Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama
: Ny. R
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 51 Tahun
Alamat
Pendidikan
: SR/SD
Pekerjaan
: Petani
Status Perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Banjar/Indonesia
Tanggal Masuk RS
: 15-12-2014
Diagnosa Medis
No. RMK
: 1-13-18-xx
Tanggal Pengkajian
: 25-12-2014
: Ny. I
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 26 Tahun
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Anak Klien
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Klien mengeluh lemas, nyeri pada bagian belakang.
setelah
mengakibatkan
diurut
lemah
malam
pada
kedua
terasa
makin
tungkai.
sakit
Pada
saat
sampai
klien
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Klien tampak lemah dan berbaring ditempat tidur, klien tampak gelisah,
terlihat lingkaran gelap dibawah mata klien dan klien terlihat kurang
bersih. Tanda-tanda vital TD = 120/80 mmHg, N = 120 x/menit, R = 34
x
2. Kulit
Keadaan umum kulit klien kurang bersih, warna kulit klien sawo
matang, kulit tampak lembab dan berkeringat, adanya luka post op pada
bagian VL 2, turgor kulit kurang baik dan teraba panas pada kulit klien.
3. Kepala dan leher
Distribusi rambut normal, keadaan rambut kurang bersih, kepala
tampak simetris. Pada leher tidak terlihat pelebaran vena jugolaris,
tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan
tidak terdapat keterbatasan gerak pada leher.
4. Mata dan Penglihatan
Keadaan umum tidak terdapat peradangan dan trauma pada
konjungtiva, tidak ada ikterik, tidak ada eksoptalmus. Terlihat lingkaran
gelap dibawah mata, daya akomodasi mata normal, tidak ada
penggunaan alat bantu penglihatan dan visus normal.
5. Hidung dan Penciuman
Keadaan umum hidung cukup bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas,
tidak terdapat peradangan, tidak terlihat darah keluar.
6. Telinga dan Pendengaran
Keadaan umum telinga cukup bersih, tidak ada gangguan saat
mendengar dan tidak ada penggunaan alat bantu pendengaran.
7. Mulut dan gigi
Keadaan umum mulut kurang bersih, bentuk bibir normal, tidak ada
gangguan menelan tidak terdapat peradangan pada mulut dan gigi klien
sudah tidak lengkap
8. Dada, pernafasan dan sirkulasi
Inspeksi:
4444
3111
4444
kaki kanan klien lemah dan
3333
tidak bisa digerakkan sendiri, kaki kiri klien bisa digerakkan, bisa
melawan gravitasi tetapi tidak bisa melawan tahanan yang diberikan
pemeriksa. Klien megatakan setelah operasi kedua tangannya terasa
lemah tetapi bisa digerakkan, bisa melawan gravitasi dan bisa melawan
sedikit tahanan.
2. Personal hygiene
Di rumah: klien mandi 2 kali sehari, keramas 1 kali sehari, kadangkadang 3 kali sehari dan gosok gigi 2 kali sehari.
Di RS: Klien mengatakan tidak bisa melakukan perawatan diri
secara mandiri. Rambut klien tampak kurang bersih berbau dan
lembab, kulit klien tampak lembab dan berkeringat, kuku klien
tampak kotor, mulut dan gigi klien tampak kurang bersih. Klien
mengatakan dirumah sakit tidak pernah mandi, klien hanya diseka
oleh anak klien.
3. Nutrisi
Di rumah: klien biasanya makan 3 kali sehari diselingi makan kue,
klien tidak memiliki pantangan dan klien tidak ada alergi makanan.
Di RS: klien hanya makan yang diberi rumah sakit, diit yang
diberikan bubur biasa.
4. Eliminasi
Di rumah: kebiasaan BAB > 1 kali sehari, BAK > 3 kali sehari,
tidak ada gangguan eliminasi.
Di RS: klien mengatakan belum BAB setelah operasi, klien
terpasang pampres. Klien terpasang kateter, saat pengkajian
didapatkan urine klien sebanyak 100cc berwarna kuning kecoklatan.
5. Seksualitas
Tidak ada keluhan seksualitas.
