Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan atas
terselesaikannya makalah ini dengan judul CA TIROID sebagai hasil
penugasan mata ajaran ONKOLOGY.
Dengan terselesaikannya makalah ini kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami
memohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan kami harapkan juga
saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini.
Demikian sedikit dari kami, atas perhatian kritik dan saran kami
ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penulis
Page 1
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar
Belakang ............................................................................................
..........................
B.
Tujuan
Masalah .............................................................................................
.............
B.
Klasifikasi............................................................................................
..........................
C.
Etiologi................................................................................................
...........................
D.
Anfis....................................................................................................
............................
E.
Patofisologi.........................................................................
..........................................
F.
Pathway .............................................................................................
........................
10
Page 2
B.
Manifestasi
klinik...................................................................................................
.
11
G.
Komplikasi..........................................................................................
......................
13
H.
Pemeriksaan
Penunjang.......................................................................................
13
I.
Asuhan
Keperawatan.......................................................................................
.......
16
BAB III
Penutup .............................................................................................
.................................. 23
Daftar
Pustaka
......................................................................
........................................... 24
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalenjer tiroid yang terletak tepat dibawah laring sebelah kanan
dan kiri depan trakea. Sekresi tiroid terutama diatur hormon
perangsang tiroid yang disekresi oleh kelenjer hipofisis anterior
berupa tiroksin (T4), triiodotironin (T3), yang mempunyai efek nyata
pada kecepatan metabolisme tubuh. Kelenjar ini juga menyekresikan
kalsitonin, suatu hormon yang penting untuk metabolisme kalsium.
Tidak adnya sekresi tiroid sama sekali biasanya menyebabkan laju
metabolisme turun sekitar 40 % di bawah normal dan sekresi tiroksin
yang berlebihan sekali dapatmenyebabkan laju metabolisme basal
meningkat
60-100%
di
atas
normal
yang
beresiko
terjadinya
Mahasiswa
patofisiologi,
mampu
pathway,
memahami
komplikasi,
etiologi,
manifestasi
pemeriksaan
klinik,
penunjang,
dan
penatalaksanaan C. A tiroid.
3. Mahasiswa mampu mengimplementasikan asuhan keperawatan pada
pasien anak
dengan C.A tiroid .
Page 4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Kanker thyroid adalah kanker yang terjadi pada sel sel thyroid.
Thyroid adalah sebuah kelenjar yang terletak pada leher yang berbentuk
kupu kupu. Kelenjar thyroid menghasilkan hormon tiroksin yang
mengatur denyut jantung, tekanan darah, laju metabolism, suhu dan
berat badan.
Kanker Tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe
yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker tiroid jarang
menyebabkan
pembesaran
kelenjar,
lebih
sering
menyebabkan
sel epitel
yamg tumbuh pada kelenjar gondok (ahmas AK. Muda , 1994; 118)
B. KLASIFIKASI
Menurut WHO, tumor epitel maligna tiroid dibagi menjadi :
1.
Karsinoma Folikuler.
Terdapat kira-kira 25 % dari seluruh karsinoma tiroid yang ada,
Karsinoma Papilar.
Merupakan tipe kanker tiroid yang sering ditemukan, banyak pada
Karsinoma Medular.
Timbul di jaringan tiroid parafolikular. Banyaknya 5 10 % dari seluruh
Page 5
b.
Suara serak.
c.
Disfagia
Prognosisnya jelek dan hampir sebagian besar klien meninggal kira-
<45 tahun
>45 tahun
v Stadium I
Setiap T, setiap N, M0
T1, N0, M0
v Stadium II
Setiap T, setiap N, M1
T2-4, N0, M0
v Stadium III
Setiap T, N1, M0
v Stadium IV
Meduler
Setiap T, setiap N, M0
v Stadium I
T1, N0, M0
v Stadium II
setiap T, setiap N, M0
T2-4, N0, M0
v Stadium III
Setiap T, N1, M0
v Stadium IV
setiap T, setiap N, M1
Tdkdapatdikalsifikas
ikn
Setiap T, setiap N, M1
v Stadium I
v Stadium II
v Stadium III
v Stadium IV
Catatan :
Tx : tumor tidak dapat ditentukan
Page 6
tiroid.
Banyak
kasus
kanker
pada
anak-anak
sebelumnya
mendapat radiasi pada kepala dan leher karena penyakit lain. Biasanya
efek radiasi timbul setelah 5-25 tahun, tetapi rata-rata 9-10 tahun.
Stimulasi TSH yang lama juga merupakan salah satu faktor etiologi
kanker tiroid. Faktor resiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang
menderita kanker tiroid dan gondok menahun.
D. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Kelenjer tiroid merupakan organ berbentuk seperti kupu-kupu yang
terletak di anterior dari trakea pada cincin trakea ke 2-3. Kelenjar ini
terdiri dari dua lobus yang dihubungkan oleh isthmus pada bagian
tengahnya. Setiap lobus berukuran panjang 3-4 cm, lebar 2 cm, dan
tebalnya hanya beberapa mm. Isthmus tingginya 12-15 mm, terkadang
terdapat lopbus piramidalis di midline, superior dari isthmus. Berat tiroid
sehat hanya sekitar 25 g dan tidak teraba dari luar.
Vaskularisasi tiroid disuplai oleh arteri tiroidalis superior bilateral yang
merupakan cabang dari arteri carotis eksternal dan arteri tiroidalis inferior
bilateral yang merupakan cabang dari trunkus tiroservikalis. Drainase
tiroid melalui tiga pasang vena yaitu vena tiroidalis superior media dan
inferior kanan dan kiri. Struktur penting yang berdekatan dengan kalenjar
tiroid adalah nervus laringeus superior, nervus laringeus inferior, kelenjar
paratiroid dan esofagus.
Page 7
Jaringan tiroid memiliki dua jenis sel yang memproduksi hormon. Sel
folikuler memproduksi hormon tiroid, yang berperan untuk mempengaruhi
denyut jantung, suhu tubuh, dan tingkat energi. Sedangkan sel C/ sel
parafolikuler memproduksi kalsitonin yang membantu mengendalikan
kadar kalsium dalam darah.
kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yaitu triiodotironin (T3) dan
tetraiodo-thyronine (T4). Hormon ini mengatur sistem metabolisme
tubuh. Produksi hormon tiroid diatur oleh otak melalui tirodtropin
releasing hormon (TRH) dan tiroid stimulating hormon (TSH). Hormon TRH
diproduksi
hipotalamus,
sedangkan
TSH
diproduksi
oleh
hipofisis
( pituitari gland).
Jika TSH meningkat maka kerja kelenjer tiroid dalam memproduksi
hormon T3 (triiodotironin) dan T4 (tiroksin) meningkat. Hal sebaliknya
terjadi bila TSH menurun. Tetapi kerja TSH juga diatur oleh kadar hormon
tiroid (T3 dan T4) yang beredar dalam darah.
Page 8
kurang
sering
dan
kurang
banyak,
namun
lebih
sering
tiroid
dibandingkan
biasanya
kelenjar
tiroid
kurang
normal
menangkap
yang
yodium
terdapat
radioaktif
disekelilingnya.
Page 9
WOC
Page 10
metastase ke tempat
lain
Perubahan patologik sistem
Nyeri
Obstruksi sal. Napas
Ggn. komunikasi
Page 11
(Surat
persetujuan
operasi)
yang
telah
Page 12
3.
tanggung
jawab
sepenuhnya
dipegang
oleh
Dokter
G. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering muncul adalah pada tiroidektomi yang
meliputi:
1. Perdarahan
2. Masalah terbukanya vena besar atau vena tiroidea superior dan
3.
4.
5.
6.
dalam
serum.
Pemeriksaan
T3
dan
T4
kadang-kadang
Page 13
2. Radiologis
a. Foto X-Ray
Pemeriksaan
X-Ray
jaringan
lunak
di
leher
kadang-kadang
yang
disertai
stippledcalcification,
sedangkan
pada
karsinoma meduler kalsifikasi lebih jelas di massa tumor. Kadangkadang kalsifikasi juga terlihat pada metastasis karsinoma pada
kelenjar getah bening. Pemeriksaan X-Ray juga dipergunnakan
untuk survey metastasis pada pary dan tulang. Apabila ada
keluhan disfagia, maka foto barium meal perlu untuk melihat
adanya infiltrasi tumor pada esophagus.
b. Ultrasound
Ultrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik. Cara ini aman
dan tepat, namun cara ini cenderung terdesak oleh adanya tehnik
biopsy aspirasi yaitu tehnik yang lebih sederhna dan murah.
c. Computerized Tomografi
CT-Scan dipergunakan untuk melihat prluasan tumor, namun tidak
dapat membedakan secara pasti antara tumor ganas atau jinak
untuk kasus tumor tiroid.
d. Scintisgrafi
Dengan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule
dan cold nodule. Daerah cold nodule dicurigai tumor ganas. Teknik
ini dipergunakan juga sebagai penuntun bagi biopsy aspirasi untuk
memperoleh specimen yang adekuat.
3. Biopsi aspirasi
Pada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan
sebagai prosedur diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama
pada tumor tiroid. Teknik dan peralatan sangat sederhana , biaya murah
dan akurasi diagnostiknya tinggi. Dengan mempergunakan jarum tabung
10 ml, dan jarum no.22 23 serta alat pemegang, sediaan aspirator
Page 14
2.
3.
Kadar kalsitonin
4.
5.
MRI
6.
7.
9.
Foto X-Ray
10. Ultrasound
11. CT-Scan : melihat perluasan tumor
12. Biopsy aspirasi
13. Pemeriksaan sidik tiroid
Page 15
1. Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar deri proses keperawatan yang
bertujuan mengumpulkan informasi atau data tentang pasien agar dapar
mengidentifikasi, mengenali masalah, masalah kebutuhan kesehatan
keperawatan pasien baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.
(Masrul effendy 1995 :
18)
a.
Pengumpulan data
Anamnesa
1. Identitas pasien
Meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, alamat, no RMK, tgl
MRS, pekerjaan, agama.
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Kelihan apa yang paling dirasakan oleh klien yang datang
saat
berobat.
Pada
klien
karsinoma
tiroid
biasanya
perawatannya
serta
baimana
tanggapan
klien
Page 16
terjadi
keterbatasan
aktivitas
karena
proses
pembedahan.
d. Pola Eliminasi
Dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi baik alvi maupun
urine tidak terdapat gangguan, kalaupun ada mungkin
disebabkan faktor lain.
e. Pola Sensori dan Kognitif
Pada sensori biasanya klien kanker tiroid tidak mengalami
gangguan.
Pada
kognitif
mungkin
pengertian
klien
klien
kanker
tiroid
tidak
ada
gangguan
pada
siapa
biasanya
klien
menceritakan
masalahnya,
Page 17
Page 18
Sistem pulmonary
2)
Sistem pencernaan
3)
Sistem kardiovaskuler
4)
Sistem musculoskeletal
5)
6)
Sistem reproduksi
7)
Metabolik
2. Diagnosa
- Nyeri b/d adanya desakan/pembengkakan oleh nodule tumor
- Bersihan jalan napas tidak efektif b/d obstruksi trakea akibat
-
2. Intervensi
NO
DIAGNOSA
1.
Nyeri
NOC
NIC
Pain Management
adanya
pain control
desakan/pe
comfort level
nyeri
Kriteria Hasil:
komprehensif
mbengkakan
oleh
tumor
nodule
Mampu
mengontrol
mampu
Lakukan
pengkajian
secara
termasuk
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas
dan
faktor
Page 19
menggunakan
presipitasi
tekhnik
non -
Observasi
reaksi
farmakologiuntukmen
nonverbal
ketidaknyamanan
bantuan.
Melaporkan
nyeri
dari
Bantu
pasien
dan
menemukan
dengan
dukungan
Menggunakan
manajemen nyeri.
yang
Mampumengenali
Kontrol
lingkungan
dapat
mempengaruhi
nyeri
nyeri(skala,
intensitas,
pencahayaan
frekuensi
dan
dan
tanda kebisingan
nyeri)
Menyatakan
Kurangi
faktor
vital
rentang normal
Tidak mengalami
non farmakologi:
gangguan tidur
napasdalam,
relaksasi,
distraksi,
kompres
hangat/ dingin
-
Berikan
analgetik
Monitor
sebelum
vital
dan
pemberian
sign
sesudah
analgesik
pertama kali
Page 20
2.
Bersihan
jalan
napas
tidak
efektif
: Ventilation
b/d obstruksi
trakea akibat
Pastikan
Aspiration Control
sebelum
dan
desakan
Kriteria Hasil :
suctioning
massa tumor
Mendemonstrasikan
batuk
efektif
suara
nafas
bersih,
dan
yang
tidak
ada
sianosis
dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum,
bernafas
denganmudah, tidak
ada pursedlips)
Menunjukkan
jalan
nafas
yang
paten
(klien
tidak
merasa
tercekik,
irama
nafas,
frekuensi
pernafasan
rentang
tidak
dalam
normal,
ada
suara
nafas abnormal)
kebutuhan
Mampu
mengidentifikasikan
dan
faktor
mencegah
yang
dapat
menghambat
jalan
nafas
Berikan
sesudah
O2
dengan
menggunakan
untuk
nasal
memfasilitasi
suction
- Anjurkan pasien untuk
istirahat
dan
napas
dalam
Airway management:
- Posisikan pasien untuk
memaksimalkan
Ventilasi
-
Lakukan
fisioterapi
Keluarkan
sekret
Monitor
status
hemodinamik
-
Berikan
pelembab
Atur
cairan
intake
untuk
mengoptimalkan
keseimbangan.
- Monitor respirasi dan
status O2
Page 21
3.
Gangguan
Communication
ability
Communication:
komunikasi.
memperbaiki
komunikasi.
expressive ability.
Communication:
komunikasi
verbal
berhubungan
dengan
kerusakan
pada pita
suara.
Meningkatkan
receptive ability.
Kriteria hasil:
a. Mampu menerima
dan
menyampaikan
pesan
dengan
metode alternatif
tulisan, isyarat.
b. Mendemonstrasik
an
peningkatan
kemampuan
untuk
berkomunikasi
secara bertahap.
c. Mendemonstrasik
an
peningkatan
kemampuan
untuk memahami
isi
komunikasi
verbal
dan
non
verbal.
d. Tidak
terjadi
frustasi
yang
berhubungan
dengan kerusakan
komunikasi.
Page 22
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kanker tiroid merupakan salah satu gangguan endokrin. Gangguan ini
lebih banyak terjadi pada wanita dengan distribusi berkisar antara 2:1
sampai 3:1. Insidensinya berkisar antara 5,4 30 %.
Berdasarkan usia, kanker tiroid jenis papiler biasanya terjadi pada
pasien berusia kurang dari 40 tahun. Yang berperan dalam well
differentiated carcinoma (papiler dan folikuler) adalah radiasidan goiter
endemis , dan untuk jenis meduler adalah faktor genetik.
Kanker tiroid jenis meduler dapat diketahui dengan tes laboratorium,
yaitu pemeriksaan kalsitonin dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4
kadang-kadang diperlukan karena padakarsinoma tiroid dapat terjadi
tirotoksitosis walaupun jarang. Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher
kadang-kadang diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena
penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor.
Ultrasonografi diperlukan untuk membedakan tumor solid dan kistik,
dan cara ini aman serta tepat. CT-Scan dipergunakan untuk melihat
perluasan tumor, namun tidak dapat membedakan secara pasti antara
tumor ganas dan jinak. Dengan menggunakan radioisotropik dapat
dibedakan hotnodule dan cold nodule. Pada dekade terakhir ini biopsi
aspirasi banyak dipergunakan sebagai prosedur diagnostik pendahuluan
dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid.
DAFTAR PUSTAKA
Page 23
Page 24