Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
A.
Etiologi
Adapun beberapa hal yang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis adalah :
a.
Diabetes
Merupakan penyebab terbesar gagal ginjal kronik. Diabetes adalah
penyakit dimana tubuh kita tidak dapat lagi memproduksi insulin dalam
jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh atau tubuh tidak mempunyai kemampuan
untuk memanfaatkan insulin secara adekuat. Hal ini menyebabkan kadar gula
c.
Glomerulonephritis
Adalah penyakit yang disebabkan adanya peradangan pada unit
saringan terkecil ginjal yang disebut glomeruli.
d. Ginjal Polikistik
Merupakan penyakit yang bersifat genetik (keturunan ) dimana terjadi
nya kelainan yaitu terbentuknya kista pada kedua ginjal yang berkembang
secara progresif sehingga menyebabkan kerusakan ginjal.
e.
Batu ginjal
Adalah terjadinya sumbatan di sepanjang saluran kemih akibat
terbentuknya semacam batu yang 80 persen terdiri dari kalsium dan beberapa
bahan lainnya. Ukuran batu ginjal ada hanya sebesar butiran pasir sampai ada
yang sebesar bola golf.
f.
Infeksi ini biasanya akan menyebabkan masalah pada kandung kemih namun
terkadang dapat menyebar ke ginjal.
g.
kalsium
dan
fosfat
merupakan
gangguan
Gastrointestinal
b.
d.
e.
f.
Kardiovaskular
Neuromuskular
Respirasi
g.
Dermatologi
h.
Abnormal skeletal
j.
Hematologi
Fungsi psikososial
5.
a.
Pemeriksaan penunjang
Urine
1)
Volume : Biasanya kurang dari 400 ml/ 24 jam (oliguria) atau urine tidak ada (anuria)
2)
Warna : Secara abnormal urine keruh mungkin disebabkan oleh partikel koloid fosfat
atau sediment kotor, kecoklatan menunjukkan adanya darah Hb, mioglobil.
3)
Natrium
mereabsorbsi natrium.
4)
b.
Kreatinin
Darah
: Meningkat, biasanya meningkat dalam proporsi, kadar creatinin 10 mg/dl
diduga tahap akhir.
GDA
kemampuan ginjal untuk mengekresi hydrogen dan ammonia atau hasil akhir
katabolisme protein, bikarbonat menurun, PCO2 menurun
Natrium serum
Kalium
Magnesium / fosfat
Meningkat.
otein (khususnya albumin) :Kadar serum menurun dapat menunjuk- kan kehilangan protein melalui urine.
Perpindahan cairan, penurunan pema- sukan, atau penurunan sintesis karena
kurang asam amino esensial.
Pielogram retrograd
Arteriogram Ginjal
Ultrasonografi ginjal
: Menentukan ukuran ginjal dan adanya massa, kista, obstruksi pada saluran
perkemihan bagian atas.
Biopsi ginjal
diagnosis histologis.
ndoskopi ginjal , Nefronkopi : Dilakukan untuk menentukan pelvis ginjal keluar batu, hematuria dan
pengangkatan tumor selektif.
EKG
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penyakit gagal ginjal kronik di antara nya meliputi :
a.
b.
c.
d.
f.
Terapi farmakologis
Untuk mengurangi hipertensi intraglomerulus, pemakaian obat anti hipertensi,
di samping bermanfaat untuk memperkecil resiko kardiovaskuler juga sangat
penting
untuk
memperlambat
perburukan
kerusakan
nefron
dengan
g.
Kehamilan
Pada wanita usia produktif yang mengalami gangguan fungsi ginjal,
kehamilan dapat memperburuk fungsi ginjal.
h.
i.
Asidosis Metabolik.
Penurunan kemampuan eksresi beban asam (acid load) pada GGK
menyebabkan terjadinya asidosis metabolic. Diet rendah protein membantu
mengurangi kejadian asidosis.
j.
Hiperkalemia.
Kalium sering meningkat pada GGK. Hiperkalemia terjadi akibat eksresi
kalium melalui urin berkurang dari keadaan katabolik.
k.
Anemia.
Transfusi darah hanya diberikan bila sangat perlu dan apabila transfusi
tersebut dapat memperbaiki keadaan klinis secara nyata. Terapi yang terbaik
apabila hemoglobin < 8 g% adalah dengan pemberian eritropoietin.
l.
1)
2)
3)
4)
Efusi kardial.
5)
Aktivitas istirahat.
Sirkulasi.
Gejala : Riwayat hipertensi lama atau berat. Palpitasi ; nyeri dada (angina).
Tanda : Hipertensi; Distensi Vena Jugularis, nadi kuat, edema jaringan umum dan
pitting pada kaki, telapak tangan. Distrimia jantung. Nadi lemah halus,
hipotensi ortostatik menunjukkan hipovolemia, yang jarang pada penyakit
tahap akhir. Friction rub pericardial ( Respon terhadap akumulasi sisa). Pucat :
kulit coklat kehijauan, kuning, kecendrungan perdarahan.
d.