6. Psikososial
Hubungan klien dengan orang lain baik, hubungan klien dengan
keluarga, orang terdekat baik, keadaan psikologis klien kurang baik,
klien tampak gelisah, sering bertanya dan mengatakan khawatir akan
penyakitnya, klien menerima dan berharap penyakitnya segera sembuh
dan klien mengatakan sudah mengerti tentang penyakit serta
pengobatannya.
7. Spritual
Klien mengatakan aktivitas spritual dirumah sakit hanya berdoa agar
penyakitnya cepat disembuhkan.
F. Data Fokus
Data Subjektif:
1. Klien mengatakan nyeri
P = nyeri karena luka post op
Q = nyeri seperti ditusuk-tusuk
R = nyerinya pada luka post operasi di bawah punggung
S = skala nyeri 3 (berat)
T = nyeri hilang dan timbul
2. Klien mengatakan merasa lemah, lemes dan tidak bisa melakukan
aktivitas.
3. Klien mengatakan tidak bisa tidur dan gelisah
4. Klien mengatakan tidur hanya 4 jam saja
5. Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya
6. Klien mengatakan badannya terasa panas
7. Klien mengatakan tidak bisa melakukan perawatan diri secara mandiri
Data Objektif
1. Look
a. Klien tampak merintih dan menangis
b. Klien tampak berbaring di tempat tidur
c. Terlihat garis gelap dibawah mata
d. Klien tampak gelisah
e. Terlihat insersi infus
f. Klien terpasang kateter
g. Rambut klien tampak kurang bersih berbau dan lembab,
h. Kulit klien tampak lembab dan berkeringat,
i. Kuku klien tampak kotor,
4444
3111
4444
3333
Data tambahan:
a. TTV:
TD: 120/80 mmHg
N: 120 x/menit
R: 34 x/menit
T: 38,1 oC
b. Skala ansietas 2 (cemas sedang)
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Lampiran Operasi
No. SEP 1701R0011 2140004 8xx
LAPORAN OPERASI
NAMA
: Ny. R
UMUR : 50 Tahun
RUANGAN: Orthopedi
NO
NAMA ASISTEN
NAMA PERAWAT
:1 13 18 xx
Kiki
JENIS ANASTESI
GA ASA II
Lama
24-12-14
10.20 WITA
13.00 WITA
Berlangsung
Operasi
2 Jam 40 Menit
Pasien dalam keadaan umum, posisi Prone Atantseptik
Insisi Posterior
10
b. CT Scan
11
c. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan
Hasil
Hematologi
Hemoglobin
12,1
Lekosit
21,3*
Eritrosit
4,08
Hematokrit
36,1*
Trombosit
175
RDW-CV
14,6
MCV MCH MCHC
MCV
88,6
MCH
29,6
MCHC
33,5
Hitung Jenis
Gran %
83,4*
Limfosit %
9,5*
Mid %
7,1
Gran #
17,80*
Limfosit #
2,0
Mid #
1,5
Tanggal 25-12-2014 (10:16-26)
Nilai Rujukan
Satuan
Metode
12,00-16,00
4,0-10,5
3,90-5,50
37,00-47,00
150-450
11,5-14,7
g/dl
ribu/ul
Juta/ul
vol%
ribu/ul
%
Colorimetric
Impedance
Impedance
Analiyzer Calculates
Impedance
Analyzer Calculates
80,0-97,0
27,0-32,0
32,0-38,0
fl
pg
%
Analyzer Calculates
Analyzer Calculates
Analyzer Calculates
50,0-70,0
25,0-40,0
4,0-11,0
2,50-7,00
1,25-4,0
%
%
%
ribu/ul
ribu/ul
ribu/ul
Impedance
Impedance
Impedance
Impedance
Impedance
Impedance
12
H. Terapi Farmakologis
No.
