Sunteți pe pagina 1din 26

ASKEP ANAK DENGAN GASTROENTERITIS

A. TEORI
Gastroentritis ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan
usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et
all.).
Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau
bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya
(!"#,).
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam$macam,%irus dan parasit yang patogen
(&haley ' &ong(s,).
Gastroenteritis adalah kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan
diare yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan )at makanan ( *arlenan
*ayers, ).
+ari keempat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
Gstroentritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare dengan frekwensi lebih banyak dari biasanya yang
disebabkan oleh bakteri,%irus dan parasit yang patogen.
PATOFISIOLOGI
,enyebab gastroenteritis akut adalah masuknya %irus (-otra%irus,
Adeno%irus enteris, .irus /orwalk), 0akteri atau toksin (1ompylobacter,
Salmonella, Escherihia 1oli, 2ersinia dan lainnya), parasit (0iardia 3ambia,
1ryptosporidium). 0eberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi
pada sel$sel, memproduksi enterotoksin atau 1ytotoksin dimana merusak sel$sel,
atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut.
,enularan Gastroenteritis bias melalui fekal$oral dari satu penderita ke
yang lainnya. 0eberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan
dan minuman yang terkontaminasi.
*ekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic
(makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam
rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam
rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu
menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air
dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan multilitas usus yang
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri
adalah kehilangan air dan elektrolit (+ehidrasi) yang mengakibatkan gangguan
asam basa (Asidosis *etabolik dan 4ipokalemia), gangguan gi)i (intake kurang,
output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.
MANIFESTASI KLINIS
5
a. +iare.
b. *untah.
c. +emam.
d. /yeri Abdomen
e. *embran mukosa mulut dan bibir kering
f. ontanel 1ekung
g. !ehilangan berat badan
h. 6idak nafsu makan
i. 3emah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
,emeriksaan laboratorium 7
,emeriksaan tinja.
,emeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah
astrup,bila memungkinkan dengan menentukan ,4
keseimbangan analisa gas darah atau astrup,bila memungkinkan.
,emeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui
pungsi ginjal.
pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau
parasit secara kuantitatif,terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
PENATALAKSANAAN
,emberian cairan.
+iatetik 7 pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengan
tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu
diperhatikan 7
*emberikan asi.
*emberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein,
%itamin, mineral dan makanan yang bersih.
8bat$obatan.
Keterangan :
,emberian cairan,pada klien +iare dengasn memperhatikan derajat dehidrasinya
dan keadaan umum.
cairan per oral.
,ada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang,cairan diberikan peroral
berupa cairan yang berisikan /a1l dan /a,4co,!al dan Glukosa,untuk
+iare akut diatas umur 9 bulan dengan dehidrasi ringan,atau sedang kadar
natrium :;$9; *e<=# dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan
gula ) atau air tajin yang diberi gula dengan garam. 4al tersebut diatas
>
adalah untuk pengobatan dirumah sebelum dibawa kerumah sakit untuk
mencegah dehidrasi lebih lanjut.
airan parentral.
*engenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari
berat badan atau ringannya dehidrasi,yang diperhitungkan kehilangan
cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.
De!i"ra#i ringan.
5 jam pertama >: ? :; ml = !g 00 = hari
!emudian 5>: ml = !g 00 = oral
De!i"ra#i #e"ang.
5 jam pertama :; ? 5;; ml = !g 00 = oral
kemudian 5>: ml = kg 00 = hari.
De!i"ra#i $erat.
"ntuk anak umur 5 bulan ? > tahun dengan berat badan @ ?
5; kg
o 5 jam pertama 7 A; ml = kg 00 = jam B 5; tetes = kg
00 = menit (infus set 5 ml B 5: tetes atau 5@ tetes =
kg 00 = menit.
o C jam berikutnya 5> ml = kg 00 = jam B @ tetes = kg
00 = menit ( infus set 5 ml B >; tetes ).
o 59 jam berikutnya 5>: ml = kg 00 oralit per oral
bila anak mau minum,teruskan dengan >A intra %ena
> tetes = kg 00 = menit atau @ tetes = kg 00 = menit.
"ntuk anak lebih dari > ? : tahun dengan berat badan 5; ?
5: kg.
o 5 jam pertama @; ml = kg 00 = jam atau D tetes = kg
00 = menit ( infus set 5 ml B 5: tetes ) atau 5;
tetes = kg 00 = menit ( 5 ml B >; tetes ).
o C jam kemudian 5>C ml = kg 00 oralit per oral,bila
anak tidak mau minum dapat diteruskan dengan >A
intra %ena > tetes = kg 00 = menit atau @ tetes = kg
00 = menit.
o "ntuk anak lebih dari : ? 5; tahun dengan berat badan 5: ?
>: kg.
o 5 jam pertama >; ml = kg 00 = jam atau : tetes = kg
00 = menit ( infus set 5 ml B >; tetes ).
o 59 jam berikutnya 5;: ml = kg 00 oralit per oral.
@
Diateti% & pe'$erian 'a%anan (.
6erafi diatetik adalah pemberian makan dan minum khusus kepada
penderita dengan tujuan meringankan,menyembuhkan serta
menjaga kesehatan penderita.
4al ? hal yang perlu diperhatikan 7
*emberikan Asi.
