Sunteți pe pagina 1din 14

KEPERAWATAN MATERNITAS

PENGKAJIAN POST NATAL




Nama Mahasiswa : VIK SALAMANJA Tanggal : 21-05-2003
Ruangan / RS : Post natal / Perjan RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo

DATA UMUM KESEHATAN
1. Initial klien : Ny. N Umur : 30 Tahun
3. Alamat : Jl Pahlawan Terminal Panaikan
2. Status Obsetrikus : Nifas hari ke II P I A 0

NO
TIPE
PERSALINAN
BB
LAHIR
KEADAAN
BAYI
WAKTU
LAHIR
KOMPLIKASI
NIFAS
UMUR
SEKARANG
1. Partus aterm
(LBK)
3380 gr Menangis
spontan
Tidak ada 2 hari

3. Masalah kehamilan sekarang : Tidak ada
4. Riwayat persalinan sekarang : Kelahiran spontan
5. Riwayat Keluarga Berencana : Belum pernah mengikuti KB
6. Rencana Keluarga Berencana : Rencana mau ikut kontransepsi ( suntik/ Pil )


DATA POST NATAL
1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg , N : 80/ menit, P : 28 / menit, S : 37 C
2. Keadaan umum : Baik.
3. Payudara :



Kesan umum : Normal, klien mengeluh nyeri dan tegang, Asi belum ada sehingga
bayi minum susu formula.
Putting susu : Putting susu pada kedua payudara tegak, terbentuk.
Abdomen
Keadaan : Lembek
Fundus uteri
TFU : 2 jari dibawah pusat
Posisi : Ditengah-tengah
Kontraksi : Baik
4. Lokia
Jumlah : 4 kali sehari bila basah
Warna : Agak kemerahan ( Lochia Rubra )
Konsistensi : Encer
Bau : Amis darah
5. Perineum
Keadaan : Ruptur tingkat II
Tanda REEDA : Tidak ada
Kebersihan : Daerah perineum dan sekitarnya nampak bersih
Hemoroid : Tidak ada
7. Eliminasi
Kesulitan BAK : Tidak ada ( BAK lancar )
Kesulitan BAB : Klien sudah 2 hari tidak BAB.
8. Ektremitas
Varises : Tidak ada
9. Pola tidur : Siang : Tidak teratur, semenjak kehamilan trimester III sampai
kelahiran bayinya : Siang : jam 14.00-15.00 , Malam : jam 24.00
05.00 , jadi total tidur ibu antara 5-6 jam ( Kurang )
10. Asupan nutrisi : Cukup, Klien mau makan ( tidak ada pantang )
11. Keadaan mental : Cukup baik, respon terhadap lingkungan sekitar cukup baik.
12. Penyesuaian dengan bayi : Klien tampak senang dengan kelahiran bayinya,
dengan cara menggendong bayinya, dan meneteki, walaupun ASI belum ada.
13. Data lain yang menunjang ;
R/:
- Tiwimox 3x1
- Alpain 3x1
- Inbion 1x1
- Methergin 3x1
- Rawat perineal
14. Rangkuman : Tanggal : 21-05-2003, Jam : Wita , ibu melahirkan seorang anak laki - laki
(aterm) umur kehamilan 39 - 40 minggui, dengan BB : 3380 gr ,PB : 47 cm.
Bayi dilahirkan dengan persalinan normal dengan posisi letak belakang kepala. Perdarahan
post partum 100 cc, perineum ruptur tingkat II, sudah dilakukan penjahitan.
Saat ini ibu mengeluh masih nyeri didaerah perineum/daerah bekas jahitan, ibu mengeluh
sakit kepala, bagian perut sudah tidak terlalu dirasakan sakitnya namun kadang kadang ada
masih terasa sakit, nyeri pada kedua payudara agak tegang, ibu juga belum mampu meneteki
bayinya dengan baik dan masih belum mampu merawat bayi sepenuhnya., anak tidak mau
menyusui pada payudara ibunya sehingga diberikan susu formula, ibu bertanya-tanya
tentang bagaimana perawatan dirumah, dan bagaimana merawat payudara. Klien juga
mengeluh kurang waktu istirahatnya yaitu hanya 5 jam sehari semenjak kelahiran bayinya




















KLASIFIKASI DATA


DATA SUBYEKTIF

DATA OBJEKTIF


Ibu mengatakan nyeri pada daerah bekas
robekan perineum.

