambil napas normal dan hembuskan napas secara perlahan& Tutup hidung dan
tahan napas selama /$ detik& 3embali bernapas normal&
(angkah =
!ernapas dangkal selama / menit lagi&
(angkah ;
Tutup hidung dan tahan napas selama >$ detik& 3embali bernapas normal&
(angkah H
!ernapas dangkal selama / menit lagi&
(angkah 1$
7itung 'aktu control pause lagi& #elesai latihan secara teratur, control
pause harus lebih baik dibandingkan saat a'al latihan&
2.%. Te!ni! Perna&asan Bute$!' &ada Penderita Asma
#alah satu metode yang dikembangkan untuk memperbaiki cara bernapas pada
penderita asma adalah teknik pernapasan !uteyko ?adhil, 2$$H%& Teknik
pernapasan !uteyko memiliki kegunaan untuk memperbaiki cara bernapas pada
penderita asma agar dapat bernapas secara efisien dan benar agar gejala asma
seperti hiperventilasi dapat dikurangi 3olb, 2$$H%&
Cenis pernapasan yang dilakukan selama latihan teknik pernapasan !uteyko adalah
pernapasan diafragma, dimana otot diafragma dilatih untuk bernapas dan menahan
napas menurut kemampuan penderita asma <oy, 2$$-%& )enurut penelitian yang
dilakukan oleh )a 2$$2% terhadap penderita PP43, maka dengan menggunakan
latihan otot pernapasan diafragma dapat meningkatkan kemampuan fungsi paru
penderita PP43 secara signifikan&
(atihan pernapasan !uteyko membantu menyeimbangkan kadar karbondioksida
dalam darah yang hilang akibat hiperventilasi sehingga membantu
pelepasan hemoglobin dalam darah untuk melepaskan oksigen sehingga
transportasi oksigen ke jaringan berjalan lancar <oy, 2$$-%& Teknik pernapasan
!uteyko juga dapat membantu mengurangi kesulitan bernapas pada penderita
asma dengan cara menahan karbondioksida agar tidak hilang secara progresif
akibat hiperventilasi& #esuai dengan sifat karbondioksida yang mendilatasi
pembuluh darah dan otot, maka dengan menjaga keseimbangan kadar
karbondioksida dalam darah akan mengurangi terjadinya bronkospasme pada
penderita asma 3olb, 2$$H%&
(atihan teknik pernapasan !uteyko secara teratur akan mengurangi ekspirasi paksa
serta penekanan pada otot dinding dada yang menyebabkan rasa sesak )urphy,
2$$$%& #elain itu, dengan melakukan teknik pernapasan !uteyko maka peningkatan
kadar karbondioksida dapat tercapai sehingga terjadi dilatasi otot
bronkus yang kemudian mengurangi bronkospasme dan munculnya wheezing
)chugh et al&, 2$$/%&
.engan begitu teknik pernapasan !uteyko dapat memperbaiki keadaan fisiologis
paru pada penderita asma disertai dengan penurunan hiperventilasi akibat
hilangnya karbondioksida saat terjadinya serangan asma .upler, 2$$B%&

S-ar putea să vă placă și