Sunteți pe pagina 1din 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.

M
PENGKAJIAN (Tanggal :7 Desember 2013)
I.

Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga

: Tn. M

2. Alamat

: Jl. Trunojoyo III/16, kelurahan Pejagan.

Bangkalan.

No

3. Telpon

: 031-3097xxx

4. Pekerjaan

: Pensiunan

5. Pendidikan

: Magister Management

6. Komposisi

Nama

Jeni

Hub.

Umur

Kel. KK

Pen-

Status Imunisasi

didikan
BCG

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ny. S
Sdr. T
Sdr. P
Sdri. I
Sdri. F
Sdri. N

P
L
L
P
P
P

Istri
Anak 1
Anak 2
Anak 3
Menantu
Cucu

Ket

57 thn
24 thn
22 thn
21 thn
23 thn
5 bln

7. Genogram

SMP
D3
S1
SMA
D4
-

Keterangan :
: laki-laki

v
v
v
v
v
v

Polio
1 2
v v
v v
v v
v v
v v
v v

3
v
v
v
v
v
v

4
v
v
v
v
v
v

DPT
1 2
v v
v v
v v
v v
v v
v v

3
v
v
v
v
v
-

Hepatitis
1 2 3
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
- - -

Campak
v
v
v
v
v
-

: perempuan
: menikah
: tinggal serumah
: meninggal
8. Tipe Keluarga

Keluarga Tn. M merupakan tipe keluarga nuclear family terdiri dari


ayah, ibu dan anak tinggal dalam satu rumah dan dalam satu ikatan
perkawinan.
9. Suku Bangsa

Semua keluarga Tn. M berasal dari Madura, istri dari anak pertama Tn. M
berasal dari Jawa.
10. Agama

Semua anggota keluarga menganut agama islam. Tidak ada peraturan


khusus tentang agama. Selalu berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu.
Tn. M membebaskan anak-anaknya untuk sholat berjemaah atau tidak. Tn.
M mengajarkan agama kepada keluarganya sejak kecil.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
Tn. M merupakan seorang pensiunan, hasil pansiunannya Rp. 2.500.00,00.
Ny. S merupakan seorang ibu rumah tangga sedangkan anak kedua belum
bekerja
12. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga melalukan rekreasi secara terpisah. Biasanya apabila keluarga


mengadakan rekreasi keluarga, Tn. M jarang ikut. Sehingga rekreasi yang
dilakukan oleh Ny. S dan sdr. I dengan mengunjungi mall setempat.
Kemudian Sdr. P melakukan rekreasi dengan teman-temannya. Sedangkan
Tn. M hanya menghabiskan waktunya dengan berdiam diri di rumah dan
nonton TV.

II.

Riwayat dan Tehap Perkembangan Keluarga


13. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga pada saat ini adalah keluarga dengan


melepas anak dewasa. Pada keluarga Tn. M anak pertamanya sudah
menikah, memiliki 1 anak dan sudah berpisah dengan orang atau sudah
memiliki rumah sendriri.
14. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada keluarga Tn. M tugas perkembangan yang belum terpenuhi adalah
membantu anak untuk mandiri di masyarakat. Tn. M suka mengatur apa
yang dilakukan oleh anak kedua dan anak ketiga, dan Tn. M sering ikut
campur dalam urusan rumah tangga anak pertamanya. Tn. M dan Ny. S
merasa tidak siap dan khawatir apabila harus melepas anak pertamanya
menjalani kehidupan sendiri, karena Tn. M dan Ny. S berfikir anaknya
belum siap melaksanakan rumah tangga sendiri.
15. Riwayat keluarga inti
1) Tn. M tidak mempunyai penyakit menular dan penyakit keturunan.
Tapi, Tn. M merupakan perokok berat. Tn. M pernah melakukan
operasi benjolan didaerah kepala.
2) Ny. S tidak mempunyai penyakit menular dan penyakit keturunan.
Tapi, Ny. S mempunyai riwayat asam urat dan kolesterol tinggi.
3) Sdr. P tidak mempunyai penyakit menular dan penyakit keturunan.
Tapi, Sdr. P mempunyai kebiasaan buruk adalah suka keluar rumah
larut malam dan tidak suka minum air putih.
4) Sdri. I tidak mempunyai penyakit menular dan penyakit keturunan.
Tapi, Sdri. I pernah menderita DBD pada tahun 2011, pada saat itu
Sdri. I dibawa ke dokter dan di rawat oleh Sdr. T d rumah. Sdr. T
merupakan seorang perawat. Selain itu Sdr. I sering mengalami
dismenore setiap bulan.
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Sdr. T pernah MRS karena terkena DBD, sedangkan Sdri. I pernah
menderita DBD dan di rawat di rumah oleh Sdr. T, karena Sdr. T
merupakan seorang perawat. Tn. M pernah melakukan operasi benjolan
didaerah kepala.
III.

Data Lingkungan
17. Karakteristik rumah
1) Luas
2) Tipe
3) Jumlah ruangan

: 15m2 x 27 m2
: permanen
: 21 (dari 2 rumah)

a. Rumah 1 (berlantai 2)

: kamar tidur 3 dibawah, kamar tidur

2 dilantai 2, ruamg tamu 2 (barat dan timur), 1 ruang makan, 1


ruang keluarga, 1 dapur, 2 kamar mandi (bawah), 1 kamar mandi
(lantai 2), 1 gudang.
b. Rumah 2

: kamar tidur 3, 1 ruang tamu, 1

ruang makan, 1 dapur, 1 kamar mandi, halaman.


4) Pemanfatan ruangan
: di setiap ruangan digunakan
sesuai dengan fungsi ruangan tersebut.
5) Jumlah ventilasi
: 21. Di setiap ruangan ada
ventilasi.
6) Kamar mandi/WC

: 2 kamar mandi (rumah 1)

dan 1 kamar mandi (rumah 2).


7) Sarana pembuangan air limbah
8) Sarana air bersih dan minum
9) Kebersihan lingkungan

: got
: PDAM
: sampah

petugas sampah.
10) Keadaan didalam rumah

: rumah keluarga Tn. M

diangkut

oleh

tinggal dirumah sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan


rumah permanen dengan status kepemilikan milik pribadi Tn. M. Luas
rumah kurang lebih 15m2 x 27 m2. Lantai rumah menggunakan
keramik. Rumah memiliki ventilasi yang setiap hari dibuka setiap pagi
dan ditutup setiap menjelang sore. Penerangan pada malam hari
menggunakan listrik dan kadang digunakan juga untuk siang hari
karena ada ruangan yang tampak gelap. Secara umum ventilasi dan
pencahayaan rumah Tn. M baik. Dan secara umum kebersihan rumah
Tn. M baik.
11) Keadaan diluar rumah

: rumah keluarga Tn. M

memiliki pekarangan rumah yang luas dan ditanami bunga-bunga.


Kebersihan pekarangan rumahnya bersih. Keluarga memanfaatkan air
PDAM dan air sumur untuk kehidupan sehari-hari.keluarga memiliki
kamar mandi dengan saluran pembuangan melalui pipa paralon yang
langsung ke got. Keluarga menggunakan WC jongkok dan WC duduk.
Kebersihan kamar mandi bersih.
18. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Kebiasaan di RW setiap bulan mengadakan arisan PKK, tetapi Ny. S tidak
diperbolehkan mengikuti arisan PKK oleh Tn. M.

19. Mobilitas geografis keluarga


Ny. S mengatakan tinggal dirumah ini sejak menikah. Dan baru membeli
rumah didekat rumahnya 2 tahun yang lalu. Kemudian Tn. M meperluas
rumahnya dengan menjadikan satu rumah miliknya dan rumah yang dekat
rumahnya yang Tn. M beli 2 tahun yang lalu.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. M melarang anggota keluarganya mengikuti perkumpulan dengan
masyarakat seperti, PKK, remaja masjid atau karang taruna. Karena Tn. M
menganggap masyarakat kawasan rumahnya tidak baik untuk anggota
keluarganya. Sehingga interaksi dengan masyarakat hanya dilakukan
diluar perkumpulan.
21. Sistem pendukung keluarga
Pendukung dalam keluarga ini adalah setiap anggota keluarga. Anggota
keluarga saling mendukung apa yang dilakukan anggota keluarga yang
lain, selama apa yang dilakukan positif.
IV.

STRUKTUR KELUARGA
22. Komunikasi keluarga
Komunikasi keluarga jarang dilakukan karena setiap anggota keluarga
berada dalam tempat yang berbeda yang jaraknya berjauhan tapi satu
rumah. Sehingga komunikasi dalam keluarga jarang terjadi. Apabila
berkomunikasi

dalam

keluarga

menggunaka

telepon

rumah

atau

handphone.
23. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. M memutuskan secara
sendiri-sendiri. Karena Tn. M jarang melakukan musyawarah dengan
keluarganya jika terjadi perbedaan-perbedaan pendapat.
24. Struktur peran
a. Tn. M sebagai kepala keluarga Tn. M telah melaksanakan tugasnya
sebagai kepala keluarga yaitu dengan memberikan perlindungan kepada
keluarganya, mencari nafkah dan memberi pendidikan kepada
keluarganya.
b. Ny. S sebagai istri telah melaksanakan tugasnya sebagai istri yaitu Ny.
S selalu menyiapkan semua keperluan suami dan anak-anaknya.
c. Sdr. P sebagai anak kedua telah melaksanakn tugasnya sebagai anak
yaitu dengan menyelesaikan pendidikannya hingga sarjana.

d. Sdr. I sebagai anak ketiga telah melaksanakan tugasnya yaitu Sdr. I


sedang melaksanakan pendidkannya untuk mencapai sarjana.
25. Norma keluarga
Didalam keluarga Tn. M memiliki norma setiap anggota keluarganya yang
laki-laki harus melaksanakan sholat jumat. Dan anak-anaknya harus
menyelesaikan pendidikannya hingga bangku kuliah. Tn. M membebaskan
anak-anaknya pulang larut malam asalkan anak-anaknya izin dan
memberitahukan alasan serta tujuannya pulang hingga larut malam. Tn. M
juga tidak melarang teman-teman anak-anaknya bermain atau menginap
dirumahnya.
V.

FUNGSI KELUARGA
26. Fungsi afektif
Menurut Ny. S, Ny. S dan Tn. M memberikan kasih sayang yang sama
kepada anak-anaknya. Tetapi dengan sikap temprament dan sikap tegas
Tn. M maka anak laki-lakinya menganggap Tn. M memiliki sikap khusus
kepada (lebih sayang) Sdr. I. Sehingga Tn. M jarang berkomunikasi
dengan anak-anaknya. Karena anak-anaknya merasa takut untuk saling
bertukar pikiran dengan Tn. M.
27. Fungsi sosialisasi
Hubungan anggota keluarga dengan masyarakat cukup baik, tetapi Tn. M
dan Sdr. P jarang berkomunikasi dengan warga setempat karena mereka
jarang keluar rumah.
Hubungan anggota keluarga dengan anggota keluarga besar Tn. M kurang
baik, karena anggota keluarga Tn. M tinggal didaerah berbeda dengan Tn.
M. Sedangkan hubungan anggota keluarga Tn. M dengan anggota keluarga
besar Ny. S sangat baik karena anggota keluarga Ny. S tinggal 1 daerah
dengan anggota keluarga Tn. M.
28. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah keluarga
Menurut Ny. S, didalam keluarganya mengetahui penyakit yang diderita
oleh dirinya maupun keluarganya. Seperti Ny. S yang memiliki kadar
asam urat dan kolesterol yang tinggi. Dan Tn. M yang merupakan
perokok berat.
b. Mengambil keputusan
Menurut Ny. S jika di keluarganya ada yang sakit yang mengambil
keputusan untuk pergi ke pelayanan kesehatan adalah Ny. S. Karena

jika Tn. M sakit, Tn. M menolak dibawa ke pelayanan kesehatan


(misalnya : dokter).
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Di keluarga Tn. M jika ada salah satu anggotanya ada yang sakit, Ny. S
yang merawat. Jika Ny. S yang sakit, Ny. S hanya istirahat dan tidur.
d. Memelihara lingkungan
Untuk memelihara lingkungan didalma keluarga Tn. M dilakukan
secara bersama-sama.
e. Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
Keluarga menggunakan fasilitas pelayanan ketika salah satu anggota
keluarga sakit. Misalnya ke dokter, ke puskesmas dan ke rumah sakit.
29. Fungsi reproduksi
Ny. S sudah memasuki fase menaupause.
30. Fungsi ekonomi
Ekonomi keluarga Tn. M ditunjang dengan penghasilan pensiunan tiap
bulan sebesar Rp. 2.500.000,00.
VI.

STRESS DAN KOPING KELUARGA


31. Stress jangka pendek dan panjang
a. Stres jangka pendek : menurut Ny. S stresor pada dirinya adalah Ny. S
selalu memikirkan Sdri. I yang masih kuliah, sedangkan Tn. M sudah
pensiun. Ny. S memikirkan tentang biaya yang dibutuhkan Sdr. I selama
kuliah.
b. Stres jangka panjang : menurt Ny. S, stresor jangka panjangnya adalah
Ny. S khawatir terhadap kesehatan Tn. M karena Tn. M merupakan
perokok berat. Ny. S juga mengkhawatirkan kesehatannya mengingat
usia Ny. S sangat rentan terhadap penyakit degeneratif.
32. Kemampuan keluarga
Jika dalam kelurarga terdapat masalah, di keluarga Tn. M cenderung
diselesaikan secara sendiri-sendiri, dan apabila masalah tersebut belum
ditemukan

jalan

keluar,

maka

anggota

keluarga

Tn.

baru

mendiskusikannya.
33. Strategi koping
Untuk menghadapi stresor Ny. S tentang Sdri. I, Ny. S selalu
mendiskusikan bersama dengan Tn. M. Sedangkan untuk stresor tentang
kesehatan Tn. M, Ny. S selalu mendiskusikan bersama dengan anakanaknya.
34. Strategi adaptasi

Tidak ada.

VII.

Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga


Pemeriksaan
fisik
Tekanan
darah
Nadi
Suhu
RR
BB

Sdri. I

Tn. M

Ny. S

Sdr. P

120/90 mmhg

110/90 mmhg

110/90 mmhg

100/80 mmhg

100 x/mnt
36oc
18 x/mnt
65 kg

94 x/mnt
36,2oc
18x/mnt
62 kg

88 x/mnt
36oc
20 x/mnt
64 kg

88 x/mnt
36oc
20 x/mnt
52 kg

Simetris,
tidak ada
benjolan.
Beruban,
rambut
bagian kepala
tengah tidak
ada
Warna coklat.
Tidak ada
lesi.
Menggunakan
kacamata.

Simetris,
tidak ada
benjolan.
Tipis dan
beruban.

Simetris,
tidak ada
benjolan.
Tebal dan
lurus.

Simetris,
tidak ada
benjolan.
Keriting,
panjang
sebahu.

Warna coklat.
Tidak ada
lesi.
Menggunakan
kacamata.

Bersih, tidak
ada benjolan,
simetris.

Bersih, tidak
ada benjolan,
simetris.

Warna coklat.
Tidak ada
lesi.
Tidak
menggunakan
kacamata.
Bersih, tidak
ada benjolan,
simetris.

Warna coklat.
Tidak ada
lesi.
Tidak
menggunakan
kacamata.
Bersih, tidak
ada benjolan,
simetris.

Tidak ada
nyeri telan.

Tidak ada
nyeri telan.

Tidak ada
nyeri telan.

Tidak ada
nyeri telan.

Telinga

Bersih, tidak
ada benjolan,
tidak ada
nyeri tekan.

Bersih, tidak
ada benjolan,
tidak ada
nyeri tekan.

Bersih, tidak
ada benjolan,
tidak ada
nyeri tekan.

Bersih, tidak
ada benjolan,
tidak ada
nyeri tekan.

Leher

Tidak ada
lesi, tidak ada
pembesaran
kelenjar
tiroid, tidak
ada nyeri
tekan,
simetris.

Tidak ada
lesi, tidak ada
pembesaran
kelenjar
tiroid, tidak
ada nyeri
tekan,
simetris.

Tidak ada
lesi, tidak ada
pembesaran
kelenjar
tiroid, tidak
ada nyeri
tekan,
simetris.

Tidak ada
lesi, tidak ada
pembesaran
kelenjar
tiroid, tidak
ada nyeri
tekan,
simetris.

Dada

Tidak ada
lesi, tidak ada
nyeri tekan,
simetris.

Tidak ada
lesi, tidak ada
nyeri tekan,
simetris.

Tidak ada
lesi, tidak ada
nyeri tekan,
simetris.

