Sunteți pe pagina 1din 5

Dalam profesi kedokteran terdapat tiga komponen penting yaitu komponen

ilmu dan teknologi kedokteran, komponen moral dan etik kedokteran, serta
komponen hubungan interpersonal antara dokter dan pasien. Standar hbungan
dokter-pasien ini merupakan suatu seni di bidang kedokteran (the art of medicine),
yang mengatur bagaimana sebaiknya berkomunikasi, berempati, simpati, sopan
santun dan penuh perhatian terhadap pasien dengan masalah kesehatannya. Dari
komunikasi dokter-pasien yang kurang baik inilah yang sering menimbulkan konflik
serta sengketa medik antara dokter dan pasien atau keluarga pasien.
Seorang dokter ataupun tenaga kesehatan yang lain dituntut untuk dapat
menguasai prinsip dasar dalam komunikasi, hal ini sangat diperlukan untuk
menentukan keberhasilan penyelesaian masalah kesehatan pasien. Keberhasilan
komunikasi antar petugas kesehatan dan pasien pada umumnya akan melahirkan
kenyamanan dan kepuasan bagi kedua pihak, khususnya timbulnya empati atau ikut
merasakan apa yang sedangdi alami oleh pasien, empati dapat dikembangkan
apabila petugas kesehatan memiliki keterampilan mendengar dan berbicara yang
keduanya dapat dipelajari dan dilatih.
Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan
menjadi 2 bentuk sebagai berikut.
Komunikasi verbal
Pertukaran informasi terjadi secara interaktif mendengarkan lawan
bicara atau sebaliknya
Kontak mata sangat membantu kelancaran komunikasi
Pengamatan bahasa dan gaya bicara
Berlangsung 2 arah dan timbal-balik
Pemahaman dan penyerapan informasi berlangsung relatif cepat dan
baik.
Komunikasi nonverbal
Melalui observasi dan gerak gerik, ekspresi, gerak tubuh dan isyarat
Sulit untuk menyelami maksud dan perasaan pasien
Sering terjadi salah persepsi
Petugas kesehatan harus lebih banyak mengambil inisiatif
Komunikasi nonverbal mudah terganggu
Membina komunikasi yang efektif dengan pasien sangat penting, cara
menyampaikan informasi juga sangat mempengaruhi hasil dan kejelasan informasi
yang diterima oleh pasien. Hal ini juga berkaitan dengan kenyamanan selama
tindakan, keberhasilan atau kegagalan upaya pertolongan dan kesalahpahaman
dalam menilai apa yang mereka terima selama perawatan. Landasan untuk
membina hubungan baik tersebut adalah rasa percaya diantara kedua pihak. Ada
tiga proses penting dalam pembinaan komunikasi antara dokter dan pasien yaitu
sebelum melakukan pengobatan, selama prosedur klinik serta setelah melakukan
tindakan.
Petunjuk berkomunikasi
Dengarkan keluhan dan ungkapan perasaan pasien, jangan memotong
pembicaraan.
Beri kesan bahwa kita sedang mendengar dan mencoba memahami
apa yang diungkapkan pasien
Jawab seluruh pertanyaan dengan sabar dan penuh perhatian
Berikan penjelasan secara singkat, lengkapdan mudah dimengerti.
Ulangi informasi penting yang harus diketahui oleh pasien
Gunakan istilah umum dan sederhana, jangan menggunakan istilah
medis
Tunjukan isyarat atau komunikasi non verbal.
Teknik berkomunikasi
Beri salam dan perkenalkan diri anda
Panggil nama pasien atau keluarganya
Lakukan kontak mata
Jaga harakat dan martabat pasien
Budayakan perilaku positif
Gunakan teknik mendengarkan aktif
Beri penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti
Tunjukan perhatian dengan isyarat
Pasien perempuan umumnya merasa enggan untuk mengemukakan
masalah-masalah seksual dan kesehatan reproduksinya, kecuali pada lingkungan
yang kondusif. Dokter harus menciptakan lingkungan yang privasi sifatnya, dan
khusus pada pemeriksaan dalam, diperlukan pendamping. Berkomunikasi yang baik
dengan pasien perempuan dan keluargamnya dapat menumbuhkan kepercayaan
