Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pengertian Cahaya
Panjang gelombang cahaya menentukan jenis cahaya yang dihasilkan. Berdasarkan panjang
gelombangnya, dikenal ada cahaya tampak dan cahaya tidak tampak. Cahaya tampak adalah
jenis gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang
cahaya tampak berkisar antara 4x10^-7 m (ungu) hingga 7x10^-7 (merah). Di luar rentang
tersebut mata manusia tidak bisa mendeteksinya. Oleh karena itu, cahaya di luar rentang ini
disebut cahaya tidak tampak. Contoh cahaya tidak tampak adalah sinar gamma, sinar X, sinar
ultraungu, dan sinar inframerah.Cahaya memiliki sifat-sifat antara lain merambat lurus, dapat
menembus benda bening, dapat dipantulkan, dan dapat dibiaskan.
PENGERTIANPENCAHAYAAN
Pengertian pencahayaan atau yang biasa juga disebut lighting adalah penataan peralatan cahaya
dalam hal ini alat untuk menerangi panggung atau objek untuk mendukung sebuah pementasan.
- secara umum fungsi dari tata cahaya adalah:
1. lighting sebagai penerangan yaitu fungsi pencahayaan hanya sebatas menerangi panggung atau
objek beserta unsur-unsurnya sehingga pementasan dapat terlihat.
2. lighting sebagai .............yaitu sebagai unsur artistik pementasan di mana bermanfaat untuk
membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan tuntutan naskah.
- Fungsi tata cahaya secara khusus:
1. mengadakan pilihan bagi segala hal yang di perlihatkan yaitu hal yang sangat penting bagi cahay
lampu adalah dapat berperan di atas panggung untuk membiarkan penonton dapat melihat dengan
enak dan jelas. apa yang terlihat akan bergantung pada sejumlah penerangan, ukuran objek yang
resorot cahaya, sejumlah cahaya pantulan objek,kontrasnya dengan latar belakang dan jarak objek
dan pengamatnya.
2. mengungkapkan bentuk
jika sebuah pementasan lakon di soroti dengan cahaya lampu biasa, maka para pemeran,dan
peralatan (properti), dan semua bagian dari skenario akan nampak datar atau flat, tidak menarik.
Disini tidak nampak sinar tajam (high-light),tidak ada bayangan , dan monoton.Agar objek yang
terkena cahaya nampak dengan bentuk yang wajar, maka penyebaran sinar harus memiliki tinggirendah derajat pencahayaan yang memberikan keanekaragaman hasil perbedaan tinggi rendahnya
derajat pencahayaan itu.
Pengungkapan bentuk pada hakikatnya di sempurnakanoleh pencahayaan. sudut datang cahaya
dan arah jatuhnya cahaya lampu khusus, harus di ramu bersama dengan hati-hati sehingga
menghasilkanpencahayaan yang seimbang hingga ada pembeda antara keremangan dan bayangan.
Kontras dan keanekaragaman warna juga merupakan bagian-bagian yang harus dapat di bedakan
sehingga dapat memikat perhatian penonton.
3. membuat gambar wajar.
di dalam fungsi ini juga termasuk cahaya lampu tiruan yang menciptakan gambaran cahaya wajar
yang memberi petunjuk terhadap waktu sehari-hari, waktu setempat, dan musim.
4. membuat komposisi.
membuat komposisi dengan cahaya adalah saam dengan menggunakan cahaya sebagai elemen
rancangan.Hal ini terkait dengan kebutuhan skenario, objek mana yang harus di sorot dengan
intensitas yang rendah/tinggi hingga berkomposisi bagus, pola-pola bayangan juga harus di
perhatikan.
5. menciptakan suasana(hati/jiwa)
Dengan pengaturan cahaya di harapkan dapat menciptakan suasana termasuk adanya
perasaanatau efek kejiwaan yang diciptakan oleh pemeran dengan di dukung oleh cahaya.
SUMBER-SUMBER CAHAYA
Selain sumber cahaya, kita juga mengenal adanya benda gelap. Benda gelap adalah benda yang
tidak dapat memancarkan cahayanya sendiri. Contoh benda gelap adalah meja, kursi, buku, pensil,
dan lain-lain. Benda gelap dapat terlihat oleh mata karena benda-benda tersebut memantulkan
cahaya yang berasal dari sumber cahaya. Cahaya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Cahaya merambat menurut garis lurus.
Cahaya merupakan partikel-partikel yang sangat kecil dan bergerak sangat cepat dengan lintasan
garis lurus. Cahaya memiliki kecepatan 300.000 km per detik. Garis-garis maya lurus yang
menggambarkan cahaya disebut sinar cahaya. Kumpulan sinar-sinar cahaya akan membentuk
berkas cahaya. Bayangan-bayangan dapat terjadi karena cahaya merambat lurus. Cahaya tidak
dapat mencapai daerah di belakang benda.
2. Cahaya dapat dibiaskan.
Cahaya yang merambat dari suatu zat ke zat lain akan dibiaskan di bidang perbatasan. Pembiasan
cahaya disebut juga pembelokan cahaya. Contoh peristiwa pembiasan adalah dasar kolam yang
airnya jernih tampak lebih dangkal dari biasanya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena cahaya
yang datang dari zat yang renggang (udara) menuju zat yang lebih rapat (air kolam) akan dibiaskan
mendekati garis normal sehingga dasar kolam tampak lebih dangkal.
3. Cahaya dapat menembus benda-benda bening.
Benda tembus pandang atau benda bening hampir seluruhnya mampu meneruskan cahaya yang
diterimanya. Contoh benda tembus cahaya adalah gelas kaca, botol, toples, dan air. Tumbuhan dan
hewan yang hidup di dalam air juga membutuhkan cahaya matahari untuk kehidupan mereka.
Cahaya matahari dapat menembus air laut, air sungai, dan air kolam yang dalam, asalkan air tersebut
bening.
4. Cahaya dapat dipantulkan.
Bila cahaya mengenai suatu benda maka terdapat dua kemungkinan peristiwa yang akan dialami
oleh cahaya tersebut. Yang pertama adalah sebagian cahaya tersebut akan diteruskan ke dalam
benda yang dikenainya. Sedangkan kemungkinan kedua adalah sebagian cahaya akan dipantulkan
kembali.
Untuk mengetahui arah pemantulan cahaya dan sudut yang dibentuk, kita bisa menggunakan Hukum
Snellius. Hukum Snellius atau hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa:
1. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
2. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada sebuah bidang datar.
SUMBER CAHAYA
1. Sumber Cahaya Dengan Lemak dan Minyak
Di alam semesta ini ada dua macam sumber cahaya, yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya
buatan. Sumber cahaya alami yang tidak pernah padam adalah matahari. Sedangkan sumber cahaya
buatan pada awalnya ditemukan nenek moyang kita dulu secara tidak sengaja. Ketika melihat kilat
menyambar sebatang pohon kemudian terbakar dan muncullah api. Atau semak-semak yang tiba-tiba
hangus terbakar karena panas dan menimbulkan api. Sejak itulah manusia mengenal api dan
memanfaatkannya sebagai penghangat tubuh, untuk memasak dan sekaligus memberikan
penerangan di malam hari. Api dapat diperoleh dengan cara menggosok-gosokkan batu atau kayu
kering. Bakaran kayu kering / fosil / rumput / bulu binatang kemungkinan bisa dikatakan sebagai
sumber cahaya buatan manusia yang pertama, sehingga terbebas dari kegelapan malam atau rasa
takut terhadap ancaman binatang buas maupun rasa dingin di malam hari.
Pembakaran kayu dapat menimbulkan cahaya namun sebagai bentuk penerangan sangat terbatas
dan berbahaya karena sulit diatur. Munurut catatan sejarah dari hasil penggalian situs kuno di Peking,
China, sejak 400.000 tahun yang lalu api telah dinyalakan manusia di gua-gua huniannya. Ditemukan
juga pelita-pelita primitif di gua-gua di Lascaux, Perancis, yang menurut para ahli ahli berumur 15.000
tahun. Pelita itu terbuat dari batu yang dilubangi dan ada juga yang terbuat dari kerang atau tanduk
binatang yang diberi sumbu dari serabut-serabut tumbuhan dan diisi dengan lemak binatang.
Lampu buatan tangan manusia dengan bahan bakar minyak nabati antara lain minyak zaitun dan
lemak binatang muncul di Palestina 2.000 tahun SM. Kemudian di abad 7 SM di Yunani mulai
digunakan lampu gerabah yang mudah pembuatannya sehingga lebih murah dan penggunaannya
pun semakin luas. Dengan merekayasa tempat minyak lampu yang tadinya terbuka menjadi tertutup,
membuat pemakainya praktis / mudah dibawa dan dipindah-pindahkan. Pada abad 4 M ditemukan
lilin yang digunakan sebagai pencahayaan. Lilin pada awalnya terbuat dari bahan yang dihasilkan
oleh lebah madu atau dari sejenis minyak kental. Pada tahun 1860 hingga kini kekuatan sinar lilin
dijadikan patokan dasar standar internasional pengukuran kekuatan cahaya (satuannya disebut
candela) dari suatu lampu. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang lebih baik mengenai
proses pembaharuan dan ditemukannya bahan bakar minyak dari perut bumi, sejak mulai abad ke-18
penggunaan lampu minyak mulai berkembang pesat. Lampu minyak dengan bahan bakar minyak
korosin dapat digunakan sebagai sumber cahaya secara aman (tidak mudah meledak) dan murah,
sehingga lampu-lampu lilin tidak terpakai lagi, kecuali untuk dekorasi atau kepentingan khusus.
Semula menggunakan alat pembakar yang sederhana, dimana warna kuning daripada suluh itu
sendiri menjadi sumber cahaya. Namun pada tahun-tahun berikutnya diperoleh suatu bentuk alat
pembakar dengan memasukkan udara panas yang bisa diatur suhunya. Bahan yang dibakar tersebut
harus tahan bakar. Semakin panas suhunya semakin putih bahan tersebut dan cahayanya bertambah
semakin terang. Dalam penyempurnaannya bahan tahan bakar tersebut dikembangkan pula Mantel
Welsbach yang berbentuk silindris atau linier yang direndam dalam garam thorium atau cerium.
Lampu gas ini cukup baik untuk penerangan, namun karena mengeluarkan aroma yang kurang sedap
sering mengganggu kesehatan.
3. Lampu Busur
Lampu listrik yang pertama kali dibuat adalah berupa lampu busur. Lampu ini memanfaatkan sebuah
busur sebagai sumber cahaya. Busur tersebut terjadi antara dua buah elektroda yang dibuat dari
karbon. Lampu busur ini sangat cocok untuk penerangan jalan, karena mempunyai efisiensi dan
tingkat kehandalan yang tinggi, lagipula warna cahayanya menarik untuk dilihat. Bentuk busur yang
terjadi tergantung dari sumber tegangan listrik yang dipakai.
SIFAT-SIFAT CAHAYA
JANUARY 9, 2016 | RISNARAHMAYANTI
Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380750 nm.Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu,
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua
definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya
secara bersamaan sehingga disebut dualisme gelombangpartikel. Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian
dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan
sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan
sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada
fisika modern.
Sifat-Sifat Cahaya beserta Contohnya
Berikut ini 5 sifat cahaya dan contohnya:
1. Cahaya merambat lurus
Benda Transluent Benda transluent adalah bendabenda yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang
datang dan menyebarkan sebagian cahaya yang
lainnya. Contohnya kain gorden tipis, dan beberapa jenis
plastik.
terjadinya pelangi
gelembung air sabun yang terkena cahaya matahari
tampak memiliki beragam warna
Periskop
Untuk dapat membuktikan bahwa cahaya itu merambat lurus, itu dapat dilihat dari cahaya
matahari yang masuk lewat celah-celah atau melalui jendela yang terdapat di rumah kamu. Dan
jika kamu amati lampu kendaraan bermotor saat malam hari,cahaya lampu kendaraan bermotor
tersebut merambat lurus. Banyak sekali kejadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupan yang
dapat membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat yang dapat merambat lurus.
b. Cahaya dapat menembus benda bening
Sifat cahaya selanjutnya, cahaya dapat masuk ke dalam sebuah rumah melalui jendela yang
memiliki kaca. Kaca jendela yang bening dapat ditembus oleh cahaya matahari, jika kaca jendela
itu di tutup dengan menggunakan kain warna hitam maka cahaya tidak dapat menembus kaca
jendela tersebut, peristiwa tersebut dapat membuktikan sifat dari cahaya yang dapat menembus
benda bening.
Berdasarkan bentuk dari permukaan cermin dapat dibedakan menjadi 3 macam diantaranya:
cermin datar, cembung dan cekung, berikut di bawah ini penjelasannya:
1. Cermin datar
Cermin datar merupakan cermin yang permukaannya tidak melengkung, seperti cermin yang
digunakan oleh kita sehari-hari. Adapun sifat dari cermin datar yaitu:
Lalu jarak antara bayangan sama dengan jarak dari benda ker cermin tersebut.
Penampakan bayangan berlawanan dengan benda, seperti contohnya jika kamu bercermin
tangan kiri kamu pada bayangan di cermin akan menjadi tangan kanan.
Bayangan pada cermin datar bersifat semu atau maya, maksudnya bayangan dapat kamu
lihat tetapi tidak dapat ditangkap layar.
2. Cermin cembung
Cermin cembung yaitu cermin yang permukaannya melengkung kearah luar. Cermin ini biasanya
digunakan pada kaca spion kendaraan. Bayangan dari cermin cembung bersifat maya, tegak,
diperkecil dari ukuran benda sesungguhnya.
3. Cermin cekung
Cermin cekung yaitu cermin yang permukaannya melengkung kea rah bagian dalam. Biasanya
cermin ini digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil, lampu senter, dan pada sendok. Adapun
sifat dari cermin cekung:
Bayangan benda pada cermin bersifat tegak, diperbesar dan juga maya.
Dan jika benda jauh dari cermin cekung, maka bayangannya bersifat nyata dan juga
terbalik.
saat kita berjalan di siang hari terlihat bayangan tubuh kita, hal ini karena
cahaya hanya menembus benda bening, apabila bendanya tidak bening
maka akan membentuk bayangan
pensil, paku, pulpen tampak patah saat dimasukkan ke dalam gelas yang
berisi air jernih
alat periskop
terjadinya pelangi