Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
(131610101008)
EniIlmiatin H.
(131610101010)
Farah Adibah
(131610101014)
Richa Arum W. S.
(131610101015)
FitrianaWadianur
(131610101017)
RadaKusnadi
(131610101021)
IndaSyifa F.
(131610101022)
YoanAyung S.
(131610101023)
Vita Lukita
(131610101024)
Ahmad Yusuf S.
(131610101092)
MeirisaYuniastia
(131610101089)
NurintaVirgiani A.
(131610101095)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rongga Mulut, tersusun atas jaringan lunak dan jaringan keras yang
pertumbuhan dan perkembangannya dimulai sejak masa intrauterin. Dalam
perkembangannya, dapat terjadi adanya pembentukan jaringan baru yang
sifatnya abnormal, dimana pembentukan jaringan tersebut tidak dapat
dikontrol oleh tubuh. Pertumbuhan jaringan yang abnormal ini, disebut
neoplasia atau tumor. Tumor atau Neoplasia di Rongga Mulut, dapat bersifat
jinak, pra ganas, maupun bersifat ganas, yang berasal dari sel sel odontogen
atau non odontogen. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor
utama maupun faktor pendukung, yang dapat berperan secara individual
maupun gabungan dari beberapa faktor lain. Faktor faktor tersebut,
membantu karsinogen untuk mutasi atau menekan fungsi sel ( ko promotor).
1.3Tujuan
1. Mampu memahami, mengetahui dan menjelaskan etiologi yang
mempengaruhi terjadinya tumor jinak odontogen.
2. Mampu memahami, mengetahui dan menjelaskan patogenesis dari tumor
jinak odontogen.
3. Mampu memahami, mengetahui dan menjelaskan klasifikasi dari tumor
jinak odontogen.
4. Mampu memahami, mengetahui dan menjelaskan gambaran klinis tumor
jinak odontogen.
5. Mampu memahami, mengetahui dan menjelaskan gambaran radiologi dan
HPA dari tumor jinak odontogen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Mapping
TUMOR JINAK
ODONTOGEN
ETIOLOGI
RONGGA MULUT
PATOGENESIS
PEMERIKSAAN
GAMBARAN KLINIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
HPA
RADIOLOGI
2. Sekunder
Usia
Pada umumnya, frekuensi tumor terus meningkat seiring dengan
pertambahan usia. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia,
akumulasi dari sel-sel yang mengalami mutasi somatik terus bertambah.
Selain itu pada usia lanjut, terjadi penurunan akompetensi imunitas juga
ketidak seimbangan hormon yang menyertai penuaan. Waktu yang lama
memberikan kesempatan karsinogen bekerja dan memberikan efek untuk
menimbulkan tumor atau kanker.
Mikroorganisme
Beberapa mikroorganisme dapat menyebakan kanker. Bakteri,
virus, jamur semua dapat menyebakan kanker.Candida albicans misalnya.
Jamur ini identik dengan penekanan system kekebalan tubuh oleh obatobatan atau HIV. Selain itu pada penyakit sifilis yang disebabkan oleh
Treponema pallidum juga memiliki hubungan dengan kanker lidah.
Bahan kimia
Bahan kimia karsinogenik yang berasal dari lingkungan seperti zat
aflatoxin yang dihasilkan jamur aspergilus flavus pada tanaman kacangkacangan dapat menyebabkan tumor usus dan hati.
Tembakau yang ada pada rokok dapat merusak DNA sel. Selain itu
alkohol juga mencegah perbaikan DNA yang rusak dan menghambat
protein P53 sehingga menghambat kemampuan tubuh untuk memperbaiki
sel yang rusak.
Radiasi
Sinar ultraviolet ini tanpa kita sadari dapat menyebabkan kanker
karena bersifat karsinogenik. Sinar ini menyenbabkan terjadinya
karsinoma sel basal pada kulit dan bibir.
Efek radiasi pada foto rontgen juga dapat menyebakan kanker.
Teknik yang salah dan prosuder yang tidak benar dapat menyebakan
kanker. Selain itu, sebuah penelitian menyebutkan bahwa ketika terjadi
bom atom di Hiroshima dan Nagasaki mengakibatkan meningkatnya
insidiensi kanker kelenjar ludah pada orang-orang yang terkena radiasi
bom. Orang-orang tersebut memiliki resiko terkena kanker 2,6 kali lebih
besar dari yang tidak terkena radaisi
NAMA TUMOR
ameloblastoma
Calcifying ephitelial odontogenic tumor
Squamous odontogenic tumor
Clear cell odontogenic tumor
Ameloblastic fibroma
Ameloblastic fibro-odontoma
Tumor-tumor odontoameloblastoma
Adenomatoid odontogenic tumor
Complex odontoma
Compound odontoma
Odontogenic fibroma
Myxoma
Cementoblastoma
enamel. Ameloblastoma
biasanya
pertumbuhannnya
lambat, secara lokal invasif dan sebagian besar tumor ini bersifat jinak.