Ibu mengeluh nyeri pada kedua
payudara.

Ibu mengeluh bayinya menolak disusui,
karena ASI tidak ada.

Ibu sering bertanya bagaimana cara
merawat payudara adan bagaimana cara
meneteki yang baik.

Ibu mengeluh sakit kepala

Ibu mengeluh sangat lelah

Ibu bertanya bagaimana cara merawat
bayi dirumah.

Ibu mengatakan bahwa ada luka bekas
robekan perineum.

Ibu mengeluh jam tidurnya kurang
hanya 5 jam/24 jam.

Ibu mengeluh sering terbangun pada

Nampak meringis pada saat
memindahkan badannya.
TFU : 2 jari dibawah pusat.
Posisi : Ditengah-tengah
Kontraksi : Baik

Tampak kedua payudara tegang dan
keras.
Anak menolak untuk disusui karena ASI
belum ada , sehingga anak diberi susu
formula.

Tampak ibu bertanya-tanya tentang
perawatan ibu post partum dengan cara
merawat bayi.

Rawat gabung
Luka perineum derajat II, sudah dijahit
Dan di rawat dengan kompres bethadine.

Ibu nampak pucat
Ibu nampak lelah

Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 28x/menit
malam hari, karena anaknya sering
terbangun untuk disusui atau karena
popoknya basah.

Ibu menanyakan tentang keadaannya
dan bayinya

Ibu berharap cepat kembali kerumah

S : 37 C

Nampak banyak pengunjung yang
datang.

Kelahiran anak pertama

Ibu tampak cemas









ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1.





















DS :
Ibu mengatakan nyeri pada
daerah bekas robekan
perineum.
Ibu mnegeluh sakit kepala
DO :
Ada bekas luka robekan
perineum
Luka perineum derajat II,
sudah dijahit dan di rawat
dengan kompres bethadin.
Nampak meringis pada saat
memindahkan badannya.
TFU : 2 jari dibawah pusat
Posisi : Ditengah-tengah
Kontraksi : Baik
Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 20x/menit
S : 37,3 C

Post Partum

Robekan Perineum
( Terputusnya
continuitas jaringan
perineum )

Pelepasan Mediator
kimia
(Bradikinin , histamin,
prostaglandin )

Merangsang saraf
sensoris

Melalu proses
:Transmisi
Transduksi modulsi

Dipersepsikan sebagai
Nyeri di CortekCerebri











Gangguan Rasa
nyaman : Nyeri





















2.






















3.

















4.




DS :
Ibu mengeluh nyeri pada
kedua payudara.
Ibu mengeluh bayi menolak
disusui karena ASI tidak ada.
Ibu sering bertanya bagaimana
cara merawat payudara dan
bagaimana cara meneteki yang
baik.
DO :
Tampak kedua payudara
tegang dan keras.
Anak menolak untuk disusui
karena ASI belum ada,
sehingga diberi susu formula.







DS :
Ibu bertanya bagaimana cara
merawat bayi dirumah
DO :
Tampak ibu bertanya-tanya
tentang perawatan ibu post
partum dengan cara merawat
bayi.










DS :
Ibu mengeluh jam tidurnya
kurang yaitu hanya 5 jam/24
jam.


Post partum

Peningkata
n vaskularisasi payudara

Duktus alveolar aktif /
terisi Asi

Pemanfaatan yang tidak
adekuat

Penumpukan Asi pada
duktus Alveolar

Penekanan syaraf
sensoris

Ketidaknyamanan
Payudara




Post
Partum

Perubahan
peran

Kebutuahnan dukungan
meningkat
Sumber stress
meningakat

Ketidak
lengkapan informasi
tentang proses post
partum

Kurangnya pengetahuan
tentang proses post
partum






























Ketidak nyamanan
payudara : Nyeri





















Kurangnya
pengetahuan tentang
cara merawat Bayi














Perubahan pola
istirahat (Tidur).















5.


