Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
I. Identitas Klien
Nama
: Tn I
Umur
: 68
Jenis Kelamin : L
Agama
Pendidikan
: Islam
:_
Alamat
: Jl. Pangandaran RT
02/RW 01 Antirogo
Sumbersari Jember
No. RM
Pekerjaan
Status
Perkawinan
Tanggal MRS
Tanggal
Pengkajian
Sumber Informasi
: 039633
:_
: Menikah
: 05/09/2016
: 06/09/2016
: Pasien dan
Keluarga psien
Klien
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Tn I merasa dirinya sering sakit karena umurnya yang sudah tua dan karena
ada orang yang tidak menyukainya sehingga Tn I merasa sakitnya karena di
santet oleh orang lain. Tn I juga memiliki kebiasaan merokok dan
mengkonsumsi kopi. Selain itu Tn I juga sering melampiaskan emosinya
Interpretasi :
Tn I dalam hal pantangan makanan telah cukup baik karena telah
menghindari makanan yang menyebabkan alergi. Tn I juga telah
menghindari makanan asin yang dapat memicu peningkatan tekanan
darah. Tetapi pada konsumsi kopi masih belum dihentikan padahal Tn I
memiliki riwayat hipertensi dan mengalami kesulitan tidur.
3. Pola eliminasi:
BAK
- Frekuensi
: > 10x dalam sehari
- Jumlah
: tidak dapat mengkaji secara akurat karena Tn I dan keluarga
kurang dapat mematuhi ketika dimintai bantuan untuk
menampung air kencing di dalam botol.
- Warna
: normal kekuningan
- Bau
: amoniak
- Karakter
: kuning pekat
- BJ
:_
- Alat Bantu : tidak menggunakan alat bantu
- Kemandirian : mandiri
- Lain
:_
BAB
- Frekuensi
: BAB 2 hari sekali
- Jumlah
: normal
- Konsistensi : padat
- Warna
: kekuningan
- Bau
: normal
- Karakter
: padat kekuningan
- BJ
:_
- Alat Bantu : tidak menggunakan alat bantu
- Kemandirian : mandiri
- Lain
:_
Interpretasi
Balance cairan:
Secara umum balance cairan Tn I normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi
atau kelebihan cairan.
4. Pola aktivitas & latihan
Tn I sering meninggalkan tempat tidur dengan berjalan-jalan keliling
ruangan dan ke kamar mandiri secara mandiri tetapi masih didampingi.
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri
0
Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM
Status Oksigenasi
Pada pemeriksaan TTV didapatkan data bahwa RR Tn I yaitu 28x/menit. Tn I
juga mengeluhkan sesaak nafas.
Fungsi kardiovaskuler
Tn I mengatakan jantungnya sering berdebar-debar dan mengalami nyeri
dada. Selain itu pada pemeriksaan fisik batas bawah jantung terletak pada
ICS VII. Pada pemeriksaan TTV juga didapatkan data bahwa TD 140/80
mmHg dan nadi teraba kuat irreguler. Pada auskultasi bunyi jantung juga
didapatkan S1 dan S2 terdengar cepat dan keras. Tn I juga memiliki riwayat
hipertensi sejak 13 tahun yang lalu.
Terapi oksigen
Tn I mendapatkan terapi oksigen tambahan 4L/menit dengan menggunakan
nasal kanul.
Interpretasi :
Tn I memiliki riwayat hipertensi kronik yang menyebabkan juga terjadi
gangguan pada sistem pernafasannya. Keluhan sesak nafas yang dirasakan
Tn I menyebabkan Tn I harus diberikan terapi oksigen tambahan.
5. Pola tidur & istirahat
Durasi
: terbangun setiap 1 jam
Gangguan tidur
: sering terbangun tiba-tiba, merasakan nyeri dada
dan sesak nafas
Keadaan bangun tidur : pusing
Lain-lain
: Tn I juga sering mengkonsumsi kopi selama di RS
Interpretasi
:
Tn I mengalami gangguan tidur karena penyakit yang dialaminya dan
ditambah dengan kebiasaan minum kopi yang sering dilakukan Tn. I
6. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori :
Secara umum fungsi kognitif dan memori Tn I masih tergolong normal. Tn I
masih dapat mengingat dengan dengan apa saja yang terjadi di hari kemarin
dan hari apa saat ini.
Fungsi dan keadaan indera :
Fungsi penglihatan mengalami penurunan, karena menurut keterangan dari
Tn I penglihatannya sudah agak kabur.
Interpretasi :
Tn I mengalami penurunan penglihatan bisa disebabkan karena usia yang
juga tergolong lansia. Selain itu hipertensi yang terlalu tinggi juga dapat
mempengaruhi penglihatan menjadi agak kabur.
7. Pola persepsi diri
Gambaran diri :
Tn I merasa dirinya disantet orang sehingga merasakan daging diseluruh
tubuhnya bergerak dan sering kembung. Tn I juga merasa sakitnya
dikarenakan usia.
Identitas diri :
Identitas klien secara umum mengalami gangguan dalam hal peran, tugas,
spiritual dan kebutuhan seksual
Harga diri :
Klien beresiko memiliki harga diri rendah karena ketidakmampuan dan
penyakit yang dialami
Ideal Diri :
Ideal diri Tn I agak sedikit terganggu. Tn I masih sering menunjukkan
perilaku maladaptif seperti mengamuk pada keluarga, emosi tanpa sebab,
sering mencabut selang infus, dan sering tidur di lantai atau dibawah bed.
Peran Diri :
Peran dan tugas klien sebagai kepala keluarga menjadi terganggu. Klien
merasa banyak menyusahkan keluarganya akibat ketidakmampuan yang
dialami dari penyakitnya
Interpretasi :
Tn I mengalami sedit gangguan pada persepsi diri akibat penyakt yang
dialaminya saat ini.
8. Pola seksualitas & reproduksi
Pola seksualitas
Pola seksualitas Tn I menjadi terganggu karena hospitalisasi dan penyakit
yang dialami.
Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi Tn I juga telah mengalami penurunan karena usianya
telah memasuki lansia dan pernah menjalani operasi hernia 7 bulan yang
lalu.
Interpretasi :
Pola seksualitas dan reproduksi Tn I secara umum telah mengalami
gangguan dan penurunan karena faktor usia dan penyakit yang dialami.
9. Pola peran & hubungan
Tn I semenjak sakit sudah tidak lagi bekerja. Hubungan dan interaksi dengan
orang lain masih dapat berlangsung dengan baik, akan tetapi hanya sebatas
keluarga, kerabat dan tenaga kesehatan yang berinteraksi di rumah sakit.
Interpretasi :
Pola peran klien terganggu sebagai kepala keluarga. Pengaruh hospitalisasi
juga mempengaruhi pola interaksi Tn I dengan orang lain.
10. Pola manajemen koping-stress
Tn I masih kurang dapat mengendalikan stress yang dialami seperti masih
maraah-marah tanpa sebab.
Interpretasi :
Stress yang dialami Tn I menyebabkan Tn I dapat menyebabkan tekanan
darahnya menjadi naik. Selain itu emosi Tn I yang juga masih belum dapat
dikontrol dapat menyebabkan tekanan darah menjadi naik.
11. System nilai & keyakinan
Tn I percaya bahwa penyakit yang dialaminya saat ini karena pengaruh
santet dari orang yang membencinya
Interpretasi :
Keyakinan yang dimiliki Tn I seringkali akan menyebabkan apa yang
dikatakan menjadi kurang masuk akal.s
8.
Abdomen
Pada inspeksi warna kulit sekitar abdomen berwarna coklat. Pada saat
palpasi tidak terdapat pulsasi pada daerah abdomen pasien. Aukultasi
didapatkan data bising usus hipoaktif dan terdengar suara timpani pada
daerah abdomen
9. Urogenital
Urin yang dikeluarkan berwarna kuning pekat.
10. Ekstremitas
Inspeksi didapatkan data bahwa Eekstremitas atas dan bawah tidak terdapat
lesi dan dapat digerakkan. Pada palpasi Tidak terdapat nyeri tekan dan
rentang gerak normal.
11. Kulit dan kuku
Inspeksi terlihat warna kulit coklat agak kehitaman, tidak terdapat lesi, kuku
terlihat hitam dan panjang pada ujungnya. Pada palpasi kulit Tn I teraba
hangat (normal)
12. Keadaan lokal
Keadaan umum Tn I secara umum cukup. Hanya saja jika dibuat aktivitas
berat seperti berjalan jauh, sesak nafas yang dirasakannya akan kambuh.
Tingkat kesadaran Tn I sadar penuh (compos mentis).
V. Terapi (jenis terapi, dosis, rute, indikasi, KI, implikasi keperawatan)
Tn I hanya mendapatkan terapi oksigen 4L/menit menggunakan nasal kanula
untuk mengurangi sesak yang dirasakannya.
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium (bisa dikembangkan)
1. Pemeriksaan Lab
No
Jenis
pemeriksaan
Darah Lengkap
1
LED
Hasil
(Senin, 5-9-2016)
nilai
Satuan
mm/jam
gr/dL
12,9
/ul
%
11.200
-/-/-/76/11/13
37,2
/ul
Juta/ul
292.000
4,24
fl
gr/dL
gr/dL
%
87,8
30,4
34,7
13,0
mg/dL
mg/dL
mg/dL
38,3
1,63
103
Hb
3
4
5
Leukosit
Diff
PCV
6
7
Trombosit
Eritrosit
8
9
10
11
MCV
MCH
MCHC
RDW
L: 0-15
P: 0-20
L: 12,4-17,7
P: 11,4-15,1
4.000-11.000
1-3/0,1/2-4/45-65/30-45/2-6
L: 38-42
P: 40-47
150.000-450.000
L: 4,5-5,5
P: 4,0-5,0
80-100
26-36
32-37
12-15
Urea
Creatinin
BSS
10-50
0,7-1,2
Maks 125
RFT
12
13
14
Hasil:
1) COR: Membesar dengan CTR 58%
2) Pulmo: tidak tampak infiltrat, cephalisasi (+)
3) Sinus phrenicocostals kanan kiri tajam
4) Tulang-tulang terlihat baik
B. Problem List
NO
1
DATA PENUNJANG
DO:
a. Keadaan umum cukup
b. Tingkat kesadaran: compos mentis
c. Pada pemeriksaan TTV didapatkan
data:
1) TD 140/80 mmHg
2) Nadi 89 x/menit
3) RR 27 x/menit
4) Suhu 35,7oC
d. Pemeriksaan
foto
thorax
menunjukkan adanya kardiomegali
dengan kongestive paru
e. Terlihat adanya penggunaan otot
bantu pernafasan, cuping hidung
(+) dan sesak nafas.
DS:
ETIOLOGI
Gangguan
kardiovaskuler
dan
sistem
pernafasan
MASALAH
Ketidakefektifan
pola nafas
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
1.
Diagnosa
Tanggal
perumusan
Ketidakefektifan pola nafas b.d Selasa 6
gangguan kardiovaskuler dan September
sistem pernafasan ditandai 2016
dengan
adanya
dispnea,
penggunaan
otot
bantu
pernafasan, pernafasan cuping
hidung.
Tanggal
pencapaian
Kamis 8
September
2016
Keterangan
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO
1.
2.
Hari/
DIAGNOSA
NOC
Tanggal/
Jam
Selasa,
Ketidakefekt Setelah
06-09-16 ifan
pola dilakukan
nafas
b.d tindakan
gangguan
keperawatan
kardiovasku selama 3 x 24
ler
dan jam,
sistem
diharapkan
pernafasan
pola
nafas
ditandai
efektif dengan
dengan
kriteria hasil:
adanya
NOC : Status
dispnea,
Pernafasan
penggunaan 1. Frekuensi
otot bantu
pernafasa
pernafasan,
n (16-20
pernafasan
x/menit)
cuping
2. Irama
hidung
pernafasa
n
(reguler)
3. Kedalama
n inspirasi
dalam
batas
normal.
4. Suara
auskultasi
nafas
(tidak ada
suara
tambahan
)
Rabu, 07- Ketidakefekt Setelah
09-16
ifan
pola dilakukan
nafas
b.d tindakan
gangguan
keperawatan
kardiovasku selama 2 x 24
ler
dan jam,
sistem
diharapkan
pernafasan
pola
nafas
ditandai
efektif dengan
dengan
kriteria hasil:
adanya
NOC : Status
dispnea,
Pernafasan
NIC
NIC: Status
pernafasan dan
manajemen jalan
nafas
1. Posisikan klien
semifowler
atau
fowler
sesuai
indikasi
2. Kaji
tanda-tanda
vital klien terutama
frekuensi,
irama
dan
kedalaman
pernafasan
3. Auskultasi
bunyi
paru dan jantung
secara periodik
4. Ajarkan
teknik
relaksasi
seperti
nafas dalam
5. Kolaborasi dengan
tim medis terkait
berikan terapi O2
6. Observasi
konsentrasi
pemberian terapi
O2
yang
telah
diberikan
7. Monitor
status
pernafasan
dan
oksigenasi secara
periodik
NIC: Status
pernafasan dan
manajemen jalan
nafas
1. Posisikan klien
semifowler
atau
fowler
sesuai
indikasi
8. Kaji
tanda-tanda
vital klien terutama
frekuensi,
irama
dan
kedalaman
PARAF
&
NAMA
3.
Kamis,
08-09-16
penggunaan
otot bantu
pernafasan,
pernafasan
cuping
hidung
1. Frekuensi
pernafasa
n (16-20
x/menit)
2. Irama
pernafasa
n
(reguler)
3. Kedalama
n inspirasi
dalam
batas
normal.
