Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Hari, Tanggal
KELOMPOK IV
1. Rizka Amalia
B04110025
(Asisten Umum)
B04110027
(Asisten Temperatur)
3. Resti Regia
B04110029
(Asisten Anastesi)
4. Selma Anggita
B04110031
(Asisten Respirasi)
5. Rifky Rizkiantino
B04110032
(Asisten Operator)
(Operator)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, kucing menjadi salah satu hewan peliharaan terpopuler di
dunia. Kucing merupakan hewan karnivora yang banyak berbaur dengan
kehidupan manusia. Peningkatan populasi dalam jumlah besar menjadi masalah
tersendiri bagi manusia, karena dapat menularkan dan membawa berbagai agen
penyakit. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah melakukan tindakan
sterilisasi, baik jantan maupun betina.
Sterilisasi pada hewan betina dapat dilakukan dengan mengangkat
ovarium
saja
(ovariektomi)
atau
mengangkat
beserta
uterusnya
dan
tidak
dapat
menyusui.
Hal
ini
dapat
terjadi
karena
ketidakseimbangan hormonal.
Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk melatih keterampilan praktikan (mahasiswa)
dalam mempelajari teknik pembedahan ovariohisterektomi.
BAB II
MATERI DAN METODA
Metode
1. Pre-operasi
Persiapan Ruang Operasi
Ruangan operasi dibersihkan dari kotoran dan debu, lantai disikat dengan
sabun, disiram dengan air, dan disterilkan dengan desinfektan (campuran kalium
permanganat 5% dan formalin 10% dengan perbandingan 1:2 yang didiamkan
selama5 menit.
selama 30 menit.
Peralatan operasi (satu set alat bedah minor) dicuci terlebih dahulu
menggunakan air mengalir dan detergen, disikat hingga bersih dan dibilas 15 20
kali. aliran air dan arah penyikatan dimulai dari ujung peralatan yang akan
berhubungan langsung dengan pasien. Setelah dicuci, peralatan dikeringkan
dengan lap bersih. Alat-alat tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bak
instrumen dan dibungkus degan dua lapis kain muslin. Peralatan yang telah
dibungkus, dimasukkan ke dalam otoklaf pada suhu 121
selama 15 menit.
Peralatan yang telah disterilisasi digunakan saat operasi setelah disusun sesuai
urutan di atas meja alat.
Anamnese
Signalement
:kucing
Ras
:mix
:2,8 kg
Umur
:8 bulan
Dalam ruang operasi, hewan diletakkan di atas meja operasi. Posisi hewan
disesuaikan dengan keadaan empat kaki diikat ke ujung-ujung meja menggunakan
tali (sumbu kompur) dengan simpul tamfool. Kemudian hewan ditutup dengan
duk, disesuaikan dan difiksasi dengan towel clamp. Setelah itu operasi siap
dilakukan.
maintenance,
asisten
respirasi,
asisten
temperatur
yang
mengontrolagar suhu tubuh pasien tetap terjaga dan asisten umum yang
membantu mempersiapkan alat dan jalannya operasi.
Operator dan asisten operator diwajibkan untuk mencuci tangan dahulu,
lalu mengenakan masker dan tutup kepala (cap). Setelah itu, tangan dicuci
kembali
dengan
bersih
menggunakan
sikat,
lalu
dikeringkan
dengan
Pemberian Obat
Pembiusan dimulai dengan tahap premedikasi menggunakan atropin yang
disuntikkan secara subkutan dan induksi anastetikum yang disuntikkan secara
intramuskular pada muskulus semimembranosus, lalu maintenance bila diperlukan
selama operasi berlangsung. Perhitungan dosis masing-masing obat adalah
sebagai berikut:
- Atropin (0.025 mg/kgBB)
V=
= 0,28 ml
- Xylazine (2 mg/kgBB)
V=
= 0,28 ml
= 0,28 ml
- Oxytetracyclin(14 mg/kgBB)
V=
= 20 ml
1.
= 2,24 ml
Operasi
Operasi dilakukan setelah hewan teranastesi dan telah dicukur di daerah
Monitoring Operasi
Hal-hal yang harus diperhatikan selama operasi adalah suhu tubuh,
frekuensi napas, frekuensi jantung, refleks pupil, warna membran mukosa, CRT,
refleks gerak dan rasa nyeri. Monitoring operasi dilakukan setiap 10 menit.
Apabila kucing mengalami hipotermia diberikan kompres air hangat. Maintenance
anastesi diberikan segera setelah muncul refleks nyeri. Satu dosis diberikan jika
operasi masih berlangsung lama dan setengah dosis jika operasi hampir selesai.
2.
Post-operasi
Perawatan Pasien
Monitoring kesehatan kucing dilakukan setiap dua kali sehari meliputi
pemeriksaan suhu tubuh, frekuensi napas, frekuensi jantung, CRT, nafsu makan
dan minum, frekuensi defekasi dan urinasi, bentuk feses, warna urin, serta kondisi
jahitan dan pemberian antibiotik amoxilin secara peroral.
Pencucian Peralatan
Peralatan operasi yang telah digunakan direndam dalam air sabun.
Kemudian peralatan dsikat, dimulai dari ujung yang paling steril. Selanjutnya
peralatan dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan. Peralatan tersebut laly
disterilisasi kembali dan disimpan pada lemari penyimpanan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1. Tabel monitoring selama operasi (setiap lima menit)
Pengamatan
Suhu (oC)
Frek. napas
Frek.
Jantung
CRT
Waktu ke0
*10
15
20
25
30
35
40
45
38,5 38,1 37,3 37,3 36,3 36,5 36,5 36,1 36,1 36,1
48
16
16
12
16
16
12
12
12
16
100
100
88
100
112
116
108
112
112
108
< 1s < 1s
< 1s
2s
2s
2s
2s
2s
2s
2s
Mukosa
rose
pucat
pucat
pucat
pucat
pucat
pucat
pucat
pucat
pucat
Defekasi
Urinasi
Muntah
Ref. pupil
Ref. digit
* = Maintenance anastesi
Pengamatan
o
Suhu ( C)
80
85
90
95
Waktu ke50
55
*60
65
*70
75
36,3 36,4 36,3 36,4 36,3 35,7 35,7 35,9 35,8 35,7
Frek. napas
Frek.
Jantung
CRT
16
16
24
24
24
16
16
16
16
16
100
100
88
100
112
116
108
112
112
108
2s
2s
2s
2s
2s
2s
2s
2s
2s
2s
Mukosa
pucat
pucat
pucat
pucat
pucat
pucat
pucat
pucat
pucat
pucat
Defekasi
Urinasi
Muntah
Ref. pupil
Ref. digit
* = Maintenance anastesi
36,3
36,5
36,4
36,6
37,8
38,3
39,0
38,7
39,1
39
28
32
28
36
40
40
40
44
48
48
112
116
108
112
96
96
108
100
104
108
Minum (+/-)
Skor feses
( 1 - 5)
Urinasi (+/-)
Jahitan (+/-)
CRT
2s
2s
2s
<1s
<1s
<1s
<1s
<1s
<1s
<1s
Suhu ( C)
Frek. napas
Frek.
Jantung
Makan (+/-)
P = Pagi; M = Malam
3. Grafik monitoring operasi
2.1 Grafik suhu
39.00
38.50
38.00
37.50
37.00
36.50
36.00
35.50
35.00
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Waktu
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Waktu
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Waktu
1M
2P
2M
3P
3M
4P
4M
5P
5M
5P
5M
Waktu
1M
2P
2M
3P
3M
Waktu
4P
4M
1M
2P
2M
3P
3M
4P
4M
5P
5M
Waktu
Pembahasan
Operasi ovariohisterektomi dilakukan setelah preparasi alat operasi dan
hewan selesai. Preparasi alat operasi berupa sterilisasi dan penyusunan alat-alat
sesuai urutan penggunaan. Sedangkan preparasi hewan dapat berupa anamnese,
pemeriksaan fisik hewan, pembiusan, pencukuran daerah operasi, dan restrain
hewan.
Dari pemeriksaan fisik, terlihat hewan sehat dengan suhu tubuh 38,5oC,
frekuensi napas 48 x/menit, frekuensi jantung 100 x/menit, dan berjenis kelamin
betina, serta tidak menunjukan kelainan fisik. Pemeriksaan berat badan dilakukan
pada timbangan, sehingga didapatkan berat sebesar 2,8 kg. Setelah yakin hewan
sesuai untuk dilakukan operasi ovariohisterektomi, maka obat bius dihitung dan
dilanjutkan dengan pencukuran dan restrain hewan.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Ovariohisterektomi dilakukan pada beberapa indikasi seperti terapi pada
kasus tumor, dan pyometra. Selain itu, dengan dilakukannya ovariohisterektomi
maka populasi kucing dapat terjaga, sehingga penularan penyakit dari hewan ke
hewan atau hewan ke manusia dapat dihindari.
Saran
Peralatan yang lengkap akan melancarkan proses operasi, sehingga
kelengkapannya harus diperhatikan. Dan juga, hewan yang akan dioperasi harus
diperhatikan apakah sedang estrus, atau terdapat tumor.
DAFTAR PUSTAKA
Hosgood G, Johnny DH. 1998. Small animal paediatric medicine and surgery.
London: Read educational and professinal publishing Ltd. [Internet]. [diunduh
tanggal 18 November 2014]. Tersedia pada: http://book.google.co.id.