Sunteți pe pagina 1din 20

Pengertian Cahaya: Apa itu Cahaya?

| Cahaya adalah perambatan gelombang yang dihasilkan


oleh kombinasi medan listrik dan medan magnet. Gelombang yang dihasilkan oleh kombinasi
medan listrik dan medan magnet disebut gelombang elektromagnetik. Pada mulanya, cahaya
didefinisikan sebagai aliran partikel yang dipancarkan oleh benda penghasil cahaya (sumber
cahaya). Tetapi, penyelidikan lain menyatakan bahwa cahaya adalah gelombang karena cahaya
adalah gelombang karena cahaya memiliki sifat-sifat seperti yang dimiliki gelombang. Pada
akhirnya, para ahli menyimpulkan bahwa kedua teori tersebut (cahaya adalah materi yang
merambat dan cahaya adalah gelombang) sama benarnya.

Pengertian Cahaya

Panjang gelombang cahaya menentukan jenis cahaya yang dihasilkan. Berdasarkan panjang
gelombangnya, dikenal ada cahaya tampak dan cahaya tidak tampak. Cahaya tampak adalah
jenis gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang
cahaya tampak berkisar antara 4x10^-7 m (ungu) hingga 7x10^-7 (merah). Di luar rentang
tersebut mata manusia tidak bisa mendeteksinya. Oleh karena itu, cahaya di luar rentang ini
disebut cahaya tidak tampak. Contoh cahaya tidak tampak adalah sinar gamma, sinar X, sinar
ultraungu, dan sinar inframerah.Cahaya memiliki sifat-sifat antara lain merambat lurus, dapat
menembus benda bening, dapat dipantulkan, dan dapat dibiaskan.

PENGERTIANPENCAHAYAAN
Pengertian pencahayaan atau yang biasa juga disebut lighting adalah penataan peralatan cahaya
dalam hal ini alat untuk menerangi panggung atau objek untuk mendukung sebuah pementasan.
- secara umum fungsi dari tata cahaya adalah:
1. lighting sebagai penerangan yaitu fungsi pencahayaan hanya sebatas menerangi panggung atau
objek beserta unsur-unsurnya sehingga pementasan dapat terlihat.
2. lighting sebagai .............yaitu sebagai unsur artistik pementasan di mana bermanfaat untuk
membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan tuntutan naskah.
- Fungsi tata cahaya secara khusus:
1. mengadakan pilihan bagi segala hal yang di perlihatkan yaitu hal yang sangat penting bagi cahay
lampu adalah dapat berperan di atas panggung untuk membiarkan penonton dapat melihat dengan
enak dan jelas. apa yang terlihat akan bergantung pada sejumlah penerangan, ukuran objek yang
resorot cahaya, sejumlah cahaya pantulan objek,kontrasnya dengan latar belakang dan jarak objek
dan pengamatnya.
2. mengungkapkan bentuk
jika sebuah pementasan lakon di soroti dengan cahaya lampu biasa, maka para pemeran,dan
peralatan (properti), dan semua bagian dari skenario akan nampak datar atau flat, tidak menarik.
Disini tidak nampak sinar tajam (high-light),tidak ada bayangan , dan monoton.Agar objek yang
terkena cahaya nampak dengan bentuk yang wajar, maka penyebaran sinar harus memiliki tinggirendah derajat pencahayaan yang memberikan keanekaragaman hasil perbedaan tinggi rendahnya
derajat pencahayaan itu.
Pengungkapan bentuk pada hakikatnya di sempurnakanoleh pencahayaan. sudut datang cahaya
dan arah jatuhnya cahaya lampu khusus, harus di ramu bersama dengan hati-hati sehingga
menghasilkanpencahayaan yang seimbang hingga ada pembeda antara keremangan dan bayangan.
Kontras dan keanekaragaman warna juga merupakan bagian-bagian yang harus dapat di bedakan
sehingga dapat memikat perhatian penonton.
3. membuat gambar wajar.
di dalam fungsi ini juga termasuk cahaya lampu tiruan yang menciptakan gambaran cahaya wajar
yang memberi petunjuk terhadap waktu sehari-hari, waktu setempat, dan musim.
4. membuat komposisi.
membuat komposisi dengan cahaya adalah saam dengan menggunakan cahaya sebagai elemen
rancangan.Hal ini terkait dengan kebutuhan skenario, objek mana yang harus di sorot dengan
intensitas yang rendah/tinggi hingga berkomposisi bagus, pola-pola bayangan juga harus di
perhatikan.
5. menciptakan suasana(hati/jiwa)
Dengan pengaturan cahaya di harapkan dapat menciptakan suasana termasuk adanya
perasaanatau efek kejiwaan yang diciptakan oleh pemeran dengan di dukung oleh cahaya.

