Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1 PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama
: Ny. X
Usia
: 28 th
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Bangsa
: Indonesia
Diagnosa Medis
: Hipotiroidisme
No. MRS
: 02920160302
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh kelelahan, sulit berkonsentrasi.
3. Riwayat Penyakit sekarang
Klien mengalami penurunan frekuensi peristaltik usus dan peningkatan berat
badan, ia merasa kedinginan jika tidak menggunakan sweeter, walaupun berada di
cuaca yang hangat.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu dan kakak perempuannya menderita hipotiroidisme.
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium TSH <0,004IU/ml, FT4 20g/dl, FT3 15pg/dl.
Kemudian oleh dokter disarankan untuk melakukan pemeriksaan iodium radioaktif
dan fineddle aspiration biopsy (FNAB).
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Tekanan Darah
: 138/88 mmHg
Frekuensi Nadi
: 58x/menit
Frekuensi nafas
: 22x/menit
Suhu
: 350C
Berat badan
: 45 kg
Tinggi badan
: 150 cm
Pemeriksaan Fisik
A. Kepala
a. Keadaan rambut :
Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal, pembengkakan pada mata dan
wajah, tidak tahan dingin.
ANALISA DATA
N
Data
Problem
Etiologi
o
1. DS: Px mengatakan nyeri Nyeri Akut
di leher
Pembesaran
Kelenjar Tiroid
DO:
P : Edema pada leher
Q
Nyeri
seperti
diremas-remas
dan nyeri tekan
R : Di leher depan
S : Skala 6
T : Saat di tekan
2. DS: Px mengatakan tidak Ketidakseimbanga
Ketidakmampua
n menelan
sulit menelan.
makanan
DO:
Px
dari Kebutuhan
mengalami Tubuh
penurunan
frekuensi
peristaltik,
membran
mukosa kering.
3. DS: Px merasa menggigil
Hipotermi
Penurunan
DO: S = 350C
produksi
oleh hipotalamus
Pola Napas
DO:
RR
22x/menit,
menggunakan
hidung,
Sindrom
Hipoventilasi
(depresi
cuping
menggunakan
panas
ventilasi)
otot-otot pernapasan
5. DS:
Px
mengatakan
Kelemahan
saat aktivitas
DO:
Dispnea
setelah
beraktivitas
6. DS:
Gangguan
Px
mengatakan
percaya
tidak Tubuh
diri
bersosialisasi
Citra Penyakit
Hipotiroid
saat
dengan
orang lain
DO:
Px
cenderung
menyendiri
5.2 DIAGNOSIS
1. Nyeri akut berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan makanan.
3. Hipotermi berhubungan dengan penurunan produksi panas oleh hipotalamus.
4. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan Sindrom Hipoventilasi (depresi
ventilasi).
5. Intolerant aktivitas berhubungan dengan kelemahan
6. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit hipotiroid
5.3 INTERVENSI
Tgl/
Jam
Diagnosa
Keperawata
n
Tujuan &
Kriteria
Hasil (NOC)
tindakan
Keperawatan
(NIC)
dilakukan 1.
Manajemen
asuhan
pembesaran
Intervensi
nyeri
-
Kaji
secara
nyeri
Paraf
kelenjar
komprehensif
tiroid
Kriteria hasil :
termasuk
1. Px
mampu
lokasi, durasi,
mengontrol nyeri
2. Px
mengatakan
frekuensi,
karakteristik,
kualitas
skala 6 menjadi 4
3. Px merasa tenang,
nyaman dan rileks
4. Px merasa nyaman
setelah
5.
Px
faktor
presipitasi
- Beri kompres
nyeri
berkurang
dan
hangat di leher
- Ajarkan klien
mampu
(tehnik
non
menggunakan teknik
farmakologi) :
non
farmakologi
pernapasan
untuk
mengurangi
dalam,
nyeri
massage
dan
distrasi untuk
mengurangi
nyeri
-
Kontrol
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
nyeri
seperti
suhu ruangan,
pencahayaan
dan
kebisingan
2.
Berikan
analgetik
- Monitor TTV
- Kaji riwayat
alergi
- Tentukan obat
analgetik
tergantung tipe
dan
beratnya
nyeri
-
Tentukan
lokasi,
kualitas,
karakteristik
dan
derajat
nyeri sebelum
pemberian
obat
3.
Kolaborasi
dengan dokter,
jika
ada
keluhan
dan
tindakan
mengendalika
n nyeri tidak
berhasil
Ketidaksei
Setelah dilakukan
mbangan
tindakan keperawatan
informasi
nutrisi
makanan
tubuh
berhubunga
Hasil:
ketidakmam
puan
menelan
makanan
BB
2. Tidak ada tandatanda malnuitrisi
3. Tidak terjadi
penurunan BB yang
1. Mencari
kesukaan
pasien
2. kaji adanya
alergi
makanan
3. kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menetukan
jumlah kalori
berarti
4.
Tidak
bising usus
dan nutrisi
terdengar
yang
dibutuhkan
pasien.
4. Monitor
jumlah nutrisi
dan jumlah
kalori.
