Sunteți pe pagina 1din 53

KLB

Dr. Titiek Hidayati M. Kes

Kejadian luar biasa (KLB) padanan kata epidemic = kejadian kasus-kasus


penyakit yg jumlahnya melebihi yg diperkirakan dalam waktu tertentu pd
suatu penduduk.
Epidemi (epidemic) meliputi outbreak maupun cluster.
Epidemi dikenakan pd kondisi kejadian kasus-kasus di kalangan penduduk
secara luas. Outbreak biasa dikenakan pd kejadian kasus di suatu
komunitas penduduk terbatas, misalnya di asrama atau sekolah. Cluster
dikenakan pd kejadian kasus-kasus penyakit yg tidak menular (misalnya
kesurupan pada sejumlah murid sekolah). Istilah KLB lebih sering
digunakan karena kurang menakutkan daripada wabah.
Pandemi = jenis epidemi yg mengenai sejumlah besar penduduk di
negara2 atau epidemi plus bila dlm keseharian, kejadian kasus selalu ada
mis HIV/AIDS, pes di masa lampau dll
Seharusnya semua KLB ditanggapi dng penyidikan atau investigasi selain
penanggulangan yang cepat supaya tidak hanya menenangkan penduduk,
namun juga akan lebih memberikan kepastian bagi penduduk termasuk
dapat menangkal ulangan dikemudian hari

PENGERTIAN KLB
Timbulnya suatu kejadian kesakitan/ kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan /kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk
dalam kurun waktu tertentu
Termasuk kejadian kesakitan/kematian yang disebabkan oleh
penyakit menular maupun tidak menular .
Istilah Kejadian Luar Biasa (An Outbreak), sering digunakan
sebagai istilah lain dari Wabah (Epidemic), atau merupakan bagian
/ letusan wabah yang terjadi secara luas
Wabah adalah kejadian yang melebihi keadaan biasa, pada satu /
sekelompok masyarakat tertentu

PENGERTIAN KLB DI
INDONESIA

KEJADIAN LUAR BIASA


Kejadian Luar Biasa (KLB) salah satu kategori status wabah dalam peraturan yang
berlaku di Indonesia. tatus Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004.
Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan
atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu.

Kriteria tentang KLB mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/9. Suatu kejadian
dinyatakan luar biasa jika ada unsur:
Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

Kriteria kerja KLB

1. Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak


ada/ tidak dikenal

2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus


selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
(jam, hari, minggu, bulan, tahun).

3. Jumlah penderita dalam satu bulan pada tahun ini


menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan
dengan jumlah penderita pada bulan yang sama pada tahun
sebelumnya

Th 2010
Th 2009

: ..X1.: X1 2 X
: X..:

4. Case fatality rate (CFR) suatu penyakit dalam


suatu kurun waktu tertentu menunjukkan
kenaikan 50% atau lebih, dibandingkan
dng CFR dari periode sebelumnya
5. Proportional rate (Prosentase kasus baru suatu
penyakit terhadap total kunjungan kasus baru pada
periode tertentu) nenunjukkan kenaikan dua atau
lebih dibandingkan periode sebelumnya
6. Apabila terdapat kesakitan atau kematian akibat
keracunan yang timbul di suatu kelompok
masyarakat

Pola minimum dan maksimum


120

100

80

Min

60

Maks
Th 2010

40

20

0
Jan

Feb

Mart

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sept

Okt

Nop

Des

Faktor terjadinya wabah


1. Kecepatan perjalanan di dalam negeri maupun antar negara yg
semakin tinggi & jarak tempuh yang semakin jauh.
2. Penebangan hutan yg meluas & pembangunan irigasi.
3. Program pengendalian vektor penyakit seperti serangga & tikus
yg terbengkalai
4. Urbanisasi yg serentak & kepadatan penduduk secara
berlebihan
5. Kondisi sanitasi yang buruk
6. Kesempatan lebih banyak untuk berkumpul
7. Seringnya perpindahan penduduk dan pengungsian
8. Acara-acara sosial dan rekreasi
9. Pariwisata
10. Pemrosesan makanan dalam industri berskala besar