*emberikan bahan makanan yang mengandung cukup
kalori,protein,mineral dan %itamin,makanan harus
bersih.
O$at)o$atan.
8bat anti sekresi.
8bat anti spasmolitik.
8bat antibiotik.
KOMPLIKASI
!omplikasi dari bronchopneumonia adalah 7
Atelektasis adalah pengembangan paru$paru yang tidak sempurna atau
kolaps paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk
hilang.
Empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam
rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura.
Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
#nfeksi sitemik
Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
*eningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
TUM*U+ KEM*ANG ANAK.
0erdasarkan pengertian yang didapat,penulis menguraikan tentang
pengertian dari pertumbuhan adalah berkaitan dengan masa pertumbuhan dalam
besar, jumlah, ukuran atau dengan dimensi tentang sel organ indi%idu, sedangkan
perkembangan adalah menitik beratkan pada aspek perubahan bentuk atau fungsi
pematangan organ indi%idu termasuk perubahan aspek dan emosional.
Anak adalah merupakan makhluk yang unik dan utuh, bukan merupakan
orang dewasa kecil, atau kekayaan orang tua yang nilainya dapat dihitung secara
ekonomi.
A
6ujuan keperawatan anak adalah meningkatkan maturasi yang sehat bagi
anak, baik secara fisik, intelektual dan emosional secara sosial dan konteks
keluarga dan masyarakat.
6umbuh kembang pada bayi usia 9 bulan.
*otorik halus.
*ulai belajar meraih benda$benda yang ada didalam jangkauan
ataupun diluar.
*enangkap objek atau benda$benda dan menjatuhkannya
*emasukkan benda kedalam mulutnya.
*emegang kaki dan mendorong ke arah mulutnya.
*encengkram dengan seluruh telapak tangan.
*otorik kasar.
*engangkat kepala dan dada sambil bertopang tangan.
+apat tengkurap dan berbalik sendiri.
+apat merangkak mendekati benda atau seseorang.
!ognitif.
0erusaha memperluas lapangan.
6ertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.
*ulai mencari benda$benda yang hilang.
0ahasa.
*engeluarkan suara ma, pa, ba walaupun kita berasumsi ia sudah
dapat memanggil kita, tetapi sebenarnya ia sama sekali belum
mengerti.
DAMPAK +OSPITALISASI TER+ADAP ANAK.
Separation ansiety
o 6ergantung pada orang tua
o Stress bila berpisah dengan orang yang berarti
o 6ahap putus asa 7 berhenti menangis, kurang aktif, tidak mau makan, main,
menarik diri, sedih, kesepian dan apatis
o 6ahap menolak 7 Samar$samar seperti menerima perpisahan, menerima
hubungan denga.n orang lain dan menyukai lingkungan.
:
B. ASU+AN KEPERA,ATAN ANAK DENGAN MASALA+ DIARE
5. Peng%a-ian
A. Ana'ne#a
Anamnesa adalah mengetahui kondisi pasien dengan cara wawancara atau
inter%iew. *engetahui kondisi pasien untuk saat ini dan masa yang lalu.
Anamnesa mencakup identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan
sekarang, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga, riwayat
imunisasi, riwayat kesehatan lingkungan dan tempat tinggal.
*. I"entita#
*eliputi identitas klien yaitu 7 nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, suku=bangsa, golongan darah,
tanggal masuk -S, tanggal pengkajian, /o. -*, diagnose medis, dan alamat.
#dentitas penanggung jawab 7 nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, hubungan dengan klien, dan alamat.
. Kel.!an .ta'a
*erupakan hal yang paling klien rasakan
1ontoh 7 0A0 lebih dari @ E
D. Ri/a0at Ke#e!atan Se%arang & P1RST (
*engkaji keluhan kesehatan yang dirasakan pasien pada saat di anamnesa
meliputi palliati%e, pro%ocati%e, <uality, <uantity, region, radiaton, se%erity scala
dan time.
0A0 warna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah atau lendir saja.
!onsistensi encer, frekuensi lebih dari @ kali, waktu pengeluaran @$: hari (diare
akut), lebih dari C hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 5A hari (diare kronis).
E. Ri/a0at Pen0a%it Da!.l.
*engkaji apakah pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau
kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi
parasit), alergi makanan, #S,A, #S!, 8*A campak.
F. Ri/a0at Ke#e!atan Kel.arga
*engkaji ada atau tidak salah satu keluarga yang mengalami diare.
G. Ri/a0at I'.ni#a#i
*engkaji imunisasi yang pernah di berikan kepada klien, seperti imunisasi ,olio,
01G, +,6, dll.
+. Ri/a0at P#i%o#o#ial
9
,siko sosial sangat berpengaruh sekali terhadap psikologis pasien, dengan timbul
gejala$gejala yang dalami, apakah pasien dapat menerima pada apa yang
dideritanya.
I. Ling%.ngan "an te'pat tinggal
*engkaji lingkungan tempat tinggal klien, mengenai kebersihan lingkungan
tempat tinggal, area lingkungan rumah, dll.
2. Pe'eri%#aan Fi#i%
Antopometri
,engukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil,
lingkar kepala, lingkar abdomen membesar,
!eadaan umum
!lien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.
!epala
"bun$ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 5 tahun
lebih.
*ata
1ekung, kering, sangat cekung.