5. Yakinkna diet
yang dimakan
mengandung
tinggi serat
untuk
mencegah
konstipasi
6. Berikan
makanan yang
terpilih
( sudah
dikonsultasika
n dengan ahli
gizi)
7. Monitor BB
pasien
8. Berikan
pasien
minuman dan
kudapan
bergizi, tinggi
protein, tinggi
kalori yang
siap
dikonsumsi
bila
memungkinka
n
9. Ajarkan
pasien tentang
cara membuat
catatan harian
makanan jika
perlu
10. Suapi pasien
bila perlu
Hipotermi
Setelah
berhubunga
tindakan
dilakukan
asuhan
1. Terapi demam
- Monitor suhu
penurunan
24
jam,
produksi
Hipotermi
masalah
sesering
teratasi
mungkin
tubuh
Monitor
Kriteria hasil :
warna
suhu kulit
rentang normal S:
370C
Monitor
tanda-tanda
dan
hipotermi
-
Tingkatkan
N: 80-100 x/menit
intake cairan
RR: 20 x/menit
dan nutrisi
px keluar keringat
Kompres
klien dengan
air hangat/air
biasa
Selimuti
klien
Berikan
antipiretik
Monitor
intake
dan
output klien
2. Regulasi suhu
- Monitor suhu
tubuh
minimal
jam sekali
-
Tingkatkan
intake cairan
dan nutrisi
Monitor
warna
dan
suhu kulit
-
Selimuti
klien
3. Monitor TTV
Ketidakefek
tifan
Setelah diberikan
napas
berhubunga
menggunakan otot-otot
Sindrom
Hipoventila
si
(depresi dengan
ventilasi)
Kriteria hasil:
1. Menunjukan
pernapasan optimal
pada saat terpasang
ventilator mekanis
2. Mempunyai
1. Manajemen
jalan napas
2. Penghisapan
jalan napas
3. Manajemen
anafilaksis
4. Manajemen
jalan napas
buatan
5. Ventilisasi
mekanis
6. Penyapihan
ventilator
mekanis
7. Pemantauan
pernapasan
kecepatan dan irama 8. Bantuan
pernapasan dalam
batas normal
ventilasi
Pemantauan
3. Mempunyai fungsi
paru dalam batas
tanda-tanda
vital
Setelah diberikan
1. Bantu klien
aktivitas
asuhan keperawatan
untuk
berhubunga
mengidentifikasi
kelemahan
aktivitas yang
teratasi dengan
mampu dilakukan
Kriteria hasil:
2. Bantu untuk
1. Mampu melakukan
mendapatkan alat
aktivitas sehari-hari
bantu aktivitas
secara mandiri
2. TTV normal
3. Monitor respon
fisik, emosi,
saat aktivitas
4. Tidak dispnea
sosial dan
spiritual
4. Bantu klien
untuk membuat
jadwal latihan di
waktu luang
5. Bantu
klien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan
dalam
beraktivitas
6. Bantu klien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan.
Gangguan
Setelah diberikan
1. Kaji secara
berhubunga
verbal respon
penyakit
hipotiroid
Kriteria hasil:
1. Mampu
klien terhadap
tubuhnya
2. Monitor
frekuensi
mengidentifikasi
mengkritik
kekuatan personal
dirinya
2. Mempertahankan
interaksi sosial
3. Jelaskan
tentang
pengobatan,
perawatan,
kemajuan dan
prognosis
penyakit
4. Dorong klien
mengungkapk
an
perasaannya
5. Fasilitasi
kontak klien
dengan
individu lain
dalam
kelompok
kecil
5.4 IMPLEMENTASI
Tgl/Jam
No. Dx
Implementasi
1
1. Manajemen nyeri
Paraf
klien
:
(tehnik
pernapasan
non
dalam,
nyeri
seperti
suhu
Menentukan
lokasi,
kualitas,
1.Terapi demam
-
Memonitor
suhu
tubuh
sesering
mungkin
- Memonitor warna dan suhu kulit
-
Mengkompres
klien
dengan
air
hangat/air biasa
- Menyelimuti klien
- Memberikan antipiretik
- Memonitor intake dan output klien
2. Regulasi suhu
- Memonitor suhu tubuh minimal 2 jam
sekali
- Meningkatkan intake cairan dan nutrisi
1.
2.
3.
4.
buatan
5. Melakukan ventilisasi mekanis
6. Melakukan penyapihan ventilator
mekanis
7. Melakukan monitoring pernapasan
8. Melkukan bantuan ventilasi
9. Pemantauan tanda-tanda vital.
5
Tgl/Jam
Catatan Perkembangan
S: Px mengatakan nyeri berkurang dari skala
6 menjadi 4
O: Keadaan umum membaik, px terlihat
lebih
rileks
dan
tidak
meringis
kesakitan
S = 35,50C
RR = 22 x/menit
N = 80x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi 1,2,3 dilanjutkan
1
makan
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Paraf
O: S= 35, 50C
RR= 20x/menit
N= 85x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi 2,5,6,7 dilanjutkan
``
O: RR = 20x/menit
-
menggunakan
otot-otot
pernapasan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
5
bersosialisasi
O: Px terlihat sudah bisa bersosialisasi
dengan baik
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan