Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Analisis
Lingkungan
Bisnis
dan Strategi
Analisis Industri Analisis Strategi
Analisa
Laporan
Keuangan
Analisis
Keuangan
Analisis
Akuntansi
Analisis
Sumber dan
Analisis
Penggunaan
Profitabilitas
Dana
Analisis
Prospektif
Analisis
Risiko
Biaya Estimasi
Modal
Biaya Estimasi
Modal
A. Analisis Industri
Analisis industri (industry analysis) sering kali dikerjakan dengan menggunakan
kerangka yang diajukan oleh Porter (1980, 1985) atau analisis rantai nilai (value chain
analysis). Analisis industri biasanya dilakukan setelah melakukan analis ekonomi. Dalam
analisis industri seorang investor mencoba untuk memperbandingkan kinerja dari
berbagai industri, untuk dapat mengetahui jenis industri yang memberikan prospek paling
bagus dalam masa yang telah ditentukan. Setelah dilakukan analisis industri akan
didapatkan informasi mengenai kelompok industri yang akan dibentuk dan diyakini akan
memberikan peluang yang paling menjanjikan. Pengelompokan industri di Indonesia
dilakukan berdasarkan standar klasifikasi industri yang telah ditentukan. Di Indonesia
standar yang banyak dipakai untuk mengelompokkan industri bagi perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) adalah Jakarta Stock Exchange
Sectoral Industry Classification (JASICA). Contoh klasifikasi industri JASICA adalah
sebagai berikut:
Klasifikasi Industri Di Indonesia
1.
Pertanian
Pertanian
Perkebunan
2.3 Pertambangan
Peternakan
logam
dan
lainnya
Perikanan
Kehutanan
Pertambangan
mineral
8.
Keuangan
3.5 Plastik
8.1 Bank
8.4 Asuransi
8.5 Reksadana
8.6 Lain-lain belum terklasifikasi
4.
Aneka Industri
4.1 Mesin dan alat berat
4.2 Otomotif dan komponennya
4.3 Tekstil dan garmen
4.4 Alas kaki
9.
4.5 Kabel
4.6 Elektronik
9.2 Perdagangan
besar
barang
konsumsi
9.3 Perdagangan eceran
5.
5.3 Farmasi
rumah tangga
5.5 Lain-lain belum terklasifikasi
6.
7.
Intensitas
Persaingan
Diantara
Pesaing
yang
ada.
Faktor
mempengaruhinya adalah:
Pertumbuhan industri
Perbedaan produk
Jumlah pesaing dan perbedaan pesaing
Tingkat biaya tetap
Kapasitas yang berlebih
Hambatan dari luar
2.
yang
Pengaruh produk unit usaha atas total biaya yang dikeluarkan pembeli
Pengaruh produk unit usaha atas kualitas produk yang dipilih pembeli
Signifikansi volume unit usaha terhadap pembeli
3.
4.
5.
Dari lima kumpulan kekuatan bersaing tersebut terdapat beberapa hal yang berkaitan
dengan lima analisis industri, yaitu:
1.
2.
3.
2.
3.
4.
Tingkat resiko berbagai industri juga beragam sehingga analisis dan investor
perlu mempelajari dan mengestimasi faktor-faktor resiko yang relevan untuk
suatu industri tertentu seperti hal yang sama dilakukan untuk estimasi return.
5.
Tingkat resiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu sehingga analisis
resiko berdasarkan data historis dapat digunakan untuk mengestimasi resiko
industri di masa yang akan datang.
Informasi umum yang dapat diambil dari hasil penelitian di atas adalah
karena
persaingan
untuk
produk
tersebut
belum
ketat.
Tahap stabil, merupakan tahap yang paling panjang dalam daur hidup
industri. Pertumbuhan industri cenderung sama dengan pertumbuhan
ekonomi secara umum di mana industri tersebut berada. Meskipun penjualan
terkait dengan kondisi ekonomi, tetapi besarnya pertumbuhan penjualan
masing-masing perusahaan secara individual dalam suatu industri akan
berbeda-beda satu dengan yang lain, tergantung kemampuan manajerial dari
masing-masing perusahaan.
2.
Prakiraan
Ekonomi.
Penjualan
dan
Hubungan
Industri
dengan
B. Analisis Strategi
Analisis strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas keputusan
bisnis
perusahaan
dan
keberhasilan
perusahaan
membangun
keunggulan
kompetitifnya.
Mengutip dari (http://www.manajementelekomunikasi.org/2013/04/06-analisis-danpilihan-strategi.html). Analisis dan pemilihan strategi sebagian besar melibatkan
pengambilan keputusan subjektif berdasarkan informasi objektif . Analisis dan
pemilihan strategi berusaha menentukan tindakan alternatif yang paling baik yang
akan dijalankan didalam mewujudkan misi dan tujuan perusahaan.
Strategi, tujuan, dan misi perusahaan dan misi perusahaan ditambah dengan
informasi audit internal dan eksternal memberikan landasan untuk menciptakan dan
mengevaluasi strategi alternatif yang masuk akal. Strategi alternatif cenderung
menggambarkan langkah-langkah berjenjang yang membawa perusahaan ke posisi
masa depan yang diinginkan, kecuali jika perusahaan menghadapi situasi yang berat.
Strategi ini berasal dari visi, misi, tujuan, audit internal dan audit eksternal
perusahaan, strategi ini sejalan dengan atau dibangun dengan strategi masa lalu yang
terbukti berhasil.
Berisi informasi input dasar yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi terdiri
atas :
Matrik Posisi Strategis dan Evakuasi Tindakan (Strategic Position And Action
Evaluation - SPACE)
posisi internal lemah; 2,00 sampai 2,99 sedang; 3,00 sampai 4,00 adalah kuat. Serupa
dengan EFE total 1,00 sampai 1,99 menunjukkan posisi eksternal lemah; 2,00 sampai
2,99 sedang; 3,00 sampai 4,00 adalah kuat.
e. Matrik Strategi Besar (Grand Startegy Matrix)
Selain Matrik SWOT, Matrik SPACE, Matrik BCG dan Matrik IE, Matrik
Strategi Besar telah menjadi alat yang popular untuk merumuskan strategi alternatif.
Semua organisasi dapat diposisikan di salah satu dari empat kuadran strategi Matrik
Strategi Besar. Matrik GS didasrakan pada dua dimensi evaluatif : posisi kompetitif
dan pertumbuhan pasar (industri). Setiap industri yang pertumbuhan openjualan
tahunannya melebihi 5% dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat. Strategi
yang tepat untuk dipertimbangkan organisasi ditampilkan dalam urutan daya tarik
disetiap kuadran matrik tersbut.
4.
TAHAP KEPUTUSAN
Adalah tahap ketiga dari kerangka tiga tahap dalam pemilihan strategi-
strategi alternatif. Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan
perumusan strategi setelah melalui teknik-teknik pada tahap PENCOCOKAN
(matching stage).
Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)
Teknik matrik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik.
QSPM strategi menggunakan analisis INPUT dari TAHAP 1 dan hasil
PENCOCOKAN dari analisis TAHAP 2 untuk secara objectif dijalankan diantara
strategi-strategi alternatif.
QSPM adalah alat yang memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi
berbagai strategi alternatif berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal
dan internal yang telah diindentifikasi sebelumnya. Seperti halnya alat analitis
strategi yang lain, QSPM membutuhkan penilain intuitif yang baik.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam mengembangkan QSPM:
Langkah 1.
Ekuifinalitas
Memuaskan
Generalisasi
kekuatan ekonomi dan industry. Analisis ini juga memerlukan pengetahuan tentang
manajemen strategi, kebijakan bisnis, produksi, manajemen logistic, pemasaran, dan
ekonomi manajerial
2. Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi mencakup sejumlah
pekerjaan yang berbeda.
Analisis akuntansi merupakan persyaratan terpenting bagi analisisi keuangan
yang efektif. Hal ini disebabkan oleh kualitas analisis keuangan, dan kesimpulan
yang dibuat, bergantung pada kualitan informasi akuntansi yang digunakan, bahan
mentah dari analisis ini.
Kebutuhan Akan Analisis Akuntansi
Kemampuan Analisis Akuntansi adalah hal terpenting yang harus dimiliki
seorang analisis akuntan. setidaknya ada dua alasan mengapa seorang harus memiliki
kemampuan analisis akuntansi, yaitu :
1. Akuntansi akrual Memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas
usaha pada waktu yang lebih cepat
2. Laporan keuangan di buat untuk berbagai jenis pemakai dan kebutuhan akan
informasi.
Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh
mana akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi
ini mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua
masalah dalam analisis.
2.
3.
3. Analisis Keuangan
Komponen ketiga dalam analisis bisnis ini merupakan pengunaan laporan
keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja perusahaan, dan untuk menilai
keuangan di masa depan. Analisa keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang
menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana
tersaji dalam laporan keuangan. Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat
memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya:
Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari
suatu usaha.
Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi.
Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh
pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.
Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan
yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.
Analisis keuangan terdiri dari tiga bagian besar, yaitu analisis probalibitas,
analisis risiko, serta analisis sumber dan penggunaan data.
Analisis Probabilitas
Profitablitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam
persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu
menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Alat analisis profitabilitas ialah
rasio-rasio keuangan. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi
perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat probabilitasnya, dan
melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas.
