Sunteți pe pagina 1din 2

Amedeo Avogadro

(1776-1856)

madeo Avogadro bergelar Count, gelar kebangsawan yang cukup tinggi. Ia


dilahirkan di Turin, Italia. Sudah menjadi tradisi dalam keluarganya bahwa
setiap anggota harus menjadi ahli hukum. Karenanya, walaupun

sesungguhnya lebih tertarik pada ilmu fisika, ia juga belajar ilmu hukum dan lulus pada 1796,
serta bekerja sebagai pengacara dalam waktu yang lama.
Penelitian dibidang fisika dilakukan secara sungguh-gungguh pada 1800 dan kemudian
menjadi guru besar fisika di Vercelly pada 1809. Disana juga ia kemudian menampilkan
hipotesaanya yang terkenal tentang isi gas sempurna. Antara 1820 sampai 1850 ia menjadi
kepala bagian fisika di Universitas Turin dan banyak mengadakan penyelidikan tentang sifat
listrik berbagai zat. Ia juga meneliti adanya pemuaian akibat panas serta berbagai jenis
perambatan panas.
Dari karya-karya Avogadro yang diterbitkan, yang paling penting adalah buku teks ilmu
fisika berjumlah 4 jilid dengan judul Fisika deicorpi ponderabli yang terbit antara tahun 18371841.
Keterkenalan Avogadro terletak pada dalil yang dikemukakannya bahwa gas apa saja yang
mempunyai isi, temperatur dan tekanan serupa, akan memiliki jumlah molekul yang sama pula.
Hipotesa ini diterbitkan pada tahun 1811 di Journal de Physique, Perancis, tak lama setelah
Gayy-Lussac memberitahukan penemuan mereka bahwa isi dari beberapa gas yang dicampur
berbanding lurus dengan isi masing-masing gas serta isi gas gabungan.
Berdasarkan hipotesa Avogadro dan hukum Gay-Lussac itulah maka rumus molekul serta
berat atom gas-gas bisa ditentukan melalui percobaan. Tetapi hipotesa yang diajukan Avogadro

tak banyak menarik perhatian orang karena kurang

didukung oleh bukti-bukti percobaan.

Avogadro juga menyatakan bahwa gas-gas sederhana, misalnya hidrogen dan oksigen, bisa
membentuk molekul-molekul yang hanya terdiri dari dua atom dan bukan satu. Ini bertentangan
dengan teori atom tak terpisahkan dari John Dalton. Avogadro terus saja menerbitkan baik
hasil penyelidikannya tentang hal ini maupun hasil riset kimia lainnya.
Pembuktian hipotesa Avogadro baru terjadi setelah kematiannya yaitu ketika Stanislao
Canuizzaro di tahun 1860 menampilkan sistem berat atom yang dihitungnya berdasarkan
hipotesa Avogadro. Sejak itulah hipotesa Avogadro diterima tanpa ragu lagi dan pemikirannya
tentang sifat molekul gas sederhana ternyata juga benar.
Hipotesa Avogadro menimbulkan konsep berat gram molekul (berat suatu zat yang sama
dengan berat molekulnya dinyatakan dalam gram) dan konsep angka Avogadro yang merupakan
angka jumlah molekul yang dikandung oleh berat gram secara tepat sampai 1941 saat R.T Birge
menghitung dan menyatakan bahwa angka itu: 6,02486 x 10.
Karena isi dari molekul-molekul itu sendiri, hipotesa Avogadro tidak mutlak berlaku bagi
gas-gas nyata. Tetapi perbedaannya sangat kecil, kecuali jika tekanannya tinggi.

S-ar putea să vă placă și