Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Nama
: Tn.Y
Umur
: 29 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Jalan Macan
Pekerjaan
: Satpam
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Belum menikah
Pendidikan
: SMA
RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama
Pasien sering mengamuk sejak 3 hari yang lalu.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Autoanamnesa : Seorang laki-laki 29 tahun MRS untuk dirawat
kembali (her-op) dengan keluhan sering mengamuk setelah
mendengar suara-suara aneh dan juga melihat bayangan-bayangan
seperti naga dan ayam besar sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan perasaan tidak enak yang ia ungkapkan seperti gelisah
yang membuatnya sering berbicara sendiri, jalan mondar mandir tanpa
tujuan yang jelas, kurang nafsu makan dan sulit tidur. Pasien juga
mengakui mempunyai anggota band dan pernah konser dibeberapa
kota di Jawa, Sumatera dan Sulawesi bersama artis Indonesia serta
beritanya masuk dalam koran. Untuk perhitungan konsentrasi pasien
baik karena masih dapat menghitung pengurangan secara serial dengan
baik. Orientasi baik ditandai dengan pasien dapat mengetahui ruang
Pertumbuhan
dan
II.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
Penampilan:
Tampak seorang laki-laki memakai kaos oblong warna
biru tua, celana jeans panjang warna biru, jaket warna biru dan
topi warna hitam. Postur tinggi badan pasien sekitar 170 Cm dan
berat badan sekitar 60 Kg. Pasien memiliki rambut pendek yang
tidak terlalu terurus dan tampakan wajah pasien sesuai dengan
umurnya. Perawakan agak kurus. Perawatan diri cukup baik.
Kesadaran: Baik
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Hiperaktif
Pembicaraan : Spontan, lancar, banyak bicara dan intonasi biasa
Sikap terhadap pemeriksa : Koperatif
B.
Keadaan afektif
Mood
: irritable
Afek
: sempit
Keserasian
: serasi (appropriate)
Empati
: dapat dirabarasakan
Gangguan persepsi
Halusinasi
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
E. Proses berpikir
Arus pikiran :
A.Produktivitas
B. Kontinuitas
C. Hendaya berbahasa
Isi Pikiran
A. preokupasi
B. Gangguan isi pikiran
F. Pengendalian impuls
Baik
5
G.
Daya nilai
Norma sosial
Uji daya nilai
Penilaian Realitas
: Baik
: Baik
: Baik
H. Tilikan (insight)
Derajat I: Pasien menyangkal bahwa dirinya sakit
I. Taraf dapat dipercaya
Dapat dipercaya
III.
rumah setelah keluar dari rumah sakit Madani dengan keluhan yang sama
sebelumnya. Ibunya mengakui bahwa anaknya seorang yang keras kepala
dan langsung emosi ketika ditegur perihal ibunya yang tidak membenarkan
bahwa bukan pasien yang masuk dalam koran tersebut. Ibunya berkata
bahwa pasien bekerja sebagai satpam di toko elektronik Centro pada
malam hari karena keluarga pasien mempunyai masalah ekonomi dan
hutang yang banyak sehingga pasien tidak melanjutkan pendidikan selain
pasien juga sering bolos bolos kuliah dan tidak mampu menangkap
pembelajaran.
Tampak seorang laki-laki memakai kaos oblong warna
biru tua, celana jeans panjang warna biru, jaket warna biru dan topi
warna hitam. Postur tinggi badan pasien sekitar 170 Cm dan berat badan
sekitar 60 Kg. Pasien memiliki rambut pendek yang tidak terlalu terurus
dan tampakan wajah pasien sesuai dengan umurnya. Perawakan agak
kurus. Perawatan diri cukup baik. Aktivitas fisik dan motorik hiperaktif.
Pembicaraan spontan, lancar, intonasi biasa dan banyak bicara. Mood
irritable, afek sempit dan serasi. Terdapat halusinasi auditorik dan visual.
Arus pikiran lompat gagasan yang relevan. Terdapat gangguan isi pikiran
berupa waham kebesaran.
V.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
:
Berdasarkan alloanamnesa dan autoanamnesa didapatkan adanya
gejala klinis yang
mengamuk.
bermakna
Keadaan
ini
berupa
perasaan
menimbulkan
distress
ingin
dan
III,
pasien
dapat
digolongkan
dalam
Gangguan
VI.
DAFTAR MASALAH
Organobiologik
Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga pasien
memerlukan psikofarmaka.
Psikososial
Ditemukan adanya masalah/ stressor psikososial sehingga pasien
memerlukan psikoterapi.
VII.
PROGNOSIS
Ad Bonam
Faktor yang mempengaruhi :
a . Keinginan pasien untuk sembuh
b .Tidak ada gangguan mental organik
c . Dukungan dari keluarga yang baik
d . Edukasi
Psikoterapi suportif
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati
dan keinginannya sehingga pasien merasa lega.
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang sekitarnya
sehingga tercipta dukungan sosial dengan lingkungan yang kondusif untuk
membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan
berkala.
IX.
FOLLOW UP
Mengevaluasi keadaan umum dan perkembangan penyakit pasien
serta menilai efektifitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan
munculnya efek samping obat yang diberikan.
X.
PEMBAHASAN
Skizofrenia terdiri dari dua kata yaitu skizo = pecah dan frenia =
kepribadian. Skizofrenia merupakan sekelompok gangguan psikotik
dengan gangguan dasar pada kepribadian, distrorsi proses piker, waham
yang aneh, gangguan persepsi, afek yang abnormal. Meskipun demikian
9
Thought echo
Thought insertion
Thought broadcasting
Delusion of control
Delusion of influence
Delusion of passivity
Delusion perception
Halusinasi auditorik
Waham yang menetap (waham bizarre / waham kebesaran)
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada
secara jelas :
a. Halusinasi yang menetap
b. Arus pikiran dengan asosiasi longgar, inkoherensia, neologisme dan
tidak relevan
c. Perilaku katatonik
d. Gejala-gejala negative
Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama
kurun waktu satu bulan atau lebih.
Diagnosis gangguan skizo afektif hanya dibuat apabila gejala-gejala
definitive adanya gejala skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama
menonjol pada saat ang bersamaan, atau dalam beberapa hari yang satu
sesudah yang lain.
Gangguan skizoafektif tipe manik kategori ini digunakan baik untuk
episode skizoafektif tipe manik yang tunggal maupun untuk gangguan
berulang dengan sebagian besar episode skizoafektif tipe manik. Afek
harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak
begitu menonjol dikombinasikan dengan iritabilitas atau kegelisahan yang
memuncak.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim R, 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas
dari PPDGJ-III. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya,
Jakarta.
2. Maslim R, 2007. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik
(Psychotropic Medication). Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma
Jaya, Jakarta.
3. Elvira S, Hadisukanto G, 2013. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
4. Gunawan S, Setiabudy R, Nafrialdi, 2008. Farmakologi dan Terapi Edisi 5.
Departemen Farmakologi dan Terapetik. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta
11