Ibu mengeluh sering terbangun
pada malam hari, karena
anaknya sering terbangun
untuk disusui atau karena
popoknya basah.
DO :
Klien nampak pucat
Klien nampak lelah.
Nampak banyak pengunjung
yang datang.
Ibu tampak lelah

DS
Ibu menanyakan tentang
keadaannya dan bayinya
Ibu berharap cepat kembali
kerumah
DO
Kelahiran anak pertama
Ibu tampak cemas

Post partum

Perubahan psikis

Peran baru sebagai ibu

Stress
psikologis

Merangsang RAS

Perubahan pola istirahat
(Tidur)




Post Partum anak
pertama

Perubahan peran

Kebutuahnan dukungan
meningkat
Sumber stress
meningaka
t

Ketidak lengkapan
informasi tentang proses
post
partum

Kecemasan






































Kecemasan
I M P L E M E N T A S I

DP HARI
TGL
JAM
IMPLEMENTASI

PARAF

1.







Jumat
23-05-
2003





09.00




09.05


1. Mengkaji derajat ketidak nyamanan melalui isyarat
verbal dan non verbal pada respon nyeri :
Klien mengatakan nyeri masih dirasakan
Susah bergeser karena sakit pada bagian perineum
Tidak ditemukan adanya tanda-tanda REEDA
2. Mengajarkan klien dalam penggunaan tekhnik
pernafasan atau relaksasi yang tepat.

























2.





















3.























Jumat
23-05-
2003



















Jumat
23-05-
2003







09.10


09.25


0935

09.45

10.00



10.05


10.10

10.20



10.30


10.40









10.20






Klien mulai mengerti cara melakukan tehnik
pernafasan yang benar
Mampu memposikan duduk santai
3. Melakukan tehnik Distraksi
Klien mau melakukan anjuran
Klien memfokuskan untuk menyusui bayinya.
4. Melakukan perawatan luka ruptur perineum
Luka tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi, luka
agak kering
5. Menjelaskan fisiologi after Pain
Klien mengerti keadaan nyeri yang dialaminya.
6. Mengatur posisi berbaring dengan posisi miring
Klien banyak melakukan posisi miring kiri
7. Mengobsevasi tanda tanda vital : TD,N,P,S.
TD : 120/ 80, N : 80 x/i, P : 28 x/i,
T : 37
0
C

1. Mengkaji tingkat nyeri
Nyeri masih dirasakan, namun agak berkurang
Payudara tidak setegang semula
2. Menganjurkan untuk mengompres payudara dengan
handuk basah lebih kurang 15-30 menit
3. Mengajarkan Massase pada payudara agar Asi bisa
keluar lancar
Asi mau keluar, anak bisa disusui dengan baik pada
kedua payudara.
4. Menganjurkan pemberian kompres Air Dingin pada
payudara yang Bengkak
Payudara tidak terlalu bengkak seperti sebelumnya
5. Menganjurkan penggunaan Bra yang tepat
Ibu mengetahui manfaatnya dan mau melaksanakan
anjuran







1. Mengajarkan perawatan payudara yang baik dan benar
Alat dan bahan :
" Handuk 2 buah.
" Minyak kelapa atau baby oil.
" Kapas.
" Waslap 2 buah
" Air hangat dan air dingin dalam tempatnya.
























































































































