Sistem pencernaan
*ukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic meningkat F @: E=mnt, nafsu
makan menurun, mual muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan
kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum.
Sistem ,ernafasan
+ispnea, pernafasan cepat F A; E=mnt karena asidosis metabolic (kontraksi otot
pernafasan).
Sistem kardio%askuler
/adi cepat F 5>; E=mnt dan lemah, tensi menurun pada diare sedang .
Sistem integumen
&arna kulit pucat, turgor menurun F > dt, suhu meningkat F @C
:
derajat celsius,
akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time memajang F > dt,
kemerahan pada daerah perianal.
Sistem perkemihan
"rin produksi oliguria sampai anuria (>;;$A;; ml= >A jam ), frekuensi berkurang
dari sebelum sakit.
3. Pe'eri%#aan Pen.n-ang
3aboratorium 7
eses kultur 7 0akteri, %irus, parasit, candida
Serum elektrolit 7 4ipo natremi, 4ipernatremi, hipokalemi
C
AG+ 7 asidosis metabolic
aal ginjal 7 "1 meningkat (GGA)
-adiologi 7
*ungkin ditemukan bronchopneumonia
4. Anali#a Data
DATA ETIOLOGI MASALA+
+S 7 $
+8 7
"bun$ubun cekung
0erat badan turun
0ising usus
meningkat
6urgor kurang
rekuensi buang air
besar meningkat
*untah
(Gangguan 8smotik)
*akanan = )at yang tidak dapat
diserap oleh usus.
6ekanan osmotic dalam rongga
usus meningkat
6erjadi pergeseran air dan elektrolit
ke dalam rongga usus.

#si rongga usus berlebihan

*erangsang rongga usus yang
berlebihan

+iare
Gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
+S 7
!lien mengatakan
mulut terasa pahit
dan badan lemas
+8 7
Anoreksia
*untah
0erat badan turun
Gangguan keseimbangan asam
basa dan elektrolit
3ambung = saluran pencernaan
meradang
/afsu makan berkurang = tidak ada
#ntake nutrisi kurang
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
+S 7
!lien menyatakan
nteri pada bagian
daerah anus
+8 7
Gangguan absorpsi usus
rekuensi buang air besar
meningkat
,otensial
kerusakan
integritas
jaringan kulit
D
rekuensi buang air
besar meningkat
3ecet di sekitar
anus
Anus dan sekitarnya basah dan
lembab
Anus dan sekitarnya lecet
sekitar anus.
+S 7
!lien menyatakan
badannya terasa
panas
+8 7
Suhu lebih dari
@D
;
1
1engeng
#n%asi kuman di usus
*ultiplikasi dalam usus

,eradangan
,engeluaran
usus toksin
6anda dan
*erangsang
radang
hypotalamus
,eningkatan
,eningkatan
Suhu tubuh Suhu
tubuh
Gangguan rasa
nyaman 7 panas
(hypertermi)
5. Diagno#a Pera/atan
A. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan melalui diare sekunder terhadap gangguan osmotic.
0. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan tidak
ade<uatnya intake nutrisi sekunder terhadap muntah dan diare.
1. ,otensial kerusakan integritas jaringan kulit sekitar anus berhubungan dengan
iritasi sekunder terhadap frekuensi buang air besar yang meningkat.
+. Gangguan rasa nyaman panas (hypertermi) berhubungan dengan proses tidak
ade<uatnya intake nutrisi sekunder terhadap muntah dan diare.
6. Perencanaan Kepera/atan
No. Diagno#a
Pera/atan
T.-.an Inter7en#i Ra#ional
5. Gangguan
keseimbangan
cairan dan
6upen 7
!ebutuhan
cairan terpenuhi
$ ,antau tanda
dan gejala
kekurangan
,enurunan
sirkulasi %olume
cairan
G
elektrolit
berhubungan
dengan output
cairan yang
berlebihan melalui
diare sekunder
terhadap gangguan
osmotic. +itandai
dengan 7
+S 7 $
+8 7
"bun$ubun
cekung
0erat badan turun
0ising usus
meningkat
6urgor kurang
rekuensi buang
air besar
meningkat
*untah
dalam jangka
waktu 5E >A
jam.
6upan 7
!eseimbangan
cairan dan
elektrolit
terpenuhi dalam
jangka waktu
@E>A jam.
+engan criteria
hasil 7
$ 6anda %ital
dalam batas
normal (/7 5>;$
9; E=mnt, SH @9$
@C,:
;
c, -- 7 I
A; E=mnt )
$ 6urgor elastik
, membran
mukosa bibir
basah, mata
tidak cowong,
""0 tidak
cekung.
$ !onsistensi
0A0 lembek,
frekwensi 5 kali
perhari
cairan dan
elektrolit
$ ,antau intake dan
output
$ 6imbang berat
badan setiap hari
Anjurkan
keluarga untuk
memberi minum
banyak pada
kien, >$@ lt=hr
!olaborasi 7
,emeriksaan
laboratorium
serum elektrolit
(/a, !,1a, 0"/)
1airan parenteral
( #. line ) sesuai
dengan umur
8bat$obatan 7
(antisekresin,
menyebabkan
kekeringan
mukosa dan
pemekatan urin.
+ehidrasi dapat
meningkatkan
laju filtrasi
glomerulus
membuat
keluaran tak
adekuat untuk
membersihkan
sisa
metabolisme.