Sifat-sifat karakteristik kedaruratan yg


disebabkan wabah meliputi keadaan :
1. Ada risiko datangnya atau penyebaran penyebab penyakit di
populasi
2. Sejumlah besar kasus-kasus penyakit diperkirakan akan terjadi
3. Penyakit yg bersangkutan sedemikian berbahaya shg
mengakibatkan kecacatan serius atau kematian
4. Ada risiko kekacauan sosial dan/ atau ekonomi sbg akibat
kehadiran penyakit
5. Pemerintah di negara yg bersangkutan tidak mampu menangani
situasi oleh karena kekurangan atau kekurang-mampuan : tenaga
teknik atau profesional, pengalaman organisasi, penyediaan bahan
atau alat yang diperlukan (obat, vaksin, bahan diagnostik di
laboratorium, bahan pengendalian vektor, dll)
6. Kemungkinan bahaya penyebaran penyebaran penyakit secara
internasional

Jenis jenis situasi yg mungkin digolongkan


sbg kedaruratan akan berbeda dari satu
negara ke negara lain, kondisi ini tergantung
faktor :
a. Keadaan endemisitas penyakit sebelumnya
b. Ada atau tidaknya sarana penyebaran
penyebab penyakit

Organisasi pelayanan kesehatan


kedaruratan

Sumber daya yang diperlukan pada


keadaan kedaruratan akibat wabah :
Dana, tenaga dan bahan

Perencanaan biaya
Tenaga
Pelayanan kesehatan
Dukungan laboratorium
Tim kerja lapangan
Imunisasi
Pengendalian vektor

Sanitasi lingkungan
Penyediaan bahan
Angkutan
Komunikasi
Partisipasi masyarakat
Bantuan internasional

Inventarisasi sumber daya .yang


tersedia untuk pelayanan medik

Lokasi rumah sakit dan pusat-pusat kesehatan lain, berdasarkan


Wilayah layanan rumah sakit
Jumlah rata-rata pasien rawat-inap dan rawat-jalan
Jumlah tempat tidur di bangsal penyakit infeksi
Jenis isolasi yang tersedia untuk pasien-pasien
Kemungkinan perluasan fasilitas isolasi
Fasilitas pelayanan intensif
Jumlah ambulans
Kebutuhan tenaga tambahan
Lokasi rumah sakit rujukan
Staf eksekutif yang dapat dihubungl pada saat kedaruratan
Fasilitas.fasilItas tambahan yang mungkin tersedia, seperti sekolah,
hotel, dan lain.lain.

Klasifikasi KLB
Menurut penyebab:
Toxin
a. enterotoxin misal yg dihasilkan oleh staphylococus
aureus, vibrio kholera, escherichia, shigella
b. exotoxin (bakteri) misalnya yg dihasilkan
clostridium botulinum, clostridium perfringens
c. endotoxin
Infeksi
Toxin biologis (jamur, alfatoksin, racun ikan dll)
Toxin kimia (zat kimia organik, logam berat)

Jenis Penyakit KLB


qPD3I
qAFP, TN
qCampak, Difteri, Pertusis, Hep-B

1 kasus =
KLB

qNon-PD3I
qDiare, Malaria, Rabies, DBD,
Chikungunya, Filaria, Anthrax,
Pes, Leptospira

KLB bila
memenuhi
ketentuan

qKeracunan Makanan
26 March 2012

18

B. Menurut sumbernya KLB dapat


digolongkan sbb :
1. Bersumber dari manusia, misal : jalan napas,
tenggorokan, tangan, tinja, hubungan seksual, air
seni, muntahan, seperti : Salmonella, Shigella,
Staphyloccus, Streptococus, protozoa, virus
hepatitis.
2. Bersumber dari kegiatan manusia, misal : Toxin
biologis dan kimia (pembuatan tempe bongkrek,
penyemprotan, pencemaran lingkungan
(penangkapan ikan dengan racun), jarum suntik
yang tidak steril.

3. Bersumber dari binatang seperti : binatang piaraan, ikan,


binatang mengerat, contoh : Leptospira, Salmonella, Vibrio,
Cacing, dan parasir lainnya, keracunan ikan/plankton.
4. Bersumer dari serangga ( lalat, kecoa, nyamuk dan
sebagainya ) misal : Salmonella, Staphilococ, Streptococ,
aedes aegypti.
5. Bersumber dari udara misal : Staphiloccoccus,
Streptoccoccus, Virus, pencemaran udara.
6. Bersumber dari permukaan benda-benda/alat-alat misal
: Salmonella.
7.Bersumber dari air, misal Vibrio Cholerae, Salmonella.
8.Bersumber dari makanan/minuman misal : keracunan
singkong, jamur makanan daIam kaleng.

