Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Menoragi (hiperamenore) adalah menstruasi yang berlarut larut atau aliran menstruasi yang
hebat yang lebih jauh dapat dipersulit oleh gumpalan darah.
(Benson, Ralph C.2008:624
Menoragia merupakan suatu kelainan menstruasi dimana perdarahan menstruasi lebih dari
80ml/hari pada siklus yang normal.
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)
Menoragi adalah interval menstruasi yang normal dengan banyak dan / atau lamanya
berlebihan. Persepsi yang umum mengenai perdarahan yang beerlebihan adalah apabila 3-4
pembalut atau tampon sudah penuh selama 4 jam. Dalam setiap perdarahan yang lebih dari 80 cc
dinyatakan perdarahan abnormal.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
2.2 Tanda dan Gejala
Menstruasi yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak
untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah
sehingga memicu terjadinya anemia. Gejala-gejala yang timbul akibat anemia diantaranya adalah
napas menjadi lebih pendek, mudah lelah, jari tangan dan kaki menjadi kebas, sakit kepala,
depresi, konsentrasi menurun, dll.Perdarahan uterus abnormal dapat disebabkan oleh faktor
hormonal, berbagai komplikasi kehamilan, penyakit sistemik, kelainan endometrium (polip),
masalah masalah serviks atau uterus (leimioma) atau kanker. Namun pola perdarahan abnormal
seringkali sangat membantu dalam menegakkan diagnosis secara individual.
(Benson, Ralph C.2008:624)
Penderita menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti:
pasien perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari berturut-turut
perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam hari
terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi,
dll.
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)
Metode yang mungkin paling meyakinkan untuk menetukan apakah aliran menstruasi
individu memiliki kemungkinan dapat menimbulkan bahaya adalah dengan mendapatkan nilai
lab Hb dan hematokrit untuk menyingkirkan anemia.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
2.3 Etiologi
Menoragi dapat disebabkan oleh leimioma (seringkali submukosa), komplikasi kehamilan,
hiperplasia endometrium, adenomiosis, keganasan atau koagulopati.
(Benson, Ralph C.2008:624)
Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya menstruasi (menorragia) dapat terjadi
akibat beberapa hal, diantaranya:
a.
kelainan koagulasi, misal: akibat von willebrand disease, kekurangan protrombin, idiopatik
trombositopenia purpura (ITP), dll
Disfungsi organ yang menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar atau gagal ginjal.
Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam menghasilkan faktor pembekuan darah
dan menurunkan hormon estrogen.
b.
Kelainan hormon endokrin misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor
pituitari, siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dll
c.
Kelainan anatomi rahim seperti adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia
endometrium, kanker dinding rahim dan lain sebagainya.
d. Iatrogenik: misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan
anti-inflamasidan obat-obatan antikoagulan
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)
Penyebab menoragi dapat termasuk perubahan hormon sepanjang aksis HPO, massa dalam
uterus, penyakit sistemik, penggunaan obat-obatan atau herbal, defisiensi nutrisi (seperti
kekurangan vitamin K), dan kelainan bawaan, terutama penyakit-penyakit yang mengarah ke
masalah perdarahan ( misal penyakit von willebran).
Bidan harus menyelidiki lama, warna, dan karakter menstruasi yang muncul, terutama jika
terjadi gumpalan darah. Perubahan fisik atau psikososial juga perlu diselidiki. Selian itu potensi
penyebab kontrasepsi (AKDR, kontrasepsi oral), faktor psikososial (stress, penggunaan obatobatan), terkait dengan seksual (IMS, praktek seksual) serta dari segi nutrisi dan ginekologis.
Bidan juga harus mengkaji setiap pola perdarahan yang serupa atau kondisi ginekologis mayor
yang dialami oleh ibu atau saudara perempuannya apakah mengalami riwayat kelainan
hematologs terutama yang berhubungan dengan adanya penggumpalan darah.
Pemeriksaan fisik dan panggul dikaji tentang tanda-tanda anemi dan perdarahan (ptekie).
Vagina dan serviks harus dikaji terhadap adanya massa, lesi, infeksi, atau adanya benda asing
yang dapat menyebabkan menstruasi lebih berat.
