Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun Oleh :
Arini Raydian
220112150086
220112150093
Melda Iskawati
220112150118
Nurfadlah
220112150088
Septyani Elvionita
220112150094
Siti Zahra
220112150083
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas nikmat, rahmat,
rezeki, dan karunia-Nya yang telah diberikan. Alhamdulillah atas kepercayaanNya penulis dapat menyelesaikan laporan Kesehatan Keselamatan Kerja Home
Industry Konveksi Pakaiaan RT 03 RW 07 Kelurahan Kebon Kangkung
Kecamatan Kiaracondong Bandung. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas Keperawatan Komunitas Program Profesi Ners Angkatan XXX
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran.
Penulis menyadari dalam penulisan ada kekurangan, oleh karena itu, kritik
dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan sehingga
dapat digunakan dalam penyusunan laporan berikutnya.
Harapan besar dari penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kesehatan khususnya untuk kesehatan pekerja pada Home Industry.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3) adalah kondisi dan faktor yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pegawai atau pekerja lain (termasuk
pekerja sementara), pengunjung atau orang lain di daerah kerja. Dalam rangka
terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja pada penyelenggaraan konstruksi di
Indonesia, terdapat pengaturan mengenai K3 yang bersifat umum dan yang
bersifat khusus untuk penyelenggaraan konstruksi yakni: UU Nomor 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja 21 dan Permen Tenaga Kerja No.
Per01/Men/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi
Bangunan, serta masih banyak lagi yang mengatur tentang keselamatan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja diperlukan untuk mengatasi risiko yang
dapat timbul pada lingkup garapan kerja, risiko sendiri adalah gabungan dari
kemungkinan terjadinya bahaya atau paparan dan keparahan luka atau gangguan
kesehatan yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan. Pentingnya upaya
kesehatan dan keselamatan kerja dikarenakan setiap kecelakaan kerja yang terjadi
akan menimbulkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan mesin, peralatan, bahan
dan bangunan, biaya pengobatan, dan biaya santunan kecelakaan. Oleh karena itu,
dengan melakukan langkah-langkah pencegahan kecelakaan, maka selain dapat
mencegah terjadinya cedera pada pekerja juga dapat menghemat biaya yang harus
dikeluarkan.
Daerah Rukun Warga 07 Kelurahan Kebon Kangkung terdapat beberapa
home industry, salah satunya adalah home industry konveksi pakaiaan. Pakaian
akan didistribusi ke distro-distro yang berada di sekitar kota bandung. Produksi
pembuatan baju ini dibuat setiap hari tergantung pesanan. Pada pengkajian
ditemukan bahwa pekerja tidak ergonomis dalam melakukan pekerjaan msialnya
saat mengangkat kain dan menjahit. Oleh karena itu menjadi penting untuk
mengkaji secara lebih lanjut terhadap home industry ini dan diharapkan dengan
adanya kegiatan ini dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
Tujuan Penulisan
Metoda Penulisan
Dalam pembuatan laporan ini penulis menggunakan studi lapangan dan
studi kepustakaan.
3
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan ini menggunakan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Tujuan Penulisan
C Metoda Penulisan
D Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN LAPANGAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
BAB VI SARAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Keperawatan Okupasi
1. Pengertian
Menurut Depkes RI Tahun 1995, kesehatan kerja merupakan semua upaya
untuk menyerasikan kapasitas kerja, beban kerja agar setiap pekerja dapat
bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat
yang ada di sekeliling. Dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan kerja, upaya kesehatan kerja ditunjukan untuk melindungi pekerja
agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk
yang diakibatkan oleh pekerjaan.
Upaya kesehatan kerja meliputi pekerja di sektor formal dan informal dan
berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat
kerja. Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja
sebagaimana yang telah di tetapkan oleh pemerintah dan menjadim
lingkungan kerja yang sehat bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan
kerja. (Undang-undang Nomor 36 2009).