Gambaran Radiografi :
Pada ameloblastoma multikistik : gambaran, radiografi
sangat
khas
multikistik,
pada
lesi-lesi
yang
radiolusen
combed,
unilokuler,
sebagian
besar
menyerupai
tipe
10
HPA:
Ameloblastoma
solid
atau
ameloblastoma
Ket :
yang
lapisan/
epitel
Ket :
1 : Lapisan epitel
terdiri dari sel sel
kolumnar atau kuboid
2 : Jaringan stroma
Ameloblastoma unikistik
Gambaran Klinis:
- Pada umumnya pada usia muda,
- asymptomatik,
- menimbulkan pembengkakan pada rahang, pertumbuhan
-
Radiografi:
- Tampak gambaran radiolusen berbatas jelas mengelilingi
-
lambat,
lokalis.
HPA :
- Variasi gambaran histologis yang tampak: Luminal
ameloblastoma,
Intraluminal
ameloblastoma,
Mural
ameloblastoma.
c
Ameloblastoma periferal
Gambaran Klinis:
12
Gambaran Radiografi :
Tampak radiolusen, permukaan tulang alveolar sedikit
erosi.
HPA:
- Menunjukan gambaran pulau-pulau epitel di dalam lamina
propia
proliferasi
epitel
Gambaran klinis
- Jarang ditemukan,
- tidak ada faktor predileksi,
- kebanyakan pada regio posterior madibula,
- symptomatis berupa sakit ringan,
- terdapat pembengkakan,
- terlokalisir,
- pertumbuhan lambat.
Radiografi
Dijumpai lesi unilokuler, tetapi juga ditemukan
multilokuler lebih sering dari pada skallop.
13
HPA
- Mempunyai gambar pulau-pulau tersendiri, epitel beruntai
dan lapisan sel epitel polihedral di dalam stroma fibrous yang
eosinofilik.
- Strukur hialin pada ekstraseluler.
- Struktur berkalsifikasi berkembang di dalam masa tumor
berbentuk cincin konsentral (liesegang ring calsification)
yang dapat bergabung &membentuk masa yang besar dan
kompleks.
A). Menunjukkan suatu bahan hyaline diantara sel-sel epitel tumor yang
berbentuk kuboid . B) Menunjukkan suatu bahan perkapuran ditandai
dengan tanda panah
C C. Squamous odontogenic tumor
Gambaran Klinis:
14
Tumor ini berasal dari transformasi neoplasi dari sisasisa epitel mallasez. Kelihatan berasal dari ligamen periodontal
dan berhubungan dengan permukaan lateral akar gigi dan gigi
tidak erupsi. Melibatkan proc. alveolar dan maksila. Tidak ada
faktor predileksi sisi dan jenis kelamin. Symptomatis berupa
sakit ringan berupa pembengkakan gingiva, Gigi goyang,
pertumbuhan lambat.
Rontgenologis:
Gambaran rontgen tidak menunjukkan gambaran yang
spesifik,menunjukkan
kerusakan
tulang
yang
berbentuk
15
Gambaran Klinis :
Disebabkan
hanya
sejumlah
kecil
kasus-kasus
yang
pernah
Gambaran Radiografi :
Lesi radiolusen unilokuler atau multilokuler, dengan tepi dari
radiolusen, tidak mempunyai batas jelas atau tidak teratur.
HPA :
Cenderung menunjukkan adanya sarang-sarang sel epitel dengan
sitoplasma eosinofilik yang jelas. Sarang-sarang tersebut dipisahkan
oleh lapisan tipis berupa jaringan ikat berhialin. Sel-sel perifer
menunjukkan susunan palisade. Pada beberapa kasus juga ada yang
menunjukkan pola yang mengandung pulau-pulau kecil dengan sel-sel
epitel basaloid yang hiperkromatik di dalam stroma jaringan ikat.
3.5.2 Tumor yang Berasal dari Jaringan Epitel Odontogen dan Melibatkan
Ektomesenkim Odontogen dengan atau Tanpa Pembentukan Jaringan Keras Gigi
16
A. Ameloblastic fibroma
Merupakan tumor campuran jaringan Epitel dan jaringan
mesenkim.
Gambaran Klinis:
Cenderung pada usia muda dekade kedua
Melibatkan laki-laki sedikit lebih umum
dibandingkan
perempuan.
Lesi kecil asymtomatic, pada lesi yang besar menyebabkan
pembesaran rahang.
Sisi posterior mandibula paling sering, dan pertumbuhannya
lambat.
Gambaran Radiografi :
Lesi
menunjukkan
gambaran
radiolusen
unilokuler
atau
HPA:
17
B. Ameloblastic fibro-odontoma
Tumor ini didefinisikan sebagai sebuah tumor yang gambaran
umumnya merupakan suatu fibroma ameloblastik tetapi juga mengandung
enamel dan dentin. Peneliti berpendapat tumor ini merupakan suatu tahap
dalam perkembangan suatu odontoma. Dalam beberapa kasus tumor
tumbuh progresif menyebabkan perubahan bentuk dan kehancuran tulang.
Gambaran Klinis:
Tumor ini biasanya ditemukan pada anak-anak dengan rata-rata
usia 10 tahun
Dapat melibatkan kedua rahang
Tidak ada faktor predileksi jenis kelamin
Pada umumnya asymptomatis, terlokalisir
dan
terjadi
pembengkakan setempat.
Gambaran Radiografi :
18
HPA:
Secaramikroskopismenunjukkangambaran yang identikdengan fibroma
ameloblastikdanmempunyailapisanjaringan
(narrow
cord)
yang
sempitsertapulau-pulauepitelkecildariepitelodontogendalamjaringanikat
primitive longgarmirip dental papilla .
C. Odontoma
Odontoma memiliki dua tipe yaitu compound dan complex.
Gambaran Klinis :
Asimtomatik
Lebih banyak di maksila
Gambaran Radiografi
19
HPA
Complex Odontoma,
menunjukkansebuahmassagigitidakberbentuk (amorf) yang
merupakanbentukan material gigi.
Compound Odontoma yang terdiridaristruktursementum (1),
dentin (2), danstruktursepertipulpa (3)
3.4.3 Tumor yang Berasal dari Ektomesenkim Odontogen Dengan atau Tanpa
Melibatkan Epitel Odontogen
A. Fibroma Odontogen
Gambaran Klinis :
Melibatkanusia 9 80 tahun (rata-rata 40 tahun)
Lesikecilasymptom
Lesibesarekspansirahang&gigigoyang
60% terjadi di maksilla (regio Premolar Molar pertama)
Gambaran Radiografi :
Lesikecilterdapatradioliusenunilokulerdenganbatasjelas&seringb
erhubungandenganapikalgigi yang erupsi
Lesibesarradiolusenmultilokulerdanseringterjadiresorbsiakargigi
HPA
Fibroma odontogenterbagimenjadi 2, yakni :
Sederhana :mengandungfibroblas-fibroblas stellate yang sering
kali tersusundalmsebuahpola yang bergelungdegan fibril-fibril
kolagen yang jelas.
Kompleks : polalebihkompleks yang mengandungjaringanikat
fibrous seluler yang jelasdenganserabut-serabutkolagen yang
tersusundalamjalinanbudel
21
Gambaran Radiografi :
Lesi tampak radiolusen yang dipisahkan oleh gambaran tulang
trabekular. Batas lesi dengan tulang tidak berbatas jelas.
HPA:
Lesi menunjukkan adanya jaringan proliferasi myxoid dan di
beberapa tempat tampak jaringan fibrosa. Secara radiografis tak
berbatas jelas, tetapi pada gambran histologis masih tampak
kapsul fibrous. Vaskularisasi sedikit, hampir tidak ada.
22
C. Cementoblastoma
a. gambaran klinis
tanda infeksi
Dapat melibatkan seluruh gigi-geligi baik di maksila maupun
mandibula
Dapat menyebabkan ekspansi rahang dan pemebngkakan pada regio
gigi yang terlibat
Gambaranklinissementoblastomapra-pembedahan
23
Gambaranklinissementoblastomapasca-pembedahan
b. gambaran radiologi
24
Gambaranmikroskopis cementoblastoma
Suatu
massa
kalsifikasi
material-material
gigi,
seperti
BAB IV
KESIMPULAN
ektomesenkim endogen :
Ameloblastoma
Pinbarg Tumor
Squamos Odontogenik Tumor
Clear Cell Odontogenik Tumor
gigi:
Ameloblastik Fibroma
Ameloblastik Fibro-odontoma
Odontoma
c
26