Kelainan Foto Panoramik Akibat Kesalahan Posisi Lidah yang Salah
Radiografi panoramik adalah teknik radiograpik untuk memproduksi sebuah gambar
dari struktur wajah yang terdiri dari kedua rahang atas (maksila) dan rahang bawah (mandibula) dan struktur-struktur pendukung mereka seperti antrum maksila, fossa nasal, sendi temporomandibula, prosesus stiloides, dan tulang hyoid dalam satu film. Gambar tersebut diperoleh dari rotasi sumber sinar-x dan film, pada kecepatan yang sama dalam arah yang berlawanan mengelilingi kepala. 1 Masyarakat luas dan para profesional telah menyadari resiko yang berhubungan dengan penyinaran radiasi peng-ion. Resiko ini mendorong pelaksana untuk menegakkan kualitas film berkualitas tinggi agar meminimalkan jumlah film-film yang tidak terdiagnosa. Agar membuat sebuah radiografi dengan nilai diagnostik yang tinggi, operator harus memberikan perhatian khusus terhadap posisi pasien, proses film, dan prosedur penanganan film umumnya. Namun, kesalahan mungkin dapat terjadi pada hal-hal yang harus diperhatikan tersebut dan pelaksana harus dapat menentukan solusi yang dapat memperbaiki masalah tersebut. 1 Dasar untuk menjalani proteksi radiasi adalah dengan menghasilkan radiografi yang berkualitas diagnosa tinggi dengan maksud melakukan perawatan kepada pasien ketika penyinaran menggunakan dosis yang paling rendah. Kegunaan radiografi panoramik berkurang ketika nilai diagnosanya menjadi kualitas rendah. Diagnosa radiografi berkualitas rendah dapat menghasilkan kesalahan interpretasi, kesalahan dalam diagnosa dan perencanaan perawatan. Kualitas gamabar yang tak-terdiagnosa sering membutuhkan gambar tambahan dan pengujian kembali. Pemosisian yang tepat dan persiapan pasien adalah hal yang penting untuk ketajaman, keakuratan, dan gambar yang tidak distorsi, yang mana tidak dipengaruhi ghost images. Oleh karena itu, radiografi panoramik dapat diperoleh penampakan radiopak dan radiolusen yang merupakan refleksi dari berbagai struktur pada daerah yang diperiksa serta bayangan jaringan lunak dan ruang udara anatomi membuat posisi pasien lebih penting. Ketidakakuratan dalam pemosisian pasien mengakibatkan ketidaksesuaian antara perbesaran horizontal dan vertikal yang menghasilkan gambar distorsi. 2
Kesalahan pada radiografi panoramik bisa terjadi akibat beberapa hal, salah satunya kesalahan pada langkah-langkah dasar pengambilan radiografi panoramik. Ketika terjadi masalah di salah satu langkah-langkah yang akan menyebabkan kesalahan yang unik pada hasil radiografi. Adapun langkah-langkah dasar pemngambilan radiografi panoramik, antara lain : 1. Mengatur faktor penyinaran 2. Melihat apakah pasien menghapus perhiasan, tempatkan apron di punggung pasien 3. Mengharuskan pasien menggigit pada batang gigitan. 4. Menyesuaikan : a. Dagu miring dengan cahaya Frankfort. b. Kepala rotasi dengan cahaya pertengahan sagital. c. Maju/mundur posisi kepala dengan Canine Light. 5. Posisikan sisi pemandu atau pendukung kepala. 6. Mengharuskan pasien berdiri tegak. 7. Mengahsruskan pasien menelan, lidah ditempatkan di langit-langit mulut, dan diam. 8. Mengambil penyinaran. 3
Dalam penulisan ini, dibahas kesalahan hasil foto panoramik akibat posisi lidah yang salah. Sebelum penyinaran dilakukan, pasien diinstruksikan untuk menelan, letakkan lidah di atas langit-langit mulut, dan tahan selama penyinaran. Kesalahn pada pelaksanaan hal ini dapat menghasilkan bercak (artifak) pergerakan pasien atau napas menutupi bagian penting dari gambar. Di keadaan tertentu, hasil tidak menempatkan lidah di atap mulut dalam saluran napas bayangan besar langsung di akar gigi rahang atas. 3
