Sunteți pe pagina 1din 24

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan atas
terselesaikannya makalah ini dengan judul CA TIROID sebagai hasil
penugasan mata ajaran ONKOLOGY.
Dengan terselesaikannya makalah ini kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami
memohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan kami harapkan juga
saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini.
Demikian sedikit dari kami, atas perhatian kritik dan saran kami
ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.

Penulis

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 1

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar
Belakang ............................................................................................
..........................

B.

Tujuan

Masalah .............................................................................................
.............

BAB II Tinjauan Pustaka


A.
Definisi................................................................................................
............................

B.
Klasifikasi............................................................................................
..........................

C.
Etiologi................................................................................................
...........................

D.
Anfis....................................................................................................
............................
E.

Patofisologi.........................................................................

..........................................

F.
Pathway .............................................................................................
........................

10

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 2

B.

Manifestasi

klinik...................................................................................................
.

11

G.
Komplikasi..........................................................................................
......................

13

H.

Pemeriksaan

Penunjang.......................................................................................
13
I.

Asuhan

Keperawatan.......................................................................................
.......

16

BAB III
Penutup .............................................................................................
.................................. 23
Daftar

Pustaka

......................................................................

........................................... 24

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalenjer tiroid yang terletak tepat dibawah laring sebelah kanan
dan kiri depan trakea. Sekresi tiroid terutama diatur hormon
perangsang tiroid yang disekresi oleh kelenjer hipofisis anterior
berupa tiroksin (T4), triiodotironin (T3), yang mempunyai efek nyata
pada kecepatan metabolisme tubuh. Kelenjar ini juga menyekresikan
kalsitonin, suatu hormon yang penting untuk metabolisme kalsium.
Tidak adnya sekresi tiroid sama sekali biasanya menyebabkan laju
metabolisme turun sekitar 40 % di bawah normal dan sekresi tiroksin
yang berlebihan sekali dapatmenyebabkan laju metabolisme basal
meningkat

60-100%

di

atas

normal

yang

beresiko

terjadinya

hipertiroidisme pada tubuh.


B. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar C.A tiroid.
2. Tujuan Khusus
-

Mahasiswa mampu menjelaskan definisi C.A tiroid.

Mahasiswa

patofisiologi,

mampu
pathway,

memahami
komplikasi,

etiologi,

manifestasi

pemeriksaan

klinik,

penunjang,

dan

penatalaksanaan C. A tiroid.
3. Mahasiswa mampu mengimplementasikan asuhan keperawatan pada
pasien anak
dengan C.A tiroid .

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 4

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI
Kanker thyroid adalah kanker yang terjadi pada sel sel thyroid.
Thyroid adalah sebuah kelenjar yang terletak pada leher yang berbentuk
kupu kupu. Kelenjar thyroid menghasilkan hormon tiroksin yang
mengatur denyut jantung, tekanan darah, laju metabolism, suhu dan
berat badan.
Kanker Tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe
yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker tiroid jarang
menyebabkan

pembesaran

kelenjar,

lebih

sering

menyebabkan

pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid


bersifat jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan.
Kanker tiroid adalah neo plasma yang jinak berasal dari

sel epitel

yamg tumbuh pada kelenjar gondok (ahmas AK. Muda , 1994; 118)
B. KLASIFIKASI
Menurut WHO, tumor epitel maligna tiroid dibagi menjadi :
1.

Karsinoma Folikuler.
Terdapat kira-kira 25 % dari seluruh karsinoma tiroid yang ada,

terutama mengenai kelompok usia diatas 50 tahun. Menyerang pembuluh


darah yang kemudian menyebar ke tulang dan jaringan paru. Jarang
menyebar ke daerah nodes limpa tapi dapat melekat/menempel di trakea,
otot leher, pembuluh darah besar dan kulit, yang kemudian menyebabkan
dispnea serta disfagia. Bila tumor mengenai The Recurrent Laringeal
Nerves, suara klien menjadi serak. Prognosisnya baik bila metastasenya
masih sedikit pada saat diagnosa ditetapkan.
2.

Karsinoma Papilar.
Merupakan tipe kanker tiroid yang sering ditemukan, banyak pada

wanita atau kelompok usia diatas 40 tahun. Karsinoma Papilar merupakan


tumor yang perkembangannya lambat dan dapat muncul bertahun-tahun
sebelum menyebar ke daerah nodes limpa. Ketika tumor terlokalisir di
kelenjar tiroid, prognosisnya baik apabila dilakukan tindakan Tiroidektomi
parsial atau total.
3.

Karsinoma Medular.
Timbul di jaringan tiroid parafolikular. Banyaknya 5 10 % dari seluruh

karsinoma tiroid dan umumnya mengenai orang yang berusia diatas 50

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 5

tahun. Penyebarannya melewati nodes limpa dan menyerang struktur di


sekelilingnya. Tumor ini sering terjadi dan merupakan bagian dari Multiple
Endocrine Neoplasia (MEN) Tipe II yang juga bagian dari penyakit
endokrin, dimana terdapat sekresi yang berlebihan dari kalsitonin, ACTH,
prostaglandin dan serotonin.
4.

Karsinoma berdiferensiasi buruk (Anaplastik).


Merupakan tumor yang berkembang dengan cepat dan luar biasa

agresif. Kanker jenis ini secara langsung menyerang struktur yang


berdekatan, yang menimbulkan gejala seperti:
a.

Stridor (suara serak/parau, suara nafas terdengar nyaring).

b.

Suara serak.

c.

Disfagia
Prognosisnya jelek dan hampir sebagian besar klien meninggal kira-

kira 1 tahun setelah diagnosa ditetapkan. Klien dengan diagnosa


karsinoma anaplastik dapat diobati dengan pembedahan paliatif, radiasi
dan kemoterapi.
Stadium Cancer Thyroid :
Stadium kanker ini tidaksaja berdasarkan histopatologi, ekstensi
lokal, regional dan metastase jauh, tetapi juga pada umur dan jenis
kelamin. Klasifikasi TNM adalah sebagai berikut:
Tipe dan stadium
Folikuler

<45 tahun

>45 tahun

v Stadium I

Setiap T, setiap N, M0

T1, N0, M0

v Stadium II

Setiap T, setiap N, M1

T2-4, N0, M0

v Stadium III

Setiap T, N1, M0

v Stadium IV
Meduler

Setiap T, setiap N, M0

v Stadium I

T1, N0, M0

v Stadium II

setiap T, setiap N, M0

T2-4, N0, M0

v Stadium III

Setiap T, N1, M0

v Stadium IV
setiap T, setiap N, M1
Tdkdapatdikalsifikas
ikn

Setiap T, setiap N, M1

v Stadium I

v Stadium II

v Stadium III

setiap T, setiap N, etiap M setiap T, setiap N, setiap

v Stadium IV

Catatan :
Tx : tumor tidak dapat ditentukan

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 6

T0 : Tidak ada tumor


T1 : tumor berdiameter terpanjang < 3 cm
T2 : tumor berdiameter terpanjang >3 cm
T3 : fikus intraglanduler multiple
T4 : tumor primer terfiksasi
(A.Boedisantoso R 1996,
783)
C. ETIOLOGI
Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya untuk
terjadi well differentiated(papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter
endemis, dan untuk jenis meduler adalah factorgenetic. Belum diketahui
suatu karsinoma yang berperan untuk kanker anaplastik dan meduler.
Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid
berdiferensia baik(papiler dan folikuler), dengan kemungkinan jenis
folikuler dua kali lebih besar. Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi
kanker

tiroid.

Banyak

kasus

kanker

pada

anak-anak

sebelumnya

mendapat radiasi pada kepala dan leher karena penyakit lain. Biasanya
efek radiasi timbul setelah 5-25 tahun, tetapi rata-rata 9-10 tahun.
Stimulasi TSH yang lama juga merupakan salah satu faktor etiologi
kanker tiroid. Faktor resiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang
menderita kanker tiroid dan gondok menahun.
D. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Kelenjer tiroid merupakan organ berbentuk seperti kupu-kupu yang
terletak di anterior dari trakea pada cincin trakea ke 2-3. Kelenjar ini
terdiri dari dua lobus yang dihubungkan oleh isthmus pada bagian
tengahnya. Setiap lobus berukuran panjang 3-4 cm, lebar 2 cm, dan
tebalnya hanya beberapa mm. Isthmus tingginya 12-15 mm, terkadang
terdapat lopbus piramidalis di midline, superior dari isthmus. Berat tiroid
sehat hanya sekitar 25 g dan tidak teraba dari luar.
Vaskularisasi tiroid disuplai oleh arteri tiroidalis superior bilateral yang
merupakan cabang dari arteri carotis eksternal dan arteri tiroidalis inferior
bilateral yang merupakan cabang dari trunkus tiroservikalis. Drainase
tiroid melalui tiga pasang vena yaitu vena tiroidalis superior media dan
inferior kanan dan kiri. Struktur penting yang berdekatan dengan kalenjar
tiroid adalah nervus laringeus superior, nervus laringeus inferior, kelenjar
paratiroid dan esofagus.