SUMBER-SUMBER CAHAYA
Selain sumber cahaya, kita juga mengenal adanya benda gelap. Benda gelap adalah benda yang
tidak dapat memancarkan cahayanya sendiri. Contoh benda gelap adalah meja, kursi, buku, pensil,
dan lain-lain. Benda gelap dapat terlihat oleh mata karena benda-benda tersebut memantulkan
cahaya yang berasal dari sumber cahaya. Cahaya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Cahaya merambat menurut garis lurus.
Cahaya merupakan partikel-partikel yang sangat kecil dan bergerak sangat cepat dengan lintasan
garis lurus. Cahaya memiliki kecepatan 300.000 km per detik. Garis-garis maya lurus yang
menggambarkan cahaya disebut sinar cahaya. Kumpulan sinar-sinar cahaya akan membentuk
berkas cahaya. Bayangan-bayangan dapat terjadi karena cahaya merambat lurus. Cahaya tidak
dapat mencapai daerah di belakang benda.
2. Cahaya dapat dibiaskan.
Cahaya yang merambat dari suatu zat ke zat lain akan dibiaskan di bidang perbatasan. Pembiasan
cahaya disebut juga pembelokan cahaya. Contoh peristiwa pembiasan adalah dasar kolam yang
airnya jernih tampak lebih dangkal dari biasanya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena cahaya
yang datang dari zat yang renggang (udara) menuju zat yang lebih rapat (air kolam) akan dibiaskan
mendekati garis normal sehingga dasar kolam tampak lebih dangkal.
3. Cahaya dapat menembus benda-benda bening.
Benda tembus pandang atau benda bening hampir seluruhnya mampu meneruskan cahaya yang
diterimanya. Contoh benda tembus cahaya adalah gelas kaca, botol, toples, dan air. Tumbuhan dan
hewan yang hidup di dalam air juga membutuhkan cahaya matahari untuk kehidupan mereka.
Cahaya matahari dapat menembus air laut, air sungai, dan air kolam yang dalam, asalkan air tersebut
bening.
4. Cahaya dapat dipantulkan.
Bila cahaya mengenai suatu benda maka terdapat dua kemungkinan peristiwa yang akan dialami
oleh cahaya tersebut. Yang pertama adalah sebagian cahaya tersebut akan diteruskan ke dalam
benda yang dikenainya. Sedangkan kemungkinan kedua adalah sebagian cahaya akan dipantulkan
kembali.
Untuk mengetahui arah pemantulan cahaya dan sudut yang dibentuk, kita bisa menggunakan Hukum
Snellius. Hukum Snellius atau hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa:
1. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
2. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada sebuah bidang datar.

SUMBER CAHAYA
1. Sumber Cahaya Dengan Lemak dan Minyak
Di alam semesta ini ada dua macam sumber cahaya, yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya
buatan. Sumber cahaya alami yang tidak pernah padam adalah matahari. Sedangkan sumber cahaya
buatan pada awalnya ditemukan nenek moyang kita dulu secara tidak sengaja. Ketika melihat kilat
menyambar sebatang pohon kemudian terbakar dan muncullah api. Atau semak-semak yang tiba-tiba
hangus terbakar karena panas dan menimbulkan api. Sejak itulah manusia mengenal api dan
memanfaatkannya sebagai penghangat tubuh, untuk memasak dan sekaligus memberikan
penerangan di malam hari. Api dapat diperoleh dengan cara menggosok-gosokkan batu atau kayu
kering. Bakaran kayu kering / fosil / rumput / bulu binatang kemungkinan bisa dikatakan sebagai
sumber cahaya buatan manusia yang pertama, sehingga terbebas dari kegelapan malam atau rasa
takut terhadap ancaman binatang buas maupun rasa dingin di malam hari.