Gambar 1. Lidah turun selama penyinaran, perhatikan bayan udara di atas akar geraham rahang atas, ruang saluran napas atas ramus. Sumber : Successful Panoramic Radiography (2008)
Gambar 2. Pergerakan pasien, perhatikan langkah cacat dalam batas inferior mandibula. Sumber : Successful Panoramic Radiography (2008)
Sebuah penelitian yang mengevaluasi kesalahan pemosisian dalam radiografi panoramik kebanyakan menemukan radiolusen daerah ruang udara palatoglossal di atas akar dari gigi maksila (46,30%) dikarenakan lidah pasien tidak dinaikkan menekan palatum selama waktu penyinaran. 1
Gambar 3. Ruang udara palatoglossal di atas akar gigi-gigi maksila . Sumber : The Journal of Contemporary Dental Practice Common Errors on Panoramic Radiographs Taken in a Dental School(2003)
Hasil pada gambar di atas dapat mengurangi kualitas diagnosa pada akar dan struktur- struktur di sekitarnya. Menginstruksi pasien untuk memosisikan lidah dengan tepat tidak tidak menjamin sepenuhnya selama penyinaran. Di dalam penelitian tersebut, mengapa ditemukan kebanyakan kelasahan yang biasa terjadi adalah masalah lidah, di dalam pengalaman penulis, pasien-pasien terkadang menemukan kesulitan dan bingung ketika hendak disuruh menaikkan lidahnya menekan langit. 1
Dalam keterangan yang lain, dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
Gambar 4. Dalam radiograf ini bahwa akar gigi rahang atas, struktur rahang atas, dan batas- batas dari sinus hidung dan maksila tidak dapat terkihat karena udara. Radiasi yang melewati daerah yang mengandung udara tidak terkena, melainkan terlalu menyinari struktur di jalur pusat sinar dan secara efektif menghapus beberapa struktur tersebut dari hasil akhir. Efek ini, yang mana dikenal sebagai efek terbakar dalam radiografi gigi, dapat dihindari jika lidah ditekan dengan kuat menekan langit-langit selama penyinaran, lidah yang bertindak sebagai penyaring radiasi berkurang. 4
Gambar 5. Teknnik radiografi menggunakan posisi lidah sebagai penyaring. Jika lidah tidak ditekan kelangit-langit (pink), melainkan hanya ke permukaan palatal dari gigi anterior rahang atas (biru), terdapat antara dorsum lidah dan atap palatum yang mengandung udara yang mana tidak terkena radiasi, membuat struktur rahang atas terhapus. 4
Gambar 6. Radiografi panoramik, posisi lidah yang tepat. Radiografi pada gambar 4 diambil kemballi, tetapi dengan posisi lidah yang tepat. Lidah terkena radiasi dan pengamatan jelas semua struktur rahang dan akar gigi. Beberapa hasil gambar yang diambil dari posisi lidah yang salah, telah terbukti efektif untuk memiliki pasien dengan posisi lidah yang tepat sebelum menempatkan pasien di unit, hal ini dapat mencegah hasil tak-terdiagnosa dan juga mencegah pengulangan yang tidak perlu dari penyinaran radiogarfi. 4
Daftar Pustaka 1. Akarslan ZZ; Erten; Gunggor;Celi.Commom Error on Panoramic Radiographs Taken in a Dental School.Journal of Contemporary Dental Pratice, Volume 4, No.2.Turkey : Seer Publishing.May 2003.p.1,3 2. Dhillon,Manu;M Raju;Verma,Sankalp;Tomar;S Mohan;Lakhanpal;et all.Positioning Errors and Quality Assessment in Panoramic Radiography.Korea : Korean Academy of Oral and Maxillofacial Radiology.2012. 3. A. Danfort,Robert.Successful Panoramic Radiography.USA : The Academy of Dental Therapeutics and Stomatology, a division of PennWell.2008. 4. A.Pasler,Friedrich and Visser,Heiko.Pocket Atlas of Dental Radiology.Stuttgart, Germany : Georg Thieme Verlag.2007.
Kegagalan Teknik Radiografi Kedokteran Gigi Kelainan Foto Panoramik, Akibat Posisi Lidah yang Salah
Radiologi Kedokteran Gigi
Oleh :
Cindy Hulwani (04121004023)
Dosen Pembimbing : drg. Shanty Chairani, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013