Sunteți pe pagina 1din 19

PRE CONFERENCE PAGI

Kamsidi
(KARU)

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi teman-teman. Puji syukur kita


ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan sehingga kita
bisa menjalankan tugas sebagai perawat. Disini saya berharap agar temanteman disiplin dan selalu semangat dalam bekerja. Agar kita diberi
kelancaran dalam bekerja marilah kita awali dengan bacaan basmallah.
Selanjutnya saya persilahkan masing-masing ketua tim untuk memandu pre
conference pagi ini.

Ianah
(Katim I)

Terimakasih bapak Kamsidi, hari ini tanggal 19 Juli 2016 melaporkan status
dan keadaan pasien di ruang Janaka.
(Katim I)

Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, luka basah, terdapat pus dan luas luka 10 cm dengan
kedalaman 4mm TD: 110/90mmHg, N : 80x/mnt, GDS : 210mg/dl.
Tidak ada nekrosis di sekitar luka. Rencana tindakan yaitu ganti balut,
terapi obat metaformin 1 tablet sesudah makandan sudah diberikan
insulin 15 unit pada jam 05.30.

Dhina (perawat pelaksana I)

Bed 3 atas nama Ny. H (35th) dengan thypoid, KU lemah, kesadaran


composmentis, GCS : 15 (E:4, M:5, V:6), TD: 110/80mmHg, RR:
21x/mnt, N: 90x/mnt, S: 38,5 C. Terpasang infus RL 15x/mnt.
Rencana tindakan injeksi cefotaxime 3x1gr/IV pukul 08.00 dan
paracetamol 3x1 tablet/KP.

Bed 4 atas nama Ny. P (32th) dengan demam berdarah, mengeluh


sakit kepala, menggigil, dan terkadang berkeringat. KU lemah,
kesadaran composmentis, GCS : 15 (E:4, M:5, V:6), TD:

110/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 87x/mnt, S: 38 C. Terpasang infus


RL 30x/mnt dan akan diberikan paracetamol 3x1 tablet/KP.

Bed 5 atas nama Ny. T (32th) dengan gastritis akut, mengeluh mual
muntah, kembung, nyeri ulu hati, tidak nafsu makan dan terlihat
pucat. TD: 100/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 70x/mnt, S: 37 C.
Rencana tindakan yaitu manajemen nyeri, observasi BAB pasien,
observasi input dan output, injeksi rocer 1gr pukul 08.00, terapi
amoxilin 500mg 2 jam setelah makan. Terpasang infus RL 20tpm.

Istiyadatul
(Katim II)

(Katim II)

Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama
sesak nafas dan intoleransi aktivitas. TD: 100/90mmHg, RR:
20x/mnt, N: 80x/mnt, S: 36,6 C. Rencana tindakan injeksi
dexametason 1 amp, terapi spinorolacton 1 tablet setelah makan,
posisi semi fowler dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali.

Lita ( perawat pelaksana II)

Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:
110/80mmHg, RR: 18x/mnt, N: 72x/mnt, S: 38 C. Terpasang infus
RL 15x/mnt. Rencana tindakan injeksi ranitidine 25mg/amp,
paracetamol 500mg.

Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Rencana tindakan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet. Terpasang infus RL 20tpm.

Bed 8 atas nama Tn. G (41th) dengan gastritis akut, mengeluh mual
muntah, kembung, nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, terdapat melena
dan terlihat pucat. TD: 115/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 80x/mnt, S:
36,2 C. Rencana tindakan yaitu manajemen nyeri, observasi BAB
pasien, observasi input dan output, observasi pengeluaran melena
untuk tes laboratorium injeksi rocer 1gr pukul 08.00, terapi amoxilin
500mg 2 jam setelah makan. Terpasang infus RL 20tpm.

POST CONFERENCE PAGI


Kamsidi
(KARU)

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat siang teman-teman. Saya harap temanteman masih semangat, dan sebelum operan shift siang mari kita evaluasi
tindakan keperawatan apa saja yang telah dilakukan serta program
selanjutnya.

Terimakasih atas waktunya, saya akan melaporkan pasien:


Ianah

(Katim I)

Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, telah mendapatkan tindakan ganti balut, terapi obat
metaformin 1 tablet sesudah makan. Respon pasien, hasil TD:
110/90mmHg, N : 80x/mnt, S: 37 C GDS : 210mg/dl. Tidak ada
nekrosis di sekitar luka dan tidak ada rembesan pada luka.

Dhina
(Perawat

Dhina (Perawat pelaksana I)

pelaksana I)

Bed 3 atas nama Ny. H (35th) dengan thypoid, telah mendapatkan


tindakan injeksi cefotaxime 3x1gr/IV pukul 08.00 dan paracetamol
3x1 tablet/KP. Respon hasil TD: 110/80mmHg, RR: 21x/mnt, N:
90x/mnt, S: 38,5 C.

Bed 4 atas nama Ny. P (32th) dengan demam berdarah, mengeluh


sakit kepala, menggigil, dan terkadang berkeringat. KU lemah,
kesadaran composmentis, GCS : 15 (E:4, M:5, V:6), TD:
110/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 87x/mnt, S: 38 C. Telah diberikan
infus RL 30x/mnt dan paracetamol 3x1 tablet/KP.

Bed 5 atas nama Ny. T (32th) dengan gastritis akut, setelah


mendapatkan tindakan manajemen nyeri, perhitungan input dan

output dengan perhitungan balance cairan per jam, terapi injeksi rocer
1gr pukul 08.00, terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.
Terpasang infus RL 20tpm. Pasien masih mengeluh nyeri ulu hati,
dan tidak nafsu makan. TD: 100/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 70x/mnt,
S: 37 C, RR: 20x/mnt, balance cairan 150cc.

(Katim II)
Istiyadatul

Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama
sesak nafas dan intoleransi aktivitas. TD: 100/90mmHg, RR:

(Katim II)

20x/mnt, N: 80x/mnt, S: 36,6 C. Telah diberikan injeksi dexametason


1 amp, terapi spinorolacton 1 tablet setelah makan, posisi semi fowler
dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali.
Lita
(perawat

Lita ( perawat pelaksana II)

Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:

pelaksana II)

110/80mmHg, RR: 18x/mnt, N: 72x/mnt, S: 38 C. Telah terpasang


infus RL 15x/mnt dan telah dilakukan tindakan injeksi ranitidine
25mg/amp, paracetamol 500mg.

Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Telah dilaukan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet. Terpasang infus RL 20tpm.

Bed 8 atas nama Tn. G (41th) dengan gastritis akut, setelah


mendapatkan tindakan manajemen nyeri, perhitungan input dan
output dengan perhitungan balance cairan per jam, terapi injeksi rocer
1gr pukul 08.00, terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan. Respon
pasien masih mengeluh mual muntah, kembung, nyeri ulu hati, tidak

nafsu makan, terdapat melena dan terlihat pucat. TD: 115/80mmHg,


RR: 20x/mnt, N: 80x/mnt, S: 36,2 C dan balance cairan 150 cc.

OPERAN PAGI-SIANG
Dhina
(Perawat

Saya akan menyampaikan keadaan atau kondisi pasien:

pelaksana I)

Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, telah mendapatkan tindakan ganti balut, terapi obat
metaformin 1 tablet sesudah makan. Respon pasien, hasil TD:
110/90mmHg, N : 80x/mnt, S: 37 C GDS : 210mg/dl. Tidak ada
nekrosis di sekitar luka dan tidak ada rembesan pada luka. Terapi
lanjutan infus D 10% dan terapi obat metformin 1 tablet sesudah
makan pukul 16.00.

Bed 3 atas nama Ny. H (35th) dengan thypoid, telah mendapatkan


tindakan injeksi cefotaxime 3x1gr/IV pukul 08.00 dan paracetamol
3x1 tablet/KP. Respon hasil TD: 110/80mmHg, RR: 21x/mnt, N:
90x/mnt, S: 38,5 C. Terapi lanjutan injeksi cefotaxime 3x1gr/IV
pukul 16.00 dan paracetamol 3x1 tablet/KP.

Bed 4 atas nama Ny. P (32th) dengan demam berdarah, mengeluh


sakit kepala, menggigil, dan terkadang berkeringat. KU lemah,
kesadaran composmentis, GCS : 15 (E:4, M:5, V:6), TD:
110/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 87x/mnt, S: 38 C. Telah diberikan
infus RL 30x/mnt dan paracetamol 3x1 tablet/KP. Terapi lanjutan obat
metformin 1 tab sesudah makan.

Bed 5 atas nama Ny. T (32th) dengan gastritis akut, setelah


mendapatkan tindakan manajemen nyeri, perhitungan input dan
output dengan perhitungan balance cairan per jam, terapi injeksi rocer
1gr pukul 08.00, terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.
Terpasang infus RL 20tpm. Pasien masih mengeluh nyeri ulu hati,
dan tidak nafsu makan. TD: 100/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 70x/mnt,
S: 37 C, RR: 20x/mnt, balance cairan 150cc. Terapi lanjutan setelah
amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.

Lita
(perawat

Selanjutnya, saya perwakilan dari tim II akan menyampaikan:

pelaksana II)

Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama
sesak nafas dan intoleransi aktivitas. TD: 100/90mmHg, RR:
20x/mnt, N: 80x/mnt, S: 36,6 C. Telah diberikan injeksi dexametason
1 amp, terapi spinorolacton 1 tablet setelah makan, posisi semi fowler
dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali. Terapi lanjutan
injeksi dexametason 1 amp pukul 16.00, terapi spinorolacton 1 tablet
setelah makan, dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali.

Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:
110/80mmHg, RR: 18x/mnt, N: 72x/mnt, S: 38 C. Telah terpasang
infus RL 15x/mnt dan telah dilakukan tindakan injeksi ranitidine
25mg/amp, paracetamol 500mg. Terapi lanjutan injeksi ranitidine
25mg/amp pukul 16.00.

Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Telah dilaukan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet. Terpasang infus RL 20tpm. Terapi
lanjutan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1 amp/IV
pukul dan terapi lodia 3x1 tablet pukul 16.00.

Bed 8 atas nama Tn. G (41th) dengan gastritis akut, setelah


mendapatkan tindakan manajemen nyeri, perhitungan input dan
output dengan perhitungan balance cairan per jam, terapi injeksi rocer
1gr pukul 08.00, terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan. Respon
pasien masih mengeluh mual muntah, kembung, nyeri ulu hati, tidak
nafsu makan, terdapat melena dan terlihat pucat. TD: 115/80mmHg,
RR: 20x/mnt, N: 80x/mnt, S: 36,2 C dan balance cairan 150 cc.

Terapi lanjutan, terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.

PRE CONFERENCE SIANG


Doni
(Perawat

Disini saya akan melaporkan kondisi pasien:

Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terapi lanjutan infus D
10% dan terapi obat metformin 1 tablet sesudah makan pukul 16.00.

pelaksana I)

Bed 3 atas nama Ny. H (35th) dengan thypoid, terapi lanjutan injeksi
cefotaxime 3x1gr/IV pukul 16.00 dan paracetamol 3x1 tablet/KP.

Bed 4 atas nama Ny. P (32th) dengan demam berdarah, terapi lanjutan
obat metformin 1 tab sesudah makan.

Bed 5 atas nama Ny. T (32th) dengan gastritis akut, terapi lanjutan
setelah amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.

Selanjutnya, saya perwakilan dari tim II akan menyampaikan:


Fitri

Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, terapi lanjutan

(Perawat

injeksi dexametason 1 amp pukul 16.00, terapi spinorolacton 1 tablet

pelaksana II)

setelah makan, dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali.

Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid, terapi lanjutan injeksi
ranitidine 25mg/amp pukul 16.00.

Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x, terapi lanjutan injeksi ranitidine 2x
25mg/IV, ondansentron 3x1 amp/IV pukul dan terapi lodia 3x1 tablet
pukul 16.00.

Bed 8 atas nama Tn. G (41th) dengan gastritis akut, terapi lanjutan,
terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.

POST CONFERENCE SIANG


Doni
(Perawat

Saya akan menyampaikan keadaan atau kondisi pasien:

pelaksana I)

Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, telah mendapatkan tindakan ganti balut, terapi obat
metaformin 1 tablet sesudah makan, dan infus D 10%. Respon pasien,
hasil TD: 110/90mmHg, N : 80x/mnt, S: 37 C GDS : 210mg/dl. Tidak
ada nekrosis di sekitar luka dan tidak ada rembesan pada luka.

Bed 3 atas nama Ny. H (35th) dengan thypoid, telah mendapatkan


tindakan injeksi cefotaxime 3x1gr/IV pukul 16.00 dan paracetamol
3x1 tablet/KP. Respon hasil TD: 110/80mmHg, RR: 21x/mnt, N:
90x/mnt, S: 38,5 C.

Bed 4 atas nama Ny. P (32th) dengan demam berdarah, mengeluh


sakit kepala, menggigil, dan terkadang berkeringat. KU lemah,
kesadaran composmentis, GCS : 15 (E:4, M:5, V:6), TD:
110/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 87x/mnt, S: 38 C. Telah diberikan
obat metformin 1 tab sesudah makan.

Bed 5 atas nama Ny. T (32th) dengan gastritis akut, setelah


mendapatkan tindakan manajemen nyeri, perhitungan input dan
output dengan perhitungan balance cairan per jam, terapi injeksi rocer
1gr pukul 16.00, terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.
Terpasang infus RL 20tpm. Pasien masih mengeluh nyeri ulu hati,
dan tidak nafsu makan. TD: 100/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 70x/mnt,
S: 37 C, RR: 20x/mnt, balance cairan 150cc.

Selanjutnya, saya perwakilan dari tim II akan menyampaikan:

Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama

Fitri

sesak nafas dan intoleransi aktivitas. TD: 100/90mmHg, RR:


20x/mnt, N: 80x/mnt, S: 36,6 C. Telah diberikan injeksi dexametason

(Perawat

1 amp pukul 16.00, terapi spinorolacton 1 tablet setelah makan, posisi

pelaksana II)

semi fowler dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali.

Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:
110/80mmHg, RR: 18x/mnt, N: 72x/mnt, S: 37 C. Telah terpasang
infus RL 15x/mnt dan telah dilakukan tindakan injeksi ranitidine
25mg/amp pukul 16.00.

Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Telah dilaukan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet pukul 16.00. Terpasang infus RL
20tpm.

Bed 8 atas nama Tn. G (41th) dengan gastritis akut, setelah


mendapatkan tindakan manajemen nyeri, perhitungan input dan
output dengan perhitungan balance cairan per jam, terapi amoxilin
500mg 2 jam setelah makan. Respon pasien masih mengeluh mual
muntah, kembung, nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, terdapat melena
dan terlihat pucat. TD: 115/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 80x/mnt, S:
36,2 C dan balance cairan 150 cc.

OPERAN SIANG-MALAM
Doni

Saya akan menyampaikan keadaan atau kondisi pasien:

(Perawat

pelaksana I)

Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, telah mendapatkan tindakan ganti balut, terapi obat
metaformin 1 tablet sesudah makan, dan infus D 10%. Respon pasien,
hasil TD: 110/90mmHg, N : 80x/mnt, S: 37 C GDS : 210mg/dl. Tidak
ada nekrosis di sekitar luka dan tidak ada rembesan pada luka. Terapi
lanjutan infus D 10% dan terapi obat metformin 1 tablet sesudah
makan pukul 23.00.

Bed 3 atas nama Ny. H (35th) dengan thypoid, telah mendapatkan


tindakan injeksi cefotaxime 3x1gr/IV pukul 16.00 dan paracetamol
3x1 tablet/KP. Respon hasil TD: 110/80mmHg, RR: 21x/mnt, N:
90x/mnt, S: 38,5 C. Terapi lanjutan injeksi cefotaxime 3x1gr/IV
pukul 23.00 dan paracetamol 3x1 tablet/KP.

Bed 4 atas nama Ny. P (32th) dengan demam berdarah, mengeluh


sakit kepala, menggigil, dan terkadang berkeringat. KU lemah,
kesadaran composmentis, GCS : 15 (E:4, M:5, V:6), TD:
110/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 87x/mnt, S: 38 C. Telah diberikan
obat metformin 1 tab sesudah makan. Terapi lanjutan obat metformin
1 tab sesudah makan.

Bed 5 atas nama Ny. T (32th) dengan gastritis akut, setelah


mendapatkan tindakan manajemen nyeri, perhitungan input dan
output dengan perhitungan balance cairan per jam, terapi injeksi rocer
1gr pukul 16.00, terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.
Terpasang infus RL 20tpm. Pasien masih mengeluh nyeri ulu hati,
dan tidak nafsu makan. TD: 100/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 70x/mnt,
S: 37 C, RR: 20x/mnt, balance cairan 150cc. Terapi lanjutan setelah
amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.

Fitri
(Perawat
pelaksana II)

Selanjutnya, saya perwakilan dari tim II akan menyampaikan:

Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama

sesak nafas dan intoleransi aktivitas. TD: 100/90mmHg, RR:


20x/mnt, N: 80x/mnt, S: 36,6 C. Telah diberikan injeksi dexametason
1 amp pukul 16.00, terapi spinorolacton 1 tablet setelah makan, posisi
semi fowler dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali. Terapi
lanjutan injeksi dexametason 1 amp pukul 23.00, terapi spinorolacton
1 tablet setelah makan, dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam
sekali.

Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:
110/80mmHg, RR: 18x/mnt, N: 72x/mnt, S: 37 C. Telah terpasang
infus RL 15x/mnt dan telah dilakukan tindakan injeksi ranitidine
25mg/amp pukul 16.00. Terapi lanjutan injeksi ranitidine 25mg/amp
pukul 23.00.

Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Telah dilaukan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet pukul 16.00. Terpasang infus RL
20tpm. Terapi lanjutan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron
3x1 amp/IV pukul dan terapi lodia 3x1 tablet pukul 23.00.

Bed 8 atas nama Tn. G (41th) dengan gastritis akut, setelah


mendapatkan tindakan manajemen nyeri, perhitungan input dan
output dengan perhitungan balance cairan per jam, terapi amoxilin
500mg 2 jam setelah makan. Respon pasien masih mengeluh mual
muntah, kembung, nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, terdapat melena
dan terlihat pucat. TD: 115/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 80x/mnt, S:
36,2 C dan balance cairan 150 cc. Terapi lanjutan, terapi amoxilin
500mg 2 jam setelah makan.

PRE CONFERENCE MALAM


Veni

Disini saya akan melaporkan kondisi pasien:

(Perawat
pelaksana I)

Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terapi lanjutan infus D
10% dan terapi obat metformin 1 tablet sesudah makan pukul 23.00.

Bed 3 atas nama Ny. H (35th) dengan thypoid, terapi lanjutan injeksi
cefotaxime 3x1gr/IV pukul 23.00 dan paracetamol 3x1 tablet/KP.

Bed 4 atas nama Ny. P (32th) dengan demam berdarah, terapi lanjutan
obat metformin 1 tab sesudah makan.

Ari Dwi

Bed 5 atas nama Ny. T (32th) dengan gastritis akut, terapi lanjutan
setelah amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.

(Perawat
pelaksana II)

Selanjutnya, saya perwakilan dari tim II akan menyampaikan:

Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, terapi lanjutan
injeksi dexametason 1 amp pukul 23.00, terapi spinorolacton 1 tablet
setelah makan, dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali.

Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid, terapi lanjutan injeksi
ranitidine 25mg/amp pukul 23.00.

Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x, terapi lanjutan injeksi ranitidine 2x
25mg/IV, ondansentron 3x1 amp/IV pukul dan terapi lodia 3x1 tablet
pukul 23.00.

Bed 8 atas nama Tn. G (41th) dengan gastritis akut, terapi lanjutan,
terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.

POST CONFERENCE MALAM

Saya akan menyampaikan keadaan atau kondisi pasien:

Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, telah mendapatkan tindakan ganti balut, terapi obat
metaformin 1 tablet sesudah makan, dan infus D 10%. Respon pasien,
hasil TD: 110/90mmHg, N : 80x/mnt, S: 37 C GDS : 210mg/dl. Tidak
ada nekrosis di sekitar luka dan tidak ada rembesan pada luka.

Bed 3 atas nama Ny. H (35th) dengan thypoid, telah mendapatkan


tindakan injeksi cefotaxime 3x1gr/IV pukul 23.00 dan paracetamol
3x1 tablet/KP. Respon hasil TD: 110/80mmHg, RR: 21x/mnt, N:
90x/mnt, S: 38,5 C.

Bed 4 atas nama Ny. P (32th) dengan demam berdarah, mengeluh


sakit kepala, menggigil, dan terkadang berkeringat. KU lemah,
kesadaran composmentis, GCS : 15 (E:4, M:5, V:6), TD:
110/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 87x/mnt, S: 38 C. Telah diberikan
obat metformin 1 tab sesudah makan.

Bed 5 atas nama Ny. T (32th) dengan gastritis akut, setelah


mendapatkan tindakan manajemen nyeri, perhitungan input dan
output dengan perhitungan balance cairan per jam, terapi amoxilin
500mg 2 jam setelah makan. Terpasang infus RL 20tpm. Pasien masih
mengeluh nyeri ulu hati, dan tidak nafsu makan. TD: 100/80mmHg,
RR: 20x/mnt, N: 70x/mnt, S: 37 C, RR: 20x/mnt, balance cairan
150cc.

Selanjutnya, saya perwakilan dari tim II akan menyampaikan:

Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama
sesak nafas dan intoleransi aktivitas. TD: 100/90mmHg, RR:

20x/mnt, N: 80x/mnt, S: 36,6 C. Telah diberikan injeksi dexametason


1 amp pukul 23.00, terapi spinorolacton 1 tablet setelah makan, posisi
semi fowler dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali.

Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:
110/80mmHg, RR: 18x/mnt, N: 72x/mnt, S: 37 C. Telah terpasang
infus RL 15x/mnt dan telah dilakukan tindakan injeksi ranitidine
25mg/amp pukul 23.00.

Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Telah dilaukan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet pukul 23.00. Terpasang infus RL
20tpm.

Bed 8 atas nama Tn. G (41th) dengan gastritis akut, setelah


mendapatkan tindakan manajemen nyeri, perhitungan input dan
output dengan perhitungan balance cairan per jam, terapi amoxilin
500mg 2 jam setelah makan. Respon pasien masih mengeluh mual
muntah, kembung, nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, terdapat melena
dan terlihat pucat. TD: 115/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 80x/mnt, S:
36,2 C dan balance cairan 150 cc.

SUSUNAN ORGANISASI RUANG JANAKA


RUMAH SAKIT ENGGAL WARAS

KAMSIDI
(KARU)

IANAH

ISTIYADATUL F.

(KATIM I)

(KATIM II)

DHINA

LITA

(PERAWAT
PELAKSANA)

(PERAWAT
PELAKSANA)

DONI

FITRI

(PERAWAT
PELAKSANA)

(PERAWAT
PELAKSANA)

VENI PUTRI

ARI DWI

(PERAWAT
PELAKSANA)

(PERAWAT
PELAKSANA)

S-ar putea să vă placă și