Formulir pelaporan
1. Formulir W1
Laporan 24 jam, laporan ini dapat memberikan
gamb klb secara kasar, satu form berlaku utk 1
peny.

2. Formulir W2(lap. Mingguan)


3. Formulir W1/RS(KLB yg diket. Dr RS)
4. Formulir KD/RS(DHF,tetanus,polio di RS)

Pelaporan KLB

Dari penyakit-penyakit diatas, pada keadaan tidak ada wabah/KLB secara


rutine hanya yang termasuk: kelompok A dan kelompok B vang perlu
dilaporkan secara mingguan.
Bagi penyakit kelompok C dan kelompok D bersama-sama penyakit
kelompok A & B secara rutin dilaporkan bulanan dan di tingkat puskesmas
di laporkan secara terpadu pada formulir LB I.
Khusus bagi penyakit kelompok C, jika ada wabah atau KLB, dilaporkan
dalam waktu 24 jam dengan menggunakan formulir WI. Kemudian selama
KLB berlangsung, penyakit tersebut juga dilaporkan secara mingguan
dengan menggunakan formulir W2, (sistem laporan KLB) yaitu diisikan
pada salah satu kolom yang kosong.
Jika KLB atau wabah dari penyakit yang bersangkutan sudah berhenti
(incidence penyakit sudah kembali pada keadaan normal), maka penyakit
tersebut tidak perlu dilaporkan secara mingguan lagi. Sementara itu,
laporan penyakit melalui form LB 1 sistim pencatatan terpadu puskesmas
berjalan terus.

Jalur pelaporan KLB

Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
1. Konfirmasi/menegakkan diagnosa.
- Diagnosa penyakit dilakukan pada awal
kegiatan
- Dalam pelacakan ditentukan definisi ataupun
jenis kasus
Diagnosis dapat ditegakkan secara klinis dan
diperkuat dengan laboratorium

Definisi Kasus :
Definisi kasus berisi gejala klinis dari kasus KLB (berasal dari
informasi awal), Waktu (periode kasus) dan Tempat (meliputi
daerah KLB)
Sifatnya masih kasar, sensitifitas tinggi dan spesifisitas rendah

tentukan kriteria kasus berdasarkan tingkat kepastian diagnosis,


atau hubungan epidemiologisnya
Penting diingat bahwa definisi kasus ini dapat berubah selama
proses penyidikan (Bres, 1986).

Penjenjangan kasus

Tipe Kasus

Kriteria

1. Kepastian diagnosis :
Kasus pasti

Ada
kepastian
laboratorium
serologi,
virologi, para -sitologi)
tanpa gejala klinis

Kasus mungkin

Tanda / gejala sesuai penyakitnya, tanpa


dukungan laboratorium

Kasus tersangka

Tanda
/
gejala
sesuai
dengan
penyakitnya, pemeriksaan laboratorium
negatif

pemeriksaan
bakteriologi,
dengan atau

2. Hubungan epidemiologi :
Kasus primer

Kasus yang sakit karena paparan pertama

Kasus sekunder

Kasus yang sakit oleh karena adanya


kontak dengan kasus primer.

Kasus tak ada


hubungan

Terjadinya sakit bukan karena paparan


pertama ataupun kontak dengan kasus.

Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB

2. Memastikan adanya suatu KLB


- KLB dipastikan berdasarkan kriteria yg sudah ditetapkan
3. Hubungkan KLB dengan faktor-faktor Waktu, Tempat dan Orang
Lakukan suatu survei yang cepat terhadap penderita yg diketahui
atau dipilih yang mengetahui tentang situasi penduduk dan
daerah serta lingkungan sekitarnya. Lakukan wawancara dengan
penderita-penderita ini dan tentukan ada atau tidak pengalamanpengalaman yang sama diantara mereka misalnya, kapan mulai
sakit (waktu), dimana mereka mendapat infeksi (tempat) dan
identitas orang itu seperti jenis kelamin, umur, status imunisasi,
dll. Hitung jumlah penderita dan hubungkan dengan jumlah
Penduduk di daerah tersebut (menghitung rate)

DESKRIPSI KASUS
BERDASARKAN WAKTU
(KURVE EPIDEMIK)

DIGUNAKAN
1. MENENTUKAN/MEMPRAKIRAKAN :
a. Sumber
b. Cara Penularan (tipe kurve)
2. MENGIDENTIFIKASIKAN :
a. Paparan
b. Kasus Awal / Indeks Kasus
(Masa Inkubasi rata-rata / Maks - Min)

DESKRIPSI KASUS
BERDASARKAN TEMPAT

MENGIDENTIFIKASIKAN
SUMBER PENULARAN

PENGGUNAAN DESKRIPSI KASUS


BERDASARKAN ORANG

MERUMUSKAN HIPOTESIS:
SUMBER PENULARAN,
ETIOLOGI PENYAKIT

Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
4. Buat rumusan hipotesis
- Hipotesis dibuat berdasarkan data yg sudah
ada, tujuannya mengarahkan penyelidikan
epidemiologi
- Mencakup sumber penularan, penyebab,
cara penyebaran dan faktor-faktor yang
mempengaruhi

Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
5. Pengumpulan data epidemiologi
- Untuk pembuktian hipotesis
Data primer dng wawancara kuesioner
tersruktur berdasarkan variabel epidemiologi
5W dan 1 H, pem Lab
Data sekunder : data kasus periode tahun
sebelumnya, pola maks min, data vektor, data
lingkungan, data perilaku, data cakupan
imunisasi, cold chain dll

Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
6. Pengolahan data, analisis dan interpretasi
data
Data primer dan sekunder harus diolah.
Hasilnya untuk rencana penanggulangan dan
dinamika penularan
Analisis menggunakan tabel, grafik, peta.
Untuk menggambarkan besarnya masalah
dihitung attack rate, case fatality rate, ratio
dan proporsi dsb

Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
Hasil analisis juga dpt menjawab tujuan
penyelidikan epidemiologi yaitu apakah benar
terjadi KLB, KLB apa, karakteristik penduduk
yang terkena, kapan KLB, mengapa terjadi,
darimana sumber penularan, dimana,
bagaimana cara penularannya.

Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
7. Rumuskan kesimpulannya
Jelaskan pola penyakit yang terjadi
Buat rekomendasi untuk rencana
penanggulangannya, begitu juga agar supaya
KLB tidak terulang lagi

DESKRIPSI KASUS
BERDASARKAN WAKTU
(KURVE EPIDEMIK)

DIGUNAKAN
1. MENENTUKAN/MEMPRAKIRAKAN :
a. Sumber
b. Cara Penularan (tipe kurve)
2. MENGIDENTIFIKASIKAN :
a. Paparan
b. Kasus Awal / Indeks Kasus
(Masa Inkubasi rata-rata / Maks - Min)

COMMON SOURCE

JUMLAH KASUS

25
20
15
10
5
0
1

9 10 11 12 13 14

JAM MULAI SAKIT


Kasus-kasus keracunan stapilokok menurut masa inkubasi,
Tennesse, 25 Mei 1969 (dikutip dari CDC, 1979)

PROPAGATED
JUMLAH KASUS

Tanggal Mulai Sakit (minggu)

14
12
10
8
6
4
2
0

Distribusi kasus Hepatitis Infeksiosa menurut minggu mulai sakit


di Kota Baren Kentucky, Juni 1971 - April 1972
(dikutip dari Carman et al., 1979)

Common Source and Propagated


35

JUM. KASUS

30

SEKUNDER
PRIMER

25
20
15
10
5
0
3 4

JAM MULAI SAKIT

Distribusi kasus Salmonelosis menurut hari mulai sakit,


Clarkville, Tennesse, 4-15 Juli 1970 (dikutip dari CDC, 1979)

10
9
8

18 hari
(masa inkubasi rata-rata)

7
6
5
4
3

TANGGAL MULAI SAKIT

Distribusi kasus Rubella menurut hari mulai sakit


di Sun City 21-19 Juni (dikutip dari CDC, 1979)

29

27

25

23

21

19

17

15

13

11

2
1
0

JUMLAH KASUS

CONTOH :
CARA IDENTIFIKASI PAPARAN / SUMBER PENULARAN

DESKRIPSI KASUS
BERDASARKAN TEMPAT

MENGIDENTIFIKASIKAN
SUMBER PENULARAN

ANALISIS KLB BERDASARKAN TEMPAT


JUMLAH ORANG
PELAYANAN AIR

ATTACK
RATE
(%)

SAKIT

SEHAT

TOTAL

Masyarakat A

98

57

155

63,23

Masyarakat B

31

158

187

16,58

132

141

6,4

22

24

46

47,83

22

18

40

55

Masyarakat B
Yang tidak terpapar air
masyarakat A
Yang terpapar air Masyarakat A
Masyarakat B yang terpapar air
Masy. A
Yang Minum Air A
Yang tidak Minum Air A

PETA PENYEBARAN TETANUS PASCA GEMPA


DI KAB. BANTUL TAHUN 2006
Sleman
Kota
Sedayu

Kasihan

Sewon

Pajangan

Piyungan

Banguntapan
1 Kasus

1 Kasus

4 Kasus

1 Kasus

Bantul

Kulonprogo

5 Kasus

Jetis

1
Pleret
5 Kasus

Dlingo

Pandak

8 Kasus
Bb.Lipuro

Imogiri

4 Kasus
1

4 Kasus

Srandakan
Pundong
1

1 Kasus

1 Kasus
Sanden

Kretek

Gunungkidul

> 5 Kasus

Samudera Indonesia

1 - 5 Kasus
TAK ADA LAP. KASUS
JML MENINGGAL

INSIDENCE RATE KASUS CAMPAK,


PER PROPINSI, 2005

Tkk ada Lap


< 1 / 10.000
1-5/10.000
6-10/10.000
>10/10.000

46

PENGGUNAAN DESKRIPSI KASUS


BERDASARKAN ORANG

MERUMUSKAN HIPOTESIS:
SUMBER PENULARAN,
ETIOLOGI PENYAKIT

ANALISIS KLB BERDASARKAN UMUR

GOL
UMUR

TOTAL

JUMLAH
PENDERITA

JUMLAH
POPULASI

A. R.
(%)

Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
8. Tindakan penanggulangannya
Tentukan cara penanggulangan yang paling
efektif
Kemudian amati perkembangan penyakitnya
Pengamatan dilakukan 2 kali masa inkubasi
sejak tidak ditemukan kasus baru

METODA
PENYIDIKAN KLB
PENYUSUNAN
REKOMENDASI

DASAR TINDAKAN
PENANGGULANGAN
ETIOLOGIS
SUMBER & CARA PENANGGULANGAN

DASAR TINDAKAN
PENGENDALIAN

ETIOLOGIS
SUMBER & CARA PENANGGULANGAN
KEADAAN PENYEBAB KLB
KECENDERUNGAN JANGKA PANJANG PENYAKIT
DAERAH YG BERESIKO
POPULASI YG BERESIKO

METODA
PENYIDIKAN KLB
PENYUSUNAN
REKOMENDASI

CARA PENANGGULANGAN

1. MENGHILANGKAN SUMBER PENULARAN


Menjauhkan sumber penularan dari Orang
Membunuh bakteri pd sumber penularan
Pengobatan / isolasi orang yg diduga sbg sumber penularan
2. MEMUTUS RANTAI PENULARAN
Sterilisasi sumber penularan
Mengendalikan vektor
Peningkatan Higiene Perorangan

3. MERUBAH RESPON ORANG THD PENYAKIT


Melakukan Imunisasi
Mengadakan pengobatan

Langkah-Iangkah penyelidikan
epidemiologi KLB
9. Buat laporan lengkap
- Lama terjadinya KLB
- Jumlah kasus dan kematian, attack rate, CFR,
proporsi, ratio dll
- Luas KLB, sumber penularan, cara dan
faktor2nya
- Tindakan yg telah dilakukan
Saran
10. Distribusikan hasil ke pihak yg terkait

TERIMA KASIH

TIM KENDALI KLB FLU BURUNG

S-ar putea să vă placă și