Sunteți pe pagina 1din 3

NAMA

NIM
KELAS

: HANIEF AKMAL MAULUDIN


: 113400095
: MBTI C

Amandemen UUD 1945


1. Pengertian Amandemen UUD 1945 Menurut Para Ahli
a. Secara estimologis, amandemen berasal dari Bahasa Inggris: to amend
diartikan sebagai untuk membuat lebih baik, untuk menghapus kesalahankesalahan. Selanjutnya, amandement diartikan sebagai perubahan untuk
menjadi lebih baik; pemeriksaan dari kesalahan-kesalahan, dan sebagainya.
b. Dalam istilah pengertian ketatanegaraan (US Convention) amendment adalah
an addition to, or a change of a constitution or an organic act which is a
pendent to the document rather than intercalated in the text (Smith and
Zurcher 1966:14).
c. Menurut Sujatmiko, amandemen yang pokok itu tidak serampangan dan
merupakan hal yang serius. Konstitusi itu merupakan aturan tertinggi
bernegara. Beliau berpendapat bahwa konstitusi di negara kita belum
sepenuhnya sempurna. Jika ingin menyempurnakan konstitusi satu-satunya
pilihan ialah amandemen.
d. Menurut wikipedia, amandemen ialah perubahan resmi dokumen resmi atau
catatan tertentu, terutama untuk memperbagusnya. Perubahan ini dapat berupa
penambahan atau juga penghapusan catatan yang salah, tidak sesuai lagi. Kata
ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada perubahan pada perundangundangan sebuah negara (amendemen konstitusional). Konstitusional
merupakan prinsip-prinsip dasar politik serta hukum yang mencangkup
struktur , prosedur, serta kewenangan/hak serta kewajiban. Karena itu,
konstitusional sangat berhubungan erat dengan amandemen karena bertujuan
untuk memperbaiki suatu catatan/dokumen penting suatu negara yang
mencangkup bentuk, struktur, prosedur, agar lebih baik dari sebelumnya.
Dari beberapa referensi di atas, amandemen dipahami sebagai penambahan atau
perubahan pada sebuah konstitusi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
naskah aslinya dan diletakkan pada dokumen yang bersangkutan. Pemahaman lebih
lanjut adalah amandemen bukan sekadar menyisipkan ataupun menggantikan katakata atau perihal baru dalam teks. Mengganti berarti melakukan perubahan total
dengan merumuskan konstitusi baru mencakup hal-hal mendasar, seperti mengganti
bentuk negara, dasar negara, maupun bentuk pemerintahan.
Dalam amandemen UUD 1945 kiranya jelas bahwa tidak ada maksud mengganti
dasar negara Pancasila, bentuk negara kesatuan, maupun bentuk pemerintahan
presidensiil. Salah satu bentuk komitmen untuk tidak melakukan perubahan terhadap
hal-hal mendasar di atas adalah kesepakatan untuk tidak melakukan perubahan atas
Preambul/Pembukaan UUD 1945. Dari penjelasan tersebut jelas bahwa yang harus
mendasari Amandemen UUD 1945 adalah semangat menyempurnakan, memperjelas,

memperbaiki kesalahan, dan melakukan koreksi terhadap pasal-pasal yang ada tanpa
harus melakukan perubahan terhadap hal-hal yang mendasar dalam UUD 1945 itu
sendiri.
Oleh karen itu, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari amandemen UUD 1945 ialah
untuk menyempurnakan UUD yang sudah ada agar tetap sesuai dengan perkembangan
zaman dan menjadikan bangsa Indonesia menuju perubahan yang lebih baik di
berbagai bidang dengan senantiasa selalu memperhatikan kepentingan rakyat.

2. Hal-Hal yang Melatarbelakangi Terjadinya Amandemen UUD 1945


Ada beberapa landasan yang menyebabkan diamandemennya UUD 1945, yang
pelaksanaannya telah dilakukan pada tahun 1999-2002. Adapun landasan-landasan itu
dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Landasan Filosofis
Secara filosofis, ide dasar dan substansi UUD 1945 telah mencampuradukkan
antara paham kedaulatan rakyat dengan paham sentralistik. Bila diamati secara
mendalam, kedua paham tesebut sangat bertolak belakang. Kini, paham
sentralistik tersebut telah memberangus demokratissasi di Indonesia.
b. Landasan Sosiologis
Secara sepintas, UUD 1945 telah mengatur seruan paham konstitusi, yaitu
anatomi kekuasaan tunduk pada hukum (supremasi hukum), adanya jaminan
dan perlindungan atas HAM, adanya prinsip peradilan yang bebas, dan
menganut atas kedaulatan rakyat. Namun dalam kenyataannya, prinsip-prinsip
tersebut belum dielaborasikan secara proporsional dalam praktik
ketatanegaraan di Indonesia, baik pada masa Orde Lama, Orde Baru, ataupun
di Era Reformasi.
c. Landasan Historis
Sejak semula dalam sejarahnya UUD 1945 memang didesain oleh para pendiri
negara kita (BPUPKI,PPKI) sebagai UUD yang bersifat sementara, karena
dibuat dan ditetapkan dalam suasana ketergesa-gesaan.
d. Landasan Politis-Demokratis-Konstitusional
Secara langsung atau tidak langsung, praktik UUD 1945 sudah sering
mengalami perubahan dan/atau penambahan yang menyimpang dari teks
aslinya dari masa 1945- 1949 ataupun 1959-1998.
e. Landasan Yuridis
Sebagaimana lazimnya setiap konstitusi, UUD 1945 juga mencantumkan
klausula perubahan seperti dalam pasal 37.
f. Landasa Teoritis
Dari sudut pandang teori konstitusi (konstitusionalisme), keberadaan
konstitusi bagi suatu negara pada hakikatnya untuk membatasi kekuasaan agar
tidak bertindak sewenang-wenang, tetapi justru UUD 1945 kurang
menonjolkan pembatasan kekuasaan tersebut, melainkan menonjolkan
pengintegrasian.

3. Waktu Amandemen UUD 1945


Perubahan ini

19 Oktober 1999
9 pasal UUD 1945, yaitu Pasal 5
Amandemen I UUD 1945 ayat (1), Pasal 7, Pasal 9 ayat (1),
Pasal 13 ayat (2) dan ayat (3), Pasal
14 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 15,
Pasal 17 ayat (2) dan ayat (3), Pasal
20 ayat (1) sampai dengan ayat (4),
dan Pasal 21.
Isinya mencakup 16 ayat atau 16
butir ketentuan dasar.
Perubahan ini

18 Agustus 2000 27 pasal UUD 1945 yang tersebar


Amandemen II UUD 1945
dalam 7 bab, yaitu Bab VI tentang
Pemerintah Daerah, Bab VII
tentang
Dewan
Perwakilan
Rakyat, Bab IX A tentang Wilayah
Negara, Bab X tentang Pertahanan
dan Keamanan Negara, dan Bab
XV tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan.

9 Nopember 2001
Isinya mencakup 59 butir (ayat)
Amandemen III UUD 1945
ketentuan
yang
mengalami
perubahan.
Perubahan ini

23 pasal UUD 1945 yang tersebar


dalam 7 bab, yaitu Bab I tentang
Bentuk dan Kedaulatan, Bab II
tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Bab III tentang Kekuasaan
Pemerintahan Negara, Bab V
tentang Kementerian Negara, Bab
VIIA tentang Dewan Perwakilan
Daerah, Bab VIIB tentang
Pemilihan Umum, dan Bab VIIIA
tentang Badan Pemeriksa
Keuangan.
Isinya mencakup 68 butir ketentuan
(ayat).

10 Agustus 2002
Amandemen IV UUD 1945

Perubahan ini

19 Pasal UUD 1945 yang terdiri


atas 31 butir ketentuan yang
mengalami
perubahan
dan
ditambah 1 butir yang dihapuskan
dari naskah UUD 1945.

S-ar putea să vă placă și