Nama Obat
1 Infus RL
Dosis
20tpm
Indikasi
Kontraindikasi
Mengembalikan
Hipernatremia, kelainan
keseimbangan
elektrolit ginjal, kerusakan sel hati,
pada keadaan dehidrasi dan asidosis laktat
syok hipovolemik
Injeksi
IV 2 x 2 gram
Ceftriaxone
Injeksi
IV 2 x 1 (500 Neurofati
perifer
dan
Mecobalamin
g)
anemia megaloblastik yang
disebabkan oleh defisiensi
B12
Injeksi
IV 2 x 80 mg
Untuk pengobatan infeksi
Gentamicin
kulit
primer
maupun
sekunder seperti impetigo
kontagiosa,
ektima,
furunkulosis,
pioderma,
psoriasis,
dan
macammacam dermatitis lainnya
Injeksi
IV 2 x 1 gram
Ulkus duadenum, benigna
Lansoprazole
ulkus
gaster,
refluks
esofagitis
Injeksi
Ketorolac
IV 2 x 30 mg
Infeksi-infeksi
yang
disebabkan oleh patogen
yang sensitif terhadap
Ceftriaxone,
seperti:
infeksi saluran nafas,
infeksi
THT,
infeksi
saluran kemih, sepsis,
meningitis, infeksi tulang,
sendi dan jaringan lunak,
infeksi intra abdominal,
infeksi genital (termasuk
gonore),
profilaksis
perioperatif, dan infeksi
pada
pasien
dengan
gangguan
pertahanan
tubuh.
Hipersensitif terhadap
cephalosporin
dan
penicillin
(sebagai
reaksi alergi silang).
Lansoprazole
jangan
diberikan kepada pasien
yang hipersensitif atau
alergi
terhadap
lansoprazole
Untuk
penatalaksanaan Hipersensitif terhadap
nyeri akut yang berat jangka
ketorolac tromethamine
pendek (< 5 hari).
dan
pernah
menunjukkan
reaksi
alergi terhadap aspirin
13
atau
obat
AINS
lainnya.
Pasien dengan atau
yang
mempunyai
riwayat ulkus peptikum
akut,
perdarahan
saluran cerna atau
perforasi.
Penderita
gangguan
ginjal
berat
atau
berisiko
menderita
gagal ginjal.
Pasien yang diduga
menderita perdarahan
serebrovaskular,
diatesis hemoragik.
Pasien yang sedang
mengalami
proses
persalinan.
Ibu menyusui.
Mendapatkan
obat
AINS lainnya dan
probenecid.
Tidak boleh diberikan
secara intratekal atau
epidural.
7
Injeksi Bolus 2 x 50 mg
Tramadol
14
Penderita
yang
hipersensitif
terhadap
Tramadoatauintoksikasi
akut dengan alkohol,
hipnotika, analgetik atau
obat-obat
yang
mempengaruhi
SSP
lainnya.
II.
Analisis Data
No
Data
1 DS:
Klien
mengatakan
nyeri
P = nyeri karena luka
post op
Q = nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R = nyerinya dari luka
post operasi
S = skala nyeri 3 (berat)
T = nyeri hilang dan
timbul
Problem
Nyeri Kronis
Etiologi
Agen cedera fisik
Hipertermi
Proses infeksi
DO
Klien tampak merintih
dan menangis
Gelisah
Klien tampak berhatihati dalam melakukan
pergerakan
TTV
TD = 120/80 mmHg
N = 120 x/menit
R = 34 x/menit
T = 38,1 oC
2
DS:
Klien
mengatakan
badannya panas
DO:
Akral teraba panas
Lekosit 21,3 ribu/ul
Terlihat luka post
operasi sepanjang 10
cm yang tertutup kasa.
TTV
TD = 120/80 mmHg
N = 120 x/menit
R = 34 x/menit
T = 38,1 oC
15
DS
Hambatan Mobilitas Fisik
Klien mengatakan lemas
dan lemah
DO
Klien tampak berbaring
di tempat tidur
Klien tampak kesulitan
membolak-balik posisi
Skala
Aktivitas
4
(dibantu penuh)
4444 4444
Skala otot
3111 3333
DS:
Klien
mengatakan
tidak bisa melakukan
perawatan diri secara
mandiri
Ketidaknyamanan
Defisit perawatan
diri:Hygiene/mandi
Kelemahan
Ansietas
Perubahan Status
Kesehatan
DO:
Rambut klien tampak
kurang bersih berbau
dan lembab,
Kulit klien tampak
lembab dan berkeringat,
Kuku klien tampak
kotor,
Mulut dan gigi klien
tampak kurang bersih
DS:
Klien
mengatakan
cemas
akan
penyakitnya
DO:
Klien tampak tegang
dan gelisah
Skala
ansietas
2
(Sedang)
TTV
TD = 120/80 mmHg
N = 120 x/menit
R = 34 x/menit
16
DS:
Klien
mengatakan
tidak bisa tidur,
Klien
mengatakan
hanya tidur 4 jam saja
Ketidaknyamanan
DO:
Terlihat
lingkaran
gelap dibawah mata
Gelisah
TD = 120/80 mmHg
N = 120 x/menit
R = 34 x/menit
Prioritas masalah
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidaknyamanan
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan
5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan
17
III.
