Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
RS CAMATHA SAHIDYA
BATAM
DAFTAR ISI
1
Daftar Isi
BAB I
Definisi
BAB II
Ruang lingkup.
BAB III
Tata laksana5
BAB IV
Dokumentasi
BAB I
2
15
DEFINISI
Discharge planning / rencana pemulangan pasien adalah suatu proses sistematik untuk
perkiraan, persiapan dan koordinasi yang dilakukan petugas kesehatan untuk memfasilitasi
perbekalan perawatankesehatan pasien sebelum dan setelah pemulangan.
Discharge planning juga merupakan suatu progress yang berkesinambungan dan harus sudah
dimulai sejak awal pasien masuk ke rumah sakit (untuk rawat inap yang telah di rencanakan
sebelumnya / elektif) dan sesegera mungkin pada pasien-pasien non elektif.
BAB II
RUANG LINGKUP
3
Meliputi pemulangan pasien di rawat jalan, rawat inap dan ruang perawatan intensif di area
1. Rawat Jalan Poliklinik
2. Rawat Inap Lantai 1, 2, 3
3. Aruang bayi, PICU, NICU
4. HCU / ICU
5. OK
BAB III
TATA LAKSANA
A. Asesmen awal saat pasien masuk rumah sakit
1. Identifikasi, persiapan, dan rancang Discharge planning
2. Peninjauan ulang rekam medis pasien (anamnesis, hasil pemeriksaan fisik,
diagnosis dan tata laksana)
3. Lakukan anamnesis : identifikasi alas an pasien di rawat, termasuk masalah social
dan perubahan terkini.
4. Asesmen kebutuhan perawatan pasien berdasarkan kondisi dan penyakit yang
dideritanya
5. Asesmen mengenai kemampuan fungsional pasien saat ini, misalnya fungsi
kognitif, mobilitas.
6. Asesmen mengenai kondisi keuangan dan status pendidikan pasien
7. Asesmen mengenai status mental pasien
8. Asesmen mengenai kondisi rumah / tenpat tinggal pasien
9. Tanyakan mengenai medikasi terkini yang di konsumsi pasien saat di rumah
10. Identifikasi siapa pendamping utama / penanggung jawab perawatan pasien
11. Diskusikan mengenai kebutuhan pasien dan pendamping utama / penanggung
jawab perawatan pasien.
12. Tanyakan mengenai keinginan / harapan pasien atau keluarga.
13. Libatkanlah mereka dalam perencanaan Discharge planning (karena pasien yang
paling tahu mengenai apa yang dirasakannya dan ingin dirawat oleh siapa)
14. Gunakan bahasa awam yang dimengerti oleh pasien dan keluarganya
15. Setelah asesmen pasien dilakukan, tim Discharge planner / DPJP, PPJP, dan Karu
akan berdiskusi dengan tim multidisipliner mengenai :
a. Asesmen resiko : pasien dengan resiko tinggi membutuhkan Discharge
planning yang baik dan adekuat. Berikut adalah krirteria pasien risiko tinggi :
Usia 65 tahun
Tunawisma
Trauma multipel
b. Identifikasi dan diskusi pilihan perawatan apa yang tersedia untuk pasien
c. Verifikasi availabilitas tempat perawatan pasien setelah pulang dari rumah
sakit.
Rencana pemulangan
A. Informasi Kesehatan
Pemberian informasi tentang hasil pengkajian medis, diagnosis,
tatalaksana, prognosis, rencana pemulangan pasien
Rencana pemulangan pasien di diskusikan dengan keluarga / PJ perawat
pasien di Rumah
Pemberitahuan tanggal rencana pemulangan pasien
Tanda dan gejala yang perlu di laporkan
Tindakan / pengobatan yang dapat dilakukan sebelum ke rumah sakit
Pemberian Nomor telepon yang bisa di hubungi saat pasien membutuhkan
bantuan
B. Edukasi Kesehatan Untuk Pasien Dirumah
Pemberian edukasi kesehatan sesuai dengan diagnosis
Informasi tentang clinical pathway
Pemberian leaflet edukasi kesehatan
Pemberian informasi pada pasien / PJ perawatan pasien di rumah tentang
aktivitas pasien
Pemberian edukasi tentang nutrisi
Petugas yg
Menjelaskan
PJ
Perawatan
Pasien
12
Tabel Asesmen dan rencana perawatan oleh pendamping pasien PJ Perawatan Pasien
Kebutuhan Pendamping Pasien / PJ Perawatan Pasien
Tugas Asuhan keperawatan
Bagaimana mencari sarana dan bantuan
Informasi mengenai perawatan
Informasi mengenai gangguan jiwa
Keterlibatan dalam perencanaan perawatan dan tatalaksana
Dukungan untuk pendamping pasien / PJ perawatan pasien
Hubungan dengan pasien
Keluarga dan teman
13
Tindakan
Oleh siapa
dan Kapan
Uang
Kesehatan pendamping pasien
Resiko dan keamanan
Pilihan perawatan
Masalah lainnya
Lampiran satu salinan di rekam medis pasien dan berikan salinan lainnya kepada
pendamping pasien
15. Jika pasien menolak keterlibatan keluarga dalam diskusi, staf harus
memberitahukannya kepada keluarga dan menghargai keinginan pasien.
16. Jika terdapat konflik antara keinginan pasien dan keluarganya dalam merancang
discharge planning, staf harus melakukan peninjauan ulang mengenai rencana
perawatan dan mencari solusi realistic dari masalah yang timbul. Salah satu cara
adalah dengan konferensi kasus yang melibatkan multidisipliner.
13. Diskusikan kembali dengan pasien dan buatlah kesepakatan mengenai rencana
keperawatan.
14. Finalisasi rencana keperawatan dan aturlah proses pemulangan pasien.
15. Pastikan bahwa pasien dan keluarga / pendamping telah memperoleh informasi
yang adekuat.
16. Hak pasien sebelum di pulangkan:
a. Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis, asesmen medis,
rencana perawatan, detail kontak yang dapat dihubungi, dan informasi relevan
lainnya mengenai rencana perawatan dan tatalaksana selanjutnya.
b. Terlibat sepenuhnya dalam discharge planning dirinya, bersama dengan
kerabat, pendamping, atau teman pasien.
c. Rancangan rencana pemulangan dimulai sesegera mungkin baik sebelum / saat
pasien masuk rumah sakit
d. Memperoleh informasi lengkap mengenai layanan yang relevan dengan
perawatannya dan tersedia di masyarakat.
e. Memperoleh informasi lengkap mengenai fasilitas perawatan jangka panjang,
termasuk dampak finansialnya.
f. Diberikan nomor kontak yang dapat di hubungi saat pasien membutuhkan
bantuan / saran mengenai pemulangannya.
g. Diberikan surat pemulangan yang resmi, dan berisi detail layanan yang dapat
diakses
h. Memperoleh informasi lengkap mengenai criteria dilakukan perawatan yang
berkesinambungan
i. Tim discharge planners (DPJP, PPJP, Ka Unit, Tim PKRS) tersedia sebagai
orang yang dapat di hubungioleh pasien dalam membantu memberikan saran
16
17
Evaluasi
Monitor dan evaluasi efikasi dan kelayakan rencana perawatan pasien secara periodic, dengan
cara :
1. Peninjauan Ulang rekam medis / catatan pasien
2. Gunakan check list untuk menilai perkembangan dan kemajuan discharge planning
3. Lakukan perencanaan ulang, jika di perlukan
Peninjauan ulang dan Audit
Peninjauan ulang dan audit harus dilakukan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa
panduan berjalan dengan lancar dan diterapkan oleh seluruh professional kesehatan di rumah
sakit.
18
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi discharge planning berisi
Detail mengenai pemeriksaan lebih lanjut yang diperlukan dan terapi selanjutnya.
Nomor kontak yang dapat dihubungi jika terjadi kondisi emergency / pembatalan
pertemuan / muncul masalah-masalah medis pada pasien.
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Uke Pemila (2010) Konsep Discarge Planning. Jakarta
Birmingham J (2010) Discarge Planning guide tools for compliance. Edisi ke -3 USA :
HCPro, Inc
Health & Social Care Joint Unit And Change Agents Team. (2003) discharge from hospital :
pathway, process and practice Departement Of Health.
Department of health and human services, office of inspector general. (1997). Medicare
hospital discharge planning. June Gibbs Brown Inspector General.
Felong B. (2008) Guide to discharge planning. Western Govenors University, College of
Health Professions, Healthcare Management, office for the Public Domain.
Stable RL. (1998) Guidelines for pre-admission processes, Discarge Planning,
transitionalcare. Queensland Health.
21