Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ASUHAN KEPERAWATAN
Contoh Kasus
Ny. H usia 29 tahun,agama islam, suku bangsa jawa, pekerjaan Ibu rumah tangga. Alamat tinggal
Jl. Kerinci 39 Sumbersari, Jember. masuk RS Tanggal 03 Maret 2015 Klien masuk rumah sakit
karena keluhan sesak napas dan batuk yang disertai dahak yang telah dirasakan selama 1 minggu
terakhir. Keluhan ini terjadi saat klien sesak dan batuk sewaktu bangun pagi dan semakin
meningkat ketika beraktivitas.
Hasil pengkajian klien didapatkan klien mengeluh sesak, batuk berdahak dengan dahak berwarna
putih kental, dan klien merasa sesaknya berkurang setelah dilakukan pengasapan (nebulizer).
Klien terlihat cemas. Klien mengaku tidak nafsu makan. Klien juga mengatakan mempunyai
riwayat asma sejak kecil dan klien mengatakan bahwa ada salah satu anggota keluarganya yang
memiliki riwayat asma, yaitu ibunya.
Pemeriksaan fisik pada klien didapatkan hasil: rongga dada simetris, retraksi dinding dada (+),
taktil fremitus simetris antara kiri dan kanan, suara napas klien terdengar wheezing, resonan pada
perkusi dinding dada, dan sputum berwarna putih kental. Dari hasil observasi didapatkan hasil:
tingkat kesadaran: kompos mentis, dan hasil TTV: TD = 130/70 mmHg, RR = 36x/menit, HR =
76x/menit, suhu = 37o C.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil: Hb = 15,5 gr%, leukosit = 17.000/mm3,
trombosit 260.000/mm3, Ht = 47vol%. Klien saat ini mendapatkan terapi: IVFD RL 20 tts/i,
Pulmicort, Ventolin, Bisolvon dan O2 dengan nasal kanul 2 L. Pada pemeriksaan penunjang Xray dada/thorax, didapatkan hasil paru dalam batas normal.
Pengkajian
Tanggal / jam MRS
Ruang
: Alamanda
No. Register
Dx. Medis
: Asma Bronkial
Tanggal Pengkajian
Identitas Klien
1. Nama : Ny. H
2. Umur
: 29 tahun
: Sudah menikah
Penanggung jawab :
1. Nama : Tn. J
2. Umur : 30 tahun
3. Pekerjaan
4. Alamat
: Swasta
: Jl. Kerinci 39 Sumbersari, Jember
Keluhan Utama
Klien datang ke rumah sakit pukul 14:00 WIB Klien mengatakan selama 1 minggu terakhir
menderita sesak, batuk pilek, demam yang disertai dahak putih kental.
Klien mengatakan bahwa sejak kecil menderita asma, klien pernah masuk rumah sakit di RS
Paru Jember Agustus 2012 karena sesak selama 2 minggu. Klien mengatakan sedang menjalani
pengobatan terapi yang di berikan dokter. Klien mengatakan Asma akan timbul saat dingin,
akibat debu dan mencium bau yang menyengat.
Klien mengatakan bahwa ibu klien juga menderita penyakit yang sama dengan klien.
Program diit RS
: bubur kasar
Intake makanan
3. Pola eliminasi
Buang air besar :
1. Sebelum sakit : 1x sehari, warna kuning
2. Selama sakit : 1x sehari, warna kuning
Buang air kecil :
1. Sebelum sakit : 6 7x sehari,warna kuning.
2. Selama sakit : 3 4x sehari, warna kuning, tidak terpasang DC
3. Pola aktivitas dan latihan
4. Sebelum sakit :
Kemampuan perawatan
diri
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas ditempat tidur
Berpindah
Ambulasi / rom
0
V
V
V
V
V
V
V
Ket :
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu oranglain
3 = dibantu orang lain dan alat
1. Selama sakit :
Kemampuan perawatan diri 0
Makan/minum
V
Mandi
V
Toileting
V
Berpakaian
V
Mobilitas ditempat tidur
V
Berpindah
V
Ambulasi / rom
V
Ket :
= mandiri
= alat bantu
= dibantu oranglain
Kelainan pada pola persepsi dan kognitif akan mempengaruhi konsep diri pasien dan akhirnya
dapat mempengaruhi jumlah stressor yang dialami pasien sehingga kemungkinan terjadi
serangan asma berulang akan semakin tinggi.