2. Langkah-langkah Manajerial Keperawatan Kerja
Dalam pelaksanaan kesehatan kerja, diperlukan
langkah-langkah
Mencegah komplikasi.
3) Penyaringan
d. Pencegahan Kecacatan (Disability Limitation)
Kegiatan yang dilakukan berupa pengobatan yang adekuat untuk
mencegah dan menghentikan proses penyakit, perawatan yang baik,
penyediaan fasilitas untuk membatasi kecacatan dan mencegah
kematian.
e. Pemulihan (Rehabilitation)
Kegiatan yang dilakukan adalah Latihan dan pendidikan untuk melatih
kemampuan yang ada, pendidikan masyarakat untuk menggunakan
tenaga cacat, penempatan tenaga cacat secara selektif, terapi kerja di
rumah sakit, menyediakan tempat kerja yang dilindungi.
merupakan
cara
mengisolasi
proses
perusahaan
yang
a.
Merumuskan tujuan.
b.
c.
3.
Penilaian
a.
b.
a.
b.
c.
d.
g.
i.
j.
BAB III
TINJAUAN LAPANGAN
A. Kajian Keselamatan Kerja
1. Situasi dan Kondisi Lingkungan Kerja
a. Kondisi Lingkungan Luar
Home industry konveksi pakaian yang ada di wilayah RW 07
tepatnya di RT 05 Kelurahan Kiaracondong yang didirikan oleh Bapak
Furkhon. Home Industry ini bernama CV Dwi Bakti sudah berdiri 3
tahun yang lalu. Barang yang dihasilkan berupa kaos, hijab, kemeja,
dan sweter yang di pasarkan ke toko-toko dengan sistem orderan dari
distro atau toko. Barang dijual dalam bentuk kodian. Barang atau
pakaian tersebut dibuat dibuat berdasarkan pesanan dan borongan.
Bangunan home industry konveksi ini terdiri dari 3 ruangan,
dimana 1 ruangan untuk ruangan kantor/pemasaran, 1 ruangan untuk
proses sablon, dan 1 ruangan untuk proses cutting sampai jahitan.
b. Kondisi Lingkungan Dalam
Kondisi lingkungan home industry konveksi merupakan sebuah
bangunan permanen dengan atap genting namun ruangan yang di
pakai adalah halaman depan atau teras dan seluruh lantai dari semen.
Lantai sudah terbuat dari keramik dan tidak licin. Tidak ada alat
pemadam kebakaran pada home industry ini.
Alat yang digunakan sedangkan alat yang ada di ruangan jahit dan
cutting adalah kerangka/pengukur pakaian, gunting/cutter, mesin jahit,
mesin obras, jarum dan benang. Terdapat risiko dari penggunaan alatalat tersebut, seperti pada proses penyablonan saat colouring berisko
untuk terhirupnya bahan kimia yang berasal dari cat.
c. Aturan Kerja dan Upah
Jam kerja pegawai di home industry ini dari jam 9 sampai jam 5
sore dengan 6 hari kerja dalam seminggu dan waktu istirahat 1 jam.
Sistem kerja yang diberlakukan yaitu sistem upah mingguan, dimana
seorang pekerja di beri upah atas pekerjaannya setiap seminggu.
Setiap pegawai tidak mendapatkan aturan yang terikat dan bisa bebas
mengundurkan diri kapanpun.
2. Perlindungan Diri
Berdasarkan hasil observasi, para pegawai pada saat bekerja belum
menggunakan alat pelindung diri. Tidak ada alat pengamanan dan
perlindungan khusus yang digunakan untuk melindungi dari kecelakaan,
seperti pemakaian masker pada saat colouring dan percetakan, tidak ada
kotak P3K jika terjadi luka, dan tidak ada sarung tangan saat menuangkan
tinta.
