Sunteți pe pagina 1din 6

DETERMINASI PROGNOSIS

Definisi Prognosis
Prognosis adalah prediksi dari kemungkinan perawatan, durasi dan hasil akhir suatu
penyakit berdasarkan pengetahuan umum dari patogenesis dan kehadiran faktor risiko
penyakit. Prognosis muncul setelah diagnosis dibuat dan sebelum rencana perawatan
dilakukan.
Faktor-faktor prognosis adalah karakteristik yang memprediksi hasil akhir suatu
penyakit begitu penyakit itu muncul sedangkan faktor-faktor risiko adalah karakteristik
individu yang membuatnya berisiko tinggi menderita suatu penyakit.
Prognosis sering rancu dengan risiko. Pada beberapa kasus, faktor prognosis dan faktor
risiko sama. Misalnya pasien dengan diabetes atau perokok berisiko lebih tinggi menderita
penyakit periodontal, dan setelah mereka terinfeksi maka secara umum mereka memiliki
prognosis yang lebih buruk.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan saat menentukan prognosis


A.

Faktor klinis keseluruhan


1.

Umur pasien prognosis dua pasien dengan sisa tingkat perlekatan

jaringan ikat dan tulang alveolar yang sama lebih baik pada pasien yang lebih tua.
Pasien yang lebih muda memiliki jangka waktu kemunculan destruksi periodontal yang
lebih pendek sehingga proses perbaikan periodontal yang mungkin muncul secara
alami akan terlampaui. Selain itu pada beberapa kasus, pasien muda menderita
agressive periodontitis, memiliki penyakit sistemik atau merokok.
2.

Tingkat keparahan penyakit periodontal sebelumnya Hal yang harus

diperhatikan : kedalaman poket, tingkat perlekatan, tingkat kehilangan tulang, dan tipe
defek tulang.
3.

Kontrol plak Plak merupakan faktor etiologi utama dari penyakit

periodontal.

Kooperasi pasien Prognosis pasien dengan penyakit gingival dan

4.

periodontal bergantung dari sikap pasien, keinginan untuk mempertahankan gigi asli,
kemauan dan kemampuan untuk merawat OH yang baik.

B.

Faktor sistemik/lingkungan
1. Merokok mempengaruhi keparahan destruksi periodontal dan potensial
penyembuhan jaringan periodontal. Akibatnya pasien perokok tidak merespon terapi
periodontal konvensional sebaik pasien yang tidak merokok. Oleh karena itu prognosis
pasien perokok dengan periodontitis ringan sampai sedang adalah sedang sampai buruk
dan pasien dengan periodontitis parah prognosisnya buruk sampai tidak ada harapan.
2. Penyakit/kondisi sistemik misalnya diabetes tipe 1 dan 2, kondisi yang
membatasi pasien untuk menerima prosedur oral seperti penyakit Parkinsons pasien
dengan well-controlled diabetes dan slight to moderate periodontitis berprognosis baik.
3. Faktor genetik
4. Stress

C.

Faktor lokal
1. Plak/kalkulus
2. Restorasi subgingival margin subgingival dapat meningkatkan akumulasi plak,
inflamasi dan kehilangan tulang yang berdampak buruk bagi periodontium. Jumlah
kerusakan periodontal yang muncul dipengaruhi oleh ukuran dan waktu restorasi ada di
dalam mulut.
3. Faktor anatomik seperti akar yang pendek dan runcing, Cervical enamel
projections, enamel pearls, bifurcation ridges, kecekungan akar, developmental grroves,
kedekatan akar, keterlibatan furkasi, mobilitas gigi

D.

Faktor protesa/restoratif
1. Pilihan abutment Gigi yang berperan sebagai abutment berfungsi untuk
meningkatkan fungsi. Gigi yang telah mendapat perawatan endodontik dengan pasak
lebih mungkin fraktur jika berperan sebagai distal abutment yang menyokong gigi
tiruan sebagian distal.

2. Karies gigi dengan karies ekstensif harus direstorasi dan dirawat endodontik
dahulu sebelum dilakukan perawatan periodontal.
3. Gigi non-vital gigi vital dan non-vital memiliki prognosis periodontal yang sama
karena perlekatan baru dapat muncul pada sementum baik di gigi vital maupun nonvital.
4. Resorpsi akar

Jenis-jenis prognosis

1. Sangat baik (excellent prognosis) tidak ada kehilangan tulang, kondisi gingiva sangat
baik, kooperasi pasien baik dan tidak ada penyakit sistemik/faktor lingkungan tertentu.
2. Baik (good prognosis) jika memenuhi satu atau beberapa ketentuan berikut sokongan
tulang yang tersisa cukup, kemungkinan untuk mengontrol faktor etiologi dan merawat gigi
geligi cukup, pasien cukup kooperatif, tidak ada faktor sistemik/lingkungan atau jika ada
terkontrol baik.
3. Sedang (fair prognosis) jika memenuhi satu atau beberapa ketentuan berikut sokongan
tulang yang tersisa tidak cukup, beberapa gigi goyang, keterlibatan furkasi grade 1,
memungkinkan perawatan yang baik, pasien cukup kooperatif, terdapat beebrapa faktor
sistemik/lingkungan.
4. Buruk (poor prognosis) jika memenuhi satu atau beberapa ketentuan berikut kehilangan
tulang moderate-advance, mobilitas gigi, keterlibatan furkasi grade 1 dan 2, area tsb sulit
dirawat dan/atau kooperasi pasien diragukan, ada faktor sistemik/lingkungan
5. Dipertanyakan (questionable prognosis) jika memenuhi satu atau beberapa ketentuan
berikut kehilangan tulang advanced, keterlibatan furkasi grade 2 dan 3, mobilitas gigi,
area tsb tidak dapat diakses, ada faktor sistemik/lingkungan
6. Tidak ada harapan (hopeless prognosis) jika memenuhi satu atau beberapa ketentuan
berikut kehilangan tulang advanced, area tsb tidak dapat dirawat, indikasi ekstraksi, ada
faktor sistemik tidak terkontrol/lingkungan

Selain jenis prognosis di atas, ada juga jenis prognosis yang lain, yakni Provisional
prognosis. Prognosis tersebut dibuat setelah terapi fase 1 dilakukan dan dievaluasi. Prognosis
ini dibuat karena hanya ada beberapa prognosis yang cukup akurat yaitu sangat baik, baik dan

tidak ada harapan; sedangkan prognosis sedang, buruk dan dipertanyakan sangat tergantung
dari banyak faktor yang dapat mempengaruhi. Dengan prognosis ini, operator dimungkinkan
melakukan perawatan pada gigi yang meragukan dengan harapan responnya akan baik dan
memungkinkan gigi tsb dipertahankan.

Prognosis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :


1. Prognosis keseluruhan (overall prognosis)
Faktor

yang

mempengaruhi:

seperti

faktor

klinis

keseluruhan,

faktor

sistemik/lingkungan di atas dan kemungkinan protesa.


Prognosis ini menjawab pertanyaan: apakah perawatan harus dilakukan? Apakah akan
berhasil? Jika dibutuhkan protesa, apakah gigi yang tersisa dapat mendukung beban
tambahan dari protesa?
2. Prognosis masing-masing gigi (individual tooth prognosis)
Prognosis ini ditentukan setelah prognosis keseluruhan dipengaruhi olehnya.
Faktor yang mempengaruhi: seperti faktor lokal dan faktor protesa/restoratif di atas

Prognosis untuk pasien dengan gingival disease


1. Dental plaque-induced Ginggival disease
Ginggivitis associated with dental plaque
Plaque-induced gingivitis merupakan reversible diseases yang muncul akibat
akumulasi plak pada gingival margin. Gejala klinis yang tampak yaitu: tidak adanya
loss attachment. Pada umumnya prognosis untuk pasien ini adalah baik (good) jika
semua iritan dan factor local luar lainnya dapat dihilangkan, tercapainya kontur
gingival yang kondusif dan pasien kooperatif dengan menjaga OH.
Plaque-induced gingival diseases modified by systemic factors
Karena respon inflamasi dari bakteri ini sangat bergantung pada factor sistemik
maka prognosis untuk pasien ini merupakan long-term prognosis yang bergantung pada
tidak hanya pada kontal bakteri plak tapi juga control atau koreksi dari factor sistemik
penyebabnya.
Plaque-induced gingival diseases modified by medication

Sama halnya dengan gingivitis yang dipengaruhi oleh kondisi sitemik maka
prognosis untuk gingivitis yang dipengaruhi oleh medikasi juga sangat bergantung pada
problem kondisi sistemik pasien. Medikasi yang diberikan tidak boleh menyebabkan
gingival enlargement sebagai efek samping
Gingival diseases modified by malnutrition
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan kelainan ginggiva, yaitu menyebabkan
gingival inflamasi dan perdarahan saat probing. Prognosis untuk pasien ini sangat
bergantung pada jumlah konsumsi & kekurangan vitamin.

2. Non-plaque
Non-plaque induced gingivitis dapat dilihat dari infeksi bakteri, fungi atau virus.
Prognosis untuk pasien ini bergantung pada eliminasi factor penyebab (agen infeksi).

Prognosis untuk pasien dengan periodontitis

Chronic periodontitis
Meskipun secara klinis sudah terdapat loss attachment tetapi prognosis untuk pasien ini
baik sejauh OH nya dapat dikontrol dan pembersihan local plaque-retentive factors.
Aggressive periodontitis
Aggressive periodontitis dapat berupa local atau generalized. Dua tampakan klinis yang
sering terlihat adalah : loss attachment dan kerusakan tulang yang sangat cepat serta
familial aggregation. Kasus ini dapat dirawat dengan instruksi OH yang baik dan systemic
antibiotic therapy dengan prognosis yang baik. Ketika muncul advance disease, prognosis
masih tetap baik jika dirawat dengan debridement, local irritant dan systemic antibiotic dan
regenerative therapy.
Periodontitis sebagai manifestasi factor sistemik
Periodntitis sebagai manifestasi factor systemic dapat dibedakan menjadi dua macam : (1)
terasosiasi dengan hematologic disorders dan (2) keturunan genetic. Kedua dari manifestasi
ini memiliki prognosis yang buruk. Pada factor yang pertama: jika dipengaruhi oleh
hematologic

disorder

maka

jjumlah

antibody

(sitem

imun)

akan

terganggu

keseimbangannya. Faktor kedua: jika alasannya karena kondisi keturunan genetic maka
pertumbuhan dan perkembangan jaringan periodonsiumnya juga akan terganggu.

Reevaluation of Prognosis After Phase I Therapy


Berkurangnya inflamasi dan penurunan pocket setelah fease I merupakan respon terhadap
perawatan yang dijalankan dan menentukan apakah prosgnosisnya lebih baik daripada sebelumnya.
Jika setelah fase I ternyata sebaliknya maka prognosisnya mungkin tidak baik sehingga mungkin
diperlukan perawatan alternatif atau lanjutan.

S-ar putea să vă placă și