10.50















" Pompa (Tapple cuts).
" Kapas dalam air hangat (untuk membersihkan
putting susu pada saat sebelum dan sesudah
menyusui.
Cara kerja :
" Mencuci tangan.
" Berdiri dibelakang ibu.
" Membuka baju ibu.
" 1 handuk dibelakang ibu dan 1 handuk lagi
dibawah payudara.
" Ambil minyak, ratakan pada telapak tangan,
berdiri dibelakng ibu, mulai dari tengah samping 2
x dan dilepas 10-15 kali.
" Melakukan pengurutan dengan sisi tangan, jika
payudara kanan tangan kiri yang menahan dan
tangan kanan yang mengurut kebawah dan
sebaliknya pada payudara kiri.
" Menggunakan ruas tangan, caranya : sama dengan
diatas.
" Dilakukan sebelum mandi, Diberi waslap yang
sudah dibasahi air hangat dan diusap melingkar,
kemudian dengan air dingin, caranya sama untuk
tiap payudara. 5 x untuk tiap payudara dengan
menggunakan air dingin dan iar hangat.
" Membersihkan putting :
- Kapas + minyak dioleskan pada putting susu
secara berputar.
- Jika sudah dikeringkan dan ibu dirapihkan,
dapat langsung menyusui bayinya.
- Perawat mencuci tangan.
2. Mendemonstrasikan cara menyusui yang baik dan
benar.
Alat :
" Kursi
" Bantal atau selimut
Cara Kerja :
Duduk
" Ibu harus duduk dikursi dengan santai dalam
posisi tegak.
" Supaya bayi bias ditidurkan diatas topangan
tangan ibunya dengan enak, maka perlu diganjal
dengan bantal atau selimut yang dilipat. Tangan
sebelah yang lain memegang buah dada secara
mengapit dipangkal areola mammaedengan 2 jari,
yaitu jari telunjuk dan ibu jari. Jagalah supaya bayi










































































































































dapat memasukkan papilla mammae sampai
dengan daerah areola mammae menutup hidung
bayi.
" Lama menyusui sebelah mammae 5-10 menit.
" Selanjutnya agar bayi sendawa, bayi didudukkan
setengah duduk diatas pangkuan ibu atau didepan
bahu kiri dengan menyandarkan dada bayi
kemudian ditepuk-tepuk dengan miring kekanan
atau kekiri.
" Sebelum dan sesudah menyusukan ibu harus
mencuci tangan dan membersihkan mulut bayi dan
buah dada.
Berbaring pada ibu yang lemah/sesudah
melahirkan :
" Ibu berbaring pada sebelah mammae yang akan
disusukan dan punggung ibu diganjal dengan
bantal.
" Lengan ibu pada sebelah mammae yang disusukan
menopang bayi mulai dari leher bayi, leher bayi
terletak disendi siku lengan bawah, kedudukan
mulut bayi diatas dan disesuaikan dengan papilla
mammae.
" Tangan ibu yang lain memambantu memasukkan
papilla mammae secara menjepit dengan telunjuk
dan ibu jari agar supaya hidung bayi tidak melekat
pada mammae ibu.
" Lama menyusui 5-10 menit lalu diganti pada
mammae sebelah.
" Kemudian bayi ditidurkan dengan posisi miring
kekanan.
" Sebelum dan sesudah menyusui ibu mencuci
tangan.
3. Menekankan pentingnya diet / nutrisi yang seimbang
" Klien mampu menyebutkan makanan yang bergizi
yang dapat dikonsumsi.
4. Menjelaskan perlunya pembersihan perianal serta
penggantian balutan
" Klien mengungkapkan mengerti cara perawatan
perianal.
5. Waspadakan klien untuk menghindari konstipasi , Bab
teratur , laksative ringan, dan pelunak faeces bila
perlu.
" Klien sudah bisa BAB secara normal
6. Berdiskusi tentang lochea sampai 4 minggu
" Klien mulai mengerti tentang prubahan
perubahan pengeluaran cairan selama nifas.







4.
















5.








Jumat
32-05-
2003














Jumat
23-05-
2003







11.00


11.05


11.10


11.15


11.30




13.00





13.05


13.10


13.25









7. Menjelaskan ambulasi dini : bangkit dan berjalan.
" Klien mengerti manfaat latihan ambulasi dini

8. Menekankan pentingnya rawat jalan, pasca post
partum
" Klien cukup kooperatif, dan punya keingintahuan
yang cukup tinggi bagaimana cara merawat
dirumah.

1. Mengkaji tingkat perubahan pola istirahat klien. Ibu
mengatakan istirahatnya berubah setelah kelahiran
bayinya.
2. Menganjurkan kepada klien untuk tidur pada siang
hari dan disaat bayi tidur. Ibu mengangguk-
anggukkan kepala tanda setuju.
3. Menganjurkan kepada klien untuk mengkonsumsi
makanan kecil pada dan susu hangat pada malam hari
sebelum tidur. Ibu mengatakan akan mencobanya.
4. Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya pada
sore atau malam hari sebelum bayi tidur. Ibu
mengatakan akan mengikuti anjuran tersebut.
5. Membatasi pengunjung yang datang, dengan memberi
waktu kunjungan. Ibu mengatakan akan memberi
pengertian kepada keluarganya agar dating pada jam-
jam besuk yang sudah ditetapkan.