7. Pola persepsi diri
Klien yakin penyakitnya akan sembuh.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
Klien sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak.
9. Pola peran hubungan
Klien sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga yang mempunyai hubungan
baik dengan keluarganya.
10. Pola managemen koping stress
Klien mengatakan apabila ada masalah selalu dibicarakan dengan keluarganya.
11. Sistem nilai dan kepercayaan
Klien beragama Islam dan selalu berdoa untuk kesembuhannya.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
Kesadaran
: kompos mentis
Tekanan darah
: 130/70 mmHg
Frekuensi nafas
: 36x/menit
Nadi
:76x/menit
Suhu
: 37o C
1. Kepala
Mata
: Konjungtiva ananemis, sclera anikterik, lensa jernih, pupil isokor, reflek cahaya
langsung +/+
1. Thorax
Paru
Inspeksi
Palpasi
: taktil fremitus kanan dan kiri simetris, retraksi dinding dada (+)
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
1. Abdomen
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar tidak teraba
Perkusi : timpani
1. Ekstremitas
Superior : Oedem (-)
Sianosis(-)
Akral dingin(-)
Turgor kulit : normal
Inferior : Oedem(-)
Sianosis(-)
Akral dingin(-)
Turgor kulit : normal
Hb = 15,5 gr%
Leukosit = 17.000/mm3
Trombosit 260.000/mm3
Ht = 47vol%
1. Perubahan aksis jantung, yakni pada umumnya terjadi right axis deviasi dan clock wise
rotation.
2. Terdapatnya tanda-tanda hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya RBB ( Right bundle
branch block).
3. Tanda-tanda hopoksemia, yakni terdapatnya sinus tachycardia, SVES, dan VES atau
terjadinya depresi segmen ST negative.
4. Hasil Pemeriksaan X-ray dada/thorax
Hal pemeriksaan yang didapatkan hasil paru dalam batas normal.
No
1
Problem List
Tanggal
03 Maret
2015
Data
Problem
DS:
1.
Pasien mengeluh sesak napas dan batuk yang disertai dahak yang telah dirasakan selama 1
minggu terakhir.
2.
Keluhan ini terjadi saat klien sesak dan batuk sewaktu bangun pagi dan semakin meningkat
ketika beraktivitas.
DO:
Pemeriksaan Fisik:
a.
b.
c.
Etiologi
2.
DO:
Pemeriksaan Fisik:
a.
b.
c.
d.
tanda-tanda vital: RR = 36x/menitGangguan pertukaran gasGangguan suplai oksigen
(Alveoli Tertutup hipoksemia)RZ303 Maret 2015DS:
1.
Pasien mengeluh sesak napas dan batuk berdahak dengan sputum berwarna putih kental
yang telah dirasakan selama 1 minggu terakhir.
2.
Keluhan ini terjadi saat klien sesak dan batuk sewaktu bangun pagi dan semakin meningkat
ketika beraktivitas.
DO:
Pemeriksaan Fisik:
a.
b.
c.
TTV: RR = 36x/menit, suhu = 37o CIntoleransi aktivitasKelemahan dan keletihan
ketidakadequatan suplai OksigenRZ403 Maret 2015DS :
1.
2.
Intake makanan :
a.
b.
Selama sakit
3.
Intake cairan
a.
b.
Selama sakit
DO:
1.
Makanan pasien tidak habisPerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhAnoreksia
deficit cairan dan nutrisiRZ
2. Keluhan ini terjadi saat klien sesak dan batuk sewaktu bangun pagi dan semakin
meningkat ketika beraktivitas.
