Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
Business at the present time is growing rapidly and competition is also getting tougher. Therefore, in order
that, businesses can survive for a long time, enterprises should pay attention to the efficiency, effectiveness,
and economizing. Every company needs operational audit to analyze their operational activities so company
can determine the level of efficiency, effectiveness, and economizing. This study was conducted in the
Wonolangan Sugar Mill, Probolinggo which is a business unit of PT. Perkebunan Nusantara XI. The purposes
of this study to identify, analyze, and evaluate the implementation of the operational audit of the production
PG. Wonolangan so the level of efficiency, effectiveness, and economizing can be determine. Quantitative
approach was used to this descriptive research type of study. This study focused on the stages of the
operational audit to analyze efficiency, effectivieness, and economizing production in period 2012-2014. The
results from this study showed that the PG. Wonolangan has conducted operational audit in accordance,
although inefficient stages of the production in 2013-2014 still found, ineffective in 2013-2014, and
uneconomical in 2013. The efficiency and effectiveness of the production in PG. Wonolangan only occurred
in 2012 and economizing production occurred in 2012 and 2014.
Keyword: Operational Audit, Production, Efficiency, Effectiveness, Economizing
ABSTRAK
Bisnis pada masa sekarang ini sangat berkembang pesat dan persaingan juga semakin ketat. Oleh sebab itu,
agar bisnis dapat bertahan lama, perusahaan harus memperhatikan efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi.
Setiap perusahaan membutuhkan audit operasional untuk menganalisis kegiatan operasional sehingga
diketahui tingkat efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi. Penelitian dilakukan di Pabrik Gula Wonolangan
Kabupaten Probolinggo yang merupakan salah satu unit usaha dari PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, menganalisis, dan mengevaluasi penerapan audit operasional bagian
produksi PG. Wonolangan sehingga diketahui tingkat efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi. Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Fokus penelitian ini pada tahaptahap audit operasional untuk menganalisis efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi bagian produksi pada tahun
2012-2014. Hasil dari penelitian ini bahwa PG. Wonolangan telah melakukan audit operasional sesuai dengan
tahapannya meskipun masih ditemukannya inefisien bagian produksi pada tahun 2013-2014, inefektif pada
tahun 2013-2014, dan inekonomis pada tahun 2013. Efisiensi dan efektivitas bagian produksi di PG.
Wonolangan hanya terjadi pada tahun 2012 dan ekonomisasi bagian produksi terjadi pada tahun 2012 dan
2014.
Kata Kunci: Audit Operasional, Produksi, Efisiensi, Efektivitas, Ekonomisasi
77
1. PENDAHULUAN
Perkembangan zaman saat ini membuat
perusahaan harus dapat bersaing di dunis bisnis
secara kompetitif dengan strategi masing-masing
untuk memenangkan persaingan atau tetap
bertahan pada posisi yang dimiliki. Perusahaan
yang memenangkan persaingan atau dapat
bertahan dalam posisi yang dimiliki maka tujuan
utama perusahaan yaitu profit oriented telah
berhasil dicapai. Manajemen setiap perusahaan
harus meyakini bahwa faktor kunci pencapaian
profit dan keunggulan bersaing adalah dengan
memperhatikan faktor 3E (efisiensi, efektivitas,
dan ekonomisasi).
Perusahaan manufaktur merupakan salah
satu bentuk perusahaan yang juga harus
memperhatikan faktor 3E karena memiliki
kegiatan utama yaitu kegiatan produksi. Kegiatan
produksi merupakan kegiatan operasional bagian
produksi yang memiliki peran penting dalam
perusahaan. Akibat pentingnya kegiatan operasi
bagian produksi perusahaan dituntut untuk
menghasilkan produk dengan biaya yang rendah
pada tingkat laba tertentu sehingga harga jual
produk dapat dijangkau dan konsumen juga
mendapatkan kualitas terbaik.
Berdasarkan permasalahan diatas sehingga
dapat
mengarahkan
perusahaan
untuk
mempertimbangkan kegiatan operasional bagian
produksi yang dapat merugikan maupun yang
memberikan kontribusi dalam meningkatkan
efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi. Efisien
menitikberatkan pada ukuran proses yang
menghubungkan antara input dan output,
sedangkan efektivitas menitikberatkan pada tujuan
yang telah berhasil dicapai (Bayangkara, 2014:13).
Ekonomisasi berhubungan dengan penggunaan
dana oleh perusahaan dengan cara memperoleh
sumber daya dengan biaya serendah mungkin.
Oleh sebab itu, untuk mengetahui tingkat efisiensi,
efektivitas, dan ekonomisasi suatu perusahaan
maka diperlukan audit yang berupa audit
operasional.
Audit operasional merupakan kegiatan
pemeriksaan yang bertujuan untuk menentukan
kegiatan operasional perusahaan telah dikelola
dengan secara 3E (efisien, efektif, dan ekonomis).
Audit operasional akan menghasilkan sebuah
penyajian informasi mengenai hasil analisis dan
penilaian unsur 3E. audit operasional dapat
digunakan pada perusahaan manufaktur seperti
pada pabrik gula.
Penelitian ini berlokasi pada Pabrik Gula
Wonolangan Kabupaten Probolinggo Bagian
Produksi. Berdasarkan audit pendahuluan pada
78
(Tunggal, 2003:165)
Efisiensi
bagian
produksi
terhadap
produktivitas tenaga kerja dapat diukur dan
dihitung dengan menggunakan rumus :
PTK =
yang Dihasilkan
100%
Kapasitas mesin
= 100%
(Tunggal, 2003:162)
2.4.2 Efektivitas
Efektivitas berarti ukuran keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai tujuannya (Guy,
2002:11). Apabila diaplikasikan dalam perusahaan
pada bagian produksi, efektivitas merupakan
ukuran dari output. Jika output aktual yang
dihasilkan telah mencapai output diinginkan
menunjukkan bahwa bagian produksi perusahaan
telah bekerja secara efektif.
Analisis untuk menilai efektivitas bagian
produksi menurut Tunggal (2003:162) dengan
menggunakan rumus tingkat ketercapaian tujuan
(Achievement Rate) yaitu:
=
yang dihasilkan
100%
Produksi yang direncanakan
2.4.3 Ekonomisasi
Ekonomisasi menekankan pada cara untuk
mendapatkan sumber daya bagi kelangsungan
kegiatan operasi perusahaan dengan pengeluaran
biaya yang rendah tetapi menghasilkan output pada
tingkat tertentu (Mardiasmo, 2002:134). Salah satu
cara untuk mendapatkan sumber daya (input)
dengan pengeluaran dana yang minimum yaitu
dengan melibatkan pemasok dalam perencanaan
kegiatan operasi perusahaan.
Ekonomisasi bagian produksi dapat
dianalisis dan dinilai dengan menggunakan rumus
Product Value Economic yaitu:
Biaya yang dikeluarkan aktual
=
100%
Biaya yang dianggarkan
3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian berada di
bagian produksi Pabrik Gula Wonolangan yang
beralamat di Jalan Raya Dringu, Km.1, Kedung
Dalem, 67271, Kabupaten Probolinggo, Jawa
Timur, Indonesia. Metode pengumpulan data
dengan menggunakan metode observasi dan
dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis
data yang mengacu pada tahap-tahap audit
operasional yaitu audit pendahuluan, review dan
pengujian pengdendalian menajemen, dan audit
lanjutan (terinci).
(Tunggal, 2003:165)
Pengukuran kapasitas menganggur dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 2 Maret 2016|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
79
80
23.993,4
x 100% = 3,11%
771.456
24.254,9
2014 =
x 100% = 3.33%
728.574
2013 =
Tabel 2.
21.061,5 ton
x 100% = 7,85%
1.800 tcd x 149 hari
20.567,5 ton
x 100% = 6,88%
1.800 tcd x 161 hari
19.460,2
x 100% = 6,85%
1.800 tcd x 156 hari
81
digunakan
saat
proses
produksi
berlangsung. Idle capacity dinilai efisien
jika hasil persentase idle capacity semakin
kecil atau mendekati 0.
2) Kejadian/Sebab: Pada tahun 2012 hari
giling 149 hari. Terjadi peningkatan hari
giling pada tahun 2013 yaitu menjadi 161
hari dan pada tahun 2014 mengalami
penurunan menjadi 156 hari sehingga idle
capacity
pada
tahun
2012-2014
mengalami peningkatan.
3) Akibat: Pada tahun 2012-2014 idle
capacity masih mencapai lebih dari 90%
sehingga masih jauh untuk mendekati 0
sehingga mengakibatkan idle capacity
masih dinilai inefisien.
4.3.2 Pengukuran Efektivitas Bagian Produksi
Perhitungan efektivitas bagian produksi PG.
Wonolangan sebagai berikut:
21.061,5 ton
2012 =
x 100% = 109,71%
19.196,8 ton
20.567,5 ton
2013 =
x 100% = 85,72%
23.993,4 ton
19.460,2 ton
2014 =
x 100% = 80,23%
24.254,9 ton
Tabel 3. Tingkat Efektivitas Bagian Produksi PG.
Wonolangan Periode 2012-2014
Tahun
Tingkat Efektivitas (AR)
2012
109,71%
2013
85,72%
2014
80,23%
Sumber: Data Diolah, 2015
1) Kriteria: Hasil dari perhitungan Achievement
Rate (AR) lebih besar dari 100% maka kegiatan
bagian produksi PG. Wonolangan dapat dinilai
efektif.
2) Kejadian/Sebab: Pada tahun 2013 belum dapat
dinilai efektif karena gula aktual yang
dihasilkan (20.567,5 ton) lebih kecil dari yang
dianggarkan (23.993,4 ton). Pada tahun 2014
juga inefektif yang disebabkan oleh gula aktual
yang dihasilkan (19.460,2 ton) lebih kecil dari
yang dianggarkan (24.254,9 ton).
3) Akibat : Terjadinya inefektif pada tahun 2013
dan
2014
mengakibatkan
perhitungan
Achievement Rate (AR) tidak mencapai sama
dengan atau lebih besar dari 100% sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan.
Tahun
2012
2013
2014
82
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing: Petunjuk
Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
Publik, Edisi Keempat. Jakarta: Salemba
Empat.
Anthony dan Govindrajan. 2005. Management
Control System. Jakarta: Salemba Empat.
Arens, A.A, R. J Elder dann M.S Beasly. 2008.
Auditing and Assurance Services an
Integrited Approach, 9th Edition. New Jersey:
Person Education, Inc.
Bayangkara, IBK. 2014. Audit Manajemen
Prosedur dan Implementasi. Jakarta:
Salemba Empat.
Boython W.C., Johnson R.N., & Kell W.G. 2006.
Modern Auditin jilid 1 dan 2 (Edisi 7).
Dialihbahasakan oleh Ichsan, S.B., Herman,
B. Jakarta: Erlangga.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.
Yogyakarta: Andi.
Rahayu, Siti Kurnia dam Ely Suhayati. 2013.
Auditing. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Taman, Abdullah dkk. 2011. Buku Pedoman Audit
Operasional. Kantor Audit Internal:
Universitas Negeri Yogyakarta.
83