Uji kehamilan mungkin diperlukan, walaupun klien yang datang dengan keluhan menoragi
biasanya mengalami gejala ini dalam beberapa siklus, dan biasanya tidak menunjukkan tanda
dan gejala kehamilan. Tindakan penapian terhadap infeksi seksual dan vaginits serta servisitis
kronis sebaiknya dipertimbangkan. Setiap hasil yangbelum menggambarkan atau hasil yang
positif sebaiknya mengarah ke tindakan merujuk untuk uji atau terapi lanjutan misalnya ( mis;
histeroskopi).
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
Infeksi ( biasanya terkait PRP, penggunaan AKDR, atau prosedur lanjutan intrauteri yang
berbasis instrumen)
Endometriosis
Salpingitis
Biasanya muncul sebagai pola siklus berlanjut
Penggunaan AKDR
Neoplasia
Kista ovarium
Fibroid uteri (mioma)
Adenomiosis (jaringan endometrium yang berlokasi dalam miometrium)
Hiperplasia endometrum
Polip
Karsinoma
Kelainan koagulasi
Bawaan (mis ; penyakit von willebran)
Didapat ( mis; idiopathic trombositopenia(ITP))
Farmakologis (mis; penggunaan heparin atau bahkan aspirin)
Endokrin
Hipotirodisme
(Helen varney 2007 342-345 Jakarta EGC Buku ajar Asuhan kebidanan)
2.4 Pengobatan
Pengobatan menorrhagia sangat tergantung kepada penyebabnya. Untuk memastikan
penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, tes pap
smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya. Jika menoragia diikuti oleh
adanya anemia, maka zat besi perlu diberikan untuk menormalkan jumlah hemoglobin darah.
Terapi zat besi perlu diberikan untuk periode waktu tertentu untuk menggantikan cadangan zat
besi dalam tubuh.
Selain itu, menorrhagia juga dapat diterapi dengan pemberian hormon dari luar, terutama
untuk menorrhagia yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Terapi hormonal
yang diberikan biasanya berupa obat kontrasepsi kombinasi atau pill kontrasepsi yang hanya
mengandung progesteron.
Menorrhagia yang terjadi akibat adanya mioma dapat diterapi dengan melakukan terapi
hormonal atau dengan pengangkatan mioma dalam rahim baik dengan kuretase ataupun dengan
tindakan operasi.
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)
BAB III
KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN
I.
Pengkajian
a. Data Subjektif
1. Biodata
Nama
: untuk mengetahui identitas pasien agar tidak keliru dnegan serta untuk menjaga keakraban
Umur
Agama
: Untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang dianutnya dan mengenali hal-hal
yang berkaitan dengan masalah asuhan yang diberikan
Pendidikan
Pekerjaan
: Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan status ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu/
suami dapat memperngaruhi kesehatan klien atau tidak
Penghasilan
Alamat
:Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungan cukup aman bagi
kesehatannya serta memudahkan dalam melakukan kunjungan rumah
2. Alasan Datang
Untuk memeriksakan masalah haidnya yang banyaknya berlebihan
3. Keluhan Utama
Haidnya berlangsung lama dan darah yang keluar banyak
4. Riwayat Kesehatan yang lalu
aknya
Gangguan metabolisme estrogen, Penurunan sintesis fibrinogen dan faktor pembukuan idiopathic
trombositopenia (ITP) , penyakit von willebran, Infeksi ( biasanya terkait PRP, penggunaan
AKDR, atau prosedur lanjtan intrauteri yang berbasis instrumen), Endometriosis, Salpingitis
(Helen varney 2007 342-345 Jakarta EGC Buku ajar Asuhan kebidanan)
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Menoragi dapat disebabkan oleh leimioma (seringkali submukosa), komplikasi kehamilan,
hiperplasia endometrium, adenomiosis, keganasan atau koagulopati.
