Sunteți pe pagina 1din 53

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang


salah satu bidang perawatan adalah keperawatan komunitas yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada tingkat primer.
Keperawatan subsitem dari sistem pelayanan kesehatan yang merupakan hasil
pendididkan, pelatihan, serta penelitian. Demikian pula hal nya dengan keperawatan
kesehatan masyarakat merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan masyarakat.
Perawatan komitas kesehatan adalah lapangan perawatan khusus yang
merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan
sosial, sebagai dari parogram kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna
meningkatan kesehatan penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitasi, pencengahan penyakit dan bahaya lebih besar, diataujukan kepaada
keluarga-keluarga yang sehat, individu yang sakit dan tidak dirawat dirumah sakir
beserta keluarga nya, kelompok masyarakat khususnya mempunyai masalah
kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat keseluruhan (WHO, 1959)
Perawatan kesehatan komunitas adalah salah satu bidang dalam perawatan
yang merupakan perpaduan antara peran serta masyarakat berkesinambungan tanpa
mengakibatkan pelayanan kuraif dan rehabitatif,secara keseluruhan dan terpadu, di
tujukan kepada individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat sebagai kesatuan yang

utuh,melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia


secara optimal,sehingga mandiri dalam upaya kesehatan (Depkes RI,1990)
Akademi keperawatan yayasan pembina merupakan salah satu jenjang pendidikan
keperawatan yang akan di kembangkan untuk menghasilkan tenaga keperawatan
pemula yang profesional yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan siap sebagai
pelaksanaan keperawatan penyuluh kesehatan pengatur pelayanan keperawatan dan
anggota tim pelayanan masyarakat serta dapat mengembangkan diri, baik
individual,anggota profesi maupun anggota masyarakat.
Dalam rangka menyiapkan peserta didik menjadi tenaga keperawatan seperti
yang di harapkan, maka pelaksanaan kurikulum D III keperawatan berorientasi
kepada kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan (Community Orientasi
Nursing Education) dan pelayanan kesehatan utama sebagai pendekatan dan
penekanan pada pelayanan keperawatan dalam bentuk pengalaman aktif dan belajar
melalui pengalaman, serta kerja mandiri.
Praktek puskesmas yang di laksanakan ini merupakan aplikasi dan dasar pemikiran
diatasi disamping itu juga sebagai pengalaman di perguruan tinggi.
1.2 Tujuan
1.2.1

Tujuan Umum
Mahasiswa mampu berperan dan berpatisipasi aktif secara propesional di

wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

1.2.2
-

Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu mengkaji, menjelaskan perawatan kesehatan keluarga dan
masyarakat

Mahasiswa mampu berperan sebagai pendidik dan motivator dalam rangka


peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan

Mahasiswa mampu berperan sebagai anggota tim kesehatan dalam rangka


mancapai tujuan pelayanan kesehatan masyarakat.

1.3 Waktu
1.3.1

Pra Praktek Puskesmas

Pra praktek puskes barlangsung salama 1 hari yaitu pada tanggal 20 januari 2012
dengan materi :
-

Penjelasan program praktek puskesmas

Stuktur organisasi dan program puskesmas

Langkah-langkah kegiatan praktek puskesmas

Penjelasan tentang penyakit yang terbanyak di puskesmas

Menjelaskan cara rujukan ke Rumah Sakit

1.3.2

Praktek puskesmas

Praktek puskesmas selama 1 bulan mulai tanggal 24 januari sampai dengan


tanggal 25 februari 2012, yang merupakan penerapan materi pelajaran diperoleh
secara komperensif.

1.4 Tempat
Pelaksanan praktek puskesmas, dilaksanakan bertempat di puskesmas di kota
palembang. Adapun pembagian 10 puskesmas tersebut adalah :
1. Puskesmas Merdeka Palembang
2. Puskesmas Sei-selincah Palembang
3. Puskesmas Sekip Palembang
4. Puskesmas Kenten Palembang
5. Puskesmas Sabokingking Palembang
6. Puskesmas Sei-baung Palembang
7. Puskesmas 11 ilir Palembang
8. Puskesmas Kalidoni Palembang
9. Puskesmas Pakjo Palembang
10. Puskesmas Markayu Palembang
11. Puskesmas Arriodillah Palembang
12. Puskesmas Bom Baru

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Perawatan Komunitas


2.1.1 Pengertian
perawatan

khusus

yang

merupakan

gabungan

keterampilan

ilmu

Keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat da bantuan sosial. Sebagian bagian dari


program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meingkatkan kesehatan,
penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitas, pencengahan
penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada kelurga-keluarga yang sehat,
individu yang sakit dan tidak dirawat di Rumah Sakit beserta keluarganya, kelompok
masyarakat khusus yang mempunyai masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi
kesehatan masyarakat keseluruhan (WHO, 1959)
perawatan kesehatan komunitas adalah salah satu bidang dalam keperawatan
yang merupakan perpaduan antara keperwatan dan kesehatan masyarakat dengan
peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitas, secra keseluruhan dan terpadu, di tujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan
untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehinga mandiri
dalam upaya kesehatannya ( Depkes RI, 1990)

dari pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa perawatan kesehatan


komunitas adalah lapangan khusus dari keperawatan yang merupakan gabungann dari
ilmu keperawatan. Ilmu keperawatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga
dan masyarakat dari kelompok khusus, baik, yang sehat maupun yang sakit( yang
mempunyai masalah kesehatan) secara komperensif, melalui upaya-upaya promotif,
prefentif, kuratif, rehabilitas dan resosialitatif dengan melibatkan masyarakat secara
terorganisasi bersama tim kesehatan lainnya. Untuk dapat mengenal masalah tersebut
melalaui proses keperawatan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki dalam
meningkatkan kemampuan hidup sehat sehingga tercapai kehidupan dan derajat
kesehatan seoptimal mungkin sehingga dapat mandiri dalam upaya kesehatannya.
2.1.2 Tujuan
2.1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum tujuan keperawatan kesehatan komunitas adalah meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang
optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang
dimiliki.
2.1.2.2 Tujuan Khusus
- Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, masyarakat dan kelompok khusus
dalam pemahaman tentang pengertian sehat dan sakit.

- Menunjang peingkatan fungsi puskesmas yang cukup kegiatan pembangunan,


pembinaan dan pelayanan kesehatan untuk mewujudkan kualitas hidup individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat
- membantu masyarakat mengenai sedini mungkin maslah kesehatan, menemukan
dan menetapkan upaya penanggulangan
- membantu dan mendorong masyarakat berperan serta seaktif dalam upaya
pelayanan kesehatan dan perawatan khususya dalam meningkatkan derajat
kesehatan.
- membantu dan mendidik individu, keluarga dan masyarakat serta kelompok khusus
untuk memecahkan maslah kesehatan yang mereka hadapi supaya lebih dapat
mandiri di bidang kesehatan.
- membantu individu, keluarga , masyrakata dan kelompok khusus yang mempunyai
masalah kesehatan dan keperawatan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari
- tertanganinya kelompok keperawatan , kelompok khusus dan panti, kasus-kasus
yang memerlukan pembinaan Asuhan Keperawatan dasar, penanganan tindak lanjut
di rumah-rumah panti dan puskesmas.
- terkendali dan teratasinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju
keadaan sehat yang optimal.
2.1.3 Sasaran
Sasaran perawatan komunitas adalah individu, keluarga, masyarakat, dan
kelompok khusus, baik yang sehat maupun yang sakit atau yang mempunyai masalah
kesehatan dan keperawatan.

1. Individu
Individu

adalah

bagian

dari

anggota

keluarga.

Apabila

keperawatan( ketidakmampuan Dalam merawat dirinya sendiri) karena


sesuatu hal dan sebab, maka akan mempengaruhi anggota keluaga lainnya
baik secara fisik maupun secara sosial
2. Keluarga
Keluaga merupakan unit terkecil dari masyarakat terdiri dari kepala kelurga ,
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu tempat
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan ataupun berinteraksi. Bila salah
satu atau beberapa anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
atau keperawatan akan berpengaruh terhadap anggota lainnya dan keluarga
yang ada di sekitarnya.
3. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok yang telah hidup dan bekerja sama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan
dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling
berinteraksi dan berinteraksi, saling bergantung dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggoata masyarakat akan
bnayak muncul banyak asahan, apakah ini permasalahan sosial, budaya,
ekonomi, politik maupun masyarakat khususnya seperti : Kebiasaan-kebiasaan
masyarakat menngunakan air sungai untuk keperluan rumah tangga, apakah

itu untuk mencuci bahan makanan, pakaian dan di lain pihak masyarakat
menggunakan air sungai untuk mandi dan membuang hajat. Tentunya keadaan
ini akan sangat berbahay bagi masyarakat yang mengunakan air sungai
tersebut apabila diantara anggota masyarakat yang menderita penyakit
menular seperti kolera, tifus, abdominalis, disentri dan sebagainya.
4. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaaan
jenis kelamin, umur, permasalahan kegiatan yang terorganisasi yang sangat
raawan terhadap masalah kesehatan, diantaranya adalah :
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya seperti :
-

Ibu hamil

Bayi baru lahir

Anak balita

Usia sekolah

Usia lanjut

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan


dan bimbngan serta Asuhan Keperawatan, diantaranya adalah :
-

penerita penyakit menular, seperti : TBC, kusta, penyakit kelamin,


dll

penderita berpenyakit tidak menular seperti : DM, jantung cacat


fisik, gangguan mental, dll

10

c. kelompok yang mempuyai resiko terserang penyakit seperti :


-

Wanita Tuna Susila (WTS)

Penyalahgunaan obat dan narkotika

Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dll

d. Lembaga sosial, perawatan, dan rehabilitas, diantaranya adalah


sebagai berikut :
-

Panti werda

Panti asuhan

Pusat-pusat rehabilitas (cacat fisik, cacat mental)

Penitipan balita

2.1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup kegitan perawatan kesehatan masyarakat meliputi :
1. Pelayanan yang di berikan kepada individu
Dapat di laksanakan di puskesmas,maupun dirumah,berupa Asuhan
Keperawatan

kepada

penderita

dari

berbagai

tingkat

umur,tumbuh

kembang,kondisi kesehatan dan jenis kelamin yang meliputi :


- Penderita yang memerlukan pelayanan tindak lanjut.
Diantaranya penderita yang seharusnya di rujuk ke Rumah Sakit.Puskesmas
karna berbagai sebab tidak dapat di laksanakan dan klien / penderita perlu di
tangani di rumah atau sebaliknya penderitaan yang baru pulang dari Rumah
Sakit atau Puskesmas yang masih memerlukan tindak lanjut.
-

Penderita yang tergolong resiko tinggi

11

Yang perlu di rujuk ke fasilitas lebih tinggi ( Rumah Sakit masih dapat di
-

tangani oleh Puskesmas setempat maupun di rumah ).


Seseorang karena kebutuhan kesehatan memerlukan

bimbingan

serta

pengawasan.Diantaranya

hamil,lansia

dan

adalah

anak

balita,bayi,ibu

sebagainya.
2. Pelayanan yang di berikan pada kelompok khusus
Pelayanan kepada kelompok khusus bertujuan yang mempunyai masalah
kesehatan dan perawatan tertentu.Pelayanan yang di berikan mencakup kegiatan
penyuluhan kesehatan termasuk penemuan kasus secara diri,pelayanan kesehatan
dasar dan sebagainya.
3. Pelayanan pada tingkat masyarakat dilakukan dalam lingkup kecil sampai pada
lingkup masyarakat luas di dalam suatu wilayah kerja Puskesmas.Pelayanan dalam
tingkat

masyarakat

di

batasi

oleh

batasan

batasan

wilayah

( RT,RW,Desa,Kecamatan ) atau masyarakat dalam ciri-ciri tertentu.Misalnya


kepercayaan,kebudayaan,pekerjaan,dan

sebagainya.Dari

ruang

lingkup

di

atas,maka kegiatan di lakukan oleh perawat kesehatan komunitas sebagai berikut :


a. Memberikan
Asuhan
Keperawatan
langsung
kepada
individu,keluarga,masyarakat,dan kelompok khusus.
b. Penyuluhan kesehatan.
c. Konseling dan pemecahan masalah kesehatan individu,keluarga,masyarakat,dan
kelompok khusus.
d. Bimbingan dan pembinaan individu,keluarga,kelompok khusus dan masyarakat
dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi.
e. Penemuan kasus pada tingkat individu,keluarga,kelompok khusus,serta
masyarakat.lan masalah,perencanaan,pelaksanaan,pelaksanaan dan penilaian
melalui pendekatan proses keperawatan..

12

f. Melakukan

Asuhan

Komunitas

yang

di

mulai

dari

pengengenalan

masalah,perencanaan,pelaksanaan dan penilaian melalui pendekatan proses


keperawatan.
g. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan.
h. Mengadakan koordinasi dalam berbagai kegiatan asauhan dan komuniti.
i. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan institusi
terkait.
j. Sebagai role model yang dapat di jadikan keluarga,kelompok khusus dan
masyarakat yang kesehatan.
k. Penelitian untuk mengembangkan ilmu perawatan kesehatan masyarakat.
2.1.5 Prinsip-prinsip Dasar
Yang menjadi prinsip-prinsip dasar dalam perawatan kesehatan masyarakat
sebgai berikut :
1. Keluarga sebagai unit pelayanan dalam perawatan kesehatan masyarakat.
2. Ada 4 (empat)tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat, yaitu :individu,keluarga,masyarakat dan kelompok khusus.
3.

Perawatan kesehatan masyarakat bekerja untuk individu,keluarga dan


masyarakat dengan cara mengikutsertakan partisipasi masyrakat dalam
penanggulangan masalah kesehatan masyarakat sendiri.
4. Pelayanan yang di berikan ditekankan kepada upaya promotif dan preventif
tanpa mengabaikian upara kuratif dan rehabilitatif.
5. Dasar utama pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan metode pemecahan yang dituangkan dalam keperawatan.
6. Kegiatan utama keperawatan kesehatan masyarakat adalah di masyarakatkan
dan bukan di Rumah Sakit.
7. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan,baik yang sehat maupun yang
sakit.
8. Keperawatan kesehatan masyarakat membina prilaku sehat masyarakat.
9. Tujuan keperawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat seoptimal mungkin secara mandiri.
10. Perawat kesehatan tidak bekerja sendiri akan tetapi bekerja secara tim.
11. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan pencegahan
penyakit,melayani masyarakat yang sehat dan yang sakit,penduduk sakit dan
tidak berobat ke puskesmas dan pasien yang kembali di Rumah Sakit.

13

12. Perawat kesehatan masyarakat harus melihat kenyataan dan keadaan yang
nyata di lingkungan klien,baik di rumah,panti-panti dan lain-lain.
13. Pendidikan masyarakat sebagai kegiatan utama bagi kesehatan masyarakat
guna merubah prilaku dan kebebasan individu,keluarga,dan masyarakat ke
arah yang menguntungkan kesehatan.
14. Pelaksanaan keperawatan kesehatan,masyarakat harus mengacu kepada
perkembangan pembangunan di bidang kesehatan.
15. Pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat di lakukan di instansi
pelayanan

kesehatan

yaitu

puskesmas

dan

institusi

lain

seperti

panti,sekolah,dan lainnya serta rumah dimana keluarga sebagai unit


pelayanan.
2.1.6 Metodologi
Dalam melakukan perawatan kesehatan masyarakat,Metodologi yang di
gunakan adalah melalui proses keperawatan yang melalui tahap sebagai berikut :
1. Pengkajian
Kegiatan kegiatan yang di lakukan dalam pengkajian ini adalah :
a. Pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah yang menghadapi oleh
individu,keluarga,kelompok,khusus dan masyarakat.Melalui wawancara
konservasi dengan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam
menghimpun informasi.
b. Analisa data,berdasarkan data yang telah di dapat dan di susun dalam
format yang sistematis.
c. Merumuskan masalah dn diagnosa keperawatan yang tetap sesuai dengan
urutan prioritas.
2. Perencanaan Asuhan Keperawatan
Kegiatan kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini adalah :
a. Menetapkan tujuan dan sasaran.

14

b. Menetapkan rencana kegiatan untuk menga mengatasi masalah kesehatan


dan keperawatan.
c. Menentukan kriteria keberhasilan dan rencana tindakan yang akan di
lakukan.
3. Pelaksanaan
Adalah melaksanakan rencana yang telah di susun dengan melibatkan
individu,keluarga,kelompok khusus dan masyarakat sepenuhnya dalam
mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi.Hal-hal yang
harus di pertimbangkan dalam kegiatan perawatan kesehatan masyarakat
adalah :
a. Kerjasama lintas dan lintas sektoral dengan instalasi terkait.
b. Keikutsertakan dan peran serta individu,keluarga,kelompok,

dan

masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.


c. Sumber daya yang ada pada masyarakat.
4. Penilaian
Penilaian yang di lakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai.Ada
empat dimensi yang harus di pertimbangkan dalam penilaian Asuhan
Keperawatan yang di laksanakan yaitu sebagai berikut :
a. Daya guna
b. Hasil guna
c. Kelayakan
d. kecukupan
5. Membantu dan mendidik individu,keluarga,dan kelompok khususnya untuk
memecahkan masalah kesehatan yang mereka hadapi supaya mereka lebih
mandiri di dalam bidang kesehatan.
6. Membantu individu,keluarga dan kelompok khusus yang mempunyai masalah
kesehatan dan keperawatan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
2.2 Peran Serta Masyarakat

15

2.2.1 Pengertian
Peran serta masyarakat adalah proses untuk :
Menumbuhkan dan meningkatkan tanggung jawab individu,keluarga terhadap
kesehatan atau kesejahteraan dirinya dan keluarganya dan masyarakat.
a. Mengembangkan kemampuan untuk terkontribusi dalam pembangunan
kesehatan,sehingga individu atau keluarga tumbung menjadi perintis
pembangunan yang di landasi semangat gotomh royong .
2.2.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Terbinanya peran serta masyarakat dalam rangka menunjang pembangunan
kesehatan sebagai dari pembangunan Nasional.

b. Tujuan khusus
1. Terwujudnya publik opinion masyarakat umumnya yang positif terhadap
norma hidup sehat.
2. Terwujudnya pemimpin atau perintis pembangunan dalam bidang kesehatan
tingkat Desa.
3. Terwujudnya pemberian pelayanan kesehatan masyarakat.
4. Terbinanya berbagai organisasi yang berorientasi.
2.2.3 Sasaran
a. Keluarga dengan sasaran ibu
b. Masyarakat dengan sasaran utamanya para pembinanya
c. Pemberi pelayanan langsung dan tidak langsung.
2.2.4

Konsep Pembina Peran Serta Masyarakat ( PSM )

16

Dengan mewujudkan peran serta masyarakat digunakan pendekatan ekologi


manusia dengan melalui rekayasa manusia dan rekayasa sosial.Rekayasa manusia di
tujukan kepada ibu,karna ibu inti dalam keluarga,sedangkan rekayasa sosial di
tujukan kepada berbagai sistem sosial.Mengingat dalam sistem sosial di temukan
individu yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi individu lain maka
pembinaan peran serta masyarakat dilakukan melalui para tokoh / pemimpin formal
dan informal yang akan menjadi panutan di dalam masyarakat.

Rekayasa manusia dan rekayasa sosial dilakukan dengan tiga cara pokok yaitu :
1. Peningkatan Komunitas Formal Dan Motivasi
a. Untuk keluarga diberikan pendekatan perorangan,keluarga dan kelompok.
b. Untuk diberikan melalui kelompok organisasi secara formal maupun
informal.
c. Kontak pertama pelayanan kesehatan dan rujukan yang di berikan kepada
provider melalui jalur struktur pemerintah maupun swasta.
2. Upaya Pergerakan Masyarakat
Upaya pergerakan masyarakat dilaksanakan secara multidimensional,yaitu :
a. Dimensi sasaran
b. Biografi
c. Tahapannya.
3. Teknologi
Teknologi peran serta masyarakat yang akan dikembangkan
diprioritaskan kepada People Health Tecnologi yaitu teknologi yang
mempengaruhi

faktor

memperkuat (enforcing).

kemampuan

(enabling),memacu

(enhaching),dn

17

2.2.5 Tingkat Partisipasi Masyarakat


1.
2.
3.
4.
5.

Tingkt partisipasi masyarakat karena imbalan atau intensif.


Tingkat partisipasi masyarakat karena perintah atau paksaan.
Tingkat partisipasi masyarakat karena identifikasi atau ingin meniru.
Tingkat partisipasi masyarakat karena kesadaran.
Tingkatan partisipasi masyarakat karena tuntutan hak asasi dan tanggung
jawab.

2.2.6 Faktor Pendukung


Di masyarakat yaitu adanya semangat gotong royong dan provider yang
adanya kesadaran di lingkungan provider.
2.2.7 Faktor Penghambat
a. Yang terdapat dalam masyarakat,antara lain :
- Persepsi masyarakat yang berbeda dengan provider.
- Susunan masyarakat yang sangat heterogen.
- Pengalaman pahit masyarakat tentang program sebelumnya.
- Adanya kepentingan tetap masyarakat
- Sistem pengambilan keputusan dari atas ke bawah
- Adanya kesenjangan sosial
- Kemiskinan
b. Yang terdapat di pihak provider
- Terlalu terdapat di pihat provider
- Laporan yarg tidak objektif
- Birokrasi
- Persepsi yang berada di antara provider masyarakat.

2.2.8

Keuntungan Peran Serta Masyarakat ( PSM ) .

1. Bagi Masyarakat.

18

Upaya yang di laksanakan benar-benarsesuai dengan masalah yang di

hadapi masyarakat.
Upaya kesehatan bisa di terima dan terjangkau oleh masyarakat baik

secara fisik,sosial,dan ekonomis.


Dengan partisipasi masyarakat akan mengembangkan kemampuan

sikap positif serta mitivasi untuk hidup sehat atas dasar swadaya.
Masyarakat merasa puas karena mempunyai andil dalam menilai

upaya kesehatan.
2. Bagi provider
- Adanya penemuan dan pengarahan potensi masyarakat untuk
-

membangun di bidang kesehatan.


Membantu upaya perluasan jangkauan pelayanan kesehatan
Adanya rasa memiliki dan rasa ikut bertanggung jawab terhadap

masalah dan program kesehatan.


Merupakan wadah dan jalur untuk kontrol terhadap upaya kesehatan

menjadi pintu masuk dalam partisipasi masyarakat.


Merupakan mekanisme berkembangnya dialog antara masyarakat dan
pihak provider.

2.2.9
I.

Langkah-langkah Dalam PSM


Pertemuan Tingkat Dewasa
1. Merupakan langkah awal dari pada kegiatan pembinaan di tingkat
desa
2. Tempat pertemuan sebaiknya di pilih di desa
3. Peserta pertemuan sebaiknya terdiri dari :
a) Peserta Tingkat Kecamatan
- Camat dan stafnya
- Pimpinan puskesms dan stafnya
- Pimpinan BKKBN,dll.
b) Peserta Tingkat Desa

19

- Lurah dan pamong desa


- Pimpinan LKMD
- Pemuka Masyarakat
4. Waktu pertemuan di sesuaikan dengan kesediaan kondisi desa
5. Pelaksanaan pertemuan hendaknya di atur sebagai berikut :
- Bedasarkan dari tingkat kecamatan
- Pertemuan di buka oleh kepala desa
- Kepala desa mempersiapkan camat wakilnya untuk

II.

memberikan sambutannya.
Kemudian pimpinan puskesmas menjelskan tentang

keterpaduan keluarga berencana dan kesehatan.


Selanjutnya di diskusikan bersama tentang langkah

berikutnya secara umum.


Survei Did ( Pendataan I Pengkajian )
1. Survei Did
Adalah kegiatan pengenalan pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan oleh kelompok masyarakat setempat di baawah
bimbingan petugas kesehatan.
2. Tujuan
1) Masyarakat mengenal,mengumpulkan masalahnya sendiri.
2) Timbul minat dan kesadaran masyarakat.
3. Di laksanakan di desa terpilih dengan memilih lokasi tertentu.
4. Dilaksanakan oleh sekelompok masyarakat yang telah dibentuk
dalam pertemuan tingkat desa.
5. Dilaksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pertemuan tingkat
desa
6. Cara melaksanakan Survei Did,yaitu :
1. Puskesmas dan kelompok yang di tugaskan membuat
persiapan pelaksanaan Survei Did meliputi :
- Penentuan sasaran,baik jumlah keluarga/kelompok
- Penentuan jumlah informasi
- Pembuatan instrument / alat untuk memperoleh
informasi kesehatan.

20

2. Kelompok mengumpulkan informasi kesehatan sesuai


dengan yang telah dilaksanakan.
3. Masalah informasi kesehatan yang telah dikumpulkan.
III.
Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD )
1. Muasyawarah Masyarakat Desa dan Tetangga
Adalah pertemuan seluruh Maasyaratak Desa / RT untuk
membahas

hasil

survei

Did

dan

merencanakan

penanggulangannya,masalah kesehatan yang di peroleh dari hasil


survei diri.
2. Tujuan MMD / RT
Adalah
masyarakat

mengenal

kesehatan

di

wilayahnya.Bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan


masyarakat menyusun rencana kerja.
3. MMD / RT sebaiknya di hadiri oleh seluruh warga
4. MMD / RT dilaksanakan di Balai Desa satu tempat pertemuan lain di
Desa
5. Cara Pelaksanaannya :
- Pembukaan
- Pengenalan masalah kesehatan oleh masyarakat
- Penyajian hasil survei diri oleh sekelompok pelaksana survei
- Perumusan dan penemuan prioritas masalah kesehatan
- Penyusunan rencana penanggulangan masalah kesehatan
- Penutup
IV. Latiahan Kader
a. Merupakan kegiatan dalam rangka mempersiapkan kader agar agar
mau dan mampu berperan serta dalam mengemban program kesehatan
di desanya.
b. Peran Kader
- Secara umum
Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan terpadu oleh
masyarakat dalam rangka pengembangan kesehatan masyarakat
desa ( PKMD )

21

Secara khusus
Wakil kelompok lainnya
Setiap kali menyelanggarakan latihan jumlah peserta maksimal 30

orang
c. Penyelanggaraan latihan puskesmas dengan pelatihan,terdiri dari :
- Pimpinan masyarakat
- Staf puskesmas
- Sektor-sektor lain di tingkat Kecamatan
d. Latihan di laksanakan di tingkat Kecamatan lokasi yang
memungkinkan
e. Isi latihan :
1) Sesuai dengan kebutuhan program ,peran kader dan tujuan,isi latihan
meliputi :
- Pengantar umum
- Pembangunan kesehatan masyarakat Desa.Penyuluhan kesehatan
-

masyarakat.
Keterpaduan keluarga berencana kesehatan pengolahan kesehatan

masyarakat tingkat desa,bobot materi di utamakan.


- Penyuluhan tentang keterpaduan keluarga berencana
- Pengolahan ( pencatatan dan pelaporan )
2) Proses terdiri dari tahap-tahap.
Tahap perencanaan : pengaturan umum tahap pemberian masukan :
- Pembangunan kesehatan masyarakat desa
- Keterpaduan keluarga berencana
- Kesehatan
- Penyuluhan kesehatan masyarakat tahap pemantapan / koalidasi .
3) Metode yang di gunakan dalam pelatihan :
- Ceramah,diskusi tanya jawab
- Demonstrasi I peragaan
- Diskusi kelompok
- Studi kasus dan pemecahan masalah
- Bermain peranan
- Praktek lapangan
- Tukar pendapat
- Latihan di kelas
- Simulasi / permainan

22

4) Alat latihan di sesuaikan dengan tujuan dan sasaran latihan keadaan


setempat misalnya :
- Kartu jodoh
- Seri poster
- Permainan monopoli gizi
5) Menggunakan buku-buku peragaan
6) Penyelanggaraan perlu dievaluasi
2.2.10 Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
1. Pengertian
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa adalah kegiatan yang di laksanakan
atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhikebutuhannya di bidang kesehatan dan lainnya
yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk meningkatan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dalam rangka meningkatan mutu kehidupan.

b. Tujuan khusus
- Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensiyang di milikinya untuk
-

menolong mereka sendiri dalam rangka meningkatan kehidupan mereka.


Meningkatkan kemampuan dan prakasa masyarakat untuk berperan secara

aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.


Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat setempat yang mampu,trampil

serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa.


Meningkatkan kesehatan masyarakatdalam arti memenuhi
indikator :

beberapa

23

1) Angka kesakitan menurun


2) Angka kematian menurun,terutama angka kematian bayi dan anak
3) Angka kelahiran menurun
4) Menurunya angka kekurangan gizi pada anak balita.
3. Ruang Lingkup
Pengembangan PKMD tidak hanya terbatas pada pedesaan tetapi masyarakat kota
yang berpenghasilan rendah.Kegiatan yang di lakukan adalah pos pelayanan terpadu
terdiri dari 5 program ( KB,KIA,Gizi,imunisasi ) dan penanggulangan diare.
4. Ciri Ciri PKMD
a. Kegiatan di lakukan atas dasar kesadaran,kemampuan prakarsa sendiri,dalam
artimemanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber daya yang di miliki
masyarakat.
b. Perencanaan kegiatan dilakukan oleh masyarakat secara musyawarah dan
mufakat.
c. Memasukkan dari luar bersifat memacu melengkapi dan menunjang tidak
mengakibatkan ketergantungan.
d. Kegiatan dilakukan oleh kegiatan masyarakat setempat
e. Memanfaatkan teknologi tepat guna.
5. Wadah Kegiatan PKMD
Pembangunan kesehatan masyarakat yang bersifat lintas sektoral dengan
sendirinya merupakan bagian dari tugas tim pembina ketahanan mesyarakat Desa
6. Keterpaduan 5 Program
Dalam rangka menurunkan AKB dan balita dan angka kelahiran maka di
kembangkan partisipasi masyarakat dengan cara membina masyarakat untuk berusaha
menolong mereka sendiri dengan melaksanakan lintas program sebagai prioritas.
7. Prinsip Prinsip PKMD

24

a. Kegiatan sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan


masyarakat setempat walaupun kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan
keehatan secara langsung.
b. Dalam rangka membina masyarakat di perlukan baik :
- Antar
dinas-dinas,instansi-instansi,lembaga
lainnya,lembaga

yang

bersangkutan.
Antar dinas-dinas,instansi-instansi,lembaga

dengan masyarakat.
Dalam hal ini masyarakat tidak memecahkan masalah atau kebutuhan

lainnya,lembaga

tersebut

sendiri maka pelayanan langsung diberikan ke sektor yang bersangkutan.

25

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS

Kegiatan praktek di puskesmas Sei Baung Palembang yang di laksanakan dari tanggal
24 januari sampai 25 februari 2012 kegiatan praktek ditujukan pada 6 program kerja
Puskesmas yang meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Promosi kesehatan
Kesehatan keluarga yang meliputi KIA dan KB
Gizi
Pengobatan
Kesehatan lingkungan
P LM

Kegiatan praktek di puskesmas terdiri dari kegiatan dalam gedung dan di luar
gedung,yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung
- Balai pengobatan ( BP ) umum
- Balai pengobatan ( BP ) gigi
- Manajemen terpadu balita sakit ( MTBS )
- Ruang KIA / KB
- Apotik

26

2. Kegiatan di luar gedung


Kegiatan di luar gedung dilaksanakan dalam wilayah kerja puskesmas Sei
Baung Palembang.Kegiatan dilaksanakan untuk mendukung 6 program kerja
puskesmas.
Kegiatandi luar gedung dilaksanakan mahasiswa secara bergantian sesuai
dengan ketentuan dari puskesmas.
Jenis kegiatan yang di laksanakan mahasiswa di luar gedung,yaitu :
1. Mengikuti kegiatan posyandu
Kegiatan yang di lakukan di Posyandu adalah :
a. Menimbang berat badan bayi dan balita kemudian di isi pada Kartu
Menuju Shat ( KMS ),melalui KMS dapat di ketahui berat
badan,kesehatan,keadaan gizi bayi dan balita segera terpantau.
- Apabila berat badan bayi dan balita di bawah garis merah artinya
-

status gizi nya buruk,


Dan apabila berada di garis kuning status gizinya cukup.
Dan apabila berat badan bayi dan balita berada di garis hijau berarti

gizinya baik
b. Membantu memberikan imunisasi BCG,DPT,POLIO,HEPATITIS
B,Campak.
c. Memberikan Vit A pada bayi berumur 6 bulan sampai 5 tahun
2. Membagikan bubuk abate dan memberikan penyuluhan pada masyarakat
tentang penyakit DBD .

27

3. Melakukan survei dan pendapatan tentang keadaan lingkungan,dan prilaku


hidup masyarakat yang masih dalam wilayah kerja puskesmas Sei Baung
Palembang.
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS SEI BAUNG PALEMBANG

3.1 Visi,Misi dan Motto Puskesmas Sei Baung Palembang


Visi
Tecapainya Kecamatan Ilir Barat I Sehat dengan bertumpu pada pelayanan
prima dan pemberdayaan masyarakat.
Misi
1.
2.
3.
4.

Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat


Meningkatkan profesional provider
Memelihara dan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan yang prima
Menurunkan resiko kesehatan dan kematian.

Motto
1. Sehat itu indah
2. Sehat itu bukan segalanya tapi kalau sakit semua itu tak ada artinya
Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
3.2

Pengabdian
Kebersamaan dan kekeluargaan
Kerja keras
Saling percaya
Terus belajar
Fungsi Puskesmas
1. Pusat pergerakan pembangunan Berwawasan Kesehatan
2. Pusat pemberdayaan Masyarakat
3. Pusat Pelayanan Kesehatan
3.3 Upaya Upaya Puskesmas

28

3.3.1 Upaya Kesehatan Wajib


Upaya Kesehatan Wajib adalah upaya yang di tetapkan bedasarkan
komitmen nasional,regional dan global serta yang mempunyai daya nilai
tinggi untuk peningkatan drajat kesehatan masyarakat.Upaya kesehatan
wajib ini harus di selenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di
Wilayah Indonesia.
Upaya kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh setiap
puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.
Upaya kesehatan wajib itu adalah
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pengobatan
f. Upaya Imunisasi / MTBS
3.3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah upaya yang di
tetapkan bedasarkan permasalahan kesehatan yang di temukan di
masyarakat serta yg di sesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Upaya kesehatan pengembangan di pilih dari daftar upaya kesehatan
pokok puskesmas yang telah ada :
- Upaya Kesehatan Sekolah
- Upaya Kesehatan Keluarga
- Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
- Upaya Kesehatan Kerja
- Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
- Upaya kesehatan Jiwa
- Upaya Kesehatan Mata
- Upaya Kesehatan Usia Lanjut
- Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.
3.4 Lokasi dan Letak Geografi Puskesmas Sei Baung.
Berdasarkan keputusan Walikota Palembang Nomor 1882 Tahun 2010
wilayah kerja puskesmas Sei baung meliputi 2 Kelurahan,yaitu :
1. Kelurahan 26 ilir D I

29

2. Kelurahan Demang Lebar Daun


Dimana kedua kelurahan tersebut terpisah,sehingga batas wilayahnya
sebagai berikut :
Kelurahan Demang Lebar Daun
-

Utara
Selatan
Timur
Barat

: Kelurahan Sirih Agung


: Kelurahan Lorok Pakjo
: Kelurahan 20 Ilir D I
: Kelurahan Sirih Agung

Kelurahan 26 ilir D I
-

Utara
Selatan
Timur
Barat

: Kelurahan Lorok Pakjo


: Kelurahan Bukit Lama
: Kelurahan 26 Ilir
: Kelurahan Iorok Pakjo

Puskesmas Sei Baung merupakan salah satu dari empat puskesmas yang
berada di kecamatan ilir barat I.Puskesmas Sei Baung mempunyai 1
puskesmas pembantu yaitu Pustu Kancil Putih yang berada di kelurahan
demang Lebar Daun.

3.5 Demografi Puskesmas Sei Baung

30

N
O
1.
2.

DATA DEMOGRAFI
Luas Wilayah
Demografi
1. Jumlah KK
2. Jumlah Penduduk
- Ibu Hamil
- Ibu Bersalin
- Bayi
- Balita
- Lansia
3. Sarana kesehatan
- Posyandu
- Poskeskel
4. TTU
- PAUD
- TK
- SD
- SMP
- SMA
- Panti asuhan

JUMLAH
4,3
4.779
23.679
579
556
532
2.462
1.752
19
2
2
10
7
5
3
5

3.6 Staf dan Tenaga Kesehatan Puskesmas Sei Baung


Puskesmas Sei Baung di pimpin oleh dr.Apriyanti.dalam
melaksanakan kegiatanya pimpinan puskesmas Sei Baung di bantu oleh dua
orang Dokter Fungsional dan Dokter Gigi,selain itu puskesmas Sei Baung
mempunyai 4 Paramedis dan 2 Paramedis Pustu,3 Bidan dan 1 Bidan Pustu,4
Perawat Gigi,1 Asisten Apoteker,dan 1 Tenaga Gizi,2 orang Sanitarian dan 2
orang tenaga Adsminitrasi.

31

BAB IV
PENGOLAHAN DATA

Dari hasil survei dan pendataan yang di lakukan tentang identitas kebiasaan
keadaan lingkungan dan prilaku hidup masyarakat.
4.1 Jumlah penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat di lihat pada tabel
1 sebagai berikut :
Tabel 1
No
1
2
3

Umur
0-11 bulan
1-4 tahun
5-9 tahun

Jenis Kelamin
LK
PR
5
5
9
5
13
9

Jumlah

10
14
22

4,08 %
5,7 %
8,98 %

32

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

10-14 tahun
15-19 tahun
20-24 tahun
25-29 tahun
30-34 tahun
35-39 tahun
40-44 tahun
45-49 tahun
50-54 tahun
55-59 tahun
60 tahun keatas

9
8
8
10
5
14
8
4
7
6
11
Jumlah

15
4
11
14
15
9
7
11
5
2
16

24
12
19
24
20
23
15
15
12
8
27
245

9,79 %
4,9 %
7,75 %
9,79 %
8,16 %
9,38 %
6,12 %
6,12 %
4,9 %
3,26 %
11,02 %
100 %

Tabel 2
Tabel Tingkat Pendidikan KK
No
1
2
3
4
5
6

Keterangan
Tidak Sekolah
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
D III
SI
Total

Jumlah
0
9
7
30
7
7
60

%
0%
15 %
11,7 %
50 %
11,7 %
11,7 %
100 %

Tabel 3
Tabel Jenis Pekerjaan KK
No
1
2
3
4
5

Keterangan
Swasta
PNS
Pensiunan
Buruh
Dagang
Total

Jumlah
36
7
11
4
2
60

%
60 %
11,6 %
18,3 %
6,6 %
3,3 %
100 %

33

Tabel 4
Tabel Penghasilan KK
No
1
2
3
4
5

Keterangan
100.000 250.000
250.000 500.000
500.000 750.000
750.000 1.000.000
> 1.000.000
Total

Jumlah
0
0
7
35
18
60

%
0 %
0 %
11,69 %
58,45 %
30,06 %
100 %

Tabel 5
Tabel Kesehatan Keluarga Saat ini
No
1
2

Keterangan

Jumlah
3
57
60

Yang sakit
Tidak sakit
Total

%
5%
95 %
100 %

Tabel 6
Tabel Jumlah KK Yang Berobat
No
1
2

Keterangan
Yang Berobat
Yang Tidak Berobat
Total

Jumlah
3
57
60

%
5%
95 %
100 %

Tabel 7
Tabel Kebiasaan Cara Berobat KK
No
1
2
3
4

Keterangan
Sendiri
Batra
Tenaga Kesehatan
Yang Sehat / Tidak berobat
Total

Jumlah
0
0
3
57
60
Tabel 8

%
0 %
0 %
5 %
95 %
100 %

34

Tabel Kebersihan Mulut


No
1
2

Keterangan
Di cuci 2 x / minggu
Di cuci > x / minggu
Total

Jumlah
0
60
60

%
0%
100 %
100 %

Tabel 9
Tabel Kesehatan Gigi
No
1
2
3
4

Keterangan
Di gosok 1 x / hari
Di gosok > 1 x / hari
Di gosok sebelum tidur
Tidak pernah
Total

Jumlah
3
30
27
0
60

%
5 %
50 %
45 %
0 %
100 %

Tabel 10
Bahan Menggosok Gigi
No
Keterangan
1
Pasta gigi dan sikat gigi
2
Sikat
3
Dan lain lain
Total

Jumlah
60
0
0
60

%
100 %
0 %
0%
100 %

35

Tabel 11
Frekuensi Mandi KK
No
1
2

Keterangan
1 x 1 / hari
> x 2 x / hari
Total

Jumlah
3
57
60

%
5%
95 %
100 %

Tabel 12
Pemakaian Sabun KK
No
1
2

Keterangan
Ya
Tidak
Total

Jumlah
60
0
60

%
100 %
0 %
100 %

Tabel 13
Kebersihan Kuku KK
No
1
2

Keterangan
Bersih
Tidak bersih
Total

Jumlah
57
3
60

%
95 %
5 %
100 %

Tabel 14
Ganti pakaian KK
No
1
2

Keterangan
1 x / hari
2 x / hari
Total

Jumlah
3
57
60

%
5%
95 %
100 %

36

Tabel 15
Pemakaian Alas Kaki Keluar Rumah KK
No
Keterangan
1
Selalu
2
Kadang kadang
3
Tidak pernah
Total

Jumlah
57
3
0
60

%
95 %
5 %
0%
100 %

Tabel 16
Mencuci Kaki Sebelum Tidur
No
Keterangan
1
Selalu
2
Kadang kadang
3
Tidak pernah
Total

Jumlah
5
55
0
60

%
5 %
95 %
0%
100 %

Tabel 17
Penempatan Pakaian
No
Keterangan
1
Lemari
2
Digantung Sembarangan
3
Lain lain
Total

Jumlah
40
20
0
60

%
60 %
40 %
0%
100 %

Tabel 18
Kebiasaan Cuci Muka Sebelum Tidur
No
Keterangan
1
Selalu
2
Kadang kadang
3
Tidak pernah
Total

Jumlah
20
40
0
60

%
40 %
60 %
0%
100 %

37

Tabel 19
KK Memiliki Bayi
No
1
2

Keterangan
Memiliki bayi
Tidak memiliki bayi
Total

Jumlah
10
50
60

%
10 %
90 %
100 %

Tabel 20
KK Memiliki KMS
No
1
2

Keterangan
Memiliki KMS
Tidak memiliki KMS
Total

Jumlah
24
36
60

%
40 %
60 %
100 %

Tabel 21
Status Gizi Balita
Jumlah KMS Bayi Yang Terisi
No
Keterangan
1
Didaerah garis hijau
2
Didaerah garis kuning
3
Didaerah garis merah
Total

Jumlah
24
0
0
24

%
100 %
0%
0 %
100 %

Tabel 22
Pemberian Makan bayi 0 6 bulan
No
Keterangan
1
Asi Eksklusif
2
Susu Formula
3
Air Tajin
Total

Jumlah
10
0
0
10

%
100 %
0%
0 %
100 %

38

Tabel 23
Makanan Tambahan bayi 6 11 Bulan
No
1
2
3
4

Keterangan
Bubur Susu
Roti
Nasi tim
Nasi biasa
Total

Jumlah
5
0
5
0
10

%
50 %
0 %
50 %
0 %
100 %

Tabel 24
Balita Yang di Sapih
No
1
2

Keterangan
< 2 tahun
>2 tahun
Total

Jumlah
4
10
14

%
28,5 %
71,4 %
100 %

Tabel 25
Kebiasaan cuci tangan sebelum makan
No
Keterangan
1
Cuci tangan
2
Kadang kadang
3
Tidak cuci tangan
Total

Jumlah
30
20
10
60

%
50 %
33,3 %
16,6 %
100 %

39

Tabel 26
Menu makanan / hari
No
1
2
3
4

Keterangan
N+L+S+B
N+L+S
N+L
N+S
Total

Jumlah
15
25
15
5
60

%
25 %
41,7 %
25 %
8,3 %
100 %

Tabel 27
Cara Penyajian Makanan
No
1
2

Keterangan

Jumlah
60
0
60

Di tutup
Tidak Ditutup
Total

%
100 %
0
100 %

Tabel 28
Anggota Keluarga Yang Hamil
No
1
2

Keterangan

Jumlah
3
57
60

Ya
Tidak
Total

%
5%
95 %
100 %

Tabel 29
Pemberian FE Pada Ibu Hamil
No
1
2

Keterangan

Jumlah
3
57

Ya
Tidak
Total
Tabel 30

%
5%
95 %
100 %

40

Pemberian Suntikan TT Pada Ibu Hamil


No
1
2

Keterangan
Ya
Tidak

Jumlah
3
57

Total

%
5%
95 %
100 %

Tabel 31
Frekuensi Pemberian Suntikan TT
No
1
2

Keterangan
1 kali
2 kali
Total

Jumlah
3
0
3

%
100%
0%
100 %

Tabel 32
Pertolongan Persalinan
No
Keterangan
1
Tenaga Kesehatan
2
Dukun Terlatih
3
Dukun Tidak Terlatih
Total

Jumlah
60
0
0
60

%
100 %
0%
0 %
100 %

Tabel 33
Pemeriksaan Nifas
No
Keterangan
1
Tenaga Kesehatan
2
Dukun Terlatih
3
Dukun Tidak Terlatih
Total

Jumlah
60
0
0
60

%
100 %
0%
0 %
100 %

41

Tabel 34
Aseptor KB
No
1
2

Keterangan

Jumlah
25
35
60

Ya
Tidak
Total

%
41,6%
58,3 %
100 %

Tabel 35
Metode Kontrasepsi Yang Digunakan
No
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan
IUD
Pil
Suntikan
Implant
Kondom
MOW
MOP
TOTAL

Jumlah
0
14
10
0
1
0
0
25

%
0%
56 %
40 %
0%
4%
0%
0%
100 %

Tabel 36
Motivasi Untuk Menjadi Aseptor KB
No
Keterangan
1
Kesadaran
2
Diajak Petugas
3
Ikut Ikutan
Total

Jumlah
25
0
0
25

%
100 %
0%
0 %
100 %

42

Tabel 37
Alasan Tidak Menjadi Aseptor KB
No
Keterangan
1
Di larang suami
2
Ingin punya anak
3
Pengetahuan kurang
Total

Jumlah
10
3
22
35

%
28,5 %
8,57 %
62,8 %
100 %

Jumlah
5
6
14
25

%
20 %
24 %
56 %
100 %

Tabel 38
Lama ber KB
No
Keterangan
1
< 5 tahun
2
5 10 tahun
3
>10 tahun
Total

Tabel 39
Kontruksi Rumah KK
No
Keterangan
1
Permanent
2
Semi Permanent
3
Panggung

Jumlah
59
1
0

%
98,3 %
1,6 %
0 %

43

Pondok

0
60

0 %
100 %

Jumlah
60
0
0
60

%
100 %
0%
0 %
100 %

Jumlah
35
15
10
60

%
58,3 %
25 %
16,6 %
100 %

Total
Tabel 40
Penerangan KK
No
Keterangan
1
Listrik
2
Petromaks
3
Lain lain
Total

Tabel 41
Ventilasi KK
No
1
Baik
2
Cukup
3
Kurang

Keterangan

Total

Tabel 42
Keadaan Rumah KK
No
1
Semen

Keterangan

Jumlah
60

%
100 %

44

2
3

Papan
Tanah
Total

0
0
60

0%
0 %
100 %

Jumlah
60
0
60

%
100 %
0%
100 %

Tabel43
Air Minum
No
1
2

Keterangan
Dimasak
Tidak Dimasak
Total

Tabel44
Penyimpanan Air Minum
No
1
2

Keterangan
Ditutup
Terbuka
Total

Jumlah
60
0
60

%
100 %
0%
100 %

Tabel 45
Jarak WC Dengan Sumur
No
Keterangan
1
< 5Meter
2
5 10 Meter
3
>10 Meter
Total

Jumlah
0
0
60
60

%
0 %
0%
100 %
100 %

45

Tabel 46
Sumber Air Minum KK
No
1
2
3
4
5

Keterangan
Sungai
Sumur Sehat
Sumur Tidak Sehat
Air Hujan
PAM

Jumlah
0
0
0
0
60
60

%
0 %
0 %
0%
0%
100 %
100 %

Tabel 47
Pembuangan Sampah KK
No
1
2
3
4

Keterangan
Di timbun
Dibakar
Di buang Kesungai
Tempat sampah

Jumlah
0
0
0
60
60

Tabel 48
Kandang Ternak

%
0 %
0 %
0%
100 %
100 %

46

No
Keterangan
1
Ada dalam rumah
2
Ada di luar rumah
3
Tidak ada
Total

Jumlah
0
0
60
60

%
0 %
0%
100 %
100 %

Jumlah

Tabel 49
Tempat BAB
No
1
2
3
4
5

Keterangan
Di sungai
WC cemplung
WC leher angsa
Sembarangan
MCK
Total

0
0
60
0
0
60

0 %
0 %
100 %
0%
0%
100 %

Tabel 50
Pembuangan Limbah Rumah Tangga
No
1
2
3
4

Keterangan
Selokan
sungai
Rawa
Genangan
Total

Jumlah
60
0
0
0
60

%
100 %
0%
0%
0%
100 %

47

Rumusa masalah yang dapat di simpulkan dalam pendataan didaerah RT 02 / RW 01


Kelurahan Demang Lebar Daun dan RT 03 Kelurahan 26 Ilir Palembang ;
1. Cara penyajian makanan yang tidak tertutup
2. Kebiasaan BAB di WC Cemplung.
3. Mencuci tngan sebelum makan ( kadang kadang )
4. Penempatan pakaian digantung sembarang
5. Pembuangan limbah kesungai
6. Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur (kadang-kadang )
7. Tingkat pendidikan yang rendah
(SMP)
8. Tingkat pendidikan yang rendah (SD)
9. Ventilasi yang cukup
10. Kebersihan kuku ( kotor )
11. Mencuci tangan sebelum makan (tidak pernah )
12. Status gizi bayi ( digaris kuning )
13. Penyimpanan air minum (terbuka )
14. Pembuangan sampah dibakar
15. Pembuangan sampah sembarangan

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

0%
0%
33,3 %
40%
0%
0%
11,7%
15%
25%
0%
16,6 %
0%
0%
0%
0%

48

RUMUSAN MASALAH
BERDASARKAN SAMPEL DARI 60 KK
1.

Cara menyajikan Makanan


Proporsi cara menyajikan makann yang tertutup Rt.02,Rt.03 / Rw. 01
Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir Palembang.
Tidak tertutup : 0%

100 %

Ditutup

:100%

a. Sumber data
Hasil survei mahasiswa / mahasiswi Akper Pembina palembang pada
tanggal 12 februari 2012 pada praktek klinik di RT .02 ,RT.03 / RW 01
Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir.
b. Analisa data

49

Data proporsi di atas menunjukkan bahwa banyak masyarakat di RT .02


RT.03 / RW 01 Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir.Tidak
ada yang Tidak menutup makanan.

2. Kebiasaan BAB
Proporsi kebiasaan BAB di WC leher angsa di RT .02 ,RT.03 / RW 01
Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir Palembang:

100 %

Sungai

:-

WC cemplung

:-

WC Leher angsa

:100 %

Sembarangan

:-

MCK

:-

c. Sumber data
Hasil survei mahasiswa / mahasiswi Akper Pembina palembang pada
tanggal 12 februari 2012 pada praktek klinik di RT .02 ,RT.03 / RW 01
Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir.
d. Analisa data

50

Data proporsi di atas menunjukkan bahwa banyak masyarakat di RT .02


RT.03 / RW 01 Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir.yang
BAB di WC leher angsa ( 100 % ).
3. kebiasaan mencuci tangan sebelum makan
proporsi kebiasaan mencuci tangan sebelum makan di RT 02 RT.03 / RW 01
Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir palembang.

Cuci tangan
33,3%

: 50 %

Kadang Kadang :33,3%


50 %

Tidak cuci tangan :16,6%

16,6%

a. Sumber data
Hasil survei mahasiswa / mahasiswi Akper Pembina palembang pada
tanggal 12 februari 2012 pada praktek klinik di RT .02 ,RT.03 / RW 01
Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir.
b. Analisa data
Data proporsi di atas menunjukkan bahwa banyak masyarakat di RT .
02 RT.03 / RW 01 Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir.
Yang kadang kadangtidak mencuci tangan 33,3 %, tidak mencuci tangan

51

16,6 %.Hal ini dapat beresiko pada penyakit Diare dan juga Cacingan bila
pada anak.

4. Penempatan pakaian
Proporsi tingkat pendidikan yang rendah di RT .02 RT.03 / RW 01 Kelurahan
Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir palembang.
Lemari

: 60%

Di gantung sembarangan:40%
60%

Lain lain : 0%

40%

a. Sumber data
Hasil survei mahasiswa / mahasiswi Akper Pembina palembang pada
tanggal 12 februari 2012 pada praktek klinik di RT .02 ,RT.03 / RW 01
Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir palembang.
b. Analisa data
Dari proporsi diatas menunjukkan bahwa masyarakat di RT .02 ,RT.03
RW 01 Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir
palembang.Yang meletakkan pakaian sembarangan 40 %.Hal ini akan
mengakibatkan banyaknya jentik jentik nyamuk dan akan mengakibatkan
adanya penyakit DBD/DHF/Malaria

52

Rumusan masalah kesehatan yang muncul.


1) Resiko terjadinya penyakit saluran pencernaan ( diare ) di RT .02 ,RT.03 RW
01 Kelurahan Demang Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir palembang.
a. Cara penyajian makanan ( tidak di tutup ) (0 % )
b. Kebiasaan BAB menggunakan WC cemplung (0 % )
c. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan kadang kadang (33,3 %)
d. Kebiasaan tidak mencuci tangan (16,6 %)
2) Resiko terjadinya penyakit DBD di RT .02 ,RT.03 RW 01 Kelurahan Demang
Lebar Daun dan Kelurahan 26 Ilir palembang.
a. Pembuangan limbah rumah tangga ke sungai ( 0 % )
b. Penempatan pakaian di gantung sembarangan ( 40 % )
c. Ventilasi cukup ( 25 % )
d. Ventilasi kurang ( 16,6 )
e. Pembuangan sampah sembarangan ( 0 % )

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

53

a. Mahasiswa telah mampu mengkaji,menjelaskan keperawatan kesehatan


keluarga dan masyarakat dengan dilakukannya tentang penyuluhan PHBS
kepada masyarakat .
b. Mahsiswa mampu berperan aktif sebagai motivator dalam rangka
meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan,dengan
menjadi penyuluh kesehatan bagi masyarakat.
c. Mahasiswa mampu berperan aktif sebagai anggota tim kesehatan dalam
rangka mencapai tujuan pelayanan kesehatan masyarakat.
5.2 Saran
Disarankan kepada Warga di RT .02 ,RT.03 RW 01 Kelurahan Demang Lebar
Daun dan Kelurahan 26 Ilir palembang.Untuk selalu memelihara kebersihan
lingkungan dan selalu menghadiri setiap penyuluhan yang di berikan petugas
kesehatan. Karena hal tersebut akan membantu terhadap kebutuhan pengetahuan
warga terhadap kesehatan lingkungan.

S-ar putea să vă placă și