*endeteksi
kehilangan
cairan ,
penurunan 5 kg
00 sama dengan
kehilangan
cairan 5 lt
*engganti cairan
dan elektrolit
yang hilang
secara oral
!oreksi
keseimbang
cairan dan
elektrolit, 0"/
untuk
mengetahui faal
ginjal
(kompensasi).
*engganti cairan
dan elektrolit
secara adekuat
dan cepat.
Anti sekresi
untuk
menurunkan
sekresi cairan
dan elektrolit
agar simbang,
antispasmolitik
5;
antispasmolitik,
antibiotik)
untuk proses
absorbsi normal,
antibiotik
sebagai anti
bakteri
berspektrum luas
untuk
menghambat
endotoksin.
>. Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
berhubungan
dengan tidak
ade<uatnya intake
nutrisi sekunder
terhadap muntah
dan diare. +itandai
dengan 7
+S 7
!lien mengatakan
mulut terasa pahit
dan badan lemas
+8 7
Anoreksia
*untah
0erat badan turun
6upen 7
!ebutuhan
nutrisi terpenuhi
dalam jangka
waktu > hari
6upan 7
Setelah
dilakukan
tindakan
perawatan
selama dirumah
di -S kebutuhan
nutrisi terpenuhi
+engan criteria
hasil 7
? /afsu makan
meningkat
$ +iskusikan dan
jelaskan tentang
pembatasan diet
(makanan
berserat tinggi,
berlemak dan air
terlalu panas atau
dingin)
$ 1iptakan
lingkungan yang
bersih, jauh dari
bau yang tak
sedap atau
sampah, sajikan
makanan dalam
keadaan hangat
$ 0erikan jam
istirahat (tidur)
serta kurangi
kegiatan yang
berlebihan
$ *onitor intake
dan out put dalam
>A jam
$ !olaborasi
dengan tim
kesehtaan lain 7
Serat tinggi,
lemak,air terlalu
panas = dingin
dapat
merangsang
mengiritasi
lambung dan
sluran usus.
Situasi yang
nyaman, rileks
akan merangsang
nafsu makan.
*engurangi
pemakaian
energi yang
berlebihan
*engetahui
jumlah output
dapat
merencenakan
jumlah makanan.
*engandung )at
yang diperlukan ,
untuk proses
pertumbuhan
55
terapi gi)i 7 +iet
6!6, rendah
serat, susu
obat$obatan atau
%itamin
( A)
@. ,otensial
kerusakan
integritas jaringan
kulit sekitar anus
berhubungan
dengan iritasi
sekunder terhadap
frekuensi buang air
besar yang
meningkat.
+itandai dengan 7
+S 7
!lien menyatakan
nteri pada bagian
daerah anus
+8 7
rekuensi buang
air besar
meningkat
3ecet di sekitar
anus
!erusakan kulit
tidak terjadi,
dengan criteria
hasil 7
? 6idak terjadi
iritasi 7
kemerahan,
lecet, kebersihan
terjaga
$ +iskusikan dan
jelaskan
pentingnya
menjaga tempat
tidur
$ +emontrasikan
serta libatkan
keluarga dalam
merawat perianal
(bila basah dan
mengganti
pakaian bawah
serta alasnya)
$ Atur posisi tidur
atau duduk
dengan selang
waktu >$@ jam
!ebersihan
mencegah
perkembang
biakan kuman
*encegah
terjadinya iritassi
kulit yang tak
diharapkan oleh
karena kelebaban
dan keasaman
feces
*elancarkan
%askularisasi,
mengurangi
penekanan yang
lama sehingga
tak terjadi iskemi
dan iritasi .
A Gangguan rasa
nyaman panas
(hypertermi)
berhubungan
dengan proses
tidak ade<uatnya
Setelah
dilakukan
tindakan
perawatan
selama @E >A
jam tidak terjadi
peningkatan
suhu tubuh,
*onitor suhu
tubuh setiap >
jam
+eteksi dini
terjadinya
perubahan
abnormal fungsi
tubuh ( adanya
infeksi)
*erangsang
pusat pengatur
5>
intake nutrisi
sekunder terhadap
muntah dan diare.
+itandai dengan 7
+S 7
!lien menyatakan
badannya terasa
panas
+8 7
Suhu lebih dari
@D
;
1
1engeng
dengan criteria
hasil 7
$ Suhu tubuh
dalam batas
normal ( @9$@C,:
1)
0erikan kompres
hangat
!olaborasi
pemberian
antipirektik
panas untuk
menurunkan
produksi panas
tubuh
*erangsang
pusat pengatur
panas di otak.
ASKEP ANAK DENGAN TIFOID
A. PENGERTIAN
+emam tifoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran
pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada
pencernaan dan gangguan kesadaran. ,enyebab penyakit ini adalah Shalmonella
typhosa, basil gram negati%e yang bergerak dengan bulu getar, tidak berspora.
(/gastiyah. >;;:)
*. FAKTOR FAKTOR PEN8E*A* TIFOID
*anus.ia merupakan satu$satu nya sumber penularan alami salmonella tyfhi,
melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan seorang penderita demam typoid
atau karier kronis. 6ransmisi kuman terutama dengan cara menelan makan atau air
yang tercemar tinja manusia. Epidemi demam typoid yang berasal dari sumber air
yang tercemar merupakan masalah yang paling utama. 6ransmisi secara kongenital
dapat terjadi secara transplasental dari seorang ibu yang mengalami bakteriemia
5@
kepada bayi dalam kandungan, atau tertular pada saat di lahirkan oleh seorang ibu
yang merupakan karier typoid dengan rute fekal oral. Seorang yang telah terinfeksi
salmonella typhi dapat karier kronis dan mengekresikan mikro organis selama
beberapa tahun. (+r.6.4. -ampengan, +SA!. 5GG@)
. EPIDEMIOLOGI
+emam tifoid merupakan penyakit infeksi yang dijumpai secara luas di daerah
tropis dan subtropics terutama di daerah dengan kualitas sumber air yang tidak
memadai dengan standar hygiene dan sanitasi yang rendah. 0eberapa hal yang
mempercepat terjadinya penyebaran demam tifoid di /egara sedang berkembang
adalah urbanisasi, kepadatan penduduk, sumber air minum, dan standar hygiene
industry pengolahan makanan yang masih rendah titik menurut pang, selain karena
meningktnya urbanisasi, demam tifoid masih terus menjadi masalah karena beberapa
factor lain yaitu, penyediaan air bersih yang kurang memadai, adanya strain yang
resisten terhadap antibiotic, masalah pada identifikasi dan penatalaksanaan karier,
keterlambatan mambuat diagnosis yang pasti, pathogenesis dan factor %irulensi.
+emam tifoid disebakan oleh Salmonella Thypi yang dapat bertahan hidup lama di
lingkungan kering dan beku, peka erhadap proses klorinasi dan pateurisasi pada suhu
9@
;
1. (Soegeng Soegijanto,>;;>).
D. ETIOLOGI
Etiologi demam tifoid adalah salmonella typhi yang berhasil di isolasi
pertama kali dari seorang pasien demam typhoid oleh Geffkey di Jerman pada tahun
5DDA.mikroorganisme ini merupakan bakteri gram negati%e yang motil, bersifat aerob
dan tidak membentuk spora.salmonella typhi dapat tumbuh dalam semua media, pada
media yang selektif bakteri ini memfermentasi glukosa dan manosa,tetapi tidak dapat
mempermentasikan laktosa.
0akteri ini mempunyai beberapa komponen antigen yaitu 7
Antigen dinding sel (8) yang merupakan lipopKolisakarida dan berifat
sfesifik group.
Antigen flagella (4) yang merupakan komponen protein berada dalam
flagella dan bersifat spesifik spesies.
Antigen %irulen (.i) merupakan polisakarida dan berada di kapsul yang
melindungi seluruh permukaan sel.
5A
Outer Membrane protein (8*,), Antigen 8*, S. typhi merupakan bagian
dari dinding terluar yang terletak di luar membran sitoplasma dan lapisan
peptidoglikan yang membatasi sel dengan lingkungan sekitarnya.8*,
berfungsi sebagai barier fisik yang mengendalikan )at dan cairan kedalam
membrane sitoplasma.
Salmonella thypi hanya dapat hidup pada tubuh manusia. sumber penularan berasal
dari tinja dan urine karier, dari penderita pada fase akut dan penderita dalam fase
penyembuhan. (Soegeng Soegijanto, >;;>).
E. PATOGENESIS
#nfeksi terjadi pada saluran pencernaan. 0asil diserap di usus halus, melalui
pembuluh limfe halus masuk ke dalam peredaran darah sampai di organ organ
terutama hati dan limpa. 0asil yang tidak dihancurkan berkembang biak dalam dalam
hati dan limpa sehingga organ$organ tersebut akan membesar disertai nyeri pada
perabaan. !emudian basil masuk kembali ke dalam darah (bakteremia) dan
menyebar ke seluruh tubuh terutama ke dalam kelenjar limfoid usus halus
menimbulkan tukak berbentuk lonjong pada mukosa di atas plak penyeri. 6ukak
tersebut dapat menyebabkan pendarahan dan perforasi usus. Gejala demam
disebabkan oleh endotoksin, sedangkan gejala pada saluran pencernaan disebabkan
oleh kelainan pada usus. (/gastiyah. >;;:).
F. PATOFISIOLOGI
"mumnya prognosis tifus abdominalis tidak begitu berbahaya, asal pasien
cepat berobat. *ortalitas pada pasien yang dirawat ialah 9L. ,rognosis menjadi
berbahaya jika terdapat gambaran klinis yang berat seperti 7
+emam tinggi ( hiperpireksia ) atau febris kontinua.
!esadaran sangat menurun ( sopor, koma atau delirium ).
6erdapat komplikasi yang berat, misalnya dehidrasi dan asidosis
perforasi.
(/gastiyah. >;;:)
G. GAM*ARAN KLINIS
Gambaran klinis demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan dari pada
orang dewasa. *asa tunas 5;$>; hari. 2ang tersingkat A hari jika infeksi terjadi
melalui makanan, sedangkan jika melalui minuman yang terlama @; hari. Selama
5:
masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodromal, yaitu perassaan tidak enak
badan, lesu, nyeri kepala, pusing tidak bersemangat dan nafsu makan kurang.
