Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
OLEH :
KELOMPOK VII
SUNARDI
: 2110114
: 2110133
ERNI B
: 2110143
YOSEFANI DIANDRA S
: 2110151
MIRNAWATI
: 2110159
negatif
mengenai
diri
atau
kemampuan
diri.
a. Berikut ini merupakan faktor penyebab (umum) dari harga diri rendah
antara lain:
1. Situasional, yang terjadi trauma secara tiba tiba misalnya pasca
operasi, kecelakaan cerai, putus sekolah, Phk, perasaan malu karena
2.
pemasangan kateter).
3. Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tecapai
karena dirawat atau sakit atau penyakitnya.
4. Kelakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misal berbagai
pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan berbagai tindakan tanpa
pemeriksaan.
5. Kronik
Perasaan negatif terhadap diri sudah berlangsung lama yaitu sebelum
sakit atau dirawat. Klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif,
kejadian sakit yang dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap
dirinya.
b. Ada pula penggolongan faktor penyebab terjadinya HDR (Harga diri
rendah) digolongkan menjadi dua golongan
1. Faktor Predisposisi (faktor yang mendasarai atau mempermudah
terjadinya HDR). Faktor yang mempengaruhi HDR adalah penolakan
orang tua, harapan orang tua yang tidak realistic. Tergantung pada
orang tua dan ideal diri yang tidak realistic. Misalnya ; orang tua tidak
percaya pada anak, tekanan dari teman, dan kultur sosial yang
berubah.
2. Faktor Presipitasi (faktor pencetus HDR)
a. Ketegangan peran (ketidak nyamanan peran)
b. Stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
yang
suram,
mungkin
klien
akan
mengakiri
kehidupannya.
3. Menurut Carpenito, L.J (1998: 352); Keliat, B.A (1994:20);
a. perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah antara
lain:
b. Mengkritik diri sendiri atau orang
c. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan
d. Perasaan tidak mampu
e. Rasa bersalah
f. Sikap negatif pada diri sendiri
g. Sikap pesimis pada kehidupan
h. Keluhan sakit fisik
i. Pandangan hidup yang terpolarisasi
j. Menolak kemampuan diri sendiri
k. Pengurangan diri/mengejek diri sendiri
l. Perasaan cemas dan takut
m. Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan balik positif
n. Mengungkapkan kegagalan pribadi
o. Ketidak mampuan menentukan tujuan
Menurut beberapa pendapat para ahli gejala dan tanda seseorang merasa
harga dirinya rendah dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Perasaan malu pada diri sendiri akibat penyakit dan akibat terhadap
tindakan penyakit. Misalnya malu dan sedih karena rambut menjadi rontok
(botak) karena pengobatan akibat penyakit kronis seperti kank
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya ini terjadi jika saya tidak ke
RS menyalahkan dan mengejek diri sendiri
c. Merendahkan martabat misalnya, saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya
memang bodoh dan tidak tahu apa apa.
d. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tak mau bertemu
orang lain, lebih suka menyendiri.
e. Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan yang suram
f.
Proses Kegiatan
A. Tujuan
1. Klien mampu mngekspresikan perasaan melalui gambar.
2. Klien dapat memberi makna gambar.
B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam bentuk U .
2. Ruangan nyaman dan tenang .
Skema Ruangan Terapi
Keterangan :
:
:
leader
co leader
fasilitator
pasien
observer
C. Indikasi
1. Klien menarik diri
2. Klien harga diri rendah
D. Alat
1. Kertas HVS
2. Pensil 2B
3. Krayon
E. Metode
1. Diskusi
2. Menggambar
3. Dinamika kelompok
F. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan konsep
diri : harga diri rendah .
b. Membuat kontrak dengan klien .
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan .
2. Orientasi
a. Salam terapiutik
1. Salam dari terapis pada klien .
2. perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama ) .
3. menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan nama ) .
b. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini .
c. Kontrak
1. Terapis menjalankan tujuan kegiatan ,yaitu menggambar dan
menceritakan kepada orang lain
2. Terapis menjalaskan aturan main berikut .
1. Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapis .
2. Lama kegiatan 45 menit .
3. Setiap kali mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai .
3. Tahap kerja
a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta
memakai papan nama .
b. Terapis membagikan kertas dan spidol pada klien .
c. Terapis
menjelaskan
kegiatan
yang
akan
di
lakasanakan,
yaitu
yang
diharapakan
adalah
mengikuti
kegiatan,
menggambar,
1.
2.
akhir
Menggambar sampai selesai
3.
Menyebutkan gambar
4.
Nur ika F
andri
Syamsin
ar
jumlah
Petunjuk :
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
b. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
mengikuti, menggambar, menyebutkan gambar, dan menceritakan
makna gambar. Beri tanda cheklist jika mampu dan tanda silang
jika klien tidak mampu.
2. Dokumnetasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. contoh : klien mengikuti sesi 2, TAK
sosialisasi menggambar. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai. Klien
mampu menggambar, menyebutkan nama gambar, dan menceritakan
makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapakan perasaan melalui
gambar.