Analisis ini juga mencakup evaluasi margin dan perputaran. Angka profitabilitas
dinyatakan antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi,
pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma ukuran
bagi kesehatan perusahaan
Menurut Kasmir(2008:197),tujuan penggunaan profitabilitas bagi perusahaan
maupun bagi pihak luar perusahaan adalah :
1.
Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
2.
Unutk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
5.
a.
Return on Asset (ROA) = Laba Bersih Setelah Pajak (Earning After Tax)/ Total
Asset
ROA adalah perbandingan laba bersih dengan total asset, seberapa besar laba
perusahaan dapat di generate dengan asset yang ada. Semakin besar nilainya
tentu semakin bagus, namun tetap harus diperbandingkan juga dengan
perusahaan lain yang sejenis.
b.
Return on Equity (ROE) = Laba Bersih Setelah Pajak (Earning After Tax)/
Equity
ROE adalah perbandingan laba bersih dengan ekuitas, umumnya rasio ini sering
digunakan untuk mengukur profitabilitas usaha, seberapa besar perusahaan
mampu menghasilkan laba dengan modal yang ada.
c.
Sales Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (Earning After Tax) / Total Penjualan
Sales Margin adalah seberapa besar margin usaha yang ada dibandingkan
dengan total penjualan.
d.
Analisis Risiko
Secara sederhana, analisis resiko atau risk analysis dapat diartikan sebagai
sebuah prosedur untuk mengenali satu ancaman dan kerentanan, kemudian
menganalisanya untuk memastikan hasil pembongkaran, dan menyoroti bagaimana
dampak-dampak yang ditimbulkan dapat dihilangkan atau dikurangi. Analisis ini
melibatkan penilaian atas solvabilitas dan likuiditas perusahaan sejalan dengan
variasi laba. Untuk melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan
prestasi satu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga diketahui
adanya kecenderungan selama periode tertentu. Selain itu dapat pula dilakukan
dengan cara membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga
dapat diketahui bagaimana posisi perusahaan dalam industri. Analisis risiko penting
untuk analisis ekuitas, baik untuk mengevaluasi keandalan dan daya tarik kinerja
perusahaan maupun untuk mengestimasi biaya modal perusahaan.
sumber dan
penggunaan dana merupakan alat penting bagi financial manager, untuk mengetahui
aliran dana, dari mana dana tersebut dan kemana dana itu digunakan. Analisis ini
memberikan pandangan tentang implikasi pendanaan perusahaan di masa
depan.Analisis sumber dan penggunaan dana lebih diarahkan pada penerapan
matching principle dalam pendanaan. Prinsip ini mengatakan bahwa penggunaan
jangka panjang seharusnya didanai dengan dana jangka panjang sedangkan dana
jangka pendek hanya untuk keperluan jangka pendek.
Sumber dana berasal dari :
o
o
o
o
o
penting artinya bagi bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya.
Dengan mengadakan analisa terhadap laporan tersebut dapat diketahui bagaimana
perusahaan itu menggunakan dana yang dimilikinya. Analisa ini dimulai dari
penyusunan neraca yang disusun atas dasar dua neraca pada saat yang berbeda,
sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing pos
neraca, dari laporan perubahan neraca itulah disusun laporan sumber-sumber dana
dan penggunaan dana.
Langkah langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana terdiri atas :
1.
2.
masing elemen
Menyusun penggolongan dari unsur-unsur yang memperbesar kas dan golongan
3.
4.
2.
3.
bertambahnya hutang-hutang
4.
bertambahnya modal
5.
2.
3.
berkurangnya hutang
4.
berkurangnya modal
5.
6.
adanya kerugian.
4. Analisis Prospektif
Analisis prospektif merupakan peramalan hasil di masa depan-biasanya laba,
arus kas, atau keduanya. Analisis ini ditarik dari analisis akuntansi, analisis keuangan
serta analisis lingkungan bisnis dan strategi. Outputnya berupa hasil yang diharapkan
(expected payoffs)
perusahaan.
Analisis prospektif merupakan tahap final pada proses analisis laporan
keuangan. Analisis prospektif dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan
historis disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat.
Analisis prospektif juga berguna untuk menguji ketetapan rencana strategis
perusahaan. Oleh karena itu, dianalisis apakah perusahaan mampu menghasilkan arus
kas yang cukup untuk mendanai pertumbuhan yang diharapkan atau apakah
perusahaan membutuhkan pendanaan utang atau ekuitas di masa depan. Pada
akhirnya analisis prospektif berguna bagi kreditor untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Proses proyeksi terdiri atas (1) Proyeksi laporan laba rugi; (2) Proyeksi neraca; dan
(3) Proyeksi laporan arus kas yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Proyeksi Laporan Laba Rugi
Proyeksi dimulai dengan besarnya harapan akan peningkatan penjualan. Analisis lebih
rinci membutuhkan informasi eksternal seperti:
Tingkat aktivitas ekonomi makro yang diharapkan
Dimisalkan, apabila ekonomi membaik, dapat diproyeksikan adanya kenaikan
Penting untuk mengetahui bagaimana kondisi peta persaingan terkini untuk dapat
membuat proyeksi atas unit penjualan maupun kemampuan perusahaan untuk
menentukan harga.
Bauran atas toko lama dan toko baru
Toko baru umumnya menikmati kenaikan penjualan yang lebih besar dibandingkan
dengan toko lama karena toko baru dapat meraih pasar yang tidak tertangani
dengan baik atau menyediakan komposisi barang terkini dibandingkan dengan
pesaing yang ada. Oleh karena itu analisis harus mempertimbangkan rencana
ekspansi.
5. Valuasi
Valuasi (valuation) merupakan tujuan utama banyak jenis analisis bisnis.
Valuasi adalah proses mengubah ramalan hasil di masa depan menjadi estimasi nilai
perusahaan. Model valuasi digunakan juga untuk mengestimasi nilai perusahaan atau
nilai intrinsik. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang (present value theory). Teori
ini menyatakan bahwa nilai utang atau efek ekuitas (atau untuk masalah ini, segala
aset) sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan dari efek di masa depan
yang didiskontokan ke saat ini dengan menggunakan tingkat diskonto yang tepat.
Input pada model valuasi ini adalah estimasi hasil di masa depan (arus kas dan laba
prospektif) dan biaya modal. Sebelum melakukan valuasi, terdapat informasi penting
yang diperlukan. Informasi yang diperlukan merupakan informasi yang tertulis dan
umumnya mengenai masa lalu. Informasi ini bisa didapatkan dari perusahaan yaitu
laporan keuangan yang telah diaudit kantor akuntan publik. Laporan akuntan yang
dituangkan dalam Laporan Tahunan merupakan kewajiban perusahaan yang terdaftar
di bursa untuk mempublikasikannya. Ada juga informasi yang tidak tertulis yaitu
melalui hasil interview kepada direksi atau pejabat perusahaan yang ditunjuk untuk
aktifitas tersebut yaitu corporate secretary. Informasi ini sangat penting karena
merupakan pandangan dan proyeksi perusahaan tentang perusahaan di masa
mendatang.
Jenis model valuasi:
-
Valuasi Utang
Pada hal ini adalah valuasi obligasi. Hasil masa depan dari obligasi adalah
pembayaran pokok dan bunganya.
Valuasi Ekuitas
Dasar valuasi ekuitas, seperti penilaian utang adalah nilai sekarang hasil di masa
depan yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Namun valuasi ini lebih
kompleks karena dalam obligasi hasil masa depan telah ditentukan.
mengenai
Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup
jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum.
4. Menganalisis Laporan Keuangan
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan, maka
dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat
menganalisis laporan keuangan dan meninterprestasikan hasil analisis tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Rara Agha. (2012, 8 Mei). Rasio Probabilitas. Diperoleh 14 September 2014, dari
http://raraagha30.blogspot.com/2012/05/rasio-probabilitas-menggambarkan.html
Kristanti, Maria Jenny. (2013, 2 Juni). Makalah Analisis Keuangan Softskill.
Diperoleh
14
September
2014,
http://mariajhyun.blogspot.com/2013/06/makalah-analisis-keuangan.html
dari
Dewi, Intan Sari. (2013, 03 Juli). Analisis Sumber dan Penggunaan Dana. Diperoleh
16 September 2014, dari http://intansaridewi14.blogspot.com/2013/07/analisissumber-dan-penggunaan-dana.html
Sacsell. (2013, 13 Juni). Menilai Kesehatan Perusahaan dengan Analisa Rasio
Likuiditas
dan
Solvabilitas.
Diperoleh
16
September
2014,
dari
http://sacsell.wordpress.com/2013/06/13/menilai-kesehatan-perusahaan-dengananalisa-rasio-likuiditas-dan-solvabilitas/
Arsasi. (2012, 31 Desember). Mengenal Analisa Profitabilitas Usaha. Diperoleh 15
September 2014, dari http://arsasi.wordpress.com/2012/12/31/mengenal-analisaprofitabilitas-usaha/
Sari, Rizki Maya. (2013, 09 April). Tujuan Penggunaan Rasio Profitabilitas.
Diperoleh
15
September
2014,
http://rizkimayasari.wordpress.com/2013/04/09/tujuan-penggunaan-rasioprofitabilitas/
dari