Pembakaran kayu dapat menimbulkan cahaya namun sebagai bentuk penerangan sangat terbatas
dan berbahaya karena sulit diatur. Munurut catatan sejarah dari hasil penggalian situs kuno di Peking,
China, sejak 400.000 tahun yang lalu api telah dinyalakan manusia di gua-gua huniannya. Ditemukan
juga pelita-pelita primitif di gua-gua di Lascaux, Perancis, yang menurut para ahli ahli berumur 15.000
tahun. Pelita itu terbuat dari batu yang dilubangi dan ada juga yang terbuat dari kerang atau tanduk
binatang yang diberi sumbu dari serabut-serabut tumbuhan dan diisi dengan lemak binatang.

Lampu buatan tangan manusia dengan bahan bakar minyak nabati antara lain minyak zaitun dan
lemak binatang muncul di Palestina 2.000 tahun SM. Kemudian di abad 7 SM di Yunani mulai
digunakan lampu gerabah yang mudah pembuatannya sehingga lebih murah dan penggunaannya
pun semakin luas. Dengan merekayasa tempat minyak lampu yang tadinya terbuka menjadi tertutup,
membuat pemakainya praktis / mudah dibawa dan dipindah-pindahkan. Pada abad 4 M ditemukan
lilin yang digunakan sebagai pencahayaan. Lilin pada awalnya terbuat dari bahan yang dihasilkan
oleh lebah madu atau dari sejenis minyak kental. Pada tahun 1860 hingga kini kekuatan sinar lilin
dijadikan patokan dasar standar internasional pengukuran kekuatan cahaya (satuannya disebut
candela) dari suatu lampu. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang lebih baik mengenai
proses pembaharuan dan ditemukannya bahan bakar minyak dari perut bumi, sejak mulai abad ke-18
penggunaan lampu minyak mulai berkembang pesat. Lampu minyak dengan bahan bakar minyak

korosin dapat digunakan sebagai sumber cahaya secara aman (tidak mudah meledak) dan murah,
sehingga lampu-lampu lilin tidak terpakai lagi, kecuali untuk dekorasi atau kepentingan khusus.

2. Sumber Cahaya dengan gas


Dengan penemuan gas bumi di Amerika Serikat dan Kanada menyebabkan turunnya harga gas,
sehingga pemakaian pencahayaan dengan gas menjadi semakin luas. Seorang ilmuwan dari Inggris
bernama William Murdock pada tahun 1820 berhasil membuat sumber cahaya dari gas.

Semula menggunakan alat pembakar yang sederhana, dimana warna kuning daripada suluh itu
sendiri menjadi sumber cahaya. Namun pada tahun-tahun berikutnya diperoleh suatu bentuk alat
pembakar dengan memasukkan udara panas yang bisa diatur suhunya. Bahan yang dibakar tersebut
harus tahan bakar. Semakin panas suhunya semakin putih bahan tersebut dan cahayanya bertambah
semakin terang. Dalam penyempurnaannya bahan tahan bakar tersebut dikembangkan pula Mantel
Welsbach yang berbentuk silindris atau linier yang direndam dalam garam thorium atau cerium.
Lampu gas ini cukup baik untuk penerangan, namun karena mengeluarkan aroma yang kurang sedap
sering mengganggu kesehatan.
3. Lampu Busur
Lampu listrik yang pertama kali dibuat adalah berupa lampu busur. Lampu ini memanfaatkan sebuah
busur sebagai sumber cahaya. Busur tersebut terjadi antara dua buah elektroda yang dibuat dari
karbon. Lampu busur ini sangat cocok untuk penerangan jalan, karena mempunyai efisiensi dan
tingkat kehandalan yang tinggi, lagipula warna cahayanya menarik untuk dilihat. Bentuk busur yang
terjadi tergantung dari sumber tegangan listrik yang dipakai.

