Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
DISEASE (CKD)
A. Definisi
Gagal ginjal kronik atau Chronic Kidney Disease (CKD) adalah
penyimpangan progresif, fungsi ginjal yang tidak dapat pulih dimana
kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan metabolic, dan
cairan dan elektrolit mengalami kegagalan, yang mengakibatkan uremia.
Kondisi ini mungkin disebabkan oleh glomerulonefritis kronis,
pielonefritis, hipertensi tak terkontrol, lesi herediter seperti pada
penyakit polikistik, kelainan vaskuler, obstruksi saluran perkemihan,
penyakit ginjal sekunder akibat penyakit sistemik (diabetes), infeksi,
obat-obatan, atau preparat toksik. Pada akhir dialysis atau transplantasi
ginjal diperlukan untuk menyelamatkan pasien (Baughman, 2000).
Gagal ginjal kronik terjadi apabila kedua ginjal sudah tidak mampu
mempertahankan lingkungan dalam yang cocok untuk kelangsungan
hidup. Kerusakan pada kedua ginjal ini ireversibel. Eksaserbasi nefritis,
obstruksi saluran kemih, kerusakan vascular akibat diabetes melitus, dan
hipertensi yang berlangsung terus-menerus dapat mengakibatkan
pembentukan jaringan parut pembuluh darah dan hilangnya fungsi ginjal
secara progresif (Mary, 2008).
Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan
penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif.
Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 50 ml/
menit. GGK juga merupakan keadaan kerusakan ginjal yang dapat
berakhir fatal pada uremia (kelebihan urea dan sampah nitrogen lain di
dalam darah) dan komplikasinya jika dilakukan dialisis dan transplantasi
ginjal.Biasanya penyakit ini menghasilkan sedikit tanda dan gejala
sampai kira-kira 75% fungsi ginjal sudah hilang.
Adapun batasan penyakit gagal ginjal kronik yaitu
1998).
Berdasarkan
sumber
terjadinya
kelainan,
(Mansjoer,
2001).
Berdasarkan
penyebabnya,
daripada
istilah
penyakit
ginjal
polikistik
dewasa
(Suhardjono, 1998).
Gagal ginjal dapat terjadi karena banyak sebab yang berkembang
tanpa kita sadari. Awalnya bias jadi dari sebab yang sepele, misalnya
kurang minum atau gaya hidup tidak banyak bergerak, pola makan
tinggi lemak dan karbohidrat, dan lingkungan yang buruk. Semua itu
D. B
E. Mahifestasi Klinis
Penyakit GGK akan menimbulkan gangguan pada berbagai
sistem atau organ tubuh, antar lain :
1. Gangguan pada system gastrointestinal
a. Anoreksia dan nause yang berhubungan dengan gangguan
metabolism protein dalam usus dan terbentuknya zatzat
toksik akibat metabolism bakteri usus seperti ammonia dan
metal guanidine, serta sembabnya mukosa usus.
b. Ureum yang berlebihan pada air liur yang diubah oleh bakteri
dimulut menjadi amonia oleh bakteri sehingga nafas berbau
amonia. Akibat yang lain adalah timbulnya stomatitis dan
parotitis.
2. Gangguan pada system hematologi
a. Anemia, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor lain :
a) Berkurangnya produksi eritropoetin, sehingga rangsangan
eritropoesis pada sum-sum tulang menurun.
b) Hemolisis, akibat berkurangnya masa hidup eritrosit
dalam suasana uremia toksik.
c) Defisiensi besi dan asam folat akibat nafsu makan yang
berkurang.
d) Perdarahan, paling sering pada saluran cerna dan kulit.
mana
fagositosis
dan
metabolisme
lemak,
biasanya
timbul
terapi
konservatif
adalah
mencegah
akibat
akumulasi
toksin
azotemia,
memperbaiki
dengan
tujuan
utama,
yaitu
mempertahankan
2. Terapi simtomatik
a. Asidosis metabolic
Asidosis metabolik harus dikoreksi karena meningkatkan
serum kalium (hiperkalemia). Untuk mencegah dan mengobati
hati-hati karena
dapat
dari
kelainan
Umumnya
kompartemen
dipergunakan
darahnya
adalah
ginjal
buatan
kapiler-kapiler
yang
selaput
akan
mengalami
perdarahan
bila
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
1. Baughman, Diane C. 2000. Keperawatan medical-bedah : buku saku
untuk Brunner dan Suddarth. EGC : Jakarta
2. Baradero, Mary. 2008. Klien gangguan ginjal. EGC : Jakarta
3. Alam, Syamsir & Hadibroto, Iwan. 2007. Gagal ginjal : informasi
lengkap untuk penderita dan keluarga. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta