Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
RSUD SURADADI
KABUPATEN TEGAL
Tanggal Terbit
Ditetapkan :
Direktur RSUD SURADADI
Standard
Prosedur
Operasional
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
A. Persiapan Alat/Obat-obatan
1.
2.
a.
b.
Magil force
Gunting verband
h. Ambubaglengkap
i. Semprit 10 cc venocath no. 18
j. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
k. Set suction lengkap dan siap pakai
l. EKG record
m. EKG monitor bila memungkinkan
B. Persiapan Pasien
1. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas keras
3. Baju bagian atas pasien dibuka
4. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
5. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
a. Memanggil nama pasien
b. Menanyakan keadaannya
c. Menepuk bahu pasien/menekan bagian sternum pasien
6. Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift atau jaw thrust dan
bersihkan jalan nafas dari sumbatan
7. Menilai pernafasan dengan cara :
a. Melihat pergerakan dada/perut
b. Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
c. Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau punggung
tangan
8. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buatan dengan ambubag
sebanyak 2 kali dalam waktu 1 detik setiap hembudan.
9. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri karotis,
penilaian pulsasi dilakukan kurang dari 10 detik, jika dalam 10 detik
penolong belum bias meraba pulsasi arteri, maka segera lakukan
kompresi dada. Jika arteri carotis teraba cukup berikan nafas buatan
setiap 5-6 detik sekali
10. Pemeriksaan arteri besar pada bayi tidak dilakukan pada arteri karotis,
melainkan pada arteri brakialis atau arteri femoralis. Sedangkan untuk
anak berumur lebih dari satu tahun dapat dilakukan mirip pada orang
dewasa.
11. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas buatan dan
kompresi jantung luar dengan perbandingan 30: 2 untuk dewasa baik 1
atau 2 penolong dan untuk anak dan bayi 30:2 bila 1 penolong, atau
15:2 bila 2 penolong.
12. Komponen yang perlu diperhatikan saat melakukan kompresi dada:
a. frekuensi minimal 100 kali per menit
b. untuk dewasa kedalaman minimal 5 cm (2 inch)
c. pada bayi dan anak kedalaman minimal sepertiga diameter dinding
anteroposterior dada, atau 4 cm (1.5 inch) pada bayi dan sekitar 5
cm (2 inch) pada anak.
d. Berikan kesempatan untuk dada mengembang kembali secara
sempurna setelah setiap kompresi
e. Seminimal mungkin melakukan interupsi
f. Hindari pemberian nafas buatan berlebihan
13. kompresi dada pada anak umur 1-8 tahun:
a. letakkan tumit satu tangan pada setengan bawah sternum,
hindarkan jari-jari pada tulang iga anak
b. menekan sternum sekitar 5 cm dengan kecepatan minimal100 kali
per menit
c. setelah 30 kompresi, buka jalan nafas dan berikan 2 kali napas
buatan sampai dada terangkat (1 penolong)
d. kompresi dan napas bantuan dengan rasio 15:2 bila 2 penolong
14. kompresi pada bayi:
a. letakkan 2 jari satu tangan pada setengah bawah sternum; lebar 1
jari diibawah garis intermamari
b. menekan sternum sekitar 4 cm kemudian angkat tanpa melepas
IGD
Disiapkan oleh :
Diperiksa oleh
Disetujui oleh