3. Kemungkinan Penyebab Terjadinya Kecelakaan
Berdasarkan hasil observasi, didapatkan beberapa kemungkinan
terjadinya kecelakaan. Diantaranya:
a. Terkena tusukan jarum dari alat-alat jahitan
b. Terhirup zat kimia dari bahan-bahan kimia cat tinta untuk colouring
c. Posisi duduk yang salah waktu merajut seharian
d. Posisi mengangkat beban yang kurang tepat
B. Kajian Kesehatan Kerja
Item Pengkajian
Aspek Biologi Manusia
Usia
Jenis kelamin
Penyakit genetik
Fungsi fisiologis
Tn A berumur 22
Tn. As berumur 27
Tn. S berumur 23
Tn. C berumur 24
Tn. Ag berumur 28
Tn. A berumur 26
Tn. F berumur 24
Tn. Am berumur 29
Tn. E berumur 30
Tn. R berumur 25
10 orang Laki-laki
Tidak ada
Tidak ada pekerja yang memiliki
kecacatan fisik.
Aspek Lingkungan
Potensial hazard
dengan
pekerjaan
tentang
bahaya
merokok
- Hubungan antar pekerja baik
- Hubungan antara pemilik
dan
baik.
Posisi kerja para pekerja lebih
banyak
berdiri,
posisi
tidak
duduk
dengan
ergonomis,
dan
Pegawai
makan
minimal
1x
ketika
bergantian.
Setelah
melakukan
pada
bekerja
tangan.
saat Posisi pada saat bekerja adalah berdiri dan
duduk tergantung penempatan. Duduk
untuk bagian yang menjahit, berdiri untuk
bagian membuang benang.
alat Tidak ada yang memakau masker dan
Penggunaan
perlindungan diri
Pemeriksaan
vital pegawai
T 36,9o C, N: 80x/menit
Masalah kesehatan : tidak ada keluhan
Tn. F berumur 24
TD : 120/70 mmHg, RR: 17 x/menit,
T 36,7o C, N: 83x/menit
Masalah kesehatan : pegal-pegal, kurang
tidur
Tn. Am berumur 29
TD : 120/90 mmHg, RR: 19 x/menit,
T 36,9o C, N: 80x/menit
Masalah kesehatan : nyeri tengkuk
Tn. E berumur 30
TD : 130/80 mmHg, RR: 16 x/menit,
T 36,5o C, N: 78 x/menit
Masalah kesehatan : nyeri punggung,
kurang tidur
Tn. R berumur 25
TD : 120/80 mmHg, RR: 16 x/menit,
T 36,9o C, N: 84 x/menit
Masalah kesehatan : pegal-pegal
Catatan : hanya 10 pegawai dari 12 pegawai yang ada disebabkan saat pengkajian
kedua pegawai tersebut sedang tidak ada di tempat.
Nama
Pegawai
Tn A
Tn As
Tn S
Tn C
Tn Ag
Tn A
Tn F
Tn Am
Tn E
Tn R
Usia
22
27
23
24
28
26
24
29
30
25
Pendidikan
SMP
SMA
SMP
SMA
SMP
SMA
SMP
SMA
SMA
SMA
Agama
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Jenis Pekerjaan
Pemotongan
Jahit
Pengepakan
Jahit
Pemotongan
Jahit
Jahit
Pengepakan
Sablon
Sablon
secara bersama-sama.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam Rumah industri adalah Bapak Furkhon
sebagai pemilik rumah industri. Biasanya pak Furkhon mendiskusikan
terlebih dahulu dengan bapak Irfan selaku orang kepercayaan pak
Furkhon.
Ketergantungan Obat/Bahan
Para pegawai memiliki kebiasaan meminum kopi atau merokok. Hanya
ada 3 pegawai yang tidak merokok.
Rekreasi
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A Situasion Problem In Need Of Improvement
a Bekerja dengan menggunakan bahan-bahan kimia
b Tidak menggunakan alat perlindungan diri saat bekerja.
c Posisi saat bekerja seperti saat mengangkat benda, memotong kain,
menjahit, para pekerja membungkung sehingga dapat mengakibatkan low
back pain.