DO:
Pemeriksaan Fisik:
1. retraksi dinding dada (+)
2. suara napas klien terdengar wheezing
3. resonan pada perkusi dinding dada
4. sputum berwarna putih kental
5. TTV: RR = 36x/menit
6. Dx III : Intoleransi aktivitas b.d ketidakadequatan suplai Oksigen ditandai dengan
DS:
1. Pasien mengeluh sesak napas dan batuk berdahak dengan sputum berwarna putih kental
yang telah dirasakan selama 1 minggu terakhir.
2. Keluhan ini terjadi saat klien sesak dan batuk sewaktu bangun pagi dan semakin
meningkat ketika beraktivitas.
DO:
1. Klien tampak cemas
2. Suara napas klien terdengar wheezing
3. Pemeriksaan Fisik:
TTV: RR = 36x/menit, suhu = 37o C
4. Dx IV : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia ditandai dengan
DS:
1. Pasien mengaku tidak nafsu makan
2. Intake makanan :
No
Tanggal
Jam
1.
03 Maret 15.00
2015
WIB
No
Dx
Perencanaan
Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Hasil
Rasional
IMenunjukkan bersihan jalan nafas yang efektif setelah dilakukan perawatan selama 224 jam,
yang ditandai oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
Whezing (-)
Frekuensi pernafasan (20-30 x/menit)
b.
c.
d.
Kaji pasien untuk posisi nyaman. Misalnya Peninggi kepala tempat tidur
e.
f.
g.
Ajarkan pasien dan keluarga tentang makna perubahan pada sputum seperti warna,
karakter, jumlah, dan baua. Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan
nafas
b. Pernafasan dapat melambat
c.
d. Ventilasi maksimal membuka lumen jalan nafas dan meningkatkan gerakan secret ke dalam
jalan nafas.
e. Pemberian bronkodilator via inhalasi akan langsung menuju area bronkus yang mengalami
spasme sehingga lebih cepat berdilatasi
f. Mencegah pasien dan keluarga merasa cemas saat melihat perubahan secret pasienZK2.03
Maret 201519.00 WIB
IIPertukaran gas adekuat setelah dilakukan perawatan selama 224 jam dengan
Kriteria hasil:
1.
Klien menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan AGD
dalam batas normal (pH = 7,35 7,45; PaO2 = 80 100 mmhg; PaCO2 =38 45 mmhg)
2.
RR 16-20 x/menit
3.
Sianosis (-)
4.
Dispnea (-)
5.
a.
Kaji frekuensi, kedalaman pernapasan. Catat penggunaan otot aksesori, nafas bibir
b.
Tinggikan kepala tempat tidur, bantu pasien untuk memilih posisi yang mudah bernafas
c.
d.
e.
Ajak keluarga untuk berpartisipasi dengan memanggil perawat jika pasien mengalami
asmaa. Berguna dalam evaluasi derajat distress pernafasan
3.
Frekuensi pernafasan saat beraktivitas dalam batas normala. Evaluasi respon pasien
terhadap aktivitas. Catat laporan dispnea, peningkatan kelemahan atau kelelahan dan perubahan
tanda vital selama dan setelah aktivitas.
b. Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung sealama fase akut sesuai indikasi, dorong
penggunaan manajemen stress dan pengalih yang tepat
c. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya kesimbangan aktivitas
dan istirahat
d. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan. Berikan kemajuan peningkatan aktivitas
selama fase penyembuhan
e. Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pasien.a.
kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan intervensi
b.
e.
menunjukan kerja sama dan pasien merasa lebih diperhatikanZK4.04 Maret 201514.00 WIB
IV.Pemenuhan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi setelah dilakukan intervensi selama 324 jam
dengan kriteria hasil :
a.
b.
c.
menunjukan peningkatan berat badan sesuai tujuan dalam nilai laboratorium normalb.
Catat status nutrisi klien pada penerimaan, catat turgor kulit, berat badan dan derajat kekurangan
berat badan, riwayat mual/muntah
c.
d.
Dorong orang terdekat untuk membawa makanan dari rumah dan untuk membagi dengan
pasien kecuali kontraindikasi
e.
Rujuk ke ahli diet untuk menentukan komposisi dieta.
derajat/luasnya masalah dan pilihan intervensi yang tepat
Implementation
1. No Dx I
No
Tanggal
Jam
1.
03 Maret
2015
15.00
WIB
Implementasi
Evaluasi Formatif
a.
Mengauskultasi bunyi
nafas. Mencatat adanya
bunyi nafas
b.
c.
Mengkaji klien untuk posisi nyaman. Misalnya Peninggi kepala tempat tidur
d.
e.
Paraf
f.
Mengajak keluarga ikut serta dalam latihan nafas dalama.
wheezing
b.
c.
Klien merasa lebih nyaman dengan menggunakan peninggi kepala di tempat tidur
d.
e.
f.
2. No Dx II
No
Tanggal
1.
03 Maret
2015
Jam
Implementasi
Evaluasi Formatif
a. Mengkaji frekuensi,
19.00 kedalaman pernapasan. Catat
WIB penggunaan otot aksesori,
nafas bibir
Paraf
b.
Meninggikan kepala tempat tidur, bantu pasien untuk memilih posisi yang mudah bernafas
c.
d.
e. Mengajak keluarga untuk berpartisipasi dengan memanggil perawat jika pasien mengalami
asmaa. Terlihat pasien masih menggunakan otot bantu pernafasan
b.
ZK
3. No Dx III
No
Tanggal
Jam
1.
04 Maret
2015
07.00
WIB
Implementasi
Evaluasi formatif
a. Mengevaluasi respon pasien
terhadap aktivitas. Mencatat
laporan dispnea, peningkatan
kelemahan atau kelelahan dan
perubahan tanda vital selama dan
setelah aktivitas.
Paraf
b. Memberikan lingkungan tenang dan membatasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi,
mendorong penggunaan manajemen stress dan pengalih yang tepat
c. Menjelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan
aktivitas dan istirahat
d. Membantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan. Memberikan kemajuan peningkatan
aktivitas selama fase penyembuhan
e.
TD=110/70
S = 36,8 C
N =98x/menit
RR= 30x/ menit
b.
pasien beristirahat
c.
d.
4. No Dx IV
No
Tanggal
Jam
Implementasi
Evaluasi formatif
Paraf
04 Maret
2015
1.
b.
14.00
WIB
c. Mendorong orang terdekat untuk membawa makanan dari rumah dan untuk membagi
dengan pasien kecuali kontraindikasi
d. Merujuk ke ahli diet untuk menentukan komposisi dieta.
b.
No
1.
Evaluasi/SOAPIE
Tanggal/Jam No. Dx
05 Maret 2015
Evaluasi
19.00 WIBIIS = Pasien merasakan sesaknya berkurang, dan keadaannya lebih baik
O = TD : 110/80 mmhg, suhu 36C, nadi 90 x/menit, RR= 24x/menit, wheezing (+)
A = masalah teratasi sebagian
P = Terapi dilanjutkan
I = Ajarkan klien nafas dalam
07.00 WIBIIIS = Pasien merasakan sesaknya berkurang, namun merasa masih lemah
O = TD : 110/80 mmhg, suhu 37 C, nadi 95 x/menit, RR= 25x/menit, wheezing (+)
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi keperawatan
I = Anjurkan pasien untuk istirahat
E = Klien istirahatZK4.06 Maret 2015
14.00 WIBIVS = Pasien mengatakan mulai nafsu makan namun masih ada sedikit rasa mual
O = makanan habis porsi
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi keperawatan
I = berikan makanan kesukaan pasien yang sesuai dengan diet pasien
E = pasien tidak mual, makanan habis 1 porsiZK
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC