Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
RESENSI BUKU
PENATAAN RUANG BERBASIS
CEKUNGAN AIR TANAH
halaman 4
NEWSLETTER
REDAKSI:
| Penanggung Jawab : Direktur Tata Ruang dan Pertanahan |
| Tim Redaksi : Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan | Editor : Santi Yulianti, Rini Aditya Dewi | Desain Tata Letak : Indra Ade Saputra dan Rini Aditya Dewi |
POTRET KEGIATAN:
1982,
sementara yang digunakan dalam
Perda No. 8/2003 tentang RTRW
Provinsi Kalimantan Tengah adalah
hasil paduserasi tahun 1999.
Ruang.
Palangkaraya
(11/6). Salah
satu
Kunjungan
Lapangan
Kegiatan
Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan
RKP 2014 dan RKP 2015 Bidang Tata
Ruang adalah ke Provinsi Kalimantan
Tengah. Bertempat di kantor Bappeda
Provinsi, dilaksanakan rapat yang
bertujuan mengidentifikasi kemajuan
pelaksanaan RKP tahun 2014 dan
2015 Bidang Tata Ruang berupa dana
dekonsentrasi dari Kementerian ATR
kepada Pemprov, dan diharapkan tim
Bidang Tata Ruang Direktorat TRP
Bappenas memperoleh masukan terkait
Pemprov
mengharapkan
hal
ini dibawa ke Rakernas BKPRN
untuk mendapatkan solusinya.
Secara implisit, Menteri ATR telah
menyatakan persetujuan terhadap
kawasan non hutan sebesar 42%
yang diusulkan oleh Pemprov.
kota.
2.
Uke M. Husein selaku Kasubdit Bidang Pertanahan Direktorat TRP (kiri) menjadi salah satu pembicara
dalam rapat Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Daerah Provinsi Kalimantan Timur di kantor
Bappeda Kalimantan Timur. (22/6). Sumber: Dokumentasi TRP
WAWASAN
tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat dan Masyarakat
yang Berada Dalam Kawasan Tertentu
(2)
TIM IP4T.
dan
Masyarakat
PERMOHONAN.
LINK TERKAIT
Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan,
Bappenas
Portal Tata Ruang dan Pertanahan
Sekretariat BKPRN
DAN
Monitoring
perkampungan di Papua.
Dalam kesempatan tersebut, dijelaskan
bahwa
Program
protarih
dalam
rangka pembangunan manusia agar
mampu mengatasi masalahnya sendiri
diantaranya telah dilakukan:
1. Program pendidikan populer untuk
membangun
kader
motivator
kampung (pelatihan terhadap kader
kampung);
2. Membangun kesadaran bersama
melalui forum kampung;
3. Mengembalikan produktivitas tanah,
kualitas hutan, laut, dan sungai
(mengatur zonasi ruang adat sebagai
konservasi dan pertanian, komitmen
membuka kebun bersama, menanam
hutan kembali, konservasi ikan, dan
kampanye anak untuk mengelola
sampah);
4. Membangun kemampuan memenuhi
kebutuhan sendiri (sekolah lapang
petani, mengembangkan keterampilan wirausaha). [OL, RA]
RESENSI BUKU: