Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
NASKAH PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan gelar
Profesi Ners (Ns)
Disusun Oleh:
VITRI HARIYANI
J230 113 029
Naskah Publikasi
Kata kunci : Asuhan Keperawatan, cidera kepala dan cidera kepala berat
(dafar pustaka : 2000-2012)
Asuhan Keperawatan Pada Ny. C Dengan Cidera Kepala Berat (CKB) di IGD Rumah Sakit Umum Daerah
Moewardi (Vitri Hariyani)
NASKAH PUBLIKASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. C DENGAN CIDERA KEPALA BERAT
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MOEWARDI
Vitri Hariyani. *
Winarsih Nur A, S.Kep., Ns., ETN., M.Kep **
Mulyo Budiyono, S.Kep., Ns. ***
Abstrak
Cidera kepala berat adalah trauma pada kulit kepala, tengkorak dan otak yang
terjadi baik secara langsung ataupun tidak langsung pada kepala yang dapat
mengakibatkan terjadinya penurunan kesadaran dengan scor GCS 3 sampai 8.
Kejadian cidera kepala di Amerika Serikat setiap tahunnya diperkirakan
mencapai 500.000 kasus. Tujuan karya tulis ilmiah ini mengetahui dan mampu
menerapkan teori ke dalam praktik asuhan keperawatan pada klien dengan
kegawat daruratan cidera kepala berat di RSUD Dr.Moewardi Surakarta..
Tekhnik pengambilan data pada karya tulis ilmiah ini antara lain menggunakan
observasi partisipatif, wawancara, pemeriksaan fisik, studi document. Diagnosa
yang muncul antara lain pola nafas tidak efektif b.d hipoventilasi, gangguan
perfusi jaringan cerebral b.d edema otak, risiko infeksi b.d trauma jaringan,
perdarahan otak. Implementasi yang sudah dilakukan adalah elevasi kepala 15O ,
mengukur tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi dan pernafasan),
melakukan suction, memasang endotrakheal, memberikan oksigen, memberikan
infus D Ns, memberikan terapi sesuai advis dokter. Dari masalah masalah
tersebut setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 jam ternyata 3
masalah dapat teratasi.
Kata kunci : Asuhan Keperawatan, cidera kepala dan cidera kepala berat
Asuhan Keperawatan Pada Ny. C Dengan Cidera Kepala Berat (CKB) di IGD Rumah Sakit Umum Daerah
Moewardi (Vitri Hariyani)
PENDAHULUAN
Cidera
kepala
berat
merupakan salah satu penyebab
kematian dan kecacatan
utama
pada kelompok usia produktif dan
sebagian besar terjadi akibat
kecelakaan
lalulintas.(Mansjoer,
2002)
Kejadian cidera kepala di
Amerika Serikat setiap tahunnya
diperkirakan
mencapai 500.000
kasus, yang terdiri dari cidera kepala
ringan sebanyak
296.678 orang
(59,3%) , cidera kepala sedang
sebanyak 100.890 orang (20,17%)
dan cidera kepala berat sebanyak
102.432 orang
(20,4%). Dari
sejumlah
kasus tersebut 10%
penderitanya meninggal sebelum
tiba di Rumah Sakit. (Haddad, 2012)
Angka kejadian cidera kepala
di RSUD Dr. Moewardi dari bulan
Januari-Oktober 2012 sebanyak 453
kasus., sedangkan di IGD sendiri
berdasarkan kenyataan yang dilihat
penulis selama praktek dari tanggal
2 Juli-29 Juli 2012 (1 bulan) di
RSUD
Dr.Moewardi
Surakarta
terdapat 43 pasien cidera kepala
yang terdiri dari 29 ( 68,4%) laki-laki
dan 14 (31,5%) perempuan yang
mengalami cedera kepala ringan
sampai berat. Pasien dengan cidera
kepala ringan (CKR) sebanyak 21
(48,8%) , cidera kepala sedang
(CKS) 8 (18,6%) dan cidera kepala
berat (CKB) 14 (32,5%). Cedera ini
mayoritas
disebabkan
oleh
kecelakaan lalulintas.
Dari berbagai refrensi diatas,
kecelakaan lalulintas merupakan
masalah kesehatan masyarakat di
seluruh dunia, khusunya di negara
berkembang.Menurut World Health
Orhanization (WHO) pada tahun
2002
kecelakaan
lalu
lintas
merupakan
penyebab kematian
urutan kesebelas di seluruh dunia ,
keperawatan,
perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Bab
kelima
pembahasan
tentang penalaran hasil penelitian,
perpaduan teori dengan kasus yang
ditemui, pembahasan dengan jurnaljurnal pendukung, dan keterbatasan
peneliti sehingga dapat memberikan
saran untuk yang selanjutnya.
Bab enam kesimpulan dan
saran berisi tentang sintesis dari
pembahasan (jawaban dari rumusan
masalah),
implikasi
untuk
pengembangan ilmu pengetahuan
dan memberikan saran kepada
pengambil kebijakan.
Teknik Pengumpulan Data
1)
Observasi partisipatif adalah
suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan
dengan
mengadakan
pengamatan dan melaksanakan
asuhan keperawatan pada klien
selama dirawat di rumah sakit dan
lebih bersifat obyektif, yaitu dengan
melihat
respon
klien
setelah
dilakukan
tindakan.
Penulis
melakukan observasi partisipatif
dengan cara melihat respon klien
setelah penulis melakukan tindakan
keperawatan.2) Wawancara yaitu
teknik pengumpulan data dengan
melakukan tanya jawab tentang
masalah masalah yang dihadapi
klien. Penulis melakukan wawancara
langsung dengan klien, keluarga
perawat dan tenaga kesehatan lain
mengenai tentang teori keadaan
klien dengan penyakit ginjal kronik.
Penulis
melakukan
perawatan
secara langsung pada klien dengan
penyakit CKB di IGD RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.3) Pemeriksaan
Fisik adalah teknik pemgumpulan
data
dengan
melakukan
pemeriksaan mulai dari inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi untuk
mendapatkan data fisik klien secara
keseluruhan. Penulis melakukan
pemeriksaan fisik secara langsung
10
neurovaskular,
implementasinya
dilakukan mengukur vital sign,
memberikan posisi elevasi kepala
15O, memberikan terapi O2
per
nasal canul 3 lpm, mengambil darah
arteri untuk pemeriksaan AGD,
memberikan
mayo,
melakukan
suction, melakukan intubasi . Pada
masalah ini penulis melakukan
tindakan
keperawatan
sesuai
dengan rencana keperawatan yang
telah
disusun,
diantaranya
melakukan tindakan keperawatan
elevasi
kepala
15O
untuk
memaksimalkan
pemasukan
oksigen. Hal ini sesuai dengan
pendapat
Antonio
(2005)
menyebutkan management awal
untuk pasien CKB dengan gangguan
pernafasan adalah elevasi kepala di
tempat tidur agar oksigen masuk
secara adekuat dan mencegah
terjadinya
peningkatan
tekanan
intrakranial. Selain itu penulis
memberikan oksigen dan melakukan
intubasi sebagai salah satu tindakan
kolaboratif. Kurt (2007) menyatakan
dalam jurnalnya yang berjudul
Emergent Endotracheal Intubation
and Mortality in Traumatic Brain
Injury
bahwa
penggunaan
endotrakhea intubasi pada pasien
cidera
kepala
berat
dapat
memperpanjang
kehidupan.
Kemudian penulis juga melakukan
suction
dengan
tujuan
untuk
membersihkan sekret maupun saliva
yang menumpuk pada jalan nafas,
agar oksigen masuk dengan bebas.
Hal ini sesuai dengan pendapat
Mattew (2007) bahwa pada pasien
yang
mengalami
penurunan
kesadaran
tidak mampu untuk
mengontrol saliva maupun sekret
yang muncul pada dirinya sendiri
sehingga perlu tindakan suction
untuk mengatasinya. 2) gangguan
perfusi jaringan cerebral b.d edema
otak implementasi yang dilakukan
mengukur vital sign, mengkaji tingkat
46
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Antonio J Marin-Caballos, Francisco
Murillo,
Aurelio
Cayuela
dkk.Cerebral
Perfusion
Pressure and Risk Of Brain
Hypoxia in Severe Head Injury.
Critical
Care.2005.http://creativecomm
ons.org/licenses/by/2.0)
13
Mark
J.Midwinter
and
Tom
wooley.Resuscitation
and
Coagulation Severly Injured
Trauma
Patient.Academic
Department of Military Surgery
and Trauma and Department
of Military Anaesthesia and
Critical Care, Royal Centre for
Defence
Medicine,
Birmingham.
Philosophical
Transactions of the royal
society. 2010
14