4. Suara
auskultasi
nafas
(tidak ada
suara
tambahan
)
Ketidakefekt
ifan
pola
nafas
b.d
gangguan
kardiovasku
ler
dan
sistem
pernafasan
ditandai
dengan
adanya
dispnea,
penggunaan
otot bantu
pernafasan,
pernafasan
cuping
hidung
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1 x 24
jam,
diharapkan
pola
nafas
efektif dengan
kriteria hasil:
NOC : Status
Pernafasan
1. Frekuensi
pernafasa
n (16-20
x/menit)
2. Irama
pernafasa
n
(reguler)
3. Kedalama
n inspirasi
dalam
batas
normal.
4. Suara
auskultasi
nafas
pernafasan
9. Auskultasi
bunyi
paru dan jantung
secara periodik
10.
Ajarka
n teknik relaksasi
seperti nafas dalam
11.
Kolab
orasi dengan tim
medis
terkait
berikan terapi O2
12.
Obser
vasi
konsentrasi
pemberian terapi
O2
yang
telah
diberikan
13.
Monit
or
status
pernafasan
dan
oksigenasi secara
periodik
NIC: Status
pernafasan dan
manajemen jalan
nafas
1. Posisikan klien
semifowler
atau
fowler
sesuai
indikasi
14.
Kaji
tanda-tanda vital
klien
terutama
frekuensi,
irama
dan
kedalaman
pernafasan
15.
Ausku
ltasi bunyi paru dan
jantung
secara
periodik
16.
Ajarka
n teknik relaksasi
seperti nafas dalam
17.
Kolab
orasi dengan tim
medis
terkait
berikan terapi O2
18.
Obser
vasi
konsentrasi
pemberian terapi
(tidak ada
O2
yang
telah
suara
diberikan
tambahan 19.
Monit
)
or
status
pernafasan
dan
oksigenasi secara
periodik
E. Implementasi Keperawatan
No
1
No
Dx
1
Hari/Tgl
/Jam
Selasa,
06/09/16
Implementasi
Evaluasi Formatif
1. Memposisikan klien
semifowler
1. Klien
dalam
posisi
semifowler
2. TTV klien:
a. TD: 140/90
mmHg
b. Nadi
82
x/menit
c. RR
28
x/menit
d. Suhu 36oC
3. Bunyi
paru
vesikuler dan BJ
1-BJ 2 terdengar
cepat
4. Terpasang
O2
nasal
kanul
4L/menit
2. Melakukan
pengkajian
tandatanda vital klien
3. Melakukan
auskultasi
bunyi
paru dan jantung
4. Memberikan
O2
terapi
5. Melakukan observasi
konsentrasi
pemberian terapi O2
setiap 3 jam sekali
6. Monitor
status
pernafasan
dan
oksigenasi
2
Rabu,
07/09/16
1. Melakukan
pengkajian
tandatanda vital klien
2. Melakukan
auskultasi
bunyi
paru dan jantung
3. Memberikan
terapi
1. TTV klien:
a. TD: 130/90
mmHg
b. Nadi
78
x/menit
c. RR
27
x/menit
d. Suhu 36oC
2. Bunyi
paru
vesikuler dan BJ
1-BJ 2 terdengar
cepat
3. Terpasang
O2
Paraf
O2
4. Mengajarkan tehnik
nafas dalam
5. Monitor
pernafasan
oksigenasi
Kamis,
08/09/16
nasal
kanul
4L/menit
4. Klien
mampu
melakukan nafas
dalam
sesuai
arahan
status
dan
1. Melakukan
pengkajian
tandatanda vital klien
2. Melakukan
auskultasi
bunyi
paru dan jantung
3. Meminta
melakukan
nafas dalam
klien
tehnik
4. Monitor
pernafasan
oksigenasi
status
dan
1. TTV klien:
a. TD: 130/90
mmHg
b. Nadi
80
x/menit
c. RR
20
x/menit
d. Suhu 36,5oC
2. Bunyi
paru
vesikuler dan BJ
1-BJ 2 terdengar
cepat
3. Klien
mampu
melakukan nafas
dalam
tanpa
arahan
F. Catatan Perkembangan
No
Hari/Tgl
No
Evaluasi sumatif (SOAP)
/Jam
Dx
1
Selasa,
1
S: Klien mengatakan, Saya sesak nafas dan nyeri
06/09/16
dada.
O: TTV klien
TD: 140/90 mmHg
Nadi 82 x/menit
RR 28 x/menit
Suhu 36oC
A: Ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Posisikan semifowler
2. Berikan terapi O2 4L/jam
2
Rabu,
07/09/16
Kamis,
08/09/16
Paraf &
Nama