diri dan meningkatkan kepercayaan perempuan terhadap tenaga kesehatan.
Prinsip dasar dalam berkomunikasi dengan perempuan adalah
Menghormati martabat dan hak kebebasan pribadi perempuan
Mempunyai kepekaan dan responsif terhadap kebutuhan perempuan
Tidak mencela kebutuhan yang dibuat oleh perempuan
Sedangkan teknik komunikasi yang efektif terhadap perempuan adalah
Mendorong perempuan dan keluarganya untuk mengatakan jujur dan
lengkap tentang hal-hal yang menyangkut komplikasi yang dialami
Mendengarkan apa yang dikatakan perempuan dan keluarganya serta
mendorong mereka untuk mengatakan kekhawatirannya
Hormati rasa privasi dan rasa sungkan perempuan
Tunjukan bahwa perempuan tersebut merasa didengarkan dan di
pahami
Gunakan komunikasi nonverbal pendukung
Jawablah pertanyaan perempuan secara langsung dan tenang
Jelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan
Mintalah kepada perumpuan untuk mengulang kembali apa yang telat
dijelaskan
Hak-Hak Pasien
Setiap pasien membutuhkan pelayanan kesehatan yang tepat dan segera.
Apapun penyakitnya, pasien berhak untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas
terutama gawat darurat. Apapun lasannya pasien memiliki :
Hak untuk memperoleh informasi tentang kondisi dan keadaan yang sedang
mereka alami
Hak untuk bertanya atau mendiskusikan kondisi atau keadaan dirinya dan
apa yang mereka harapkan dari pelayanan kesehatan yang ada
Hak pasien untuk dilayani secara pribadi
Hak untuk menyatakan pandangannya tentang pelayanan yang telah
diberikan
Hak untuk memutuskan secara bebas apakah menrima atau menolak suatu
pengobatan
Dukungan Emosional dan Psikologi
Keadaan gawat darurat seringkali sangat mencemaskan pasien dan keluarganya
dan dapat memicu berbagai gangguan emosi dan segala akibatnya. bagaimana
pasien perempuan dan keluarganya bereaksi terhadap keadaan gawat darurat
bergantung pad 4 hal berikut :
Status perkawinan dna hubungan pasien dengan pasangannya
Keadaan sosial pasien dan pasangannya
Kepribadian pasien dan keluarganya
Sifat, berat dan prognosis maslahnya serta jangkauan dan kualitas pelayanan
kesehatan yang ada
Reaksi umum yang dapat terjadi pada kegawat daruratan atau kematian adalah
sebagai berikut
Menyangkal, menolak, tidak percaya, perasaan itu tidal benar
Rasa bersalah
Marah
Menawar
Depresi dan kehilangan harga diri
Menyendiri
Disorientasi
Dari berbagai reaksi yang terjadi maka seorang tenaga kesehatan dituntut untuk
mampu memberikan dukungan pada pasien maupun keluarganya dengan cara yang
baikbaik secara emosional ataupun psikologis.dukungan yang diberikan dibagi atas
waktu kejadiaan yaitu pada saat kejadian dan setelah kejadian. Sedang pada saat
kejadian ada hal yang harus dilakukan tenaga kesehatan yaitu
Dengarkan keluhan mereka yang sedang mengalami musibah
Jangan mengalihkan dan mengubah pokok pembicaraan
Katakan pada pasien ataupun keluarganya sejelas mungkin tentang apa
yang terjadi
Berkatalah dan bertindaklah secara jujur
Bila terdapat hambatan bahasa gunakan penerjemah
Pastikan bahwa pasien ditemani oleh orang yang dipilihnya
Doronglah pendamping turut berperan aktif dalam perawatan
Selama kejadia ataupun setelahnya sediakan sebanyak mungkin privasi
pada pasien dan keluarganya
Adapun hal yang harus dilakuakan pada saat setelah kejadian yaitu
Berikan bantuan untuk melakukan kegiatan
Hormati keyakinan dan budaya tradisionilnya
Lakukan konseling pada pasien dan keluarga
Jelaskanmasalah untuk membantu mengurangi rasa khawatir dan rasa
berdosa
Dengarkan dengan baik
Ulangi informasi yang diberikan

S-ar putea să vă placă și