SIFAT-SIFAT CAHAYA
JANUARY 9, 2016 | RISNARAHMAYANTI

Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380750 nm.Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu,
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua
definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya
secara bersamaan sehingga disebut dualisme gelombangpartikel. Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian
dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan
sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan
sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada
fisika modern.
Sifat-Sifat Cahaya beserta Contohnya
Berikut ini 5 sifat cahaya dan contohnya:
1. Cahaya merambat lurus

Untuk dapat membuktikan bahwa cahaya itu merambat


lurus, itu dapat dilihat dari cahaya matahari yang masuk
lewat celah-celah atau melalui jendela yang terdapat di
rumah kamu. Dan jika kamu amati lampu kendaraan
bermotor saat malam hari,cahaya lampu kendaraan
bermotor tersebut merambat lurus. Banyak sekali kejadiankejadian yang terjadi dalam kehidupan yang dapat
membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat yang dapat
merambat lurus.
Contoh:

cahaya senter membentuk garis lurus


cahaya mercusuar di pinggir laut membentuk garis
lurus

2. Cahaya menembus benda bening

Sifat cahaya selanjutnya, cahaya dapat masuk ke dalam


sebuah rumah melalui jendela yang memiliki kaca. Kaca
jendela yang bening dapat ditembus oleh cahaya matahari,
jika kaca jendela itu di tutup dengan menggunakan kain
warna hitam maka cahaya tidak dapat menembus kaca
jendela tersebut, peristiwa tersebut dapat membuktikan
sifat dari cahaya yang dapat menembus benda bening.
Berdasarkan dapat atau tidaknya di tembus cahaya,
benda-benda digolongkan menjadi 3:

Opaque atau benda tidak tembus cahaya, Adalah


benda gelap yang tidak dapat ditembus oleh cahaya
sama sekali. Opaque memantulkan semua cahaya yang
mengenainya. Benda semacam ini contohnya adalah
buku, kayu, tembok, dan air keruh.

Benda Bening, yakni benda-benda yang dapat


ditembus cahaya. Benda bening juga sering disebut
benda transparant. Benda transparant meneruskan
semua cahaya yang mengenainya. Contohnya kaca yang
bening dan air jernih

Benda Transluent Benda transluent adalah bendabenda yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang
datang dan menyebarkan sebagian cahaya yang
lainnya. Contohnya kain gorden tipis, dan beberapa jenis
plastik.

Contoh sifat cahaya dapat menembus benda bening :

cahaya yang menembus kaca/gelas bening.


saat kita berjalan di siang hari terlihat bayangan tubuh
kita, hal ini karena cahaya hanya menembus benda
bening, apabila bendanya tidak bening maka akan
membentuk bayangan

3. Cahaya dapat dibiaskan

Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat dari


cahaya saat melewati medium rambatan yang berbeda.
Kalau cahaya yang datang berasal dari zat yang kurang
kerapatannya, ke zat lebih kerapatannya maka cahaya
tersebut akan dibiaskan mendekati garis normal. Seperti
contohnya cahaya dari udara ke air. Sebaliknya kalau
cahaya yang datang dari zat yang lebih kerapatannya ke
zat yang kurang kerapatannya, maka cahaya tersebut akan
dibiaskan menjauhi garis normal. Seperti contohnya cahaya
dari air ke udara.
Contoh :

pensil, paku, pulpen tampak patah saat dimasukkan


ke dalam gelas yang berisi air jernih
ikan di akuarium terlihat lebih besar dan dekat
kolam/sungai yang airnya jernih terlihat/terkesan
dangkal
melihat bintang dengan teleskop
melihat benda kecil dengan menggunakan mikroskop
atau lup

4. Cahaya dapat dipantulkan

Sifat cahaya yang lainnya yaitu dapat di pantulkan,


terdapat 2 jenis pemantulan cahaya diantaranya
pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur
terjadi jika cahaya mengenai permukaan yang tidak rata,
biasanya pemantulan ini sinar hasil pemantulannya tak
beraturan. Dan pemantulan teratur terjadi jika cahaya
mengenai permukaan yang rata, mengkilap atau licin
seperti misalnya cahaya yang menganai cermin yang datar
dan sinar hasil yang dipantulkannya memiliki arah yang
teratur.
Contoh :

bayangan saat kita bercermin

bayangan kita di air jernih


alat periskop

Berdasarkan bentuk dari permukaan cermin dapat


dibedakan menjadi 3 macam diantaranya: cermin datar,
cembung dan cekung, berikut di bawah ini penjelasannya:
a. Cermin datar
Cermin datar merupakan cermin yang permukaannya tidak
melengkung, seperti cermin yang digunakan oleh kita
sehari-hari. Adapun sifat dari cermin datar yaitu:

Ukuran bayangannya sama dengan ukuran bendanya.


Lalu jarak antara bayangan sama dengan jarak dari
benda ker cermin tersebut.

Penampakan bayangan berlawanan dengan benda,


seperti contohnya jika kamu bercermin tangan kiri kamu
pada bayangan di cermin akan menjadi tangan kanan.

Bayangan pada cermin datar bersifat semu atau


maya, maksudnya bayangan dapat kamu lihat tetapi
tidak dapat ditangkap layar.

Dan bayangan pada cermin datar tegak.


b. Cermin cembung

Cermin cembung yaitu cermin yang permukaannya


melengkung kearah luar. Cermin ini biasanya digunakan
pada kaca spion kendaraan. Bayangan dari cermin
cembung bersifat maya, tegak, diperkecil dari ukuran
benda sesungguhnya.
c. Cermin cekung

Cermin cekuang yaitu cermin yang permukaannya


melengkung kea rah bagian dalam. Biasanya cermin ini
digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil, lampu
senter, dan pada sendok. Adapun sifat dari cermin cekung:

Bayangan benda pada cermin bersifat tegak,


diperbesar dan juga maya.

Dan jika benda jauh dari cermin cekung, maka


bayangannya bersifat nyata dan juga terbalik.

5. Cahaya dapat diuraikan

Penguraian cahaya (dispersi) yaitu merupakan penguraian


cahaya putih menjadi cahaya yang mempunyai bermacammacam warna. Misanya seperti pelangi, pelangi terjadi
akibat dari cahaya matahari yang diuraikan oleh titik-titik
air hujan, peristiwa tersebut dapat menunjukan bahwa
cahaya dapat diuraikan.
Contoh :

terjadinya pelangi
gelembung air sabun yang terkena cahaya matahari
tampak memiliki beragam warna

terjadinya halo yang seakan-akan mengelilingi bulan


atau matahari

cakram warna yang diputar akan membentuk warna


putih

Sifat-sifat cahaya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan


berbagai macam alat, di antaranya periskop, teleskop,
kaleidoskop, dan lup.

Periskop

Awak kapal selam yang berada di kedalaman laut dapat


mengamati permukaan laut menggunakan periskop.
Periskop menerapkan sifat cahaya yang berupa
pemantulan. Cahaya dari atas permukaan laut ditangkap
oleh suatu cermin, kemudian dipantulkan menuju mata
pengamat di dalam kapal selam.

Berikut bahan yang diperlukan untuk membuat periskop


sederhana, yakni kardus bekas atau karton, perekat (dapat
berupa lem atau selotip), dua buah cermin datar (usahakan
memiliki ukuran yang sama, yaitu panjang 10 cm dan lebar
6 cm), busur untuk mengukur derajat kemiringan, gunting,
dan kertas untuk membungkus periskop.
Langkah pertama dalam pembuatan periskop sederhana ini
adalah ambil karton atau kardus dan dibagi menjadi lima
bagian. Dengan rincian, 2 bagian berukuran 6 cm bagian, 2

bagian berukuran 4 cm, dan bagian terakhir berukuran 2


cm (untuk merekatkan sisi periskop, lihat gambar). Tak ada
patokan ukuran di sini, buatlah sesuai kebutuhan saja.
Kemudian, buat dua lubang berbentuk lingkaran (gambar
3) yang nantinya akan berfungsi untuk tempat melihat.
Langkah selanjutnya, buat dudukan cermin agar nantinya
cermin dapat miring 45 derajat. Agar pas kemiringannya,
gunakan busur untuk mengukur derajat kemiringannya.
Panjang dudukan cermin adalah 6 cm. Rekatkan sisi
periskop menggunakan lem atau selotip (membentuk
bangun balok). Kedua cermin datar tersebut diselipkan
pada celah yang sebelumnya dibuat. Cermin bagian atas
menghadap ke bawah, cermin bagian bawah menghadap
ke atas (bagian yang mengkilap berada di atas).
Perhatikan saat memasang kedua cermin, yakni harus
saling berhadapan agar nantinya dapat memantulkan
bayangan objek sesuai dengan konsep cara kerja periskop.
Pembuatan periskop sederhana ini lebih dianjurkan
menggunakan bahan dari kardus bekas. Sebab, secara
umum lebih tebal dan lebih kuat dari karton biasa. Jika
ingin membuat periskop yang tahan air, bahan yang
digunakan dapat memilih kaca atau kayu lapis yang
nantinya dapat diwarnai dengan cat anti air atau dilapisi
selotip pada setiap sisinya. Gunanya, agar saat dipakai
dalam air, periskop tidak kemasukan air.

Teleskop. Teleskop memiliki prinsip kerja yang hampir


sama dengan periskop. Teleskop memiliki dua lensa
yang dapat membiaskan cahaya. Adanya pembiasan
itu& membuat objek yang jauh terlihat sangat dekat.
Teleskop pertama dibuat pada tahun 1608 oleh orang
Belanda bernama Hans Lippershey. Setahun kemudian,
Galileo Galilei menyempurnakan teleskop itu. Setelah

disempurnakan, teleskop dapat digunakan untuk


mengamati bintang.

Kaleidoskop. Kaleidoskop adalah mainan yang dibuat


menggunakan cermin. Dengan alat ini, kamu dapat
membuat aneka macam pola yang mengagumkan. Polapola ini diperoleh karena bayangan benda-benda dalam
kaleidoskop mengalami pemantulan berkali-kali. Dengan
demikian, jumlah benda terlihat lebih banyak daripada
benda aslinya.

Lup.Lup merupakan alat optik yang sangat


sederhana. Alat ini berupa lensa cembung. Lup berfungsi
membantu mata untuk melihat bendabenda kecil agar
tampak besar dan jelas.

A. Penjelasan tentang cahaya


Cahaya adalah pancaran elektromagnetik yang dapat terlihat oleh mata manusia. Atau definisi
cahaya yang lainnya yaitu merupakan radiasi elektromagnetik, baik itu dengan panjang gelombang
kasat mata maupun yang tidak. Sedangkan benda yang memancarkan cahaya disebut dengan
sumber cahaya.
B. Inilah sifat-sifat cahaya
Cahaya memiliki beberapa sifat, diantaranya seperti di bawah ini:
a. Cahaya merambat lurus

Untuk dapat membuktikan bahwa cahaya itu merambat lurus, itu dapat dilihat dari cahaya
matahari yang masuk lewat celah-celah atau melalui jendela yang terdapat di rumah kamu. Dan
jika kamu amati lampu kendaraan bermotor saat malam hari,cahaya lampu kendaraan bermotor
tersebut merambat lurus. Banyak sekali kejadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupan yang
dapat membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat yang dapat merambat lurus.
b. Cahaya dapat menembus benda bening
Sifat cahaya selanjutnya, cahaya dapat masuk ke dalam sebuah rumah melalui jendela yang
memiliki kaca. Kaca jendela yang bening dapat ditembus oleh cahaya matahari, jika kaca jendela
itu di tutup dengan menggunakan kain warna hitam maka cahaya tidak dapat menembus kaca
jendela tersebut, peristiwa tersebut dapat membuktikan sifat dari cahaya yang dapat menembus
benda bening.

Bukti cahaya dapat dibiaskan.

c. Cahaya dapat diuraikan


Penguraian cahaya (dispersi) yaitu merupakan penguraian cahaya putih menjadi cahaya yang
mempunyai bermacam-macam warna. Misanya seperti pelangi, pelangi terjadi akibat dari cahaya
matahari yang diuraikan oleh titik-titik air hujan, peristiwa tersebut dapat menunjukan bahwa
cahaya dapat diuraikan.
Baca juga penjelasan: Pengertian gelombang elektromagnetik dan contohnya.
d. Cahaya dapat dipantulkan
Sifat cahaya yang lainnya yaitu dapat di pantulkan, terdapat 2 jenis pemantulan cahaya
diantaranya pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya
mengenai permukaan yang tidak rata, biasanya pemantulan ini sinar hasil pemantulannya tak
beraturan. Dan pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai permukaan yang rata, mengkilap
atau licin seperti misalnya cahaya yang menganai cermin yang datar dan sinar hasil yang
dipantulkannya memiliki arah yang teratur.

Berdasarkan bentuk dari permukaan cermin dapat dibedakan menjadi 3 macam diantaranya:
cermin datar, cembung dan cekung, berikut di bawah ini penjelasannya:
1. Cermin datar
Cermin datar merupakan cermin yang permukaannya tidak melengkung, seperti cermin yang
digunakan oleh kita sehari-hari. Adapun sifat dari cermin datar yaitu:

Ukuran bayangannya sama dengan ukuran bendanya.

Lalu jarak antara bayangan sama dengan jarak dari benda ker cermin tersebut.

Penampakan bayangan berlawanan dengan benda, seperti contohnya jika kamu bercermin
tangan kiri kamu pada bayangan di cermin akan menjadi tangan kanan.

Bayangan pada cermin datar bersifat semu atau maya, maksudnya bayangan dapat kamu
lihat tetapi tidak dapat ditangkap layar.

Dan bayangan pada cermin datar tegak.

2. Cermin cembung
Cermin cembung yaitu cermin yang permukaannya melengkung kearah luar. Cermin ini biasanya
digunakan pada kaca spion kendaraan. Bayangan dari cermin cembung bersifat maya, tegak,
diperkecil dari ukuran benda sesungguhnya.
3. Cermin cekung
Cermin cekung yaitu cermin yang permukaannya melengkung kea rah bagian dalam. Biasanya
cermin ini digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil, lampu senter, dan pada sendok. Adapun
sifat dari cermin cekung:

Bayangan benda pada cermin bersifat tegak, diperbesar dan juga maya.

Dan jika benda jauh dari cermin cekung, maka bayangannya bersifat nyata dan juga
terbalik.

e. Cahaya dapat dibiaskan


Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat dari cahaya saat melewati medium
rambatan yang berbeda. Kalau cahaya yang datang berasal dari zat yang kurang kerapatannya, ke
zat lebih kerapatannya maka cahaya tersebut akan dibiaskan mendekati garis normal. Seperti
contohnya cahaya dari udara ke air. Sebaliknya kalau cahaya yang datang dari zat yang lebih
kerapatannya ke zat yang kurang kerapatannya, maka cahaya tersebut akan dibiaskan menjauhi
garis normal. Seperti contohnya cahaya dari air ke udara.
Contoh peristiwa pembiasan cahaya: Pensil yang dimasukkan ke air yang ada dalam gelas, maka
pensil tersebut akan terlihat bengkok.

Sifat-Sifat Cahaya beserta Contohnya


Berikut ini 5 sifat cahaya dan contohnya:
1. Cahaya merambat lurus
Contoh:

cahaya senter membentuk garis lurus

cahaya mercusuar di pinggir laut membentuk garis lurus

2. Cahaya menembus benda bening


Contoh :

cahaya yang menembus kaca/gelas bening.

saat kita berjalan di siang hari terlihat bayangan tubuh kita, hal ini karena
cahaya hanya menembus benda bening, apabila bendanya tidak bening
maka akan membentuk bayangan

3. Cahaya dapat dibiaskan


Contoh :

pensil, paku, pulpen tampak patah saat dimasukkan ke dalam gelas yang
berisi air jernih

ikan di akuarium terlihat lebih besar dan dekat

kolam/sungai yang airnya jernih terlihat/terkesan dangkal

melihat bintang dengan teleskop

melihat benda kecil dengan menggunakan mikroskop atau lup

4. Cahaya dapat dipantulkan


Contoh :

bayangan saat kita bercermin

bayangan kita di air jernih

alat periskop

5. Cahaya dapat diuraikan


Contoh :

terjadinya pelangi

gelembung air sabun yang terkena cahaya matahari tampak memiliki


beragam warna

terjadinya halo yang seakan-akan mengelilingi bulan atau matahari

cakram warna yang diputar akan membentuk warna putih

S-ar putea să vă placă și