Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
f. Makanan/ cairan
Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi
makanan/ cairan adekuat: mual, anoreksia
Kesulitan untuk mengunyah
Tanda : Penurunan berat badan
Kekeringan pada membran mukosa.
g. Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan
pribadi. Ketergantungan
h. Neurosensori
Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi
pada jari tangan.
Tanda : Pembengkakan sendi simetris
i. Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh
pembengkakan jaringan lunak pada sendi).
j. Keamanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, Lesi kulit, ulkus
kaki. Kesulitan dalam ringan dalam menangani tugas/ pemeliharaan
rumah tangga.Demam ringan menetap Kekeringan pada mata dan
membran mukosa.
k. Interaksi social
Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain;
perubahan peran; isolasi.
l. Riwayat Psikososial
Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya kecemasan yang
cukup tinggi apalagi pada pasien yang mengalami deformitas pada
sendi-sendi karena ia merasakan adanya kelemahan-kelemahan pada
pengetahuan
berhubungan
dengan
kurangnya
pemajanan/mengingat.
3. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan patologis oleh arthritis
rheumatoid.
1) Tujuan
Dalam waktu 2 x 60 menit setelah diberikan tindakan keperawatan
skala nyeri berkurang
2) Kriteria Hasil
a) Skala nyeri berkurang
b) Pasien dapat beristirahat
c) Ekspresi meringis (-)
d) TTV dalam batas normal (TD : 120-140/60-80 mmHg, N : 60100, RR : 16-24 x/menit, T : 36,5-37,5C)
3) Intervensi
MANDIRI
1) Kaji keluhan nyeri, kualitas, lokasi, intensitas dan waktu.
Catat faktor yang mempercepat dan tanda rasa sakit
nonverbal.
teknik/perilaku
yang
memungkinkan
melakukan aktivitas.
3) Intervensi
MANDIRI
a) Evaluasi pemantauan tingkat inflamasi/rasa sakit pada
sendi.
R/
Tingkat
aktivitas
atau
latihan
tergantung
dari
R/
Memaksimalkan
fungsi
sendi,
mempertahankan
mobilitas.
KOLABORASI
a) Konsul dengan ahli terapi fisik atau okupasi dan spesialis
vokasional.
R/ Memformulasi program latihan berdasarkan kebutuhan
individual dan mengidentifikasi bantuan mobilitas.
b) Berikan obat sesuai indikasi (Steroid)
R/ Menekan inflamasi sistemik
c. Gangguan bodi image berhubungan dengan deformitas sendi.
1) Tujuan
Dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan
pasien menerima perubahan tubuh.
2) Kriteria Hasil
a) Mengungkapkan
peningkatan
rasa
percaya
diri
dalam
Berikan
kesempatan
mengidentifiaksi
rasa
perilaku
menarik
diri,
penggunaan
Pasien/keluarga
membutuhkan
dukungan
selama
Perubahan
kemampuan
merawat
diri
dapat
pengetahuan
berhubungan
dengan
kurangnya
pemajanan/mengingat.
1) Tujuan
Dalam waktu 1 x 60 menit setelah diberikan tindakan keperawatan
pasien dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang kondisi dan
perawatan.
2) Kriteria Hasil
a) Menunjukkan pemahaman tentang kondisi dan perawatan.
b) Mengembangkan rencana untuk perawatan diri, termasuk
modifikasi gaya hidup yang konsisten dengan mobilitas atau
pembatasan aktivitas.
3) Intervensi
a) Tinjau proses penyakit, prognosis, dan harapan masa depan.
R/ Memberikan pengetahuan dimana pasien dapat membuat
pilihan berdasarkna informasi.
pentingnya
melanjutkan
manajemen
farmakoterapeutik.
R/ Keuntungan dari terpai obat tergantung pada ketepatan
dosis, misal : aspirin diberikan secara reguler untuk
mendukung kadar terapeutik darah 18 - 25 mg.
d) Berikan informasi mengenai alat bantu, misal : tongkat atau
palang keamanan.
R/ Mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan
memungkinkan pasien ikut serta secara lebih nyaman dalam
aktivitas yang dibutuhkan.
e) Diskusikan menghemat energi, misal : duduk daripada berdiri
untuk mempersiapkan makanan dan mandi
R/ Mencegah kepenatan, memberikan kemudahan perawatan
diri dan kemandirian.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Artritis reumatoid merupakan penyakit inflamasi sistemik kronis yang
tidak diketahui penyebabnya, diakrekteristikkan oleh kerusakan dan
proliferasi membran sinovial yang menyebabkan kerusakan pada tulang
sendi, ankilosis, dan deformitas. (Kusharyadi, 2010)
Penyebab utama penyakit artritis reumatoid masih belum diketahui secara
pasti. Ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab artritis
reumatoid, yaitu :Infeksi Streptokkus hemolitikus dan Streptococcus nonhemolitikus, endokrin,autoimmun,metabolik, danfaktor genetik serta pemicu
lingkungan
Jika pasien artritis reumatoid pada lansia tidak diistirahatkan, maka
penyakit ini akan berkembang menjadi empat tahap yaitu terdapat radang
sendi dengan pembengkakan membran sinovial dan kelebihan produksi cairan
sinovial, secara radiologis, kerusakan tulang pipih atau tulang rawan dapat
dilihat, jaringan ikat fibrosa yang keras menggantikan pannus, sehingga
mengurangi ruang gerak sendi, ankilosis fibrosa mengakibatkan penurunan
gerakan sendi, perubahan kesejajaran tubuh, dan deformitas. Secara
radiologis terlihat adanya kerusakan kartilago dan tulang.
Masalah keperawatan yang mungkin muncul adalah nyeri, gangguan
mobilitas fisik, gangguan bodi image, kurang perawatan diri, risiko cedera,
dan kurang pengetahuan.
B. Saran
Tenaga
kesehatan
meningkatkan
Rheumatoid
sebaiknya
diharapkan
pengetahuan
agar
tentang
lebih
penyakit
bisa
Artrhitis
informasi
mengenai
Artrhitis
keperawatan
kepada
pasien
dengan
Artrhitis
Rheumatoid.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
13