Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENGERTIAN KLB
Timbulnya suatu kejadian kesakitan/ kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan /kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk
dalam kurun waktu tertentu
Termasuk kejadian kesakitan/kematian yang disebabkan oleh
penyakit menular maupun tidak menular .
Istilah Kejadian Luar Biasa (An Outbreak), sering digunakan
sebagai istilah lain dari Wabah (Epidemic), atau merupakan bagian
/ letusan wabah yang terjadi secara luas
Wabah adalah kejadian yang melebihi keadaan biasa, pada satu /
sekelompok masyarakat tertentu
PENGERTIAN KLB DI
INDONESIA
Kriteria tentang KLB mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/9. Suatu kejadian
dinyatakan luar biasa jika ada unsur:
Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
Th 2010
Th 2009
: ..X1.: X1 2 X
: X..:
100
80
Min
60
Maks
Th 2010
40
20
0
Jan
Feb
Mart
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sept
Okt
Nop
Des
Perencanaan biaya
Tenaga
Pelayanan kesehatan
Dukungan laboratorium
Tim kerja lapangan
Imunisasi
Pengendalian vektor
Sanitasi lingkungan
Penyediaan bahan
Angkutan
Komunikasi
Partisipasi masyarakat
Bantuan internasional
Klasifikasi KLB
Menurut penyebab:
Toxin
a. enterotoxin misal yg dihasilkan oleh staphylococus
aureus, vibrio kholera, escherichia, shigella
b. exotoxin (bakteri) misalnya yg dihasilkan
clostridium botulinum, clostridium perfringens
c. endotoxin
Infeksi
Toxin biologis (jamur, alfatoksin, racun ikan dll)
Toxin kimia (zat kimia organik, logam berat)
1 kasus =
KLB
qNon-PD3I
qDiare, Malaria, Rabies, DBD,
Chikungunya, Filaria, Anthrax,
Pes, Leptospira
KLB bila
memenuhi
ketentuan
qKeracunan Makanan
26 March 2012
18
Formulir pelaporan
1. Formulir W1
Laporan 24 jam, laporan ini dapat memberikan
gamb klb secara kasar, satu form berlaku utk 1
peny.
Pelaporan KLB
Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
1. Konfirmasi/menegakkan diagnosa.
- Diagnosa penyakit dilakukan pada awal
kegiatan
- Dalam pelacakan ditentukan definisi ataupun
jenis kasus
Diagnosis dapat ditegakkan secara klinis dan
diperkuat dengan laboratorium
Definisi Kasus :
Definisi kasus berisi gejala klinis dari kasus KLB (berasal dari
informasi awal), Waktu (periode kasus) dan Tempat (meliputi
daerah KLB)
Sifatnya masih kasar, sensitifitas tinggi dan spesifisitas rendah
Penjenjangan kasus
Tipe Kasus
Kriteria
1. Kepastian diagnosis :
Kasus pasti
Ada
kepastian
laboratorium
serologi,
virologi, para -sitologi)
tanpa gejala klinis
Kasus mungkin
Kasus tersangka
Tanda
/
gejala
sesuai
dengan
penyakitnya, pemeriksaan laboratorium
negatif
pemeriksaan
bakteriologi,
dengan atau
2. Hubungan epidemiologi :
Kasus primer
Kasus sekunder
Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
DESKRIPSI KASUS
BERDASARKAN WAKTU
(KURVE EPIDEMIK)
DIGUNAKAN
1. MENENTUKAN/MEMPRAKIRAKAN :
a. Sumber
b. Cara Penularan (tipe kurve)
2. MENGIDENTIFIKASIKAN :
a. Paparan
b. Kasus Awal / Indeks Kasus
(Masa Inkubasi rata-rata / Maks - Min)
DESKRIPSI KASUS
BERDASARKAN TEMPAT
MENGIDENTIFIKASIKAN
SUMBER PENULARAN
MERUMUSKAN HIPOTESIS:
SUMBER PENULARAN,
ETIOLOGI PENYAKIT
Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
4. Buat rumusan hipotesis
- Hipotesis dibuat berdasarkan data yg sudah
ada, tujuannya mengarahkan penyelidikan
epidemiologi
- Mencakup sumber penularan, penyebab,
cara penyebaran dan faktor-faktor yang
mempengaruhi
Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
5. Pengumpulan data epidemiologi
- Untuk pembuktian hipotesis
Data primer dng wawancara kuesioner
tersruktur berdasarkan variabel epidemiologi
5W dan 1 H, pem Lab
Data sekunder : data kasus periode tahun
sebelumnya, pola maks min, data vektor, data
lingkungan, data perilaku, data cakupan
imunisasi, cold chain dll
Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
6. Pengolahan data, analisis dan interpretasi
data
Data primer dan sekunder harus diolah.
Hasilnya untuk rencana penanggulangan dan
dinamika penularan
Analisis menggunakan tabel, grafik, peta.
Untuk menggambarkan besarnya masalah
dihitung attack rate, case fatality rate, ratio
dan proporsi dsb
Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
Hasil analisis juga dpt menjawab tujuan
penyelidikan epidemiologi yaitu apakah benar
terjadi KLB, KLB apa, karakteristik penduduk
yang terkena, kapan KLB, mengapa terjadi,
darimana sumber penularan, dimana,
bagaimana cara penularannya.
Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
7. Rumuskan kesimpulannya
Jelaskan pola penyakit yang terjadi
Buat rekomendasi untuk rencana
penanggulangannya, begitu juga agar supaya
KLB tidak terulang lagi
DESKRIPSI KASUS
BERDASARKAN WAKTU
(KURVE EPIDEMIK)
DIGUNAKAN
1. MENENTUKAN/MEMPRAKIRAKAN :
a. Sumber
b. Cara Penularan (tipe kurve)
2. MENGIDENTIFIKASIKAN :
a. Paparan
b. Kasus Awal / Indeks Kasus
(Masa Inkubasi rata-rata / Maks - Min)
COMMON SOURCE
JUMLAH KASUS
25
20
15
10
5
0
1
9 10 11 12 13 14
PROPAGATED
JUMLAH KASUS
14
12
10
8
6
4
2
0
JUM. KASUS
30
SEKUNDER
PRIMER
25
20
15
10
5
0
3 4
10
9
8
18 hari
(masa inkubasi rata-rata)
7
6
5
4
3
29
27
25
23
21
19
17
15
13
11
2
1
0
JUMLAH KASUS
CONTOH :
CARA IDENTIFIKASI PAPARAN / SUMBER PENULARAN
DESKRIPSI KASUS
BERDASARKAN TEMPAT
MENGIDENTIFIKASIKAN
SUMBER PENULARAN
ATTACK
RATE
(%)
SAKIT
SEHAT
TOTAL
Masyarakat A
98
57
155
63,23
Masyarakat B
31
158
187
16,58
132
141
6,4
22
24
46
47,83
22
18
40
55
Masyarakat B
Yang tidak terpapar air
masyarakat A
Yang terpapar air Masyarakat A
Masyarakat B yang terpapar air
Masy. A
Yang Minum Air A
Yang tidak Minum Air A
Kasihan
Sewon
Pajangan
Piyungan
Banguntapan
1 Kasus
1 Kasus
4 Kasus
1 Kasus
Bantul
Kulonprogo
5 Kasus
Jetis
1
Pleret
5 Kasus
Dlingo
Pandak
8 Kasus
Bb.Lipuro
Imogiri
4 Kasus
1
4 Kasus
Srandakan
Pundong
1
1 Kasus
1 Kasus
Sanden
Kretek
Gunungkidul
> 5 Kasus
Samudera Indonesia
1 - 5 Kasus
TAK ADA LAP. KASUS
JML MENINGGAL
46
MERUMUSKAN HIPOTESIS:
SUMBER PENULARAN,
ETIOLOGI PENYAKIT
GOL
UMUR
TOTAL
JUMLAH
PENDERITA
JUMLAH
POPULASI
A. R.
(%)
Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
8. Tindakan penanggulangannya
Tentukan cara penanggulangan yang paling
efektif
Kemudian amati perkembangan penyakitnya
Pengamatan dilakukan 2 kali masa inkubasi
sejak tidak ditemukan kasus baru
METODA
PENYIDIKAN KLB
PENYUSUNAN
REKOMENDASI
DASAR TINDAKAN
PENANGGULANGAN
ETIOLOGIS
SUMBER & CARA PENANGGULANGAN
DASAR TINDAKAN
PENGENDALIAN
ETIOLOGIS
SUMBER & CARA PENANGGULANGAN
KEADAAN PENYEBAB KLB
KECENDERUNGAN JANGKA PANJANG PENYAKIT
DAERAH YG BERESIKO
POPULASI YG BERESIKO
METODA
PENYIDIKAN KLB
PENYUSUNAN
REKOMENDASI
CARA PENANGGULANGAN
Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
9. Buat laporan lengkap
- Lama terjadinya KLB
- Jumlah kasus dan kematian, attack rate, CFR,
proporsi, ratio dll
- Luas KLB, sumber penularan, cara dan
faktor2nya
- Tindakan yg telah dilakukan
Saran
10. Distribusikan hasil ke pihak yg terkait
TERIMA KASIH