1. Kaji tingkat kecemasan klien
Klien mengatakan kecemasannya karena belum
mengetahui kondisi bayinya.
Bertanya-tanya tentang kondisi bayinya mengapa
anaknya tidak mau menetek dan badannya terasa
hangat (37,6
0
C)
2. Menjelaskan tentang kondisi bayinya sekarang
Bayi anda dirawat terasa hangat karena belum
menetek secara adekuat .
3. Beri mental support dari petugas dan dari keluarga
Memberi dukungan bahwa klien tidak sendiri
dalam masalah ini
4. Beritahu hasil pemeriksaan yang didapatkan.
Tidak ada hal yang terlalu serius yang berkenaan
dengan kondisi ibu dan bayi.






CATATAN PERKEMBANGAN


DP
HARI
TGL

JAM

E V A L U A S I

PARAF

1.










2.











3.












Sabtu
24-05









Sabtu
24-05-
2003









Sabtu
24-05-
2003










08.00










08.05











0825












S :
" Nyeri masih dirasakan
" Susah bergeser karena sakit pada daerah perineum
O :
" Tidak ditemukan adanya tanda-tanda REEDA.
" Klien mulai mengerti cara melakukan tehnik
pernafasan yang benar.
" Klien mampu melakukan duduk secara normal (santai).
A : Nyeri persisten
P : Lanjutkan intervensi 4,6,7

S :
" Nyeri masih dirasakan, namun agak berkurang.
" Payudara tidak setegang semula.
O :
" Asi sudah keluar, anak sudah bisa disusui dengan baik
pada kedua payudara ibu.
" Ibu mengetahui manfaat ASI dan mau melaksanakan
anjuran petugas.
A : Nyeri pada kedua payudara berkurang, dan tidak
setegang sebelumnya , sebagian masalah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi 2,3,4.

S :
" Ibu mengatakan mengerti tentang apa yang sudah
dijelaskan
" Ibu mengatakan akan melaksanakan anjuran dari
petugas.
O :
" Mampu memperagakan cara perawatan dan pengurutan
payudara.
" Sudah bisa BAB secara normal.
" Mengerti cara perawatan perineum, cukup kooperatif,
dan punya keingintahuan yang cukup tinggi bagaimana
cara merawat di rumah.





4.













5.













Sabtu
24-05-
2003











Sabtu
24-05-
2003









08.30













08.40



A : Kemampuan intelektual klien cukup tentang perawatan
post partum meningkat.
P : -

S :
" Ibu mengatakan jam tidurnya sudah mencukupi yaitu
6-8 jam sehari.
" Ibu sudah jarang terbangun pada malam hari, sebab
ada suaminya dan keluarga yang menemani bergantian
untuk mengganti popok pada malam hari.

O :
" Klien tidak pucat lagi.
" Klien nampak segar
" Pengunjung datang sesuai jam besuk.
A : Gangguan pola istirahat (tidur) dapat teratasi.
P : -

S : Klien mengatakan kecemasannya berkurang karena
telah mengetahui keadaannya dan bayinya.
Ibu mengetakan senang karena bayinya sudah mulai
menetek
O : Keadaan baik
Ekspresi wajah ceria
Sementara harus dilakukan observasi
A : Kecemasan teratasi
P : - .
































Demikianlah penjelasan saya tentang Asuhan Keperawatan (askep) Maternitas Post Partum.
Semoga bisa bermanfaat bagi anda. apabila ada pertanyaan, komentar, atau saran, sirahkan
tulisakan pada kolom komentar di bawah. terima kasih. by http://nandarnurse.blogspot.com/

Read more: Asuhan Keperawatan (askep) Maternitas Post Partum
http://nandarnurse.blogspot.com/2013/03/asuhan-keperawatan-askep-
maternitas.html#ixzz3FYvMR1q9
Under Creative Commons License: Attribution
Follow us: nHandar on Facebook

S-ar putea să vă placă și