Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Kamsidi
(KARU)
Ianah
(Katim I)
Terimakasih bapak Kamsidi, hari ini tanggal 19 Juli 2016 melaporkan status
dan keadaan pasien di ruang Janaka.
(Katim I)
Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, luka basah, terdapat pus dan luas luka 10 cm dengan
kedalaman 4mm TD: 110/90mmHg, N : 80x/mnt, GDS : 210mg/dl.
Tidak ada nekrosis di sekitar luka. Rencana tindakan yaitu ganti balut,
terapi obat metaformin 1 tablet sesudah makandan sudah diberikan
insulin 15 unit pada jam 05.30.
Bed 5 atas nama Ny. T (32th) dengan gastritis akut, mengeluh mual
muntah, kembung, nyeri ulu hati, tidak nafsu makan dan terlihat
pucat. TD: 100/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 70x/mnt, S: 37 C.
Rencana tindakan yaitu manajemen nyeri, observasi BAB pasien,
observasi input dan output, injeksi rocer 1gr pukul 08.00, terapi
amoxilin 500mg 2 jam setelah makan. Terpasang infus RL 20tpm.
Istiyadatul
(Katim II)
(Katim II)
Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama
sesak nafas dan intoleransi aktivitas. TD: 100/90mmHg, RR:
20x/mnt, N: 80x/mnt, S: 36,6 C. Rencana tindakan injeksi
dexametason 1 amp, terapi spinorolacton 1 tablet setelah makan,
posisi semi fowler dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali.
Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:
110/80mmHg, RR: 18x/mnt, N: 72x/mnt, S: 38 C. Terpasang infus
RL 15x/mnt. Rencana tindakan injeksi ranitidine 25mg/amp,
paracetamol 500mg.
Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Rencana tindakan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet. Terpasang infus RL 20tpm.
Bed 8 atas nama Tn. G (41th) dengan gastritis akut, mengeluh mual
muntah, kembung, nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, terdapat melena
dan terlihat pucat. TD: 115/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 80x/mnt, S:
36,2 C. Rencana tindakan yaitu manajemen nyeri, observasi BAB
pasien, observasi input dan output, observasi pengeluaran melena
untuk tes laboratorium injeksi rocer 1gr pukul 08.00, terapi amoxilin
500mg 2 jam setelah makan. Terpasang infus RL 20tpm.
Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat siang teman-teman. Saya harap temanteman masih semangat, dan sebelum operan shift siang mari kita evaluasi
tindakan keperawatan apa saja yang telah dilakukan serta program
selanjutnya.
(Katim I)
Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, telah mendapatkan tindakan ganti balut, terapi obat
metaformin 1 tablet sesudah makan. Respon pasien, hasil TD:
110/90mmHg, N : 80x/mnt, S: 37 C GDS : 210mg/dl. Tidak ada
nekrosis di sekitar luka dan tidak ada rembesan pada luka.
Dhina
(Perawat
pelaksana I)
output dengan perhitungan balance cairan per jam, terapi injeksi rocer
1gr pukul 08.00, terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.
Terpasang infus RL 20tpm. Pasien masih mengeluh nyeri ulu hati,
dan tidak nafsu makan. TD: 100/80mmHg, RR: 20x/mnt, N: 70x/mnt,
S: 37 C, RR: 20x/mnt, balance cairan 150cc.
(Katim II)
Istiyadatul
Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama
sesak nafas dan intoleransi aktivitas. TD: 100/90mmHg, RR:
(Katim II)
Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:
pelaksana II)
Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Telah dilaukan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet. Terpasang infus RL 20tpm.
OPERAN PAGI-SIANG
Dhina
(Perawat
pelaksana I)
Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, telah mendapatkan tindakan ganti balut, terapi obat
metaformin 1 tablet sesudah makan. Respon pasien, hasil TD:
110/90mmHg, N : 80x/mnt, S: 37 C GDS : 210mg/dl. Tidak ada
nekrosis di sekitar luka dan tidak ada rembesan pada luka. Terapi
lanjutan infus D 10% dan terapi obat metformin 1 tablet sesudah
makan pukul 16.00.
Lita
(perawat
pelaksana II)
Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama
sesak nafas dan intoleransi aktivitas. TD: 100/90mmHg, RR:
20x/mnt, N: 80x/mnt, S: 36,6 C. Telah diberikan injeksi dexametason
1 amp, terapi spinorolacton 1 tablet setelah makan, posisi semi fowler
dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali. Terapi lanjutan
injeksi dexametason 1 amp pukul 16.00, terapi spinorolacton 1 tablet
setelah makan, dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali.
Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:
110/80mmHg, RR: 18x/mnt, N: 72x/mnt, S: 38 C. Telah terpasang
infus RL 15x/mnt dan telah dilakukan tindakan injeksi ranitidine
25mg/amp, paracetamol 500mg. Terapi lanjutan injeksi ranitidine
25mg/amp pukul 16.00.
Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Telah dilaukan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet. Terpasang infus RL 20tpm. Terapi
lanjutan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1 amp/IV
pukul dan terapi lodia 3x1 tablet pukul 16.00.
Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terapi lanjutan infus D
10% dan terapi obat metformin 1 tablet sesudah makan pukul 16.00.
pelaksana I)
Bed 3 atas nama Ny. H (35th) dengan thypoid, terapi lanjutan injeksi
cefotaxime 3x1gr/IV pukul 16.00 dan paracetamol 3x1 tablet/KP.
Bed 4 atas nama Ny. P (32th) dengan demam berdarah, terapi lanjutan
obat metformin 1 tab sesudah makan.
Bed 5 atas nama Ny. T (32th) dengan gastritis akut, terapi lanjutan
setelah amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.
Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, terapi lanjutan
(Perawat
pelaksana II)
Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid, terapi lanjutan injeksi
ranitidine 25mg/amp pukul 16.00.
Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x, terapi lanjutan injeksi ranitidine 2x
25mg/IV, ondansentron 3x1 amp/IV pukul dan terapi lodia 3x1 tablet
pukul 16.00.
Bed 8 atas nama Tn. G (41th) dengan gastritis akut, terapi lanjutan,
terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.
pelaksana I)
Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, telah mendapatkan tindakan ganti balut, terapi obat
metaformin 1 tablet sesudah makan, dan infus D 10%. Respon pasien,
hasil TD: 110/90mmHg, N : 80x/mnt, S: 37 C GDS : 210mg/dl. Tidak
ada nekrosis di sekitar luka dan tidak ada rembesan pada luka.
Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama
Fitri
(Perawat
pelaksana II)
Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:
110/80mmHg, RR: 18x/mnt, N: 72x/mnt, S: 37 C. Telah terpasang
infus RL 15x/mnt dan telah dilakukan tindakan injeksi ranitidine
25mg/amp pukul 16.00.
Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Telah dilaukan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet pukul 16.00. Terpasang infus RL
20tpm.
OPERAN SIANG-MALAM
Doni
(Perawat
pelaksana I)
Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, telah mendapatkan tindakan ganti balut, terapi obat
metaformin 1 tablet sesudah makan, dan infus D 10%. Respon pasien,
hasil TD: 110/90mmHg, N : 80x/mnt, S: 37 C GDS : 210mg/dl. Tidak
ada nekrosis di sekitar luka dan tidak ada rembesan pada luka. Terapi
lanjutan infus D 10% dan terapi obat metformin 1 tablet sesudah
makan pukul 23.00.
Fitri
(Perawat
pelaksana II)
Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama
Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:
110/80mmHg, RR: 18x/mnt, N: 72x/mnt, S: 37 C. Telah terpasang
infus RL 15x/mnt dan telah dilakukan tindakan injeksi ranitidine
25mg/amp pukul 16.00. Terapi lanjutan injeksi ranitidine 25mg/amp
pukul 23.00.
Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Telah dilaukan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet pukul 16.00. Terpasang infus RL
20tpm. Terapi lanjutan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron
3x1 amp/IV pukul dan terapi lodia 3x1 tablet pukul 23.00.
(Perawat
pelaksana I)
Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terapi lanjutan infus D
10% dan terapi obat metformin 1 tablet sesudah makan pukul 23.00.
Bed 3 atas nama Ny. H (35th) dengan thypoid, terapi lanjutan injeksi
cefotaxime 3x1gr/IV pukul 23.00 dan paracetamol 3x1 tablet/KP.
Bed 4 atas nama Ny. P (32th) dengan demam berdarah, terapi lanjutan
obat metformin 1 tab sesudah makan.
Ari Dwi
Bed 5 atas nama Ny. T (32th) dengan gastritis akut, terapi lanjutan
setelah amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.
(Perawat
pelaksana II)
Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, terapi lanjutan
injeksi dexametason 1 amp pukul 23.00, terapi spinorolacton 1 tablet
setelah makan, dan mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali.
Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid, terapi lanjutan injeksi
ranitidine 25mg/amp pukul 23.00.
Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x, terapi lanjutan injeksi ranitidine 2x
25mg/IV, ondansentron 3x1 amp/IV pukul dan terapi lodia 3x1 tablet
pukul 23.00.
Bed 8 atas nama Tn. G (41th) dengan gastritis akut, terapi lanjutan,
terapi amoxilin 500mg 2 jam setelah makan.
Bed 1 atas nama Ny. D (63th) dengan DM, terdapat ulkus di tangan
sebelah kanan, telah mendapatkan tindakan ganti balut, terapi obat
metaformin 1 tablet sesudah makan, dan infus D 10%. Respon pasien,
hasil TD: 110/90mmHg, N : 80x/mnt, S: 37 C GDS : 210mg/dl. Tidak
ada nekrosis di sekitar luka dan tidak ada rembesan pada luka.
Bed 2 atas nama Tn. A (67th) dengan gagal jantung, keluhan utama
sesak nafas dan intoleransi aktivitas. TD: 100/90mmHg, RR:
Bed 6 atas nama Tn. M (30th) dengan thypoid. Keluhan nyeri kepala,
tidak nafsu makan, KU lemah, pucat, tugor kulit menurun, TD:
110/80mmHg, RR: 18x/mnt, N: 72x/mnt, S: 37 C. Telah terpasang
infus RL 15x/mnt dan telah dilakukan tindakan injeksi ranitidine
25mg/amp pukul 23.00.
Bed 7 atas nama Tn. K (40th) dengan keluhan sakit perut, saat di
rumah BAB encer 5x, muntah 3x. KU lemah , pucat, tugor kulit
menurun. TD: 90/70mmHg, RR: 18x/mnt, N: 90x/mnt, S: 37,5 C.
Telah dilaukan injeksi ranitidine 2x 25mg/IV, ondansentron 3x1
amp/IV dan terapi lodia 3x1 tablet pukul 23.00. Terpasang infus RL
20tpm.
KAMSIDI
(KARU)
IANAH
ISTIYADATUL F.
(KATIM I)
(KATIM II)
DHINA
LITA
(PERAWAT
PELAKSANA)
(PERAWAT
PELAKSANA)
DONI
FITRI
(PERAWAT
PELAKSANA)
(PERAWAT
PELAKSANA)
VENI PUTRI
ARI DWI
(PERAWAT
PELAKSANA)
(PERAWAT
PELAKSANA)