B Hipotesa
a Resiko terjadinya gangguan keselamatan kerja akibat penggunaan alat,
b
C Hipotesis Testing
a. Resiko terjadinya ganguan keselamatan kerja akibat penggunaan bahanbahan kimia. Luka dapat terjadi akibat kondisi tubuh yang terlalu lelah
ketika bekerja atau kurang konsentrasi dalam penggunaan peralatan kerja
serta akibat tidak menggunakan alat pelindung saat bekerja.
b. Resiko cedera (low back pain) akibat posisi yang salah pada saat
mengangkat barang dan bekerja disebakan oleh posisi kerja yang salah.
D Learning Issue
Proses Pembuatan Baju
Proses cutting, proses penjahitan,
memberi warna,
penggunaan gunting daat
barang
belakang (injury)
Analisa Data
Data yang telah kami dapat dari hasil pengkajian yang kami lakukan mulai
tanggal 26-28 Mei 2016, untuk menentukan diagnosa keperawatan maka kami
menyusun analisa data sebagai berikut;
No.
1.
Data
Etiologi
DS:
-
Kurang
Pekerja
mengatakan
pernah
menggunakan
tidak pengetahuan
sarung pekerja tentang
Problem
Resiko cidera pada
pekerja di home
industry konveksi
2.
DS:
berhubungan
Pekerja
mengatakan
memeperhatikan
posisi tubuh
pentingnya penggunaan masker
dalam bekerja
Pekerja mengeluh pegal pada
yang benar
bagian leher, pundak, puggung,
tangan, dan kaki.
Pekerja
mengatakan
tidak
pekerja tentang
Pekerja
gerakan
tidak
menggerak-
badannya
untuk
Resiko
peningkatan
penyakit
muskuloskeletal kerja
Diagnosa Keperawatan
-
Diagnosa
Keperawatan
Faktor Penyebab,
pendukung, penghambat
Tujuan
Tidak
terjadi
cedera
pada
pekerjasaat
melakukan
pekerjaannya
Strategi
Penyuluhan
kesehatan:
Pentingnya APD
dan bahaya
apabila tidak
digunakam
Media
Himbauan :
Pemberian
leaflet himbauan
mengenai
keharusan
penggunaan
APD
-
Kriteria
Pekerja
mengetahui
manfaat
dan
pentingnya
alat
pelindung diri
Pekerja
mengetahui bahaya
apabila
tidak
menggunakan alat
pelindung diri
Pekerja memiliki
kesadaran
untuk
menggunakan APD
Pekerja
bekerja dengan lebih hati
hati
Evaluasi
Pekerja
dapat
menyebutkan
manfaat
dan
pentingnya
alat
pelindung diri
Pekerja
dapat
menyebutkan
bahaya
apabila
tidak menggunakan
alat pelindung diri
Pekerja
mengatakan mau
menggunakan alat
pelindung diri saat
bekerja
Pekerja
terlihat
melakukan
pekerjaannya
dengan lebih hatihati
tidak
dilakukannya
pemakaian APD saat
bekerja
2.
Resiko peningkatan
penyakit
muskuloskeletal
kerja berhubungan
dengan
kurang
pengetahuan
pekerja
tentang
posisi tubuh dalam
bekerja yang benar
Penyebab
- Bekerja > 8 jam dengan
posisi statis
- Banyak
pekerja
mengeluh pegal-pegal
di bagian pinggang dan
ekstremitas
- Pekerja
tidak
melakukan peregangan
di sela-sela pekerjaan
Pendukung:
- Pekerja menyadari ada
masalah terkait dengan
muskuloskeletal
- Pekerja terbuka untuk
menerima
informasi/saran
Penghambat:
- Kurang
pengetahuan
pekerja
tentang
masalah
muskuloskeletal
- Kurang
pengetahuan
pekerja tentang gerakan
peregangan
sebagai
upaya
pencegahan
masalah
musculoskeletal
Tidak
terjadi
peningkatan
penyakit
musculoskeletal
pada pekerja
Penyuluhan
kesehatan:
Penyakit yang
berhubungan
dengan
muskuloskeletal
(posisi
ergonomis)
Cara
gerakan
peregangan
sebagai upaya
pencegahan
masalah
muskuloskeletal
(posisi
ergonomis)
Pekerja
mengetahui
penyakit
yang
berhubungan
dengan
muskuloskeletal
Pekerja
mengetahui cara
peregangan
sebagai
upaya
pencegahan
masalah
muskuloskeletal
Pekerja
dapat
menyebutkan
kembali
materi
yang
telah
disampaikan
Pekerja
dapat
mempraktekkan
gerakan-geraka
peregangan yang
dicontohkan
No
1
Diagnosa
Tanggal
Keperawatan
Resiko cidera pada
pekerja di home
industry konveksi
berhubungan dengan
kurang pengetahuan
pekerja tentang
penggunaan APD
Pelaksanaan
27 Mei 2016
Kegiatan
-
Evaluasi
Pendidikan kesehatan
tentang pentingnya APD dan
bahaya bila tidak
menggunakan APD
Pemberian leaflet himbauan
untuk pemakain APD
Resiko
peningkatan 27 Mei 2016
penyakit
muskuloskeletal kerja
berhubungan dengan
kurang pengetahuan
pekerja tentang posisi
tubuh dalam bekerja
yang benar
Pendidikan kesehatan
kepada pekerja dan pemilik
usaha tentang posisi
ergonomis dan low back
pain
Memberikan leflet posisi
ergonomis dan lowback pain
7 orang pekerja
mengikuti kegiatan
pendidikan kesehatan
Terdapat 3 orang yang
dapat menyebutkan
manfaat APD,
pentingnya APD, dan
bahaya bila tidak
menggunakan APD
7 orang pekerja
mengatakan mau
menggunakan alat
pelindung diri saat
bekerja
7 pekerja terlihat
melakukan
pekerjaannya dengan
lebih hati-hati
7 orang pekerja
mengikuti kegitan
pendidikan kesehatan
3 orang pekerja dapat
menyebutkan dampak
posisi tidak ergonomis
Rencana Tindak
Lanjut
- Penyediaan APD
yang sesuai dengan
kondisi pekerja
agar pekerja
nyaman saat
menggunakan APD
- Menyediakan
perlengkapan P3K
yang ada di kantor
Pemantauan oleh
pemilik home
industry terkait
posisi pegawai saat
bekerja
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Home industry milik Tn.F sudah memperhatikan kesehatan dan keselamatan
kerja, namun belum maksimal dikarenakan kesadaran yang masih kurang. Kesehatan
kerja merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang disebabkan
oleh pekerjaan tersebut. Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja
sebagaimana yang telah di tetapkan oleh pemerintah dan menjadi lingkungan kerja
yang sehat bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja. Kurangnya kesadaran
para pekerja mengenai kesehatan dan keselamatan kerja sangat berpengaruh terhadap
perilaku hidup sehat sehingga diperlukan perawat komunitas untuk memberikan
pelayanan kesehatan secara berkesinambungan sampai pekerja memahami dan
mengerti betul akibat dari suatu pekerjaan.
Hasil asuhan keperawatan pada pegawai yang bekerja di home industry
Konveksi
Kelurahan
Kebon
Kangkung
Kecamatan
Kiaracondong
Saran
Setelah
dilakukan
pengkajian
dan
pelaksanaan
kegiatan,
kami
menyarankan :
1
2
3
tangan
Kepada pemilik usaha untuk melakukan pemantauan kepada pekerja dalam
DAFTAR PUSTAKA
Efendi & Makhfudli, 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Effendy, Nasrul. 1995. Dasar-Dasar eperawatan Kesehatan Masyarakat. ed.2. Jakarta : EGC
Sumamur. 2009. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta :
SagungSeto.
Yolando, ND. 2011. Pelayanan Kesehatan Kerja Sebagai Upaya Menjaga Dan Meningkatkan
Derajat Kesehatan Tenaga Kerja Di Pt Petrokimia Gresik Jawa Timur. available at
http://eprints.uns.ac.id/2616/1/187431812201106071.pdf. diakses pada tanggal 3 Juni
2016. pkl. 20:46
Buchori. 2007. Manajemen Kesehatan Kerja dan Alat Pelindung Diri. USU Repository.
Available from; http://www.library.usu.ac.id. Diakses pada 3 juni 2016
LAMPIRAN
LAMPIRAN
: Keperawatan Komunitas
: Kesehatan Kerja
: Posisi Egronomi, Low Back Pain dan Pemakaian APD
: Pegawai Home Industri Konveksi
: Home Industri Konveksi
: Jumat, 27 Mei 2016
: Mahasiswa PPN Angkatan XXX Fkep Unpad
I. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah penyuluhan selama 1 x 30 menit, peserta mampu menjelaskan
kembali pengertian dan manfaat posisi ergonomi dan alat pelindung diri.
Setelah penyuluhan selama 1 x 30 menit, peserta mampu memahami dan
mengetahui tentang penyakit yang ditimbulkan selama bekerja.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian resiko keselamatan kerja, cedera dan posisi egronomi
2. Menyebutkan kembali penyebab resiko cedera
3. Menjelaskan manfaat APD dan posisi pelindung diri saat bekerja
4. Menjelaskan pencegahan terjadinya cedera
5. Menyebutkan kembali posisi yang tepat pada saat bekerja
6. Mempraktekan posisi egronomi yang tepat saat mengangkat barang
II. Metode dan Media
Ceramah dan tanya jawab
Leaflet
III. Kegiatan
No
Komunikator
Pre Interaksi
1
Memberi salam dan memperkenalkan diri
2
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema
penyuluhan
3
Apersepsi dengan menanyakan tentang
pengertian resiko keselamatan kerja, posisi
egronomi dan APD
4
Komunikan
Menjawab salam (2 menit)
Mendengarkan (3 menit)
Mendengarkan
Menjawab (3 menit)
dan
Isi
Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
dan
pengertian resiko keselamatan kerja, posisi memperhatikan (20 menit)
ergonomi dan pentingnya pemakaian APD
Menjelaskan dan mendemonstrasikan
5
6
7
8
Faktor-faktor risiko ergonomi yang utama dalam kantor adalah sebagai berikut:
1. Repetition;pekerjaan-pekerjaan atau pergerakan tubuh yang dilakukan secara
berulang-ulang
2.Awkward postures; posisi-posisi tubuh yang dianggap tidak netral atau tidak ideal
seperti perputaran (twisting) leher untuk melihat monitor, atau meraih kedepan
( reaching toward) atau penggunaan mouse yang tidak segaris.
3.Static forces; mempertahankan suatu posisi dalam jangka waktu yang lama (misalnya
duduk yang lama, melihat monitor dengan suatu leher menunduk atau tengadah, atau
menjangkau keyboard terlalu jauh).
Sasaran dari Ergonomi yaitu meningkatkan para pengguna agar dapat mencapai
prestasi kerja yang tinggi dalam kondisi yang nyaman, aman dan tenteram. Adapun
lingkup kajian Ergonomi dapat dikelompokkan dalam 4 bidang lingkup kajian, yaitu:
1. Display
3.
4. Lingkungan fisik
Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari
ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi
perancangan cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-bauan dan
getaran pada suatu fasilitas kerja.
Posisi Mengngkat yang Tepat
1.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
Pencegahan
Berikut ini akan diuraikan cara pencegahan terjadinya low back pain dan
cara mengurangi nyeri apabila LBP telah terjadi.
Latihan Punggung Setiap Hari
1. Berbaringlah terlentang pada lantai atau matras yang keras. Tekukan satu lutut
dan gerakkanlah menuju dada lalu tahan beberapa detik. Kemudian lakukan
lagi pada kaki yang lain. Lakukanlah beberapa kali.
2. Berbaringlah terlentang dengan kedua kaki ditekuk lalu luruskanlah ke lantai.
Kencangkanlah perut dan bokong lalu tekanlah punggung ke lantai, tahanlah
beberapa detik kemudian relaks. Ulangi beberapa kali.
3. Berbaring terlentang dengan kaki ditekuk dan telapak kaki berada flat di lantai.
Lakukan sit up parsial,dengan melipatkan tangan di tangan dan mengangkat
bahu setinggi 6 -12 inci dari lantai. Lakukan beberapa kali.
Berhati-Hatilah Saat Mengangkat
1. Gerakanlah tubuh kepada barang yang akan diangkat sebelum mengangkatnya.
2. Tekukan lutut , bukan punggung, untuk mengangkat benda yang lebih rendah
3. Peganglah benda dekat perut dan dada
4. Tekukan lagi kaki saat menurunkan benda
5. Hindari memutarkan punggung saat mengangkat suatu benda
Lindungi Punggung Saat Duduk dan Berdiri
1. Hindari duduk di kursi yang empuk dalam waktu lama
2. Jika memerlukan waktu yang lama untuk duduk saat bekerja, pastikan bahwa
lutut sejajar dengan paha. Gunakan alat Bantu (seperti ganjalan/bantalan kaki)
jika memang diperlukan.
3. Jika memang harus berdiri terlalu lama,letakkanlah salah satu kaki pada
bantalan kaki secara bergantian. Berjalanlah sejenak dan mengubah posisi
secara periodic.
4. Tegakkanlah kursi mobil sehingga lutut daapt tertekuk dengan baik tidak
teregang.
5. Gunakanlah bantal di punggung bila tidak cukup menyangga pada saat duduk
dikursi
Tetaplah Aktif dan Hidup Sehat
1. Berjalanlah setiap hari dengan menggunakan pakaian yang nyaman dan sepatu
berhak rendah
2. Makanlah makanan seimbang, diit rendah lemak dan banyak mengkonsumi
sayur dan buah untuk mencegah konstipasi.
3. Tidurlah di kasur yang nyaman.
4. Hubungilah petugas kesehatan bila nyeri memburuk atau terjadi trauma.
Pengertian Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan
terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Sumamur, 1991).
Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya
kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hatihati agar dapat memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan.
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :
1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang adekuat terhadap bahaya
yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan
rasa ketidaknyamanan yang berlebihan
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel
4. Bentuknya harus cukup menarik
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama
b.
c.
d.
e.
d. Isolasi
Adalah dengan cara mengisolasi proses perusahaan yang membahayakan,
misalnya isolasi mesin yang hiruk pikuk, sehingga kegaduhan yang
disebabkannya menurun dan tidak menjadi gangguan pada pekerja
e. Pakaian/Alat Pelindung
Alat pelindung dalam pekerjaan dapat berupa, kacamata, masker, helm, sarung
tangan, sepatu atau pakaian khusus yang didesain untuk pekerjaan tertentu
f. Pemeriksaan Sebelum Bekerja
Yaitu pemeriksaan kesehatan pada calon pekerja untuk mengetahui apakah
calon pekerja tersebut sesuai dengan pekerjaan yang akan diberikan baik fisik
maupun, mentalnya
g. Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala terhadap
pekerja, apakah ada gangguan kesehatan yang timbul akibat pekerjaan yang
dilakukan. Dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali, atau
disesuaikan dengan kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
Dainur. 1995. Materi-Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Widya
Medika.
Depkes RI. 1992. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV. Jakarta
Knollmueler.1998. Buku Saku Keperawatan Komunitas Kesehatan Rumah.
Jakarta. EGC.
Summamur. 1994. Kesehatan Kerja. Jakarta. Widya Medika
MPR RI. 1999. GBHN 1999 2004. Jakarta.
Ergonomi
dapat
4. Angkat tubuh
didefinisikan sebagai
secara
penyesuaian
bersamaan.
pekerjaan
pekerja
untuk
terhadap
5. Lakukan
bertujuan
senam sebagai
mendesain
berikut:
Latihan
Punggung
Setiap Hari
ERGONOMIS
ketidaknyamanan
KERJA
berguna
sebagai
media
Posisi
mengangkat
yang tepat:
pencegahan terhadap
1. Posisikan
tubuh
mungkin
tidak
sebelum
tegap,
membungkuk.
2. Jadikan kedua
kaki
dengan
tumbuan
pekerja,
pekerja-pekerja
kemungkinan
sebagai
3. Gunakan
besar
terpapar dengan :
1. Cedera otot
2. Cedera tulang
3. Cedera
hitungan saat
mengangkat
barang
pada
PROGRAM
saat
(seperti
duduk dikursi
ganjalan/
PROFESI NERS
bantalan kaki)
ANGKATAN XXX
jika
FAKULTAS
memang
diperlukan.
KEPERAWATAN
Jika memang
UNIVERSITAS
harus
berdiri
PADJADJARAN
terlalu
lama,
2016
letakkanlah
5. Hindari
memutarkan
pada bantalan
punggung saat
mengangkat
suatu benda
6. kaki
secara
bergantian.
Lindungi Punggung
Berjalanlah
Saat
sejenak
dan
posisi
Hindari duduk
di kursi yang
secara
empuk dalam
periodic.
7. Tegakkanlah
kursi
dan
Berdiri
1
mengubah
Duduk
waktu lama
mobil
Jika
sehingga lutut
memerlukan
daapt tertekuk
waktu
yang
dengan
lama
untuk
baik
tidak teregang.
8. Gunakanlah
bantal
di
punggung bila
tidak
cukup
menyangga
duduk
saat
bekerja,
(NYERI
pastikan
bahwa
lutut
sejajar dengan
paha. Gunakan
alat
Bantu
PINGGANG)
PROGRAM
PROFESI NERS
ANGKATAN XXX
FAKULTAS
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
2016
menarik
lalu
PINGGANG???
beban,
luruskanlah ke
membungkuk,
lantai.
pinggang) adalah
memutar
Kencangkanla
daerah punggung
bokong
bawah, dapat
tekanlah
punggung
maupun nyeri
lantai,
radikuler atau
Latihan
keduanya
Setiap Hari
1
Punggung
perut
dan
lalu
ke
tahanlah
beberapa detik
Berbaringlah
kemudian
terlentang
relaks. Ulangi
Back Pain
pada
lantai
beberapa kali.
Faktor risiko
atau
matras
terjadinya adalah
yang
keras.
4. Usia
5. Kondisi
kesehatan
yang buruk
6. Hal
yang
berhubungan
pekerjaan
seperti duduk
atau
berdiri
berjam-jam
(posisi
tubuh
kerja
yang
statik),
getaran,
mengangkat,
membawa
beban,
Berbaring
terlentang
Tekukan
satu
dengan
kaki
lutut
dan
ditekuk
dan
gerakkanlah
telapak
kaki
menuju
dada
berada flat di
lalu
tahan
lantai.
beberapa
Lakukan sit up
detik.
parsial,
Kemudian
dengan
lakukan
lagi
melipatkan
pada
kaki
tangan
di
yang
lain.
tangan
dan
Lakukanlah
mengangkat
beberapa kali.
bahu setinggi
Berbaringlah
terlentang
lantai.
dengan kedua
kaki
ditekuk
Lakukan
benda
yang
beberapa kali.
lebih rendah
8. Peganglah
Berhati-Hatilah Saat
benda
Mengangkat
6. Gerakanlah
dekat
9. Tekukan
lagi
tubuh kepada
kaki
saat
barang
menurunkan
yang
akan diangkat
sebelum
mengangkatny
a.
7. Tekukan lutut,
bukan
punggung,
untuk
mengangkat
benda