Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Perbandingan 2 year disease free survival rate pada pasien Ca sel transitional Buli
yang mendapatkan ekstrak curcuma dan ekstrak daun sirsak harian
Keganasan buli merupakan 4-10% dari semua keganasan di USA (United States Of
America) dan menyebabkan sekitar 10.000 kematian per tahun. Pada 2005,
diperkirakan terdapat 63.210 kasus baru dengan lebih dari 13.000 kematian.
Kemungkinan kekambuhan/rekurensi antara 50-90%, tergantung pada
staging, grade, dan jumlah tumor primer. Progresi stage and grade terjadi
antara 10-50% kasus. Karena tidak ada metode tunggal yang 100% sensitif untuk
monitoring rekurensi pada penderita maka biasanya digunakan kombinasi beberapa
cara. Cara diagnosis utama pada keganasan buli adalah dengan flexible
cystoscopy, karena risiko tindakan rendah dan dapat dilakukan pada tempat
praktek dokter. Namun, jika ditemukan lesi datar seperti pada carcinoma in-situ sulit
untuk membedakan dengan buli normal. Oleh karena itu, flexible cystoscopy lebih
bermanfaat jika dipakai untuk diagnosis pada keganasan yang sudah nyata.
Sensitivitas uji ini sangat dipengaruhi oleh grade tumor. Pada high-grade tumors
dengan pleomorfisme yang jelas dan gambaran nukleus abnormal, akan dengan
mudah dideteksi secara akurat dengan flexible cystoscopy. Namun, jika small and/or
well differentiated tumors, di mana bedanya dengan normal sedikit, maka sukar
dideteksi dengan cystoscopy. Untuk kasus yang masih dini atau tumor dengan
diferensiasi baik, minimal dibutuhkan cara diagnosis lain seperti pemeriksaan marker urin. Misalnya nmp2, nmp 2, 9, fibronectin, cytokeratin 2,18,
bladder cancer specific protein blca-4, aktivitas telomerase, bladder associated
antigen (bta), urothelial carcinoma associated 1 (uca1), serta nmp22, dna ploidy &
s-phase fraction. 1-3,5-20 Selain cystoscopy, diagnosis dapat juga dilakukan dengan
upper tract imaging untuk mendeteksi tumor urotelial tambahan dan adanya
obstruksi saluran kemih.20
Daun sirsak diketahui sebagai bahan yang paling ampuh untuk mengobati kanker.
Salah satu penyebabnya karena daun sirsakmengandung senyawa annonaceous
acetogenins yang berkemampuan 10.000 kali lebih kuat dalam membunuh sel
kanker dibandingkan adriamycin (yang umum digunakan dalam kemoterapi).
Senyawa ini sangat selektif, hanya menempel pada sel-sel kanker dan merusak ATP
(sumber energi) pada dinding mitokondria, sehingga tidak ada energi yang tersisa
untuk mempertahankan hidup sel kanker.