Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Nama
: Tn. U
Umur
: 55 tahun
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Alamat
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: PNS
: 23 Maret 2013
Keluhan utama
Klien mengeluhkan lemas, sesak, dan batuk.
2.
3.
III. Pengkajian
1.
2. Pola nutrisi
Program di RS: Tinggi protein
Intake makanan: klien makan 3x sehari.
Intake Cairan: Klien minum 4 gelas/hari, air putih dan teh.
Balance cairan :
Input cairan :
Makan+minum
:1500 cc
Air metabolisme
+
1775 cc
-output cairan :
Urine
Fases
: 100 cc
: 400 cc
-IWL = 15xBB = 15x63kg = 39,37 cc/jam/
24 jam
24 jam
Balance cairan :
Input output-IWL
4. Pola eliminasi:
Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1x/hari pagi hari. Dan Saat
sakit klien belum pernah BAB, terpasang cateter dengan urin keluar 300 cc per 12 jam.
5. Pola aktivitas dan latihan
Makan / minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah / berjalan
Ambulasi / ROM
Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: tergantung total
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien mulai tidur malam sekitar jam 22.00
kemudian subuh jam 04.30 bangun untuk melaksanakan solat subuh. Saat ini klien hanya
terbaring ditempat tidur, klien mengatakan badannya lemah.
7. Pola perceptual
Klien mengatakan nafasnya sesak, batuk tetapi tidak berdahak, badan terasa lemah,
klien mengatakan sesak nafas jika O2 dilepas, klien hanya mampu berbaring ditempat
tidur, semua kegiatan dilakukan di tempat tidur, termasuk toileting. Mata sedikit kurang
jelas, lapang pandang normal, pupil reaktif terhadap cahaya, Pendengaran tidak ada
masalah, Klien masih bisa merasakan rasa asin, manis, pahit, asem. Pengecapan klien
masih normal, nyeri dirasakan ketika ditusuk jarum pemasangan ases. Nyeri dirasakan
selama 5 menit setelah dilakukan pemasangan asses, nyeri terasa pada tangan kanan
dan pangkal paha.
8. Pola persepsi diri
Klien mengatakan dirinya sangat ingin cepat sembuh, kembali kerumah dengan
keadaan sehat, dan ingin kembali melakukan aktifitas seperti biasa seperti sebelum
masuk rumah sakit. Klien berorientasi dan berhubungan baik dengan keluarga, petugas
kesehatan dan pengunjung. Klien tidak menunjukkan adanya menarik diri atau minder.
9. Pola seksulitas dan reproduksi
Klien sudah menikah dan mempunyai 3 anak dan saat ini istri klien sudah menopouse.
10. Pola peran dan hubungan
Saat ini klien tinggal bersama istri, klien mengatakan selama ini tidak ada masalah
dalam keluarga baik kepada istri maupun mertuanya. Klien juga mengatakan selama ini
berhubungan baik dengan semua anggota keluarga dan tetangga. Saat klien dirawatpun
keluarga terutama istri dan anaknya senantiasa mendampingi beliau.
11. Pola managemen koping stress
Dari penuturan keluarga pasien dalam memanagement stress keluarga membiasakan
berekreasi bersama atau hanya sekedar menonton TV.
12. Sistem nilai dan keyakinan
Klien dan keluarga beragama islam. Klien melakukan berbagai ikhtiar untuk keadaan
nya sekarang.
d. Hidung
Simetris kiri dan kanan, terpasang kanul oksigen 3 lpm
e. Mulut
Bibir lembab, gigi terdapat karies, mulut dan lidah bersih
f. Leher
Posisi leher baik, terdapat kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
g. Thorax
Pergerakan dinding dada simetris, suara nafas vesikuler, perkusi: sonor.
h. Abdomen
perkusi: suara timpani, peristaltik usus 12x/menit.
i.
Ekstremitas
Tidak ada luka dan dapat melakukan pergerakan dengan baik, terdapat udem pada
ekstremitas bawah, capillary refil 4 detik.
2.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah
Tanggal 24 Maret 2012
Parameter
Nilai normal
HB
8,5 mg/dl
12-16
NORMA
L
UREA
197 mg/dl
10-50
HIGH
CREATINI
N
8,46 mg/dl
0,5-1,2
HIGH
4,8 mmol/dl
3,4-5,4
NORMA
L
NA
149 mmol/dl
135-155
NORMA
L
Cl
97 mmol/dl
95-108
NORMA
L
URIC ACID
7,8 mg/dl
3,4-7
HIGH
DO :
klien tampak bernafas mengunakan
PROBLEM
ETIOLOGI
Depresi pusat
efektif
pernafasan
DS :
Klien mengatakan nafas terasa sesak.
DS :
Klien mengatakan BB terakhir adalah 63 kg
DO :
Ke dua kaki terlihat edema
DS :
Klien mengatakan lemes
Kelebihan volume
Mekanisme
cairan
pengaturan melemah
Gangguan pefusi
penurunan suplai
jaringan renal
oksigen di ginjal
S:36C
Urea 197 mg/dl
DO :
klien hanya tiduran
Intoleransi aktivitas
Kelemahan
menyeluruh
konjungtiva anemis
DS:
klien mengatakan mengatakan badannya
lemas.
klien mengatakan sesak nafas jika O2 dilepas.
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasar analisa data dapat di simpulkan dianosa keperawatan sesuai dengan prioritas
masalah :
1.
2.
3.
4.
VI.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO
1
HARI/TANGGAL
DX. KEPERAWATAN
NOC
Sabtu, 23 maret
Setelah dilakukan
2013
efektif berhubungan
tindakan keperawatan
selama 3x24
pernafasan
jampasien
NIC
Posisikan pasien
untuk memaksimalkan
ventilasi
Pasang mayo bila
menunjukkan
perlu
keefektifan pola nafas, Lakukan fisioterapi
dibuktikan dengan
kriteria hasil:
Mendemonstrasikan
suction
Auskultasi suara
suara tambahan
Berikan bronkodilator
mengeluarkan
Berikan pelembab
sputum, mampu
bernafas dg mudah,
NaCl Lembab
tidakada pursed lips) Atur intake untuk
Menunjukkan jalan
cairan
nafas yang paten
mengoptimalkan
keseimbangan.
tercekik, irama nafas, Monitor respirasi dan
frekuensi pernafasan
status O2
Bersihkan mulut,
dalam rentang normal,
tidak ada suara nafas
abnormal)
Tanda Tanda vital
trakea
Pertahankan jalan
tanda tanda
hipoventilasi
Monitor adanya
kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
Monitor vital sign
Informasikan pada
pasien dan keluarga
tentang tehnik
relaksasi untuk
memperbaiki pola
nafas.
Ajarkan bagaimana
batuk efektif
Monitor pola nafas
Sabtu 23 maret
2013
Kelebihan Volume
Setelah dilakukan
Pertahankan catatan
Cairan berhubungan
tindakan keperawatan
dengan Mekanisme
selama . Kelebihan
pengaturan melemah
yang akurat
Pasang urin kateter
dengan kriteria:
Terbebas dari edema,
jika diperlukan
Monitor hasil lab yang
efusi, anaskara
Bunyi nafas bersih,
tidak ada
dyspneu/ortopneu
Terbebas dari distensi
vena jugularis,
Memelihara tekanan
osmolalitas urin )
Monitor vital sign
Monitor indikasi
retensi / kelebihan
cairan (cracles, CVP ,
leher, asites)
Kaji lokasi dan luas
edema
Monitor masukan
makanan / cairan
Monitor status nutrisi
Berikan diuretik
sesuai interuksi
Kolaborasi pemberian
obat
Monitor berat badan
Monitor elektrolit
Monitor tanda dan
gejala dari odema
Observasi status
Setelah dilakukan
tidak
hidrasi (kelembaban
efektifberhubungan
jam ketidakefektifan
membran mukosa, TD
dengan gangguan
ortostatik, dan
transport O2
teratasi dengan
keadekuatan dinding
kriteria hasil:
nadi)
Tekanan systole dan Monitor HMT, Ureum,
diastole dalam batas
normal
Tidak ada gangguan
mental, orientasi
cairan berlebih/
retensi (CVP
menigkat, oedem,
vena leher
akurat
Tidak ada bunyi paru Monitor TTV
tambahan
Intake output
seimbang
Tidak ada oedem
perifer dan asites
Tdak ada rasa haus
yang abnormal
Membran mukosa
Pasien Hemodialisis:
Observasi terhadap
dehidrasi, kram otot
dan aktivitas kejang
Observasi reaksi
tranfusi
Monitor TD
Monitor BUN, Creat,
lembab
HMT dan elektrolit
Hematokrit dbn
Timbang BB sebelum
Warna dan bau urin
dan sesudah prosedur
dalam batas normal.
Kaji status mental
Monitor CT
Pasien Peritoneal
Dialisis:
Kaji temperatur, TD,
denyut perifer, RR dan
BB
Kaji BUN, Creat pH,
HMT, elektrolit selama
prosedur
Monitor adanya
respiratory distress
Monitor banyaknya
dan penampakan
cairan
Monitor tanda-tanda
infeksi
Intoleransi aktivitas
Berhubungandengan
ketidakseimbangan
antara suplai dari
kebutuhan oksigen
Setelah dilakukan
Observasi adanya
tindakan keperawatan
pembatasan klien
dalam melakukan
pasien bertoleransi
terhadap aktivitas
aktivitas
Kaji adanya faktor
yang menyebabkan
:
kelelahan
Berpartisipasi dalam Monitor nutrisi dan
aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan
adekuat
tekanan darah, nadi Monitor pasien akan
dan RR
Mampu melakukan
berlebihan
Monitor respon
(ADLs) secara mandiri
Keseimbangan
kardivaskuler
aktivitas dan istirahat
terhadap aktivitas
(takikardi, disritmia,
sesak nafas,
diaporesis, pucat,
perubahan
hemodinamik)
Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat
pasien
Kolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi
Medik dalam
merencanakan
progran terapi yang
tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang mampu
dilakukan
Bantu untuk memilih
aktivitas konsisten
yang sesuai dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan sosial
Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk
mendpatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
Bantu klien untuk
membuat jadwal
latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan penguatan
positif bagi yang aktif
beraktivitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
Monitor respon fisik,
emosi, sosial dan
spiritual.
VII.
IMPLEMENTASI
N
DX. KEPERAWATAN
O
1
TANGGA
JA
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Kelebihan Volume
27 maret
Mempertahankan
Cairanberhubungan
2013
dengan mekanisme
pengaturan melemah
S:
Klien mengatakan
BB terakhir adalah 63
yang akurat
Input : 1775cc
Output : 400cc
O:
Kedua kaki terlihat
edema
BAK kurang lebih
Memonitor vital
kg
umum
Kesadarannya
300 cc
Capillary raffyl kurang
compos mentis, GCS
14. Klien
merasakanbadannya
lemes
TD pre HD : 159/
83mmHg
TD post HD:
150/79mmHg
RR: 26x/menit
HR: 78x/menit
S:36C
BB pre HD : 63 kg
lebih 4 detik
Balance
cairan+1335,63 cc
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Memonitor indikasi
retensi / kelebihan
cairanyang ditandai
dengan adanya
edema pada
ekstremitas
Mengkaji lokasi dan
luas edema
Monitor masukan
makanan / cairan
Makan+minum :1500
cc
Air metabolisme :
275 cc (5cc/kg
bb/hari)
Memonitor berat
badan : BB pre HD
: 63 kg
Memberikan posisi
kaki agak tinggi
23 maret
Memposisikan
efektifberhubungandeng 2013
pasien untuk
an depresi pusat
memaksimalkan
pernafasan
S:
Klien mengatakan
lemes
Kesadarannya compos
mentis, GCS 14.
Klien
merasakan badannyale
mes
suara tambahan
Mengatur intake
TD pre HD : 159/
83mmHg
cairan
TD post HD:
mengoptimalkan
150/79mmHg
keseimbangan.
RR: 26x/menit
Makan+minum :1500 HR: 78x/menit
cc
Air metabolisme :
S:36C
Urea 197 mg/dl
275 cc (5cc/kg
bb/hari)
A
Masalah teratasi
sebagian
23 maret
tidak efektifberhubungan
2013
P
Lanjutkan intervensi
S:
klien mengatakan
Memonitor HMT,
Ureum, albumin,
dengan gangguan
mengatakan badannya
transport O2
lemas.
klien mengatakan
tanggal 22 maret
2013 :
Urea 197 mg/dl
Pertahankan intake
dan output secara
O:
klien hanya tiduran
klien tampak terbaring
akurat
Intake = 1775 cc
lemah
Terpasang nasal
Output= 400 cc
kanul3L/mnt
konjungtiva anemis
Memonitor TTV
TD pre HD : 159/
83mmHg
TD post HD:
aktivitas dibantu
keluarga
Kesadarannya compos
mentis, GCS 14.
Klien
150/79mmHg
RR: 26x/menit
HR: 78x/menit
mes
S:36C
TD pre HD : 159/
Pasien Hemodialisis:
Mengobservasi
terhadap dehidrasi,
merasakan badannyale
83mmHg
TD post HD:
150/79mmHg
RR: 26x/menit
aktivitas kejang
Memonitor TD
TD pre HD : 159/
HR: 78x/menit
83mmHg
S:36C
TD post HD:
A:
Masalah teratasi
sebagian
150/79mmHg
Timbang BB sebelum
P:
Lanjutkan intervensi
dan sesudah
prosedur
BB pre HD : 63 kg
Pasien Peritoneal
Dialisis:
Mengkajitemperatur,
TD, denyut perifer,
RR dan BB
TD pre HD : 159/
83mmHg
TD post HD:
Intoleransi aktivitas
23 maret
Berhubungandengan
2013
150/79mmHg
RR: 26x/menit
HR: 78x/menit
S:36C
Mengobservasiadany DS :
a pembatasan klien Klien mengatakan
ketidakseimbangan
dalam melakukan
lemes
aktivitas
Klien mengatakan
Kesadarannya compos
kebutuhan oksigen
pada saat
Klien
beristirahat
Memantau respon
merasakan badannyale
mes
oksigen pasien
TD pre HD : 159/
terhadap aktifitas
83mmHg
TD post HD:
RR: 26x/menit
RR: 26x/menit
HR: 78x/menit
Membantu klien
untuk
150/79mmHg
HR: 78x/menit
S:36C
Urea 197 mg/dl
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu dilakukan
Klien mengatakan
klien tidak mampu
beraktifitas klien
mengatakan jika
beraktivitas nafas
klien terasa sesak