Gambaran klinis yang biasa ditemukan ialah 7
+emam
,ada kasus yang khas, demam berlangsung @ minggu, bersifat febris remiten
dan suhu tidak tinggi sekali. Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur$
angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi
pada sore dan malam hari. +alam minggu kedua pasien terus berada dalam
keadaan demam, pada minggu ketiga suhu berangsung turun dan normal
kembali pada akhir minggu ketiga.
Gangguan pada saluran pencernaan.
,ada mulut terdapat nafas berbau tidak seda, bibir kering dan pecah$pecah
( ragaden ). 3idah tertutup selaput putih kotor ( coated tongue ), ujung dan
tepinya kemerahan, jarang disertai tremor. ,ada abdomen dapat ditemukan
keadaan perut kembung ( meteorismus ). 4ati dan limpa membesar disertai
nyeri pada perabaan. 0iasanya sering terjadi konstipasi tetapi juga dapat diare
atau normal.
Gangguan !esadaran
"munya kesadaran pasien menurun walaupun tidak dalam yaitu apatis sampai
somnolen., jarang terjadi sopor, koma atau gelisah ( kecuali penyakit berat
dan terlambat mendapatkan pengobatan ). (/gastiyah. >;;:)
,ada usus halus, umumnya jarang terjadi tetapi bila terjadi sering fatal, contoh nya7
,endarahan usus
0ila sedikit hanya ditemukan jika dilakukan pemeriksaan tinja dengan
ben)idin. Jika pendarahan banyak dapat terjadi melena, dapat disertai nyeri
perut dengan tanda ? tanda renjatan.
,erforasi usus
,erforasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat ditemukan bila terdapat
udara di rongga peritoneum, yaitu pekak hati menghilang dan terdapat udara
diantara hati dan diafragma pada foto rontgen abdomen yang dibuat dalam
keadaan tegak.
,eritonitis
0iasanya menyertai perforasi tetapi terdapat terjadi tanpa perforasi usus.
+itemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perut yang hebat, dinding
abdomen tegang ( defence musculair ).
59
!omplikasi di luar usus, terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis
( bakteremia ), yaitu meningitis, kolesistitis, ensefalopati, dll. 6erjadi karena infeksi
sekunde, yaitu bronkopneumonia. (/gastiyah. >;;:).
+. ASU+AN KEPERA,ATAN ANAK DENGAN MASALA+ TIFOID
9. Peng%a-ian
A. I"entita#
*eliputi identitas klien yaitu 7 nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis
kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, suku=bangsa,
golongan darah, tanggal masuk -S, tanggal pengkajian, /o. -*, diagnose
medis, dan alamat.
#dentitas penanggung jawab 7 nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, hubungan dengan klien, dan alamat.
*. Kel.!an .ta'a
,ada pasien tifoid biasanya mengeluh perut merasa mual dan kembung, nafsu
makan menurun, panas dan demam.
. Ri/a0at Ke#e!atan Se%arang & P1RST (
*engkaji keluhan kesehatan yang dirasakan pasien pada saat di anamnesa
meliputi palliati%e, pro%ocati%e, <uality, <uantity, region, radiaton, se%erity
scala dan time.
,ada umumnya penyakit pada pasien 6hypoid adalah demam, anoreEia, mual,
muntah, diare, perasaan tidak enak di perut, pucat (anemi), nyeri kepala pusing,
nyeri otot, lidah tifoid (kotor), gangguan kesadaran berupa somnolen sampai
koma.
D. Ri/a0at Pen0a%it Da!.l.
Apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit thypoid, apakah tidak
pernah, apakah menderita penyakit lainnya.
E. Ri/a0at Ke#e!atan Kel.arga
Apakah dalam kesehatan keluarga ada yang pernah menderita 6hypoid atau
sakit yang lainnya.
F. Ri/a0at I'.ni#a#i
*engkaji imunisasi yang pernah di berikan kepada klien, seperti imunisasi
,olio, 01G, +,6, dll.
G. Ri/a0at P#i%o#o#ial
,siko sosial sangat berpengaruh sekali terhadap psikologis pasien, dengan
timbul gejala$gejala yang dalami, apakah pasien dapat menerima pada apa yang
dideritanya.
5C
4. Ling%.ngan "an te'pat tinggal
*engkaji lingkungan tempat tinggal klien, mengenai kebersihan lingkungan
tempat tinggal, area lingkungan rumah, dll.
2. Pe'eri%#aan Fi#i%
!eadaan umum
0iasanya pada pasien typhoid mengalami badan lemah, panas, puccat, mual,
perut tidak enak, anoreEia.
!epala
!epala tidak ada bernjolan, rambut normal, kelopak mata normal, konjungti%a
anemia, mata cowong, muka tidak odema, pucat=bibir kering, lidah kotor, ditepi
dan ditengah merah, fungsi pendengran normal leher simetris, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
+ada dan abdomen
+ada normal, bentuk simetris, pola nafas teratur, didaerah abdomen ditemukan
nyeri tekan.
Sistem respirasi
Apa ada pernafasan normal, tidak ada suara tambahan, dan tidak terdapat
cuping hidung.
Sistem kardio%askuler
0iasanya pada pasien dengan typoid yang ditemukan tekanan darah yang
meningkat akan tetapi bisa didapatkan tachiardi saat pasien mengalami
peningkatan suhu tubuh.
Sistem integument
!ulit bersih, turgor kulit menurun, pucat, berkeringat banyak, akral hangat.