Tidak ada
lesi, tidak ada
nyeri tekan,
simetris.

Kepala

Rambut

Kulit

Mata

Hidung
Mulut &
tenggorokan

VIII.

Perut

Simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
tidak ada lesi.

Simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
tidak ada lesi.

Simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
tidak ada lesi.

Simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
tidak ada lesi.

Ekstremitas
atas

Tidak ada
odem, tidak
ada lesi, kulit
coklat,
berfungsi
dengan baik.

Tidak ada
odem, tidak
ada lesi, kulit
coklat,
berfungsi
dengan baik.

Tidak ada
odem, tidak
ada lesi, kulit
coklat,
berfungsi
dengan baik.

Tidak ada
odem, tidak
ada lesi, kulit
coklat,
berfungsi
dengan baik.

Ekstremitas
bawah

Tidak ada
odem, tidak
ada lesi,
reflek patela
(+).

Tidak ada
odem, tidak
ada lesi,
reflek patela
(+).

Tidak ada
odem, tidak
ada lesi,
reflek patela
(+).

Tidak ada
odem, tidak
ada lesi,
reflek patela
(+).

Harapan Keluarga
Keluarga mengatakan harapan agar setiap anggota keluarganya selalu sehat dan
tidak pernah menderita sakit yang parah. Kemudian cara berkomunikasi
dirumah agar lebih baik, supaya bisa menciptakan keluarga yang bisa saling
bermusyawarah.

Bangkalan, 11 Desember 2013

Musrifatun Adawiyah

ANALISA DATA
NO
1.

2.

3.

DATA
DS :
1) Ny. S mengatakan komunikasi yang
dilakukan
didalam
keluarganya
kurang baik, karena
anggota
keluarganya berada di tempat yang
berbeda dan jauh, tetapi tinggal
dalam satu rumah.
2) Ny. S mengatakan keluarganya
jarang berkomunikasi antar anggota
keluarga, karena tempat yang
anggota
keluarganya
tempati
jaraknya jauh meskipun 1 rumah.
3) Ny. S mengatakan anggota jika
anggota keluarganya membutuhkan
bantuan,
anggota
keluarganya
menggunakan telfon atau handphone
dari ruangan mereka masing-masing.
DO :
1) Rumah keluarga Tn. M sangat luas,
mempunyai 3 rumah dalam 1
halaman, dan anggota keluarganya
menempati rumah tersebut masingmasing
2) Komunikasi yang dilakukan antar
anggota keluarga singkat jika
berpapasan didalam rumah. Bahkan
hampir tidak bertegur sapa.
3) Tn. M jarang melakukan diskusi
dengan anggota keluarganya.
DS :
1) Ny. S mengatakan belum siap
melepas anak pertamanya (Sdr. T)
meninggalkan
rumahnya
dan
menjalani kehidupan baru dengan
keluarganya.
2) Ny. S mengatakan merasa cemas jika
jauh dari anak pertamanya.
DO :
1) Sdr. T sudah mempunyai rumah
sendiri sejak menikah.
2) Tampak Sdr. T sudah meninggalkan
rumah Tn. M.
3) Tampak
Sdr.
T
melanjutkan
manjalani kehidupannya dengan
keluarga barunya.
DS :
1) Ny. S mengatakan Tn. M merupakan
perokok berat.
2) Ny. S mengatakan, Tn. M bisa
menghabiskan 2 bungkus rokok
dalam sehari.

ETILOGI
Ketidakmampuan
keluarga
mengenai
komunikasi yang baik
dalam keluarga.

MASALAH
Gangguan komunikasi
verbal.

Perpisahan
anaknya.

Ketakutan orang tua.

dengan

Ketidaktahuan tentang
bahaya rokok.

Perilaku
beresiko.

kesehatan

DO :
1) Tn. M tampak merokok ketika
pengkajian
2) Terdapat rokok di meja ruang tamu
dan di kamar Tn. M.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan komunikasi verbal b.d ketidakmampuan keluarga mengenai
komunikasi yang baik dalam keluarga.
2. Ketakutan orang tua.b.d perpisahan dengan anaknya.
3. Perilaku kesehatan beresiko.b.d ketidaktahuan tentang bahaya rokok.
SKORING
1. Gangguan komunikasi verbal b.d ketidakmampuan keluarga mengenai
komunikasi yang baik dalam keluarga.
No.
1.