Rencana Keperawatan
No
1
Diagnosa
Nyeri akut b.d 1.
agen cidera fisik
2.
Tujuan:
setelah
tindakan
3.
keperawatan
selama 30 menit
nyeri
klien 4.
berkurang/hilang
5.
Kriteria Hasil
klien
6.
melaporkan
nyeri berkurang
TTV
dalam
7.
batas normal
Intervensi
Kaji skala nyeri klien
Rasional
1. Mengetahui
dan
mempermudah untuk
Observasi
tanda- 2. Memantau keadaan
tanda vital klien
umum klien
Pertahankan
3. mengurangi nyeri
imobilisasi klien pada
daerah yang sakit
Ajarkan
teknik 4. Membuat klien rileks
relaksasi
Ajarkan
teknik 5. Mengalihkan
distraksi
perhatian
klien
terhadap nyeri
Anjurkan klien dalam 6. Posisi yang rileks dan
posisi
senyaman
nyaman
dapat
mungkin
mengurari rasa nyeri
Kolaborasi pemberian 7. Analgetik
dapat
analgetik
mengurangi rasa nyeri
Hipertermi
b.d 1. Observasi suhu tubuh
proses infeksi
klien
2. Berikan
kompres
Tujuan:
setelah
hangat
tindakan
keperawatan
selama 20 menit
suhu tubuh klien 3. Monitor warna kulit
dalam
batas
klien
normal
4. Anjurkan
banyak
minum 2 liter / hari
Kriteria Hasil
Suhu klien dalam 5. Anjurkan
klien
batas normal
menggunakan
35,5-37,5
pakaian yang tipis
dan
menyerap
keringat
6. Kolaborasi pemberian
cairan melalui IV line
7. Kolaborasi pemberian
antibiotik
18
1. Memantau peningkatan
suhu tubuh klien
2. Kompres air hangat
dapat
menurunkan
suhu tubuh melalui
penguapan diseluruh
tubuh
3. Kulit pucat indikasi
syok
4. Mengganti cairan yang
hilang
lewat
penguapan
5. Pada hipertemi terjadi
banyak
pengeluaran
keringat
Hambatan
1. Kaji skala aktivitas
mobilitas fisik b.d
klien
ketidaknyamanan
2. Kaji skala kekuatan
Tujuan:
setelah
otot klien
tindakan
3. Dorong
klien
keperawatan
melakukan
latihan
selama 30 menit
otot pada ekstremitas
klien
mampu
yang tidak sakit
melakukan
4. Jelaskan kepada klien
aktivitas minimal
keluarga pentingnya
mobilisasi
Kriteria Hasil
5. Anjurkan
untuk
- terlihat klien
mengubah
posisi
mampu melakukan
setiap 2 jam
aktivitas
6. Kolaborasi
dengan
-skala
kekuatan
ahli fisioterapi
otot maksimal
7. Kolaborasi pemberian
analgetik
4
19
1. Mnegetahui aktivitas
yang bisa dilakukan
klien
2. Mengetahu kekuatan
otot klien
3. Mencegah pengecilan
massa otot
4. Membantu
klien
kooperatif terhadap
tindakan
5. Mencegah terjadinya
luka dekubitus
6. Mengidentifikasi
pemberian terapi yang
tepat
7. Analgetik
dapat
menurunkan
nyeri
klien
1. Memantau kebersihan
klien
2. Agar
klien
dan
keluarga
termotivasi
dalam perawatan diri
3. Agar badan menjadi
segar
dan
meningkatkan
kesehatan
4. Agar
keterampilan
dapat diterapkan
5. Untuk
melindungi
klien dari kuman dan
meningkatkan
rasa
nyaman
6. Agar klien merasa
tersanjung dan lebih
kooperatif
dalam
kebersihan
Ansietas
perubahan
kesehatan
b.d 1.
status
2.