(Benson, Ralph C.2008:624)
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Bidan juga harus mengkaji setiap pola perdarahan yang serupa atau kondisi ginekologis mayor
yang dialami oleh ibu atau saudara perempuannya apakah mengalami riwayat kelainan
hematologis terutama yang berhubungan dengan adanya penggumpalan darah.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
7. Riwayat Haid
Bidan harus menyelidiki lama, warna, dan karakter menstruasi yang muncul, terutama jika
terjadi gumpalan darah.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
Menarche
Siklus
: Teratur
Lamanya
: Dismenorhae / tidak
8. Riwayat KB
Menstruasi (menorragia) dapat terjadi akibat Iatrogenik: misal akibat pemakaian IUD, hormon
steroid,
obat-obatan
kemoterapi,
obat-obatan
anti-inflamasidan
obat-obatan
b.
Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
KU
: Baik/cukup/kurang
Kesadaran
: Composmentis
TD
Suhu
: Normal (36,5-37,5 C)
Nadi
RR
2. Pemeriuksaan Fisik
1) Inspeksi
Rambut
Muka
: pucat
Mata
Leher
: Tidak tampak pembesaran vena jugularis dan tampak pembesaran kelenjar tiroid
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)
Dada
Abdomen
: Bersih
Genetallia
Abdomen
Metode yang mungkin paling meyakinkan untuk menetukan apakah aliran menstruasi individu
memiliki kemungkinan dapat menimbulkan bahaya adalah dengan mendapatkan nilai lab Hb dan
hematokrit untuk menyingkirkan anemia.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
II. Identifikasi Diagnosa/ Masalah
Dx
: KU
: Baik/cukup/ lemah
Kesadaran
: Composmentis
TD
Suhu
: Normal (36,5-37,5 C)
Nadi
RR
Genetalia
V/V
Masalah I : Gangguan rasa nyaman sehubungan dnegan nyeri perut bagian bawah
Maslah II : Gangguan psikologi cemas sehubungan dengan tindakan yang akan dilakukan
III. Antisipasi Masalah Potensial
Pada menoragi dapat terjadi komplikasi: Anemia
Tujuan
KH
KU
: Baik
Kesadaran
: CM
TD
Nadi
Suhu
RR
Perdarahan normal
Intervensi :
1)
R : Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga dapat membina rasa saling percaya
antara ibu dan keluarga serta petugas kesehatan sehingga hasil yang diperoleh maksimal
2)
R : Menghormati hak pasien untuk mengetahui semua tindakan medis yang akan dilakukan
4)
Masalah
1Gangguan psikologi cemas sehubungan dengan keadaan menstruasi yang tidak normal
Tujuan : Pasien dapat beradaptasi dengan kondisinya
KH
kecemasan
b) Hibur klien dan keluarga dengan menjawab semua pertanyaan
R
Masalah Potensial
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi perdarahan yang banyak
KH
TD
Nadi
Muka
: tidak pucat
Mata
Intervensi
a)
b)
c)
:
TD
Nadi
Suhu
RR
b)
d)
VI. Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi dan kondisi klien
VII. Evaluasi
Dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan dan keberhasilan dan asuhan yang telah diberikan
dengan mengacu pada kriteria hasil
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
- Menoragi adalah kelainan menstruasi dimana perdarahan yang berlebihan, apabila 3-4
pembalut atau tampon sudah penuh selama 4 jam.
-Jumlah darah yang terlalu banyak untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh
kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia. Gejala-gejala yang timbul
akibat anemia diantaranya adalah napas menjadi lebih pendek, mudah lelah, jari tangan dan kaki
menjadi kebas, sakit kepala, depresi, konsentrasi menurun, dll
- Menoragi dapat disebabkan oleh leimioma (seringkali submukosa), komplikasi kehamilan,
hiperplasia endometrium, adenomiosis, keganasan atau koagulopati.
- Pengobatan menorrhagia sangat tergantung kepada penyebabnya. Untuk memastikan
penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, tes pap
smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya.
4.2 Saran
Bagi petugas Kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan terutama bidan mampu memahami tanda dan gejala
menoragi sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat serta mampu mendeteksi secara dini
bila ada komplikasi yang mungkin terjadi.
Bagi Masyarakat
Diharapkan perempuan lebih waspada terhadap kondisi kesehatan reproduksinya
terutama untuk hal menstruasi dan jika dirasakan keluhan diharapkan segera memeriksakan diri
ke bidan atau petugas kesehatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Benson, Ralph C.2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi.Jakarta:EGC
Varney,Helen.2007. Buku ajar Asuhan kebidanan. Jakarta:EGC
www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00