Sistem eliminasi
,ada pasien typoid kadang$kadang diare atau konstipasi, produk kemih pasien
bisa mengalami penurunan (kurang dari normal). / M $5 cc=kg 00=jam.
Sistem muskuloskolesal
Apakah ada gangguan pada eEtrimitas atas dan bawah atau tidak ada gangguan.
Sistem endokrin
Apakah di dalam penderita thyphoid ada pembesaran kelenjar toroid dan tonsil.
Sistem persyarafan
Apakah kesadarn itu penuh atau apatis, somnolen dan koma, dalam penderita
penyakit thypoid.
3. Pe'eri%#aan Pen.n-ang
A. ,emeriksaan yang mendukung diagnosis 7
5D
+arah tepiH terdapat gambaran leukopenia ringan atau normal, limfositosis
relatif (jarang), dan eosinofilia, mungkin terdapat anemia ringan.
0. ,emeriksaan konfirmasi diagnosis 7
0iakan empedu dari bahan darah atau sumsum tulang
Serologis widal bila perlu diulang pada saat penyembuhan.
1. ,emeriksaan penunjang komplikasi 7
,erdarahan usus ringan=tersembunyi 7 uji ben)idin tinja.
,erforasi usus=peritonitis 7 foto polos perut tiga posisi.
!olesistitis 7 "SG hati dan kandung empe
*eningitis=ensefalitis 7 punksi lumbal
0ronkhopneumonia 7 thoraks foto.
4epatitis 7 uji faal hati dan SG86=SG,
4. Anali#a "ata
DATA ETIOLOGI MASALA+
5G
+S 7
!lien mengeluh
badannya panas
+8 7
Suhu tubuh F @D
;
1
3eukosit I :;;; =
mm
@
rekuensi nadi F
5;;E = menit
*uka merah
0ibir pecah$pecah
0anyak keringat
*akanan yang terkontaminasi
Salmonela 6yposa atau Salmonela
,aratyphi A,0,1
*asuk usus halus lalu terjadi
proses infeksi
*asuk ke dalam aliran darah
0akteri melepas Endotoksin

*erangsang sintesa dalam
pelepasan )at pytrogen oleh
leukosit pada jaringan yang
merangsang

#nfeksi disampaikan 4ypotalamus
bagian termoregulator melalui
ductus toracicus.
Gangguan
keseimbangan
suhu
+S 7
!lien mengatakan
mulut terasa pahit
dan badan lemas
+8 7
,orsi makan tidak
habis dari yang
disediakan
!lien tampak lemah
!lien muntah
0erat badan
menurun
,roses infeksi di usus halus
ungsi usus halus dalam
mengabsorbsi makanan terganggu
Sari$sari makanan yang diabsorbsi
menurun
/utrisi kurang terpenuhi
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
+S 7
!lien mengatakan
lemah untuk
melakukan akti%itas
+8 7
,orsi makan tidak
habis
!lien tampak lemah
!lien bedrest,
#ntake nutrisi lemah
*etabolisme glukosa terganggu
,embentukan A6, dan A+,
terganggu

Energi berkurang dan terjadi
kelemahan otot
Gangguan
akti%itas sehari$
hari
>;
akti%itas di bantu
Akti%itas terganggu
+S 7 $
+8 7
Suhu tubuh . @D
;
1
,engeluaran sekresi
keringat banyak
*inum air kurang
0ibir kering dan
pecah$pecah
,eningkatan suhu tubuh

+ilatasi pembuluh darah

E%aporasi berlebih
+ehidrasi
,otensial terjadi
dehidrasi
5. Diagno#a Pera/atan
A. Gangguan keseimbangan suhu tubuh ( hyperthermia ) berhubungan dengan
adanya infeksi dalam tubuh.
0. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan absorbsi makanan terganggu.
1. Gangguan akti%itas sehari$hari sehubungan dengan kondisi pasien lemah.
+. ,otensial terjadi dehidrasi berhubungan dengan pemasukan cairan yang
kurang
6. Perencanaan Kepera/atan
No. Diagno#a
Pera/atan
T.-.an Inter7en#i Ra#ional
5. Gangguan
keseimbangan
suhu tubuh
(hyperthermia)
berhubungan
dengan adanya
infeksi dalam
tubuh. +itandai
dengan 7
+S 7
!lien mengeluh
Suhu tubuh normal
dalam waktu @E>A
jam dengan criteria
7
Suhu 7 @9 ? @C
;
1
!lien tidak
mengeluh adanya
panas badan
$ 8bser%asi 66.
tiap A jam sekali
$ 0erikan
penjelasan
kepada klien dan
keluarga tentang
peningkatan suhu
tubuh
6anda$tanda %ital
merupakan acuan
untuk
mengetahui
keadaan umum
pasien
!lien dan
keluarga
mengetahui
sebab dari
peningkatan suhu
dan membantu
mengurangi
kecemasan yang
timbul
*enjaga agar
>5
badannya panas
+8 7
Suhu tubuh F @D
;

1
3eukosit I :;;; =
mm
@
rekuensi nadi F
5;;E = menit
*uka merah
0ibir pecah$pecah
0anyak keringat
$ Anjurkan klien
menggunakan
pakaian tipis dan
menyerap
keringat
$ 0atasi
pengunjung
$ Anjurkan pasien
untuk banyak
minum, minum
>,: liter = >A
jam
$ *emberikan
kompres dingin
$ !olaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
antibiotik dan
antipiretik.
klien merasa
nyaman, pakaian
tipis akan
membantu
mengurangi
penguapan
Agar klien
merasa tenang
dan udara di
dalam ruangan
tidak terasa
panas
,eningkatan
suhu tubuh
mengakibatkan
penguapan tubuh
meningkat
sehingga perlu
diimbangi
dengan asupan
cairan yang
banyak
"ntuk membantu
menurunkan
suhu tubuh
Antibiotik untuk
mengurangi
infeksi dan
antipiretik untuk
menurangi panas.
>. Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
berhubungan
,asien mampu
mempertahankan
kebutuhan nutrisi
adekuat, dengan
criteria 7
$ /afsu makan
meningkat
$ ,asien mampu
menghabiskan
$ Jelaskan pada
klien dan
keluarga tentang
manfaat
makanan=nutrisi
"ntuk
meningkatkan
pengetahuan
klien tentang
nutrisi sehingga
moti%asi untuk
makan
meningkat.
>>
dengan absorbsi
makanan
terganggu.
+itandai dengan 7
+S 7
!lien mengatakan
mulut terasa pahit
dan badan lemas
+8 7
,orsi makan tidak
habis dari yang
disediakan
!lien tampak
lemah
!lien muntah
0erat badan
menurun
makanan sesuai
dengan porsi yang
diberikan
$ 6imbang berat
badan klien
setiap > hari
$ 0eri nutrisi
dengan diet
lembek, tidak
mengandung
banyak serat,
tidak
merangsang,
maupun
menimbulkan
banyak gas dan
dihidangkan saat
masih hangat.
$ 0eri makanan
dalam porsi kecil
dan frekuensi
sering.
$ !olaborasi
dengan dokter
untuk pemberian
antasida dan
nutrisi parenteral
"ntuk
mengetahui
peningkatan dan
penurunan berat
badan
"ntuk
meningkatkan
asupan makanan
karena mudah
ditelan.
"ntuk
menghindari
mual dan muntah
Antasida
mengurangi rasa
mual dan
muntah.
/utrisi parenteral
dibutuhkan
terutama jika
kebutuhan nutrisi
per oral sangat
kurang
@. Gangguan
akti%itas sehari$
hari sehubungan
dengan kondisi
pasien lemah.
+itandai dengan 7
+S 7
Akti%itas sehari$
hari terpenuhi
dalam waktu @E >A
jam, dengan
criteria 7
$ !lien mampu
melakukan
akti%itas tanpa
dibantu
$ 0eri moti%asi
pada pasien dan
kelurga untuk
melakukan
mobilisasi
sebatas
kemampuan
(missal. *iring
kanan, miring
kiri)
Agar pasien dan
keluarga
mengetahui
pentingnya
mobilisasi bagi
pasien yang
bedrest
>@
!lien mengatakan
lemah untuk
melakukan
akti%itas
+8 7
,orsi makan tidak
habis
!lien tampak
lemah
!lien bedrest,
akti%itas di bantu
$ !aji kemampuan
pasien dalam
berakti%itas
(makan, minum)
$ +ekatkan
keperluan pasien
dalam
jangkauannya.
$ 0erikan latihan
mobilisasi secara
bertahap sesudah
demam hilang
"ntuk
mengetahui
sejauh mana
kelemahan yang
terjadi
*empermudah
pasien dalam
melakukan
akti%itas.
*enghindari
kekakuan sendi
dan mencegah
adanya dekubitus
A ,otensial terjadi
dehidrasi
berhubungan
dengan
pemasukan cairan
yang kurang,
ditandai dengan 7
+S 7 $
+8 7
Suhu tubuh . @D
;
1
,engeluaran
sekresi keringat
banyak
*inum air kurang
0ibir kering dan
pecah$pecah
!ekurangan cairan
tidak terjadi dalam
kurun waktu @E>A
jam , dengan
criteria 7
$ 6urgor kembali
normal
$ !elopak mata
tidak cekung
$ !lien tampak
segar
0erikan
penjelasan
tentang
pentingnya
kebutuhan cairan
pada pasien dan
keluarga
8bser%asi
pemasukan dan
pengeluaran
cairan
Anjurkan pasien
untuk banyak
minum >,: liter =
>A jam.
8bser%asi
kelancaran
tetesan infuse.
!olaborasi
dengan dokter
*empermudah
pemberian cairan
(minum) pada
pasien.
"ntuk
mengetahui
keseimbangan
cairan
"ntuk
pemenuhan
kebutuhan cairan
"ntuk
pemenuhan
kebutuhan cairan
dan mencegah
adanya edema.
"ntuk
pemenuhan
kebutuhan cairan
yang tidak
terpenuhi (secara
>A
untuk terapi
cairan (oral =
parenteral).
parenteral).
DAFTAR PUSTAKA
&ong, +ona 3. >;;D. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. E1G. Jakarta
>:
+onna, *edical Surgical /ursing, &0 Saunders, 5GG5
0runner = Suddarth, *edical Surgical /ursing, J0 3ippincot 1ompany, ,hiladelphia,
5GDA
+onna 3.&ong, dkk.>;;>.0uku Ajar 3eperawatan ,ediatrik.d.!.JakartaHEG1
>9

S-ar putea să vă placă și