2.

3.

4.

Kriteria
Sifat masalah
Tidak/kurang
sehat

Skala

Bobot

Skoring

3/3 x 1 = 1

Letak rumah yang masih


bisa
dijangkau
oleh
semua anggota keluarga.

Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Sebagian

1/2x2 = 1/2

Potensi masalah
untuk dicegah
Tinggi

3/3x1 =1

2/2x1= 1

Menonjolnya
masalah :
Masalah
berat harus
segera diatasi

Total

Pembenaran
Keluarga Tn. M jarang
berkomunikasi
antar
anggota keluarga, karena
tempat yang anggota
keluarganya
tempati
jaraknya jauh meskipun 1
rumah.

3 1/2

Anggota keluarga yang


masih tinggal dalam satu
kawasan.

Komunikasi
yang
dilakukan antar anggota
keluarga singkat jika
berpapasan
didalam
rumah. Bahkan hampir
tidak bertegur sapa.

2. Ketakutan orang tua.b.d perpisahan dengan anaknya.


No.
1.

2.

3.

4.

Kriteria
Sifat masalah
Ancaman
kesehatan

Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Sebagian
Potensi masalah
untuk dicegah
Rendah
Menonjolnya
masalah :
Ada masalah
tetapi tidak
perlu segera
ditangani.

Skala

Bobot

Skoring

2/3 x 1 = 2/3

Pembenaran
Ny. S mengatakan belum
siap
melepas
anak
pertamanya (Sdr. T)
meninggalkan rumahnya
dan menjalani kehidupan
baru dengan keluarganya.
Ny.
S
mengatakan
merasa cemas jika jauh
dari anak pertamanya.

1/2x2 = 1/2

1/3x1 =1

Tampak Sdr. T sudah


meninggalkan rumah Tn.
M.
Sdr. T sudah mempunyai
rumah sendiri sejak
menikah.

Total

1/2x1= 1/2

2 2/3

3. Perilaku kesehatan beresiko.b.d ketidaktahuan tentang bahaya rokok.


No.
1.

2.

3.

4.

Kriteria
Sifat masalah
Ancaman
kesehatan
Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Mudah
Potensi masalah
untuk dicegah
Cukup
Menonjolnya
masalah :
Masalah
berat harus
segera
ditangani
Total

Skala

Bobot

Skoring

2/3 x 1 = 2/3

2/2x2 = 2

2/3x1 =2/3

2/2x1= 1

3 2/3

Pembenaran
Tn. M merupakan
perokok berat.
Melihat pendidikan Tn.
M yang sangat tinggi,
sehingga mudah untuk
diberi arahan.
Melihat pendidikan Tn.
M yang sangat tinggi,
sehingga mudah untuk
diberi arahan.
Ny. S mengatakan, Tn. M
bisa menghabiskan 2
bungkus rokok dalam
sehari.

PRIORITAS DARI DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG DITENTUKAN


1. Gangguan komunikasi verbal b.d ketidakmampuan keluarga mengenai
komunikasi yang baik dalam keluarga.
2. Perilaku kesehatan beresiko.b.d ketidaktahuan tentang bahaya rokok.
3. Ketakutan orang tua.b.d perpisahan dengan anaknya.
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
1. Gangguan
komunikasi verbal
b.d
ketidakmampuan
keluarga mengenai
komunikasi yang
baik dalam
keluarga.

No

Tujuan
Umum
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 4 x 24
jam maka
keluarga Tn.
M mampu
mengenal
komunikasi
yang baik
dalam
keluarga.

Kriteria Evaluasi

Khusus
Kriteria
Setelah
pertemuan 2x30
menit dapat
menunjukkan:
1. Keluarga
mampu
Respon verbal
menyampaika
n keinginan
secara
terbuka pada
anggota
keluarga.
2. Keluarga
memiliki
waktu
berkumpul Demonstrasikan
untuk
berkomunikas
i dengan
keluarga

Rencana Intervensi

Standar
1. Anjurkan
keluarga untuk
mengekspresikan
perasaaan.
2. Anjurkan
Anggota keluarga
verbalisasi dari
dapat
perasaan,
menyampaikan
persepsi dan
keinginannya
ketakutan
secara verbal.
3. Perkenalkan cara
berkomunikasi
yang baik.
4. Memfokuskan
interaksi dengan
mengesampingka
Waktu berkumpul
n prasangka,
keluarga
asumsi, dan
merupakan salah
berfokus pada
satu cara untuk
anggota keluarga.
dapat menggali 5. Klarifikasi setiap
permasalahan
pesan atau
dan menciptakan
ungkapan dengan
komunikasi yang
menanyakan
baik dalam
kembali dan
keluarga .
meminta
feedback.
6. Ciptakan
lingkungan
keluarga yang
dapat
menciptakan rasa
percaya tiap
anggota keluarga.

2. Perilaku kesehatanSetelah
beresiko.b.d
dilakukan
ketidaktahuan
asuhan
tentang
bahaya keperawatan
rokok.
selam a 3 x 24
jam maka Tn.
M mampu
mengurangi
kebiasaan
merokoknya

Setelah
pertemuan 2x30
menit dapat
menunjukkan:
1. Tn. M dapat
mengetahui Respon verbal
tentang
bahaya
merokok baik
untuk dirinya
maupun
untuk orang
disekitarnya.
2. Tn. M mulai
mengurangi
intensitas
merokoknya.
Demonstrasi

1. Kaji gaya hidup


klien.
2. Berikan edukasi
mengenai bahaya
merokok.
Klien dapat
3. Berikan
menyampaikan
informasi
tentang bahaya
mengenai zat-zat
rokok untuk
berbahaya yang
dirinya maupun
terkandung dalam
orang lain.
rokok.
4. Bantu pasien
untuk
mengurangi
konsumsi rokok
secara bertahap.
5. Anjurkan pasien
Mengurangi
mengganti
merokok dapat
kebiasaan
membantu
merokok dengan
mengurangi
mengkonsumsi
perilaku
permen.
kesehatan yang
beresiko.

IMPLEMENTASI
No. Dx
1

Tgl/Jam
16 Des
2013/
15.00

Tindakan

Catatan
Perkembangan
1. Menganjurkan keluarga S :
untuk mengekspresikan Keluarga Tn. M
perasaaan. Dengan cara mengatakan masih
menceritakan masalah canggung, malu dan
masing-masing
takut untuk
keluarga dan kemudian mengkepresikan
didiskusikan.
atau menyampaikan
2. Menganjurkan
perasaannnya
verbalisasi dari
tentang kelurganya.
perasaan, persepsi dan
ketakutan. Dengan cara O :
menyampaikan
Tn. M dan Sdr. P
perasaan dan menilai
masih terlihat acuh
pribadi tentang sikap
tak acuh.
dan sifat yang disukai
maupun yang tidak
A:
disukai dari masingMasalah belum
masing keluarga.
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
no : 3, 4.

17 Des
2013/
10.00

3. Memperkenalkan cara
berkomunikasi yang
benar. Dengan cara
menganjurkan keluarga

S:
1. Sdr. P dan Sdri. I
mengatakan
tidak suka

TT. Perawat

untuk saling bertukar


pikiran tentang
perasaannya.
4. Memfokuskan interaksi
dengan
mengesampingkan
prasangka, asumsi, dan
berfokus pada anggota
keluarga. Dengan cara
tidak melakukan
komunikasi dengan
orang lain (misalnya
dari sms atau telfon).

dengan sikap
temprament Tn.
M.
2. Ny. S
mengatakan
tidak suka
dengan sikap
Sdr. P dan Sdr. I
yang suka
pulang larut
malam.
O:
1. Tn. M
memperhatikan
Sdr. P saat
menyampaikan
perasaanya.
2. Sdr. P tidak
memperhatikan
saat Ny. S
menyampaikan
perasaanya. Sdr.
P tampak
bermain HP.
3. Keluarga tampak
fokus dan
memperhatikan
jalannya
interaksi.
A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
Lanjutkan intervensi
no : 5.

18 Des
2013/
15.00

5. Mengklarifikasi setiap
pesan atau ungkapan
dengan menanyakan
kembali dan meminta
feedback. Dengan cara
mencari jalan keluar
dari masalah yang ada.

S:

1. Tn. M
mengatakan
merasa
keberatan untuk
mengubah
sikapnya yang
temprament
kepada anggota
keluarganya.
Karena menurut
Tn. M sikap
tempramentnya
akan membuat
anggota
keluarganya
disiplin.

2. Sdr. P
mengatakan
akan berusaha
mengurangi
kebiasaannya
pulang larut
malam.

6. Menciptakan
lingkungan keluarga
yang dapat menciptakan
rasa percaya tiap
anggota keluarga.
Dengan cara berkumpul
di ruang keluarga untuk
menonton TV.

O:
Keluarga
memperhatikan
jalanya interaksi dan
terjadi feedback.
A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
Lanjutkan intervensi
no : 6.

S:
Tn. M dan Ny. S
mengatakan merasa
senang bisa
berkumpul dengan
anggota keluarganya
dalam 1 ruangan.

19 Des
2013/
19.30

1. Mengkaji gaya hidup


klien.
2. Memberikan edukasi
mengenai bahaya
merokok.

O:
1. Keluarga tampak
senang dan
tertawa
menonton acara
TV.
2. Keluarga duduk
dalam 1 ruangan,
yaitu ruang
nonton TV.
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi.

20 Des
2013/
09.00

S:
1. Tn. M
mengatakan
merokok dalam

sehari bisa 2
bungkus.
2. Tn. M
mengatakan
mengerti tentang
bahaya merokok,
tetapi Tn. M
tidak pernah
menghiraukan
edukasi yang
diberikan.

3. Memberikan informasi
mengenai zat-zat
berbahaya yang
terkandung dalam
rokok.
4. Membantu pasien untuk
mengurangi konsumsi
rokok secara bertahap.

O:
1. Tn. M tampak
merokok diselasela waktu
senggang.
2. Tn. M tampak
acuh tak acuh
ketika diberi
edukasi.
A:
Masalah belum
teratasi.
P:
Lanjutkan intervensi
no : 3,4.
S:
1. Tn. M
mengatakan
memahami
mengenai zat-zat
berbahaya yang
terkandung
dalam rokok.
2. Tn. M
mengatakan
akan berusaha
mengurangi
kunsumsi rokok.

21 Des
2013/
09.00

5. Menganjurkan pasien
mengganti kebiasaan
merokok dengan

O:
1. Tn. M tampak
tidak
memperhatikan
informasi yang
diberikan.
2. Tn. M tampak
merokok dalam
sehari berkurang
dari 2 bungkus
sehari menjadi 1
bungkus sehari.

mengkonsumsi permen.

A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
Lanjutkan intervensi
no : 5.
S:
Tn. M mengatakan
bisa mengalihkan
rokoknya dengan
permen.
O:
Tn. M tampak
mengunyah permen.

22 Des
2013/
10.00

A:
Masalah teratasi.
P:
Hentikan intervensi.

EVALUASI
DIAGNOSA
KEP.
Gangguan
komunikasi
verbal b.d
ketidakmampuan
keluarga
mengenai
komunikasi yang
baik dalam
keluarga.

TGL/JAM

EVALUASI

19 Desember 2012/ 20.00

S:
1. Keluarga mengatakan sudah
bisa mengekspresikan
perasaannya dan
menyelesaikan masalahnya
secara musyawarah.
2. Keluarga mengatakan
merasa senang bisa
berkumpul.
O:
1. Keluarga tampak senang
dan tertawa.
2. Komunikasi keluarga
tampak tercipta feedback.
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi.

Perilaku
kesehatan
beresiko.b.d
ketidaktahuan
tentang bahaya

22 Desember 2013/20.00

S:
1. Tn. M memahami tentang
bahaya merokok dan zat-zat
yang terkandung.
2. Tn. M mengatakan sudah

TT PERAWAT

rokok.

bisa mengalihkan kebiasaan


rokoknya dengan permen.
3. Tn. M mengatakan
kebiasaan merokoknya
mulai berkurang dari 2
bungkus menjadi 1
bungkus.
O:
1. Tn. M tampak mengunyah
permen.
2. Tn. M tampak mengetahui
tentang bahaya merokok
dan zat-zat yang
terkandung.
A:
Masalah teratasi.
P:
Pertahankan intervensi.

DAFTAR PUSTAKA
sSuprajitno.2004.Asuhan Keperaewatan : aplikasi dalam praktik. Jakarta:EGC

S-ar putea să vă placă și