Integritas Ego
Gejala : Faktor stress, contoh financial, hubungan dan sebagainya. Peresaan tak
berdaya, tidak ada harapan, tak ada kekuatan.
Tanda : Menolak , ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian.
e.
Eliminasi
Gejala : Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut). Abdomen
kembung, diare atau konstipasi.
10
Tanda : Perubahan warna urine, contoh kuning pekat, merah, coklat berawan. Oliguria
dapat menjadi anuria.
f.
Makanan Cairan.
Gejala : Peningkatan berat badan cepat (edema), penurunan berat badan (malnutrisi).
Anoreksia nyeri ulu hati, mual / muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut
(pernafasan ammonia). Penggunaan diuretik.
Tanda : Distensi abdomen/ asites, pembesaran hati (tahap akhir). Perubahan tugor kulit /
kelembaban. Edema (umum, tergantung). Ulserasi gusi, perdarahan gusi lidah.
Penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak bertenaga.
g.
Neurosensori.
Gejala : Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot / kejang : sindrom kaki gelisah,
kebas rasa terbakar pada telapak kaki. Kebas / kesemutan dan kelemahan.
Khususnya ekstremitas bawah (neuropati perifer).
Tanda
Gangguan
status
mental,
contoh
penurunan
lapangan
perhatian,
Nyeri / Kenyamanan.
Gejala : Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot / nyeri kaki ( memburuk saat malam
hari).
11
Pernafasan.
Gejala : Nafas pendek, dispnea nocturnal paroksimal : batuk dengan tanda sputum
kental dan banyak.
Tanda : Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi / kedalaman (pernafasan kusmaul).
Batuk produktif dengan sputum merah muda encer (edema paru).
j.
Keamanan.
Seksualitas
Gejala : Penurunan libido, amionorea, infertilitas.
l.
Interaksi Sosial.
m.
Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : Riwayat DM keluarga (resiko tinggi untuk gagal ginjal), penyakit polikistik,
nefritis herediter, kalkulus urinaria, malignansi. Riwayat terpanjar pada
12
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantumg b.d akumulasi toksin (urea),
ketidakseimbangan elektrolit, tahanan vaskuler sistemik.
Tujuan :
Mempertahankan curah jantung dengan bukti TD dan frekuensi jantung dalam
batas normal, nadi perifer kuat dan sama dengan waktu pengisisan kapiler.
Rencana Keperawatan :
1)
2)
Kaji adanya nyeri dada, perhatikan lokasi, apakah tidak menetap dengan
inspirasi dalam dan possisi terlentang.
3)
4)
pemeriksaan
laboratorium
elektroli
(kalium,kalsium,natrium,
magnesium )
c.
ujuan :
13
Rencana keperawatan :
1)
4)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
14
e.
1)
2)
3)
Ubah posisi dengan sering; gerakkan pasien dengan perlahan, beri bantalan
pada tonjolan tulang dengan pelindung.
4)
5)
6)
f.
1)
15
2)
Anjurkan hygiene gigi yang baik setelah makan dan pada saat tidur
3)
4)
g.
1)
2)
3)
4)
5)
a.
Rencana Keperawatan :
16
1)
Kaji status cairan : timbang berat badan harian, keseimbangan masukan dan
haluaran, tugor kulit dan adanya edema, destensi vena leher, tekanan darah
dan denyut nadi.
2)
Kaji pola diet nutrisi pasien : riwayat diet, makanan kesukuan dan hitung
kalori.
3)
Kaji factor yang berperan dalam merubah masukan nutrisi : anoreksia, mual,
muntah, diet yang tidak menyenangkan bagi pasien, depresi, kurang
memahami pembatasan diet dan stomatitis.
4)
17
5)
c.
Tujuan :
- Berpatisipasi dalam aktivitas yang dapat ditoleransi.
- Klien dapat mendemonstrasikan peningkatan aktivitas yang ditoleransi.
Rencana keperawatan :
1)
2)
3)
4)
a.
1)
Kaji respon dan reaksi dan keluarga terhadap penyakit dan penanganan.
2)
3)
18
Tujuan :
- Meningkatkan pengetahuan mengenai kondisidan penangan yang bersangkutan.
- Mengetahui batasan diet dan cairan.
Rencana keperawatan :
1)
2) Jelaskan fungsi renal dan konsekuensi gagal ginjal sesuai dengan tingkat
pemahaman dan kesiapan pasien untuk belajar.
3) Bantu pasien untuk mengidentifikasi cara cara untuk memahami berbagai
perubahan akibat penyakit dan penanganan yang mempengaruhi hidupnya.
4)
Sediakan informasi baik secara tertulis maupun secara oral dengan tepat
tentang : fungsi dan kegagalan renal, pembatasan cairan diet, medikasi,
melaporkan masalah, tanda dan gejala, jadwal tindak lanjut, dan pilihan terapi
19