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 7

Jaringan tiroid memiliki dua jenis sel yang memproduksi hormon. Sel
folikuler memproduksi hormon tiroid, yang berperan untuk mempengaruhi
denyut jantung, suhu tubuh, dan tingkat energi. Sedangkan sel C/ sel
parafolikuler memproduksi kalsitonin yang membantu mengendalikan
kadar kalsium dalam darah.
kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yaitu triiodotironin (T3) dan
tetraiodo-thyronine (T4). Hormon ini mengatur sistem metabolisme
tubuh. Produksi hormon tiroid diatur oleh otak melalui tirodtropin
releasing hormon (TRH) dan tiroid stimulating hormon (TSH). Hormon TRH
diproduksi

hipotalamus,

sedangkan

TSH

diproduksi

oleh

hipofisis

( pituitari gland).
Jika TSH meningkat maka kerja kelenjer tiroid dalam memproduksi
hormon T3 (triiodotironin) dan T4 (tiroksin) meningkat. Hal sebaliknya
terjadi bila TSH menurun. Tetapi kerja TSH juga diatur oleh kadar hormon
tiroid (T3 dan T4) yang beredar dalam darah.

Jika kadar T3 dan T4 berlebihan dalam darah, maka akan memberikan


efek negatif terhadap hipotalamus dan hipofisis sehingga kadar TSH akan
menurun, sehingga sel flikuler kelenjar tiroid mengurang produksi hormon
T3 dan T4, dan sebaliknya. Inilah yang disebut negative feedback
mechanism. Lebih dari 99% T4 dan 98% T3 dalam sirkulasi berikatan
dengan protein, yaitu TBG (tiroxin binding globulin). TBPA (tiroxin binding
prealbumin) dan albumin. Sisanya dalam bentuk bebas. Kadar free T4
inilah yang berdampak pada gejala klinis hipertiroid atau hipotiroid. TSH
dan free T4 merupakan indikator pertama dari fungsi kelenjar tiroid.
E. PATOFISIOLOGI

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 8

Adenokarsinoma papiler biasanya bersifat multisentrik dan 50%


penderita dengan ada sarang ganas dilobus homolateral dan lobus
kontralateral. Metastasis mula-mula ke kelenjar limfe regional, dan
akhirnya terjadi metastasis hematogen. Umumnya adenokarsinoma
follikuler bersifat unifokal, dengan metastasis juga ke kelenjar limfe leher,
tetapi

kurang

sering

dan

kurang

banyak,

namun

lebih

sering

metastasisnya secara hematogen. Adenokarsinoma meduller berasal dari


sel C sehingga kadang mengeluarkan kalsitonin (sel APUD). Pada tahap
dini terjadi metastasis ke kelenjar limfe regional. Adenokarsinoma
anaplastik yang jarang ditemukan, merupakan tumor yang tumbuh
agresif, bertumbuh cepat dan mengakibatkan penyusupan kejaringan
sekitarnya terutama trakea sehingga terjadi stenosis yang menyebabkan
kesulitan bernafas. Tahap dini terjadi penyebaran hematogen. Dan
penyembuhan jarang tercapai. Penyusupan karsinoma tiroid dapat
ditemukan di trakea, faring, esophagus, N.rekurens, pembuluh darah
karotis, struktur lain dalam darah dan kulit. Sedangkan metastasis
hematogen ditemukan terutama di paru, tulang, otak dan hati.
Neoplasma tiroid sering timbul sebagai pembesaran tiroid yang
diskret. Kadang-kadang mirip goiter noduler jinak. Nodule-nodule tiroid
dapat diraba, kebanyakan nodule tersebut jinak, namun beberapa nodule
goiter bersifat karsinoma. Untuk menentukan apakah nodule tiroid ganas
atau tidak, harus dinilai factor-faktor resiko dan gambaran klinis massa
tersebut, dan harus dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium.
Karsinoma

tiroid

dibandingkan

biasanya

kelenjar

tiroid

kurang
normal

menangkap
yang

yodium

terdapat

radioaktif

disekelilingnya.

Dengan cara scintiscan. nodule akan tampak sebagai suatu daerah


dengan pengambilan yodium radioaktif yang berkurang, Tehnik yang lain
adalah dengan echografi tiroid untuk membedakan dengan cermat massa
padat dan massa kistik.
Karsinoma tiroid biasanya padat, sedangkan massa kistik biasanya
merupakan kista jinak. Karsinoma tiroid harus dicurigai berdasarkan
tanda klinis jika hanya ada satu nodul yang teraba, keras, tidak dapat
digerakkan pada dasarnya dan berhubungan dengan limfadenopati
satelit.
Kanker Tiroid secara klinis dapat dibedakan menjadi suatu kelompok
besar neoplasma berdiferensiasi baik dengan kecepatan pertumbuhan

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 9

yang lambat dan kemungkinan penyembuhan yang tinggi, dan suatu


kelompok kecil tumor anaplastik dengan kemungkinan fatal.
1. Karsinoma papilaris
Jenis yang paling banyak ditemukan, Neoplasma tumbuh lambat
dan menyebar melalui saluran getah bening ke kelenjar getah
bening regional.
2. Karsinoma folikuler
Tumor sangat mirip tiroid normal, meskipun pada suatu saat dapat
berkembang secara progresif, cepat menyebar ketempat-tempat
yang jauh letaknya. Tumor ini tidak hanya secara histologis
menyerupai folikel tiroid, tetapi juga mampu menangkap yodium
radioaktif. Cara metastasis melalui aliran darah ketempat jauh
letaknya seperti paru-paru dan tulang.
3. Karsinoma meduler
Sel asal neoplasma ini adalah sel C atau sel parafolikuler. Seperti
sel prekursornya, maka tumor ini sanggup mensekresi kalsitonin.
Meskipun tampaknya tumor ini tumbuh lambat, tumor cenderung
mengalami metastasis ke kelenjar getah bening local pada stadium
dini. Kemudian tumor ini akan menyebar melalui aliran darah ke
paru-paru, hati, tulang dan organ-organ tubuh lainnya dan ada
kecenderungan bermetastasis pada stadium dini. Perkembangan
dan perjalanan klinisnya dapat diikuti dengan mengukur kadar
kalsitonin serum
4. Karsinoma anaplastik
Jenis tumor ini sangat ganas dan penyebarannya sangat cepat
serta berdiferensiasi buruk. Karsinoma ini memperlihatkan bukti
invasi lokal pada stadium dini ke struktur-struktur disekitar tiroid,
serta metastasis melalui saluran getah bening dan aliran darah.

WOC

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 10

Sel abnormal di tyroid


berproliferasi

Menginvasi jar. Sekitar

metastase ke tempat

lain
Perubahan patologik sistem
Nyeri
Obstruksi sal. Napas
Ggn. komunikasi

E. TANDA DAN GEJALA


1. Sebuah benjolan, atau bintil di leher depan (mungkin cepat tumbuh
atau keras) di dekat jakun. Nodul tunggal adalah tanda-tanda yang
paling umum kanker tiroid.
2. Sakit di tenggorokan atau leher yang dapat memperpanjang ke
telinga.
3. Serak atau kesulitan berbicara dengan suara normal.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher. Mereka
dapat ditemukan selama pemeriksaan fisik.
5. Kesulitan dalam menelan atau bernapas atau sakit di tenggorokan
atau leher saat menelan. Ini terjadi ketika mendorong tumor
kerongkongan Anda.
6. Batuk terus-menerus, tanpa dingin atau penyakit lain.
Kecurigaan klinis adanya karsinoma tiroid didasarkan pada observasi
yang dikonfirmasikan dengan pemeriksaan patologis dan dibagi dalam
kecurigaan tinggi, sedang dan rendah. Yang termasuk kecurigaan tinggi
adalah:
Riwayat neoplasma endokrin multipel dalam keluarga.

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 11

Pertumbuhan tumor cepat.


Nodul teraba keras.
Fiksasi daerah sekit
Paralisis pita suara.
Pembesaran kelenjar limpa regional
Adanya metastasis jauh
Kecurigaan sedang adalah:
Usia <> 60 tahun.
Riwayat radiasi leher
Jenis kelamin pria dengan nodul soliter.
Tidak jelas adanya fiksasi daerah sekitar.
Diameter lebih besar dari 4 cm dan kistik.

F. PENATALAKSANAAN KANKER TIROID


Penatalaksanaan medis dengan cara :
1. Therapi Radiasi (Chemotherapi)
2. Operasi: Pengangkatan Kelenjar tiroid baik sebagian (Tiroidectomi
Partial), maupun seluruhnya (Tiroidectomi Total)
Peran perawat adalah dalam penatalaksanaan Pre-Operatif,
Intra Operatif dan Post Operasi:

1. Penatalaksanaan Pre Operasi yang perlu dipersiapkan adalah


sebagai berikut:
Inform Concern

(Surat

persetujuan

operasi)

yang

telah

ditandatangani oleh penderita atau penanggung jawab penderita


Keadaan umum meliputi semua system tubuh terutama system
respiratori dan cardiovasculer
Hasil pemeriksaan / data penunjang serta hasil biopsy jaringan jika
ada
Persiapan mental dengan suport mental dan pendidikan kesehatan
tentang jalannya operasi oleh perawat dan support mental oleh
rohaniawan
Konsul Anestesi untuk kesiapan pembiusan
Sampaikan hal-hal yang mungkin terjadi nanti setelah dilakukan
tindakan pembedahan terutama jika dilakukan tiroidectomi total
berhubungan dengan minum suplemen hormone tiroid seumur
hidup.

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 12

2. Penatalaksanaan Intra Operasi


Peran perawat hanya membantu kelancaran jalannya operasi
karena

3.

tanggung

jawab

sepenuhnya

dipegang

oleh

Dokter

Operator dan Dokter Anesthesi.


Penatalaksanaan Post Operasi (di ruang sadar)
Observasi tanda-tanda vital pasien (GCS) dan jaga tetap stabil
Observasi adanya perdarahan serta komplikasi post operasi
Dekatkan peralatan Emergency Kit atau paling tidak mudah
dijangkau apabila sewaktu-waktu dibutuhkan atau terjadi hal-hal

yang tidak diinginkan


Sesegera mungkin beritahu penderita jika operasi telah selesai
dilakukan setelah penderita sadar dari pembiusan untuk lebih
menenangkan penderita
Lakukan perawatan lanjutan setelah pasien pindah ke ruang
perawatan umum

G. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering muncul adalah pada tiroidektomi yang
meliputi:
1. Perdarahan
2. Masalah terbukanya vena besar atau vena tiroidea superior dan
3.
4.
5.
6.

menyebabkan embolisme udara.


Trauma pada nervus laringeus rekurens.
Sepsis yang meluas ke mediastinum.
Hipotiroidisme pasca bedah.
Hipokalsemi karena terangkatnya kelenjer paratiroid pada saat
pembedahan.

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG KANKER TIROID


1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas
tiroid belum ada yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan
kalsitonon

dalam

serum.

Pemeriksaan

T3

dan

T4

kadang-kadang

diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tiroktositosis


walaupun jarang. Human Tiroglobulin (HTG) Tera dapat dipergunakan
sebagai tumor marker dan kanker tiroid diferensiasi baik. Walaupun
pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker tiroid, namun peninggian HTG ini
setelah tiroidektomi total merupakan indikator tumor residif atau tumbuh
kembali (barsano). Kadar kalsitonin dalam serum dapat ditentukan untuk
diagnosis karsinoma meduler.

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 13

2. Radiologis
a. Foto X-Ray
Pemeriksaan

X-Ray

jaringan

lunak

di

leher

kadang-kadang

diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena penekanan


tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor. Pada karsinoma
papiler dengan badan-badan psamoma dapat terlihat kalsifikasi
halus

yang

disertai

stippledcalcification,

sedangkan

pada

karsinoma meduler kalsifikasi lebih jelas di massa tumor. Kadangkadang kalsifikasi juga terlihat pada metastasis karsinoma pada
kelenjar getah bening. Pemeriksaan X-Ray juga dipergunnakan
untuk survey metastasis pada pary dan tulang. Apabila ada
keluhan disfagia, maka foto barium meal perlu untuk melihat
adanya infiltrasi tumor pada esophagus.

b. Ultrasound
Ultrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik. Cara ini aman
dan tepat, namun cara ini cenderung terdesak oleh adanya tehnik
biopsy aspirasi yaitu tehnik yang lebih sederhna dan murah.
c. Computerized Tomografi
CT-Scan dipergunakan untuk melihat prluasan tumor, namun tidak
dapat membedakan secara pasti antara tumor ganas atau jinak
untuk kasus tumor tiroid.
d. Scintisgrafi
Dengan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule
dan cold nodule. Daerah cold nodule dicurigai tumor ganas. Teknik
ini dipergunakan juga sebagai penuntun bagi biopsy aspirasi untuk
memperoleh specimen yang adekuat.
3. Biopsi aspirasi
Pada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan
sebagai prosedur diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama
pada tumor tiroid. Teknik dan peralatan sangat sederhana , biaya murah
dan akurasi diagnostiknya tinggi. Dengan mempergunakan jarum tabung
10 ml, dan jarum no.22 23 serta alat pemegang, sediaan aspirator

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 14

tumor diambil untuk pemeriksaan sitologi. Berdasarkan arsitektur sitologi


dapat diidentifikasi karsinoma papiler, karsinoma folikuler, karsinoma
anaplastik dan karsinoma meduler.
1.

Skin test : menggunakan radio isotop

2.

Lab : pemeriksaan T3& T4

3.

Kadar kalsitonin

4.

USG : menentukan kadar nodul padat, keras, dan kistis

5.

MRI

6.

Pemeriksaan fungsi tiroid

7.

Pemeriksaan potongan beku : untuk membedakan tumor ganas

atau jinak sebelum dilakukan pembedahaan.


8.

SGOT & SGPT

9.

Foto X-Ray

10. Ultrasound
11. CT-Scan : melihat perluasan tumor
12. Biopsy aspirasi
13. Pemeriksaan sidik tiroid

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 15

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER TIROID

1. Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar deri proses keperawatan yang
bertujuan mengumpulkan informasi atau data tentang pasien agar dapar
mengidentifikasi, mengenali masalah, masalah kebutuhan kesehatan
keperawatan pasien baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.
(Masrul effendy 1995 :
18)
a.

Pengumpulan data

Pada pengumpulan data ini dapat diperoleh dengan cara observasi


pengukuran terhadap obyek dan pemeriksaan data yang tertulis.
i.

Anamnesa
1. Identitas pasien
Meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, alamat, no RMK, tgl
MRS, pekerjaan, agama.
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Kelihan apa yang paling dirasakan oleh klien yang datang
saat

berobat.

Pada

klien

karsinoma

tiroid

biasanya

mengeluh terasa nyeri bila dibuat menelan karena adanya


desahan esofagus
b. Riwayat kesehatan sekarang
Dimulai sejak klien menemukan benjolan yang keras /
kenyal bila diraba dan melekat pada leher.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Karsinoma tiroid bermula pada masa kanak-kanak atau
dewasa awal adenokarsinoma folikular biasanya tampak
pada usia di atas 40 tahun.
d. Riwayat penyakit keluarga
Di dalam keluarga apakah ada yang menderita penyakit
karsinoma tiroid atau enyakit keturunan atau menular.
3. Pola-pola fungsi kesehatan
a. Pola Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat
Bagaimana tanggapan klien terhadap penyakitnya dan tata
cara

perawatannya

serta

baimana

tanggapan

klien

mengenai kebiasaan hidup sehat.


b. Pola Nutrisi dan Metabolisme

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 16

Pada klien dengan karsinoma tiroid tidak ada panyangan


tentang makan, pada metabolisme terjadi perubahan yaitu
terjadi peningkatan nafsu makan dan penurunan berat
badan
c. Pola Aktivitas
Pada klien pre op tidak ada terbatasan untuk aktivitas
semua dilakukan seperti biasa, mungkin pada post op klien
bisa

terjadi

keterbatasan

aktivitas

karena

proses

pembedahan.
d. Pola Eliminasi
Dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi baik alvi maupun
urine tidak terdapat gangguan, kalaupun ada mungkin
disebabkan faktor lain.
e. Pola Sensori dan Kognitif
Pada sensori biasanya klien kanker tiroid tidak mengalami
gangguan.

Pada

kognitif

mungkin

pengertian

klien

mengenal penyakitnya masih kurang bahkan tidak tau cara


mengatasinya klien hanya merasa cemas.
f. Pola Persepsi Diri
Pada klien dengan kanker tiroid biasa juga terjadi perubahan
sosial, karena minder atas penyakitnya.
g. Pola Hubungan Peran
Dengan adanya penyakit yang diderita klien bisa juga klien
merasa malu berhubungan dengan orang lain.
h. Pola Reproduksi dan Sexual
Pada

klien

kanker

tiroid

tidak

ada

gangguan

pada

reproduksinya dan sexual kalaupun ada disebabkan oleh


faktor lain.
i. Pola Penanggulangan Stress
Pada

siapa

biasanya

klien

menceritakan

masalahnya,

bagaimana kaping yang digunakannya.


j. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
Agama apa yang dianut, apakah selama sakit ia masih
mampu menjalankan ibadah atau ada perubahan yang
berhubungan dengan penyakit yang diderita.
4. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran kompos mentis, tekanan darah dalam batas
normal (120/80 mmHg) adapun terjadi peningkatan tekanan

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 17

darah bisa disebbakan adanya komplilaso atau adanya


riwayat hipertensi.
2. Kepala
Pada kepala bentuk normo cephalik dan simetris tidak
terdapat penonjolan dan tidak mengalami nyeri kepala.
3. Leher
Pada insfeksi leher terdapat bukti gaiter yang dibuktikan
oleh pembengkakan pada area leher atau suatu benjolan di
bagian depan leher yang bergerak bila dibuat menelan
apabila di palpasi teraba benjolan yang keras / kenyal.
4. Rambut
Pada pemeriksaan rambut tidak didapatkan. Suatu kelainan
pada kasus endokrin terjadi kerontokan rambut biasanya
pada pasien diabetes melitus miksedema.
5. Mata
Pada klien karsinoma tiroid bisa terjadi kelainan kesulitan
memfokuskan mata.
6. Telingga
Klien karsinoma tiroid tidak dijumpai adanya kelainan pada
telinga yaitu benjolan atau nyeri tekan.
7. Hidung
Pada hidung tidak ditemukan difarmitus, septum deviasi,
apabila ada sekret, bau, obstruksi dan polip disebabkan
komplikasi lain.
8. Mulut
Pada mulut, gusi tidak didapatkan ulkus perdarahan.
9. Thorax
Pada daerah thorax pada klien karsinoma tiroid tidak
didapatkan kelainan bentuk thorax.
10. Kulit
Pada pemeriksaan kulit ada perubahan-perubahan ada kulit
yaitu hangat, kulit lembab, palmar, eritema.
11. Abdomen
Pada klien karsinoma tiroid inspeksi abdomen tidak ada
suatu, kelainan (membuncit, datar, penonjolan, umbilikus
menonjol masuk kedalam) kemampuan didapatkan itu
merupakan bawaan klien pada palpasi turgor kulit, tidak
nyeri, hepar tidak teraba, pada auskultasi peristaltik usus
normal (tidak terjadi peningkatan).
12. Gastrointestinal

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 18

Pada sistem gastrointestinal adapun perubahan-perubahan


yaitu peningkatan nafsu makan, diare, penurunan berat
badan.
13. Genetourinaria
Bisa terjadi urin dalam jumlah banyak.
14. Kardiovaskuler
Bisa terjadi perubahan-perubahan yaitu takikardi, nadi kuat,
takipnea.
15. Neurologis
Bisa terjadi perubahan-perubahan insomnia, peka, agitosi,
tremor, gelisah, hiperrefleksia pada reflek tendam.
16. Metabolik
Terdapat perubahan-perubahan metabolik (intalerasi ada
panas, peningkatan suhu).
Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem
tubuh:
1)

Sistem pulmonary

2)

Sistem pencernaan

3)

Sistem kardiovaskuler

4)

Sistem musculoskeletal

5)

Sistem neurologik dan Emosi/psikologis

6)

Sistem reproduksi

7)

Metabolik

2. Diagnosa
- Nyeri b/d adanya desakan/pembengkakan oleh nodule tumor
- Bersihan jalan napas tidak efektif b/d obstruksi trakea akibat
-

desakan massa tumor


Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan cedera
pita suara

2. Intervensi
NO

DIAGNOSA

1.

Nyeri

NOC

NIC

b/d Pain Level

Pain Management

adanya

pain control

desakan/pe

comfort level

nyeri

Kriteria Hasil:

komprehensif

mbengkakan
oleh
tumor

nodule

Mampu

mengontrol

nyeri (tahu penyebab


nyeri,

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

mampu

Lakukan

pengkajian
secara
termasuk

lokasi,

karakteristik,

durasi,

frekuensi,

kualitas

dan

faktor

Page 19

menggunakan

presipitasi

tekhnik

non -

Observasi

reaksi

farmakologiuntukmen

nonverbal

gurangi nyeri, mecari

ketidaknyamanan

bantuan.

Melaporkan
nyeri

dari

Bantu

pasien

dan

bahwa keluarga untuk mencari


berkurang dan

menemukan

dengan

dukungan

Menggunakan

manajemen nyeri.

yang

Mampumengenali

Kontrol

lingkungan
dapat

mempengaruhi

nyeri

nyeri(skala,

seperti suhu ruangan,

intensitas,

pencahayaan

frekuensi

dan

dan

tanda kebisingan

nyeri)

Menyatakan

Kurangi

faktor

rasa presipitasi nyeri

nyaman setelah nyeri - Kaji tipe dan sumber


berkurang
Tanda

vital

nyeri untuk menentukan


dalam intervensi

rentang normal

- Ajarkan tentang teknik

Tidak mengalami

non farmakologi:

gangguan tidur

napasdalam,

relaksasi,

distraksi,

kompres

hangat/ dingin
-

Berikan

analgetik

untuk mengurangi nyeri


- Tingkatkan istirahat
- kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
-

Monitor

sebelum

vital

dan

pemberian

sign

sesudah
analgesik

pertama kali

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 20

2.

Bersihan
jalan

napas

tidak

efektif

Respiratory status Airway suction:


-

: Ventilation

b/d obstruksi
trakea akibat

Pastikan

Respiratory status oral / tracheal suctioning


: Airway patency

- Auskultasi suara nafas

Aspiration Control

sebelum

dan

desakan

Kriteria Hasil :

suctioning

massa tumor

Mendemonstrasikan
batuk

efektif

suara

nafas

bersih,

dan
yang

tidak

ada

sianosis

dan

dyspneu

(mampu

mengeluarkan
sputum,

bernafas

denganmudah, tidak
ada pursedlips)

Menunjukkan
jalan

nafas

yang

paten

(klien

tidak

merasa

tercekik,

irama

nafas,

frekuensi
pernafasan
rentang
tidak

dalam
normal,

ada

suara

nafas abnormal)

kebutuhan

Mampu
mengidentifikasikan
dan
faktor

mencegah
yang

dapat

menghambat

jalan

nafas

Berikan

sesudah

O2

dengan

menggunakan
untuk

nasal

memfasilitasi

suction
- Anjurkan pasien untuk
istirahat

dan

napas

dalam
Airway management:
- Posisikan pasien untuk
memaksimalkan
Ventilasi
-

Lakukan

fisioterapi

dada jika perlu


-

Keluarkan

sekret

dengan batuk atau


Suction
- Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
Tambahan
- Berikan bronkodilator
bila perlu
-

Monitor

status

hemodinamik
-

Berikan

pelembab

udara Kassa basah NaCl


Lembab
-

Atur

cairan

intake

untuk

mengoptimalkan

keseimbangan.
- Monitor respirasi dan
status O2

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 21

3.

Gangguan

Communication

ability
Communication:

komunikasi.
memperbaiki
komunikasi.

expressive ability.
Communication:

komunikasi
verbal
berhubungan
dengan
kerusakan
pada pita
suara.

Meningkatkan

receptive ability.
Kriteria hasil:
a. Mampu menerima
dan
menyampaikan
pesan

dengan

metode alternatif
tulisan, isyarat.
b. Mendemonstrasik
an

peningkatan

kemampuan
untuk
berkomunikasi
secara bertahap.
c. Mendemonstrasik
an

peningkatan

kemampuan
untuk memahami
isi

komunikasi

verbal

dan

non

verbal.
d. Tidak

terjadi

frustasi

yang

berhubungan
dengan kerusakan
komunikasi.

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 22

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kanker tiroid merupakan salah satu gangguan endokrin. Gangguan ini
lebih banyak terjadi pada wanita dengan distribusi berkisar antara 2:1
sampai 3:1. Insidensinya berkisar antara 5,4 30 %.
Berdasarkan usia, kanker tiroid jenis papiler biasanya terjadi pada
pasien berusia kurang dari 40 tahun. Yang berperan dalam well
differentiated carcinoma (papiler dan folikuler) adalah radiasidan goiter
endemis , dan untuk jenis meduler adalah faktor genetik.
Kanker tiroid jenis meduler dapat diketahui dengan tes laboratorium,
yaitu pemeriksaan kalsitonin dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4
kadang-kadang diperlukan karena padakarsinoma tiroid dapat terjadi
tirotoksitosis walaupun jarang. Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher
kadang-kadang diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena
penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor.
Ultrasonografi diperlukan untuk membedakan tumor solid dan kistik,
dan cara ini aman serta tepat. CT-Scan dipergunakan untuk melihat
perluasan tumor, namun tidak dapat membedakan secara pasti antara
tumor ganas dan jinak. Dengan menggunakan radioisotropik dapat
dibedakan hotnodule dan cold nodule. Pada dekade terakhir ini biopsi
aspirasi banyak dipergunakan sebagai prosedur diagnostik pendahuluan
dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marlyn E, Moorhouse Mary Frances, Geissler Alice C. 1999.


Pedoman Asuhan

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 23

Keperawatan Edisi ke-3 Buku Kedokteran. Jakarta: EGC


Dr. Suyatno, dkk. 2014. Bedah Onkologi Diagnosis & Terapi Ed: 2.
Jakarta: Sagung Seto.
Long Barbara C. 1996. Medical Bedah II. Bandung : Yayasan IAPK
Pajajaran
Price Sylvia A, Wilson Lorraine M. 1995. Patifisiologi Edisi ke-4 Buku ke
II Buku Kedokteran.
Jakarta: EGC

Tugas Onkologi (CA Tiroid)

Page 24

S-ar putea să vă placă și