Tujuan:
setelah
tindakan
keperawatan
3.
selama 20 menit
cemas
klien
berkurang/hilang
4.
Kriteria Hasil
TTV dalam batas 5.
norma,
klien
melaporkan sudah
tidak cemas
6.
7.
1. Mengetahui tingkat
kecemasan klien
2. Tekanan darah, nadi
dan
respirasi
merupakan salah satu
indikator cemas
3. Membantu
klien
dalam
memahami
tentang penyakit yang
dialaminya
4. Meningkatkan
rileksasi klein
5. Mengalihkan
perhatian
terhadap
cemas
6. Dukungan
yang
positif
dapat
menigkatkan percaya
diri klien
7. Meniingkatkan rasa
percaya klien
yakinkan
kembali
dengan menyentuh
dan saling menberi
empati
Gangguan
pola 1. Observasi
tekanan 1. Pada gangguan pola
tidur
b.d
darah,
nadi
dan
tidur
terjadi
ketidaknyamanan
respirasi
peningkatan tekanan
darah,
nadi
dan
Tujuan:
setelah
respirasi
tindakan
2. Jelaskan pentingnya 2. Mengajarkan
klien
keperawatan
tidur yang adekuat
pentingnya
istirahat
selama 20 menit
tidur
klien mampu tidur 3. Anjurkan
untuk 3. Agar
klien
bisa
normal
membatasi tidur siang
memulai tidur saat
malam hari
Kriteria Hasil
4. Ajarkan teknik napas 4. Meningkatkan
-TTV dalam batas
dalam
kenyamanan klien
normal
5. Kolaborasi obat tidur 5. Obat
tidur
dapat
bila perlu
meningkatkan
tidur
klien
6. Kolaborasi pemberian 6. Menurunkan
nyeri
analgetik
klien
20
IV.
Implementasi
Hari/tanggal No. Jam
DX
Kamis,
12.00 1.
25-12-14
12.00 2.
(Dinas Pagi)
12.07 3.
Evaluasi Hasil
S:
12.00
S:
12.05
12.11
12.08
12.02
Implementasi
12.00
12.07
12.06
12.01
21
Klien mengatakan
merasa panas
masih
O:
Akral teraba hangat
Klien terpasang infus RL
ditangan kanan dan NaCl
ditangan kiri masing-masing
20tpm
Masih terlihat pucat dan
berkeringat pada kulit klien)
T = 38,6oC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
S: Klien mengatakan lemah pada
kaki kanan klien
O:
Skala aktivitas 4 (dibantu
total)
Skala
kekuatan
otot
4444 4444
3111 3333
A: Maslah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
6
Kamis,
25-12-14
(Dinas
Siang)
S:
- klien mengatakan puas setelah
dilakukan perawatan diri.
- Keluarga mengatakan belum
bisa melakukan perawatan
kepada klien sendiri
S:
22
belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
S: Klien mengatakan masih
merasa cemas, skala 2
(sedang)
O:
Klien tampak tegang dan
cemas
TD = 130/80mmHg
N = 81x/menit
R = 28x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
S: Klien mengatakan sudah bis
tidur sedikit
O:
Klien tampak mengantuk,
terlihat
lingakaran
hitam
dibawah kelopak mata
TD = 130/80mmHg
N = 81x/menit
R = 28x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Klien mengatakan masih
nyeri, skala sedang/2 (0-4)
O:
Klien tampak meringis
TTV
TD: 130/80mmHg
N: 86x/menit
R: 28x/menit
3
4
tehnik distraksi
14.06 6. Menganjurkan klien dalam posisi
senyaman
mungkin
(posisi
supinasi)
18.00 1. Mengobservasi suhu tubuh klien
14.00 2. Memberikan kompres hangat
3. Memonitor warna kulit (terlihat
pucat dan berkeringat)
15.00
14.00 4. Kolaborasi pemberian cairan
melalui IV line
Klien terpasang infus RL 20tpm
15.00
5. Kolaborasi pemberian antibiotik
Injeksi IV ceftriaxone 1 gram
Injeksi IV Gentamicin 40mg/ml
15.00
T:37,9
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
S:
23
S:
O:
klien tampak cemas
TTV
TD: 130/80mmHg
6
Jumat,
26-12-14
(Dinas
Malam)
2
3
pada klien
14.12 6. Meyakinkan kembali keluarga
dengan menyentuh dan saling
mengahargai
18.00 1. Mengobservasi tekanan darah,
nadi dan respirasi
15.00 2. Menjelaskan pentingnya tidur
15.04 3. Menganjurkan untuk membatasi
tidur siang
14.05 4. Menganjurkan memakai tehnik
napas dalam
N: 86x/menit
R: 28x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
S: Klien mengatakan tidak bisa
tidur hari ini
O:
Klien tampak lemas dan
mengantuk
TD: 130/80mmHg
N: 86x/menit
R: 28x/menit T:37,9oC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
24
5555 5555
3222 3333
A: masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Mengkaji membran mukosa oral S: kliean mengatakan badan
dan kebersihan tubuh setiap hari
terasa kotor, keluarga mengataka
Menganjurkan
keluarga masih belum bisa melakukan
memandikan klien setiap hari
perawatan sendiri
Memberikan pujian kepada klien
tentang kebersihannya
O: klien terlihat masih kurang
bersih
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Mengkaji tingkat ansietas klien
S: klien mengatakan cemas skala
Mengobservasi tekanan darah,
1 (ringan)
nadi dan respirasi
O:
Menganjurkan memakai teknik Klien terlihat tenang
napas dalam
TD: 120/80
Menganjurkan tehnik distraksi N:80
dengan memikirkan hal-hal yang R:28
menyenangkan
A: Masalah teratasi sebagian
Memberi dukungan yang positif P: Intervensi dilanjutkan
pada klien
Meyakinkan kembali dengan
menyentuh dan saling memberi
empati
Mengobservasi tekanan darah, S: klien mengatakan masih belum
nadi dan respirasi
bisa tidur nyenyak
Menganjurkan untuk membatasi O:
tidur siang
Masih terlihat lingkaran hitam
Menciptakan lingkunagn yang
dibawah kelopak mata
nyaman
TD: 120/80mmHg
Mengajarkan tehnik napas dalam N:80x/menit
R:28x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Skala otot
07.00 1.
07.04 2.
07.06 3.
21.05 1.
21.00 2.
21.05 3.
21.05 4.
21.07 5.
21.07 6.
21.00 1.
21.00 2.
21.05 3.
21.05 4.
25
Evaluasi Hasil
S: klien mengatakan masih nyeri,
skala nyeri 2 (sedang)
O:
Klien
tampak
meringis
kesakitan
TTV
TD = 110/6O mmHg
N = 80 x/menit
R = 24x/menit
T = 36,3oC
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
26
5
6
Jumat
26-12-14
(Dinas
Siang)
27
18.00
15.00
18.03
18.03
18.04
18.04
18.00
18.02
18.03
18.00
Sabtu
27-12-14
(Dinas
Malam)
21.00
21.00
21.02
21.03
21.03
21.01
21.04
07.05
28
21.05
21.00
21.03
21.03
21.04
21.04
21.00
21.04
21.00
29
S:
Klien mengatakan cemas
skala 1
O:
Klien masih tampak gelisah
TD: 140/90 mmHg
N: 88x/menit
R: 24x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
VI.
Catatan Perkembangan Hari Ke 3
Hari/tanggal No.
Jam
Implementasi
DX
Sabtu
11.00 1. Mengkaji skala nyeri
27-12-14
12.00 2. Mengobservasi tanda-tanda vital
(Dinas Pagi)
klien
11.02 3. Mempertahankan imobilisasi pada
bagian yang sakit
11.05 4. Meganjurkan
menggunakan
teknik nafas dalam
11.06 5. Menganjurkan klien dalam posisi
senyaman mungkin (supinasi)
3
5
Evaluasi Hasil
S: Klien mengatakan masih nyeri
ditulang belakang, skala nyeri
sedang/2 (0-4), nyeri terusmenerus
O:
Klien tampak meringis
TTV
TD: 110/60mmHg
N: 112x/menit
R: 28x/menit
T: 37,3oC
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
11.06
11.07
11.08
12.02
12.00
11.05
12.04
12.05
30
6
Sabtu
27-12-14
(Dinas
Siang)
12.00
11.09
15.00
18.00
15.03
1.
2.
3.
15.05
4.
15.05
5.
15.00
6.
15.07
15.08
15.10
11.08
15.12
15.00
15.00
18.03
18.04
31
15.00
Minggu
28-12-14
(Dinas
Malam)
21.00
21.00
21.01
21.02
21.02
23.50
21.03
21.04
21.00
21.00
23.50
4. Kolaborasi analetig
TD: 90/60mmHg
Injeksi via IV line Ketorolac
N: 98x/menit
30mg
R: 22x/menit
Bolus Tremadole 50mg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Mengkaji skala nyeri
S: Klien mengatakan nyerinya
2. Mengobservasi tanda-tanda vital sedikit berkurang
klien
Skala nyeri sedang 1 (ringan)
3. Mempertahankan imobilisasi pada O:
bagian yang sakit
TTV
4. Menganjurkan
menggunakan
TD: 90/70mmHg
teknik distraksi (memikirkan halN: 90x/menit
hal yang positif)
R: 25x/menit
5. Menganjurkan teknik nafas dalam
T: 36oC
6. Kolaborasi pemberian analgetik
A: Masalah teratasi sebagian
Injeksi via IV line ketorolac
P: Lanjutkan intervensi
Drip infus tremadol 20tpm
1. Mengkaji skala aktivitas
2. Mengkaji skala otot
3. Mengobservasi tanda-tanda vital
klien
4. Menganjurkan klien melakukan
latihan otot minimal
5. Kolaborasi pemberian analgetik
Injeksi via IV line ketorolac
Drip infus tremadol 20tpm
21.00
1.
21.03
2.
21.04
3.
21.03
23.50
4.
5.
S: Klien mengatakan
lemas
O:
Skala aktivitas
Skala kekuatan otot
5555 5555
3222 4444
masih
TTV
TD: 90/70mmHg
N: 90x/menit
R: 25x/menit
T: 36oC
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Memonitor
tekanan
darah, S: Klien mengatakan sudah bisa
respirasi dan nadi
tidur nyenyak
Meganjurkan klien untuk tidak O:
tidur siang
TTV
Menciptakan lingkungan yang
TD: 90/70mmHg
nyaman
N: 90x/menit
Menganjurkan nafas dalam
R: 25x/menit
Kolaborasi pemberian analgetik
A: Masalah teratasi
Injeksi via IV line ketorolac
P: intervensi dihentikan
Drip infus tremadol 20tpm
32
VII.
Catatan Perkembangan Hari Ke 4
Hari/tanggal No. Jam
Implementasi
DX
Minggu
10.00 1. Mengkaji skala nyeri
28-12-14
12.00 2. Mengobservasi tanda-tanda vital
(Dinas Pagi)
klien
10.01 3. Mempertahankan imobilisasi pada
bagian yang sakit
10.05 4. Menganjurkan
menggunakan
teknik distraksi (memikirkan hal10.05
hal yang positif)
10.05 5. Menganjurkan teknik nafas dalam
10.07 6. Menganjurkan klien dalam posisi
yang nyaman (supinasi)
Minggu
28-12-14
(Dinas
Siang)
Evaluasi Hasil
S: Klien mengatakan masih nyeri
Skala nyeri ringan/1 (0-4)
O: TTV
TD: 90/80mmHg
N: 100x/menit
R: 20x/menit
T: 36,5oC
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjurkan
33
15.04
15.05
15.07
15.00
34
S: Klien mengatakan
lemas
O: Skala aktivitas 2
Skala otot
5555 5555
4222 4444
masih