Sunteți pe pagina 1din 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN ABORTUS

1. PENGERTIAN
Semua kehamilan yang berakhir sebelum periode irabilitas janin yaitu
yang terkhir dengan berat badan janin ky\urang dari 500 gram atau
dengan perkiraan lama/umur kehamilan kurang dar 20 minggu dihitung
dari pertama haida terakhir (HPHT)
Macam-macam abortus :
Abortus Imminens (keguguran mengancam), Masih ada harapan
untuk dipertahankan
Abortus Insipien, abortus inisudah berlangsung tidak dapat dicegah
lagi
Abortus Complitus, seluruh buah kehamilan telah dilahirkan dengan
lengkap
Abortus Incomplitus, sebagian dari buah kehamilan telah keluar
Missed Abortus, Keguguran tertunda setelah janin mati tertahan
didalam rahim kurang lebih 2 bulan
Abortus Septik, abortus yang terinfreksi dengan penyebaran
mikroorganisme dan produknya kedalam sirkulasi sistemik klien
Kehamilan 20 minggu dapat bersifat therapy, non therapi

II. ETIOLOGI
Penyakit Ibu kelainan pertumbuhan hasil konsepsi :
Kelainan kromosom, misalnya : Trisomi, Poliploidi Chromosom Seks
Lingkungan kurang sempurna sehingga pemberian zat makanan pada
hasil konsepsi terganggu
Pengaruh dari luar, misalnya : radiasi, virus, obat-obatn, dapat
mempengaruhi hasil konsepsi maupun lingkungan hisup dalam uterus
Kelainan pada plasenta :

Endometritis dapat terjadi pada vilikorialis dan menyebabkan oksigenasi


placenta terganggu sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
kematian janin.
Terjadi pada kehamilan muda dan hipertensi menahun
Pada pneumonia,typus abdominalis, malaria mengandung toksin,
bakteri, virus melalui plsaenta masuk ke janin yang menyebabkan
kematian janin kemudian terjadi abortus
Kelainan tranctus genetalia
Retroversio uteri, mioma uteri, cerviks inkompeten
Mengalami abortus terjadinya pendarahan dalam desidum basalis
kemudian diikutii oleh nekrosis seluler hal ini menyebabkan hasil
konsepsi terlepas sebian atau seluruhnya (benda dalam uterus)
menyebabkan uterus berkontaksi untuk mengeluarkan isinya terjadi
abortus

III. PATOFISIOLOGI
Mengalami abortus terjadinya pendaraha dalam desidum basalis
kemudian diikuti oleh nekrosis seluler hal ini menyebabkan hasil
konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya (benda dalam uterus)
menyebabkan uterus untuk mengeluarkan isinya terjadi abortus

IV. PENGKAJIAN
Anamesa :

Anemorhae beberapa bulan


Adanya pendarahan dari jalan lahir
Adanya rasa mulas
Gejala-gejala yang timbul pada abortus :
1. Abortus immenen
Pendarahan sedikit (kurang dari haid normal)
Nyeri abdomen (suprapubik,intermitten dan bersifat kram )
Periksa dalam tidak ada pembukaan
Tidak ditemukan kelainan serviks

2. Abortus Incipiens
Pendarahan banyak
Adanya kontraksi rahim (nyeri/mules)
Periksa dalam ada pembukaan
3. Abortus Complitus
Pendarahan tidak bergitu hebat
Tidak adanya mules
Periksa dalam ostium sudah mulai
tertutup
4. Abortus Incomplitus
Pendarahan nayak
Mules
Periksa dalam, pembukaan + dan teraba jaringan
5. Missed Abortion
Nyeri abomen (kram suprapubik intermtten)
Pendarahan pervagina bervariasi
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum
- Observasi tanda-tanda vital
- Adanya nyeri tekan pada daerah suprapubik
Penunjang
Labolatorium :
Darah : Hb. Luecocyt (tergantung macam abortus)
Urine : tes kehamilan positif
USG : Gambaran tergantung macam abortus

V.ANALISA DATA
NO
1.

DATA SENJANG
Ds :
- Kien merasa
hamil kurang
dari 5 bulan
- Klien
mengeluh
adanya
pendarahan
dari jalan lahir
DO :
- Pendarahan
pervagina
- Tekanan darah
> 100/70
mmHg
- Pulsasi nadi
lemah
- Klien tampak
pucat
- Adanya
penurunan
kadar Hb

KEMUNGKINAN PENYEBAB
- Kelainan
Retroversiuteri
Kromosom - Konisasi trauma
janin
- Serviks inkompeten
- Lingkungan -Dilatasi serviks
berlebihan
endo
Metrium yang
Kurang
sempurna
- Radiasi
, virus,
obatobatan

- Kelain
an
pertum
buhan
hasil
konsep
si

- Kerusa
kan
Jaringa
n

- Nekros
is
Jaringa
n

- Ischem
i

MASALAH
Actual /
potensial
shock
hemorrhagic

2.

DS :
Klien mengatakan
nyeri pada daerah
saluran reproduksi
abdomen
DO :
- Klien tampak
kesakitan
- Klien tampak
gelisah

Jaringa
n

Oksige
nasi
plecent
a
tergang
gu

Kelain
an
placent
a

Kemati
an
janin

Penatalaksanaan pada abortus


incomplitus dilakukan curettage

Keroakn pada dinding dedidua


lebih dalam

Incoanuitis jaringan

Merangsang serabut saraf afren


sekitar mebentuk zat kimia
bradikinin, serotonin dan enzim
proteolitik (kemosensitif
reseftor) menyebabkan saraf
nyeri

Klien merasa nyeri dan rasa


nyaman terganggu

Gangguan
rasa nyaman :
Nyeri

3.

DS :
Klien mengatakan
sedih kehilangan
bayinya serta
mengetahui akan
mengancam
keselamatan dirinya
DO :
- Kien tampak
cemas
- Klien tampak
gelisah

4.

DS :
Klien mengatakan
tidak dapat tidur
karena rasa nyeri
DO :
Klien tampak lelah
dan tidak tidur

- Pendarahan pervaginam
yang banyak
- Kurangnya pengetahuan
tentang tindakan yang
dilakukan
- Rasa nyeri
- Kehilangan hasil konsepsi

Khawatir akan mengancam


keselamatan dirinya

Cemas

Gangguan
rasa aman :
cemas

Meningkatnya aktifitas RAS


akibat nyeri

Desinkronisasi

Klien terjaga

Gangguan
istirahat tidur

5.

DS :
Kien mengetahui
tentang cara
merawat dan
mencegah infeksi
DO :
- Pendarahan
pervaginam
yang banyak
- Dilakukan
tindakan
curretage

6.

DS :
Kien mengatakan
nyeri pada daerah
abdomen
DO :
Kien tampak lemah
dan gelisah

Kerokan pada dinding desidua


menyebabkan luka

Pendarahan yang banyak dari


berhubungan dengan dunia luar
merupakan pintu masuk
mikroorganisme dan tempat
berkembang biak dalam tubuh

Reaksi Infeksi

Potensil /
Aktual infeksi

Setelah klien merasa nyeri


rangsangan nyeri diterima
reseftor kemudian menuju radix
posterior menuju medulla
spinalis melalui cornu
posterior traktus spinothala
mikus latelaris thalamus
cortex bagian gyrus parietalis

Nyeri dipersepsikan (prontalis


memory) : apabila bergerak
nyeri akan bertambah
Larangan untuk bergerak

Pemenuhan aktivitas terganggu

Gangguan
pemenuhan
kebutuhan
aktivitas

I. RENCANA KEPERAWATAN
NO

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


(TUJUAN,KRITERIA DAN RENCANA
TINDAKAN)

1.

2.

Potensial actual shock


hemorragic b.d
pelepasan hasil
konsepsi yang tidak
sempurna

Gangguan rasa
nyaman nyeri dan
cemas b.d
incontinuitas jaringan
endometrium

Tujuan :
- Shock teratasi / tidak teratasi dengan
kriteria :
- Tekanan darah normal
- Klien tidak pucat
- Frekuensi nadi normal
- Pulsasi nadi baik
- Pendarahan berkuranh dan berhenti
- Hb > 10 MG %
Rencana Tindakan :
- Observasi tanda-tanda vital
- Observasi keadaan umum klien
- Cek Hb
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
therapi :
Pasang infuse RL
Berikan transfuse sesuai kebutuhan
Berikan uterotonika
Lakukan tindakan
- Pasang O2 sesuai kebutuhan
- Persiapkan informed content untuk keluarga
Tujuan :
- Rasa nyaman terpenuhi dengan criteria :
- Klien tidak tampak kesakitan
- Klien tampak tenang
Rencana Tindakan :
- Observasi tanda-tanda vital
- Anjurkan klien untuk tetap tenang
- Kolaborasi untuk pemberian analgetik
- Bina hubungan saling percaya antara klien
dengan perawat

3.

Gangguan rasa aman


dan cemas b.d
pendarahan yang
banyak, ketidaktahuan
klien tentang keadaan
yang dialaminya

Tujuan :
Rasa aman terpenuhi dengan criteria :
- Klien tidak tampak cemas
- Klien mengerti dan mengetahui tentang
keadaan dirinya
- Klien menerima tindakan yang akan
dilakukan untuk mengawasi keadaannya

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN PARTUS SPONTAN
I.

PENGERTIAN
Persalinan normal adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulb atau hamper cukup bulan disusui
dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dri tubuh ibu dengan
kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.

II. ETIMOLIGI
- Penurunan kadar progesterone
- Distensi rahim
- Teori plasenta menjadi tua
III.

TANDA DAN GEJALA


- Rasa takut olrh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur
- Keluarnya darah bercampur lender
- Keluarnya cairan banyak yang sekonyong-konyong (ketuban pecah
dini)
- Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar, pembukaan telah ada

IV. PATOFILOSOGI
Penurunan homon esterogen dan progesterone pada 1 2 minggu sebelum
persalinan

Kekejangan pembuluh darah

Timbul his

Perubahan pada serviks terjadi pendataran dan pembukaan

V. ANALISA DATA
N
O
1.

2.

DATA SENJANG
DS :
Ibu mengeluh sakit
pada pinggang dan
perut
DO :
-Ibu tampak gelisah
-Frekuensi nafas dan
nadi lebih cepat
dari normal
-Adanya kontraksi
uterus
DS :
-Ibu mengatakan
takut akan
melahirkan
-Ibu merasakan sakit
DO :
- Ibu tampak cemas
-Keluarga dan
pasienbanyak
bertanya
-Keluar darah dan
lender dari jalan
lahir
-Keluarnya cairan
banyak yang
sekonyongkonyong (ketuban
pecah dini)

KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH


Adanya kontraksi uterus (his)

Merangsang serabut syaraf


afferen sekitar

Mengaktifkan RAS dihantarkan


ke thalamus (Gyrus Peristalis)

Nyeri dipersepsikan

Gangguan rasa
nyaman nyeri

Rasa nyeri
Kurangnya pengetahuan tentang
proses persalinan
Adanya darah dan lender
Adanya cairan banyak yang
sekonyong-konyong

Khawatir akan mengancam


kesehatan dirinya

Cemas

Gangguan rasa
man cemas

3.

DS :
-Ibu mengeluh lelah
-Ibu mengatakan
tidak kuat
mengejan
DO :
-Ibu tampak lelah
- His tidak kuat
-Tidak ada kemajuan
persalinan

4.

DS :
-Ibu mengeluh tidak
dapat tidur karena
sakit / nyeri
DO :
-Ibu tampak lelah
dan tidak dapat
tidur

VI.
NO
1.

His yang tidak adekuat


Potensial

terjafinya partus
Pimpinan persalinan tidak efisien patologis

Suplay O2 ke janin berkurang

Terjafinya partus patologis


(dengan tindakan VE / Forceps
ekstrksi)

Meningkatkan aktivitas RAS


akibat nyeri

REM menurun

Pasien terjaga

Gangguan
istirahat tidur

PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman
nyri berhubungan dengan
adanya his / kontraksi
uterus

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Tujuan :
Rasa nyeri berkurang
Kriteria :
- Ibu mengatakan nyeri berkurang
- Ibu tidak tampak gelisah
- Kontraksi uterus adekuat
Rencana Tindakan :
- Kaji tingkat nyeri
- Atur posisi miring tidur ke kiri
- Berikan usapan lembut pada punggung
- Lakukan gap konteol (alihkan per hatian)
- Anjurkan klien nafas dalam

2.

3.

Gangguan rasa aman


cemas berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan ibu tentang
proses persalinan

Potensial terjadinya
partus patologis
berhubungan dengan
kelahan ibu dan his tidak
kuat

Tujuan :
Rasa cemas berkurang
Kriteria :
Rencana Tindakan :
- Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
keluarga
- Berikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang proses persalinan
- Berikan dorongan mental sesuai dengan
agamanya
- Bina hubungan saling percaya antara
perawat, pasien dan keluarga
Tujuan :
Ibu dan bayi sehat dan terjadi partus fisiologis
Kriteria :
- Ibu tidak mengeluh cape
- Ibu dapat mengedan dengan baik
- His menjadi kuat
Rencana Tindakan :
- Kaji tingakt kelelahan ibu
- Anjurkan dan bombing ibu miring ke kiri
- Obs BJA dan his tiap 15 menit
- Kolaborasi dengan tim medis

4.

Gangguan istirahat dan


tidur berhubungan
dengan adanya rasa
sakit / nyeri yang terus
menerus

Tujuan :
Istirahat tidur terpenuhi
Kriteria :
- Ibu tidak lelah
- Ibu tidak mengatakan kesulitan tidur]
- Tanda-tanda vital normal
Rencana Tindakan :
- Atur posisi tidur miring kr kiri
- Berikan usapan lembut pada pinggang
- Lakukan gap control
- Ciptakan suasana lingkungan perawatan
yang tenang dan nyaman

S-ar putea să vă placă și